• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Model STAD dengan Media Puzzle Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Model STAD dengan Media Puzzle Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

46 4.1 Hasil Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga yang terletak di Jalan Tentara Pelajar no 7 Kelurahan Mangunsari Kota Salatiga. Subjek yang diambil adalah siswa kelas IV yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Karakteristik siswa-siswi kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sangat beragam, ada yang pendiam, ada yang kritis, dan ada yang sedikit lamban dalam menangkap materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini menyebabkan perbedaan hasil belajar dari setiap siswa. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2016. Jadwal kegiatan penelitian di SD Negeri Mangunsari 07 tersaji pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Tanggal Kegiatan

1 30 Maret 2016 Meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 untuk melakukan penelitian 2 6 April 2016 Melakukan observasi di SD Negeri Mangunsari 07 3 14 April 2016 Melakukan uji validitas instrumen soal siklus I 4 19 April 2016 Melakukan uji validitas instrumen soal siklus II 5 3 Mei 2016 Melakukan penelitian siklus I pertemuan pertama 6 5 Mei 2016 Melakukan penelitian siklus I pertemuan kedua 7 10 Mei 2016 Melakukan penelitian siklus II pertemuan pertama 8 12 Mei 2016 Melakukan penelitian siklus II pertemuan kedua

4.1.1 Kondisi Awal

(2)

pelajaran IPA. Pada kondisi awal ini menurut penuturan guru kelas tingkat pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran IPA sangat rendah. Terlihat dari pencapaian hasil belajar siswa yang masih rendah. Dari 24 siswa hanya 9 siswa yang berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan SD Negeri Mangunsari 07 untuk mata pelajaran IPA. Sedangkan 15 siswa masih berada di bawah KKM atau <70.Di bawah ini disajikan data hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 pada mata pelajaran IPA pra siklus:

Tabel 4.2

Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Pra Siklus No. Nilai Jumlah Siswa Persentase

(%)

1 <70 15 62,5

2 70-79 6 25

3 80-89 3 12,5

Jumlah 24 100

Sumber : Data guru kelas

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang tidak tuntas atau belum mencapai KKM sebesar 70 adalah 15 siswa atau sebesar 62,5% dari jumlah seluruh siswa. Sedangkan siswa yang tuntas atau sudah memenuhi KKM ≥70 sebanyak 9 siswa atau sebesar 37,5%. Siswa yang mendapat nilai 70-79 sebanyak 6 siswa atau sebesar 25%. Adapun siswa yang mendapat nilai 80-89 sebanyak 3 siswa atau 12,5% dan tidak ada siswa yang mencapai nilai 90-100. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebelum tindakan dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 4.3

Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Pra Siklus

Skor Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

≥70 Tuntas 9 37,5

<70 Tidak Tuntas 15 62,5

(3)

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Setelah dilakukan wawancara terhadap siswa saat peneliti melakukan observasi penelitian pada 6 April 2016, ternyata 15 siswa yang belum mencapai ketuntasan nilai dalam mata pelajaran IPA pra siklus tersebut kurang bisa menangkap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Penyampaian materi menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa cepat bosan dan mengantuk serta tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model STAD berbantu media puzzle guna meningkatkan hasil belajar serta motivasi belajar siswa.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1 a. Perencanaan

Penelitian siklus I dilaksanakan pada 3 dan 5 Mei 2016 di SD Negeri Mangunsari 07 salatiga. Sebelum melakukan penelitian siklus I ada beberapa hal yang akan dilakukan. Hal yang paling mendasar adalah menelaah materi pelajaran yang akan digunakan untuk penelitian siklus I yaitu “Hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”.

Setelah peneliti menelaah kompetensi dan indikator materi yang akan diajarkan, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model STAD. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan media gambar, video, dan alat peraga berupa puzzle yang sesuai untuk mendukung kelancaran pembelajaran nantinya. Peneliti lalu menyiapkan lembar observasi

37.50%

62.50%

Tunt as

(4)

kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru, dan lembar evaluasi berupa soal pilihan ganda.

b. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. Guru lalu mengabsensi siswa dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru lalu melakukan apersepsi dengan pertanyaan: Apa yang kalian makan waktu sarapan tadi ? Darimanakan nasi atau roti yang kalian makan itu berasal ?. Guru lalu menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran secara umum. 2. Kegiatan Inti

(5)

membantu jika ada kelompok yang kesulitan dan membutuhkan bantuan. Waktu yang ditentukan untuk menyusun puzzle adalah 6 menit. Ketika batas waktu telah habis setiap perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi setiap kelompok. Kelompok yang menyusun gambar dengan benar diberikan apresiasi sedangkan jika ada kelompok yang salah menyusun gambar diberikan motivasi.

