• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PROBLEMATIKA KEBUDAYAAAN BAGI KE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PROBLEMATIKA KEBUDAYAAAN BAGI KE"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, September 2017

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Problematika kebudayaan

B. Unsur-unsur kebudayaan

C. Karakteristik kebudayaan

D. Fungsi kebudayaan bagi masyarakat

E. Hubungan Antara Unsur Kebudayaan dalam Masyarakat

F. Aktivitas kebudayaan

G. Hakekat manusia sebagai makhluk budaya

H. Etika dan Estetika berbudaya

I. Kebudayaan Indonesia

(3)

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang tertinggi dan paling beradab dibandingkan dengan ciptaan tuhan lainnya. Manusia mempunyai tingkatan lebih tinggi lagi dalam berpikir, dan mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar terus-menerus. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk hidup dengan lainnya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness. Maniusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua kecenderungan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat), dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Kecenderungan manusia untuk hidup bersosial-bermasyarakat sudah ada sejak lahir.

(4)

Wujud dari kebudayaan ini adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain. Kebudayaan ini sendiri berfungsi untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama dan yang menghasilkan kebudayaan . Dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.Terdapat hubungan timbal balik antara

kebudayaan dengan masyarakat, sebagaiamana ada hubungan antara kebudayaan, peradaban dan sejarah. Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan corak masyarakat. Jadi antara manusia dan

kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Melalui ini,kita akan melihat seberapa eratnya masyarakat dengan budayanya,dan budaya dengan masyarakatnya,serta seberapa penting dan bagaimana kebudayaan itu ada di dalam masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang tersebut di atas, maka setidaknya ada beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu :

1. Apakah pengertian dari kebudayaan?

2. Dalam problematika kebudayaan apa saja hambatan-hambatan kebudayaan yang terjadi?

3. Pengertian Problematika kebudayaan.

(5)

2. Untuk memberitahukan pengertian dari kebudayaan 3. Untuk mengetahui pengaruh budaya terhadap lingkungan. 4. Mengetahui jenis-jenis problematika kebudayaan

5. Untuk memberitahukan macam-macam hambatan kebudayaan yang terjadi

BAB II PEMBAHASAN

A. Problematika Kebudayaan

Problematika kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang merupakan harta yang turun temurun dari nenek moyang kita, dapat kita pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat dibendung, seiring dengan berjalanya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa. Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain.

Problematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan merupkan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga caranya kita harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan. Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang berbeda-beda menghasilkan keragaman kebudayaan. Tiap persekutuan hidup manusian (masyarakat, suku, atau bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda dengan kebudayaan kelompok lain.

(6)

Kebudayaan yang ada ikut pula mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya pewarisan kebudayaan, perubahan kebudayaan, dan penyebaran kebudayaan.

Bahwa dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan sesama,masyarakat dengan masyarakat lain yang terjadi antar persekutuan hidup manusia sepanjang hidup manusia. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya tentang kebudayaan yaitu :

1. Pewaris kebudayaan yaitu proses pemindahan,penerusan,pemilikan dan pemakaian dari generasi ke generasi

2. Perubahan kebudayaan yaitu perubahan yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya

3. Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaa dari suatu kelompok ke kelompok yang lain atau dari masyarakat ke masyarakat yang lain.

Berdasarkan wujudnya kebudayan terbagi menjadi dua : Cipta : hasil dari pemikiran manusia yang bersifat ke-ilmuan

1. Kebudayaan yang bersifat abstrak

Kebudayaan yang terletak di dalam pikiran manusia tidak dapat di raba atau di foto.

Contohnya : imaginasi, khayalan. 2. Kebudayaan bersifat konkret

(7)

B. Unsur-Unsur Kebudayaan

Kebudayaan mengandung unsur antara lain; Kenyakinan, Mata pencarian, Bahasa, pengetahuan, Teknologi, Sistem sosial,Kekerabatan,penanggalan,Tata pemukiman.

