• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Pada Tn. P Dengan Diagnosa Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran Di Ruang Parkit Rsj Dr. Radjiman Widiodiningrat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan Keperawatan Pada Tn. P Dengan Diagnosa Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran Di Ruang Parkit Rsj Dr. Radjiman Widiodiningrat"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

 ASUHAN

 ASUHAN KEPERAWAKEPERAWATAN TAN PADA TnPADA Tn. P DEN. P DENGAN DGAN DIAGNOSA IAGNOSA KEPERAWAKEPERAWATANTAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG PARKIT RSJ Dr. RADJIMAN WIDIODININGRAT DI RUANG PARKIT RSJ Dr. RADJIMAN WIDIODININGRAT

PENGKAJIAN PENGKAJIAN Identitas klien Identitas klien Nama Nama : : Tn Tn “p”“p” Umur

Umur : : 29 29 TahunTahun J

Jeenniis s kkeellaammiinn : : LLaakkii--llaakkii Pekerjaan

Pekerjaan : : - -Agama

Agama : : IslamIslam Pendidikan

Pendidikan : : SMEASMEA Alamat

Alamat : : Tulung Tulung agungagung No.

No. RM RM : : 086318086318 Imforman

Imforman : : Klien, Klien, Status Status & & Perawat Perawat ruangan.ruangan. T

Tggl l MMRRSS : : 008 8 ookkttoobbeer r 22001111 Tgl

Tgl pengkajian pengkajian : : 26 26 oktober oktober 20112011

Alasan masuk Alasan masuk Menurut klien Menurut klien K Klliieen n mmeennggaakku u ssuuddaah h kkuurraanng g lleebbiih h 2 2 bbuullaan n sseerriinngg m meennddeennggaar r ssuauarra a oorraanng g yyaanng g ttiiddaak k ddiikkeennaall, , sseerriinngg

(2)

me

melalamumun,n,melmelihihat at sesepepertrti i babayayangngan an hihitatam. m. KlKlieien n didibabawawa pihak keluarga ke rumah sakit dengan alasan ingin diajak pihak keluarga ke rumah sakit dengan alasan ingin diajak berobat ke dokter

berobat ke dokter Menurut status

Menurut status Keluar

Keluarga mengatakan Klien sakit sejak 3 ga mengatakan Klien sakit sejak 3 tahun yang lalu,tahun yang lalu, d

daan n ppaarraah h KKuurraanng g llebebiih h 5 5 bbuullan an tteerraakkhhiirr, , kklliien en ssuukkaa ng

ngamamukuk-n-ngagamumuk, k, bibicacara ra sesendndiriri, i, memengnganancacam m tetatetangnggaga memakai batu bata.

memakai batu bata.

Factor presipitasi Factor presipitasi

Putus obat dan px tidak mau kontrol. Putus obat dan px tidak mau kontrol. Factor predisposisi

Factor predisposisi

Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu

Menurut klien Menurut klien

Kli

Klien en memengngatatakaakan n pepernarnah h pepeririksa ksa di di rurumamah h sasakikit t Dr.Dr. Ishak tulungagung di poli saraf

Ishak tulungagung di poli saraf Menurut status

Menurut status Klie

Klien n memmempunypunyai ai riwariwayat yat beroberobat bat jalajalan n yanyang g ditditanganganiani oleh

oleh psipsikiakiater ter di di rumrumah ah saksakit it tultulungungagunagung. g. TerTerakhiakhirr kontrol 1 tahun yang lalu.

kontrol 1 tahun yang lalu. Pengobatan sebelumnya

Pengobatan sebelumnya Be

Berdrdasaasarkrkan an ststatatus us PePengongobabatatan n sesebebelulumnmnya ya kukurarangng be

berhrhasasil il kakarerena na klklieien n titidadak k mamau u miminunum m obobat at seselalama ma 11 ta

tahuhun n sesehihingngga ga kakambmbuh uh dadan n mamararah-h-mamararah h kukurarang ng lelebibih h 55 bulan terakhir.

