GEREJA KRISTEN INDONESIA KEMANG PRATAMA ANGGOTA PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA BadanHukum Th.1940 Stb.No.1 & 100/SK/Depag.RI.No,92 Th.1990 No.309/XI/27 Agt’ 2017
SEKRETARIAT Jl. Duta I, Blok MM No. 28-30
Kemang Pratama Bekasi – 17116 Telepon 021-82414036 021-82418023 Fax. 021-82431812 Email: gkikempra@gmail.com Website: gkikemangpratama.org PENDETA Pdt. Suhud Setyo Wardono
(Konsulen) (08174125767)
KONSELING Selasa – Pkl. 09.00 – 12.00
PELAYANAN JEMAAT Penghiburan & Pelawatan
Pnt. Tiorouli Tambunan (081318903947) Pengucapan Syukur & Kebaktian Rumah Tangga
Pnt. Ricky T. Awondatu (0816793734) & Pnt. Supriyatni Sarbini (08161963407) Peneguhan & Pemberkatan Nikah Pnt. Enny Suzana (0818763198) Atau Anda dapat menghubungi Sekretariat pada
jam kerja. (08.00-16.00)
***
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jawa Barat
V I S I
GKI SW Jabar menjadi gereja yang secara excellent memenuhi kebutuhan nyata dan mengerjakan yang benar bagi seluruh
pemercayanya
M I S I
GKI SW Jabar menjadi gereja yang memfasilitasi terjadinya perjumpaan antara manusia dengan Tuhan pada semua aras dan bidang kehidupan sepenuh potensi dan kinerja optimal.
Perjumpaan dengan Tuhan: perjumpaan secara spiritual dalam mana kita merasakan kehadiran Tuhan secara konkrit dalam hati, pikiran, perasaan, serta dalam kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman.
Perjumpaan ini akan menggeser fokus perhatian kita, dan melulu pada diri sendiri ke sesama; dari yang kelihatan ke yang transenden, dari keinginan kita ke keinginan Tuhan.
GKI Kemang Pratama TEMA PELAYANAN 2017 – 2018
“Menja di Gereja ya ng Bersahaba t dan Bersina r” TUJUAN
1. Menjadi gereja yang berakar, bertumbuh dan berbuahkan kebaikan berdasarkan Kasih Allah bagi jemaat, masyarakat dan lingkungan hidup sehingga menjadi gereja yang bersinar bagi
kemuliaan Allah.
2. Menjadi gereja yang bergerak keluar untuk menyatakan karya kebaikan Allah, baik melalui gerakan oikumene kemasyarakatan
maupun berpartisipasi dalam komunitas masyarakat/kegiatan kemanusiaan yang lebih luas.
3. Menjadi gereja yang bergerak keluar untuk ikut serta menjaga dan memelihara alam ciptaan Allah sebagai wujud gereja yang cinta
alam ciptaan Allah.
4. Menjadi gereja yang bergerak di dalam dengan saling mendukung dan meneruskan karya kebaikan Allah sehingga jemaat dan simpatisan menjadi alat Allah untuk menyatakan karya Kasih Allah
sebagai wujud ungkapan syukur.
5. Menjadi gereja yang membekali jemaat dan simpatisan dengan teladan Tuhan Yesus sehingga dapat berakar, bertumbuh dan
berbuah melalui tindakan dan perbuatan nyata sebagai wujud iman Kristen yang semakin bertumbuh dan dibaharui seturut dengan teladan Tuhan Yesus.
Renungan
GKI BERKARYA DALAM KEBERAGAMAN
(Yer. 51:1-6; Mzm. 138; Rm. 12:1-8 ; Mat. 16:13-20)
Matius 16:13-20 mengisahkan setelah menanyakan kepada Petrus mengenai siapa Diri-Nya, Yesus berkata kepada Petrus: “Kepadamu akan diberikan kunci
kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di bumi akan terlepas di surga.” Perkataan ini menegaskan fungsi
Petrus sebagai murid di dunia ini (dan hal ini juga berlaku kepada kita: umat kristiani pada umumnya atau jemaat GKI pada khususnya).
Kunci berarti otoritas yang diberikan; otoritas membuka dan menutup (dan di
sisi lain Petrus atau kita diharapkan tak boleh lagi terjebak pada “kamar yang tertutup/stagnan). Ungkapan “kunci kerajaan sorga” menyatakan bahwa Petrus harus memberikan sinar terang, suasana sorga, tidak membiarkan orang yang ada di sekitarnya hidup dalam gelap. Harus berperan nyata bagi dunia, memberikan pengharapan di tengah situasi yang tak berpengharapan. Tapi perlu diingat bahwa peran Petrus dan kita hanya meneruskan ajaran Yesus, menjadi contoh bagi murid-murid lainnya, bukan sebagai pendiri umat atau sebagai juruselamat yang merupakan bagian (dari peran) Yesus. Di sinilah kita harus berperan sebagai garam dan terang dunia unutk menjalankan fungsi kita.
Hal-hal yang perlu diingat dalam menjalankan fungsi kita (dari Roma 12:1-8) adalah:
1) Kita harus mengikuti kehendak Allah; yang berkenan kepada -Nya (ayat 2) bukan untuk menyenangkan atau memuaskan keinginan manusia.
2) Kita persembahkan seluruh tubuh yang kudus (ayat 1) yaitu menjaga perkataan sesuai Firman Tuhan, berkata-kata yang menguatkan/membangun bukan berkata-kata yang sia-sia/kutuk, tangan melakukan pekerjaan yang dikehendaki Tuhan bukan untuk kesenangan pribadi, kaki melangkah ke tempat yang berkenan bagi Allah bukan tempat “kegelapan”.
3) Kita berperan sesuai talenta yang kita miliki (tidak ngotot menguasai peran atau pelayanan semuanya apalagi merasa benar sendiri), karena peran masing-masing umat berbeda. Kita semua satu tubuh yang terdiri dari banyak anggota, yang tugasnya tidak sama dan masing-masing adalah anggota seorang terhadap yang lain (ayat 4 & 5);
Ingatlah perbedaan peran dan talenta jangan menjadi sumber konflik tapi jadikan itu sebagai dasar untuk saling melengkapi dalam melayani. Selamat melayani di
dalam keberagaman yang kita miliki. (YAT)
“…supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati ”
1. Jemaat yang sakit dan dalam pemulihan: Bp. Soetrisno MD, Pnt. Jahja F. Sudarmanto, mbah Basuki, & Ibu Evelyn Hutagalung.
2. Jemaat yang mengalami pergumulan dalam rumah tangga. 3. Ibu-ibu yang sedang mengandung.
4. Pengadaan dana yang dibutuhkan untuk pelunasan pinjaman dan renovasi gedung gereja.
5. Pergumulan bangsa dan negara: Keadilan dan kedamaian dapat terus diupayakan melalui penerapan azas Bhineka Tunggal Ika, Pancasila dan UUD 1945.
