Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Suatu Rencana Pengelolaan Terpadu DAS Asahan Danau Toba
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Lahan merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan sekaligus merupakan media lingkungan untuk memproduksi pangan, perumahan, dan lain- lain. Pertambahan jumlah penduduk
Tanah atau bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari suatu tempat yang mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai (DAS) dan masuk ke dalam suatu badan air secara
dan mempertahankan kepentingannya namun pengambilan keputusan tetap ada pada Tim Kecil atau aktor tertentu, dalam hal ini peneliti identifikasikan sebagai fasilitator
Hasil survei lapangan dan wawancara dengan pakar serta instansi terkait seperti Bappeda, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Departemen Kehutanan RI (2001), Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai bagian dari pembangunan wilayah saat ini masih menghadapi berbagai masalah yang
Aktor pemerintah baik di tingkat provinsi maupun Kabupaten seperti: gubernur Riau , sekretaris Daerah, Bupati, Kepala Dinas perkebunan, Kepala Dinas kehutanan,
Pemerintah dan pemerintah daerah mempunyai komitmen untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya air Bappeda, Dinas PU, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas
Menurut Darajati (2001), pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat pada umumnya memiliki empat faktor pokok beban/tanggung jawab dalam pengelolaan DAS, yaitu: 1)