• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ALAT INSTRUMENTASI DAN SISTEM KO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN ALAT INSTRUMENTASI DAN SISTEM KO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI DAN SISTEM KONTROL

NURLAILA RAHMAH 05021181419100

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

1. Pengertian Multimeter

Multitester merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur sebuah komponen suatu hal yang berkaitan dengan listrik. Multitester juga disebut sebagai multimeter atau dapat juga dikenal dengan sebutan AVO meter yang berarti dapat berfungsi sebagai Amperemeter, Voltmeter, dan Ohmmeter. Alat ini mempunyai berbagai penepatan (disebut 'range') pada setiap langkah ukurnya mempunyai pilihan AC atau DC. Pada saat ini multitester sangat membantu dan meringankan pekerjaan yang berhubungan dengan kelistrikan atau elektronika. Multitester perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi. Multitester saat ini dibagi menjadi dua yaitu

multitester analog dan multitester digital. Multitester analog menggunakan peraga jarum moving coil dan besaran ukur berdasarkan arus (elektronis dan non

elektronis). Sedangkan multitester digital menggunakan peraga bilangan digital dan besaran ukur berdasarkan tegangan yang dikonversi ke sinyal digital.

(Gambar Multimeter Analog)

Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan

(3)

(Gambar Multimeter Digital)

Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.

2. Bagian-bagian dari Multimeter

Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Papan skala

2. Jarum penunjuk skala 3. Pengatur jarum skala 4. Knop pengatur nol ohm 5. Batas ukur ohm meter 6. Batas ukur DC volt (dcv) 7. Batas ukur AC volt (acv) 8. Batas ukur ampere meter DC

9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc) 10.Test pin positif (+)

11. Test pin negatif (-)

Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:

(4)

2. Power switch and function switch

Merupakan tombol untuk men”on” dan “off”kan multitester serta sebagai tombol fungsi untuk memilih voltmeter,ohmmeter,dan ampere meter.

3. Select button

Merupakan tombol untuk memilih apakah multitester akan digunakan untuk mengukur arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC) pada pengukuran

voltmeter dan ampere meter. Sedangkan pada ohmmeter digunakan untuk memilih apakah akan mengukur hambatan, diode, mengecek kecontinuan, dan mengukur kapsitas.

4. Range hold button

Merupakan tombol untuk memilih apakah akan menggunakan satu angka,dua angka, atau tiga angka di belakang koma.

5. Relative button 6. Data hold button

Merupakan tombol yang berfungsi jika di tekan maka hasil pengukuran pada layar akan terkunci sehingga tidak akan berubah.

7. HZ / % select button

Merupakan tombol yang digunakan untuk memilih satuan pengukuran frekuensi, apakah akan menggunakan HZ atau %.

8. Test probe

Yang merah merupakan potensial positif dan yang hitam potensial negatif.

3. Fungsi dari Multimeter

Multitester memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah : 1) Alat ukur arus searah.

Ammeter arus searah (DC ammeter) dipergunakan untuk mengukur arus searah. Alat ukur ini dapat berupa amperemeter, milliamperemeter dan galvanometer. Dalam mempergunakan ammeter arus searah perlu diperhatikan beberapa hal yaitu: Ammeter tidak boleh dipasang sejajar (paralel) dengan sumber daya, Ammeter harus dipasang seri dengan rangkaian yang diukur arusnya, dan polaritas (tanda + dan -).

(5)

Suatu alat ukur tegangan searah umumnya terdiri dari: meter dasar (Amperemeter) dan rangkaian tambahan untuk memperoleh hubungan antara tegangan searah yang diukur dengan arus searah yang mengalir melalui meter dasar. Meter dasar merupakan suatu alat yang bekerja (merupakan stator), dan suatu kumparan yang akan dilalui arus yang bebas bergerak dalam medan magnet tetap tersebut.

3) Alat ukur tegangan bolak-balik

Pada dasarnya voltmeter bolak-balik terdiri dari: rangkaian penyearah, meter dasar (misalnya µA-meter searah) dan resistor seri.

4) Alat ukur resistansi

Secara umum suatu rangkaian ohmmeter terdiri dari meter dasar berupa miliammeter/mikroammeter arus searah, beberapa buah resistor dan potensiometer serta suatu sumber tegangan searah/batere. Kita mengenal dua macam ohmmeter, yaitu ohmmeter seri dan ohmmeter paralel.

Multimeter dapat juga dipergunakan untuk mengukurbesaran-besaran (atau sifat-sifat komponen) secara tidak langsung). Beberapa contoh diantaranya adalah: mengukur polaritas dan baik buruknya dioda secara sederhana, mengetahui baik buruknya transistor secara sederhana, mengukur kapasitansi, dan mengukur induktansi.

4. Kelebihan dan Kekurangan Multimeter a) Multimeter Analog

Kelebihan: Apabila menggunakan multimeter digital hasil ukur langsung ditampilkan dalam bentuk angka digital sehingga langsung terbaca, maka pada multimeter analog hasil ukur ditunjukan oleh jarum, sehingga perlu di hitung kembali sesuai dengan batas ukur atau faktor pengali yang digunakan.

