• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Ridho dan perkenan-nya kami dapat menyelesaikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Ridho dan perkenan-nya kami dapat menyelesaikan"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Ridho dan perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kaur Tahun 2018, sesuai waktu yang telah ditetapkan. Penyusunan LAKIP dimaksudkan sebagai bentuk tertulis pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Kaur atas pelaksanaan program dan kegiatan selama Tahun 2018.

Kewajiban penyusunan LAKIP bagi setiap Instansi pemerintah ini, didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP menyajikan informasi tentang ukuran sejauh mana keberhasilan ataupun kekurangan dalam pencapaian target kinerja pemerintah yang telah dilaksanakan selama satu tahun anggaran dalam kerangka perwujudan tujuan RPJMD.

Kami sangat menyadari, bahwa dalam laporan ini masih terdapat berbagai hal yang masih memerlukan penyempurnaan baik menyakut pada aspek penulisan, data - data dan materi laporan, yang disebabkan berbagai kendala - kendala, sehingga kami membuka diri untuk menerima informasi berupa saran dan masukan, koreksi bahkan kritik sebagai bahan evaluasi dan perbaikan terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintah secara menyeluruh.

Akhirnya tak lupa kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga dapat diselesaikannya LAKIP ini.

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

BUPATI KAUR,

(3)

DAFTAR ISI

Judul Halaman

KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang I-1

B. Dasar Hukum I- 2

C. Maksud dan Tujuan I-4

D. Gambaran Umum Kab. Kaur I-4

E. Organisasi Perangkat Daerah I-11 F. Sistematika Penyajian I-17

BAB II Perencanaan Kinerja

A. Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Kaur II-1

B. Indikator dan Target Kinerja II-10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Kerangka Pengukuran dan Evaluasi Kinerja III-3

B. Capaian Kinerja Organisasi III-5

C. Akuntabilitas Keuangan Sasaran III-57

BAB IV PENUTUP IV-1

(4)
(5)

kuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dan kebijakan dalam pengelolaan sumber daya. Keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2018 diukur dengan membandingkan antara perencanaan dengan realisasi pencapaian sasaran strategis.

Penyusunan LAKIP Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.LAKIP Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 ini merupakan tahun ketiga yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kaur untuk periode 2016-2021.

Capaian Kinerja yang tertuang dalam LAKIP tahun 2018 ini merupakan hasil pengukuran kinerja terhadap 13 (tiga belas) tujuan strategis dan 25 (dua puluh lima) sasaran melalui 50 (lima puluh) indikator kinerja sasaran.

Sebagai pembanding, kualitas capaian kinerja penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten secara umum dapat dilihat dari gambaran perkembangan kondisi makro Kabupaten Kaur. Indikator makro Kabupaten Kaur, mencerminkan angka-angka atau nilai-nilai perkembangan atau perubahan kondisi sosial, ekonomi dan pembangunan manusia. Gambaran kondisi sosial dilihat dari data kependudukan, laju pertumbuhan penduduk dan angka kemiskinan. Gambaran kondisi ekonomi dilihat dari kondisi PDRB, laju pertumbuhan PDRB, pengeluaran perkapita disesuaikan dan gambaran

R

(6)

keberhasilan pembangunan manusia/kualitas sumber daya manusia baik fisik maupun non fisik dapat terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Indikator Makro di Kabupaten Kaur 2014-2018

No Indikator 2014 2015 2016 2017 2018 Ket 1 Jumlah Penduduk (jiwa) 112.894 114.398 115.805 117.269 118.586 2 Laju Pertumbuhan Penduduk 1,77 1,33 1,23 1,26 1,12 3 PDRB atas Dasar Harga

Berlaku (miliar rupiah)

1.914,70 2.202,18 2.456,96 2.715,11 2.960,34 4 PDRB atas Dasar Harga

Konstan (miliar rupiah)

1.686,57 1.767,85 1.855,59 1.954,63 2.054,59

5 Laju Pertumbuhan PDRB atas

Dasar Harga Konstan 5,05 4,98 4,96 5,34 5,11 6 Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) 63,17 63,75 64,47 64,95 65,28 7 Rata-rata Lama Sekolah

(Tahun) 7,76 7,76 7,78 7,80 7,96

8 Angka Harapan Hidup (Tahun) 65,45 65,46 65,76 65,84 65,92 9 Jumlah Penduduk Miskin

(Jiwa) 25.190 26.370 26.140 25.470 23.200 10 Persentase Penduduk Miskin 21,96 22,87 22,36 21,54 19,40 11 Pengeluaran Perkapita

Disesuaikan (ribu rupiah)

7.114 7.232 7.599 7.842 7.914 12 Garis Kemiskinan (rupiah) 248.571 256.321 262.881 289.374 310.047 13 Harapan Lama Sekolah

(Tahun) 12,42 12,82 12,85 12,94 12,95 14 Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI

97,98 98,62 95,73 98,98 99,99 15 Angka Partisipasi Murni

(APM) SMP/MTs 86,87 83,97 80,20 61,83 71,19 16 Angka Partisipasi Murni

(APM) SMA/SMK/MA

57,77 63,97 66,02 70,67 69,71 17 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SD/MI 109,93 112,47 113,95 110,50 119,51 18 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SMP/MTs

99,91 96,56 95,38 77,92 77,12 19 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SMA/SMK/MA 63,25 73,17 93,10 97,23 91,66 Sumber: BPS Kabupaten Kaur Tahun 2018

Dari tabel diatas, secara umum dapat dijelaskan bahwa penduduk Kabupaten Kaur mengalami penambahan setiap tahunnya. Pada tahun 2018

(7)

laju pertumbuhan penduduk 1,22, mengalami penurunan 0,14 jika dibanding tahun 2017. Secara umum laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014, 2015 dan 2016, ini berarti laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kaur berhasil ditekan.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Pada tahun 2018, PDRB Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku telah mencapai 2.960,34 miliar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar 2.054,59 miliar rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun 2017, PDRB Kabupaten Kaur tahun 2018 atas harga berlaku maupun konstan mengalami peningkatan.

Keadaan sosial penduduk Kabupaten Kaur digambarkan dalam beberapa variabel antara lain pendidikan, kesehatan dan kemiskinan. Dalam bidang pendidikan, semakin tinggi jenjang pendidikan, APM dan APK semakin mengecil. Pada tahun 2018 hanya APK SD yang mencapai angka diatas 100%. Yang artinya dibanding jumlah penduduk usia 7-12 tahun, terdapat 119,51% penduduk yang masih bersekolah di SD tanpa memperhatikan umur. Sementara ditinjau dari APM SD, terdapat 0,01% penduduk usia 7-12 tahun yang tidak sedang bersekolah di SD. Hal ini menandakan pembangunan fasilitas sekolah di Kabupaten Kaur sudah memberikan manfaat sesuai yang diharapkan.

