zonasi
zonasi
laut
laut
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
L
Laau tu ta n a n mme re ru pu paak ak an n hhaabbiitta t a t tteerrbbe se saar r d i d i b ub ummii. . DDiibbaalliik k sseellu bu bu nu ngg ke
ke bibi ruru anan nyny a, a, mamasisih h tetersrsimimpapan n banbanyayak k rarahahasisia a yayang ng bebelulum m teterurungngkakap. p. HiHingngga ga kikinini se
sebabagigian an bebesasar r kekehihidudupapan n di di lalaut ut dadalalam m belbelum um bebenarnar-b-benaenar r didiketketahahuiui. . MaMasalsalah ah ininii men
menunjunjukkaukkan n betbetapa apa lualuasnysnya a lautlautan an dan dan begibegitu tu komkomplepleksnyksnya a strstruktuktur ur serserta ta kehkehiduidupanpan organisme di dalamnya.
organisme di dalamnya. Lau
Lautan tan mermerupaupakan kan ekoekosissistem tem alamalamiah iah yanyang g proprodukduktiftif, , uniunik k dan dan memmempunypunyai ai nilnilaiai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Kawasan laut memilki sejumlah fungsi ekologis berupa ekologis dan ekonomis yang tinggi. Kawasan laut memilki sejumlah fungsi ekologis berupa penghasil
penghasil sumberdaya, sumberdaya, penyedia penyedia jasa jasa kenyamanan, kenyamanan, penyedia penyedia kebutuhan kebutuhan pokok pokok hidup hidup dandan penerima
penerima limbah(engen, limbah(engen, !""!#. !""!#. $kosistem $kosistem pesisir pesisir dan dan lautan lautan merupakan merupakan sistem sistem akuatik akuatik yang terbesar di planet bumi. %kuran dan kerumitannya menyulitkan kita untuk dapat yang terbesar di planet bumi. %kuran dan kerumitannya menyulitkan kita untuk dapat membi&arakannya se&ara utuh sebagai suatu kesatuan. 'kibatnya dirasa lebih mudah jika membi&arakannya se&ara utuh sebagai suatu kesatuan. 'kibatnya dirasa lebih mudah jika mem
membagibaginya nya menmenjadi jadi subsub-ba-bagiagian n yanyang g dapadapat t di di pahpahami ami serserta ta di di pelpelajaajari, ri, selselanjanjutnutnyaya masing-masing dapat dibi&arakan berdasarkan prisip-prinsip ekologi yang menentukkan masing-masing dapat dibi&arakan berdasarkan prisip-prinsip ekologi yang menentukkan kekhasannya. idak ada suatu &ara pembagian laut yang telah diajukan yang dapat diterima kekhasannya. idak ada suatu &ara pembagian laut yang telah diajukan yang dapat diterima se&ara uni)ersal.
se&ara uni)ersal. *ar
*ara a pempembagibagian an wilwilayah ayah linlingkugkungan ngan laulaut t yanyang g teltelah ah banybanyak ak dipdipakai oleh akai oleh parparaa ilmuwan dan pakar kelautan diseluruh dunia pada umumnya di landaskan pada berbagai ilmuwan dan pakar kelautan diseluruh dunia pada umumnya di landaskan pada berbagai dasar seperti di bagi berdasarkan letaknya yakni ada laut tepi, laut tengah dan laut dalam. dasar seperti di bagi berdasarkan letaknya yakni ada laut tepi, laut tengah dan laut dalam. +elain itu yang paling sering di gunakan dalam kajian hidrobiologi adalah pembagian +elain itu yang paling sering di gunakan dalam kajian hidrobiologi adalah pembagian wilayah lautan atau yang lebih dikenal dengan onasi, menggunakan pembagian ona wilayah lautan atau yang lebih dikenal dengan onasi, menggunakan pembagian ona berdasarkan
yang meliputi kolom air dan daerah bentik yang meliputi dasar laut dimana biota laut yang meliputi kolom air dan daerah bentik yang meliputi dasar laut dimana biota laut hidup.
hidup.
embag
embagian ian onasi lingkungonasi lingkungan an laut tersebut sangat bermanfaat bagi laut tersebut sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuailmu pengetahuann khususnya hidrobiologi, karena dengan memahami sifat fisik-kimia pada tiap-tiap ona khususnya hidrobiologi, karena dengan memahami sifat fisik-kimia pada tiap-tiap ona dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan berbagai organisme yang ada dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan berbagai organisme yang ada pada tiap-tiap ona.
pada tiap-tiap ona. erdas
erdasarkan uraian dalam latar arkan uraian dalam latar belakabelakang ng tersetersebut di but di atas, maka dianggap perlu atas, maka dianggap perlu untuk untuk menyusun makalah mengenai onasi lingkungan laut. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan menyusun makalah mengenai onasi lingkungan laut. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan a&uan dalam kegiatan diskusi untuk pengembangan materi lebih lanjut. pembelajaran dan a&uan dalam kegiatan diskusi untuk pengembangan materi lebih lanjut.