6. Budaya nir-kekerasan dapat dikembangkan di dalam kehidupan bermasyarakat.
DOAKAN SESAMA! UPAYAKAN KEBUTUHANNYA
Ora est Labora
P
OKOK
D
OA
S
EPEKAN
Kepada yang terkasih Bapak/Ibu/Saudara/I,setelah
pemberitahuan mengenai penambahan ruko MM 15, maka
mulai sekarang kita sudah bisa memarkir kendaraan di depannya dan menggunakan jalan akses untuk
keluar dan masuk gereja.
Kiranya Tuhan memberkati dan memberikan sukacitakepada
kita.
PERSIDANGAN MAJELIS JEMAAT
GKI KEMANG PRATAMA
PMJ akan diadakan pada hari Minggu, 10 September 2017. Jika ada masukan yang perlu dibahas dalam persidangan tersebut, mohon dapat disampaikan ke Majelis Jemaat GKI Kemang Pratama secara tertulis atau melalui surat, paling lambat hari ini, tanggal 03 September 2017.
SEKRETARIAT
Ucapan Terima Kasih
Majelis Jemaat GKI Kemang Pratama mengucapkan terima kasih kepada jemaat atas partisipasinya untuk menciptakan ketertiban dan mendukung suasana khidmat:
1. Pakai dan parkir kendaraan secara bijaksana (usahakan untuk pergi beribadah bersama dengan saudara yang berdekatan, memakai satu kendaraan).
2. Apresiasi setiap keterlibatan pelayan kebaktian dengan santun, tidak
bertepuk tangan selama kebaktian.
3. Hadir tepat waktu. Karena setiap bagian dalam ibadah sama pentingnya dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
4. Menciptakan suasana ruangan gereja yang indah dan rapi. 5. Tidak makan/minum di dalam ruang kebaktian
6. Menempati bangku mulai dari deretan paling depan.
7. Meminimalkan potensi polusi suara khususnya proses duduk/berdiri. 8. Menjaga ketenangan ibadah dengan tidak mengobrol, mengaktifkan bunyi
ponsel/HP, atau keluar masuk ruang kebaktian selama ibadah berlangsung. 9. Membawa anak-anak ke Sekolah Minggu. Jika harus membawa anak-anak
ikut kebaktian umum, bantulah agar anak-anak tenang.
1
100.. Tidak mendahului keluar sebelum Pengkotbah dan Majelis Jemaat
melakukan prosesi keluar di akhir kebaktian.
PERSIAPAN
KEBAKTIAN UMUM
Persiapan Kebaktian Umum dilaksanakan setiap hari Kamis, jam 20.00.
Penatua yang bertugas dan Lektor wajib hadir untuk bersama–sama mempersiapkan diri.
Dengan persiapan yang baik dan matang, kiranya kebaktian yang berlangsung dapat menghantarkan jemaat mengalami perjumpaan
PERSYARATAN ATTESTASI MASUK
Anggota Jemaat GKI Kemang Pratama
1. Menyerahkan Surat Atestasi Keluar dari Jemaat asal
2. Mengisi Formulir Data Jemaat 3. Percakapan dengan MJ GKI KP Melengkapi:
F/C surat Baptis F/C surat Sidi
F/C surat Nikah (Pemberkatan & Catatan Sipil)
Pas photo 2 lembar ukuran 2x3 (bagi yang sudah sidi)
No. 309 – Th.Ke.XI 4 Minggu, 27 Agustus 2017
KEBERSAMAAN
BINA (RETRET) PASUTRI
Kegiatan Gabungan BPMK GKI Klasis Jakarta Timur dan GKI Kayu Putih
Kami mengundang Jemaat GKI se-Klasis Jakarta Timur untuk mengikuti Program Bina (Retret) Pasutri ini yang akan diselenggarakan pada:Hari/tanggal : Jumat – Sabtu, 1 – 2 September 2017
Tempat : Grand Mulya Bogor – Convention Hotel Sentul – Bogor Tema : ”DUA HATI SATU VISI”
Peserta : Pasangan suami – istri dengan usia pernikahan (diajukan) 5-15 tahun
Kontribusi : Rp 500.000,- per pasutri
Pendaftaran : 23 Juli 2017 s/d 27 Agustus 2017 Detail Acara : Menyusul (akan dikirim melalui email) Untuk informasi dan pendaftaran harap menghubungi:
Pasutri Ojahan Oppusunggu (0811902462) & Galuh K. Arini (08161818692)
Pasutri Wisnu Panatas (08158232632) & Eva Nainggolan (08159480 818)
KOMISI PERLAWATAN
Kebaktian Penghiburan&Perlawatan –Pnt. Tiorouli Tambunan, 081318903947 Pengucapan Syukur & Kebaktian Rumah Tangga
– Pnt. Ricky T. Awondatu, 0816793734 –Pnt. Supriyatni Sarbini, 08161963407 Kebaktian Peneguhan & Pemberkatan Nikah
– Pnt. Enny Suzana, 0818763198 dilayani dengan kebijakan, sbb:
Dilaksanakan pada hari Selasa – Sabtu Dipimpin oleh pdt. setempat dan/atau
diatur oleh Majelis Jemaat. Permohonan diajukan
selambat-lambatnya tiga bulan sebelumnya.
KOORDINATOR WILAYAH
WILAYAH I.
Ibu Alvishinta Hendriani, 081382236124 Ibu Priscilla Kristomuljono, 08129397480 WILAYAH II
Ibu Sandy D.S. Damanik, 085710600297 Ibu Ana R. Situmorang, 08118205413 WILAYAH III
Ibu Margaretha Umbu, 08159557358 Ibu Ruth Yenny M., 087888913101 WILAYAH IV
Ibu Stella Kindangen,081384002906
Ibu Martha Tuhumena,081218711335 *) Jemaat dapat menerima dan memberi informasi pelayanan melalui koordinator wilayahnya masing-masing. Kiranya kebersamaan kita dirasakan oleh masyarakat sekitar.
“BERKARYA MERAWAT KEBHINNEKAAN”
Pesan Pastoral BPMS GKI Dalam Rangka HUT ke-29 GKI
Anggota Jemaat dan Simpatisan GKI yang kami kasihi,Salam kekeluargaan, solidaritas dan persekutuan di dalam Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Keberadaan Gereja Kristen Indonesia sangat identik dengan bangsa Indonesia. Bangsa kita, Indonesia, dibangun di atas komitmen kebersamaan yang kuat, di mana berbagai entitas memberi diri untuk saling merangkul dan berkelindan menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikian juga dengan Gereja Kristen Indonesia, yang telah berhasil melampaui cangkang partikularitas dalam perbedaan sejarah sebagai persekutuan orang TiongHoa keturunan, menjadi Gereja Kristen Indonesia Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, dan akhirnya menjadi satu Gereja Kristen Indonesia. Baik Indonesia maupun GKI menghidupi dua kata yang sangat berharga, yakni kepelbagaian dan kesatuan.