3. Kegiatan Akhir

Di akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Guru lalu melakukan tanya jawab terkait pembelajaran yang telah dilakukan untuk menguji sejauh mana ketercapaian indikator. Siswa diminta menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa dan mengucap salam.

Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal

Seperti pada pertemuan pertama, kegiatan awal diawali dengan guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa. Guru lalu mengabsen dan mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran. Guru lalu memancing pengetahuan siswa dengan pertanyaan: “Siapa yang masih ingat dengan pelajaran hubungan sumber daya alam, lingkungan, dan masyarakat?”. Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta garis besar materi yang akan dipelajari pada hari itu.

2. Kegiatan Inti

(6)

video yang diputarkan oleh guru. Selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang apa dan bagaimana kerusakan sumber daya alam itu terjadi. Setelah pemaparan materi selesai disampaikan guru membagi kelas menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 siswa per kelompok. Ketika pembagian kelompok digunakan kelompok waktu pertemuan pertama. Saat siswa sudah bergabung dengan kelompoknya masing-masing guru menjelaskan kembali aturan dalam berkelompok. Langkah selanjutnya adalah perwakilan setiap kelompok mengambil gambar puzzle yang telah disiapkan oleh guru, tetapi perwakilan kelompok pada pertemuan kedua harus berbeda dari pertemuan pertama. Siswa diminta bekerja dalam kelompok untuk memecahkan gambar puzzle tersebut sehingga membentuk suatu gambar yang benar. Guru berkeliling kelas membantu jika ada kelompok yang mengalami kesulitan. Batas waktu yang ditetapkan sama dengan pertemuan pertama yaitu 6 menit. Ketika batas waktu sudah berakhir setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Perwakilan kelompok 2 orang ditunjuk oleh guru dan berbeda dari waktu pertemuan pertama. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja setiap kelompok. Kelompok yang berhasil diberikan apresiasi dan yang belum berhasil diberikan motivasi.

3. Kegiatan Akhir

Setelah presentasi kelompok selesai guru dan siswa bertanya jawab tentang apa itu sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyrakat. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Guru lalu membagikan soal evaluasi siklus I pada siswa untuk dikerjakan. Dalam mengerjakan soal evaluasi diberikan waktu 7 menit. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

c. Hasil Tindakan

(7)

kedua.Pada penelitian siklus I baik pertemuan pertama dan kedua juga dilakukan observasi pada kegiatan guru dan kegiatan siswa.

Fokus pengamatannya adalah bagaimana kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model STAD yang dibantu media puzzle pada mata pelajaran IPA materi “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”. Pengamatan dibantu oleh guru kelas yang bertindak sebagai observer dengan menggunakan instrumen lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Lembar observasi diisi pada saat pembelajaran berlangsung. Distribusi hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)

1 <70 6 25

2 70-79 6 25

3 80-89 9 37,5

4 90-100 3 12,5

Jumlah 24 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada siklus I siswa yang mendapat nilai <70 atau belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 6 siswa (25%), sedangkan yang mendapat nilai 70-79 sebanyak 6 siswa (25%), yang mendapat nilai 80-89 sebanyak 9 siswa (37,5%), dan 3 siswa (12,5%) mendapat nilai 90-100.

(8)

Tabel 4.5

Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus 1 Skor Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

≥70 Tuntas 18 75

<70 Tidak Tuntas 6 25

Jumlah 24 100

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Jika dibandingkan, hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 sebelum penelitian dan setelah siklus I mengalami kenaikan persentase pada jumlah siswa yang mencapai KKM dan penurunan persentase pada jumlah siswa yang belum mancapai KKM. Pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan, persentase siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 37,5% saja, setelah dilakukan penelitian siklus I jumlah ini naik menjadi 75%.

Ketuntasan klasikal yang didapat pada penelitian siklus 1 ini masih belum mencapai target penelitian yaitu ketuntasan klasikal sebesar 80 %. Perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus dan siklus I disajikan dalam gambar berikut ini.

