• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN KAPASITAS PEREMPUAN (Studi Kasus di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok) ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUATAN KAPASITAS PEREMPUAN (Studi Kasus di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok) ARTIKEL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN KAPASITAS PEREMPUAN

(Studi Kasus di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)

Andam Dewi Sukarami Solok)

ARTIKEL

Oleh:

LELY FEBRI ZULRIANTI

(12070116)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

Women Affirmation of Capacity (Study Case in Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok, Thesis, Department of Sociology of Education, STKIP PGRI West

Sumatera Barat, in 2016.

Oleh :

Lely Febri Zulrianti1, Dian Kurnia Anggreta2, Yuhelna3

*The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera. ** The Sosiology Staff of Sosiology education of STKIP PGRI West Sumatera.

ABSTRACT

The background of this research, there are many of sex Pekerja Seks Komersial (PSK). PSK is women that doing sex as their work, so that their get caught from regency/city and give rehabilitation in PSKW Andam Dewi Sukarami Solok. PSKW Andam Dewi is a creation place for the PSK. However, there are some of women that had get contractions and arrested again, and also the Kalayan run away from Andam Dwi PSKW. So that the researcher to see women affirmation of capacity in PSKW Andam Dewi Sukarami Solok. The purpose of this research is description the women affirmation of capacity in PSKW Andam Dewi Sukarami Solok.

The theory that used in this research is structural functionalism according to Talcoot Parson. This research use qualitative research with descriptive type. The informant of this research is, is people there are the official and Kalayan PSKW Andam Dewi. The election of informant in this research is uses purposive sampling technique. Kind of data that used is primer data and secunder data. Technique of data collection is observation (non participant), deep interview, and document study. The unit of analysis is groups. The data analysis doing with theory from analysis technique and explain in four steps. 1. Collect the data, 2. Reduction of data, 3. Explain the data, 4. Conclusion.

The result of this research is the kalayan in PSKW Andam Dewi caused by many of factors, like economic, families problem. Before the kalayan get rehabilitation there is have process for accept the of biodata”s complite, and sander instansion. Act of expressing problem, also the trace of kalayan, and thein PSK can give leadership and creation in PSKW Andam Dewi. There are capacity of reinforcement that gave by PSKW Andam Dewi after they leave from PSKW they will not work as PSK again. 1) Give relion of knowledge about diffirentiate between male and female, 2) The guidance of tailor skill, 3) The guidarice of agriculture like griwing peanut, chili, tomate. 4) The guidance of instructive cooking make crispy clips and cake.

Key word: Affirmation of capacity, Pekerja Seks Komersial (PSK), PSKW Andam Dewi.

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Pembimbing I, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 3

(4)

ABSTRAK

Lely Febri Zulrianti (12070116) “Penguatan Kapasitas Perempuan (Studi Kasus di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok)” Skripsi, Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang 2016.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya Pekerja Seks Komersial (PSK). PSK adalah perempuan yang melakukan perbuatan seksual sebagai mata pencarian sehingga terjaring razia Kabupaten/Kota dan mendapatkan rehabilitasi di PSKW Andam Dewi Sukarami Solok. PSKW Andam Dewi merupakan tempat pembinaan perempuan yang pernah menjdi PSK, namun ada perempuan binaan yang telah pernah masuk dan kembali lagi untuk dibina di PSKW, serta terdapat perempuan binaan/Klayan yang lari dari PSKW Andam Dewi, maka dari itu peneliti tertarik untuk melihat penguatan kapasitas perempuan di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW Andam Dewi Sukarami Solok. Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan penguatan kapasitas perempuan di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami solok.

Teori yang digunakan adalah teori fungsionalisme struktural menurut Talcoot Parson. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan penelitian ini 15 orang yaitu pegawai dan perempuan binaan/kalayan PSKW Andam Dewi Sukarami Solok. Pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive

Sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pungumpulan

data berupa observasi (non participant), wawancara mendalam dan studi dokumen. Unit analisisnya kelompok. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis Miles dan Huberman, data disajikan dalam empat tahap 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perempuan yang dibina di PSKW Andam Dewi disebabkan oleh berbagai faktor seperti perekonomian, permasalahan keluarga, pergaulan bebas. Sebelum perempuan binaan/Kalayan direhabilitasi ada proses yang dilakukan yaitu penerimaan dengan biodata lengkap dari instansi pengirim, pengungkapan masalah, serta bakat yang dimiliki, baru mantan PSK bisa melakukan bimbingan dan pembinaan di PSKW Andam Dewi. Adapun penguatan kapasitas yang diberikan agar setelah keluar dari PSKW Andam Dewi perempuan tersebut tidak bekerja sebagai PSK kembali yaitu 1) Pemberian pengetahuan agama materi berupa adab bergaul antara laki-laki dan perempuan serta berpakaian perempuan menurut islam. 2) Bimbingan keterampilan menjahit yang diselingi kegiatan sulaman dan bordir. 3) Bimbingan pertanian berupa cara bertanam kacang, cabe, tomat. 4) Bimbingan tata boga berupa cara membikin kripik dan kue.

Kata Kunci: Penguatan kapasitas, perempuan PSK, PSKW Andam Dewi.

PENDAHULUAN

Pelacuran atau disebut juga dengan prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yang mesti harus diberhentikan penyebaranya, tanpa mengabaikan pencegahan dan perbaikan. Pelacuran berasal dari kata pro-stituere yang berarti membiarkan diri membuat zina, melakukan persundalan, percabulan, dan pergendakan. Sedangkan prostitue adalah

pelacur, dikenal pula dengan istilah WTS (Wanita Tuna Susila) (Kartono, 2011:207).

Pelacuran merupakan profesi yang sangat tua usianya, setua umur kehidupan manusia itu sendiri, yaitu berupa tingkah laku lepas bebas tanpa kendali dan cabul, karena adanya pelampiasan nafsu seks dengan lawan jenisnya tanpa mengenal batas-batas kesopanan. Pelacuran itu selalu ada pada semua negara berbudaya sejak zaman purba sampai sekarang, hal ini senantiasa menjadi masalah sosial atau

(5)

menjadi objek urusan hukum dan tradisi. Selanjutnya dengan perkembangan teknologi, industri dan kebudayaan manusia maka turut berkembang pula pelacuran dalam berbagai bentuk dan tingkatanya (Kartono, 2011: 208).

Menurut Bonger (Kartono, 2011:214) pelacur adalah wanita menjual diri serta melakukan perbuatan-perbuatan seksual sebagai mata pencaharian. Mereka disebut juga sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK). Kemudian dalam Pekerja Seks Komersial (PSK) ini terdapat dua unsur diantaranya yaitu unsur ekonomis (prostitutie) dan unsur mata pencaharian (beroepsmating) dalam hal ini dinyatakan adanya unsur-unsur ekonomi yang menyebabkan seorang wanita menjadi pelacur atau disebut juga dengan Pekerja Seks Komersial (PSK).

Mengatasi masalah Pekerja Seks Komersial (PSK). Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat mendirikan Panti Sosial Karya Wanita yang merupakan salah satu tempat penampungan bagi wanita-wanita dari berbagai latar belakang kehidupan. Di panti ini wanita disiapkan untuk menjadi individu yang bersosialisasi dan berguna bagi masyarakat banyak. Tempat ini dipenuhi wanita-wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terjaring razia Kabupaten/Kota, wanita korban kejahatan seksual serta wanita hamil di luar nikah. Apalagi di zaman sekarang banyak tindakan kejahatan yang merugikan kaum wanita. Bahkan banyak wanita yang mengalami kekerasan dan penderitaan memilih jalan pintas untuk mengakhiri kehidupannya. Panti Sosial Karya Wanita ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi fisik dan psikis wanita yang mengalami konflik dalam kehidupannya. Keberadaan Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami, yang sudah disediakan pemerintah diharapkan dapat menciptakan calon-calon wanita yang siap mengarungi peliknya kondisi hidup saat ini, yang menyebabkan wanita bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) yaitu kondisi ekonomi yang semakin meningkat, pergaulan bebas, broken home dalam rumah tangga, sehingga mengakibatkan seorang wanita bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) (Depsos 1999 dalam Nofiko, 2015:2).

Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi ini didirikan pada tahun 1978 dan beroperasi pada tahun 1980, pada awalnya bangunan ini dipergunakan untuk menampung serta memelihara gelandang dan pengemis, suatu pelayanan terhadap masalah Pekerja Seks Komersial (PSK). Pada tahun 1991 usaha pembinaan gelandang dan pengemis diberhentikan. Pembinaan hanya difokuskan pada masalah Pekerja Seks Komersial (PSK). Setelah jalan beberapa tahun, datang surat keputusan menteri sosial RI No. 22/Tluk/1995 yang isinya antara lain, bahwa semua panti di lingkungan Depsos berubah nama dengan mencantumkan “sosial”. Akhirnya pada tahun 1997 Panti Sarana Rehabilitas Wanita (PSRW) Sukarami Solok berubah menjadi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok (Profil UPTD PSKW Andam Dewi).