Bagi GKI kebhinnekaan bukan hanya sebagai konteks, melainkan sebagai jiwa. Kebhinnekaan adalah buah kreativitas tanpa batas dari Allah Trinitas yang harus dirawat. Ekspresi merawat kebhinnekaan itu dinyatakan dalam komitmen GKI untuk turut menjaga Indonesia. Indonesia adalah rumah bersama bagi kebhinnekaan. Rumah di mana perbedaan tidak dipandang sebagai halangan, melainkan dirangkul dalam satu tarikan napas setanah air, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan, yakni Indonesia.
Bersamaan dengan tujuh puluh dua tahun usia Republik Indonesia, pada dua puluh sembilan tahun penyatuan GKI ini Badan Pekerja Majelis Sinode ingin menyampaikan beberapa pesan berikut :
1. Indonesia adalah ruang kehidupan bagi kita s emua. Tanpa ruang kehidupan manusia tak terlahir, tak bisa hidup dan berbudaya, tak ada perjanjian dengan Allah, sebab Allah berkarya lewat tanah sebagai ruang hidup. “Ruang hidup” bukan hanya soal alamat tempat tinggal kita, melainkan asal kehidupan kita. Identitas kita dilekatkan dengan tanah dari mana kita berasal, yaitu Indonesia. Indonesia menunjuk pada realitas yang membentuk kita. Sebab di balik kata Indonesia termuat dimensi hidup yang begitu kompleks, melampaui posisi geografisnya. Di dalam kata Indonesia ada karakteristik peradaban, moralitasnya, tanah, sungai, dan kehidupan alamnya dsb. Tanpa ruang hidup itu, tak ada budaya, tak ada komunitas manusia termasuk gereja. Karena itu kita perlu sungguh-sungguh menghayati ke-Indonesia-an kita. Sebab mereka yang tak menghayati lokalitas dan kehidupan asalinya tak akan pernah mampu menjadi warga negara yang baik.
2. Sampai saat ini, dengan mengatasnamakan kemajuan zaman dan pembangunan, tanah digusur, lahan-lahan subur pertanian ditebas oleh para pengembang untuk meraup keuntungan dari bisnis property. Hutan-hutan dirambah menjadi industri, desa-desa disulap menjadi real estate, sehingga kehidupan lokal pun tergusur, penduduknya kemudian terpencar ke berbagai wilayah. Manusia tercerabut dari tanahnya. Budaya lokal punah, tembang dan dongeng-dongeng lokal kurang terdengar, tarian lokal jarang terlihat, bahasa lokal semakin sedikit yang mengerti. Semua tradisi yang sebelumnya lahir dan lestari turut punah bersama ruang yang terjajah. Lokalitas kita makin tersisih oleh hegemoni budaya popular, kapitalisme, Westernisasi, Arabisasi, dan “isasi-isasi” serta “isme-isme” lain yang biasanya menunggangi jargon kemajuan peradaban dan kemurnian dogma serta sikap keagamaan. Di tengah keadaan tersebut kita perlu menjembatani, bahkan menjangkarkan kembali masyarakat yang semakin tercabut dari lokalitas dan primordialitas ruang hidupnya. Tentu saja tanpa terjebak dalam lokalisme dan primordialisme (sebab segala sesuatu yang telah menjadi ‘isme’ akan cenderung menihilkan yang lain).
3. Manusia tak akan menjadi manusia s ejati tanpa Allah, ciptaan lai n dan tanah. Manusia akan kehilangan otentisitasnya tanpa ciptaan lain. Hidup bersama dalam harmoni bersama seluruh ciptaan adalah dasar eksistensi manusia yang sejati. Manusia adalah bagian integral dari komunitas semesta. Hidup dalam kebhinnekaan bukan saja butuh kesediaan berdampingan dengan orang lain, melainkan kesanggupan kita mengadvokasi alam semesta yang menjadi Ibu kebhinnekaan. Karena itu dibutuhkan penghayatan iman yang mampu merangkul kebhinnekaan di ruang kehidupan.
4. Iman bukan saja tentang pengalaman personal manusia dengan Tuhan, namun harus dilihat sebagai kebersamaan dengan Tuhan yang menjadi Raja semesta, yang hadir di Ibu Pertiwi. Penebusan Yesus seharusnya tak hanya dihayati sebagai penebusan atas dosa manusia, namun juga perlu dihayati sebagai penebusan atas ciptaan yang akan mencapai kesempurnaannya dalam langit baru dan bumi baru (Wahyu 21). Kristus tidak hanya bekerja di dalam hati orang-orang percaya, sehingga kita juga ditantang untuk melihat Kristus yang berinkarnasi dan hidup berelasi secara total dengan ekosistem. Kristus hadir dalam seluruh ciptaan. Inkarnasi Allah dalam Kristus merepresentasikan Allah yang berkenan hadir dalam ruang yang terbatas. Itu menandai terwujudnya harapan baru bagi tanah untuk mengalami perdamaian, “rasa aman” dan kecukupan, sebab kehadiran Yesus telah mengubah wajah ruang kehidupan. Gereja adalah tubuh Kristus namun juga sekaligus bagian dari dunia. Sebab itu Gereja dipanggil untuk terlibat dalam misi kosmik Allah, yakni membebaskan semesta sebagai rumah Allah dan mentransformasi seluruh ciptaan menuju langit baru dan bumi baru.
Dalam semangat penghormatan terhadap kebhinnekaan di ruang kehidupan bersama ini, kami mengajak seluruh anggota jemaat dan simpatisan GKI mensyukuri dan merayakan Hari Ulang Tahun ke-29 GEREJA KRISTEN INDONESIA. Selamat untuk kita semua.
Badan Pekerja Majelis Sinode GEREJA KRISTEN INDOENSIA,
Pdt. Budi Cahyono Sugeng Pdt. Arliyanus Larosa
Ketua Umum Sekretaris Umum
KEBAKTIAN PENGUCAPAN SYUKUR
Jemaat dan simpatisan GKI Kemang Pratama diundang untuk menghadiri Kebaktian Pengucapan Syukur yang akan diadakan oleh :
Klg. Besar Alm. Haniwati Sutjipto
Hari Jum’at, 1 September 2017 - Jam 11.00 WIB
Alamat :
RM. Pondok Kenanga Jl. Kenanga Raya No. 9 Perum. Jaka Permai, Kalimalang
PF: Pdt Suhud Setyo Wardono Kehadiran Bpk/Ibu/Sdr/i sangat diharapkan. Terima kasih.
.