(3)

Aniaya fisik

Klien mengatakan pernah melakukan tindakan mengancam tetangga, melempar kaca dengan batu dengan alasan sinar mataharinya masuk ruangannya. Dan mengalami penolakan dalam keluarga, sedangkan kekerasan seksual dan tindakan seksual berdasarkan status tidak ditemukan.

 Masalah keperawatan :

Resiko tinggi kekerasan

Penatalaksaan obat inefektif

Riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Berdasarkan status ada sepupunya juga mengalami gejala penyakit yang sama,riwayat pengobatan dan gejala penyakit tidak terkaji.

 Masalah keperawatan :

Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Menurut klien dirinya suka dihina dan ditolak oleh mertuanya karena dianggap tidak berguna.

 Masalah keperawatan : Berduka antisipasi Fisik Tanda vital Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 80 x/ menit Suhu : 36,3 C

(4)

Respirasi : 24 X/menit Atropometri TB : 169 Cm BB: 55 kg Keluhan fisik  Masalah keperawatan : -Psikososial Genogram

= Laki-laki = Orang Terdekat (ibu)

= Perempuan = ibu mertua

= Klien = Tinggal Serumah

(5)

Klien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara, telah menikah dan memiliki 1 orang anak perempuan. Klien tinggal bersama bapak dan ibu mertua.orang terdekat klien adalah ibu namun selama tinggal terpisah pasien jarang berkomunikasi dengan ibunya. Selama tinggal dengan mertua pasien dihina dan ditolak karena tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya sehingga segala pengambilan keputusan dalam keluarga pasien di ambil alih oleh ibu mertua.

Konsep diri Citra tubuh

Klien mengatakan merasa minder dengan keadaannya yang sekarang. Karena merasa sakit pada kepala dan perutnya

Identitas diri

Klien mengatakan bernama Tn. P, dengan usia 29 tahun, anak pertama dari 3 bersaudara sudah berkeluarga dan memiliki anak perempuan. Istri dan anaknya tinggal serumah dengan ibu mertua dan sekarang klien tinggal di rumah sakit untuk berobat.

Peran

Klien mengatakan merasa gagal sebagai kepala rumah tangga. Akibat sakit yang dialaminya sehingga tidak bisa bekerja. Selama ini klien mengatakan hidupnhya tergantung pada ibu mertua dan tidak bisa melakukan apa-apa dimana semua keputusan diambil alih oleh ibu mertua dengan sepihak.

(6)

Klien berharap keluarganya masih menerima kembali saat klien kembali kerumah, namun klien merasa bahwa keluarganya sudah tidak menerima untuk kembali kerumah, karena selama di RSJ di jenguk sekali saja. Harga diri

Klien mengatakan ”Saya merasa malu mbak,saya harus tinggal disini padahal saya tidak merasa gila. Saya merasa tidak ada orang yang menyayangi saya. Buktinya keluarga saya merelakan saya tinggal disini.

 Masalah keperawatan :

Harga diri rendah Hubungan social

Orang yang berarti

Klien mengatakan sebelum tinggal dengan mertua, orang terdekat klien adalah ibu dan istrinya.namun setelah tinggal bersama mertua klien jarang berkomunikasi dengan ibunya. Sedangkan istri patuh terhadap ibu. Sehingga klien merasa tidak dianggap, selama dirumah sakit klien jarang berhubungan dengan orang lain.

b.Peran serta dalam anggota kelompok/masyarakat

Klien mengatakan jarang keluar rumah karena merasa tidak cocok dengan banyak orang.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan “saya malu berkenalan dengan orang lain, karena saya seperti orang tidak berharga

(7)

Isolasi social : menarik diri Spiritual

Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan bahwa dirinya meyakini sakit di kepalanya sudah tidak bisa disembuhkan lagi, menurut klien jika shalat hanya akan menambah dosa saja dan membuat perasaanya bertambah bimbang.

