BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 bahwa
Pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan lapangan kerja dan
lapangan usaha bagi setiap angkatan kerja sehingga dapat memperoleh pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanuasiaan.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang
terletak pada Jalan Asrama Nomor 143 Medan berdiri pada tanggal 13 Juli 2001,
dan dikepalai oleh Bapak Ir. A. Umay. Sebelumnya Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi telah mengalami sejarah perkembangan yang terdiri atas lima kurun
waktu, yaitu:
I. Masa Hindia Belanda (1921 – 1942)
Kantor yang khusus mengurusi soal perburuhan (masa itu belum mengenal
istilah tenaga kerja), pada masa Hindia Belanda baru dibentuk pada tahun 1921
dengan staatblad 1921 no.183 dengan nama “Kantor Van Ar Beid” (kantor
pemburuhan) yang berada dibawah Departemen Kehakiman.
Pada tahun 1931 dibentuk kantor penempatan tenaga pusat yang diberi
nama “Centrale Ar Beidsburs” dalam lingkungan kantor Van Ar Beid dengan
tugas sebagai berikut:
2. Mengurus perburuhan.
3. Memajukan usaha-usaha kolonisasi buruh dan emigrasi bebas.
II. Masa Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
Pada masa penjajahan Jepang, semua tenaga kerja dikerahkan untuk
membantu Jepang dalam memenangkan perang. Untuk keperluan itu, pemerintah
penduduk Jepang membentuk bagian pemerintahan dari pusat sampai
kabupaten-kabupaten yang dikenal dengan nama “Romokyoku” atau “Romuka”.
Tugas dari badan-badan ini adalah mengerahkan tenaga kerja untuk
keperluan pemerintah guna membangun prasarana fisik bagi keperluan perang
seperti jalan raya, jembatan, terowongan, lapangan terbang dan lain-lain. Tenaga
kerja yang dikerahkan itu disebut “Romusha” yang berarti prajurit pekerja.
III. Masa Revolusi Fisik (1945 – 1950)
Pada tahun 1946 oleh pemerintah Repubkik Indonesia dibentuk bagian
pemusatan tenaga kerja yang bernaung dibawah kementrian sosial. Bagian
pemusatan ini mempunyai kaki dikabupaten yang diberi nama Kantor Kerja
Antara.
Kementrian pemburuhan dengan mentri pertamanya Ibu S. K. Trimurti
diberi tugas menyelenggarakan urusan mengenai:
1. Perlindungan tenaga buruh dan keselamatan kerja.
2. Jaminan sosial.
3. Perselisihan perburuhan.
5. Organisasi buruh.
6. Kerjaantara (antara kerja).
7. Kewajiban bekerja dan pengerahan tenaga.
8. Pendidikan tenaga.
9. Transmigrasi perburuhan dijadikan jawaban.
Pada tahun 1948, berdasarkan penempatan pemerintah no.1 tahun 1948
tanggal 4 Februari 1948 Kementrian Pemburuhan dan Kementrian Sosial
disatukan menjadi Kementrian Perburuhan dan Sosial. Organisasi Kementrian
Perburuhan selanjutnya diatur dengan peraturan Mentri Perburuhan dan Sosial no.
1 tahun 1948. Berkas Kemetrian Perburuhan dijadikan jawaban perburuhan dan
berkas Kmentrian Sosial dijadikan jawaban sosial.
IV. Masa Orde Lama (1996)
Berdasarkan peraturan Mentri Perburuhan tanggal 16 Agustus 1945 Np.74
Jucto, peraturan Mentri Perburuhan tanggal 3 November 1955 No.103 tahun
1955, Jawatan Penempatan Tenaga direorganisasi menjadi berikut:
1. Kantor Pusat Jawatan Penempatan Tenaga Kerja.
2. Kantor Inspeksi Jawatan Tenaga.
3. Kantor Penempatan Tenaga Daerah di 37 tempat.
Pada tahun 1964 berdasarkan peraturan Mentri Perburuhan tanggal 12
September 1964 No.8 tahun 1964 diadakan lagi perubahan organisasi dan tugas
Departemen Perburuhan. Mentri Perburuhan dibantu 4 wakil pembantu mentri
a. Administrasi.
b. Penelitian, perencanaan dan penilaian.
c. Hubungan dan pengawasan perburuhan.
d. Tenaga kerja.