P
PEMAHAMAN ALKITAB
SABTU, 2 September 2017 – Jam 9:00
Tema : “Berdalih: 1001 alasan” (Lukas 14:5-24)Dpo :
Pdt. Alfred Monim (GKI Bintara)
JUM’AT, 15 September 2017 – Jam 19:30
Tema: “Allah yang Bermurah Hati” (Matius 20:1-16)Dpo :
SUSUNAN
PANITIA BULAN KELUARGA 2017
Ketua :
Pnt. Tony Lie
Bendahara :
Ibu Linda A. Budiono
Ibu Elizabeth Tampubolon
Sie Acara :
Ibu Din Dadari (Koord.)
Bp. Andreas Karundeng
Sdri. Audrey Lay
Bp. Heru Prasadja
Sdri. Sesara Maharani
Sie Perlengkapan :
Bp. Texin Sirait (Koord.)
Bp. Denny Supaath
MJ Pendamping : Pnt. Hari Santoso & Pnt. Ricky T. Awondatu
*) Diperkenalkan kepada jemaat: Minggu, 27 Agustus 2017 – KU 2
Selamat Ulang Tahun
– Tanggal 28 Agt – 03 Sept’ 2017
Tgl Nama Wil Tgl Nama Wil
28 Agusstius Yusuf Liow III 31 Heru Prasadja IV
28 Rhandy Handoko I 31 Slamet Soengadi I
29 Hansel BL. Santoso II 31 Laura Angelia Butar butar I
30 Klaudia Rosalinda III 31 Doni Giovanni I
30 Abraham Agustanto Estkard III 1 Sutiati Lawongo IV
30 Archi Thesiani Dyah LR. II 1 Fanny Septania III
INDONESIA BERSYUKUR
Memasuki bulan Agustus, seperti biasa, kita melihat bendera merah putih berkibar di mana-mana. Tahun ini agak menarik karena adanya himbauan yang cukup masif (paling tidak di daerah tempat tinggal saya) dari pihak RT, RW dan kelurahan agar semua rumah memasang bendera. Meskipun terlihat banyak bendera di mana-mana, namun saya tetap merasakan adanya ses uatu yang berbeda bila dibanding dengan suasana bulan Agustus di masa kecil dulu. Dulu gairahnya sangat terasa. Semangat untuk menyambut perayaan kemerdekaan pun tampak dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Saat ini lebih terasa sebagai formalitas saja. Sebab yang tampak sibuk memasang berbagai hiasan khas HUT RI hanya para petugas sementara masyarakat terlihat biasa-biasa saja. Permainan-permainan khas yang dulu biasa diadakan untuk memeriahkan hari kemerdekaan pun terpaksa dibatalkan oleh panitia ka rena kurangnya peminat. Saya perlu sampaikan bahwa hal ini hanyalah merupakan pengamatan di lingkungan sekitar saya saja, semoga di tempat lain masyarakat Indonesia masih tetap bergairah merayakan hari kemerdekaannya. Namun demikian, bila mengamati pemberitaan di media-media maka kita melihat bahwa apa yang terjadi di lingkungan sekitar saya tidaklah unik. Di tempat lain ada juga kelompok masyarakat yang enggan merayakan kemerdekaan negaranya. Bukan hanya menolak memasang bendera, bahkan salah satu di antar anya berani membakar umbul-umbul merah putih atribut perayaan. Ketika polisi menanyakan alasan-nya, dengan terus terang ia menyatakan kebenciannya terhadap NKRI. Sikap yang anti terhadap NKRI seperti yang ditunjukkan oleh si pembakar umbul-umbul juga bukan sikap yang unik, yang dimiliki hanya olehnya seorang. Dari berita-berita kita tahu ada kelompok-kelompok yang telah dengan terang-terangan menunjukkan sikap yang anti terhadap NKRI dan Pancasila dan dengan terang-terangan juga menyatakan keinginan dan perjuangan untuk mewujudkan bentuk bernegara yang lain. Seberapa banyakkah kelompok masyarakat yang bersikap seperti itu? Katanya sih tidak (atau belum?) banyak. Jauh lebih banyak masyarakat yang tidak anti tapi juga tidak menunjukkan kepedulian terhadap
SELISIP BERITA SINWIL EDISI Agustus 2017
SBS
– net
BPMSW GEREJA KRISTEN INDONESIA SINWIL JAWA BARAT
bangsanya. Tidak membakar atribut perayaan tapi juga tidak ikut merayakan. Hanya turut serta memasang bendera sambil berharap semoga pemerintahan Presiden Jokowi sekarang ini dapat mencegah penyebaran gerakan yang anti terhadap NKRI dan Pancasila. Berharap pemerintahan Presiden Jokowi dan para menterinya sekarang ini dapat mempercepat pembangunan negara kita sehingga dapat sejajar dengan negara-negara maju di dunia sambil berkeluh-kesah terhadap segala persoalan bangsa yang masih ada.
Jika kita membaca Keluaran 15 kita dapat turut merasakan kegairahan dan sukacita besar dari bangsa Israel yang baru saja dimerdekakan dari penindasan dan ancaman bangsa Mesir. Allah bukan saja telah menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir dengan membelah laut Teberau tetapi juga telah menenggelamkan seluruh pasukan Mesir yang mengejar bangsa Israel. Sekarang Israel adalah bangsa yang bebas. Tidak lagi tertindas, tidak lagi terancam. Karena itulah mereka mengungkapkan rasa syukur mereka dengan puji-pujian kepada TUHAN. Dikisahkan bagaimana Musa bersama-sama dengan orang-orang Israel menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN sementara Miryam bersama semua perempuan Israel memukul rebana serta menari-nari. Kegairahan serta sukacita besar yang juga pernah dirasakan oleh bangsa Indonesia saat kita baru saja berhasil merebut kemerdekaan dari bangsa penjajah. Kemerdekaan Indonesia disambut dengan sorak-sorai dan nyanyian seluruh rakyat yang menyambut para pejuang kemerdekaan. Kita menyadari bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat berharga yang harus dibayar oleh darah dan air mata para pejuang kemerdekaan dulu. Kita juga percaya bahwa kemerdekaan yang diraih bukan hanya buah perjuangan manusia tetapi juga anugerah dari Tuhan. Kita memasuki kehidupan baru sebagai sebuah bangsa yang merdeka dengan penuh harapan akan kehidupan yang lebih baik (dan lebih mudah?)
Seiring berjalannya waktu, bangsa Israel yang telah merdeka segera berhadapan dengan realita kehidupan. Di padang gurun Sinai mereka tidak lagi bersukacita dan mengucap syukur atas kebebasan mereka melainkan bersungut-sungut kepada Musa dan Harun. Bangsa Israel yang sedang lapar teringat kepada makanan yang mereka makan di Mesir (Kel. 16:1-3) dan menyalahkan Musa atas keadaan sulit yang sedang mereka hadapi. Mereka memilih untuk mati di Mesir di hadapan kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang dari pada merdeka tapi lapar. Mereka tidak dapat lagi menghargai kebebasan yang mereka peroleh dengan campur tangan Tuhan. Bangsa Israel lupa bahwa dulu mereka sendiri yang berseru memohon belas kasihan TUHAN agar menolong mereka dari penindasan Mesir. Sekarang bangsa itu menuntut Musa untuk menyediakan makan dan minum bagi mereka karena Musa-lah yang telah membawa mereka keluar dari Mesir.