Perempuan-perempuan yang terjaring razia Kabupaten/Kota dan belum masuk di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok, maka perempuan-perempuan tersebut dikatakan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK), tetapi setelah perempuan tersebut masuk dan mendapatkan pembinaan di PSKW Andam Dewi Sukarami Solok, perempuan tersebut dikatakan sebagai perempuan binaan/Kalayan oleh pihak Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok.

Keberadaan Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi, sebaiknya menjadikan lembaga ini sebagai wadah untuk belajar kembali (resosialisasi) bagi Pekerja Seks Komersial (PSK) dalam usaha untuk mempersiapkan mereka secara fisik dan mental agar dapat terjun kembali ke masyarakat dengan baik, dan bisa berperan kembali secara wajar sebagaimana masyarakat lainnya. Dengan demikian, sesuai dengan yang diharapkan perlakuan terhadap prostitusi tersebut seharusnya bersifat mendidik akan membina agar menjadi manusia yang penuh percaya diri dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang berlaku di dalam masyarakat. Untuk itu Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Andam Dewi” yang bergerak dalam rehabilitasi Wanita Tuna Susila sejak tahun 1980 yang berada dibawah naungan Dinas Sosial

(6)

Sumatera Barat yang memberikan keterampilan, ini akan megembalikan keberfungsian sosial mereka dimasyarakat dan dapat bekerja dengan cara yang baik. METODE PENELITIAN

Penelitian yang peneliti lakukan dikategorikan ke dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut naturalistik. Karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif (Sugiyono 2010:15). Tipe penelitian ini bersifat deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek karakter sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu (Bugin, 2011:75-76).

Alasan peneliti menggunakan tipe penelitian ini yaitu berdasarkan pada pertimbangan bahwa pendekatan ini dapat mengungkap lebih tajam dan mendalam mengenai penguatan kapasitas perempuan di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok.

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. (Moleong, 2010:132). Informan penelitian diambil secara

purposive sampling yaitu teknik menentukan

sampel dari populasi dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal (Arikunto, 2006:33). Adapun kriteria informan dalam penelitian ini adalah 1) Petugas PSKW Andam Dewi. Petugas yang dimaksud adalah orang yang bekerja di PSKW Andam Dewi. Alasan memilih petugas karena mereka yang menjalankan kegiatan bimbingan dan pembinaan perempuan di PSKW Andam Dewi Sukarami Solok. 2) Perempuan-perempuan binaan/Kalayan yang sedang melakukan rehabilitas di PSKW Andam Dewi. Perempuan yang dimaksud, yaitu perempuan binaan yang telah malakukan rehabilitasi di PSKW minimal 3 bulan, tidak memiliki cacat mental. Karena mereka yang menjalani pembinaan selama 3 bulan tersebut tentu mereka lebih mengetahuai dan

merasakan pembinaa selama mereka di PSKW tersebut, serta apa saja bentuk kegiatan yang mereka lakukan di PSKW Andam Dewi Sukarami Solok, dari penentuan kriteria informan penelitian maka jumlah dari informan penelitian ini berjumlah 15 orang.

Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mengambil lokasi di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok, karena PSKW Andam Dewi merupakan satu-satunya tempat Rehabilitas Pekerja Seks Komersial (PSK) di Povinsi Sumatera Barat, maka disanalah pembinaan dan bimbingan dilakukan yang tujuannya setelah keluar dari PSKW Andam Dewi tersebut, perempuan binaan yang dahulunya bekerja sebagai PSK setelah keluar hendaknya tidak mengulangi lagi pekerjaannya sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Panti sosial karya wanita (PSKW) Andam Dewi terletak di Jorong Sukarami Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, dengan luas tanah 6 ha, tetapi yang dipakai untuk lokasi panti sosial karya wanita hanya 2 ha yang terdiri dari 1,5 ha untuk pembangunan dan 0,5 ha untuk lahan pertanian dan lapangan olah raga.