B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah
ermas
ermasalahan yang alahan yang hendak dikaji dalam hendak dikaji dalam makalmakalah ah ini adalah ini adalah menitmenitik ik beratberatkan padakan pada pembagian
pembagian onasi onasi lingkungan lingkungan laut laut dan dan bagaimana bagaimana pula pula karakteristik karakteristik dari dari tiap-tiap tiap-tiap onaona serta bagaimana kehidupan organisme yang hidup di tiap-tiap ona tersebut.
serta bagaimana kehidupan organisme yang hidup di tiap-tiap ona tersebut.
C.
C. TuTuuan uan PenulisanPenulisan
u
ujuan yang juan yang henhendak dak di&di&apai apai di di daldalam am penypenyusuusunan nan makmakalaalah h ini ini adaladalah ah sebsebagaiagai berikut.
berikut. .
. %ntuk mengetahui onasi lingkungan laut%ntuk mengetahui onasi lingkungan laut !.
!. %ntuk mengetahui karakteristik tiap-tiap ona lingkungan laut%ntuk mengetahui karakteristik tiap-tiap ona lingkungan laut /.
/. %ntuk mengetahui kehidupan organisme pada tiap-tiap ona lingkungan laut%ntuk mengetahui kehidupan organisme pada tiap-tiap ona lingkungan laut
D.
D. Man!aatMan!aat
Man
Manfaafaat t yanyang g dapadapat t dipdiperoeroleh leh dardari i penypenyusuusunan nan makmakalaalah h ini ini adaladalah ah sebsebagaagaii berikut.
berikut. .
. Melatih dalam menyusun penulisan karya ilmiah.Melatih dalam menyusun penulisan karya ilmiah. !.
!. Memberikan informasi mengenai onasi suatu perairan laut karakter serta organisme yangMemberikan informasi mengenai onasi suatu perairan laut karakter serta organisme yang ada di dalamnya.
ada di dalamnya. /.
BAB II
I"I DAN PEMBAHA"AN
erdasarkan faktor-faktor fisik dan penyebaran komunitas biotanya yakni daerah pelagik yang meliputi kolom air dan daerah bentik yang meliputi dasar laut dimana biota
laut hidup. ada gambar dapat dilihat pembagian onasi lingkungan perairan laut.
A. Lingkungan Pelagik
Lingkungan pelagik merupakan lingkungan yang meliputi seluruh kolom air mulai dari permukaan dasar laut sampai permukaan laut. Lingkungan pelagik mempunyai batas
wilayah yang meluas mulai dari garis pantai sampai wilayah laut terdalam (0omimohtarto, !""1#. Dalam pembagian ona pelagik menjadi berbagai sub-ona digunakan berbagai dasar misalnya tingkat kedalaman dan sudut pandang. embagian ona pelagik dapat dipandang dari dimensi horiontal dan )ertikal. +e&ara horiontal dapat dibagi menjadi dua yaitu ona neritik yang meliputi daerah paparan benua dan lautan ona oseanik. Kedua ona ini tidak ada batasan yang jelas karena adanya perbedaan se&ara geografik. 2amun demikian, batasan anatara kedua ona itu adalah 3"-!"" m ('rdi, !"#.
$rnawati (!"#, mendefinisikan ona neritik merupakan daerah laut dangkal yang masih dapat ditembus &ahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat men&apai !"" m. iota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton (ikan# dan bentos dapat hidup dengan baik. 5rganisme yang ada dari 'lga, orifera, *oelenterata, berbagai jenis ikan dan udang. Kelimpahan organisme pada daerah ini tinggi karena kandungan at hara &ukup tinggi, at-at terlarut juga masih &ukup ber)ariasi yang dikarenakan adanya tumpahan berbagai at terlarut dari daratan. Hal yang paling krusial adalah penetrasi &ahaya pada ona ini masih optimum sehingga asupan energi untuk produsen masih maksimal (0omimohtarto, !""1#.
!. 4ona 5seanik
4ona oseanik merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya mulai dari yang tertembus &ahaya sampai tidak dapat ditembus &ahaya matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. 'kibatnya bagian air dipermukaan tidak dapat ber&ur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. atas dari kedua lapisan air
itu disebut daerah termoklin, Daerah ini banyak ikannya ($rnawati, !"#. Menurut 0omimohtarto (!""1#, daerah oseanik ini dibagi menjadi 6 bagian yaitu epipelagik, mesopelagik, batipelagik, dan abisopelagik. $ffendy (!""7# menyatakan bahwa pada ona oseanik ke&uali epipelagis memiliki parameter fisik dan kimia serta biologis sebagai berikut8
a. Caha#a 8 %mumnya redup 9 gelap gulita, sehingga tidak ada proses fotosintesis
$. Tekanan hi%rostatis& Meningkat se&ara konstan sebanya 'M ( kg:&m!#, setiap
pertambahan kedalaman " meter. +ehingga dapat dikatakan bahwa tekanan hidrostatisk yang bekerja di laut dalam sangat ekstrim
'. "uhu& %mumnya seragam, dengan kisaran 9 /o* (ke&uali wilayah hydrothermal )ents
(;<"o*# dan &old hydro&arbon seeps (=o*#
%. "alinitas& %mumnya seragam (/3 permil#, ada daerah &old hydro&arbon seeps (hipersain > 6" permil#
e. "irkulasi air&+angat lamban (= 3 &m:detik#, tergantung pada bentuk dan topografi dasar laut. +ikulasi air dan )entilasi dalam palung sangat menentukan kadar oksigen di laut dalam
!. (a%ar )ksigen& *ukup untuk menghidupi seluruh organisme di laut dalam (D5> 6? s:d @?A di perairan eufotik, D5> /.3? s:d 1?#, +umber oksigen utama8 air permukaan laut
di 'ntartika dan 'rktik yang kaya 5ksigen, 'ir bersifat anoksik8 eluk Kau (Halmahera#, alung *ario&a (Beneuela#, alung +anta arbara (%+'#
g. Ti*e su$strat& erdiri atas substrat yang halus, +ubstrat berbatu di daerah mid-o&ean ridge
h. "u*lai makanan& Langka. ergantung pada pakan yang diproduksi di tempat lain dan terangkut oleh proses hidrodinamis ke wilayah laut dalam
i. +enis *akan 8 Hujan plankton atau partikel organik lain, Catuhan bangkai hewan besar atau tumbuhan, akteri berlemak yang mudah di&erna (rata-rata populasi bakteri !mg*:m!#,
ahan organik terlarut a. $pipelagik
4ona epipelagik atau oseanik atas meluas dari permukaan sampai kedalaman !"" m. $pipelagik ini masih di tembus oleh &ahaya matahari sehingga proses fotosintesis oleh organisme autotrof masih mungkin terjadi. 'rea ini juga meluas ke perairan neritik sehingga ia bisa juga dikatakan bagian dari perairan neritik.