Kegiatan ibadah

Klien mengatakan “buat apa shalat mbak,karena kalau shalat akan membuat perasaan saya menjadi bimbang dan kalut malah akan menambah beban saya, saya biasanya hanya berwudhu saja jarang shalat,tapi kalau perasaan saya tenang saya shalat itupun tidak lima waktu mbak  Masalah keperawatan

Distress spiritual Satatus mental

Penampilan

Penampilan klien cukup rapi, memakai pakaian rumah sakit jiwa, baju tidak terbalik, mandi 2x sehari dan tiap mandi menggunakan sabun dan menggosok gigi. Mulut tidak berbau rokok, Kuku kaki dan tangan pendek dan bersih.  Masalah keperawatan :

-Pembicaraan

Volume keras, frekuensi cepat, intonasi jelas, bicara dapat dipahami dengan jelas.

(8)

 Masalah keperawatan :

-Aktifitas motorik

Klien mampu melakukan aktivitas tanpa bimbingan seperti menyapu, mengepel dan membersihkan alat makan, mengambil makanan.

 Masalah keperawatan :

-Alam perasaan (Emosi)

Klien mengatakan takut dengan bayangan dan suara-suara yang membisik seperti jeritan adiknya. Klien merasa sedih karena hurus jauh dari keluarga dan tidak bisa pulang kerumah.

 Masalah keperawatan :

Ketakutan sedih

Afek

Afeknya adekuat, saat klien diajak bercerita tentang hal-hal yang menyenangkan klien tampak gembira, namun ketika menceritakan suara yang didengarnya, klien tampak sedih dan ketakutan.

 Masalah keperawatan :

-Interaksi selama wawancara

Kontak mata bagus, volume keras, frekuensi cepat, intonasi jelas dan mampu memulai pembicaraan.

(9)

-Persepsi

Klien mengatakan dirinya sering mendengar suara-suara dari jeritan adiknya yang akan di nikahkan. Dia merasa menjadi lelaki yang tidak bisa diandalkan. Suara itu sering muncul biasanya 3 kali dalam sehari. Suara itu datang saat klien sendirian. Biasanya klien mengatasinya dengan mencari kesibukan dan membawa tidur. Secara obyektif klien kelihatannya sering melamun dan sering menyendiri.

 Masalah keperawatan :

-Gangguan pesepsi sensori : halusinasi pendengaran Proses pikir

Arus pikir : koheren

Klien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengkaji saat ditanya.

Isi pikir :

Klien mengatakan merasa bahwa hati dan kepalanya tertusuk duri terutama saat bernafas. Dan klien merasa ada selaput di kepalanya yang menghalanginya  Masalah keperawatan :

Gangguan proses pikir Bentuk pikir

Non realistis : klien berpikiran bahwa bisikan-bisikan yang dia dengar adalah dari jeritan adiknya yang meminta tolong karena akan dijodohkan.

(10)

 Masalah keperawatan :

-Gangguan proses pikir Tingkat kesadaran

Secara kuantitatif : compos mentis, klien sadar penuh. Secara kualitatif : kesadaran berubah, kemampuan klien

dalam mengadakan hubungan dan pembatasan antara dirinya dengan dunia luar mengalami gangguan, dibuktikan klien sering merasa mendengar suara-suara dan merasa ada selaput di kepalanya yang menghalanginya.

 Masalah keperawatan

Gangguan proses pikir Disorientasi

Waktu : klien mampu membedakan antara pagi siang dan malam, mampu menunjukkan waktu saat ditanya.

Tempat :klien mengatakan dirinya sekarang berada di RSJ lawang karena sedang berobat.

Orang : klien bisa membedakan, kalau dirinya adalah pasien dan yang diajak bicara saat ini adalah mahasiswa perawat.

 Masalah keperawatan :

-Memori

Jangka panjang : klien masih mengingat tanggal lahir dan umurnya.

(11)

Klien mengatakan masih ingat kegiatan pagi kemarin bersama mahasiswa adalah senam pagi.

