• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi sudah bukan lagi merupakan barang mewah bagi sebagian besar penduduk di dunia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Beragam stasiun TV dengan aneka program siarannya yang disajikan dengan kualitas gambar dan tata suara yang apik, menjadikan televisi sebagai sumber segala informasi, berita, dan juga hiburan yang dibutuhkan oleh semua orang.

Tanggal 17 Agustus 1962, stasiun TV pertama di Indonesia yaitu TVRI mulai mengudara untuk yang pertama kalinya. Siaran pertama kali ini diisi dengan siaran percobaan dari halaman Istana Merdeka Jakarta yang meliput acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ke-17. Kemudian pada tahun 1987 muncul RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia dan kemudian muncul SCTV menyusul pada tahun 1989. Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah.

Seiring dengan kebebasan informasi, industri pertelevisian di Indonesia telah berkembang pesat. Bermula dari hanya satu stasiun televisi milik pemerintah

(2)

2 kini telah berkembang menjadi banyak televisi swasta yang berada di Jakarta dan juga sejumlah stasiun lokal di berbagai daerah di Indonesia. Terhitung hingga 2013 ini terdapat 12 stasiun.

Seiring dengan perkembangan bisnis pertelevisian di Indonesia, pada tahun 80-an muncul bisnis baru yaitu tv berlangganan atau berbayar. Bisnis ini pun muncul sebagai akibat dari reformasi teknologidi dunia yang terus bergulir dan merambah banyak aspek kehidupan global pada masa itu. TV berlangganan saat itu menawarkan sistem Pay-Per-View (PPV) yang ditawarkan melalui kabel atau DBS (Direct Broadcast Satelite). Dengan sistem PPV ini, pelanggan harus menunggu sampai program siaran yang diinginkan diudarakan baik oleh kabel maupun DBS.

Indovision muncul sebagai televisi berlangganan pertama di Indonesia. Terhitung sejak Agustus 1988 Indovision muncul dengan menggunakan satelit Palapa C-2, yang kemudian berganti menjadi satelit Indostar-1 pada tahun 1997 dan pada Mei 2009 diperbaharui kembali menjadi satelit Indostar-2. (http://www.indovision.tv/content/corporate/company-profile, diakses 10 April 2012 pada pukul 13.00 WIB) Bisnis ini kemudian semakin berkembang hingga saat ini dikarenakan acara-acara televisi konvensional saat ini cenderung semakin seragam. Masyarakat pun membutuhkan siaran-siaran alternatif dan tentunya bermutu. TV berlangganan pun menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat kini. Melalui TV kabel, masyarakat dapat menikmati tontonan acara luar negeri dari berbagai channel dengan banyak pilihan genre tayangan yang menarik. Ada

(3)

film-3 film holywood, ada channel E yang khusus menayangkan acara entertainment, ada AFC yang khusus menayangkan tentang kuliner. Ada pula channel khusus pendidikan dan berita, seperti National Geographic, Discovery Channel, BBC, CNN, dan lain-lain. Ada pula channel khusus tayangan anak-anak seperti Cartoon

Network, Jim Jam, juga Disney Channel. Tentunya masih banyak lagi pilihan channel yang dapat dipilih melalui paket-paket yang ditawarkan. (http://hiburan.kompasiana.com/televisi/ 2012/06/15/tv-berlangganan-makin-diminati-470882.html, diakses 10 April 2013 pada pukul 15.00 WIB)

Hingga tahun 2013 ini terdapat 9 perusahaan penyedia layanan TV berlangganan di Indonesia. Berikut sepuluh perusahaan tersebut beserta media penyalurannya :

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Penyedia TV Berlangganan

Nama Perusahaan Nama Produk Media Penyaluran

PT MNC Sky Vision Indovision & Top TV Satelit

PT Indosat Mega Media IM2/Indosat M2 Kabel

PT Link Net First Media Kabel

PT Mentari Multimedia M2V Terrestrial

PT Indonusa Telemedia Telkom Vision Kabel dan Satelit

PT Nusantara Vision Okevision Satelit

PT Karyamegah Adijaya Aora Satelit

PT Cipta Skynindo Skynindo Satelit

PT Telekomunikasi Indonesia Groovia IPTV

Sumber : http://orangetv.co.id/web/wordpress/?p=1396, diakses 10 April 2013 pada pukul 17.00 WIB

