• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA LETAK RUANG DI HATCHERY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TATA LETAK RUANG DI HATCHERY"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TATA LETAK RUANG DI HATCHERY

Tugas

1. Buatlah alternatif penataan ruang-ruang di dalam hatchery !

2. Cari persamaan dan perbedaan penetasan telur puyuh, ayam, itik dan kalkun ! Penyelesaian !

1. Berikut ini adalah gambar alternatif ruang-ruang di dalam hatchery.

Keterangan:

Ukuran ruang-ruang hatchery harus disesuaikan dengan kapasitas yang diinginnkan. Ada beberapa bangunan ruang dalam hatchery yakni:

a. Ruang Karyawan, pada ruangan ini sebaiknya dilengkapi ruang makan dan kamar kecil dan tempat istirahat. Hal ini dilakukan untuk menjaga sanitasi dan agar karyawan tidak dapat keluar masuk hatchery sembarang waktu.

b. Ruang Administrasi, merupakan tempat khusus bagian administrasi penetasan, pencatatan telur, anak ayam serta barang-barang kepegawaian.

c. Ruang Fumigasi, merupakan ruang penerimaan telur yang datang dari farm. Sopir farm hanya boleh memasukkan telursampai dipintu dan tidak boleh masuk ke dalam hatchery. Ruang ini diusahakan kecil agar mengurangi fumigan dan juga harus dilengkapi kipas angin untuk membantu sirkulasi udara.

d. Terminal Room, merupakan tempat penyeleksian telur tetas yang telah difumigasi. Setelah itu, telur dipindahkan ke tray khusus untuk mesin setter

e. Egg-Holding Room, merupakan tempat untuk telur-telur yang tidak langsung dimasukkan ke setter smbil menunggu terpenuhinya jumlah telur yang diinginkan atau jadwal waktu yang ditetapkan. Telur disimpan didalam rak dan diberi tanggal. Lama penyimpanan tidak lebih dari 7 hari dengan suhu ruang harus dipertahankan 18,3 0 C dengan Rh 70-80%.

f. Ruang Pre-heating, merupakan ruang dengan suhu 27 0 C yang digunakan untuk kapasitas 1.000 telur tetas, kecepatan aliran udara pada ruang setter(inkubator) sebaiknya 57 m3 /jam, sedangkan pada ruang hatcher 370 m3 /jam.

h. Ruang doc, merupakan ruang pelaksanaan seleksi doc, pemotongan paruh, vaksinasi marek, pengemasan doc kedalam boks, dan penyimpanan sementara sampai doc dikirim ke pelanggan. Ventilasi ruang ini harus lancar dengan suhu optimum 22 0 C dengan Rh 60%. i. Ruang Pencucian, merupakan tempat pembersihan rak-rak dan tray yang kotor bekas telur

menetas.

j. Ruang Generator, merupakan ruang tempat suplai listrik dari PLN tidak berjalan

(2)

l. Ruang Laboratorium, merupakan ruang untuk kegiatan pemeriksaan kimia, ataupun mikrobiologis pada bahan-bahan yang digunakan dalam proses penetasan. Selain itu untuk memeriksa tingkat sanitasi dan kebersihan telur maupun hatchery.

m. Tempat pembuangan limbah, merupakan tempat pembuangan limbah. Limbah kering dapat ditanam atau dikuburkan pada area yang jauh dari hatcherysedangkan limbah cair dapat dialirkan keselokan.

2. Berikut persamaan dan perbedaan penetasan pada berbagai jenis unggas:

Persamaan dan Perbedaan Penetasan Telur

Telur Ayam Telur Kalkun

Telur itik Telur Puyuh

Lama Waktu 21 hari 25-26 hari 28 hari 18 hari

Mulai pemutaran Hari ke 4-18 Hari ke 3-4 Hari ke-4 Hari ke 2 - 14 Frekuensi Pemutaran 2-6 kali/hari 3-5 kali/hari 6-8 jam sekali 4x sehari