Dalam Bilangan 11:4-23, bangsa Israel bukan saja tidak dapat mensyukuri kemerdekaan mereka dari Mesir bahkan kini mereka juga tidak dapat mensyukuri manna yang diberikan TUHAN untuk mereka makan. Mereka memang tidak lagi kelaparan tetapi sekarang mereka menginginkan makanan yang “lebih sejahtera”. Merdeka saja tidak lagi cukup, mereka juga ingin sejahtera. Mereka ingin makan daging! Siapakah yang harus mengusahakan daging untuk mereka makan? Seperti biasa, Musalah -dengan pertolongan TUHAN- yang harus mengusahakan semuanya. Mulai dari menghadap Firaun, membawa Israel keluar dari Mesir, membelah laut Teberau, menyediakan manna untuk dimakan dan air untuk diminum bahkan juga harus memohonkan ampun kepada TUHAN agar bangsa itu tidak dibinasakan karena dosa mereka. Saat ini Musa sudah sampai pada puncak kekuatannya. Ia berkeluh kesah kepada TUHAN atas tanggung jawab yang diberikan TUHAN kepadanya untuk memimpin Israel. Dengan jujur Musa mengakui keterbatasannya, “Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung
jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku.” –Bil. 11:14.
Merenungkan kembali kemerdekaan Indonesia yang sudah kita nikmati selama 72 tahun ini, apakah kita masih mensyukuri kemerdekaan kita itu? Masihkah kita merayakannya dengan sukacita yang besar seperti pada saat kita baru merdeka? Atau seperti Israel yang segera kecewa karena ternyata kita yang sudah merdeka ini masih harus bekerja? Hidup di negara yang merdeka bukan berarti hidup tanpa bekerja tanpa berusaha. Kita tetap harus bekerja, kita tetap harus berusaha! Bedanya: saat ini hasil pekerjaan kita, kita nikmati sendiri bukan dinikmati oleh para penjajah. Bahkan di era kemerdekaan ini, kita juga masih harus berjuang. Bukan lagi dengan mengangkat senjata melawan penjajah tetapi berjuang dengan menyingsingkan lengan baju untuk membangun negeri. Siapa yang berjuang? Kita! Semua warga negara! Kita tidak boleh melakukan apa yang dilakukan oleh bangsa Israel dalam mengisi kemerdekaan mereka setelah mereka keluar dari Mesir dengan bergantung hanya kepada Musa dan Tuhan sementara yang mereka lakukan hanyalah berkeluh kesah dan menuntut kehidupan yang lebih baik. Jika kita hanya mengharapkan kemajuan negeri ini hanya pada Presiden Jokowi sambil terus berkeluh kesah dan mengkritik tiada henti tanpa melakukan sesuatu yang berarti bagi bangsa, maka dapat dipastikan bangsa kita akan terus tertinggal. Negeri ini terlalu besar untuk ditanggung oleh seorang Jokowi atau siapapun orang yang menjadi pemimpin kita. Kita harus bersama-sama menanggungnya, sebab kemerdekaan ini adalah keinginan kita semua. Marilah bersama-sama kita menanggungnya sesuai dengan tugas dan peran kita di tengah-tengah bangsa ini. Saat ini mungkin negeri kita ini belum memenuhi semua harapan kita akan sebuah negeri merdeka. Tapi paling tidak kita hidup di negeri yang merdek a,
syukurilah hal ini karena tidak semua bangsa dapat menikmatinya. Bersyukurlah Indonesia! Sebab hanya dengan bersyukur kita dapat menghargai negeri kita ini. Hanya dengan menghargai kita dapat menyadari betapa bernilainya kemerdekaan kita. Hanya dengan menyadari betapa bernilainya sebuah negeri yang merdeka maka kita mau memperjuangkannya. Merdeka!
* Penulis adalah anggota BPMK GKI Klasis Jakarta Barat
BINA PRANIKAH
GKI KLASIS JAKARTA TIMUR
BPMK GKI Klasis Jakarta Timur kembali mengadakan Bina Pranikah dengan
Jemaat Pelaksana GKI Bekasi Timur, yang akan diadakan pada :
Hari & Tanggal : Sabtu, 02 September 2017 dan 09 September 2017 Tempat : GKI Bekasi Timur
Jl. Bekasi Timur IX No. 6 Jakarta Timur
Biaya Pendaftaran : Rp. 400.000,- per pasangan
Pendaftaran : Melalui Tata Usaha GKI Bekasi Timur Telp. 021-8193668
Syarat Pendaftaran :
1. Membawa surat pengantar dari Majelis Jemaat gereja asal 2. Menyerahkan pas foto berpasangan ukuran 4x6 (2 lembar) 3. Peserta bersedia mengikuti seluruh acara pembinaan 4. Pendaftaran terakhir tanggal 31 Agustus 2017
W aktu Kebaktian I Kebaktian II Kebaktian III
6-Agt'17 Sunarya Marthin Purba Julia Tjandra
13-Agt'17 Jeni Marihat Haloho Christian W .S
20-Agt'17 Yudha Tedianto Ruth Yenny M Julia Tjandra
27-Agt'17 Sunarya Jeni Christian W .S
PEMBINAAN
Sambungan dua Minggu lalu …
Bab XL
PERSIDANGAN
Pasal 185
MAJELIS KLASIS
i. Pengaturan lebih rinci tentang Persidangan Majelis Klasis diatur oleh Majelis Klasis dalam Tata Tertib Persidangan Majelis Klasis yang isinya tidak bertentangan dengan Tata Gereja dan Tata Laksana GKI.
j. Untuk hal-hal yang mendesak dan penting yang perlu segera diselesaikan, Badan Pekerja Majelis Klasis mengundang penyelenggaraan Persidangan Majelis Klasis, dengan memberitahukan kepada Majelis Jemaat dalam Klasisnya sekurang-kurangnya satu (1) minggu sebelumnya.
4. Persidangan Majelis Klasis sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3⁄4 (tiga per empat) dari Majelis Jemaat-Jemaat dalam Klasis. Jika kuorum tersebut tidak tercapai, setelah persidangan ditunda maksimal enam (6) jam, persidangan dinyatakan sah tanpa memperhatikan kuorum tersebut.
5. Penyebutan sebuah persidangan Majelis Klasis dilakukan dengan mencantumkan nomor urut di belakang kata “persidangan” (contoh: Persidangan XII Majelis Klasis GKI Klasis Bojonegoro, atau Persidangan Ke -12 Majelis Klasis GKI Klasis Priangan).