Fasilitas kesehatan merupakan salah satu tolak ukur dalam pencapaian pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kaur. Pada tahun 2018 terdapat satu buah rumah sakit pemerintah di wilayah Kabupaten Kaur khususnya di Kecamatan Semidang Gumay. Sedangkan fasilitas kesehatan lainnya yakni puskesmas sebanyak 16 buah, posyandu sebanyak 210 buah tersebar di setiap kecamatan dan polindes sebanyak 4 yang ada di Kecamatan Nasal dan Kinal. Tenaga kesehatan hampir merata di setiap kecamatan kecuali tenaga kefarmasian yang masih sangat kurang. Selain itu, jumlah dokter gigi juga masih sangat kurang, hanya ada 3 dokter gigi untuk satu kabupaten.

(8)

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kaur pada tahun 2018 sebesar 23.200 jiwa atau 19,40%. Dibandingkan dengan penduduk miskin pada tahun sebelumnya yang berjumlah 25.470 jiwa atau 21,54%, berarti jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kaur mengalami penurunan 2.270 atau 2,14%.

Nilai indeks pembangunan manusia Kabupaten Kaur mulai tahun 2014 hingga 2018 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2018, IPM mencapai 65,28%. Kenaikan juga terjadi pada rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup dan pengeluaran per kapita disesuaikan.

Hasil pengukuran atas seluruh target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan menjadi tolok ukur kinerja penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Kaur, diperoleh nilai rata-rata capaian kinerja sebesar 129,05%. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa Pemerintah Kabupaten Kaur pada Tahun 2018, telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas pemerintahannya dengan baik dan mencapai target kinerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2018 ini, berarti Pemerintah Kabupaten Kaur telah mempertanggungjawabkan segala upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai visi dan misi Kabupaten Kaur.

Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2018 ini dapat memberikan kontribusi penting bagi peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.

(9)

BAB I-1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

A. Latar Belakang

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporan Kinerja Pemerintahan tersebut diantaranya adalah Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP).

Pelaporan didasarkan pada realisasi capaian kinerja tahunan perencanaan strategis dan pengaruhnya terhadap proses perwujudan kondisi akhir rencana lima tahunan, yang ditetapkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sehingga pelaporan ini pada prinsipnya menggambarkan realisasi tahapan pencapaian proses perwujudan cita-cita Kepala Daerah yang dituangkan kedalam visi, misi dan program strategis RPJMD.

Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimasi sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

BAB I

(10)

BAB I-2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Bahwa dalam rangka berupaya meningkatkan kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Kaur sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis instansi Pemerintah Kabupaten Kaur, serta dalam rangka perwujudan ke Pemerintah yang baik (good governance) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kaur yang berisikan laporan pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai target-target kinerja yang sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis.

B. Dasar hukum

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan LAKIP Tahun 2018 Kabupaten Kaur adalah:

1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

(11)

BAB I-3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kaur; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 15 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 04 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kaur tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2017 Nomor 243);

16. Peraturan Bupati Kaur Nomor 96 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kaur Anggaran 2018 (Berita Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2017 Nomor 565).

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 adalah:

(12)

BAB I-4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

1. Akuntabilitas atau pertanggung jawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government)

2. Mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan dari penyelenggaraan negara yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Kaur.

3. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.

4. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

D. Gambaran Umum Kabupaten Kaur 1.Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Kaur terletak pada 103°4’8,76” - 103°46’50,12” Bujur Timur dan 04°15’8,21” - 04°55’27,77” Lintang Selatan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Muko-Muko, Seluma dan Kaur di Provinsi Bengkulu, kemudian diperjelas dengan Surat Mendagri Nomor: 136/205/PUM tanggal 12 September 2005, maka ditetapkan bahwa luas wilayah daratan Kabupaten Kaur mencapai 2.365 km2 atau 236.500 Ha, panjang garis pantai 89,17 km.

Secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan

(13)

BAB I-5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Sumatera Selatan Sebelah

Selatan

: Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung

Sebelah Barat : Samudera Hindia

Luas wilayah daratan mencapai 2.556 km2 atau 236.500 Ha yang terbagi dalam 15 kecamatan seperti pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Kecamatan dan Luas Wilayahnya di Kabupaten Kaur

(14)

BAB I-6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

No Kecamatan Luas (Km2) Desa/ Kelurahan Ibukota Kecamatan 1 Nasal 519,92 17 Merpas 2 Maje 361,04 19 Linau

3 Kaur Selatan 92,75 19 Desa, 1

Kelurahan

Bintuhan

4 Tetap 87,92 12 Tetap

5 Kaur Tengah 26,40 8 Desa 1

Kelurahan

Tanjung Iman

6 Luas 124,88 12 Benua Ratu

7 Muara Sahung 256,00 7 Ulak Lebar

8 Kinal 154,03 14 Gedung wani

9 Semidang Gumay 64,91 13 Mentiring 10 Tanjung Kemuning 72,91 20 Tj. Kemuning 11 Kelam Tengah 35,84 13 Rigangan I 12 Kaur Utara 49,80 10 Desa

1

Kelurahan

Simpang Tiga

13 Padang Guci Hilir 115,96 9 Gunung Kaya

14 Lungkang Kule 32,00 9 Sukananti

15 Padang Guci Hulu 370,64 11 BunginTambun II

Jumlah 2.365.00 196

Sumber : BPS Kabupaten Kaur 2. Topografi

Kabupaten Kaur merupakan daerah perbukitan bergelombang dengan perbedaan ketinggian yang sangat besar, bervarisi antara 0 s.d.>1000 m di atas permukaan laut. Jalur pertama 3,31 % dari luas wilayah terletak di ketinggian 0-25 m di atas permukaan laut terdapat

(15)

BAB I-7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

disepanjang pantai, jalur kedua 21,65 % dari luas wilayah terletak di ketinggian 25-100 m di atas permukaan laut terdapat di wilayah timur dari jalur pertama yang merupakan lereng pegunungan Bukit Barisan dengan klasifikasi Bukit Range. Sedangkan yang terletak di ketinggian 100-500 m DPL seluas 29,02%, ketinggian 500-1000 m DPL seluas 25,06% dan yang di atas 1000 m DPL seluas 20,96% terdapat di lokasi lebih ke timur dari jalur kedua sampai ke puncak Bukit Barisan yang merupakan daerah vulkanis dan tektonis.

Suhu udara di Kabupaten Kaur berkisar antara 28 s.d. 340 C

dengan curah hujan minimum terjadi pada bulan Agustus sebanyak 49 mm, dan curah hujan maksimum terjadi di bulan Desember sekitar 631 mm.