Panti Sosial Karya Wanita ini berada 900 meter dari pinggir jalan raya Padang Solok. Jarak dari Padang-Sukarami lebih kurang 60 Km dan dari Solok-Sukarami lebih kurang 21 Km, yang mana keberadaan Panti Sosial Andam Dewi berbatasan dengan: Sebelah utara berbatas dengan Jorong Linjuang Koto Tinggi. Sebelah selatan dan timur berbatas dengan lokasi BPTP Sumbar. Sebelah barat berbatasan dengan Nagari Batang Barus.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rehabilitasi di PSKW Andam Dewi

Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi adalah panti yang menangani masalah Pekerja Seks Komersial (PSK). Banyak perempuan binaan yang masuk dari berbagai daerah serta faktor penyebab yang

(7)

berbeda-beda. Adapun prosedur Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terjaring razia Kabupaten/Kota untuk bisa direhabilitasi atau dibina di PSKW Andam Dewi yaitu: 1) Penerimaan, 2) Assesment/ Penelaahan dan pengungkapan masalah, 3) Pembinaan dan Bimbingan, 4) Resosialisasi/penyaluran, dan 5) Terminasi atau pemberhentian proses rehabilitasi.

Perempuan binaan selama menjalani proses rehabilitasi di PSKW Andam Dewi Sukarami Kabupaten Solok melaksanakan berbagai aktivitas-aktivitas yang dilakukan di panti sosial secara rutin mulai dari pagi sampai malam hari, sesuai dengan program yang telah ditentukan. Walaupun mereka datang dari berbagai daerah mesti harus menyesuaikan diri terhadap segala peraturan-peraturan yang ada di panti, mulai dari model pakaian yang digunakan maupun dalam tingkah laku mereka sehari-hari.

Pakaian yang digunakan harus sopan yaitu baju yang memiliki tangan panjang, rok atau celana yang menutupi sampai mata kaki, serta pakaian yang digunakan ini tidak boleh transparan dan sempit, perempuan binaan ketika keluar dari asrama diharuskan menggunakan jilbab. Pada waktu mengikuti pelatihan seperti menjahit, border dan menyulam perempuan binaan menggunakan pakaian seragam batik. Selama perempuan binaan/kalayan di PSKW uang belanja dan pengobatan kalau sakit ditanggung oleh pihak panti, dan di dalam panti seluruh perempuan binaan tidak dibenarkan pakai Handphone, dan jika ingin menghubungi keluarga, maka bisa memakai handphone pengurus panti, yang ketentuanya mulai setelah sholat ashar.

B. Penguatan Kapasitas Perempuan di PSKW Andam Dewi

1. Pemberian Pengetahuan Agama

Pemberian pengetahuan agama sangat diperlukan dalam proses bembinaan Pekerja Seks Komersial (PSK) agar menjadi lebih baik. Orang yang memberikan Pengetahuan agama terhadap perempuan binaan di panti sosial karya wanita adalah petugas panti Bapak Syaflan, tetapi ada juga instruktur dari luar yang diminta untuk

memberikan pengetahuan agama yaitu

Bapak Samsiris Toha terhadap perempuan

binaan di panti sosial karya wanita (PSKW) Andam Dewi. instruktur tersebut adalah orang-orang yang telah memiliki ilmu dan pengetahuan tentang agama. dalam pembinaan pengetahuan agama semua perempuan binaan wajib mengikuti bimbingan keagamaan kecuali perempuan binaan yang sedang piket, seperti piket memasak, piket wisma, dan perempuan binaan yang lagi sakit.

Pelaksanaan bimbingan keagamaan yang dilakukan terhadap perempuan binaan di panti sosial karya wanita (PSKW) Andam Dewi jadwal pelaksanaan bimbingan keagamaan dapat dilihat di dinding wisma teratai. Bahwa bimbingan agama ini dilakukan mulai jam 08.00 WIB sampai jam 09.30 WIB setiap hari senin, selasa, dan rabu. Bimbingan keagamaan terhadap perempuan binaan dilaksanakan diruangan serba guna atau ruangan belajar dan untuk praktek dilaksanakan di Mushalla An-Nisa di dalam Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi. Adapun materi yang diberikan kepada perempuan binaan/kalayan adalah adab bergaul antara laki-laki dan perempuan, cara berpakaian seorang perempuan menurut islam serta diberikan renungan suci.