Jumlah pelanggan televisi berbayar di Indonesia pada tahun 2011 diproyeksikan naik menjadi tiga juta hingga lima juta dari 1,8 juta pada kuartal

(4)

4 III/2011. Data Cable & Satellite Broadcasting Association of Asia (CASBAA) menunjukkan, dari total pelanggan per September 2011, 90% merupakan satelit atau direct to home (DTH), sisanya menggunakan kabel. (http://www.infotelevisi.com/29/ judul/berita/Televisi-Berbayar-Makin-Berkibar/, diakses 10 April 2013 pada pukul 17.30 WIB) Melihat hal tersebut tentu persaingan antar penyedia layanan tv berlangganan saat ini begitu ketat. Setiap perusahaan berlomba-lomba menarik hati masyarakat atau bahkan merebut perhatian pelanggan provider yang lain.

PT Link Net yang merupakan anak perusahaan PT First Media Tbk., melalui strategi komunikasi pemasarannya ingin memperkenalkan produknya yang terbilang berbeda dari para pesaing lainnya, karena memberikan tiga layanan sekaligus dalam satu kabel. Penggunaan kabel sebagai media penyaluran tentu juga berdampak pada kegiatan promosi yang dirumuskan dalam strategi komunikasi pemasaran PT Link Net. Saat ini cakupan area yang dilalui jaringan First Media baru meliputi wilayah JABODETABEK, Surabaya dan Bali.

Mengikuti trend yang ada saat ini, PT Link Net turut menyertakan diri dalam aktivitas promosi melalui social media. Hal ini terlihat dari beberapa bentuk social media yang digunakan oleh PT Link Net. Penulis tertarik untuk meneliti aktivitas komunikasi pemasaran PT Link Net melalui social media tersebut.

Social media sangat memungkinkan komunikasi secara langsung ataupun

interaktif antara perusahaan dengan pelanggannya. “Social media are online tools

(5)

5

and ecperiences, and connect for business or pleasure” (Straus dan Frost, 2009:

326)

Sosial media mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Sosial media yang saat ini populer digunakan oleh masyarakat meliputi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, Plurk, dan Twitter. Jejaring sosial inilah yang seringkali dimanfaatkan perusahaan untuk berinteraksi langsung dengan pelanggannya.

Perusahaan didunia saat ini menyadari betapa bermanfaatnya jejaring sosial dalam strategi pemasaran mereka. “According to Lewis PR, 33 percent of

companies will implement a social networking initiative by 2008, and 70 percent will include social networking in their marketing strategy” (Straus dan Frost, 2009: 341). Tak hanya di luar negeri, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia saat inipun sudah banyak yang menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook maupun Twitter.

Beberapa bulan ke belakang saja, semakin banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dengan istilah jabatan Social Media Specialist yang sering disingkat dengan SMS. Mengutip Nengsih

(6)

6 (http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2012/01/29/ kunci-sukses-pemasaran-digital/, akses 13 Februari 2013 pada pukul 15.00 WIB), perusahaan lain menamakan posisi sejenis dengan cakupan lebih luas lagi yaitu Digital Marketing

Officer atau Online Community Specialist. Inti dari posisi-posisi tersebut adalah

untuk melakukan komunikasi pemasaran melalui media internet yang cakupannya luas dan relatif murah. Hal ini dikarenakan saat ini internet tidak lagi hanya diakses oleh kalangan sosial menengah atas namun juga masyarakat dari kelas sosial bawah.

Hal ini dilihat peluang sebagai bagi para marketer untuk penetrasi pasar dan memperkuat brand produk maupun jasa perusahaan. Salah satu contoh pemanfaatan sosial media untuk penetrasi pasar adalah ‘Maicih’. Berkat Twitter, keripik singkong dengan rasa pedas tersebut menjadi semakin popular di kalangan anak muda. Contoh lain adalah Magnum, AirAsia, Pizza Hut, dan Pesona JNE yang memanfaatkan fenomena sosial media ini untuk mengampanyekan produk dan jasanya atau sekedar membentuk komunitas untuk mempertahankan konsumen dan memperluas cakupan pasarnya. Aktivitas membuat fan page di Facebook maupun akun Twitter dan memperbanyak follower adalah kegiatan pemanfaatan social media yang banyak dilakukan perusahaan. Selanjutnya tweet dan wall Facebook dimanfaatkan untuk mempromosikan produk maupun layanan, serta menginformasikan data terbaru.