Topografi wilayah Kabupaten Kaur terbagi menjadi 3 (tiga) jalur yaitu: 1. Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0–100 m di atas

permukaan laut. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Low Land mencapai 9% atau 20.889 Ha. Kecamatan yang termasuk ke dalam Jalur Low Land adalah Kecamatan Tanjung Kemuning, Semidang Gumay, Kaur Utara, Tetap, Kaur Selatan, Maje dan Nasal.

2. Jalur Bukit Range dengan ketinggian 100–1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Bukit Range mencapai 61% atau 144,026 Ha. Semua kecamatan di Kabupaten Kaur sebagian wilayahnya ada yang masuk katagori jalur ini.

3. Jalur Pegunungan dengan ketinggian > 1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Pegunungan mencapai 30% atau 71,585 Ha. Di Kabupaten Kaur, yang termasuk ke dalam jalur ini adalah kawasan Bukit Barisan.

Selain kondisi di atas, bila ditinjau dari kondisi dan kemiringan tanah yang ada di Kabupaten Kaur sangat cocok untuk tanaman

(16)

BAB I-8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

pangan yakni padi, kedele, jagung dan sebagainya. Untuk tanaman palawija seperti cabe, tomat, kacang-kacangan dan sayuran juga merupakan tanaman yang potensial di wilayah ini. Selanjutnya selain jenis tanaman di atas, wilayah Kabupaten Kaur juga sangat cocok juga untuk dikembangkan tanaman perkebunan rakyat berupa kopi, kakao, cengkeh, kelapa, kelapa sawit ataupun sejenisnya karena selain letaknya di sisi Samudera Indonesia juga datarannya terbentang di jajaran Bukit Barisan yang terkenal subur. Tekstur Tanah yang dimiliki Kabupaten Kaur terdiri atas: (1) tekstur tanah halus seluas 135.083,00 Ha; (2) tekstur tanah cukup halus seluas 38.227,00 Ha; (3) tekstur tanah cukup kasar seluas 50.086,00 Ha; (4) tekstur tanah kasar seluas 13.104,00 Ha. Dari penjelasan di atas, ditinjau pada faktor topografi dapat disarikan bahwa Kabupaten Kaur memiliki potensi besar dalam pembangunan bidang pertanian dan perkebunan.

Data topografi menunjukkan bahwa kecamatan di Kabupaten Kaur wilayahnya masuk katagori jalur Bukit Range (61% atau 144.026 hektar) dan Jalur Low Land mencapai 9% atau 20.889 hektar. Sisanya merupakan Jalur Pegunungan yaitu kawasan Bukit Barisan. Sedangkan jika ditinjau menurut masing-masing Kecamatan berdasarkan posisi Kantor Camat, Kecamatan dengan posisi tertinggi dari permukaan laut adalah Kecamatan Padang Guci Hulu dengan ketingggian ± 287 m DPL.

Adapun klasifikasi topografi diuraikan sebagai berikut:

1. Terdapat 9 (Sembilan) Kecamatan yang termasuk dalam kelompok topografi Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0-100 m, antara lain:

a. Kecamatan Nasal; b. Kecamatan Maje;

(17)

BAB I-9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

c. Kecamatan Kaur Selatan; d. Kecamatan Tetap;

e. Kecamatan Kaur Tengah; f. Kecamatan Kinal;

g. Kecamatan Semidang Gumay; h. Kecamatan Tanjung Kemuning;

2. Terdapat 6 (enam) Kecamatan yang termasuk dalam Jalur Bukit

Range dengan ketinggian 100-1.000 m, antara lain:

a. Kecamatan Muara Sahung; b. Kecamatan Luas;

c. Kecamatan Lungkang Kule; d. Kecamatan Kaur Utara;

e. Kecamatan Padang Guci Hulu; f. Kecamatan Kelam Tengah.

3. Demografi

Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk terakhir dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2010. Penduduk Kabupaten Kaur adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Kabupaten Kaur selama enam bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Menerangkan apa yang dirilis BPS Kabupaten Kaur yang terpublikasi melalui Kabupaten Kaur Dalam Angka (KDA Tahun 2018), bahwa Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Kaur tahun 2017 sebesar 1,12 persen, dimana penduduk Kabupaten Kaur pada tahun 2017 mencapai 118.586 Jiwa. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2017 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 107.

(18)

BAB I-10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Adapun jumlah penduduk Kabupaten Kaur Tahun 2018 adalah: Tabel 1.2

Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Kaur Dirinci Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2018

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Nasal 8.646 7.869 16.515 2 Maje 7.704 6.915 14.619 3 Kaur Selatan 8.358 8.061 16.419 4 Tetap 3.655 3.469 7.124 5 Kaur Tengah 2.657 2.553 5.210 6 Kinal 2.550 2.442 4.992 7 Semidang Gumay 3.349 3.150 6.499 8 Muara Sahung 4.093 3.686 7.779 9 Luas 2.980 2.781 5.761 10 Tanjung Kemuning 7.035 6.626 13.661 11 Lungkang Kule 1.872 1.708 3.580 12 Kaur Utara 4.042 3.753 7.777

13 Padang Guci Hulu 4.015 3.747 7.762 14 Padang Guci Hilir 2.080 2.055 4.135

15 Kelam Tengah 3.675 3.438 7.113

J u m l a h 65.104 60.664 125.768

(19)

BAB I-11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

E. Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Kaur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 03 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Mukomuko di Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara 4266). Kabupaten Kaur merupakan pemekaran Kabupaten Bengkulu Selatan yang terdiri dari eks lima Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Kabupaten Kaur merupakan daerah otonom. Dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas kepala daerah Kabupaten Kaur, telah dibentuk perangkat daerah dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kaur, berdasarkan Peraturan Daerah tersebut organisasi perangkat daerah terdiri dari:

1) Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah, mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah kabupaten. Sekretariat Daerah mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan Pemerintah Daerah pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga daerah;

(20)

BAB I-12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

3. Pembina pegawai negeri sipil daerah;

4. Pengelolaan sumber daya manusia aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintah daerah; dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Sekretariat DPRD

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat secara teknis operasional berada dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, serta mempunyai fungsi menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD; menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD; mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

3) Inspektorat Daerah

Inspektorat Daerah sebagai unit yang melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah, bertugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dalam bidang pengawasan serta mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis pengawasan sesuai dengan lingkup tugasnya, bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

4) Dinas Daerah

(21)

BAB I-13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Daerah yang bertugas melaksanakan kewenangan desentralisasi, serta mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; pemberian pelayanan terhadap masyarakat umum, pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Daerah Kabupaten terdiri dari:

1. Dinas sosial;

2. Dinas Lingkungan Hidup;

3. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

4. Dinas Pendidikan;

5. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; 6. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 7. Dinas Kesehatan;

