• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Seni Rup Aliran Aliran Dalam Se

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Seni Rup Aliran Aliran Dalam Se"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Seni Lukis

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.

Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas,papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

(2)

Aliran-aliran dalam seni lukis

A. Aliran Primitif

1. Pengertian dari Aliran Primitif

Dinamakan primitif karena dari segi cara pengungkapannya tampak adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh dorongan spiritualitas dan kepentingan magis. Para pelukisnya belum mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya budaya, dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari karya-karyanya. Mereka berkarya secara intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional inilah tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung simbolistik karena ungkapan perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil pemikirannya yang naif (bisa juga primordial).

Karya Lukisan Prasejarah seperti Lukisan gua yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan binatang perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut dapat digolongkan ke dalam karya-karya yang primitif. Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme. Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di Bali.

Primitif adalah suatu aliran dari kebudayaan masyarakat atau individu tertentu yang belum mengenal dunia luar atau jauh dari peradaban. Aliran primitif mempunyai arti tidak mengenal peradaban dan tidak mengenal kesopanan atau tatakrama. Kata primitif sering digunakan untuk suatu kebudayaan atau masyarakat yang hidupnya masih tergantung alam ataupun tidak mengenal dunia luar.

Aliran primitif bisa dikatakan aliran dari budaya atau gaya tradisional. Serta bisa juga dikenal dengan Naif Primitivesme, yang berasal dari kata Naif berarti kekanak-kanakan dan Primitif berarti Sederhana. Jadi, dapat diartikan bahwa aliran Naif Primitivesme merupakan aliran dalam seni lukis yang sederhana dan kekanak- kanakan. Aliran ini diikuti oleh pelukis Henri Rousseau (1844 – 1910), Moris Utrillo dan Marval.

(3)

serta memiliki kekuatan magis. Ungkapan dalam bentuk aliran ini diwujudkan dengan symbol-simbol, bentuk dekoratif, ornamen dengan pengulangan motif atau gambar yang sama. Lukisan ini juga berupa, garis-garis, lengkungan, lingkaran dan pilin.

Aliran primitif biasanya :

 Tidak mengutamakan keindahan, teteapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan

kepercayaan

 Untuk upacara ritual

 Terkesan misteri, magis, dan makna lambing

 Proporsi bentuk tidak sempurna

 Lugas atau apa adanya

2. Perkembangan Aliran Primitif

Seni primitif berkembang pada zaman prasejarah, yang mana tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat sederhana sekali dan sekaligus merupakan ciri utama, sehingga manusianya disebut orang primitif. Hal ini berpengaruh dalam kebudayaan yang mereka hasilkan. Mereka menghuni goa-goa, hidup berpindah-pindah (nomaden) dan pekerjan berburu binatang. Di bidang kesenian, karya seni yang dihasilkan juga sangat sederhana, namun memiliki nilai tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka. Peninggalan karya seni yang dihasilkan berupa lukisan binatang buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada dinding goa, seperti pada dinding goa Leang-leang di Sulawesi Selatan, goa-goa di Irian Jaya, dan pada dinding goa Almira Spanyol.

Karya seni yang dihasilkan hanya merupakan ekspresi perasaan mereka terhadap dunia misterius atau alam gaib yang merupakan simbolis dari perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan takut, senang dan perdamaian. Ciri-ciri lain dari seni premitif yaitu goresannya spontannitas, tanpa perspektif, dan warna-warnanya terbatas pada warna merah, coklat, hitam, dan putih.

(4)

menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna.

Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengandwimatra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi (kisah/cerita) dalam karya-karyanya.

Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan obyek-objek- objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat denganproporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli.

Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis, imajinasi memegang peranan penting hingga kini. Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup (mengulang), berburu dan memasang perangkap, bercocok-tanam), dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang mempengaruhi perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan.