$pipelagik dibagi menjadi tiga bagian yaitu ona dekat permukaan dimana penyinaran siang hari diatas optimal atau bahkan letal bagi fitoplankton. enyinaran ini juga masih terlalu tinggi bagi ooplankton. Di bawah ona tersebut dinamakan ona bawah-permukaan yang merupakan tempat terjadinya pertumbuhan yang aktif sampai perairan yang agak dalam, di mana fitoplankton yang tidak berbiak aktif masih terdapat berlimpah. 4ona ketiga atau area paling bawah merupakan tempat ooplankton yang biasa bermigrasi ke permukaan pada malam hari dan kembali pada siang hari. Cadi pada ona epipelagik ini organisme penghuninya &ukup banyak hampir sama halnya pada daerah neritik (0omimohtarto, !""1#
b. Mesopelagik
Mesopelagik merupakan perairan yang berada di bawah epipelagik yang meluas dari !""-""" m. Lapisan ini bertepatan dengan lapisan terjadinya perubahan suhu dan tempat terjadinya termoklin. Karena area ini penyinaran sudah hampir bahkan tidak ada, maka tidak ada kegiatan produksi primer oleh produsen. 'rea ini kebanyakan dihuni oleh konsumen primer yang memanfaatkan bangkai-bangkai organisme dari lapisan di atasnya. ada area ini tekanan lebih ke&il dan persediaan makanan lebih banyak daripada lapisan yang ada di bawahnya (0omimohtarto, !""1#.
*iri dari biota yang hidup di ona ini yakni warna hewan umunya abu-abu keperakan atau hitam (ikan#, ungu kelam (ubur-ubur# dan merah (&rusta&ea#, mata besar dan penglihatan senja (tingginya pigmen rodopsin dan kepadatan sel batang pada retina akan memberi kemampuan maksimum dalam melihat dan mendeteksi &ahaya# dan bioluminusens yaitu kemampuan memproduksi &ahaya pada makhluk hidup, biasanya dilengkapi oleh organ penghasil &ahaya (fotofor# serta memiliki mulut besar, morfologi mulut, rahang, gigi yang mendukung efektifitas penangkapan mangsa ($fenndy, !""7#. &. atipelagik
atipelagik meluas dari kedalaman """-6""" m. Kondisi fisiknya seragam dan tidak ada aktifitas produsen sehingga hanya ada konsumen skunder sperti ikan. +uhu pada area ini sudah lebih rendah jika di bandingkan dengan lapisan diatasnya. umbuh-tumbuhan masih ada sedikit atau juga tidak ada sama sekali (0omimohtarto, !""1#.
Menurut $ffendy (!""7#, penghuni ona ini se&ara umum terdiri dari ikan yang umumnya berwarna hitam kelam, sedangkan in)ertebratanya seakan tidak berpigmen (putih &erah#, ukuran mata sangat ke&il, bahkan tidak bermata, bahkan ada yang memiliki mata berbentuk pipa (ikan 'rgyropele&us# dan sebelah matanya lebih besar (&umi-&umi
Histioteuthis#. kan yang ditemukan umumnya berukuran sangat ke&il, namun in)ertebrata yang hidup umumnya berukuran sangat besar
d. 'bisopelagik
'bisopelagik merupakan area terdalam jika dibanding ketiga area lainnya. iota laut yang hidup di area ini &enderung bertahan terhadap kegelapan, suhu semakin rendah dan tekananpun semakin tinggi. 5rganisme yang hidup di area ini tentu telah beradaptasi bahkan bere)olusi seperti halnya ikan yang memiliki antena penghasil &ahaya yang berasal dari senyawa kimia yang dihasilkan oleh sel-sel penyusun antenanya yang biasa di kenal sebagai biopendar &ahaya (biolumis&en&e#. +elain itu ikan memiliki gelembung renang yang lebih besar sehingga bisa melawan beratnya tekanan air. Eelembung renang akan terperas oleh tekanan sehingga sedikit ruang untuk gas, akibatnya ikan sedikit lebih ringan daripada berat air disekitarnya. +uhu yang rendah pada area ini juga mebuat reaksi metabolisme menjadi lebih lambat. ada area ini tidak ada lagi proses fotosintesis dan
tumbuh-tumbuhan yang hidup sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. erubahan suhu, salinitas dan kondisi serupa jarang terjadi bahkan k alupun ada sangat ke&il.