2. Bimbingan Keterampilan Menjahit

Bimbingan keterampilan menjahit di adakan setiap senin sampai hari kamis, jam 09.45 WIB sampai jam 12.00, setelah itu istirahat sholat dan makan, dan dilanjutkan lagi jam 13.45 WIB sampai jam 16.15 WIB, yang dilaksanakan diruangan keterampilan. Bimbingan keterampilan ini diberikan karena yang dibina di PSKW Andam Dewi adalah perempuan, namun pekerjaan menjahit, bordir, sulaman, dan karajinan tangan tersebut identik dengan pekerjaan perempuan dan mudah untuk disosialisasikan.

Dalam melaksanakan bimbingan keterampilan menjahit, yang mana juga diselingi dengan kegiatan menyulam, bordir dan kerajinan tangan. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk bimbingan keterampilan tersebut sudah disediakan oleh pengurus panti. Perempuan binaan/kalayan hanya tinggal melaksanakan kegiatan saja, terlihat perempuan binaan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan, dan hasil dari keterampilan menjahit bisa digunakan oleh perempuan binaan seperti jilbab

,

mukena,

(8)

bendo, alas kaki serta yang lainnya bisa dipajang diruangan keterampilan menjahit

Tujuan diberikan bimbingan keterampilan tersebut agar setelah keluar dari PSKW ini perempuan binaan mempunyai skiil yang bisa mereka kembangkan di masyarakat nantinya, dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan untuk hidup, sehingga tidak bekerja lagi sebagai pekerja seks komersial (PSK).

3. Bimbingan Pertanian

Bimbingan pertanian diberikan terhadap perempuan binaan, agar perempuan binaan mempunyai keterampilan pertanian serta ilmu dibidang pertanian, karena pertanian merupakan sektor primer dalam perekonomian, dan Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Indonesia terkenal dengan daerah subur. Jika perempuan binaan/Kalayan mempunyai lahan dikampungya, dengan adanya bimbingan pertanian ini, perempuan binaan bisa untuk mengolahnya dan bisa sebagai pekerjaan yang bisa memenuhkan kebutuhan hidup.

Orang yang memberikan bimbingan pertanian terhadap perempuan binaan di panti sosial karya wanita adalah petugas panti adalah Bapak Anto (43 tahun), tetapi ada juga instruktur dari luar yang diminta untuk memberikan bimbingan pertanian terhadap perempuan binaan di panti sosial karya wanita (PSKW) Andam Dewi. Instruktur tersebut adalah Bapak De yaitu orang yang telah memiliki ilmu dan pengetahuan dalam bidang pertanian. Bimbingan pertanian ini harus diikuti seluruh perempuan binaan kecuali perempuan binaan yang sedang piket, seperti piket memasak, piket wisma, dan perempuan binaan yang benar-benar lagi sakit, sehingga tidak bisa megikuti proses bimbingan pertanian.

Pelaksanaan bimbingan pertanian yang dilakukan terhadap perempuan binaan di panti sosial karya wanita (PSKW) Andam Dewi jadwal pelaksanaan bimbingan pertanian dapat dilihat di dinding wisma teratai. Bahwa bimbingan pertanian ini dilakukan mulai jam 08.00 WIB sampai jam 09.30 WIB setiap hari minggu. Bimbingan pertanian terhadap perempuan binaan

dilaksanakan di lahan sebanyak 3 petak yang terdapat di depan mushalla dan dibawah rumah dinas pegawai panti dalam lingkungan Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok, adapun bimbingan pertanian yang diberikan cara bercocok tanam bawang, cabe, kacang-kacangan.

4. Bimbingan Tata Boga

Bimbingan tata boga diberikan terhadap perempuan binaan karena yang dibina di panti sosial karya wanita (PSKW) Andam Dewi Kabupaten Solok adalah perempuan, tata boga ini identik dengan pekerjaanya perempuan, tujuanya agar perempuan binaan mempunyai keterampilan tata boga yang dapat diaplikasikan kalayan setelah keluar dari PSKW Andam Dewi ini, dan dapat dijadikan pekerjaan yang dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setelah keluar dari panti sosial karya wanita (PSKW) Andam Dewi ini. Orang yang memberikan bimbingan tata boga terhadap perempuan binaan di panti sosial karya wanita adalah petugas panti yaitu Ibuk Pacilia.