(5)
(6)

4. Tokoh beserta Karyanya dari Pengembang Aliran Primitif a. WIDAYAT (1923 - 2002)

Widayat lahir pada tahun 1923 di Kutoarjo, Jawa Tengah. Ia masuk Sekolah Dasar Belanda yang waktu itu namanya H.I.S., kependekan dari Hollands Inlandsche School. Sekolah untuk kaum pribumi dengan pengantar bahasa Belanda. Setelah tamat tahun 1937 dari H.I.S. Trenggalek, Widayat menuju Bandung untuk melanjutkan sekolahnya di Sekolah Kejuruan Menengah yang tidak diselesaikan sampai tamat. Widayat mempunyai seorang kawan yang kebetulan kakaknya pandai menggambar. Namanya Mulyono, yang menggambar tiap hari Minggu. Itulah awal riwayat hidup Widayat, atau otobiografi pelukis Widayat, seorang pelukis Indonesia.

Dalam lukisan berjudul “Hutan” ini, Widayat memperlihatkan kecenderungan pada gaya dekoratif yang telah mencapai personal style-nya dengan kuat. Gaya pribadi Widayat itu mempunyai ciri pada deformasi bentuk-bentuknya yang bersumber dari citra seni primitif. Bentuk-bentuk itu semakin kuat mengungkapkan ekspresi karena didukung oleh karakter unsur-unsur visualnya. Dalam lukisan ini, bentuk-bentuk manusia dan binatang yang dilukiskan dengan deformasi sederhana berada di antara ruang-ruang sempit dan himpitan bentuk-bentuk pohon yang berderet dan berjejalan. Dengan warna dan tekstur yang berat, lukisan “Hutan” ini mengungkapkan citra primitif yang kental.

(7)

Namun lebih dari itu, ia sebenarnya dapat dilihat tengah memberi makna hubungan spiritualnya dengan dunia makrokosmos. Kesadaran ini juga dapat dilihat pada lukisan ”Hutan” tersebut. Dalam lukisan itu, ia menghadirkan hubungan berbagai unsur mikrokosmos, seperti manusia, binatang-binatang, dan lebatnya pohon-pohon yang dalam suasana harmonis, namun penuh menyimpan misteri ini, juga merupakan ciri spiritual ketimuran yang tetap menjadi sumber spirit pelukis-pelukis modern Indonesia.

Minat Widayat pada seni lukis mulai diperlihatkan pada waktu menjadi tentara Divisi Garuda, Seksi Penerangan, di Palembang 1947 -1949. Pada waktu itu ia banyak membuat poster dan dekorasi studio foto. Penjelajahannya mulai dari bentuk-bentuk yang agak realistik, penyederhanaan lewat abstraksi dan deformasi, sampai pada abstrak total. Semua itu mengandung unsur yang sifatnya dekoratif. Meskipun demikian, yang paling kuat memberi identitas karakter pribadinya adalah bentuk-bentuk dengan deformasi dan unsur-unsur hias primitif geometrik.

b. Sindudarsono Sudjojono

Pelukis besar kelahiran Kisaran, Sumatra Utara, 14 Desember 1913, ini sangat menguasai teknik melukis dengan hasil lukisan yang berbobot. Dia guru bagi beberapa pelukis Indonesia. Selain itu, dia mempunyai pengetahuan luas tentang seni rupa. Dia kritikus seni rupa pertama di Indonesia.

(8)

5. Kesimpulan

Aliran primitif dalam seni lukis ini berkembang pada zaman prasejarah. Dimana hasil karyanya terbentuk dengan spontan, sangat sederhana baik dari segi bentuk dan warnya serta menggunakan alat seadanya. Aliran ini banyak ditemukan pada goa-goa. Manusia zaman dulu melukis berdasarkan emosinal, dan zaman dulu melukis bersifat magis. Karena bertujuan untuk memuja atau mendatangkan roh nenek moyang dan leluhurnya. Seiring berkembangnya zaman, lukisan yang beraliran premitif dibuat tidak lagi untuk hal magis.

B. Aliran Naturalisme

1. Pengertian dari Aliran Naturalisme

Istilah naturalisme berasal dari kata nature atau natural yang berarti alami dan isme yang berarti gaya seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan alam atau alami. Aliran ini dianggap bagian dari realisme yang memilih objek yang indah dan membuai saja, secara visual persis seperti objek aslinya (fotografis). Dalam perkembangannya cenderung memperindah objek secara berlebihan.

Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu objek sesuai dengan alam (nature). Objek yang digambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberi kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya mengutamakan keindahan sesuai dengan apa yang terdapat di alam dan usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam.

Makna naturalisme secara khusus ada dua hal yaitu :

Hasil berlakunya hukum alam secara fisik. Misalnya, gerhana matahari merupakan

gejala alami/ terjadi akibat hukum gearakan benda angkasa.

(9)

selalu menggambarkan keindahan alam sehingga natularisme memiliki sifat idealistic.

Ciri-ciri dari aliran naturalisme yakni :

Bertemakan keindahan alam serta isinya.

Memiliki teknik gradasi warna. Diartikan bahwa dalam aliran naturalism

menonjolkan penggunaan sebuah warna yang tersusun dari warna yang lebih tua sampai ke yang lebih muda. Atau dari yang gelap hingga terang.

Memperhatikan keaslian alam seperti memperhitungkan posisi datangnya sinar dll.

Memiliki susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang

dikerjakan seteliti mungkin dan setepat-setepanya.

2. Perkembangan Aliran Naturalisme

Seni rupa mengalami perkembangan disetiap masa pergantian waktu baik dalam jenis media, teknik yang digunakan serta aliran. Di era modern ini berkembang berbagai aliran seni yang tergolong dalam klasifikasi seni rupa modern / kontenporer yaitu Realisme, Naturalisme, Romantisme, Impresionisme, Ekspresionisme, pop art, surealisme abstrakisme dll. Dalam pembahasan ini akan membahas salah satu dari aliran seni yaitu aliran Naturalisme.

Aliran ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme. Sehingga terkadang aliran naturalisme dianggap memiliki kesamaan dengan aliran realisme namun pada dasarnya aliran realisme lebih menekankan bukan pada obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut. Penganut naturalisme berpendapat bahwa satu-satunya dunia yang dapat dipercaya secara empiris ialah dunia eksitensi yang bersifat alami.

(10)

3. Tokoh beserta Karyanya dari Pengembang Aliran Natualisme a. Basuki Abdullah

b. Soeboer Doellah c. William Bliss Baker d. Raden Saleh

e. Trubus

f. Gambir Anom

g. Abdullah Sudrio Subroto h. Affandi

i. Fresco Mural

a. Basuki Abdullah

Basuki Abdullah (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 25 Januari 1915 – meninggal 5 November 1993 pada umur 78 tahun) adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia.Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan Indonesia, disamping menjadi barang koleksi dari berbagai penjuru dunia.

Salah satu lukisan karya Basuki Abdullah :

(11)

b. Soeboer Doellah

c. William Bliss Baker

William Bliss Baker (November 27, 1859-November 20, 1886) adalah pemenang penghargaan Amerika seniman yang mulai melukis sama seperti sekolah Sungai Hudson. Mereda Baker mulai membuat studinya pada tahun 1876 di National Academy of Design, di mana ia belajar dengan Bierstadt dan de Haas. Ia kemudian dipertahankan studio di Clifton Park, New York, dan New York City, di mana ia melukis di minyak dan cat air.

(12)

d. Raden Saleh

Raden Saleh Syarif Bustaman dilahirkan sekitar 1811 di Terboyo (Semarang), wafat pada 23 Maret 1880 di Bogor dan disemayamkan di Bogor. Bakat melukis semasa kecil diperhatikan oleh sebuah keluarga Belanda dan pada 1828 Raden Saleh oleh keluarga tersebut dibawa ke Negeri Belanda untuk belajar lebih lanjut.

4. Kesimpulan

(13)

C. Aliran Realisme

1. Pengertian dari Aliran Realisme

Istilah realisme berasal dari kata real yang berarti nyata dan isme yang berarti aliran atau gaya. Realisme adalah gaya atau aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Aliran Realisme muncul karena menentang seni Neoklasisisme dan Romantisisme. Jika Neoklasisisme menggunakan rasio/intelektualnya dalam mengungkapkan ide, dan Romantisisme menggunakan emosinya, maka Realisme berkeinginan menggambarkan keadaan nyata hidup manusia. Seniman Realisme berkeinginan menggambarkan obyek yang benar-benar real, tanpa ilusi, dan bersumber dari kehidupan sehari-hari.

Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.

Perupa realisme selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.

Ciri-ciri lukisan dengan aliran realisme :

Penggambaran obyek sesuai dengan aslinya .

Tidak terkesan menambahi atau menyempurnakan .

Lukisan tidak memiliki titik sentral, karena lukisan tersebut memiliki inti yang terkesan keseluruhan dan menyatu satu sama lain.

2. Perkembangan Aliran Realisme

(14)

Di sisi lain, seniman yang mengikuti gaya neoklasik banyak mengambil inspirasi dari ide-ide tentang keberanian, pengorbanan, dan cinta negara.

Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada aliran kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India. Aliran ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi. Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880.

3. Tokoh beserta Karyanya dari Pengembang Aliran Realisme a. Alfredo Rodrigus

Lukisan bagi Alfredo Rodrigus itu menjadi bagian dari pengembangan masa kecilnya. Lahir dan dibesarkan di Meksiko dalam keluarga dengan sembilan anak, Alfredo menggunakan bakatnya untuk menambah penghasilan keluarganya.

Sekarang Alfredo Rodrigus tinggal di Barat dan memenangkan penghargaan tertinggi dari beberapa dari organisasi yang paling bergengsi, pekerjaan Alfredo juga termasuk dalam buku "Western Painting Today" oleh Kerajaan B. Hassrick dan "Contemporary Western Artists" oleh Peggy dan Harold Samuels. Karya Karya Seni Lukis Alfredo juga telah ditampilkan dalam majalah seperti Art of the West, Informart, Western Horseman dan International Fine Art Collector.

(15)

b.Karl Briullov

Karl Pavlovich Bryullov (12 Desember 1799 - 11 Juni 1852), juga diterjemahkan Briullov atau Briuloff dan disebut oleh teman-temannya sebagai " The Great Karl ", adalah Rusia pelukis.

Karl Brullov - The Last Day of Pompeii

c. Ford Madox Brown

(16)

tahun-tahun terakhir hidupnya lukisan The Manchester Mural for Balai Kota Manchester yang menggambarkan sejarah Mancunian.

Berikut adalah contoh lukisan karya Ford Madox Brown.

Dibawah ini tokoh-tokoh pengembang aliran realisme selain tiga tokoh di atas :

Jean Baptiste Siméon Chardin, Camille Corot, Gustave Courbet, Honoré Daumier, Edgar, Degas (juga seorang Impressionis), Thomas Eakins, Nikolai Ge, Aleksander Gierymski, William Harnett (spesialis trompe l'oeil), Louis Le Nain, Édouard Manet (berhubungan pula dengan Impressionisme), Jean-François Millet dan Ilya Yefimovich Repin.

4. Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Video sejarah tersebut tidak hanya berisi gambar-gambar tempat dan situs sejarah lokal di Ambarawa, akan tetapi juga diceritakan mengenai sejarah perjuangan para pahlawan

Selain itu juga dalam sosiolinguistik terdapat perbahasan tentang peristiwa bahasa dan lakuan bahasa, selain daripada perbezaan bahasa disebabkan oleh jantina, umur, pangkat

Malem ateta, kita enggo ngidah dingen ngaloken kemuliaan Dibata e ibas Yesus Kristus si enggo milih kita sebage anak-anakNa guna encidahken kemuliaan Dibata i doni enda,

Hasil penelitian mengenai kontrak jual beli sayur-mayur antara petani dan pengepul di Desa Kalampangan yaitu: (1) Penerapan Jual beli sayur dengan sistem kontrak

Artinya, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan e- procurement lebih efektif dibandingkan secara manual atau sebelum menggunakan e-procurement

Memori biasanya disebut juga dengan istilah : komputer storage, komputer memory atau memory, merupakan piranti komputer yang digunakan sebagai media penyimpan data

Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru atau pengajar, untuk menyampaikan materi pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan

Hasil penelitian berupa Sistem Informasi Sekolah dan Nilai Akademik Berbasis Web Di SMP Muhammadiyah 23 Kemalang yang diharapkan dapat membantu sekolah dalam