Kandungan *5! terlarut pada area ini sangat tinggi sehinnga kapur mudah terlarut
dalam air. Hal ini ditunjukkan oleh pembentukan &angkang yang lembek dari organisme yang hidup di area ini apa lagi kondisi air &enderung lebih tenang. Hal yang paling menjadi karakteristik dari area ini adalah kurangnya ketersediaan makanan. Makanan hanya berasal dari bangkai yang tenggelam sampai ke dasar. +ehingga tingkat kompetisi semakin tinggi dan makanan ini bisa jadi faktor pembatas yang sangat kritikal di ona ini. egitu juga dengan kandungan oksigen terlarut sangat rendah sehingga bisa juga menjadi faktor pembatas bagi organisme yang ada pada ona ini (0omimohtarto, !""1#
embagian wilayah laut se&ara )ertikal dilakukan berdasarkan intensitas &ahaya matahari yang memasuki kolom perairan, yaitu ona fotik dan ona afotik . 4ona fotik adalah bagian kolom perairan laut yang masih mendapatkan &ahaya matahari. ada ona inilah proses fotosintesa serta berbagai ma&am proses fisik, kimia dan biologi berlangsung yang antara lain dapat mempengaruhi distribusi unsur hara dalam perairan laut, penyerapan gas-gas dari atmosfer dan pertukaran gas yang dapat menyediakan oksigen bagi organisme nabati laut. 4ona ini disebut juga sebagai ona epipelagis. ada umumnya batas ona fotik adalah hingga kedalaman perairan 3"-3" meter. +ementara itu, ona afotik adalah se&ara terus menerus dalam keadaan gelap tidak mendapatkan &ahaya matahari. +e&ara )ertikal, ona afotik pada kawasan pelagis juga dapat dibagi lagi kedalam beberapa ona, yaitu ona mesopelagis, ona batipelagis dan ona abisopelagis (Dahuri et al, !""#.
B. Lingkungan Bentik
4ona bentik meliputi semua lingkungan dasar laut di mana biota laut hidup melata, memendamkan diri atau meliang, mulai dari pantai sampai ke dasar laut terdalam. 0omimohtarto (!""1#, membagi ona bentik menjadi ona litoral, dan abisal sedangkan 'li) (!"#, menambahkan ona batia antara litoral dan a bisal.
. 4ona Lithoral:ntertidal
Daerah intertidal merupakan suatu daerah yang selalu terkena hempasan gelombang tiap saat. Daerah ini juga sangat terpengaruh dengan dinamika fisik lautan yakni pasang
surut. Menurut 2ybakken (77!# ona intertidal merupakan daerah yang paling sempit diantara ona laut yang lainnya. 4ona intertidal dimulai dari pasang tertinggi sampai pada surut terendah. 4ona ini hanya terdapat pada daerah pulau atau daratan yang luas dengan pantai yang landai. +emakin landai pantainya maka ona intertidalnya semakin luas,
sebaliknya semakin terjal pantainya maka ona intertidalnya akan semakin sempit.
'kibat seringnya hempasan gelombang dan pasang surut maka daerah intertidal sangat kaya akan oksigen. engadukan yang sering terjadi menyebabkan interaksi antar atmosfir dan perairan sangat tinggi sehingga difusi gas dari permukaan keperairan juga tinggi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Febber dan hurman (77# bahwa pantai berbatu di ona intertidal merupakan salah satu lingkungan yang subur dan kaya akan oksigen. +elain oksigen daerah ini juga mendapatkan sinar matahari yang &ukup, sehingga sangat &o&ok untuk beberapa jenis organisme untuk berkembang biak. ada daerah berbatu ini banyak terdapat lingkungan mikro seperti &elah-&elah &adas dan kubangan pasut. Cenis yang hidup pada lingkungan ini umumnya organisme yang melekat seperti beberapa jenis keong.
ada tiap ona intertidal terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara satu daerah dengan daerah yang lain. Cenis substrat daerah intertidal ada yang berpasir, berlumpur, berbatu, dan adapula yang berupa timbunan. Daerah berlumpur terjadi karena adanya aliran air yang mengandung lumpur dari darat. 'rea ini biasanya terjadi di daerah teluk yang tenang atau estuari. Lingkungan seperti ini dapat menimbulkan masalah bagi organisme yang ada pada lingkungan tersebut, karena lumpur bisa masuk ke saluran pernafasan sehinnga dapat menyumbat saluran pernafasannya. Kandungan oksigen terlarut relatif rendah karena padatnya partikel lumpur sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida terhambat. 5rganisme yang hidup di lingkungan ini kebanyakan berupa bakteri (0omimohtarto, !""1#.
ada daerah ini memiliki substrat yang sangat halus dengan diameter kurang dari ".""! mm. Menurut 2ybakken (77!# daerah berlumpur berada pada daerah yang terlindung dari hempasan gelombang se&ara langsung. 'kibat tidak adanya hempasan gelombang maka daerah ini sulit untuk mengalami perkembangan yang signifikan.