Pasal 186
MAJELIS SINODE WILAYAH
1. Persidangan Majelis Sinode Wilayah dihadiri oleh:a. Peserta
1) Majelis Klasis-Majelis Klasis dalam Majelis Sinode Wilayah yang masing-masing mengutus 10 (sepuluh) orang anggotanya, sedapat -dapatnya berunsur penatua dan pendeta, yang tidak duduk dalam Badan P ekerja Majelis Sinode Wilayah, dengan membawa surat kredensi yang formulasinya ditetapkan oleh Badan Pekerja Majelis Sinode melalui Rapat Kerja Badan Pekerja Majelis Sinode.
2) Seluruh anggota Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah 3) Para pelawat dari Majelis Sinode.
4) Badan pelayanan sinode wilayah.
5) Badan Pemeriksa harta Milik Sinode Wilayah
KISAH PETA COLUMBUS
Gerry Bailey dan Karen Foster
Seperti biasa, tiap Sabtu pagi, Digby Platt, seorang kolektor barang antik, bersama kak aknya Hester, mengunjungi kios Mr. Rummage yang berantakan dan penuh barang di Pasar Antik. Setiap barang punya sejarahnya, dan Mr. Rummage dengan senang hati menceritakan kisahnya kepada kedua anak itu. Digby beruntung bisa menemukan peta Christopher Columbus, penemu benua Amerika. Sebenarnya Columbus ingin mencapai Asia atau Hindia, tapi ternyata ia malah tiba di Amerika. Lalu, apa yang dilakukannya di benua baru itu? Ayo, ikuti kisahnya bersama Digby, Hester dan Mr. Rummage.
10 TIPE ORANG MENYEBALKAN
& Cara Menghadapi Secara Alkitabiah
Eka Darmaputera
Si Tank atau Si Buldoser, Si Sniper, Si Granat, Si Mister Tahu Segala, Si Mister Saya Juga Tahu, Si Manusia Seribu Janji, Si Makhluk Negatif, Si Barangkali, Si Tanpa Ekspresi, Si Tukang Mengeluh. Yang manakah yang sering Anda jumpai dalam hidup Anda?
Jika ternyata Anda tidak dapat menghindari diri dari orang-orang menyebalkan itu, apakah ada suatu cara alkitabiah dan kristiani dalam menghadapi mereka? Ketimbang melarikan diri dari orang-orang yang menyebalkan dan menyulitkan, Anda justru ditantang oleh Eka Darmaputera untuk menghadapi dan bahkan mengasihi mereka. Bersediakah Anda?
Temukan kedua buku di atas dan buku-buku lain yang tak kalah menarik di
PERPUSTAKAAN GKI KEMANG PRATAMA, Lantai 2.
INFORMASI TIM PPTI
“Aku bersyukur kepada -Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. (Mazmur 139:14)”
Majelis Jemaat GKI Kemang Pratama bersama TIM PPTI GKI Kemang Pratama dengan dukungan dan partisipasi Seluruh Jemaat dan Simpatisan GKI Kemang Pratama, pada tgl.03 Nopember 2016 telah melaksanakan AJB atas pembelian 1 unit ruko Blok MM-15 yang menghadap ke Jalan Kemang Pratama Raya.
Sehubungan dg pembelian Ruko Blok MM-15, PPTI GKI KP mempunyai kewajiban :
1. Sisa 3 kali Cicilan Ruko Blok MM-15 = Rp 230.000.000 2. Sisa Anggaran Renovasi MM-15 = Rp 123.774.500 3. Pinjaman dari Sinode GKI Jabar = Rp 500.000.000 4. Pinjaman dari Jemaat = Rp 144.000.000
Total Kewajiban Rp 997.774.500
Dana PPTI yang tersedia per tanggal 20 Agustus’17 :
1.Saldo Kas/Bank+Deposito Per 13 Agt’17 = Rp 520.659.342 2.Penerimaan Amplop+Kantong 20 Agt’17 = Rp 9.445.000
Dana Tersedia Tgl. 20 Agustus 2017 Rp 530.104.342 Dana yang masih dibutuhkan Rp 467.670.158 ---
Komitmen Janji Iman+Pinjaman Jemaat yang belum diterima = Rp. 199.300.000
--- ---Kami mengundang kerinduan dari setiap anggota jemaat dan simpatisan
GKI Kemang Pratama untuk partisipasinya, yang dapat disalurkan melalui: a. Persembahan PPTI melalui Amplop PPTI dan Kantong Kolekte. b. Janji Iman Persembahan PPTI GKI Kemang Pratama.
c. Pinjaman Tanpa Bunga yang akan dikembalikan dalam kurun waktu 3 tahun. Berapapun partisipasi dari setiap anggota Jemaat akan sangat berarti karena: Setiap Rp. 2.000,- membayar lantai bangunan Ruko seluas 1,5 cm2
Jadi dengan Rp.50.000,- sudah membayar lantai ruko seluas 32,5 cm2. Keterangan lebih lengkap dapat menghubungi :
1. Bp. Jhon Marthin Purba Telp. 0812 1039 130 2. Pnt. Thio Nyuk Fong Telp. 0812 9299 091 Terima kasih dan Tuhan memberkati pelayanan kita bersama.
“ Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan
persembahan rohani yang karena Yesus Kristus ber kenan kepada Allah. (1 Petrus 2:5)
No. 309 – Th.Ke.XI 18 Minggu, 27 Agustus 2017
K
K
E
E
S
S
A
A
K
K
S
S
I
I
A
A
N
N
&
&
P
P
E
E
L
L
A
A
Y
Y
A
A
N
N
A
A
N
N
GERAKAN ORANG TUA ASUH (GOTA)
Program GOTA saat ini (T.A. 2017/2018) menggulirkan dana pendidikan setiap bulan kepada sejumlah siswa sebagai berikut:
- 11 siswa SD @ Rp 150.000,-/bulan - 16 siswa SLTP @ Rp 200.000,-/bulan - 18 siswa SLTA @ Rp 250.000,-/bulan - 1 Mahasisa @ Rp.400.000,-/bulan
Pada T.A. 2017/2018, total dana yang dibutuhkan sebesar Rp 9.750.000,-/bulan. Kami mengharapkan partisipasi jemaat melalui dukungan doa dan dana bagi kelangsungan program GOTA ini, agar anak-anak tetap dapat menikmati pendidikan sebagaimana mestinya dan terus bersemangat belajar. Dukungan dana dapat disampaikan melalui kantong persembahan dalam amplop khusus program GOTA atau dengan mengisi formulir kesediaan mendukung program GOTA yang tersedia di atas meja di depan pintu masuk gereja.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
TIM DIAKONIA
NOMOR REKENING GKI KEMANG PRATAMA GKI
KEMANG PRATAMA TIM PPTI ORANG TUA ASUH GERAKAN
A/C. 125.0005763669
a/n. GKI KemangPratama Bank Mandiri Cab. Kemang Pratama
Bekasi
A/C. 070.11.52719
a/n. GKI KemangPratama Bank Permata Cab.Kemang Pratama Bekasi A/C. 400.150.5950 a/n. GKI KemangPratama (GOTA) Bank Permata Cab. Kemang Pratama
Kartu Persembahan Bulanan
Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA)
Pada Tahun Ajaran 2017/2018, Majelis Jemaat GKI KP memutuskan akan meningkatkan jumlah peserta (penerima dana GOTA) maupun nilai
nominal dana GOTA yang akan
disalurkan kepada peserta GOTA, mengingat jumlah calon peserta yang mengajukan permohonan menjadi peserta GOTA meningkat setiap
tahun. Dengan meningkatkan jumlah
peserta GOTA ini diharapkan akan semakin banyak anak usia sekolah mendapat pendidikan yang baik untuk masa depan mereka.