Berat Telur 40-60gr 70-80gr 60-70gr 10gr

Suhu penetasan 380C 29-370C 380-390C 370C

Prosese Peneropongan 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari

Hentikan pemutaran 18 hari 25 hari 26-27 hari 15-17hari

Kelembapanpenetasan 60-70% 60-70% 60-70% 60-70%

Umur max ditetaskan 6 hari 5 hari 5 hari 5 hari

 Persamaan penetasan antara telur ayam kampung, ayam kalkun, puyuh dan itik secara umum sama yakni perlakuaan yang harus dilakukan saat sebelum proses penetasan seperti penyeleksian telur bentuk telur, kebersihan kulit telur dari kotoran dengan menggunakan desinfektan, besar kecilnya telur, keberadaan kantung udara, sex ratio jantan dan betina, dan lama penyimpanan telur. Menyiapkan mesin tetas baik dari segi kebersihan maupun suhu yang diperlukan serta sirkulasi udara. Waktu peneropongan telur rata-rata sama yakni mulai hari ke-3.

 Perbedaan penetasan antara telur ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik terletak pada lama waktu penetasan yakni pada ayam kampung, ayam kalkun, puyuh, dan itik serta suhu yang dibutuhkan pada ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik. Pemutaran telur tetas masing-masing telur dihentikan dalam waktu yang berbeda yakni pada ayam kampong, ayam kalkun, puyuh, dan itik.

a.Penetasan Telur Ayam Kampung

Proses atau Cara Penetasan Telur Ayam Kampung

(3)

Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah dipastikan mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan, parameter kesiapan mesin tetas adalah suhu sudah sesuai dengan standard, kelembapan udara cukup ideal, tidak ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan disinfectant terlebih dahulu. Bersihkan telur-telur ayam dari berbagai macam kotoran dan bakteri. Telur yang bersih menghindarkan embrio mati karena bakteri dan mudah untuk diamati perkembangannya. Pengamatan embrio dapat dilakukan dengan teropong lampu pijar, pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan nampak seperti akar-akar pohon berwarna merah, sedang embrio yang tidak berkembang atau telur tidak mengandung bibit ayam akan tampak bening. Selama 3 hari pertama telur didiamkan tanpa perlu pembalikan hanya suhu di dalam ruangan yang perlu disesuaikan.

2. Pengeraman Telur

Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak memiliki benih ayam perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih bisa untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan.Memasuki hari keempat sampai hari ke 18 , telur perlu dibolak-balik sehari 2 sampai 4 kali,bahkan 6 kali,frekuansi pemutaran telur akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-anginkan telur dilakukan setiap 3 sampai 4 hari sekali sampai hari ke 18. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan antara lain suhu yang tetap konstan dan kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur.

3. Masa Menetas

Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu dibolak-balik, diamkan dalam mesin tetas, dan cukup dikontrol parameter suhu ruangan dan kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan di hari ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan ayam yang menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu hampir sama dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertambahnya usia suhu ruangan perlahan-lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan cadangan dari telur, dan sedikit demi sedikit dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam siap dijual atau dipelihara.

B. Penetasan Telur Itik

Proses atau Cara Penetasan Telur Itik:

Hari ke-1

Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.Ventilasi ditutup rapat, Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-2

(4)

Hari ke-3

Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00. Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas. Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4

Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3. Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian. Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-5

Pembalikan telur harian.Ventilasi dibuka ½ bagian, Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-6

Pembalikan telur harian.Ventilasi dibuka ¾ bagian,

Hari ke-7

Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas.Ventilasi dibuka seluruhnya

Hari ke-8 sampai ke-13

Pembalikan telur harian, Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-14

Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas

Hari ke 15 sampai ke-20

Pembalikan telur harian. Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-21

Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua.

Hari ke-22 sampai ke-25

Pembalikan telur harian. Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak.

