• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFIENSI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFIENSI PERUSAHAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL ATAS

PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM RANGKA

MENINGKATKAN EFIENSI PERUSAHAAN

Salman Alfarisi, Ali Rasyidi, Mahsina

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya

ABSTRAK

Latar belakang hasil karya ilmiah inia dalah pengendalian internal merupakan suatu sistem yang digunakan manajemen untuk mengetahui seberapa efisien dalam pengendalian persediaan bahanbaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penerapan prosedur pengendalian internal persediaan bahan baku di PT.Adiprima Suraprinta. PT. Adiprima suraprinta merupakan industri di bidang manukfatur spesialisasi kertas yang membutuhkan bahanbaku yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan produksi industrinya. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kwalitatif dengan mengumpulkan data dari penerimaan dan pemakaian bahanbaku di PT. Adiprima Suraprinta. Hasil dari penelitian inia dalah untuk pengendalian bahan baku membutuhkan suatu sistem untuk meningkatkan efisiensi.

Kata Kunci : pengendalian internal, prosedur, bahan baku.

ABSTRACT

The back ground of this research is internal control is a system employed by the company management to determine how efficient the material inventory is. The objective of this study is to determine the efficiency of the application of material inventory procedures at PT. Adiprima Suraprinta is a manufacturing industry spesialising in paper industry wich needs a large amount of raw material to meet its production demand. This study is a qualitative study, carried out by collecting raw material supply and usage data in PT. Adiprima Suraprinta. This study shows that a material inventory needs a system to improve its efficiency.

Keywords : internal control, pocedures, raw materials.

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi di Indonesia berkembang dengan pesat sehingga

pengusaha di tuntut bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan

yang lebih ketat demi menjaga kelangsungan operasional perusahaan.

Kelangsungan proses produksi didalam suatu perusahaan akan dipengaruhi oleh

(2)

jadi dan tenaga kerja. Persediaan (Inventory) sebagai elemen modal kerja

merupakan aktiva yang selalu berputar.

Persediaan bahan baku yang cukup dapat memperlancar proses produksi

serta barang jadi yang dihasilkan harus dapat menjamin efektifitas kegiatan

pemasaran yaitu memberikan kepuasan kepada pelanggan, karena apabila barang

tidak tersedia maka perusahaan kehilangan kesempatan merebut pasar dan

perusahaan tidak dapat mensuply barang pada tingkat optimal. mengakibatkan

terhambatnya proses produksi.

Untuk menjamin agar pengelolaan persediaan sesuai dengan kebijakan

perusahaan maka di butuhkan suatu sistem yang mampu menjamin tercapainya

tujuan efisiensi perusahaaan. Salah satu sistem tersebut adalah sistem pengendalian

intern persediaan bahan baku pada perusahaan itu sendiri.

Rumusan masalah

Atas dasar latar belakang penelitian di atas maka penyusun merumuskan

beberapa masalah sebagi berikut :

1. Bagaimana cara pencatatan penerimaan dan pengeluaran persediaan bahan baku

pada PT. Adiprima SuraPrinta ?

2. Bagaimana penerapan pengendalian internal atas persediaan bahan baku pada

PT. Adiprima SuraPrinta?

Tujuan penelitian

Sesuai dengan perumusai permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah;

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem prosedur persediaan bahan baku pada PT

Adiprima Sura Printa .

2. Untuk dapat mengevaluasi penerapan pengendalian internal atas persediaan

(3)

Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis :

Penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar strata 1,

Sarjana ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya. Dan juga akan

memperdalam pengetahuan mengenai pengendalian persediaan.

2. Bagi perusahaan :

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan, informasi, dan

kelengkapan data yang bermanfaat dalam pengembangan perusahaan.

3. Bagi pihak lain :

Sebagai sumbangan pemikiran dan informasi dalam bidang pengendalian

persediaan, dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan refrensi dan

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Menurut Yusi dan Idris (2009:102) “Pendekatan kualitatif merupakan data yang

tidak bisa diukur dalam skala numeric”. Menurut Emzir (2009:28), “Pendekatan

kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara premier menggunakan

paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan konstrukvist (seperti makna jamak

dari pengalaman individual, makna yang secara social dan historis dibangun dengan

maksud mengembangkan suatu teori atau pola) atau pandangan

advokasi/partisipatori (seperti orientasi politik, isu, kolaboratif, atau orientasi

perubahan) atau keduanya.

Jenis dan Sumber Data Jenis Data.