Bimbingan tata boga ini harus diikuti seluruh perempuan binaan kecuali perempuan binaan yang benar-benar sakit, sehingga tidak bisa megikuti proses bimbingan tata boga. Pelaksanaan bimbingan tata boga yang dilakukan terhadap perempuan binaan di panti sosial karya wanita (PSKW) Andam Dewi sesuai jadwal pelaksanaan bimbingan tata boga dapat dilihat di dinding wisma teratai. Bahwa bimbingan tata boga ini dilakukan mulai jam 09.45 WIB sampai jam 12.00 WIB setiap hari sabtu. Bimbingan tata boga terhadap perempuan binaan dilaksanakan di ruangan masak dilingkungan Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Kabupaten Solok. Adapun materi yang diberikan berupa cara membikin keripik pisang, stik kenyang, serta berbagai macam cara memasak kue.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Kabupaten

(9)

Solok, maka dapat disimpulkan bahwa PSKW Andam Dewi adalah lembaga yang menangani penaggulangan wanita tuna susila yang terjaring razia Kabupaten/kota sehingga mendapatkan pembinaan dan rehabilitasi di PSKW Andam Dewi. Perempuan yang dibina di PSKW Andam Dewi disebabkan oleh berbagai faktor seperti perekonomian, permasalahan keluarga dan lain sebagainya sehingga diperlukan pembinaan. Penguatan yang diberkan terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK) yang direhabilitasi di PAKW Andam Dewi yang pihak panti menyebutnya sebagai perempuan binaa/kalayan saat berada di dalam PSKW Andam Dewi.

Adapun penguatan yang diberikan pihak PSKW agar setelah keluar dari PSKW ini perempuan binaan bisa bekerja dengan baik lagi dan tidak mengulangi pekerjaanya sebagai PSK kembali yaitu 1) pemberian pengetahuan agama, 2) bimbingan ketermpilan menjahit, 3) bimbingan pertanian, dan 4) bimbingan tata boga.

SARAN

Berdasarkan penelitian diatas, penulis memberikan saran kepada:

1. Bagi pihak Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami Solok agar lebih memberikan penguatan terhadap perempuan binaan, agar mereka benar-benar bisa berubah kearah yang lebih baik serta dapat mengaplikasikan ilmu keterampilan yang didaptkan selama di PSKW, serta tidak lagi kembali bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) lagi. Dan juga lebih memperketat pengawasan pada perempuaan binaan/kalayan, karena ada diantaranya yang melakukan kecurangan saat kegiatan bimbingan berlansung seperti berpura-pura sakit di wisma, dan ada yang berusaha untuk kapur dari PSKW Andam Dewi ini.

2. Pembinaan bukan hanya dilakukan pada perempuan binaan/kalayan saja, namun juga kepada pihak keluarga, karena ada ditemukan perempuan binaan bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) kembali karena dorongan dari orang tua.

3. Bagi pemerintah hendaknya lebih memberikan anggaran yang lebih terhadap panti sosial karya wanita (PSKW) Andam Dewi, agar dalam proses bimbingan yang dilakukan bisa berjalan dengan efektif.

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta.

Bugin, Burhan. (2011). Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi.

Jakarta: PT. Gravindo Persada. Kartono, kartini. (2011). Patologi sosial-jilid

I. Jakarta: PT Graja Grafindo

Persada

Moleong, Lexy, (2010). Metode Penelitian

Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta. Profil UPTD PSKW Andam Dewi

Skripsi

Nofiko. (2015) Penilaian Masyarakt Terhadap Keberadaan Panti Andam Dewi Sukarami Solok. Skripsi. UNP

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana membangun perangkat ajar dengan teknologi multimedia yang dapat membantu dan memudahkan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar pelajaran matematika kelas 6

Bagi Masyarakat yang mempunyai saran, Masukan dan keluhan atas pengelolaan hutan yang dilakukan pihak Perum Perhutani KPH Kendal bisa langsung melalui :.. Surat dan dikirimkan

In this project, the vegetation index NDVI („Normalized Difference Vegetation Index“) derived from AWiFS was used as an indicator for the description of vegetation development in

1 Paket Terwujudnya Peningkatan TPA

Using an introductory remote sensing class at Charles Darwin University, this case study presents a transition from the traditional stand and deliver style

[r]

However a number of industries require more than the Earth observation data that is being pushed to them … they require information tailored to their needs, at a resolution,

Dari penelitian ini berhasil diperoleh setidaknnya sembilan isolate bakteri laut yang berasosiasi dengan beberapa ekosistem karang lunak di perairan Teluk Ambon, yang