Mengingat kebutuhan dana GOTA yang meningkat, mulai Minggu 6
Agustus 2017 Majelis Jemaat GKI KP
memberi kesempatan kepada anggota jemaat/ simpatisan GKI KP untuk mendukung program Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) melalui Kartu Persembahan Bulanan GOTA. Bapak/ibu/Sdr yang ingin menyalurkan persembahan GOTA melalui Kartu Persembahan Bulanan GOTA ini dapat menghubungi Tata Usaha Gereja pada jam kerja atau Pnt. A.B. Yulianto Suhartono di no. HP 0816 183 8926.
Majelis Jemaat GKI KP mengucapkan terima kasih kepada semua anggota jemaat/simpatisan GKI KP yang selama ini dengan setia sudah mendukung program GOTA, sehingga program GOTA bisa terus berjalan. Kiranya Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala Gereja memberkati setiap pelayanan kita untuk hormat dan kemuliaan nama-Nya.
HARI/TANGGAL BACAAN
Senin, 27 Agustus 2017 1Sam. 7:3-13; Rm. 2:1-11
Selasa, 28 Agustus 2017 Ul. 32:18-20, 28-39; Rm. 11:33-36
Rabu, 29 Agustus 2017 Yes. 28:14-22; M at. 26:6-13
Kamis, 31 Agustus 2017 Yer. 14:13-18; Ef. 5:1-6
Jumat, 01 September 2017 Yer. 15:1-9; 2Tes. 2:7-12
Sabtu, 02 September 2017 Yer. 15:10-14; M at. 8:14-17
ORGANISASI
SEKOLAH MINGGU
–
Jam 09.00KEBAKTIAN UMUM
– 20 Agustus 2017BACAAN ALKITAB HARIAN
PERSEKUTUAN
Tanggal Kegiatan Jemaat Penatua Musik Sub Total GT
P W P W P W P W
18-08-2017 Pemahaman Alkitab 4 1 4 8 1 9
19-08-2017 Persekutuan Dewasa 3 3 1 3 4 7 Tanggal Jemaat Penatua Pengurus Musik Sub Total GT
P W P W P W P W P W
20 Agustus’ 2017 59 47 5 12 1 65 59 124
Kegiatan Jam Anggota Simpatisan Penatua Musik Sub Total GT
P W P W P W P W P W Ibadah Umum 06.30 32 41 21 34 3 2 6 2 62 79 141 09.00 75 65 58 74 5 1 4 4 142 144 286 19.00 25 30 24 24 3 2 3 1 55 57 112 Remaja 07.30 14 7 2 1 2 15 11 26 Pemuda 17.00 9 5 1 1 2 11 7 18
JADWAL PETUGAS SEKOLAH MINGGU
Tan ggal 27 Agustus 2017 – Jam 09.00 03 September 2017 – Jam 09.00
Kelas PF Liturgos PF Liturgos
Batita Yayang Maria Vera Yayang
Balita Bonidta Ika Putri Dewi Bonidta Ika Putri Dewi
Kelas Kecil (I) Grace Gabby Gabby Grace
Kelas Kecil (II) Adrienne Evelyn Evelyn Adrienne
Kelas Kecil (III) Martha BT. Deliana Deliana Martha BT.
Kelas Besar ( IV) Erni Bram Michael Bram
Kelas Besar ( V) Hansel Lisa Lisa Hansel
Kelas Besar( VI) Rudi Julianto Ira Rudi
KEBAKTIANUMUM
MINGGU, Tgl. 27 Agustus 2017 (HUT GKI)
T E M A GKI BERKARYA DALAM KEBERAGAMAN B A C A A N Yesaya 51:1-6; Mazmur 138; Roma 12:1-8; Matius 16:13-20 NYAN YIAN NKB. 33:1-3; PKJ. 109, 038, 102; NKB 032b, 230
PETUG AS IB ADAH JAM 06.30 JAM 09.00 JAM 19.00
Pelay an Firman Pdt. Addi Soselia Patriabara (Jemaat) PTKSW – LPPS GKI Jateng & GKJ
PEWAR TA Pnt. Ruth Tri Muljani Pnt. Devi L. Situmorang Pnt. Ika Putri Dewi PENYIAP 1 Pnt. Lisa Karlina Alydia L. Pnt. Rumanti Yuliasih Pnt. AB. Yulianto S. PENYIAP 2 Pnt. Thio Nyuk Fong Pnt. Tony Lie Pnt. Bangun Simamora Lektor 1 Ibu Amelya Federika S. Ibu Risma Simanjuntak Sdri. Maria Anna Tedesco Lekt 2/P T MM 15 Pnt. Sutikno Widodo Pnt. Sahala P. Simatupang Pnt. Lo Chandra Yopie Penyambut Tamu
Pnt. Yarli A. Tambunan Pnt. Hari Santoso Pnt. Johan H. Tampubolon Bp. Suhardi Bp. Lukman Santoso Bp. Rudi Legi
Ibu Elawati Lukman Ibu Susi Herlina Ibu Stella Kindangen
Kolektan 1 Ibu Indriati Yunita Ibu Linda A. Budiono Ibu Nanny Yuningsih Kolektan 2 Ibu Moegi Handonowati Ibu Isti Hardiningsih Sdri. Anna
Kolektan 3 Bp. Prince Tambunan
Pemusik Sdr. Joel Cs Sdr. Joel Cs Bp. Ardian Cs Pemandu Ny anyi an Sdri Sesara Ibu Margaretha Bp. Johanes Santoso
Ibu Nurjaeni Ibu Eryana Ruslim Ibu Milda lase
Pers. Pujian
Multi Medi a Sdr. Hansel Sdr. Obed Bp. Denny Koord. Ibadah Pnt. Yarli A. Tambunan Pnt. Hari Santoso Pnt. Johan H. Tampubolon
MINGGU, Tgl. 03 September 2017
T E M A MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH
B A C A A N Yeremia 15:15-21; Mazmur 26:1-8; Roma 12:9-21; Matius 16:21-28 NYAN YIAN PKJ 13; KJ 372, 457, 357; PKJ 150; NKB 179
PETUG AS IB ADAH JAM 06.30 JAM 09.00 JAM 19.00
Pelay an Firman Pnt. Ricardo Sitorus, M.Div (Jemaat) GKI Kemang Pratama
PEWAR TA Pnt. D. Thomson Sirait Pnt. Stephen T. Gunawan Pnt. Umbu Luki Kapita PENYIAP 1 Pnt. Lo Chandra Yopie Pdt. Niek Retno P. Pnt. Enny Suzana PENYIAP 2 Pnt. Ika Putri Dewi Pnt. Devi L. Situmorang Pnt. Thio Nyuk Fong Lektor 1 Bp. Olan Matondang Ibu Ratna D. Tobing Ibu Alvishinta Hendriani Lekt 2/P T MM 15 Pnt. Tiorouli Tambunan Pnt. Yarli A. Tambunan Pnt. Sahala P. Simatupang Penyambut Tamu
Pnt. Ruth Tri Muljani Pnt. Bangun Simamora Pnt. Ricky T. Awondatu Ibu Farida L. Kusuma Bp. Willy Ibu Priscilla Y.