Berkembangnya kebudanyaan dikarenakan adanya kesadarn manusia, kondisi masyarakat dan hubungan dan kebudaan lain.

Kebudayaan setiap masyarakat tentu terdiri dari unsur-unsur tertentu, yang merupakan bagian dari suatu kebulatan, yakni kebudayan itu sendiri.

Ada beberapa pendapat ahli tentang unsur-unsur kebudayaan.

Clyde kluckhohn menyebutkan 7 unsur kebudayaan, yakni:

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, rumah, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat-alat-alat rumah produksi dan

transportasi)

2. Mata pencarian hidup dan system-sistem ekonomi( pertanian, peternakan, system produksi, dan system distribusi)

3. System kemasyarakatan (system kekerabatan, organisasi, politik, system hokum dan system perkawinan)

4. Bahasa (lisan maupun tertulis)

5. Kesenian (seni rupa, seni sastra dan seni gerak) 6. System pengetahuan

7. System kepercayaan (religi)

Ketujuh unsur kebudayaan pokok diatas disebut sebagai kebudayaan UNIVERSAL (culture universal). Dari ketujuh unsure kebudayaan yang ada, masih terbagi lagi lebih kecil kegiatannya.

(8)

culture universal => culture activity => trait complex => trait => item. Bisa dicontohkan, bahasa => kalimat => kata => suku kata => huruf.

C. Karakteristik kebudayaan

Secara umum kebudayaan memiliki beberapa karakteristik umum, karakteristik umum tersebut yaitu :

1. Kebudayaan adalah milik bersama Unsur kebudayaan/ide, nilai, pola merupakan sesuatu yang dijalankan bersama-sama oleh anggota masyarakat.

Contohnya : gotong royong, musyawarah mufakat. 2. Kebudayaan merupakan hasil belajar

Secara unsure hasil kebudayaan merupakan hasil dari belajar dan bukan warisan biologis (dibawa sejak lahir).

3. Kebudayaan didasari pada lambang Penggunaan lambing-lambang tertentu biasanya dilakukan ooleh manusia, kekuasaan dan ketaatan individu dibangkitkan juga oleh lambing tertentu.

D. FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT

(9)

Jadi, fungsi kebudayaan bagi masyarakat dapat kita bagi sebagai berikut:

1. Melindungi diri dari alam

Hasil karya manusia melahirkan tekhnologi yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya. Dengan tekhnologi, manusia dapat memanfaatkan dan mengolah alam untuk kebutukan hidupnya, sehingga manisia dapat menguasai alam.

2. Mengatur tindakan manusia

Dalam kebudayaan ada norma, aturan kaidah, dan adat istiadat yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia bertindak dan berlaku dalam pergaulan hidup dengan anggota masyarakat lainnya. Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula sebagai “design for living” artinya kebudayaan adalah garis-garis pokok tentang perikelakuan atau “blue print for behavior”, yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Unsur-unsur normativ yang merupakan bagian dari kebudayaan itu diantaranya adalah:

• Unsur yang menyangkut pertanian, berhubungan dengan hal-hal yang baik dan buruk, menyenangkan dan tidak menyenangkan. Misalnya, perilaku laki-laki yang memakai anting, kalung, tato, rambut panjang, dan lain sebagainya yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat dan pasti ada yang menilai baik dan buruknya.

• Unsur keharusan, yaitu apa yang harus dilakukan seseorang.

• Unsur kepercayaan. Misalnya, harus mengadakan upacara adat pada saat kelahiran, perkawinan, kematian, dan lain-lain

.

(10)

Kebudayaan berfungsi sebagai wadah atau tempat mengungkapkan perasaan seseorang dalam masyarakat ataupun untuk memuaskan keinginan, misalnya dengan adanya seni-seni dalam masyarakat.

E. Hubungan Antara Unsur Kebudayaan dalam Masyarakat

1.