(5)

Pembalikan telur dihentikan. Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus). Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari

Hari ke-28

Telur-telur sudah banyak yang menetas. Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar. Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya, Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29. Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya

c. Menetaskan Telur Ayam Kalkun

Proses atau Cara Penetasan Telur Ayam Kampung

1. Panaskan mesin tetas paling tidak 24 jam sebelum telur masuk mesin.

2. Isi bagian bawah mesin dengan air secukupnya untuk memperoleh kelembaban yang sesuai. 3. Letakkan 2 buah thermometer dalam incubator. Pastikan keduanya berada pada posisi

setengah tinggi telur(kira-kira 1 inchi). Anda bisa memakai gelas plastik yang dipotong untuk menempatkan termometer

4. Letakkan sepotong kain di dalam air dan tempelkan salah satu ujungnya menyentuh salah satu ujung termometer. Termometer ini disebut thermometer basah, yang akan menjadi patokan kasar tentang kelembaban didalam mesin, jika kain telah basah sepenuhnya sampai ke termometer.

5. Pastikan suhu stabil pada posisi 99 derajat F/ 37 derajat C, dan Termometer basah berada pada suhu antara 85-100 derajat F / sekitar 29-37 derajat C.

6. Tandai telur di kedua sisinya (misal dengan “X” dan “O”) dalam posisi telur berbaring. Ini adalah tanda untuk pembalikan telur, Hingga anda bisa membalik telur tepat 180 derajat. 7. Letakkan telur dalam mesin secara perlahan. Tempatkan telur dengan tanda yang sama

berada diatas. Selama 25 hari: putar telur sebanyak 3-5 kali sehari. Ini untuk mencegah agar isi telur tidak menempel pada kulitnya.

8. Hari ke 25, hentikan memutar telur. Agar anakan kalkun dapat merubah posisinya dalam posisi siap menetas. Dalam jangka waktu sekitar 28 hari mereka akan segera menetas. Saat sudah ada kalkun yang menetas, mereka kemungkinan akan memutar telur lain yang belum menetas. Putarlah telur yang belum menetas sesuai dengan tanda pada telur lain.

Posted 25th November 2013 by Nia Yuliyanti

(6)

ANIMAL HUSBANDRY

UNIVERSITY OF

LAMPUNG

Sidebar

      

 Beranda

 FB

Siapkah anda menuju PERNIKAHAN? Cinta atau Ambisi?

December 6th, 2015

BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG

GAMETOGENESIS

PERSYARATAN NUTRISI TERNAK BEBEK

PERMASALAHAN DAN PENANGANAN INFEKSI ORGAN REPRODUKSI

(7)

PENYAKIT PADA TERNAK SAPI

CONTOH SUSUNAN RANSUM AYAM FASE LAYER

KOMPOSISI BERBAGAI BAHAN PAKAN UNTUK UNGGAS

MELIHAT PELUANG USAHA

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUKA USAHA (PEMASARAN)

KUNJUNGAN KE LOKASI USAHA

CONTOH BUSINESS PLAN (PERENCANAAN USAHA)

PEMASARAN PRODUK USAHA (MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN

MODAL USAHA

MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN

PENGEMBANGAN GADUHAN SAPI DI INDONESIA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

CONTOH PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA (PKM) PENELITIAN YANG DIDANAI DIKTI

(8)

BUDIDAYA AYAM PETELUR

MANAJEMEN USAHA BETERNAK PUYUH

PERHITUNGAN HERRITABILITAS, IRRITABILITAS, FAKTOR KOREKSI BOBOT BADAN KAMBING

PENGELOLAAN PENETASAN TELUR DENGAN MESIN TETAS

PENGARUH PENCAHAYAAN (LIGHTING)TERHADAP PERFORMANS DAN KONSUMSI PROTEIN PADA AYAM

THE INFLUENCE OF THE PROPORTION OF THE DISTRIBUTION OF FEED IN THE MORNING,

AFTERNOON, AND NIGHT TOWARD PHYSIOLOGICAL AND PRODUCTION RESPONCE OF SIMENTAL CATTLE GRADE

PROPORSI PEMBERIAN RANSUM SAPI YANG TEPAT August 15th, 2015

MENANGANI STRES PANAS PADA USAHA SAPI POTONG

FEEDING STRATEGIES IN POULTRY IN HOT CLIMATE

PEMBUATAN UMMB, SILASE DAN FERMENTASI

(9)