embagian onasi pada daerah pantai berlumpur masih sangat kurang yang telah dikaji. +e&ara umum dapat dibagi menjadi8
#. agian atas atau supralitoral dihuni oleh berbagai jenis kepiting yang menggali substrat. 4ona ini juga dipengaruhi oleh pasang tertinggi dan paling sering mengalami kekeringan. !#. agian bawah atau litoral. agian ini merupakan bagian yang terluas diantara bagian ekosistem pantai berlumpur. ada ona ini dihuni oleh tiram dan poli&aeta.
ada dasarnya pembagian tersebut belum terlalu jelas batasannya. Hal ini dikarenakan organisme pada kedua tempat tersebut tidak menetap hanya pada ona tersebut tetapi juga dapat berpindah ke ona yang lain.
Lingkungan berpasir pada ona lithoral mempunyai ukuran partikel yang lebih besar di banding partikel lumpur sehingga memungkinkan air mengalir di antara partikel-partikel pasir, akibatnya pertukaran oksigen sampai pada dasar pasir. ada saat siang hari air surut membuat area ini menjadi kering. Eelombang juga mempengaruhi area ini oleh sebab itu organisme yang hidup di area ini &enderung dilengkapi dengan &angkang yang kuat, mampu bergerak bersama butiran pasir atau memendam dalam di bawah permukaan untuk menghindari penggerusan yang disebabkan oleh gelombang (0omimohtarto, !""1#.
ada umumnya daerah berpasir lebih banyak dikenal oleh manusia dibanding dengan jenis pantai yang lain. Hal ini dikarenakan pantai berpasir memiliki manfaat yang sangat banyak dibanding dengan pantai jenis yang lainnya. ada jenis pantai ini juga dapat ditemukan berbagai ekosistem lain seperti ekosistem padang lamun, dan ekosistem terumbu karang.
antai berpasir adalah pantai dengan ukuran substrat ".""!-! mm. Cenis pantai berpasir termasuk dalam jenis pantai dengan partikel yang halus. +ama halnya pada pantai berbatu pada pantai berpasir juga dibagi dalam beberapa onasi (Dahl, 73! and +al)at,
7@6 in 0affaelli and Hawkins, 77@# yaitu8
#. Mean High Fater of +pring ides (MHF+# rata-rata air tinggi pada pasang purnama. 4ona ini berada pada bagian paling atas. ada daerah ini berbatasan langsung dengan daerah yang kering dan sering terekspose.
!#. Mean ide Le)el (ML+# rata-rata le)el pasang surut. 4ona ini merupakan daerah yang paling banyak mengalami fluktusi pasang surut. ada daerah ini juga dapat ditemukan berbagai ekosistem salah satunya ekosistem padang lamun.
/#. Mean Fater Low of +pring ides (MLF+# rata-rata air rendah pada pasang surut purnama. 4ona ini merupakan ona yang paling bawah. ada daerah ini fliktuasi pasang
surut sangat sedikit yang berpengaruh karena daerah ini tidak terkena fluktuasi tersebut. Daerah ini juga bias ditemukan ekosistem terumbu ka rang.
Menurut 2ybakken (77!# onasi yang terbentuk pada daerah berpasir sangat dipengaruhi oleh faktor fisik perairan. Hal ini nampak dari hempasan gelombang dimana jika ke&il maka ukuran partikelnya juga ke&il, tetapi sebaliknya jika hempasan gelombang besar maka partikelnya juga akan besar. ada daerah berpasir hempasan gelombangnya
ke&il menyebabkan butiran partikelnya ke&il.
0omimohtarto (!""1#, menjelaskan bahwasanya lingkungan timbunan pada ona intertidal adalah lingkungan yang terbentuk dari tumpukan-tumpukan kayu dermaga, galangan kapal dan bangunan-bangunan lain buatan manusia. 5rganisme yang hidup di lingkungan ini biasanya berupa tiram pengebor.
+elain ketiga lingkungan tersebut pada daerah litoral juga terdapat jenis lingkungan berbatu. Daerah berbatu ini juga dikelompokkan menjadi beberapa ona. ada dasarnya pembagian onasi untuk lingkungan berbatu dilihat dari pasang surut yang terjadi. antai ini didominasi oleh substrat dari batu. Menurut +tephenson and +tephenson (71!# in 0affaelli and Hawkins (77@# menyatakan bahwa pembagian ona pada daerah berbatu dibagi menjadi tiga bagian yaitu8
a. ' high-shore area (bagian daerah yang paling atas# atau yang biasa disebut supralittoral fringe. ada ona ini di&irikan oleh berbagai organisme seperti alga yang menjalar, *yanoba&teria (bakteri hijau biru# dan &a&ing ke&il, periwinkles.
b. ' broad midshore one (ona bagian tengah yang lebar# atau yang biasa disebut midlittoral one. ada daerah ini didominasi oleh pemakan suspense seperti bernakel, kerang atau terkadang tiram.