Dengan tugas memimpin pelaksanaan tugas Departemen Perburuhan
dalam bidang tenaga kerja yang meliputi urusan pengerahan, penyaluran dan
penempatan tenaga kerja, latihan kerja serta pembinaan buruh dan pimpinan
perusahaan.
V. Masa Orde Baru
Berdasarkan Keputusan Presiden Kabinet Ampera tanggal 3 Nopember
1966 No. 75/u/Kep/11/1966 tentang Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Departemen Tenaga Kerja mempunyai seorang sekretaris jenderal sebagai unsur
pembina umum administratif yang merupakan unsur pembantu pimpinan
departemen. Kemudian 2 direktur jenderal sebagai unsur pembinaan teknis yang
merupakan pelaksanaan utama departemen masing-masing untuk urusan
pembinaan dan tenaga.
B. Visi Dan Misi Perusahaan
a. Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
“Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang Sejahtera” makna yang
terkandung dalam visi tersebut adalah :
1. Terwujudnya tenaga kerja kompeten dan produktif.
2. Terwujudnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.
3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan
berkeadilan.
4. Terwujudnya perlindungan tenaga kerja.
5. Terwujudnya kesejahteraan pekerja dan purna kerja.
6. Terwujudnya penataan persebaran penduduk yang serasi, seimbang dan
sejahtera.
b. Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara
Untuk merealisasikan visi dan memberikan arah serta tujuan yang akan
diwujudkan maupun memberikan fokus terhadap program dan kegiatan yang
dilaksanakan, maka misi Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera
Utara adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan produktivitas tenaga
kerja.
2. Menentukan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.
3. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan industrial yang harmonis,
dinamis dan berkeadilan serta kesejahteraan pekerja dan purna kerja.
4. Meningkatkan dan mengembangkan perlindungan ketenagakerjaan dan
5. Mengembangkan potensi sumber daya manusia dan memfasilitasi
perpindahan penduduk untuk memenuhi kebutuhan pengembangan
pemukiman transmigrasi yang berwawasan lingkungan.
6. Mengembangkan masyarakat dan kawasan transmigrasi yang sejahtera
untuk mendukung pengembangan daerah.
7. Meningkatkan kualitas perencanaan dan sistem informasi ketenagakerjaan
dan transmigrasi.
8. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang
berkompeten dilindungi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sumatera Utara.
C. Tujuan Dan Sasaran Perusahaan a. Tujuan Perusahaan
Untuk merealisasikan Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Sumatera Utara, maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan komitmen personil dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara kepada keberhasilan pelaksanaan
tugas secara maksimal dan berkualitas.
2. Meningkatkan perencanaan dan pengendalian program ketenagakerjaan
dan transmigrasi.
3. Meningkatkan penyajian informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
5. Meningkatkan penanggulangan pengangguran dan perluasan kesempatan
kerja.
6. Meningkatkan jumlah perusahaan yang melakukan mekanisme dan
hubungan industrial yang harmonis.
7. Meningkatkan jumlah pengusaha dan pekerja yang melaksanakan
peraturan ataupun norma ketenagakerjaan.
8. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
9. Meningkatkan kualitas penyimpanan pemukiman pengerahan, fasilitas
perpindahan dan penempatan transmigrasi.
10.Meningkatkan kualitas sosial budaya, pengembangan usaha ekonomi dan
investasi kawasan transmigran dan pelatihan transmigrasi.
b. Sasaran Perusahaan
Untuk mewujudkan tujuan yang telah diuraikan, yang merupakan
penjabaran dan langkah untuk penerapan Visi dan Misi, serta memberikan fokus
terhadap program, kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi, maka sasaran
yang perlu dicapai selama 5 tahun adalah sebagai berikut:
1. Para pegawai memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai
dengan kepentingan pelaksanaan tugas, mampu melaksanakan tugas yang
berkembang secara berkualitas yang didukung sikap dan moral yang
2. Masyarakat mengerti dan memahami dunia ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian dengan menyajikan informasi ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian yang akurat dan up to date.