KEBUTUHAN MINERAL MAKRO PADA TERNAK

KEBUTUHAN DAN MANFAAT SUPLEMENTASI VITAMIN E (Tokoferol) PADA UNGGAS

KEBUTUHAN MINERAL UNTUK SAPI PERAH

PENILAIAN KARKAS

PELAKSANAAN PEMOTONGAN HEWAN KURBAN DI MASYARAKAT DAN KUNJUNGAN KE RPA CIOMAS ADISATWA

PENGOLAHAN HASIL IKUTAN TERNAK

MENGHITUNG KEBUTUHAN USAHA

PANDUAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA UNILA KANDUNGAN NUTRISI BAHAN PAKAN UNGGAS

SUSUNAN RANSUM AYAM FASE LAYER

BIOSECURITY DAN LAYOUT KANDANG

KUNJUNGAN LOKASI USAHA PO PUSPA JAYA segeralah berakhir...

(10)

PENGARUH PENGOLAHAN KARBOHIDRAT

SISTEM KANDANG POSTAL

Siapkah anda menuju PERNIKAHAN?

Setiap insan yang pasti akan mengalami dilema saat akan mendekati gerbang PERNIKAHAN. lalu apakah yang sebenarnya paling meresakhan dari pernikahan? banyak orang yang berfikir terlalu kompleks mengenai pernikahan sehingga terbelenggu dalam waktu yang cukup lama tanpa disadari dan mungkin momen penting dalam hidup anda menjadi berlalu karena anda sendiri tlah melewatkannya.

Berikut beberapa faktor yang membuat seseorang menunda-nunda PERNIKAHAN:

1. FINANSIAL

Alasan finansial yang belum matang tentu akan membuat seseorang menjadi ragu akan menikah. Apakah anda salah satunya? Memiliki pekerjaan dengan penghasilan tetap memang menjadi sangatlah pentik untuk memulai bahtera kehidupan berumahtangga. Tetapi bukan berarti seseorang yang belum memiliki pekerjaan tetap tidak dapat menikah, justru menikah akan mematangkan pola fikir seseorang untuk lebih giat bekerja dan mendapatkan motivasi berpenghasilan lebih. Jika anda menunda-nunda pernikahn hanya karena menunggu MAPAN secara finansial, target mapan yang ada difikiran anda yang seperti apa? jangan terlalu tinggi menghayalkan harus memiliki rumah, tabungan, kendaraan sendiri,dll yang tentunya

memerlukan waktu yang cukup lama, hal tersebut membuat anda akan kehilangan kesempatan menikah. Percayalah pernikahan akan mendatangkan rezeki, yang paling penting bukanlah tingkat keMAPANan seseorang sebelum menikah, tetapi tekat yang kuat untuk dapat bekerja lebih baik dan menghidupi keluarga, itulah yang sangat perlu dimiliki seorang pria yang akan menikah. Sebanyak apapun kekayaan yang dimiliki sekarang jika pria tersebut tidak memiliki sifat pejuang mencari nafkah dan mengandalkan orang tua, pastilah akan habis juga. Bukankah lebih indah jika menemani dia dari awal hingga mencapai puncak bersama? so tunggu apalagi, lihatlah keseriusannya untuk membahagiakan anda.

2. KELUARGA

Restu kedua belah pihak keluarga menjadi hal yang penting untuk memulai bahtera pernikahan. Bagaimana tidak, mereka tentu memiliki pemikiran yang lebih dewasa dan matang dalam menilai calon pasangan anda. Ada baiknya anda mendengankan nasehat orang tua anda, karena mereka tidak akan menjerumuskan anda kedalam hal yang buruk. Fikirkan dengan jernih setiap nasehat dan saran yang diberikan keluarga anda. Kenalkan calon anda dan beri pengertian kepada keluarga anda bahwa ia yang anda pilih memang yang terbaik yang anda temukan untuk dapat anda nikahi. Jika memang dia pilihanmu adalah sosok bertanggung jawab dan gigih, tentu hati keluarga anda akan luluh. Lakukan secara alami dan jangan pernah menutupi apapun tentang keluarga anda kepada pasangan dan begitu sebaliknya. Percayalah, jika kalian berjodoh, tak akan ada yang bisa memisahkan cinta kalian.