(6)

membaca skala. Skala dapat sulit dibaca. Lemah. Mekanis jarum lemah dan dapat mempengaruhi akurasi jika multimeter terjatuh.

b) Multimeter Digital

Kelebihan : Akurat. DMM terbaik dapat memiliki akurasi hingga plus atau minus 0.1% tetapi 1% ~ 2% lebih umum. Mudah digunakan. DMM auto range secara otomatis memindah rangkaian dalam meter ke rentang pengukuran yang tepat. Banyak fiturnya. DMM profesional dapat mengukur gelombang frekuensi dan duty cycle (hampir mendekati fitur osiloskop).

Kekurangan : Tampilan LCD dapat nampak terlalu redup untuk gampang dibaca. Beberapa model memiliki tampilan lampu latar tetapi hal ini akan mengurangi umur baterai. Tidak cocok untuk mengukur fluktuasi dan transient. Tidaka ada pengaturan NOL untuk pengukuran resistansi, kecuali pada model profesional.

5. Cara Menggunakan Multimeter Analog

1) Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol (0).

2) Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk

mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.

3) Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.

4) Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam ke jolok negatif.

(7)

6. Cara Menggunakan Multimeter Digital

Sebelum melakakukan pengukuran pastikan alat dalam keadaan siap untuk digunakan. Untuk memeriksanya yaitu dengan cara: atur saklar fungsi pada ohmmeter, kemudian pilih chek kecontinuan dengan menekan tombol select, lalu hubungkan test probe merah dan hitam, jika terdapat suara seperti bel listrik maka tidak ada masalah dan alat siap digunakan, tetapi jika tidak terdapat suara seperti bel listrik maka alat tidak siap digunakan. Multimeter digital dapat digunakan untuk mengukur beda potensial, hambatan, dan kuat arus listrik yang prosedur penggunaannya yaitu sebagai berikut:

1) Voltmeter

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Digital voltmeter (DVM) menggunakan sebuah pengubah tegangan analog ke digital (ADC) kemudian tegangan masukan DC diolah menjadi bentuk biner yang dikodekan dalam decimal (BCD). Kebanyakan voltmeter digital atau digital multimeter menerapkan integrator dual-slope sebagai rangkaian ADC, karena DVM dual-slope atau DMM relative lebih tahan terhadap nois tegangan masukan, juga kesalahan kecil. Cara pengukurannya:

1. Atur tombol fungsi pada “V”.

2. Gunakan tombol select untuk memilih arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC) yang akan di ukur tegangannya.

3.Lalu lakukan pengukuran tegangan, dengan test probe merah pada potensial positif dan yang hitam pada potensial negatif.

4. Bacaan hasil pengukuran akan muncul pada layar display.

2) Ohmmeter

Ohmmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm. Cara pengukurannya:

1. Atur tombol fungsi pada “Ώ”.

2. Gunakan tombol select untuk memilih resistensi, dioda, mengecek kecontinuan, dan mengukur kapasitas.

3. Lalu lakukan pengukuran resistensi dengan test probe merah dan hitam pada suatu objek pengukuran.

(8)

3) Amperemeter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus. Pada multitester analog hanya dapat mengukur arus DC (searah), tetapi pada multitester digital dapat digunakan untuk mengukur arus DC (searah) maupun arus AC (bolak-balik). Cara pengukurannya:

1. Atur tombol fungsi pada “mA”.

2. Gunakan tombol select untuk memilih arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC) yang akan di ukur tegangannya.

3. Lalu lakukan pengukuran kuat arus, dengan test probe merah pada potensial positif dan yang hitam pada potensial negatif.

Referensi

Dokumen terkait

Ketua STISIPOL Raja Haji Ketua Program Studi PEMBANTU KETUA I BIDANG AKADEMIK. FERIZONE, MPM

Harapan dari pembuatan karya tulis ini agar masyarakat mengetahui bahwa susu kedelai sebagai alternatif susu bagi penderita laktosa intolerans dapat memiliki kadar kalsium

Hal ini berarti bahwa rumah tangga dengan seorang kepala rumah tangga bekerja memiliki kemungkinan berstatus miskin lebih rendah daripada kepala rumah tangga yang

Dalam penelitian ini, aplikasi yang dibuat pun tidak hanya memiliki fungsionalitas pada pengelolaan surat masuk dan keluar, akan tetapi memiliki fungsi untuk

5.1 Dari penelitian yang telah dilakukan, dihasilkan sebuah perangkat lunak (software) baru tentang sistem pakar berbasis dekstop untuk mengidentifikasi penyakit

disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware, dan brainware yang memproses informasi

Program yang dilaksanakan secara terintegrasi dan terpadu dimulai dari inventarisasi sumberdaya alam dan hutan, pemetaan kondisi sosial ekonomi masyarakat desa