3. Program ketenagakerjaan ketransmigrasian dapat terlaksana dengan
perencanaan ketenagakerjaan dan transmigrasi yang sistematis, terkendali,
terpadu dan berkesinambungan.
4. Tenaga kerja yang akan memasuki dunia kerja dan yang terkait dengan
hubungan kerja memiliki kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi.
5. Masyarakat pengusaha dan pekerja memahami pentingnya produktifitas
untuk peningkatan kesejahteraan.
6. Terbukanya informasi kesempatan kerja dalam negeri dan luar negeri
dengan adanya penyuluhan jabatan dan pelayanan penempatan serta
informasi pasar kerja.
7. Terciptanya lapangan kerja baru dalam rangka penanggulangan
pengengguran melalui pemanfaatan teknologi tepat guna, pendayagunaan
tenaga kerja dan penciptaan wirausaha baru serta pengendalian
penggunaan tenaga kerja asing pendapat dalam rangka ahli teknologi.
8. Antisipasi gejolak hubungan industrial dengan menumbuh kembangkan
lembaga Bipartite agar tercipta hubungan yang harmonis antara pekerja
dan pengusaha.
9. Penanganan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial secara
cepat dan tepat dengan mekanisme yang diatur oleh peraturan
10.Pekerja menerima upah yang layak sesuai kondisi perkembangan
perekonomian daerah dengan mekanisme ketentuan yang berlaku sehingga
kesejahteraan pekerja dan purna kerja dapat meningkat.
11.Pekerja dapat perlindungan dalam melakukan hubungan kerja maupun
diluar hubungan kerja sesuia peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang menyangkut norma, kesehatan dan keselamatan kerja.
12.Penanganan mobilitasi akibat adanya gejolak sosial atau bencana alam
dengan pengerahan dan penempatan ke suatu pemukiman transmigrasi
yang dapat berkembang.
13.Pembangunan kawasan transmigrasi yang layak huni, layak usaha, layak
berkembang, layak lingkungan sesuai dengan sosial budaya masyarakat
yang aman, tertib, dan sejahtera.
14.Mantapnya motivasi dan peranan warga transmigran untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
15.Meningkatkan operasional, pengelolaan dan pengadilan potensi
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
16.Menyelaraskan program pembangunan daerah dengan program
Pembangunan Nasional bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di
tingkat Provinsi dengan Kabupaten/kota.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan susunan pola perhubungan antara
tanggungjawab dari masing-masing staf pegawai sehingga proses pelaksanaan
kerja semakin efektif dan mempermudah pencapaian tujuan yang telah ada.
Adapun struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah sebagai
Didalam tubuh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera
Utara dan wewenang telah ditetapkan, adapun tugas dan wewenang setiap bagian
yang terdapat didalamnya, antara lain sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas
membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas
pembantuan, serta tugas dekonsentrasi dibidang ketenagakerjaan dan
transmigrasi. Untuk menyelenggarakan sebagaimana tugas tersebut, kepala
dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan konsep standar pelaksanaan kewenangan daerah
kabupaten/kota, standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dibidang
ketenagakerjaan dan transmigrasi.
b. Pelaksanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan dibidang
ketenagakerjaan dan transmigrasi, sesuai kebijakan daerah dengan
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
c. Penyelenggaraan koordinasi dan kerja sama kemitraan dengan
pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan
dan transmigrasi sesuai kebijakan daerah ketentuan dan standar yang
ditetapkan.
2. Wakil Kepala Dinas
Wakil Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas membantu
tugas pembantuan ditenaga kerja dan trasnmigrasi. Adapun fungsi wakil
kepala dinas adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tugas dan fungsi kepala dinas apabila kepala dinas
berhalangan sesuai standar yang diharapkan
b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang
tugas dan fungsinya
c. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang
dan fungsinya
d. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai standar yang ditetapkan.
3. Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala bagian tata usaha mempunyai tugas membantu kepala dinas
dibidang umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, organisasi dan
hukum.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut kepala bagian tata usaha
dibantu oleh:
3.1. Kepala Sub Bagian Umum
Tugas kepala sub bagian umum sebagai berikut:
- Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar prosedur penyelenggaraan
urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan
- Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan
barang/perlengkapan dan perjalanan dinas, sesuai ketentuan dan
standar yang ditetapkan.