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah data yang berkaitan secara langsung dengan penelitian yang

dilakukan. Selain itu, data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri dan

(4)

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian diperoleh dari pihak internal perusahaan,

yaitu setiap individu–individu yang berada dalam area maupun lingkungan kerja

perusahaan yang meliputi manajer dan karyawan

1. Sumber Data Primer

Data ini diperoleh dengan jalur peninjauan langsung ke perusahaan dengan

wawancara dan observasi, dan memperoleh data meliputi data–data yang

diperlukan peneliti dari perusahaan.

2. Sumber Data Sekunder

Data ini diperoleh dari perusahaan dan berbagai literatur dan buku – buku

yang berhubungan dengan anggaran kas dan analisis laporan keuangan.

Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan Penelitian

Untuk menghindari adanya perluasan pembahasan dalam penelitian, maka

dalam hal ini penulis melakukan pembahasan hanya pada sistem pengendalian

internal atas persediaan bahan baku yang sudah diterapkan di PT Adiprima

Suraprinta.

Asumsi Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi dasar asumsi penelitian adalah kurang

optimalnya sistem pengendalian internal persediaan bahan baku pada PT Adiprima

Suraprinta. Untuk itu, perlu adanya masukan terhadap sistem pengendalian internal

atas persediaan bahan baku.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapat data. Dalam

penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi adalah dasar semua pengetahuan. Dalam proses ini penulis

mengadakan pengamatan di perusahaan supaya lebih mampu memahami

(5)

2. Dokumen, merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dalam kegiatan ini

penulis mengumpulkan berbagai dokumen berbentuk tulisan seperti catatan

harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan dan kebijakan perusahaan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis kualitatif, yaitu dengan cara memberikan uraian interpretasi yang berupa

penjelasan dengan kalimat tentang kaitan hasil penelitian dengan teori – teori yang

relevan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang

diteliti. maka teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian unsur

pokok sistem pengendalian intern ini adalah :

1. Identifikasi data penelitian dalam rangka penerapan sistem pengendalian

internal prosedur PT. ADIPRIMA SURAPRINTA.

2. Analisa penerapan prosedur pengendalian persediaan Bahan baku pada PT

ADIPRIMA SURAPRINTA.

3. Evaluasi potensi resiko dan kelemahan penerapan prosedur pengendalian

internal persediaan Bahan baku pada PT. ADIPRIMA SURA PRINTA.

4. Analisa solusi atas potensi resiko yang ditemukan dalam rangka

pengendalian internal atas prosedur Bahan baku pada PT. ADIPRIMA

SURAPRINTA.

5. Kesimpulan dan saran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisa.

Identifikasi data penelitian dalam rangka penerapan sistem pengendalian internal prosedur PT. Adiprima Suraprinta.

Formulir yang digunakan dalam sistem prosedur pengendalian bahan baku PT.

Adiprima Suraprinta .

a. Surat Permintaan Pembeliaan Barang.

Surat permintaan pembelian barang merupakan bentuk form rangkap dua, 1

(6)

ke bagian purchasingyang diajukan oleh bagian departemen pada PT. Adiprima

Suraprinta.

b. Purchase Order.

Purchase order merupakan form yang digunakan pihak purchasing untuk

pembelian barang ke pihak pemasok. Purchase order di buat rangkap 4, putih untu

pemasok, merah untuk finance, kuning untuk purchasing, hijau untuk warehouse.

Fungsi yang terlibat dalam sistem pengendalian bahan baku 1. PPIC

PPIC merupakan pihak department sebagai planing & controlling untuk

kebutuhan bahan baku proses produksi.

2. Purchase

Purchase merupakan pihak departement yang bertugas sebagai pembelian bahan

baku yang di butuhkan.

3. Finance

Finance merupakan pihak department sebagai controlling keuangan pembelian

bahan baku. 4. Quality Control

Quality control merupakan pihak department merupakan sebagai cotrolling

kwalitas bahan baku yang di beli. 5. WareHouse.

WareHouse merupakan pihak departement penerimaan dan penyimpanan bahan

baku setelah proses quality control.

Analisa Penerapan Prosedur Pengendalian Bahan Baku pada PT. Adiprima Suraprinta.

Prosedur Pembelian Bahan Baku.

1. Bagian purchasing menerima document sppb (surat permintaan pembelian bahan

baku)dariPPIC Setingkap staffrangkap dua yang sudah di validasi oleh kepala

(7)

2. Bagian Purchasing setingkat staff memilih pemasok dari DPT (Daftar Pemasok

Terseleksi).