&. ' narrower low-shore one (ona bagian bawah yang sempit# atau yang biasa disebut infralittoral fringe. ada daerah ini didominasi oleh alga merah, organisme penghasil kapur, kebanyakan berbentuk menjalar, terkadang kelp yang lebat (alga &oklat# atau terkadang pada suatu tempat di Hemisphere selatan yaitu penyering makanan seperti tuni&ata (sea
+edangkan pembagian menurut 0ese&k (7<"# onasi pada litoral berbatu dibagi menjadi empat onasi 8
#. 4one 8 daerah yang paling tinggi dan selalu kering (spray one:upper litoral one#. !#. 4ona 8 Daerah yang mengalami kekeringan ! kali sehari selama pasang terendah, selama 6-@ jam.
/#. 4ona 8 Daerah yang mengalai kekeringan dalam waktu yang agak pendek, kurang lebih -/ jam.
6#. 4ona B 8 Daerah yang mengalami kekeringan sangat relatif singkat, kurang lebih ! jam.
embagian onasi pada litoral berbatu juga dapat didasarkan oleh organisme yang hidup pada daerah tersebut (arnes Hughes, 777#. embagian onasi tersebut dibagi menjadi dua bagian yakni8
#. 4onasi dari mikroalga. 4onasi ini didasarkan oleh fotosintesis yang terjadi didalam air. embagian tersebut yakni8
a#. ada spesies yang terdapat pada lower shore fotosintesis lebih baik di udara dibanding dalam air.
b#. ada spesies yang terdapat pada mid hingga upper shore fotosintesis lebih baik didalam air disbanding diatas daratan. Kekuatan fotosintesis dalam air pada spesies ini yakni enam kali lebih kuat.
!#. 4onasi dari hewan. 4onasi ini didasarkan oleh dua hal yang sangat signifikan yaitu8 a#. Makanan. Ketersediaan makanan sangat penting utamanya bagi organisme yang pergerakannya sangat lambat atau yang tidak berpindah tempat.
b#. ergerakan. 5rganisme perlu berpindah untuk men&ari makan, sehingga faktor ini juga sangat terikat dengan faktor yang pertama.
+uatu gambaran yang sangat luar biasa dari pantai diseluruh dunia, yang terlihat pada waktu pasang surut adalah, menonjolnya pembagian horiontal atau onasi organisme (2ybakken, 77!#.
4onasi litoral berbatu pada beberapa belahan dunia yang berbeda pada berbagai belahan dunia terdapat perbedaan pola onasi litoral berbatu yang terjadi antara satu tempat dengan tempat yang lain. erbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kemiringan permukaan batu yang menyusunnya (2ybakken, 77!#.
$kosistem intertidal merupakan salah satu ekosistem pada daerah pesisir yang sangat kompleks dan kaya. anyak pola interaksi antar organisme laut yang dapat ditemukan pada ekosistem ini. Hewan yang hidup pada daerah ini harus dapat beradaptasi dengan keadaan yang ekstrim tersebut. entuk adaptasi organisme sangat berkembang utamanya bentuk morfologi yang dibentuk sedemikian rupa. ada tiap ona intertidal organisme yang hidup sudah mampu untuk bertahan dengan karakteristik lingkungan tersebut ('li), !"#.
Iaktor enyebab Distribusi 4onasi ada Daerah ntertidal 'da berbagai faktor yang menyebabkan adanya berbagai ma&am distribusi pada daerah intertidal. ada dasarnya faktor tersebut dibagi menjadi dua bagian besar yang saling terkait yaitu8
. Iaktor fisika dan kimia
Iaktor ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada ekosistem intertidal. 'kibat adanya pasang surut maka menyebabkan faktor pembatas pada daerah ini menjadi lebih ekstrim. Iaktor pembatas tersebut yaitu kekeringan, suhu, dan sinar matahari ketiga faktor tersbeut saling terkait. Cika laut surut maka daerah intertidal terekspose oleh sinar matahari, akibatnya suhu meningkat. +uhu yang meningkat menyebabkan penguapan dan dampaknya daerah menjadi kering. 5ksigen masih &ukup namun salinitas &ukup tinggi. !. Iaktor biologis.
Iaktor ini sangat tergantung dari faktor fisik perairan. 5rganisme berusaha untuk menyesuaikan diri pada keadaan yang sangat ekstrim tersebut. 'da berbagai ma&am &ara organisme menyesuaikan diri salah satunya dengan mengubur diri atau memodifikasi bentuk &angkang agar dapat hidup pada derah yang kering.
Daerah pasang surut adalah sistem model penting untuk studi ekologi, khususnya di pantai berbatu gelombang-menyapu. Filayah ini berisi keanekaragaman spesies yang tinggi, dan onasi di&iptakan oleh pasang surut menyebabkan spesies berkisar untuk dimampatkan menjadi band yang sangat sempit. Hal ini membuat relatif sederhana untuk mempelajari spesies di seluruh rentang lintas-pantai mereka, sesuatu yang bisa sangat sulit, misalnya, habitat darat yang dapat meregang ribuan kilometer.
Karena ona ini bergantian tertutup oleh laut dan terkena udara, organisme hidup di lingkungan ini harus memiliki adaptions baik untuk kondisi basah dan kering. ahaya termasuk menjadi han&ur atau terbawa oleh gelombang kasar, paparan suhu sangat tinggi, dan pengeringan. Khas penduduk pantai berbatu pasang surut termasuk bulu babi, anemon laut, teritip, &hitons, kepiting, isopoda, kerang, bintang laut, dan moluska banyak gastropoda laut seperti limpets, whelks, dan bahkan gurita.