75.00%

25.00% Tuntas

(9)

Gambar 4.3

Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siswa Pra Siklus dan Siklus I

Pengamatan pada kegiatan guru atau keterampilan guru saat melakukan pembelajaran mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri Mangunsari 07 tentang materi “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat” dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru. Lembar observasi ini berbentuk check list dan diisi oleh guru kelas selaku observer. Terdapat 20 butir pernyataan tentang kegiatan guru selama pembelajaran. Kriteria penilaian untuk setiap butir pernyataan adalah sebagai berikut, untuk kriteria sangat baik bernilai 4, kriteria baik bernilai 3, kriteria cukup bernilai 2, kriteria kurang bernilai 1. Observer memberi tanda centang atau cek pada setiap pernyataan berdasarkan ketercapaian kriteria. Untuk menghitung nilai keterampilan guru dengan menggunakan rumus: mengajar dilakukan pada setiap pertemuan. Pertemuan pertama didapati indeks

(10)

keterampilan guru sebesar 2,25 atau berada pada kategori cukup (tabel 3.11). Sementara pada pertemuan kedua indeks keterampilan guru naik menjadi 2,6 atau berada pada kategori baik. Hasil pengamatan tentang keterampilan guru menggunakan model STAD dengan berbantu media puzzle pada siklus I terpaparkan dalam tabel:

Tabel 4.6

Indeks Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Model STAD Siklus I

No Siklus /

Pertemuan

Total

Skor Indeks Aktivitas Guru Kriteria

1 I / Satu 45 2,25 Cukup

2 I / Dua 52 2,6 Baik

Pengamatan kegiatan siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 atau penilaian aktivitas dalam berkelompok saat dilakukan penelitian siklus I digunakan lembar observasi kegiatan siswa. Lembar observasi berbentuk check list dan berisi 20 pernyataan tentang kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian lembar observasi kegiatan siswa sama dengan kriteria penilaian di lembar observasi kegiatan guru. Terdiri dari 4 kriteria, sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Kriteria sangat baik bernilai 4, kriteria baik bernilai 3, kriteria cukup bernilai 2, dan kriteria kurang bernilai 1. Pengamatan kegiatan siswa juga dilakukan dengan bantuan guru kelas sebagai observer. Rumus yang dipakai untuk menghitung hasil observasi kegiatan siswa sama dengan rumus untuk menentukan indeks aktivitas guru.

(11)

aktivitas siswa meningkat menjadi 2,35 atau masih berada dalam kategori cukup. Meskipun belum signifikan tetapi indeks aktivitas siswa telah meningkat yang menandakan siswa mulai mengerti apa itu model STAD. Paparan tentang indeks kegiatan siswa disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.7

Indeks Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Model STAD Siklus I

No Siklus /

Pertemuan

Total

Skor Indeks Aktivitas Siswa Kriteria

1 I / Satu 41 2,05 Cukup

2 I / Dua 47 2,35 Cukup

d. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah penelitian siklus I yang terdiri dari dua pertemuan selesai dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada waktu tahap refleksi adalah mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus I. Peneliti juga menganalisis hasil observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa serta hasil belajar siswa yang muncul dari soal evaluasi siklus I. Peneliti juga membuat daftar permasalahan dan kekurangan serta kendala yang dihadapi peneliti pada waktu melakukan penelitian siklus I. Adapun beberapa permasalahan yang ditemukan pada saat penelitian siklus I diantaranya:

1. Siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran.

2. Ketika pembagian kelompok suasana kelas menjadi ramai.

3. Siswa masih malu-malu dalam mengemukakan pendapat saat presentasi hasil kerja kelompok.

4. Adanya kecenderungan siswa yang pendiam tidak ikut serta dalam mengerjakan puzzle.

5. Ketika terjadi tanya jawab hanya beberapa siswa saja yang aktif.

(12)

yang mencapai KKM. Beberapa indikator telah terpenuhi seperti siswa telah dapat menyebutkan contoh sumber daya alam yang ada di Indonesia. Siswa juga telah mengetahui penggolongan benda menurut asalnya, seperti menyebutkan bahwa udara adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui. Siswa juga telah mengerti beberapa sumber daya alam yang diolah manusia menggunakan teknologi, meja terbuat dari pohon, tempe terbuat dari kedelai, keju terbuat dari hasil teknologi,dll. Siswa juga mengerti apa saja dampak kerusakan sumber daya alam dan bagaimana melestarikan sumber daya alam. Setelah peneliti merefleksi semua hal tersebut maka dibuatlah rencana tindak lanjut serta perbaikan pembelajaran agar menjadi lebih baik pada waktu melaksanakan penelitian siklus II.

