UJI KOEFISIEN KORELASI
ARAHAN PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK BERDASARKAN KEBUTUHAN PENDUDUK KOTA
Azhar Hidayat_1630600131
1Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan, azharhidayat31@yahoo.com
2Dosen Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan, furisari_nurwulandari@unpas.ac.id
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung
Jl. Dr. Setiabudi No.193, Kota Bandung
1. Pendahuluan
dari minimnya ketersediaan RTH di perkotaan adalah masyarakat memiliki keterbatasan tempat untuk melakukan sosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya, lebih lanjutnya terbatasnya RTH di kawasan perkotaan dapat menyebabkan polusi-polusi yang dihasilkan tidak dapat diserap sehingga dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan arahan penyediaan RTH publik yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk di Kota. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kebutuhan RTH publik berdasarkan jumlah penduduk Kota, menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi penyediaan RTH publik di Kota dan merumuskan arahan penyediaan RTH publik yang sesuai dengan kebutuhan dan faktor yang mempengaruhinya di Kota.
A. Teori Uji Korelasi
Korelasi adalah teknik statistik yang digunakan untuk meguji ada/tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih. Besar kecilnya hubungan antara dua variabel dinyatakan dalam bilangan yang disebut koefisien korelasi, dengan prinsip:
Besarnya Koefisien antara -1 0 +1
Besaran koefisien -1 & 1 adalah hubungan yang sempurna
Nilai Koefisien 0 atau mendekati 0 dianggap tidak berhubungan antara dua variabel yang diuji
Arah Hubungan:
Positif (Koefisien 0 s/d 1) Negatif (Koefisien 0 s/d -1) Nihil (Koefisien 0).
B. Definisi Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area yang memanjang berbentuk jalur dan atau area mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja di tanam.
Pada pengujian apakah variabel pada data ini mempunyai hubungan korelasi atau tidak secara signifikan, dengan memperhatikan:
3.1 Signifikansi :
Berkenaan dengan besaran angka, jika 0, maka artinya tidak ada korelasi
sama sekali dan jika korelasi 1 berarti korelasi sempurna, hal ini berarti bahwa semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, jika r (koefisien korelasi) mendekati 0 maka hubungan dua variabel semakin lemah. Sebagai standarisasi, angka korelasi diatas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedangkan dibawah 0,5 korelasi lemah.
Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran
hasil. Tanda negatif (-) pada output menunjukkan adanya arahan yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+) pada output menunjukkan adanya arahan yang sama.
1.2 Dasar Pengambilan Keputusan pada Uji Koefisen Korelasi:
Berdasarkan nilai signifikansi : Jika nilai signifikansi > dari 0,05, maka
kesimpulannya tidak terdapat korelasi, sedangkan jika < dari 0,05, maka terdapat korelasi.
3. Berdasarkan tanda bintang (*) yang diberikan SPSS. Jika terdapat tanda bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang dianalisis terjadi korelasi, sebaliknya jika tidak terdapat tanda bintang pada
pearson correlation maka antara variabel yang dianalisis tidak terjadi
korelasi.
4.1 Tahapan Pengerjaan
Aplikasi Pada SPSS: 1. Buka SPSS
2. Klik Variabel View, kemudian pada bagian Name tulis saja Jarak, kemudian dibaris selanjutnya Aksesibilitas dan di baris selanjutnya Harga. Pada kolom Type ubah menjadi Numeric, dan pada kolom Label isi dengan keterangan variabel yang jelas.
4. Setelah itu akan muncul kotak dengan nama Bivariate Correlations, masukkan
variabel ke dalam kolom variables. Pastikan kolom Correlation Coefficients
sudah mencentang Pearson, kemudian kolom Test of Significance sudah mencentang Two Tailed. Dan Flag significcant correlation juga sudah di centang.
5. Klik OK, maka akan keluar hasil sebagai berikut
Hasil dan Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai siginifikansi dan nilai Pearson pada Tabel Correlation. Maka dapat dilihat 2 pertimbangan :
a. Berdasarkan Nilai Siginifikansi
Dari output diatas, diketahui antara luas RTH dengan Penyediaan RTH mempunyai nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya antara Jarak dengan Harga Lahan mempunyai nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat nilai korelasi yang signifikan. Yang terakhir antara Aksesibilitas dengan Harga Lahan mempunyai nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.
Dari output diatas, diketahui bahwa Nilai Pearson Correlation yang dihubungkan antara masing – masing variabel mempunyai tanda bintang, ini berarti terdapat
korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.
5. Daftar Pustaka
Hidayat, Wahyu. 2012. Korelasi Regresi – Penjelasan dan Tutorial Lengkap. Statistikian. https://www.statistikian.com/2012/08/korelasi.html di akses 15 Maret 2018.
http://www.medcofoundation.org/mengenal-ruang-terbuka-hijau/. Di akses pada 8 maret 2018