Ibu Martha B. Tanuhardja Ibu Kartika Sdri. Teresa Y. Suhartono
Kolektan 1 Bp. Amsal Sarjono Ibu Marry Wiriana Bp. Hendrik Butar-butar Kolektan 2 Ibu Siti Aijah Ibu Sarwendah S. Palupi Ibu Elizabeth Tampubolon Kolektan 3
Pemusik Sdr. Abel Prasetyo Sdr. Abel Prasetyo Sdr. Agus Wahyono Pemandu Ny anyi an Sdri. Veronoca Indriani Sdri Audrey Sdri. Lidia Natalia Sdri Theresia Ibu Ida Sirait Ibu Eryana Pers. Pujian Angklung Anugerah
Multi Medi a
KEBAKTIAN
REMAJA
(JAM07.30)KEBAKTIAN
PEMUDA
(JAM17.00)MINGGU, 27 Agustus 2017
Tema GKI BERKARYA DALAM KEBERAGAMAN
Bacaan Yesaya 51:1-6; Mazmur 138; Roma 12:1-8; Matius 16:13-20
Nyanyian NKB. 33:1-3; PKJ. 109, 038, 102; NKB 032b, 230
Pely. Firman Pdt. Magyolin Tuasuun / GKP Kampung Tengah
PETUGAS IBADAH
Penyiap 1/Ltg Pnt. Dian Suryanti Girsang Kolekte & TerimaTamu Sissy & Calvin
Penyiap 2 Pnt. Umbu Luki Kapita Pemusik Rena
Pewarta Rean Pemandu Pujian Geiz & Sara
Lektor 1 Nael Multi Media Chris
Lektor 2 Rethin PIC
MINGGU, 03 September 2017
Tema MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH
Bacaan Yeremia 15:15-21; Mazmur 26:1-8; Roma 12:9-21; Matius 16:21-28
Nyanyian PKJ 13; KJ 372, 457, 357; PKJ 150; NKB 179
Pely. Firman Nugraha Budi Santosa, M.Div / GKI Layur
PETUGAS IBADAH
Penyiap 1 Pnt. Lisa Karlina Alydia L. Kolekte & TerimaTamu Penyiap 2 Pnt. Sutikno Widodo Pemusik
Pewarta Pemandu Pujian
Lektor 1 Multi Media
Lektor 2 PIC
MINGGU, 27 Agustus 2017
Tema GKI BERKARYA DALAM KEBERAGAMAN
Bacaan Yesaya 51:1-6; Mazmur 138; Roma 12:1-8; Matius 16:13-20
Nyanyian NKB. 33:1-3; PKJ. 109, 038, 102; NKB 032b, 230
Pely. Firman Pdt. Magyolin Tuasuun / GKP Kampung Tengah
PETUGAS IBADAH
Penyiap 1 Pnt. Esther M. Rasun Pemusik Agus W.
Penyiap 2 Pnt. Supriyatni Sarbini Pemandu Pujian Tere & David
Liturgos Nana Usher & Kolektan Eno
Lektor 1 Eri PIC Abel
Lektor 2 Jhon
MINGGU, 03 September 2017
Tema MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH
Bacaan Yeremia 15:15-21; Mazmur 26:1-8; Roma 12:9-21; Matius 16:21-28
Nyanyian PKJ 13; KJ 372, 457, 357; PKJ 150; NKB 179
Pely. Firman Nugraha Budi Santosa, M.Div / GKI Layur
PETUGAS IBADAH
Penyiap 1 Pnt. Johan H. Tampubolon Pemusik Penyiap 2 Pnt. AB Yulianto Suhartono Pemandu Pujian
Liturgos Usher & Kolektan
Lektor 1 PIC
No. 309 – Th.Ke.XI 23 Minggu, 27 Agustus 2017
KEGIATAN SEPEKAN
GKI Kemang Pratama
Tanggal 28 Agt – 03 Sept’ 2017
TANGGAL JAM
KEGIATAN
KETERANGAN
Selasa, 29 Agt 09.00 10.00 19.30 Konseling Pendeta*) Perlawatan Latihan PS Nafiri
Pdt. Suhud Setyo Wardono Komisi Perlawatan Komisi Musik Rabu, 30 Agt -- --- ---- Kamis, 31 Agt 19.00 19.30 20.00
Persiapan Ibadah Minggu - Pemusik, Pemandu Pujian Katekisasi
Persiapan Ibadah Minggu - Majelis Jemaat & Lektor
Komisi Musik Bidang Bina Bidang Sama Jumat, 01 Sep 17.00 Latihan Angklung Serafim Komisi Musik Sabtu, 02 Sep 06.30
09.00
Persekutuan Doa Pagi Pemahaman Alkitab Bidang Bina Bidang Bina Minggu, 03 Sep 06.30 07.30 09.00 09.00 11.00 11.00 11.00 17.00 19.00 Kebaktian Umum I Kebaktian Remaja Kebaktian Umum II Sekolah Minggu
Latihan Angklung Anugerah Latihan Angklung Gloria Latihan PS. Maranatha Kebaktian Pemuda Kebaktian Umum III
Pnt. Ricardo Sitorus, M.Div Nugraha Budi Santosa, M.Div Pnt. Ricardo Sitorus, M.Div Komisi Anak
Komisi Musik Komisi Musik Komisi Musik
Nugraha Budi Santosa, M.Div Pnt. Ricardo Sitorus, M.Div
*) Sebaiknya ini dibuat atas perjanjian agar membantu efektifitas konseling.