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian tata
usaha, sesuai bidang tugasnya.
- Memberikan masukan yang perlu kepada kepala bagian usaha.
3.2. Kepala Sub Bagian Keuangan
Tugas kepala sub bagian keuangan sebagai berikut:
- Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan prosedur dan
akuntabilitas pengolahan keuangan.
- Menyusun rencana belanja dan menyelenggarakan administrasi
keuangan serta membuat laporan keuangan, sesuai ketentuan
standar yang ditetapkan.
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian tata
usaha sesuai bidang dan tugasnya.
3.3. Kepala Sub Kepegawaian
Tugas kepala sub kepegawaian sebagai berikut:
- Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
pembaruan dan kepegawaian.
- Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, penegakan disiplin
dan pembinaan kesejahteraan, sesuai ketentuan dan standar yang
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian tata
usaha sesuai bidang tugasnya.
- Memberikan masukan yang perlu kepada kepala bagian tata usaha
sesuai bidang dan tugasnya.
3.4. Kepala Sub Bagian Organisasi dan Hukum
Tugas kepala sub bagian organisasi dan hukum sebagai berikut:
- Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan prosedur
kerja, tata kerja, sarana administrasi sistem pelayanan serta
penyiapan dan pengkajian produk-produk hukum dilingkungan
dinas.
- Melaksanakan upaya pemantapan prosedur kerja, tata kerja, tata
naskah dinas, sarana administrasi sistem pelayanan, pengkajian dan
eksaminasi produk-produk hukum sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan.
- Melaksanakan advokasi dan pembelaan berkoordinasi dengan biro
hukum, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
4. Kepala Seksi Penyusunan Program
Tugas kepala seksi penyusunan program sebagai berikut:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
menyusun dan menyempurnakan standar penyusunan program
b. Menyelenggarakan penyusunan program pelatihan, sesuai ketentuan
dan standar yang ditetapkan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala balai sesuai
bidang tugasnya.
d. Memberikan masukan yang perlu kepada balai sesuai bidang tugasnya.
5. Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi
Tugas kepala seksi monitoring dan evaluasi sebagai berikut:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan
daerah kabupaten/kota.
b. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi pembinaan, pemberdayaan dan
pengendalian penerapan standar pelaksanaan monitoring evaluasi dan
pelaporan, sesuai standar yang ditetapkan.
c. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan
penyelenggaraan kegiatan dan transmigrasi sesuai ketentuan yang
ditetapkan.
6. Kepala Seksi Sistem Informasi dan Penyuluhan
Tugas kepala seksi sistem informasi dan penyuluhan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan program informasi
dan penyuluhan serta perencanaan tenaga kerja.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pembangunan dan
peningkatan informasi dan penyuluhan.
c. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi pembinaan, pemberdayaan dan
pengendalian penerapan standar pelaksanaan informasi dan
penyuluhan serta perencanaan tenaga kerja, sesuai ketentuan dan
standar yang berlaku.
7. Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat
Tugas kepala seksi peran serta masyarakat sebagai berikut:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan
daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas
dalam pelaksanaan peran serta masyarakat.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang
pengembangan dan peningkatan peran serta masyarakat sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
c. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan serta sosialisasi,
evaluasi dan pengendalian standar pelaksanaan peran serta masyarakat
8. Kepala Sub Dinas Penempatan Transmigrasi
Tugas kepala sub dinas penempatan transmigrasi sebagai berikut:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan untuk penyusunan dan
penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah
kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam
pelaksanaan persiapan kawasan.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana menengah dan tahunan dalam peningkatan
persiapan kawasan sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan, serta sosialisasi,
evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan persiapan
kawasan sesuai ketentuan dan standar yang berlaku.
9. Kepala Seksi Produktifitas dan Mandiri
Tugas kepala seksi produktifitas dan mandiri sebagai berikut:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan
daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas
dalam pengembangan tenaga kerja mandiri, teknologi tepat guna dan
perluasan lapangan kerja dalam rangka pendayagunaan tenaga kerja
b. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencan jangka menengah dan tahunan dibidang
pengembangan tenaga kerja mandiri, dan teknologi tepat guna.