Berikut ini merupakan daftar jumlah follower akun Twitter perusahaan-perusahaan penyedia layanan TV berlangganan di Indonesia :

(7)

7 Tabel 1.2 Jumlah Follower Akun Twitter Perusahaan TV Berlangganan

Nama Perusahaan Akun Twitter Jumlah Followers

PT MNC Sky Vision @Indovision_TV 23,771

PT Link Net @FirstMedia_IND 23,457

PT Indonusa Telemedia @TelkomVision 10,240

PT Karyamegah Adijaya @aoraTVsatelit 6,723

PT Indosat Mega Media @IM2_Broadband 5,581

PT Telekomunikasi Indonesia @Groovia 3,114

PT Cipta Skynindo @SkynindoPayTV 295

PT Nusantara Vision @OkeVision_ID 205

PT Mentari Multimedia @M2V_Media 4

Sumber : www.twitter.com, diakses pada 30 Juli 2013 pada pukul 10.00 WIB

Melihat daftar jumlah follower diatas, memang akun Twitter @Indovision_TV lebih banyak apabila dibandingkan dengan jumlah follower @FirstMedia_IND. Akan tetapi, jangkauan jaringan First Media yang baru melingkupi wilayah JABODETABEK, Surabaya dan Bali telah memiliki jumlah

followers yang hampir menyaingi jumlah follower @Indovision_TV yang

cakupan jaringan memang berskala nasional.

Dari paparan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai aktivitas promosi yang dilakukan oleh PT Link Net sehingga menarik pengguna Twitter untuk mem-follow akun Twitter PT Link Net. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian kualitatif dengan judul “ Strategi Komunikasi

Pemasaran PT Link Net Dalam Menjalankan Kegiatan Promosi (Studi Kasus Pada Akun Twitter PT Link Net @FirstMedia_IND di Tahun 2012-2013)”.

(8)

8

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana strategi komunikasi pemasaran PT Link Net dalam mempromosikan produknya melalui twitter?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran PT Link Net dalam mempromosikan produknya melalui twitter.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat menyumbangkan pengetahuan pembaca mengenai perkembangan teknologi informasi yang mendorong perkembangan pula di dunia komunikasi pemasaran. Penjabaran mengenai perkembangan komunikasi pemasaran dengan menggunakan teknologi internet yaitu penggunaan social media seperti twitter, akan menambah wawasan para pembaca.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap perusahaan agar dapat mengelola penggunaan social media, yaitu twitter dengan lebih baik lagi. Perusahaan dapat mengembangkan strategi yang sesuai dengan program komunikasi pemasaran yang ada dalam perusahaan.

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Penyedia TV Berlangganan  Nama Perusahaan  Nama Produk  Media Penyaluran  PT MNC Sky Vision  Indovision & Top TV  Satelit

Referensi

Dokumen terkait

(2) Untuk mengetahui maksud dan tujuan penggunaan gaya bahasa pada lirik lagu SLANK dalam album Jurus Tandur Nomor Delapan Belas. Jenis penelitian ini

Tujuan dari perencanaan obat adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien, menghindari terjadinya out off stock obat

salah satu upaya yang dilakukan dalam menghadapi persaingan adalah meliputi country of origin dengan menunjukan asal Negara pemilik perusahaan, akan membuat

Unilever pun menggunakan kesempatan ini untuk memasarkan salah satu produknya yaitu Lifebuoy Clini-shield 10 Shower Gel Konsentrat dan menggunakan iklan televisi

Pendekatan efektifitas dalam mengukur efektifitas menurut Martani dan Lubis (1987) ada 3(tiga) yaitu:.. a) Pendekatan Sumber (Resource Approach) yakni mengukur efektifitas dari

Menyadari luasnya cakupan peran, fungsi, dan tugas Customer Relationship Management, penelitian ini difokuskan kepada lingkup aktifitas e-commerce yang dilakukan

Pelayanan puskesmas tidak hanya berpusat pada pelayanan kesehatan yang dilakukan di dalam gedung puskesmas, namun juga banyak kegiatan di luar gedung yang harus dilakukan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terdapat 60% (42) orang mengalami inkontinensia urin, dan 40% (28) orang tidak mengalami inkontinensia urin.Semua