!. 4ona athyal
4ona batial adalah wilayah laut yang merupakan lereng benua yang tenggelam di dasar samudera. Kedalaman ona ini berkisar di atas !"" meter 9 !""" meter. Dengan kedalaman dan struktur yang berupa lereng atau &uram maka organisme yang hidup pada area ini kebanyakan bersifat konsumen. ertukaran oksigen &ukup kurang sehingga bisa menjadi salah satu faktor pembatas bagi organisme yang hidup pada lingkungan ini. ebatuan masih relatif ada sehinnga organisme yang hidupnya melekat masih bisa ditemukan ('li), !"#.
Menurut Dias (!"#, keadaan bentik ona bathyal umumnya merupakan lereng-lereng &uram yang merupakan dinding laut dalam dan sebagai bagian pinggiran kontinen. 4ona bathyal juga diistilahkan sebagai *ontinental +lope. ada *ontinental slope sering ditemui &anyon: ngarai : submarine &anyon, yang umumnya merupakan kelanjutan dari muara sungai 9 sungai besar di pesisir.
ipe sedimen utama sedimen pada ona bathyal merupakan lempung biru, lempung gelap dengan butiran halus dan memiliki kandungan karbonat kurang dari /"?. +edimen-sedimennya memiliki jenis sedimen terrestrial, pelagis, atau autigenik (terbentuk ditempat#. +edimen errestrial (terbentuk dari daratan# lebih banyak merupakan lempung dan lanau, berwarna biru disebabkan karena akumulasi sisa-sisa bahan organik dan senyawa ferro besi sulfida yang diproduksi oleh bakteri, +edimen terrestrial juga merupakan tipe sedimen yang paling mendominasi. +edimen terrigenous terbawa hingga ke ona bathyal melalui arus
langka, &angkang mikroskopis dari fitoplankton dan ooplankton akan terakumulasi di dasar membentuk sedimen authigenik.
iota yang hidup pada bagian bentik ona bathyal antara lain spon, bra&hiopod, bintang laut, e&hinoid, dan populasi pemakan sedimen lainnya yang terdapat pada bagian sedimen terrigenous. iasanya biota yang hidup di ona ini memiliki metabolisme yang lamban karena kebutuhan konser)asi energi pada lingkungan yang minim nutrisi. Ke&uali pada laut yang sangat dalam, ona bathyal memanjang hingga ke ona bentik pada dasar
laut yang merupakan bagian dari &ontinental slope yang berada di kedalaman """ hingga 6""" meter.
/. 4ona 'bisal
4ona abisal memiliki kemiripan dengan lingkungan lumpur yang ada pada ona litoral. ebatuan yang digunakan sebagai substrat oleh organisme sangat jarang diitemukan. Hewan ber&angkang yang hidup di ona ini &angkangnya &enderung tipis dan jik mati &angkang akan mudah sekali terlarut atau tereduksi. $ndapan plankton tidak ada karena sebelum sampai di dasar sudah dii makan terlebih dahulu oleh organisme yang ada pada lingkungan yang ada di atasnya (0omimohtarto, !""1#.
$ndapan yang ada berupa mineral bola-bola mangan dan tulang-tulang telinga ikan paus dan gigi ikan hiu yang susah terlarut. Kondisinya sangat berlumpur sehingga oksigen terlarut sangat sedikit sehingga hewan-hewan pada daerah ini terpaksa menggunakan glikogen atau pigmen-pigmen pernapasan sebagai sumber oksigen sementara. 2amun demikian, kondisi dasar laut abisal tidak semuanya memiliki kondisi yang sama. Dasar lingkungan ini pada perairan dalam berupa endapan kapur yang berasal dari kerangka Ioraminifera, endapan silika, terutama dari kerangka diatom, dan lempung merah di dasar yang lebih dalam dengan tekana air yang &ukup tinggi sehingga membuat at-at lain mudah terlarut (0omimohtarto, !""1#.
Kehidupan hewan-hewan pada lingkungan seperti ini sangat bergantung atau menyesuaikan pada jenis endapannya. +eperti tipe organisme pemakan penyaring lebih suka dasar yang keras dengan partikel halus lumpur yang tidak akan menyumbat penyaringnya. Cika partikel-partike sangat halus maka tipe hewan yang hidup pada area ini
adalah pemakan endapan yang mengambil dan men&erna at organik yang terdapat dalam lumpur. Di samping hewan-hewan tersebut terdapat pula hewan-hewan pemangsa bangkai yang menangkap hewan apa saja baik yang hidup maupun mati. +uhu pada daerah ini relatif stabil yaitu antara ,!o * - 6 o*. eberapa hewan yang hidup di lingkungan ini berupa
bintang laut, bintang mengular, tripang dan banyak jenis ikan. Makin dalam dasar laut maka makin sedikit pula jenis hewan yang dapat ditemukan (0omimohtarto, !""1#.
BAB III PENUTUP
A. (esim*ulan
erdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
. erdasarkan faktor-faktor fisik dan penyebaran komunitas biotanya perairan laut di bedakan menjadi daerah pelagik yang meliputi kolom air dan daerah bentik yang meliputi
dasar laut dimana biota laut hidup.