3. LINGKUNGAN

Anda mungkin trauma dengan pernikahan yang tak bahagia disekitar anda, bisa jadi terjadi pada salah satu keluarga anda, teman dekat ataupun orang di sekitar anda. Jangan cepat mengambil kesimpulan bahwa pernikahan itu sulit dan merepotkan. Coba lihatlah referensi pada keluarga-keluarga bahagia idaman anda, anda bisa menerapkannya jika anda berkeluarga-keluarga nanti. Bahagia atau tidaknya pernikahan anda nanti, anda dan pasangan anda sendirilah yang akan

(11)

mencintai anda dan keluarga anda juga nantinya. Tentu anda bisa membayangkan ia menjadi ayah yang baik bagi anak-anak anda, dan suami yang selalu membuat anda tersenyum. So, tunggu apalagi, jika anda sudah menemukannya segeralah katakan "YA" aku mau menikah denganmu.

Pada intinya semua orang akan menikah, problem pernikahan yang kamu tunda saat ini, tidak akan hilang hanya dengan kamu menundanya lebih lama, dilema yang ada padamu saat ini, itu juga terjadi hampir pada semua orang yang menikah, toh mereka pada akhirnya bersama dan bahagia, mungkin sekarang LDR tetapi pasti akan ada jalan setelah menikah, pintu rezeki, jodoh, hidup dan mati sudah digariskan. Jika anda bersungguh-sungguh menikah untuk beribadah, Allah akan limpahkan rahmatnya dan berikan anda kecukupan dan kebahagiaan.

Posted 11 hours ago by Nia Yuliyanti

View comments

(12)
(13)
(14)

    

Loading

PTK. Dynamic Views theme. Powered by Blogger.

"Kandang Ayam Petelur Ini, Harganya Lebih Dari

Rp.5 Miliar!"

Proses penetasan telur ayam pedaging dan ayam petelur skala industri, tentu tidak di lakukan menggunakan mesin tetas sederhana apalagi di tetaskan secara tradisional, wah ya tidak bakal mampu memenuhi kebutuhan pasar kalau cara penetasan yang di gunakan masih menggunakan cara penetasan sederhana.

Dalam penetasan telur ayam pedaging dan petelur skala industri, proses penetasan telur

menggunakan teknologi yang sangat canggih.

Video industri penetasan telur dapat di lihat pada bagian bawah artikel ini.

Kalau teknologi yang di gunakan masih sangat sederhana, tentu perusahaan penyedia DOC tidak akan dapat memenuhi kebutuhan para peternak yang setiap hari membutuhkan jutaan DOC.

Pada industri penetasan modern, dimana jumlah telur yang di tetaskan berjumlah ribuan bahkan jutaan telur, teknologi yang di gunakan sudah menggunakan teknologi sensor untuk melakukan

seleksi pada telur yang tidak berisi embrio.

Berbeda dengan penetasan skala kecil, seleksi telur tetas yang tidak fertil, masih menggunakan teropong telur dengan penyinaran lampu senter atau menggunakan kotak yang di beri lubang dimana

di dalamnya di beri lampu.

Penetasan telur tetas skala industri pada umumnya menggunakan dua jenis mesin tetas, yaitu

inkubator dan hatchery.

Inkubator

(15)

Pada inkubator ini, telur akan bergerak miring ke kanan dan miring ke kiri 45 derajat, hal ini bertujuan supaya kuning telur tidak menempel pada satu sisi. Hampir sama pada penetasan skala kecil. Biasanya pada penetasan skala kecil, telur tetas akan mulai di lakukan pembalikan pada hari ke 4

sampai hari ke 18.

