• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Suatu Rencana Pengelolaan Terpadu DAS Asahan Danau Toba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Suatu Rencana Pengelolaan Terpadu DAS Asahan Danau Toba"

Copied!
242
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pengelolaan DAS Terpadu
Gambar 5. Lahan terjal yang terbuka di daerah Tobasa DTA Toba
Tabel 9. Jumlah  dan  Perkembangan  Penduduk di SWP DAS Asahan Toba
Tabel 11.  Jumlah Penduduk  Per kelompok umur per kecamatan Pada Wilayah DAS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lahan merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan sekaligus merupakan media lingkungan untuk memproduksi pangan, perumahan, dan lain- lain. Pertambahan jumlah penduduk

Tanah atau bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari suatu tempat yang mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai (DAS) dan masuk ke dalam suatu badan air secara

dan mempertahankan kepentingannya namun pengambilan keputusan tetap ada pada Tim Kecil atau aktor tertentu, dalam hal ini peneliti identifikasikan sebagai fasilitator

Hasil survei lapangan dan wawancara dengan pakar serta instansi terkait seperti Bappeda, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten

Departemen Kehutanan RI (2001), Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai bagian dari pembangunan wilayah saat ini masih menghadapi berbagai masalah yang

Aktor pemerintah baik di tingkat provinsi maupun Kabupaten seperti: gubernur Riau , sekretaris Daerah, Bupati, Kepala Dinas perkebunan, Kepala Dinas kehutanan,

Pemerintah dan pemerintah daerah mempunyai komitmen untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya air  Bappeda, Dinas PU, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas

Menurut Darajati (2001), pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat pada umumnya memiliki empat faktor pokok beban/tanggung jawab dalam pengelolaan DAS, yaitu: 1)