4.1.3 Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan

Penelitian siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan pada tanggal 10 dan 12 Mei 2016 di SD Negeri Mangunsari 07 salatiga. Sebelum melakukan penelitian siklus II peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model STAD dari hasil refleksi penelitian siklus I. RPP selanjutnya didiskusikan kepada guru kelas. Untuk siklus II materi yang akan diajarkan masih sama yaitu “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”. Dalam RPP siklus II peneliti mengambil materi buku sumber yang berbeda dari siklus I. Ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan siswa.

Peneliti lalu menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran seperti gambar, slide power point, video, serta media puzzle. Untuk melakukan asesmen peneliti mempersiapkan lembar evaluasi siklus II yang berbentuk pilihan ganda, lembar observasi kegiatan guru, dan lembar observasi kegiatan siswa.

(13)

Pada awal pembelajaran guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. Guru lalu mengecek kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan: Apa emas bisa habis ketika diambil secara terus menerus ? Sumber daya alam apa lagi yang dapat habis ketika diambil secara terus menerus ?. Setelah menyampaikan apersepsi untuk menggali rasa ingin tahu siswa, guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran secara umum.

2. Kegiatan Inti

(14)

3. Kegiatan Akhir

Setelah presentasi selesai semua siswa kembali ketempat duduk masing-masing. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal yang belum mereka mengerti. Guru juga bertanya tentang kesan siswa mengikuti pembelajaran dengan model STAD menggunakan media puzzle. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan isi pembelajaran. Guru menutup pertemuan dengan mengucap salam dan mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal

Seperti pada pertemuan sebelumnya, kegiatan awal diawali guru dengan memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa. Guru mengabsen dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru lalu memancing pengetahuan siswa dengan pertanyaan: “Siapa yang masih ingat dengan pelajaran hubungan sumber daya alam, lingkungan, dan masyarakat?”. Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta garis besar materi yang akan dipelajari pada hari itu.

2. Kegiatan Inti

(15)

sumber daya alam. Setelah pemaparan materi selesai disampaikan, guru membagi kelas menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 siswa per kelompok. Ketika pembagian kelompok digunakan kelompok pada waktu pertemuan sebelumnya dimana siswa yang cenderung pasif berani mengemukakan pendapat. Saat siswa sudah bergabung dengan kelompoknya masing-masing guru menjelaskan kembali aturan dalam berkelompok kali ini dengan tegas dan lugas. Guru memanggil perwakilan setiap kelompok untuk mengambil gambar puzzle yang telah disiapkan oleh guru, tetapi perwakilan kelompok pada pertemuan kedua harus berbeda dari pertemuan pertama. Hal ini dimaksudkan untuk melatih keberanian siswa. Untuk memecahkan gambar puzzle tersebut sehingga membentuk suatu gambar yang benar diberikan waktu 6 menit. Guru melakukan investigasi kelompok. Ketika batas waktu sudah berakhir setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Perwakilan setiap kelompok 2 siswa ditunjuk oleh guru dan harus berbeda dari waktu pertemuan pertama. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja setiap kelompok. Kelompok yang berhasil diberikan apresiasi dan yang belum berhasil diberikan motivasi.

3. Kegiatan Akhir

(16)

c. Hasil Tindakan

Hasil penelitian pada siklus II dilihat dari hasil belajar siswa yang didapatkan dari instrumen soal tes yang dibagikan saat kegiatan akhir pertemuan kedua.Pada penelitian siklus II baik pertemuan pertama ataupun kedua dilakukan juga observasi pada kegiatan guru dan kegiatan siswa. Fokus pengamatannya adalah bagaimana kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model STAD yang dibantu media puzzle pada mata pelajaran IPA materi “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”. Pengamatan dibantu oleh guru kelas yang bertindak sebagai observer, dengan menggunakan instrumen lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Lembar observasi diisi pada saat pembelajaran berlangsung. Distribusi hasil belajar siswa pada siklus II tersaji dalam tabel:

Tabel 4.8

Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus II No. Nilai Jumlah Siswa Presentase

(%)

1 <70 2 8,3

2 70-79 4 16,7

3 80-89 10 41,7

4 90-100 8 33,3

Jumlah 24 100

(17)

Tabel 4.9

Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus 2

Skor Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

≥70 Tuntas 22 91,7

<70 Tidak Tuntas 2 8,3

Jumlah 24 100

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 dalam mata pelajaran IPA materi “Sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat” pada penelitian siklus II ini mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebanyak 18 siswa (75%) dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa (25%). Setelah dilakukan penelitian siklus II jumlah siswa yang tuntas hasil belajarnya meningkat menjadi 22 siswa (91,7%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (8,3%). Perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II disajikan dalam gambar berikut ini.

91.70% 8.30%

(18)

Gambar 4.5

Diagram Batang Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II

(19)

Tabel 4.10

Indeks Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Model STAD Siklus II No Siklus / Pertemuan Total

Skor Indeks Aktivitas Guru Kriteria

1 II / Satu 65 3,25 Baik

2 II / Dua 71 3,55 Sangat

Baik

Untuk keterampilan siswa juga sama seperti pada siklus I. Pengamatan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa yang terdiri dari 20 butir pernyataan. Klasifikasi penilaian butir pernyataan juga memiliki 4 kriteria, kurang bernilai 1, cukup bernilai 2, baik bernilai 3, dan sangat baik bernilai 4. Setelah dilakukan analisa hasil lembar observasi kegiatan siswa yang diisi oleh observer dengan menggunakan rumus yang sama dengan siklus I, pada pertemuan pertama siklus II didapat indeks kegiatan siswa sebesar 2,95 atau termasuk kedalam kategori baik. Untuk pertemuan kedua indeks kegiatan siswa meningkat menjadi 3,5 atau berada dalam kategori sangat baik. Paparan tentang indeks kegiatan siswa atau keterampilan siswa disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.11

Indeks Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Model STAD Siklus II No Siklus / Pertemuan Total

Skor Indeks Aktivitas Siswa Kriteria

1 II / Satu 59 2,95 Baik

2 II / Dua 70 3,5 Sangat

Baik

d. Refleksi

(20)

Kerjasama dalam kelompok juga lebih tertata rapi. Guru juga telah dapat mengkondisikan siswa agar tidak berisik ketika membentuk kelompok. Dari segi hasil belajar siswa jumlah siswa yang mencapai KKM juga meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II ini target ketuntasan klasikal yang ditargetkan oleh peneliti yaitu sebesar 80% siswa mencapai KKM telah tercapai, sehingga tidak perlu dilaksanakan siklus III. Keberhasilan dari siklus II tidak terlepas dari refleksi yang dilakukan pada akhir pelaksanaan siklus I. Hal ini membuktikan bahwa melakukan refleksi pada setiap akhir pembelajaran sangat penting untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan yang muncul.

4.1.4 Pembahasan Antar Siklus

Pembahasan antar siklus membahas tentang hasil yang dicapai pada tiap siklus baik dari hasil belajar siswa, keterampilan guru, atau keterampilan siswa. Bila dilihat dari kondisi awal, kondisi siklus I, dan kondisi siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pembelajaran di kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 dengan menggunakan model STAD berbantu media puzzle terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Distribusi peersentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tiap siklus disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.12

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No. Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah

(21)

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 pada mata pelajaran IPA meningkat pada setiap siklus. Saat kondisi awal atau biasa disebut pra siklus, jumlah siswa yang mencapai KKM hanya sejumlah 9 siswa (37,5%) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 15 siswa (62,5%). Setalah dilakukan penelitian siklus I jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 18 siswa (75%) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 6 siswa (25%).

Pada penelitian siklus II target yang ditentukan peneliti untuk ketuntasan klasikal siswa sebesar 80% siswa mencapai KKM telah tercapai. Siklus II menghasilkan 22 siswa mencapai KKM (91,7%) dan hanya 2 siswa yang belum mencapai KKM (8,3%). Untuk lebih jelas, persentase ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II disajikan dalam gambar berikut:

Gambar 4.6

Diagram Batang Ketuntasan Siswa Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II

(22)

jelas indeks keterampilan guru saat siklus I dan siklus II disajikan dalam gambar di bawah ini:

Gambar 4.7

Diagram Batang Keterampilan Guru Siklus I, dan Siklus II

Keterampilan siswa pada tiap siklus juga meningkat. Penelitian pada siklus I pertemuan pertama indeks keterampilan siswa mula-mula sebesar 2,05 atau berada pada kategori cukup, pada pertemuan kedua indeks keterampilan siswa meningkat menjadi 2,35 dan berada pada kategori cukup. Pada siklus I keterampilan siswa belum begitu terlihat.