Jangka pendek

Klien mengatakan masih ingat nama perawat yang barusan diajak bicara

 Masalah keperawatan :

-Tingkat konsentrasi dan berhitung

Kemampuan konsntrasi Klien masih mampu berhitung dengan baik

Klien masih mampu berkonsentrasi saat diajak untuk berhitung dan mampu menjawab pertanyaan dengan benar tanpa mengulang-ngulang, dibuktikan saat klien disuruh menghitung klien dapat menjawab dengan benar

 Masalah keperawatan :

-Kemampuan penilaian

Klien bisa memberikan penilaian dengan pengambilan keputusan yang benar dibuktikan saat klien disuruh memberikan keputusan, saat klien ditanya klien menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan

 Masalah keperawatan :

-Daya tilik diri

Klien merasa dibawa kerumah sakit untuk berobat sakit perut dan sakit kepala bukan untuk berobat untuk penyakit jiwa

(12)

Gangguan proses pikir Kebutuhan persiapan pulang

Makan : mandiri

Mampu melakukan aktifitas sendiri secara mandiri yang meliputi mempersiapkan makan saat makan dan membereskan alat makan setelah makan.

Bab/Bak : mandiri

Bab/bak pada tempatnya. Mandi : mandiri

Klien dapat mandi secara mandiri menggunakan alat-alat mandi sesuai.

Berpakaian/berhias

Klien dapat memakai pakaian sendiri dan mengganti baju saat kotor.

Istirahat tidur

Tidur siang : klien mengatakan tidak pernah tidur siang agar tidur malamnya nyenyak

Tidur malam : klien mengatakan tidurnya nyenyak, biasanya tidur malam habis magrib, setelah nonton TV.  Masalah keperawatn :

(13)

Klien mampu meminta obat kepada petugas saat waktunya minum obat dan mengetahui jenis obat yang harus diminum Pemeliharaan kesehatan

Perawaatan lanjutan : ya

Klien butuh pengobatan selanjutnya System pendukung : tidak ada

Aktivitas didalam rumah

Klien dapat membantu mempersiapkan makanan Klien dapat menjaga kebersihan lingkungannya Klien tidak mencuci pakaiannya sendiri

Aktivitas diluar rumah Tidak terkaji.

Mekanisme koping Adaptif

Untuk mengisi waktu, saat disuruh klien mau mengikuti kegiatan seperti olahraga (senam), membersihkan ruangan.

Maladaptif

Klien mengatakan ketika ada masalah, jarang menceritakan ke orang lain, jika ada suara-suara yang membisiki, lebih banyak berdiam diri.

Masalah keperawatan : koping individu inefektif Masalah psikososial dan lingkungan

(14)

Masalah dengan dukungan kelompok Tidak terkaji

Masalah yang berhubungan dengan lingkungan

Klien merasa malu untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Masalah dengan pekerjaan

Klien mengatakan “ sebelum masuk ke RSJ, klien bekerja sebagai pramuniaga di sebuat toko pakaian dan gajinya pas-pasan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan klien dan keluarganya.

Masalah dengan perumahan

Klien mengaku “dirumah saya tinggal bersama mertua” Masalah dengan ekonomi

Klien mengatakan “ semua kebutuhan saya ditanggung oleh rumah sakit ini”

Masalah dengan pelayanan kesehatan Klien mengaku tidak ada masalah  Masalah keperawatan :

Kurang pengetahuan tentang Koping

Jika suara-suara itu muncul, klien tahu bagaimana cara mengatasinyaseperti mencari kesibukan

(15)

Obat-obatan

Klien mampu meminta obat kepada petugas jika waktunya minum obat dan mengetahui jenis obat apa saja yang di berikan

 Masalah keperawatan :

Penyakitnya

Klien merasa ada yang mengganjal di otaknya seperti selaput dan tidak tahu bagaimana cara mengobatinya

 Masalah keperawatan :

Ragement terapeutik inefektif

Aspek medik

Diagnose medic: schizophrenia stupor katatonik (F 20.20) Terapi medis

Tryhexyphenidyl 2 mg : 1-0-1 Chlorpromazine 100 mg: 0-0-1 Risperidone 2 mg : 1-0-1 Daftar masalah keperawatan

Resiko tinggi kekerasan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar Isolasi sosial : menarik diri

(16)

Distress spiritual

Koping individu inefektif Gangguan proses piker

Ragement terapeutik inefektif

Analisi data

No. Data-data Masalah keperawatan

1. Ds :

Berdasarkan status alasan klien masuk klien sering marah-marah jika mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya berbuat jahat

Do :

Klien suka bicara sendiri, menyendiri dan melamun.