3. Bagian Purchasing setingkat staff melakukan negoisasi dengan pemasok.

4. Bagian Purchasing setingkat staff menentukan memilih pemasok lokal atau

import, setelah negoisasi tercapai, Bagian purchasing setingkat staff membuat

purchase order (P.O) rangkap 4 warna, warna putih untuk pemasok, merah

untuk finance, kuning untuk purchasing, hijau untuk warehouse.P.O divalidasi

kepala bagian purchase.Document warna merah diserahkan ke bagian Finance

sebagai bukti pembelian bahan baku.

5. Purchasing meminta konfirmasi dan kotrak ke pemasok.

6. Purchasing menerima kontrak dan minta validasi ke Top Manajemen sebagai

bukti kontrak.

Prosedur Penerimaan Bahan Baku.

1. Bagian Warehousesetingkat staff menerima dokumen tanpa P.O dari purchasing

sebagai jadwal kedatangan bahan baku.

2. Bagian Warehouse setingkat staff menerima surat jalan dari pemasok.

3. Bagian Warehouse setingkat staff memeriksa kesesuaian document dengan surat

jalan.

4. Incoming inspections oleh bagian Quality controlsetingkat operatoruntuk

memeriksa kwalitas bahan baku.

5. Bagian Warehousesetingkat staff akan membongkar muat pengiriman pemasok

sesuai dengan persetujuan Quality control sebagai penentu kwalitas.

Prosedur Penyimpanan Bahan Baku.

1. BagianWarehousesetingkat staff menyimpan bahan baku yang sudah di bongkar

2. Bagian Warehouse setingkat staff menerima bukti kuat berupa bukti penerimaan

bahan, surat jalan, struk timbangan.

3. Bagian admin Warehouse mengentry data untuk membuat laporan penerimaan

(8)

4. Bagian Warehouse setingkat staff membuat laporan penerimaan dan laporan

stock persediaan kemudiaan di validasi setingkat supervisor dan kepala bagian

warehouse.

5. Bagian Warehouse setingkat staff memberikan form bukti dan incoming

inspections ke purchasing.

Prosedur Pemakaian Bahan Baku.

1. Bagian PPIC setingkat staffmenerima order dari marketing setingkat staff.

2. Bagian PPIC setingkat staff membuat schudle produksi, menyiapkan bahan

baku dan bahan pendukung lainnya yang di butuhkan untuk proses produksi

dengan validasi supervisor dan kepala bagian PPIC.

3. Bagian Produksi setingkat assisten supervisor(kepala shift)membuat bon

pemakaian bahan baku untuk proses produksi ke bagianwarehouse.

4. Bagian Warehousese tingkat staff membuat laporan pengeluaran bahan baku.

Evaluasi Potensi Resiko dan kelemahan penerapan prosedur pengendalian internal persediaan Bahan Baku pada P.T Adiprima Suraprinta.

Adapun potensi resiko dan kelemahan sistem prosedur pengendalian

persediaan bahan baku PT. Adiprima Suraprinta adalah sebagai berikut:

a. Bagian Purchasing harusmemilih daftar pemasok terseleksi (DPT) secara manual

potensi resiko yang muncul adalah kesiapan pemasok bahan baku untuk

memenuhi kebutuhan persediaan bahan baku PT. Adiprima Suraprinta menjadi

terlambat.

b. BagianPurchasing membuat purchase order (P.O) menunggu negoisasi dari

pihak pemasok potensi resiko yang muncul adalah kebutuhan persediaan bahan

baku akan mengalami kendala tepat waktu untuk perencanaan produksi.

c. Pembongkaran muat oleh warehouseharus melalui persetujuan Quality control

dimana hal ini masih dilakukan secara manual sehingga mengakibatkan lost time

(9)

INTERPRETASI

Analisa solusi atas potensi resiko yang di temukan dalam rangka pengendalian internal atas prosedur bahan baku pada PT. Adiprima Suraprinta.