8. Dinas komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian; 9. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

10. Dinas Pertanian; 11. Dinas Perikanan;

12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; 13. Dinas Perpustakaan;

14. Dinas Ketahanan Pangan;

(22)

BAB I-14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

16. Dinas Perhubungan;

17. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu; 18. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;

19. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

20. Satuan Polisi Pamog Praja dan Pemadam Kebakaran.

5) Badan Daerah

Badan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan Daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya;

c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Badan Daerah Kabupaten Kaur terdiri dari: 1. Bappeda dan Litbang

2. Badan Keuangan Daerah

3. Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

6) Kecamatan

Kecamatan dan kelurahan merupakan unit organisasi yang mempunyai wilayah tertentu, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten

(23)

BAB I-15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Kaur, yang menerima pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Kepala Daerah. Kecamatan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan karakteristik wilayah, kebutuhan daerah dan tugas pemerintahan lainnya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan. Disamping itu juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi: mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan; membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan; melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa atau Kelurahan.

7) Sedangkan perangkat daerah yang pembentukannya masih

menunggu peraturan perundang-undangan urusan pemerintahan bidang Bencana, Bidang Kesbangpol dan Bidang Rumah sakit di Undangkan yaitu:

1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 3. Rumah Sakit Umum Daerah

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2018 sebanyak 2.981 orang, sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel 1.3

Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Kaur Berdasarkan Golongan Menurut Jenis Kelamin

(24)

BAB I-16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

GOLONGAN

JENIS KELAMIN

JUMLA H

Laki – laki Perempuan

Golongan I 11 0 11

Golongan II 216 211 427

Golongan III 955 976 1.931

Golongan IV 417 195 612

JUMLAH 1.599 1.382 2.981

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah 2018

Jumlah pejabat eselon Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 sebanyak 609 orang dengan komposisi Eselon II sebanyak 31 orang, Eselon III berjumlah 147 dan Eselon IV berjumlah 431 orang, sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel 1.4

Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Kaur Berdasarkan Eselon Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2018

GOLONGAN

JENIS KELAMIN

JUMLAH

Laki – laki Perempuan

Eselon II 30 1 31

Eselon III 122 25 147

(25)

BAB I-17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

JUMLAH 427 182 609

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah 2018

F. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Kaur selama tahun 2018. Capaian kinerja (Performance Results) 2018 tersebut diperoleh dari perbandingan atas hasil capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan setiap tahun terhadap rencana kinerja (Performance Plan) 2018 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini menguraikan keberhasilan, hambatan, dan permasalahan sehingga memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (Performance Gap) bagi perbaikan kinerja dimasa datang.

Berdasarkan pola pikir tersebut, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2018, adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang, dasar hukum penyusunan LAKIP, maksud dan tujuan penyusunan LAKIP, gambaran umum Kabupaten Kaur, struktur organisasi pemerintah Kabupaten Kaur, sistematika penyajian LAKIP.

(26)

BAB I-18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Menjelaskan muatan RPJMD untuk priode Tahun 2016 -2021, Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis, Program Prioritas Pembangunan Daerah dan Indikator Target Sasaran Prioritas Pembangunan Tahun 2018.

BAB III : Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan kerangka pengukuran dan evaluasi kinerja, pengukuran capaian hasil kinerja pemerintah Tahun 2018, evaluasi dan analisis capaian kinerja Kabupaten Kaur.

BAB IV : Penutup

Menjelaskan kesimpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018, Permasalahan dan kendala secara umum yang dihadapi, upaya-upaya penyelesaian dan langka serta solusi dalam perbaikan kinerja penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di masa yang akan datang.

(27)

BAB II-1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

A. Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Kaur

Pemerintah Kabupaten Kaur telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 15 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2016-2021, yang pada akhir tahun 2018 telah diubah dengan Peraturan Daerah tentang Revisi atas peraturan daerah Kabupaten Kaur Nomor 15 tahun 2016 tentang rencana pembangunan jangka Menengah daerah kabupaten kaur tahun 2016-2021. Penyusunan Revisi RPJMD dilakukan dengan tujuan untuk memberikan arah bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan. Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun dan menetapkan perencanaan jangka menengah daerah karena merupakan amanat pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, sasaran dan program Kepala Daerah. RPJMD tersebut memuat strategi pembangunan daerah, arah kebijakan pembangunan daerah dan program kerja yang akan dilaksanakan satuan kerja perangkat daerah dalam implementasi strategi yang ditetapkan didalam RPJMD dalam bentuk program dan kegiatan yang lebih terfokus. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2016-2021 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Kaur beserta unit kerja dilingkungannya dalam melaksanakan dan menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah tersebut selanjutnya akan dijabarkan secara lebih rinci ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan dengan menetapkan serangkaian

BAB II

(28)

BAB II-2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

indikator dan target kinerja dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam satu tahun anggaran.

1. SASARAN STRATEGIS

Sasaran yang akan dicapai dalam RPJMD tersebut terdiri dari 5 (Lima) sasaran strategis sebagai berikut:

1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi

3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab

4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing.

5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

2. VISI DAN MISI a. Pernyataan Visi

Berbagai isu global dan nasional turut dipertimbangkan dalam upaya penyelesaian isu lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Isu yang dihadapi Kabupaten Kaur antara lain: pelayanan publik, lingkungan hidup dan bencana, kualitas sumber daya manusia (pendidikan, kesehatan), pembangunan pedesaan dan ketahanan pangan, infrastruktur wilayah dan tata ruang, serta kemiskinan. Dalam menangani isu tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang didukung oleh segenap komponen masyarakat dan penyelenggara pemerintahan.Dengan mempertimbangkan isu yang ada, maka visi Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur, yang termuat dalam RPJMD tahun 2016 -2021, yang hendak dicapai adalah :

(29)

BAB II-3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Melalui visi tersebut, diharapkan Kabupaten Kaur dapat mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Visi ini harus dapat diukur keberhasilannya dalam rangka mewujudkan Kaur sebagai Kabupaten yang Mandiri dan Sejahtera, dalam kerangka tujuan Jangka Panjang Kaur. Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

MANDIRI Berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dengan daerah lain menggunakan kemampuan dan kekuatan sendiri dengan mengadalkan dan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh darah

SEJAHTERA Mengandung arti terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat melalui peningkatan pembangunan ekonomi, peningkatan IPM yang berlandaskan pada keunggulan kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia, IPTEK, dan kebudayaan daearah.

b. Penyataan Misi

Visi KAUR YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi

3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab

4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing

5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

(30)

BAB II-4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Penjabaran misi pembangunan Kabupaten Kaur 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab

Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang jujur, bersih, dan pro rakyat sebagai pengimplementasian prinsip-prinsip dasar good governance. Jika prinsip-prinsip dasar good governance dapat diimplementasikan dengan baik, maka indikasinya minimal adalah; 1) meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, dan 2) meningkatnya kualitas pelayanan publik.