Setelah hari ke 18 penetasan, rak telur di keluarkan dari dalam inkubator, kemudian telur di tempatkan pada konveyor untuk di lakukan seleksi tahap ke dua. Pada seleksi tahap kedua ini, seleksi telur menggunakan peralatan yang sangat canggih, dimana terdapat sensor dengan akurasi tinggi untuk memisahkan telur yang berisi embrio dan telur yang

kosong alias telur tidak fertil.

Ada perbedaan signifikan pada proses penetasan telur skala industri, dimana telur yang lolos pada seleksi tahap ke dua akan di beri lubang untuk memudahkan anak ayam memecahkan cangkang

telur ketika menetas nanti.

Hal ini jarang sekali di lakukan oleh penetas telur skala kecil, pada umumnya penetas telur skala kecil akan membiarkan anak ayam yang berada pada cangkang memecahkan cangkang telurnya secara alami.

Dengan memberi lubang pada telur tetas, akan sangat membantu meningkatkan tingkat keberhasilan

dalam proses penetasan telur.

Hatchery

Setelah telur di lubangi, kemudian telur di masukkan ke dalam rak penetasan. Setiap rak telur berisi 168 telur, rak telur ini akan di bawa ke dalam ruangan penetasan sampai telur menetas. Pada ruang penetas ini, telur sudah tidak akan di bolak balik lagi seperti pada ruang inkubator.

Dengan alasan itulah, mesin hatchery di desain berbeda dengan inkubator penetasan telur pada hari

pertama sampai hari ke delapan belas.

Pada hari ke 19, telur akan mulai menetas. Untuk dapat keluar dari cangkang telur ini, anak ayam

membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 8 jam .

Setelah melewati fase keluar dari cangkang telur, anak ayam akan terlihat sudah dapat bergerak lincah.

Seleksi

Jantan

Dan

Betina

Setelah 4 jam berada pada ruang hatchery, petugas penetas telur akan membawa anak ayam menuju separator yang akan memisahkan anak ayam dan cangkang telur.

Cangkang telur akan di produksi sebagai sumber kalsium. Sementara anak ayam akan di pisahkan

untuk di lakukan seleksi jenis kelamin atau sexing.

Pada tahap seleksi ini, orang yang bekerja pada bagian sexing akan memisahkan anak ayam

berdasarkan jenis kelamin.

(16)

kemudian akan di lakukan vaksinasi sebelum di kemas dan di kirimkan ke konsumen yang sudah siap

menunggu ke datangan anak ayam pesanannya.

Tingginya permintaan DOC ayam pedaging dan DOC ayam petelur, menuntut perusahaan produsen DOC untuk selalu memperbaiki kualitas produksi perusahaannya. Baik secara kualitas produk

maupun kualitas pelayanan.

Kecepatan dalam menyediakan DOC pesanan peternak, adalah salah satu standar kualitas pelayanan yang selalu di utamakan oleh perusahaan produsen DOC. Kecanggihan teknologi penetasan inilah salah satu penentu kecepatan dalam melayani pesanan konsumen.

Karena peternak juga berpacu dengan waktu, perusahaan penyedia DOC pun berusaha mengikuti irama kebutuhan peternak akan DOC yang akan di jadikan peternakan ayam kampung petelur

maupun ayam kampung pedaging.

Seperti yang kita tahu, mesin penetas awalnya hanyalah sebuah kotak yang di lapisi dengan pelapis supaya temperatur ruangan mesin tetas tidak terlalu terpengaruh dengan temperatur luar. Seiring dengan perkembangan teknologi, proses penetasanpun berkembang semakin canggih.

Mungkin ada yang bertanya, berapa ya nilai investasi untuk membuat usaha penetasan sedemikian rupa?

Tentu di butuhkan milyaran rupiah untuk dapat memiliki sistem penetasan yang canggih seperti ini.

Sebenarnya kita juga dapat mengaplikasikan beberapa teknologi yang terdapat pada penetasan super canggih ini, di antaranya adalah penyediaan dua jenis mesin tetas, yaitu inkubator dan hatchery.

Dengan menggunakan dua jenis mesin tetas, akan dapat menghemat nilai investasi pengadaan

mesin tetas.

Referensi

Dokumen terkait