Resiko tinggi kekerasan

(17)

Klien mengatakan dirinya sering mendengar suara-suara dari adiknya yang akan dinikahkan

Do:

Klien kadang bicara sendiri, mondar mandir dan duduk menyendiri.

sensori : halusinasi dengar

3. Ds : klien mengatakan saat tinggal bersama mertua merasa tidak di hargai. Jarang berhubungan dengan orang lain Do :

Selama dirumah sakit, klien sering menyendiri dan jarang berhubungan dengan orang lain,

Isolasi sosial : menarik diri

4. Ds:

Klien mengatakan ”Saya malu bergaul dengan orang lain, saya merasa tidak gila seperti mereka. Saya hanya sakit saraf biasa. Saya merasa tidak ada yang menyayangi buktinya saja orang tua saya yang menngirimkan saya kesini

Do:

Tampak menyendiri, saat wawancara pasien menunduk malu.

Gangguan konsep giri : harga diri rendah

5. Ds :

Klien mengatakan ketika ada masalah, jarang menceritakan ke orang lain sekalipun dengan

Koping individu inepektif

(18)

istrinya, suka berbicara sendiri dan jika ada suara-suara yang membisik dan lebih suka berdiam diri.

Do:

Klien tampak sering menyendiri, jarang berbicara dengan orang lain

6. Ds :

Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dialaminya, tidak mengerti bagaimana cara mengatasi masalah yang dihadapi

Do :

klien sering mengeluh tentang penyakitnya yang seperti ada selaput di kepalanya, kepala terasa berat dan pusing

Ragement terapeutik inefektif

7. Ds :

Klien mengatakan baginya suara yang didengar adalah nyata dan dianggap suara jeritan sang adik

Do :

Bentuk pikirnya Non realistis, kesadaran secara kualitatif berubah, dibuktikan klien tidak dapat membedakan suara yang nyata dan tidak.

Gangguan proses piker

8. Ds :

Klien mengatakan bahwa dirinya meyakini sakit di kepalanya

(19)

sudah tidak bisa disembuhkan lagi, menurut klien jika shalat hanya akan menambah dosa saja dan membuat perasaanya bertambah bimbang. “buat apa shalat mbak,karena kalau shalat akan membuat perasaan saya menjadi bimbang dan kalut malah akan menambah beban saya, saya biasanya hanya berwudhu saja jarang shalat,tapi kalau perasaan saya tenang saya shalat itupun tidak lima waktu mbak

Do : jarang kelihatan shalat.

Pohon masalah

resiko Perilaku kekerasan Afek

Perubahan persepsi sensori : Core problem

halusinasi pendengaran

Isolasi sosial : Etiologi menarik diri

(20)

Harga diri rendah Kronik

Koping individu inefektif

Predisposes presipitasi

Pernah berobat di poli syaraf - pengobatan kurang berhasil

ditangani oleh psikiater

Terdapat keluarga yang mempunyai

riwayat penyakit yang sama

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perumusan daignosa keperawatan dengan P + E

Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi dengar

Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu inefektif

(21)

Gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar berhubungan dengan menarik diri

Koping individu inefektif berhubungan dengan kurang pengetahuan

Rumusan diagnose keperawatan dengan P

Resiko perilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar

Isolasi sosial

Harga diri rendah kronis Distress spiriutal

Koping individu inefektif kurang pengetahuan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka permasalahan dalam karya tulis ilmiah ini adalah: Bagaimana asuhan keperawatan pada Ny.L dengan Gangguan Persepsi

Penulis mampu menganalisa pada klien dengan gangguan persepsi. sensori :

[r]

Keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. pendengaran di Rumah Sakit Jiwa

Kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini adalah saat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi pendengaran ditemukan adanya perilaku menarik diri sehingga

penulis untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan. perubahan persepsi

Kesimpulan : Secara umum hasil akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan pada klien Tn.T dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran semua masalah keperawatan

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Tn.S selama 4x pertemuan dan melakukan pengkajian, di dapatkan data subjektif sebagai berikut : Klien mengatakan mendengar suara suara