Birokrasi pemerintahan daerah tidak saja menitikberatkan kepada kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada kelembagaan dan ketatalaksanaan. Era reformasi birokrasi saat ini, perwujudan pemerintah yang baik merupakan salah satu fokus dari reformasi birokrasi. Pemerintah daerah yang ditopang oleh aparatur dengan kinerja baik, bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan mampu menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan efektif dalam menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu menjamin kinerja pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang prima serta menciptakan kepastian hukum dan akuntabilitas publik.

Reformasi birokrasi meliputi beberapa aspek tentang pelayanan masyarakat, peningkatan kinerja, dan penegakan hukum. Dalam melakukan reformasi birokrasi, pemerintah melakukan pembenahan sistem birokrasi, mulai dari penataan kewenangan, prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan integrasi organisasi, serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Di samping itu, pembenahan dan penataan manajemen kepegawaian juga perlu dilakukan, serta upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu, dan kinerja aparatur pemerintah. Upaya ini dilakukan untuk mengawal pencapaian tata kelola pemerintahan yang lebih baik serta peningkatan kualitas pelayanan publik.

(31)

BAB II-5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi

Ketimpangan hasil-hasil pembangunan terutama pada penyediaan dan kelengkapan infrastruktur dasar antar kota dan desa menjadi fenomena penyebab munculnya misi kedua pembangunan Kabupaten Kaur. Ketimpangan yang cukup lebar antar desa dan kota di Kabupaten Kaur disebabkan karena intensitas kegiatan ekonomi masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas. Penyebabnya adalah karena masih belum tersedianya infrastruktur dasar yang memadai, terutama di wilayah pedesaan. Pembangunan Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021. infrastruktur dasar secara merata merupakan faktor penting untuk mendorong konektivitas dan kunci pertumbuhan suatu wilayah sebagai penentu pertumbuhan ekonomi dan daya saing.

Penyediaan infrastrukur yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan dayasaing produk, mempercepat gerak ekonomi, serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah. Penyediaan infrastruktur dasar pedesaan yang berkualitas secara merata, linear dengan sektor unggulan Kabupaten Kaur berupa sektor agribisnis dan agroindustri. Dengan demikian terjadi penurunan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan baik secara kuantitas dan kualitas intensitas ekonomi serta mempercepat gerak ekonomi sektor agribisnis dan agroindustri di Kabupaten Kaur.

Selain itu diperlukan juga penguatan infrastruktur disimpul-simpul jalur ekonomi yang secara notabene merupakan simpul-simpul perkotaan sebagai jalur masuk dan keluarnya dari sebuah rangkaian jalur ekonomi termasuk infrastruktur dasar penunjang lainnya yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat di kabupaten Kaur dengan melalui suatu penataan yang baik.

3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab

(32)

BAB II-6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Mewujudkan masyarakat kabupaten Kaur yang memiliki dan memelihara kerukunan antar umat beragama dan menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral dan estetika pembangunan di kabupaten Kaur. Masyarakat berakhlak mulia yang berbudaya mengandung makna suatu masyarakat memiliki kepribadian yang baik dengan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, budaya dan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari, mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagian baik yang bersifat jasmani maupun rohani baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, agar dapat dijadikan dasar dalam menyikapi berbagai problematika budaya berkembang dimasyarakat. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan penciptaan kondisi masyarakat yang agamis dalam artian kondisi masyarakat yang taat kepada ajaran agama menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur keagamaan sehingga dapat menyelaraskan cipta, karsa dan rasa untuk mencapai suatu tingkat peradaban yang baik.

4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing

Kualitas sumberdaya manusia Kabupaten Kaur relatif masih berada pada papan bawah kabupaten/kota lainnya di Bengkulu. Indikasinya adalah nilai Indeks Pembangunan Manusia yang hanya berada pada urutan ke 9 dari 10 kabupaten/kota Bengkulu. Masih rendahnya nilai IPM Kaur menunjukkan kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang juga masih rendah. Mewujudkan masyarakat Kaur yang memiliki sumber daya manusia yang sehat dan mampu menguasai serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dalam mengembangkan dan pengelolaan potensi-potensi sumberdaya alam dan lingkungan di kabupaten Kaur guna meningkatkan pembangunan di segala sektor. Dalam mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing mencakup beberapa sistem, yaitu: meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, melalui upaya peningkatan status gizi, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, mewujudkan masyarakat yang memiliki kemampuan intelektual, emosional dan spiritual yang seimbang serta penguatan daya saing sumberdaya

(33)

BAB II-7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

manusia dan ilmu pengetahuan berbasis teknologi Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021.

5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan

pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Pembangunan daerah sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi daerah yang berpeluang untuk dikembangkan. Kabupaten Kaur yang berbasis pertanian maka pengembangan ekonomi pun dilakukan dengan melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Kaur. Pada saat ini sumber daya ekonomi yang dimiliki daerah dan berpotensi untuk didayagunakan dalam pembangunan ekonomi adalah sumber daya ekonomi yang berbasis agribisnis seperti sumber daya alam (lahan, air agriklimat, keragaman hayati), sumber daya manusia, teknologi serta sarana dan prasarana lainnnya. Dengan demikian alternatif yang paling rasional adalah melalui percepatan pembangunan agribisnis sebagai leading sektor dalam pembangunan ekonomi wilayah Oleh karena itu, dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, keberpihakan pada pembangunan sektor agribisnis perlu disertai dengan suatu mekanisme yang menjamin bahwa manfaat pembangunan dapat dinikmati oleh rakyat sampai ke pedesaan. Selain potensi agribisnis, sumber daya yang juga tersedia dan berpotensi untuk didayagunakan dalam pembangunan ekonomi adalah sumber daya kelautan/maritim bahari yang belum dikembangkan secara optimal.

Melalui misi kedua ini diharapkan kabupaten Kaur mampu meningkatkan perekonomian melalui pengembangan potensi-potensi yang tersedia secara produktif, efisien, berkeadilan dan ramah lingkungan secara secara berkelanjutan untuk kemajuan, kesejahteraan masyarakat.