Ketika penelitian siklus II dilaksanakan keterampilan siswa terlihat sudah mulai membaik, terlihat dari hasil pertemuan pertama dimana indeks keterampilan siswa menjadi sebesar 2,95 atau berada pada kategori baik. Pada pertemuan kedua keterampilan siswa membaik dan mendapat skor 3,5 yang berada pada kategori sangat baik.

(23)

Gambar 4.8

Diagram Batang Keterampilan Siswa Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan pembahasan antar siklus di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan baik dari hasil belajar, keterampilan guru, dan keterampilan siswa. Pada penelitian siklus II target ketuntasan klasikal sebesar 80% telah tercapai sehingga tidak perlu dilakukan penelitian siklus III.

4.2 Hasil Analisis Data

(24)

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dengan bantuan guru kelas yang bertindak sebagai pengamat penelitian. Data berupa nama siswa, jenis kelamin siswa, dan hasil belajar siswa pra siklus didapatkan dari arsip milik guru kelas. Sedangkan data hasil belajar siswa siklus I dan siklus II disusun peneliti setelah melakukan evaluasi dengan menggunakan lembar evaluasi berupa soal pilihan ganda pada akhir pertemuan setiap siklus.

Gambar 4.9

Diagram Lingkaran Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikutnya akan disajikan tabel yang memuat hasil belajar setiap siswa pada mata pelajaran IPA pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II.

45.80% 54.20%

(25)
(26)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi yang didapat siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 pada mata pelajaran IPA pra siklus adalah 84,7 sedangkan nilai terendahnya adalah 49,4. Untuk ketuntasan belajar siswa hanya 9 siswa yang berhasil mencapai KKM (37,5%) dan sisanya sebanyak 15 siswa belum mencapai KKM (62,5%). Rata-rata kelas pra siklus sebesar 68,07 atau bisa dikatakan masih rendah. Uraian secara jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah:

Gambar 4.10

Diagram Batang Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pra Siklus

Data tersebut adalah data yang didapatkan sebelum peneliti melakukan penelitian. Diketahui ketuntasan belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 hanya sebesar 37,5% atau hanya 9 siswa. Dari hal tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian yang akan meningkatkan ketuntasan klasikal siswa paling tidak sebesar 80% dari jumlah keseluruhan siswa. Setelah dilakukan penelitian sebanyak II siklus, target tersebut tercapai. Berikut disajikan hasil belajar siswa setalah dilakukan penelitian.

0 50 100

Skor

Tertinggi Skor

Terendah Rata-rata

Kelas Ketuntasan

84.7

49.4 68.07

(27)

Tabel 4.14

Hasil Belajar Siswa Setelah Penelitian

No. Nama Pra siklus Siklus I Siklus II

Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan

1 M. Zaki Esa N 70.6 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas

2 Navelia R 81.3 Tuntas 90 Tuntas 95 Tuntas

3 Adinda A 68.6 Tidak Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas

4 Anastasya Widi H 63.1 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas 75 Tuntas

5 Ardi Rian P P 82 Tuntas 95 Tuntas 100 Tuntas

6 Audri A W 67.9 Tidak Tuntas 70 Tuntas 75 Tuntas

7 Bani Adam 67.5 Tidak Tuntas 85 Tuntas 95 Tuntas

8 Bima 69.6 Tidak Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas

9 Elsa Chairunnisa F 75.1 Tuntas 85 Tuntas 100 Tuntas

10 Geovani P B P 57.2 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas 80 Tuntas

11 Iqbal 56.2 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas

12 Kevin 49.4 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas

13 Latifah N S W 58.4 Tidak Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas

14 Naufal Restusapta 84.7 Tuntas 95 Tuntas 100 Tuntas

15 Prima 62 Tidak Tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas

16 Raihan Jabran P 78.4 Tuntas 85 Tuntas 95 Tuntas

17 Syahril 66.8 Tidak Tuntas 70 Tuntas 70 Tuntas

18 Valina Exa T S 67.2 Tidak Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas

19 Yana Putri S 72.5 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas

20 Jahfal 60.2 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas 75 Tuntas

21 Puspita 71 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas

22 Christy 61.9 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas 80 Tuntas

23 Diva Rizki Wida 65.7 Tidak Tuntas 75 Tuntas 85 Tuntas

24 Thiyya 75.2 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas

Rata-rata Kelas 68.02 76.25 84.17

(28)

untuk mata pelajaran IPA. Skor tertinggi pada saat sebelum dilakukan penelitian adalah 84,7 dan skor terendah 49,4.