10.Kepala Seksi Usaha Ekonomi dan Investasi
Tugas kepala seksi usaha ekonomi dan investasi sebagai berikut:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan
daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas
dalam pelaksanaan usaha ekonomi dan investasi.
b. Mengumpulkan dan mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang
pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi dan investasi sesuai
ketentuan dan standar.
c. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan serta sosialisasi,
evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan usaha
ekonomi dan investasi sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.
11.Kepala Seksi Budaya
Tugas kepala seksi budaya sebagai berikut:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas
dalam pelaksanaan sosial budaya.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan tugas-tugas dinas
dalam pelaksanaan sosial budaya sesuai ketentuan yang ditetapkan.
c. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan, serta sosialisasi
evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan usaha
ekonomi dan investasi sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.
12.Kepala Seksi Persyaratan Kerja
Tugas kepala seksi persyaratan kerja yaitu mengumpulkan, mengolah dan
menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar
pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas dalam pelaksanaan pembinaan persyaratan kerja serta
penepatan Upah Minimum (UPM) dan Upah Minimum Sektoral Provinsi
(UMSP).
13.Seksi Persiapan Kawasan
a. Menumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan
daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaan persiapan kawasan.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang
pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi dan investasi sesuai
ketentuan dan standar.
c. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan serta sosialisasi
evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan usaha
persiapan kawasan sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.
14.Seksi Pelatihan dan Teknologi
Tugas seksi pelatihan dan teknologi yaitu:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan
daerah kabupaten/kota serta standar pelaksanaaan tugas-tugasnya
dalam pengembangan tenaga kerja, teknologi tepat guna dan perluasan
lapangan kerja dalam rangka pendayagunaan tenaga kerja penganggur
melalui sistem padat karya.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang pelatihan
E. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja usaha pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memuat ikhtisar
realisasi pencapaian target kinerja APBD menurut urusan pemerintah daerah,
berupa gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan
kegiatan yang meliputi:
1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan yang menyajikan
informasi tentang organisasi yang ditetapkan sebagai entitas akuntansi dan
entitas pelaporan keuangan derah.
2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan pelaporan keuangan,
menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis kas atau basis
akrual untuk pengakuan pendapatan, belanja, atau pembiayaan serta
penerapan kebijakan basis akrual untuk pengakuan asset dan ekuitas dana.
Basis pengukuran yang mendasari pelaporan keuangan menyajikan
informasi tentang penerapan kebijakan basis pengukuran atas
laporan-laporan keuangan daerah. Dalam bagian ini harus disajikan proses
penetapan nilaii setiap asset dan ekuitas dana. Informasi pengukuran
pos-pos laporan-laporan keuangan harus jelas menggambarkan nilai perolehan
historis. Nilai perolehan historis yaitu asset yang harus dicatat, diukur
sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari
imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut, dan ekuitas dana
dicatat atau diukur sebesar total nilai asset.
kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan akuntansi yang
belum diterapkan atas pos-pos laporan keuangan sesuai dengan standar
akuntansi pemerintah.
F. Rencana Kegiatan Perusahaan
Rencana kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi berdasarkan penyusunan rencana review atas laporan keuangan
pemerintah daerah yang dikoordinasikan oleh Inspektorat Jenderal Departemen
Dalam Negeri / Inspektorat Provinsi. Rencana review sebagaimana dituangkan
dalam Rencana Kerja Pengawasan Tahunan dan Program Kerja Pengawasan
Tahunan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri. Perencanaan
review sebagaimana dimaksud meliputi:
a. pemahaman atas entitas;
b. penilaian atas Sistem Pengendalian Intern;
c. penyusunan Program Kerja Review.
Rencana review sebagaimana dimaksud didasarkan atas prinsip
kesesuaian, keterpaduan, menghindari tumpang tindih, efisiensi dan efektifitas
dalam penggunaan sumber daya pengawasan. Pemahaman atas entitas
sebagaimana dimaksud meliputi:
a. pemahaman latar belakang dan sifat dari lingkungan operasional entitas
pelaporan;
c. pemahaman terhadap prinsip dan metode akuntansi dalam pembuatan