(34)

BAB II-8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Kaur selama kurun waktu 2016-2021. Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran

Misi 1: Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab

Tujuan Sasaran

1. Akuntabilitas dan transparansi pemerintah daerah pada level yang lebih baik

a. Meningkatnya kualitas tata

administrasi dan keuangan daerah b. Meningkatnya akses terhadap

informasi publik 2. Kinerja layanan public pemerintah

daerah berbasis pada Standar Pelayanan Minimum (SPM)

a. Meningkatnya kualitas layanan publik

b. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja aparat 3. Optimalisasi daya dukung tata

kelola pemerintah melalui

peningkatan sarana dan prasarana yang lebih kondusif

a. Bertambah dan/atau

meningkatnyan kualitas dan fungsi dari sarana dan prasarana pokok maupun pendukung milik

pemerintah daerah sebagai pusat kegiatan interaksi pemerintah dan masyarakat

Misi 2 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada

wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi

Tujuan Sasaran

1. Mudahnya aksesbilitasi masyarakat terhadap infrastruktur strategis kewilayahan yang berkualitas

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur layanan transportasi.

b. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Penerangan Jalan Umum (PJU).

c. Meingkatnya kualitas dan kuantitas masyarakat yang menikmati air bersih.

d. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

(35)

BAB II-9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Misi 3 : Mewujudkan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, Berbudaya, Agamis

dan Beradab

Tujuan Sasaran

1. Terciptanya tata kehidupan masyarakat yang budaya dan agamis

a. Meningkatnya pengalaman ajaran agama yang toleran

b. Meningkatnya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

2. Terciptanya kesejahteraan social

berbasis kearifan lokal a. Meningkatnya stabilitas social yang sesuai dengan budaya lokal

Misi 4: Mewujudkan Masyarakat Sehat, Cerdas, Unggul dan Berdaya Saing Tujuan

Nnnn Sasaran

1. Mudahnya akses kesehatan

masyarakat yang kualitas a. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 2. Mudahnya akses pendidikan yang

berkualitas bagi masyarakat a. Meningkatnya kualitas pendidikan dasar b. Meningkatkan kualitas sumber daya

manusia melalui pendidikan informal dan nonformal

3. Optimalnya kemampuan dan daya

saing masyarakat a. Meningkatnya kemampuan dan daya saing masyarakat b. Meningkatnya prestasi olahraga c. Meningkatnya sumberdaya

berpendidikan tinggi

Misi 5 : Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan

pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

1. Terjaganya ketersediaan pangan

secara berkelanjutan a. Meningkatnya ketahanan pangan dan sektor agrobisnis daerah 2. Berkembangnya industri

perikanan a. Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya b. Berkembangnya industry

pengolahan hasil perikanan 3. Berkembangnya sector pariwisata

(36)

BAB II-10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

B. Indikator dan Target Kinerja

1. Indikator dan Target Kinerja Tujuan

Pengukuran capaian kinerja Pemerintah Kabupaten kaur dalam upaya perwujudan tujuan strategis yang telah ditetapkan, selanjutnya disusun dan ditetapkan indicator kinerja dan target capaian kinerja tujuan berdasarkan sasaran yang ditetapkan dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah sampai tahun 2018, sebagaimana diuraikan dibawah ini :

Tabel 2.2

Indikator dan target Kinerja Tujuan

Sasaran Indikator Kinerja Target 2018

Meningkatnya kualitas tata administrasi dan keuangan daerah

Opini atas laporan keuangan

pemerintah daerah (LKPD) WTP untuk tahun buku 2016 dan nilai CC untuk dokumen LKJ Meningkatnya akses

terhadap informasi publik. Ketersediaan akses terhadap informasi public Publikasi (satu) website di 1 Meningkatnya kualitas

layanan publik. Persentase OPD dengan SPM baik 51 % Meningkatnya kapasitas

dan akuntabilitas kinerja aparat birokrasi.

Nilai Lakip Nilai CC

Bertambah dan/atau Meningkatnya kualitas dan fungsi dari sarana dan prasarana pokok maupun

pendukung milik

pemerintah daerah sebagai pusat kegiatan interaksi pemerintah dan masyarakat.

Tahapan pelaksanaan

pembangunan sarana

prasarana Kepala Daerah

75%

Jumlah kegiatan yang

terselenggara 0

4. Percepatan pengembangan ekonomi berbasis maritime yang berorientasi ekonomi kerakyatan

a. Meningkatnya perekonomian masyarakat pesisir pantai b. Meningkatnya kinerja UMKM

BUMDES

c. Meningkatnya kinerja pasar tradisional

(37)

BAB II-11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur layanan transportasi.

Rasio minimal ruas jalan

dalam kondisi baik. 45-55

Meningkatnya kuantitas dan kualitas Penerangan Jalan Umum (PJU).

Prosentase minimal jumlah PJU (penerangan Jalan Umum) terbangun yang berfungsi baik

34 %

Meingkatnya kualitas dan kuantitas masyarakat yang menikmati air bersih.

Prosentase rumah tangga

pengguna layanan air bersih 65 % Rasio infrastruktur irigasi

dalam kondisi baik 70 %

Meningkatnya kualitas

lingkungan hidup. Prosentase Terbuka Hijau (RTH) yang Taman/Ruang memenuhi kriteria

74,84 Ha/ 9400 m Persentase pemukiman yang

layak dan berwawasan lingkungan

85 %

Meningkatnya

pengamalan ajaran agama yang toleran

Persentase sekolah dengan pendidikan karakter berkategori baik

100%

Meningkatnya nilai-nilai

budaya dan kearifan local Jumlah seni budaya yang dilestarikan 10 Meningkatnya stabilitas

sosial yang sesuai dengan budaya lokal

Persentase penurunan jumlah masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

10 %

Meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat Prosentase buruk Balita bergizi 0 Angka Kematian Ibu per

100.000 10

Angka Kematian Bayi per

100.000 7-5

Jumlah Puskesmas yang

terakreditasi 13

Meningaktnya kualitas

Pendidikan Dasar Angka Partisipasi Kasar SD Angka Partisipasi Murni SD 14.012

(38)

BAB II-12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Angka Partisipasi Kasar SMP 5.453 Angka Partisipasi Murni SMP

(13-15 Tahun) 85,99- 87,99

Angka Rata-rata Lama

Sekolah (ARLS) 9 Tahun

Persentase SD yang

terakreditasi 85,01- 88,00

Persentase SMP yang

terakreditasi 56-61

Meningkat kan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan informal dan non formal