Pada penelitian siklus I skor tertinggi siswa pada mata pelajaran IPA materi “Hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat” adalah 95, sedangkan untuk skor terendah adalah 55. Untuk penelitian siklus II dihasilkan skor tertinggi 100 dan skor terendah 65. Persentase ketuntasan klasikal siswa juga meningkat pada penelitian yang menggunakan model STAD berbantu media puzzle ini. Telah diketahui sebelumnya persentase ketuntasan klasikal siswa sebelum dilakukan penelitian adalah 37,5% (9 siswa). Setelah dilakukan evaluasi dengan menggunakan lembar soal berbentuk pilihan ganda pada akhir siklus I didapati kenaikan persentase ketuntasan klasikal siswa, yakni 75% (18 siswa).

(29)

Gambar 4.11

Diagram Batang Hasil Belajar dan Rata-rata Kelas

4.3 Pembahasan

Hasil pengamatan peneliti di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga sebelum melakukan penelitian menunjukkan masih betapa rendahnya pencapaian hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA. Setelah ditelusuri lebih lanjut dengan mewawancarai siswa serta guru kelas ternyata penyebab utamanya adalah kurangnya alat peraga yang mendukung pembelajaran. Padahal mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang membutuhkan banyak media agar siswa mengerti dan memahami tentang materi yang disampaikan. Guru melakukan pembelajaran secara klasikal yang terpusat kepada guru, jarang menggunakan media dan menggunakan metode ceramah. Hal itu menyebabkan siswa menjadi cepat bosan dan mengantuk ketika pembelajaran sedang berlangsung. Tidak jarang, banyak siswa yang berpura-pura ijin ke toilet untuk meredakan kebosanan mereka. Ketika materi pelajaran selesai dibahas guru sering meninggalkan siswa di kelas tanpa pengawasan.

(30)

Peneliti mencoba melakukan penelitian yang diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA. Wina Sanjaya, (dalam Siti Rahayu,2010:11), hasil belajar dapat diartikan sebagai taraf kemampuan aktual yang berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dicapai oleh siswa sebagai hasil dari apa yang telah dipelajari di sekolah. Maka penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa yang berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

(31)

Gambar

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 4.2Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Pra Siklus
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
gambar dengan benar diberikan apresiasi sedangkan jika ada kelompok
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Citra Merek, Nilai yang Dirasa terhadap Niat Beli AMDK Cleo di Surabaya, di lakukan telaah terhadap penelitian-penelitian terkait

2 Para abrir un nuevo documento en blanco, abre el menú Archivo y selecciona Nuevo, o haz clic en el botón nuevo de la barra Estándar.. 3 Haz clic sobre la herramienta

Hal tersebut terjadi karena nilai signifikan dari variabel pengalaman produk sendiri kurang dari 0,05 maka hal yang menyebutkan bahwa pengalaman produk berpengaruh

karena masyarakat surabaya sendiri begitu sangat selektif dalam suatu nama brand.. ataupun produk tersebut karena akan bisa menambah kepercayaan diri dari

Tabel 4.8 : Hasil Tanggapan Responden dari Indikator Keandalan 42 Tabel 4.9 : Hasil Tanggapan Responden dari Indikator Ketanggapan 44 Tabel 4.10 : Hasil Tanggapan Responden

Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Filter Testing Unit, yang ditunjukkan oleh gambar, terdiri dari frame berisi filter media (filter cloth). Filter Testing

Seperti juga metodologi penelitian berlandaskan positivisme,metodologi penelitian berlandaskan rasionalisme juga mengejar diperolehnya generalisasi atau hukum-hukum baru,

Vaksin Hepatitis B yang pertama harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan pada umur 1 bulan dan 3 hingga 6 bulan.. Imunisasi ini untuk