Adapun permasalahan dan potensi resiko ysng muncul pada point 1,2 dan 3

dapat dilakukan perbaikan sebagai berikut :

a. Bagian Purchasing memilih daftar pemasok terseleksi (DPT) potensi resiko yang muncul adalah mencari kesiapan pemasok bahan baku untuk memenuhi

kebutuhan persediaan bahan baku PT. Adiprima Suraprinta sehingga solusi dari

permasalahan tersebut adalah daftar pemasok harus di kontrak terlebih dahulu

dan tercatat dalam sistem untuk mencegah kelambatan pengiriman persediaan

bahan baku di PT. Adiprima Suraprinta.

b. Bagian Purchasing membuat purchase order (P.O) menunggu negoisasi dari pihak pemasok potensi resiko yang muncul adalah kebutuhan persediaan bahan

baku akan mengalami kendala kurang tepat waktu untuk perencanaan

produksi.Sehingga solusi dari permasalahan tersebut PT. Adiprima Suraprinta

membuat draft di sistem dengan perjanjian waktu untuk di serahkan kepada

pemasok dalam memenuhi persediaan bahan baku di PT.Adiprima Suraprinta.

c. Pembongkaran barang bahan baku oleh warehouse potensi resiko yang muncul adalah waktu pembongkaran bahan baku menunggu dari pihak quality control

solusi dari hambatan permasalahan ini adalah persetujuan atas bongkar muat

harus dilakukan dengan sistem sehingga dapat memudahkan untuk proses

bongkar muat dan disetujui oleh quality control sehingga proses bongkar muat

dilakukan dengan tepat waktu.

SIMPULAN

Setelah menganalisis dan mengevaluasi sistem pengendalian intern atas

siklus persediaan bahanbaku pada PT Adiprima Suraprinta. Maka penulis dapat

(10)

1. Bagian Purchasing memilih daftar pemasok terseleksi (DPT) potens iresiko yang muncul adalah mencari kesiapan pemasok untuk memenuhi kebutuhan

persediaan bahan baku PT. AdiprimaSuraprinta.

2. Bagian Purchasing membuat purchase order (P.O) menunggu negoisasi

dari pihak pemasok potensi resiko yang muncul adalah kebutuhan

persediaan bahan bakuakan mengalami kendala kurang tepat waktu untuk

perencanaan produksi..

3. Pembongkaran barang bahan baku oleh warehouse potensi resiko yang

muncul adalah waktu pembongkaran bahan baku menunggu dari pihak

quality control.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis berusaha memberikan saran kepada

PT Adiprima Suraprinta yang mungkin bermanfaat dalam mengatasi kelemahan

yang terdapat dalam sistem penerapan pengendalian intern terhadap persediaan

bahan baku. Adapun saran – saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah :

1. Seleksi daftar pemasok harus di kontrak terlebih dahulu dan tercatat dalam

sistem untuk mencegah kelambatan pengiriman persediaan bahan baku di PT.

Adiprima Suraprinta.

2. Membuat draft di sistem dengan perjanjian waktu untuk di serahkan kepada

pemasok dalam memenuhi persediaan bahanbaku di PT.Adiprima Suraprinta.

3. Persetujuan atas bongkar muat harus dilakukan dengan sistem sehingga dapat

memudahkan untuk proses bongkar muat dan disetujui oleh quality control

sehingga proses bongka rmuat dilakukan dengan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Yusi dan Idris (2009), Metodologi Penelitian,Citra Books Indonesia, Palembang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Produksi CPO yang dihasilkan Sungai Bengkal Mill dalam kurun waktu 6 tahun terakhir mengalami tren penurunan yang cukup

Selain itu diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penelitian lebih lanjut terkait dengan masalah kualitas kehidupan kerja atau masalah

Sutakaria (1980) menyebutkan bahwa penyakit epidemik dipergunakan untuk penyakit yang merusak dengan persentase yang tinggi dalam suatu populasi tanaman. Jadi jumlah

Ada pun mereka yang diperbolehkan untuk puasa adalah bila kadar gula dalam darah <200 mg/dl atau mereka yang mendapat obat hipoglikemik oral adalah bila kadar gula

Metode yang akan digunakan adalah modulasi dengan menggunakan sinyal Frequency Shift Keying (FSK).Mikrokontoler Raspberry PI 3 ini digunakan sebagai memonitoring suhu, kelembapan

Hasil penelitian ini meliputi: (1) tokoh utama dalam karangan narasi siswa berupa tokoh “aku”, sedangkan tokoh sampingan berupa keluarga dan teman; (3) latar yang

Di antara wakaf pendidikan yang terpenting di Mesir adalah bahwasanya ia membangun sekolah di Kairo di samping peninggalan bersejarah yang dinisbalkan kepada Imam

Berdasarkan hasil pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kab Pangkajene dan Kepulauan serta memperhatikan Perpres 54 Tahun 2010