Jumlah perpustakaan desa 13

Jumlah motor pintar

(perpustakaan keliling) 9

Angka buta aksara 1,32-0,88

Meningkat nya

kemampuan dan daya saing masyarakat

Jumlah wirausaha baru

berbasis IPTEK 150

Meningkat nya prestasi

olah raga Jumlah atlet yang meraih prestasi tingkat provinsi dan

nasional 4-3

Meningkat nya sumber

daya berpendidikan tinggi Jumlah penerima beasiswa dalam negeri 22 Orang Jumlah penerima beasiswa

luar negeri 17 Orang

Meningkatnya ketahanan pangan dan sektor agrobisnis daerah

Score Pole Pangan Harapan

(PPH)/ angka pola harapan 74,6 Jumlah panen per hektar

dan/atau total per tahun Padi 27500-28000

1. Jagung 2250-2500

2. Kedelai 500-650

3. Cabe 67,03-70

4. Bawang Merah 0,2-0,4

5. Sawo 10

6. Jumlah kecamatan yang

konsisten sebagai cluster 2 Meningkatnya produksi Produksi perikanan tangkap 4.275,5

(39)

BAB II-13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

perikanan tangkap dan

budidaya (ton) Produksi perikanan budidaya

(ton) 4.010,5

Berkembangnya industri

pengolahan hasil

perikanan

Jumlah Unit Pengolahan hasil

perikanan (unit) 10-20

Banyaknya dan

terpelihatanya obyek wisata pariwisata bahari

Jumlah kunjungan/wisatawan 21400-21600 Meningkatnya perekonomian masyarakat pesisir pantai Persentase kemiskinan 20,43 Persentase tingkat pengangguran 4,57-4,37

Persentase Peningkatan PAD 34.130.000 Meningkatnya kinerja

UMKM dan BUMDES Jumlah UMKM yang aktif 753

Meningkatnya kinerja

pasar tradisional Jumlah Pasar tradisional yang di revitalisasi 3

Sumber : RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021

C. PERENCANAAN ANGGARAN

1. Kebijakan dan Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2016-2021

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur terbesar berasal dari dana perimbangan. Oleh karena itu, mempengaruhi kemampuan keuangan Pemerintah Daerah. Dikarenakan masih belum begitu tingginya kemampuan fiscal Kabupaten Kaur di dalam membiayai pembangunan daerah, maka perlu diambil kebijakan-kebijakan guna meningkatkan pendapatan daerah seperti:

a. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik intensifikasi maupun ekstensifikasi dengan menggali dan mengembangkan sumber-sumber penerimaan yang sudah ada maupun sumber-sumber penerimaan baru.

b. Kebijakan dalam meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat / wajib pajak.

c. Membangun sistem dan prosedur adminstrasi pelayanan perpajakan dan retribusi yang nyaman dan sederhana.

d. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme sumber daya manusia (SDM) aparatur.

(40)

BAB II-14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

e. Meningkatkan dana dari Pusat di luar DAU dan DAK ke Daerah f. Meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

g. Penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Perusahaan Swasta yang trend kinerjanya baik atau sehat dan dapat menguntungkan keuangan pemerintah daerah.

Dengan rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah Kabupaten Kaur pada tahun 2011-2015 sebesar 22,14 %, proyeksi pertumbuhan Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur tahun 2017-2021 mendatang dengan asumsi pertumbuhan sebesar 10-15 % (menyesuaikan) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021

Uraian Tahun Anggaran 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp) 2021 (Rp) PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah 33.055.20 6.000,00 37.682.934. 840,00 41.828.057.6 72,40 46.847.424. 593,09 52.469.115.5 44,26 Pajak Daerah 5.698.360.000,00 6.496.130.400,00 7.210.704.744,00 8.075.989.313,28 9.045.108.030,87 Retribusi Daerah 1.817.090.000,00 2.071.482.600,00 2.299.345.686,00 2.575.267.168,32 2.884.299.228,52 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 3.000.000.000,00 3.420.000.000,00 3.796.200.000,00 4.251.744.000,00 4.761.953.280,00 Lain-lain PAD yang

dianggap sah 22.539.756.000,00 25.695.321.840,00 28.521.807.242,40 31.944.424.111,49 35.777.755.004,87

Dana Perimbangan 591.041.126.000,00 673.786.883.640,00 747.903.440.840,40 837.651.853.741,25 938.170.076.190,20

Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak 18.585.35 6.000,00 21.187.305.840,00 23.517.909.482,40 26.340.058.620,29 29.500.865.654,72 Dana Alokasi Umum 441.587.1 41.000,00 503.409.34 0.740,00 558.784.368. 221,40 625.838.49 2.407,97 700.939.111. 496,92 Dana Alokasi Khusus 130.868.6 29.000,00 149.190.23 7.060,00 165.601.163. 136,60 185.473.30 2.712,99 207.730.099. 038,55

(41)

BAB II-15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

164.367.8

51.000,00 187.379.350.140,00 207.991.078.655,40 232.950.008.094,05 260.904.009.065,33

Hibah Dana darurat Dana bagi hasi pajak dari provinsi

18.590.00 0.000,00 21.192.600. 000,00 23.523.786.0 00,00 26.346.640. 320,00 29.508.237.1 58,40 Pendapatan Lainnya 145.777.8 51.000,00 166.186.75 0.140,00 184.467.292. 655,40 206.603.36 7.774,05 231.395.771. 906,93 Bantuan keuangan dari provinsi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 22.000.00 0.000,00

Sumber : TAPD Kabupaten Kaur, 2016

2. Kebijakan dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2017 - 2021

Berdasarkan data perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Kaur tahun 2011-2015 yang telah dipaparkan sebelumnya, trend Belanja Daerah masih didominasi oleh Belanja Langsung dengan rata-rata 53,4%, sedangkan Belanja Tidak Langsung rata-ratanya 46,6 %. Hal ini cukup ideal karena realisasi Belanja Langsung lebih besar dari Realisasi Belanja Tidak Langsungnya.

Adapun proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2017-2021 yang akan datang dengan asumsi rata-rata pertumbuhan Belanja Daerah 5 tahun terakhir sebesar 21,95% akan disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2.4

Proyeksi Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur

Uraian Tahun Anggaran 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp) 2021 (Rp) BELANJA DAERAH 810.514.0 32.987,00 897.148.6 38.087,27 995.163.8 61.907,66 1.113.27 3.054.52 4,57 1.251.09 5.109.13 4,26

(42)