!. Karakteristik tiap ona pada umumnya memiliki &iri yang berbeda-beda baik kondisi fisik maupun kimianya bahkan sampai biotanya memiliki perbedaan yang tentunya sesuai dengan kondisi lingkungan dari masing-masing ona.
/. iota yang hidup pada daerah yang masih mendapat suplai &ahaya &enderung didominasi oleh produsen primer dan ona yang lebih dalam di huni oleh berbagai tingkatan konsumen. %ntuk daerah paling dalam dihuni oleh organisme yang memiliki kemampuan melawan berbagai ma&am faktor pembatas yang sangat kritikal
B. "aran
+aran yang saya berikan dalam makalah ini adalah sebaiknya diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai &akupan materi serta tujuan pembelajaran yang ingin di &apai dari pokok bahasan tentang onasi khususnya lingkungan perairan laut.
'li). !". Pembagian zona laut . Diakses pada tanggal !" juli !"! melalui http://ml.scribd.com/doc/7982318
'rdi. !". !seanografi is !ceanograph". Diakses pada tanggal !" juli !"! melalui http//ardi.#ordpress.com
Dias. !". $lasifikasi %ingkungan %aut. Diakses pada tanggal !/ juli !"! melalui http://adios19.#ordpress.com/211/&/1&/klasifikasi'lingkungan'laut.com
$ffendy. !""7. (kologi %aut )alam. Diakses pada tanggal !/ juli !"! melalui http://perikananunila.#ordpress.com/29/7/31/ekologi'laut'dalam.com
$rnawati, wanda. !". Pembagian )aerah (kosistemm %aut . Diakses pada tanggal !" juli !"! melalui http://id.#ikipedia.org/#iki/*erkas:+ona,laut.-pg
0omimohtarto, K., dan Cuwana, +., !""1. *iologi %aut . Djambatan. Cakarta.
DA,TAR I"I
Halaman Halaman sampul
Kata pengantar... i Daftar si... ii
ab endahuluan... '. Latar elakang... . 0umusan Masalah... ! *. ujuan enulisan... ! D. Manfaat ... ! ab si dan embahasan... / '. Lingkungan elagik... / . Lingkungan entik... < ab penutup... < '. Kesimpulan... < . +aran... < Daftar ustaka
(ATA PEN-ANTAR
uji syukur penulis panjatkan kehadirat uhan Jang Maha $sa karena atas limpahan rahmat dan karunia-2J', sehingga penyusunan Makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu sesuai yang diharapkan. enyusunan makalah ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Hidrobiologi. enulis juga mengu&apkan banyak terima
kasih kepada semua pihak khususnya teman-teman 'ngkatan !""7, dan Dosen Mata Kuliah Hidrobiologi yang telah membantu dalam memberikan saran dan masukan dalam makalah ini.
Makalah ini berisi uraian mengenai onasi di lingkungan perairan laut. enyusun berharap, makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi pemba&a,
khususnya bagi penulis.
enulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan didalamnya sehingga kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis dari berbagai pihak demi kesempurnaan penyusunan selanjutnya.
Kendari, Culi !"!
enulis
Zona Laut Indonesia ( Pengertian )
Pengertian zona laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif.
Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. ika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 2! mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing"masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal#perairan dalam $laut nusantara%. &aris dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik" titik dari ujung"ujung pulau terluar.
'ebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai ke(ajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di ba(ah permukaan laut. )eklarasi )juanda kemudian diperkuat#diubah menjadi *ndang"undang +o.! Prp. 1-.
Zona Landas Kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang se/ara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen $benua%. 0edalaman lautnya kurang dari 1 meter. ndonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen 3sia dan landasan kontinen 3ustralia.
3dapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 2 mil laut. ika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing"masing negara. &aris batas luar kondisi kontinen pada dasar laut, tidak boleh melebihi 4 mil laut dari garis pangkal atau tidak melebihi 1 mil laut dari garis kedalaman $isobath% 2 m, ke/uali untuk ele5asi dasar laut yang merupakan bagian alamiah tepian kontinen, seperti pelataran $plateau%, tanjakan $rise%, pun/ak $/aps%, ketinggian yang datar $ banks% dan pun/ak gunung yang bulat $spurs%.
)i dalam garis batas landas kontinen, ndonesia mempunyai ke(enangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan ke(ajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah ndonesia pada tanggal 16 7ebuari 1-.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
8ona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 2 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. )i dalam zona ekonomi eksklusif ini, ndonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. )i dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di ba(ah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip"prinsip 9ukum Laut nternasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis"garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif ndonesia dikeluarkan oleh pemerintah ndonesia tanggal 21 :aret 1;.
)aftar Pustaka http<##6!.12.14.142#sear/h= >?/a/he<17@ayAlm0:<umik.staC.gunadarma.a/.id#)o(nloads#Dles#16-4#B ab2B2(a(asan 2B+usantara.do/FzonaFlautFteritorialG/d?2Ghl?idG/t?/lnkGgl?idG/lient? opera http<##/ettabumi./om#update#zona"laut"indonesia# http<##dilmil"banjarmasin.go.id#indeH.php=/ontent?modartikelGid?4 http<##id.(ikipedia.org#(iki#Pertahananlaut