Peralatan dan perlengkapan hidup hasil karya manusia melahirkan teknologi/budaya salah satu dari hasil teknologi adalah melindungi manusia.

2. Alat-alat produksi

Alat-alat yang berfunsi melaksanakan suatu pekerjaan produktif. 3. Senjata

Dalam masyarakat tradisyonal maupun masyarakat modern, senjata memiliki fungsi yang berbeda.

4. Wadah

Alat atau piranti untuk menampung/menyimpan barang-barang 5. Makanan dan minuman

Merupakan barang-barang yang dikonsumsi manusia. 6. Pakaian dan perhiasan

Bahan pakaian pada zaman dahulu berbeda dengan bahan pakaian zaman sekarang, begitu juga dengan perhiasan.

7. Rumah/tempat berlindung

Rumah sebagai tempat berteduh, memiliki model dan bentuk yang berbeda-beda.

8. Alat transportasi

(11)

F. Aktivitas Kebudayaan

Terminologi yang menunjukan aktifitas kebudayaan antara akulturasi, asimilasi, difusi, dan lain-lain. Kebudayaan itu memiliki jiwa, ibarat manusia hidup yang dinamis dan tidak statis. Selain kebudaaan itu hidup, kebudayaan pun dapat terkena kematian. Kematian kebudayaan terjadi karena manusia yang dulu hidup di dalam sebuah kebudayaan, meninggalkan – baik secara sadar atau tidak – kebudayaan itu, biasanya, karena ketertarikan kepada kebudayaan lain.Manusia adalah “jiwa” kebudayaan.Ketika manusia meninggalkan kebudayaan yang telah melembaga tersebut kematian bagi sebuah kebudayaan.

Keunggulan kebudayaan Indonesia

 Kekayaan akan keragaman kebudayaan daerah Indonesia

 Sumber daya alam yang melimpah dan berkualitas

 Wilayah yang strategis

Problematika

 Adanya pandangan bahwa kebudayaan itu statis

 Rendahnya minat sebagian masyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah

 Rendahnya apresiasimasyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah

 Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai budaya daerah

 Ketertarikan sebagian masyarakat terhadap pengaruh kebudayaan barat/asing

(12)

G. Hakekat manusia sebagai makhluk budaya

Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan itu adalah manusia sebagai perilaku/ makhluk budaya, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, artinya walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan , karena manusia yang menciptakan kebudayaan, dan setelah tercipta kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan kebudayaan tersebut.

H. Etika dan Estetika berbudaya

Kegunaan adanya nilai etika dan estetika dalam kehidupan dalam

bermasyarakat adalah hal yang wajib dipertahankan, sehingga pada akhirnya masyarakat menyadari bahwa mempertahankan dan menyelamatkan kebudayaan suatu daerah atau bangsa harus diletakkan di paling awal . Dan menjadikan nilai kebudayaan sebagai acuan untuk menempuh kehidupan masa depan masyarakat, dengan terus melakukan kontekstualisasi dan aktualisasi pada berbagai dinamika zaman.

Masyarakat harus bisa menyaring kebudayaan baru dengan tetap

memprioritaskan kebudayaan asal mereka jangan samapai kebudayaan kita hilang hanya dikarenakan adanya budaya baru yang kita anggap lebih maju di banding budaya kita sendiri dan agar menjadi masyarakat yang berbudaya, tentunya dengan nilai etika dan estetika yang ada di dalamnya

(13)

Kebudayaan Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak kebudayaan yang ada di dunia. Keberadaannya – sama dengan kebudayaan lain – telah

memakan waktu yang cukup lama.Berbicara tentang kebudayaan Indonesia maka kita akan berbicara tentang sejarah panjang pertemuan antar kebudayaan daerah Indonesia dengan kebudayaan dari luar Indonesia.

Pertemuan antar kebudayan-kebudayaan di Indonesia, sudah dimulai sejak masuknya agama Hindu dan Budha. Kebudayaan daerah Indonesia yang masih sederhana kemudian bertemu dengan agama Hindu dan Budha yang menjadi sedemikian meluas dan dianut oleh banyak masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya kerajaan yang pernah ada di wilayah Barat dan Tengah.

Indonesia yang menganut agama tersebut seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Pejajaran dan Majapahit. Pada masa kerjaan Majapahit, kebudayaan Indonesia mencapai kebersamaannya dengan menyatukan kerajaan yang ada di Indonesia oleh Patih Gajah Mada, yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Kesatuan ini jelas menjadikan kebudayaan di Indonesia semakin menunjukkan dinamis

Perjalanan kebudayaan Indonesia dipengaruhi oleh, masuknya Portugis menandakan sebuah masa ketika penjajahan melanda wilayah nusantara. Ditutupnya Terusan Suez membuat banyak negara di belahan dunia Barat mengalihkan perhatiannya untuk mencari rempah-rempah. Tokoh-tokoh seperti Vasco da Gama, Marcopolo, Bartholomeus Diaz, mencari sebuah wilayah

(14)

Kekayaan Kebudayaan yang sedemikian hebat dari wilayah Indonesia, membuat para perumus tidak ingin menghilangkan kebudayan yang sudah lama hidup. Kekayaan kebudayaan yang telah telah terkenal kebesarannya ke Tiongkok dan Eropa.Namun, usaha perumusan belum membuahkan hasil yang

memuaskan.Masyarakat Indonesia telah teralihkan perhatiannya kepada kebudayaan yang dibawa oleh Eropa dan Amerika.

Upaya pengembangan kebudayaan Indonesia

 Jujur

 Tanggung Jawab

 Menepati janji

 Toleransi

 Membiasakan hidup bersih.

 Menuntut ilmu kapan dan dimanapun juga

 Menjalaini kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada kebudayaan Indonesia

 Tanamkan minat sejak dini pada kebudayaan daerah Indonesia

 Mempelajari dan mengenali kebudayaan daerah Indonesia

(tarian,kerajinan tangan, Seni bertutur, alat musik daerah membangun rumah teknik kebudayaan daerah dan lain-lain).

(15)

kebudayaan Indonesia adalah tugas yang diemban oleh setiap warga negara Indonesia.

Jangan tinggalkan kebudayaan Indonesia karena kekayaan menunggu untuk dikenali, dikembangkan, hingga akhirnya dapat hidup mencapai kebesarannya, yang dulu pernah dimiliki.

J. Jenis- Jenis Problematika Kebudayaan

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.

Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.

2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.

(16)

mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan. Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.

4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar. Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk menerima program-program pembangunan.

5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.

Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.

6. Sikap etnosentrisme.

(17)

7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah gunakan oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, dan obat-obatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.

8. Pewarisan kebudayaan.

Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan. Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima sekarang ini.

9. Perubahan kebudayaan.

Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

(18)

Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah, masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.

K. Pengaruh Budaya Tehadap Lingkungan

Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berpengaruh terhadap lingkungan dimana tempat kebudayaan itu berkembang. Dengan menganalisis pengaruh budaya terhadap lingkungan, kita dapat mengetahui mengapa setiap daerah itu mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda yang akan menghasilkan keragaman kebudayaan.

Cultural Social Environment adalan permasalahan kebudayaan yang meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti norma-norma, adat istiadat, dan nilai-nilai.

c. Environmental Orientation and Representation

(19)

Environmental Behavior and Proses adalah permasalahan kebudayaan yang meliputi bagaimana cara cara masyarakat menggunakan lingkingan dalan hubungan sosial.

e. Out Carries Product

Out Carries Product adalah permasalahan kebudayaan yang meliputi hasil tindakan manusia pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat dalam hubungan social.

Dengan menganalisis permasalahan kebudayaan dengan lingkungan diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berkembang pada suatu wilayah tertentu akan mempunyai pengaruh yang cukup besar pada perubahan pola tata laku, norma-norma, nilai-nilai, dan aspek kehidupan lainnya yang akan menjadi cirri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Pengaruh masuknya budaya Barat terhadap penerimaan budaya Indonesia menimbulkan tiga reaksi dalam menghadapi budaya luar tersebut, diantaranya adalah :

1. Corak reaksi yang menerima dan merangkul bulat-bulat kebudayaan luar. Corak ini menganggap kebudayaan timur sudah tidak relevan lagi untuk menghadapi kondisi kehidupan pada masa sekarang, dan mengadopsi dengan secara keseluruhan budaya barat yang dating yang dianggap ungggul dan mampu melahirkan manusia yang berkualitas

2. Corak reaksi yang sama sekali anti terhadap kebudayaan barat. Corak kebudayaan ini menganggap budaya barat hanya melahirkan manusia yang buas dan kejam, dan kebudayaan timur yang lebih ungggul.

(20)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.

Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu, hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan, hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi, hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan, masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya, sikap tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru, mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham etnosentrisme, dan perkembangan iptek sebagai hasil dari kebudayaan yang sering disalahgunakan.

B. Saran

(21)

Daftar Pustaka

Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia”. Dalam http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm, didownload 7/15/04.

Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius. Al-Hadar Smith, “Syariah dan Tradisi Syi’ah Ternate”, dalam http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didown load 7/15/04.

http://ojan-jan.blogspot.com/

http://ojan-jan.blogspot.co.id/2012/10/problematika-kebudayaan.html

Afirmasi Nilai Etika dan Estetika Kebudayaan Madura » Lontar

Madura http://lontarmadura.com/afirmasi-nilai-etika-dan-estetika-kebudayaan-madura/#ixzz29tX8sxqg)

Hermanto.,Winarno.(2011).Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, jakarta:Penerbit Bumi Aksara.

Puturistik (2010).problematika

kebudayaan.from http://puturistik.blogspot.com/2 010 /06/problematikakebudayaa n.html?m=1 15 oktober 2012

Yahwa ki (2011).problematika kebudayaan.from

(22)

http://pustaka-makalah.blogspot.co.id/2011/03/kebudayaan-dalam-kehidupan-masyarakat.html

https://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/10/21/manusia-sebagai-makhluk-budaya-3/

MAKALAH

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

“PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN BAGI KEHIDUPAN MANDIRI”

DOSEN PENGAJAR : BAPAK Drs.Zul AsriM, Hum

MATAKULIAH UMUM

Kelompok 2

AFDHAL RAFIF

(16064004)

SAFRIYEN DARMA SAPUTRA

(16089004)

(23)

PADANG

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berfokus pada partisipasi masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Penelitian

Dari uraian di atas dan realita yang terjadi di SD Negeri 1 Demangan Ponorogo, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Upaya Peningkatan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis reaksi investor terhadap pengumuman Right Issue, terhadap perusahaan yang melakukan Right Issue tahun 2014

Problematika berasal dari kata problem atau masalah, menurut KBBI problematika ialah permasalahan yang masih belum dapat dipecahkan. Hal-hal yang dianggap sebagai

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membangun sistem untuk mengekstraksi objek bergerak pada sebuah video dengan metode segmentasi gerakan berbasis Block Matching

Turnover karyawan, rasio manajer dan on stream factor telah sesuai dengan hasil penelitian bahwa peubah tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap kinerja keuangan PT pupuk

Selain memperoleh profil kategori self regulated thinking siswa, dengan menggunakan data pengisian kuesioner juga dapat diperoleh skor dan persentase setiap indikator

Selanjutnya variabel ini menghasilkan nilai maksimum sebesar 9,587 yang menunjukkan nilai tertinggi ITO yang dihasilkan oleh perusahaan farmasi dengan standar deviasi