BAB II-16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

Belanja Tidak Langsung 438.300.57 9.549,00 482.130.63 7.503,90 530.343.70 1.254,29 583.378.0 71.379,72 641.715.8 78.517,69 Belanja Pegawai 264.920.76 0.794,59 291.412.83 6.874,05 320.554.12 0.501,45 352.609.5 32.617,60 387.870.4 85.879,36 Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah 172.338.26 3.800,00 189.572.09 0.180,00 208.529.29 9.198,00 229.382.2 29.117,80 252.320.4 52.029,58 Belanja Bantuan Sosial Balanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan 718.713.70 3,00 790.585.07 3,30 869.643.58 0,63 956.607.9 38,69 1.052.268 .732,56 Belanja Tidak Terduga 322.841.25 1,41 355.125.37 6,55 390.637.91 4,21 429.701.7 05,63 472.671.8 76,19 Belanja Langsung 372.213.45 3.438,00 415.018.00 0.583,37 464.820.16 0.653,37 529.894.9 83.144,85 609.379.2 30.616,57 Belanja Pegawai 13.434.594 .190,00 15.449.783 .318,50 17.767.250 .816,28 20.432.33 8.438,72 23.497.18 9.204,52 Belanja Barang dan Jasa 186.225.33 4.411,00 214.159.13 4.572,65 246.283.00 4.758,55 283.225.4 55.472,33 325.709.2 73.793,18 Belanja Modal 172.553.52 4.837,00 198.436.55 3.562,55 228.202.03 6.596,93 262.432.3 42.086,47 301.797.1 93.399,44

(43)

BAB II-17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

(44)

BAB III-1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018

BAB III

AKUNTABILITAS

KINERJA

Penyelenggaraan pemerintah daerah yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah menetapkan pembagian urusan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Namun demikian, mengingat Undang-Undang tersebut belum ada penetapan peraturan pelaksanaannya dalam Peraturan Pemerintah, maka pengaturan tentang urusan kewenangan Pemerintah Daerah, masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 yang menetapkan 24 (dua puluh empat) urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan pemerintah daerah kabupaten/kota.

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pemerintah daerah pada setiap awal tahun, diwajibkan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan pemerintahan yang telah dilaksanakan satu tahun sebelumnya. Laporan-laporan penyelenggaraan pemerintahan tersebut antara lain laporan pertanggung jawaban keuangan daerah, laporan penyelenggaraan dan pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam bentuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati, Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintahan Daerah (EKPPD), dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IPPD) yang seluruhnya wajib disusun, diselesaikan dan disampaikan pada triwulan I setiap tahunnya, dengan sistematika, metode penjelasan dan format pelaporan capaian kinerja yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dari kementerian yang mengkoordinasikan pelaporan dimaksud. Pada triwulan I juga Pemerintah

(45)

BAB III-2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 Daerah, selain harus menyelesaikan administrasi pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan tahun sebelumnya, juga harus melaksanakan tahap awal perencanaan pembangunan daerah.

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuandansasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.

Pengukuran kinerja merupakan tahap untuk mengukur tingkat capaian kinerja dengan cara membandingkan rencana kinerja dengan realisasinya pada akhir tahun. Pengukuran kinerja bisa diperkayadengan membandingkan antara capaian kinerja tahun yang dilaporkan dengan tahun sebelumnya, dengan organisasi sejenis atau dengan standar yang ada serta melihat sejauh mana visi telah tercapai.

Capaian kinerja hasil pengukuran kinerja selanjutnya dianalisisuntuk eksplorasi lebih jauh keberhasilan ataupun kegagalan yang terjadi. Analisis capaian kinerja terutama dilakukan apabila terjadi celah kinerja (performance

gap) yang cukup signifikan antara target dan realisasinya atau antara capaian

kinerja dengan data pembanding lainnya. Selanjutnya terhadap performance gap tersebut, dilakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab dan solusi yang diperlukan serta ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang.

Dalam dokumen pelaporan ini, pengukuran capaian kinerja penyelenggaraan PemerintahKabupatenKaurTahun2018, dilakukan berdasarkan kinerja 13 (tiga belas) tujuan dan 25 (dua puluh lima) sasaran, melalui 50 (lima puluh) indikator kinerja sasaran. Padalaporan ini belum seluruh indikator dapat kami uraikan secara lengkap, hal ini disebabkan karena beberapa indikator kinerja sasaran dalam LAKIP 2018 ini merupakan indikator kinerja baru yang ditetapkan dalam RPJMD Perubahan, sehingga pada beberapa indikator kinerja,

(46)

BAB III-3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 belum sepenuhnya didukung oleh kesinambungan data dan informasi yang mencukupi. Hasil pengukuran atas seluruh target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan menjadi tolok ukur kinerja penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Kaur, diperoleh nilai rata-rata capaian kinerjasebesar 129,05% dengan kesimpulan bahwa secara umum bahwa Pemerintah Kabupaten Kaur pada Tahun 2018,telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas pemerintahannya dengan baik dan mencapai target kinerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

A. Kerangka PengukurandanEvaluasi Kinerja

LAKIP merupakan salah satu bentuk pelaporan kinerja pemerintahan yang fokus pelaporannya adalah keberhasilan atau ketidak berhasilan unit organisasi dalam proses perwujudan visi dan misinya, sehingga pelaporan LAKIP berisi pula tentang indikator kinerja, target kinerja dari setiap indikator kinerja, hasil pengukuran realisasi atas target kinerja pada tahun berkenaan, dan analisis atas progress realisasi kinerja terhadap pencapaian tujuan.

Pengukuran capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi capaian target kinerja pada akhir tahun pelaksanaan anggaran dengan rencana target kinerja yang telah ditetapkan pada awal tahun pelaksanaan anggaran dengan bentuk Penetapan Kinerja(PK).

Pengukuran kinerja pemerintah Kabupaten Kaur, memanfaatkan data kinerja yang diperoleh melalui sistem pengumpulan data kinerja dari dua sumber,yaitu:

1). Data internal yang berasal dari sistem informasi dan pelaporan yang ada, baik laporan kegiatan regular yang ada seperti laporan bulanan, triwulanan, semesteran, laporan akuntabilitas kinerja OPD, laporan keuangan

Gambar

Tabel 2.1  Tujuan dan Sasaran
Tabel Produksi Perikanan Budidaya

Referensi

Dokumen terkait

Suatu penelitian selama dua tahun pada suatu perusahaan milik pemerintah US oleh Zamanou dan Gleser (1994) meneliti progam intervensi komunikasi dalam proses

Skripsi yang berjudul “Kajian Nasi Sorghum sebagai Pangan Fungsional” ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Maksud dan tujuan dibuatnya Laporan Akuntabilitas adalah untuk memberikan gambaran umum tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

• Salah satu kriteria perkara yang dibahas dalam rapat pleno kamar adalah perkara permohonan peninjauan kembali (PK) yang akan membatalkan putusan tingkat kasasi

.... Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa suku-suku suatu barisan bilangan merupakan suatu nilai fungsi f dari himpunan bilangan asli ke himpunan bilangan real dengan

Dari beberapa kandungan pada biji bintaro terdapat beberapa kandungan yang memiliki potensial untuk digunakan sebagai larvasida, yakni alkaloid, tannin, saponin, dan

konduktivitas panas rendah sehingga panas yang sampai ke permukaan tanah akan lebih sedikit dibandingkan dengan tanpa mulsa atau mulsa dengan konduktivitas panas

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang