• Tidak ada hasil yang ditemukan

GANTI RUGI DAN TATA CARA PELAKSANAANNYA PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GANTI RUGI DAN TATA CARA PELAKSANAANNYA PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 4 3 TAHUN 1 9 9 1 TENTANG

GANTI RUGI DAN TATA CARA PELAKSANAANNYA PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dengan berl akunya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 t ent ang Peradil an Tat a Usaha Negara, dan t el ah dinyat akannya ol eh Perat uran Pemerint ah Nomor 7 Tahun 1991 bahwa Undang-undang t ersebut mul ai dit erapkan secara ef ekt if , t erdapat kemungkinan adanya put usan Peradil an t at a Usaha Negara yang berisikan pembebanan gant i rugi;

b. bahwa ol eh karena it u, sebagai pel aksanaan Pasal 120 ayat (3) yang berhubungan dengan Pasal 97 ayat (10), dan Pasal 117 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986, perl u menet apkan Perat uran Pemerint ah t ent ang Gant i Rugi dan Tat a Cara Pel aksanaannya pada Peradil an Tat a Usaha Negara;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 t ent ang Peradil an Tat a Usaha Negara (Lembaran Negara Tahun 1986 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3344);

MEMUTUSKAN:

(2)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dal am Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:

1. Gant i Rugi adalah pembayaran sej umlah uang kepada orang at au badan hukum perdat a at as beban Badan Tat a Usaha Negara berdasarkan put usan Pengadil an Tat a Usaha Negara karena adanya kerugian mat eriil yang diderit a oleh penggugat .

2. Kompensasi adal ah pembayaran sej umlah uang kepada orang at as beban Badan Tat a Usaha Negara oleh karena put usan Pengadilan Tat a Usaha Negara di bidang kepegawaian t idak dapat at au t idak sempurna dilaksanakan oleh Badan Tat a Usaha Negara.

BAB II GANTI RUGI

Pasal 2

(1) Gant i Rugi yang menj adi t anggung j awab Badan Tat a Usaha Negara Pusat , dibebankan pada Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Negara (APBN).

(2) Gant i Rugi yang menj adi t anggung j awab Badan Tat a Usaha Negara Daerah, dibebankan pada Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Daerah (APBD).

(3)

Pasal 3

(1) Besarnya gant i rugi yang dapat diperoleh penggugat paling sedikit Rp. 250. 000, - (dua rat us lima puluh ribu rupiah), dan paling banyak Rp. 5. 000. 000, - (lima j ut a rupiah), dengan memperhat ikan keadaan yang nyat a.

(2) Gant i rugi yang t elah dit et apkan dalam put usan Pengadilan Tat a Usaha Negara j umlahnya t et ap dan t idak berubah sekalipun ada t enggang wakt u ant ara t anggal dit et apkannya put usan t ersebut dengan wakt u pembayaran gant i rugi.

Pasal 4

(1) Tat a cara pembayaran gant i rugi sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 ayat (1) diat ur l ebih l anj ut ol eh Ment eri Keuangan.

(2) Tat a cara pembayaran gant i rugi sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 ayat (2) diat ur l ebih l anj ut ol eh Ment eri Dal am Negeri.

Pasal 5

Pel aksanaan pembayaran gant i rugi sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 ayat (3) dilakukan oleh masing-masing pimpinan Badan yang bersangkut an.

Pasal 6

(4)

(2) Apabila put usan Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dit et apkan oleh Pengadilan Tinggi Tat a Usaha Negara at au oleh Mahkamah Agung, maka put usan t ersebut dikirimkan pula kepada Pengadilan Tat a Usaha Negara t ingkat pert ama.

Pasal 7

(1) Permint aan pelaksanaan put usan Pengadilan, diaj ukan oleh pihak yang bersangkut an kepada Badan Tat a Usaha Negara dalam j angka wakt u paling lambat 30 (t iga puluh) hari sej ak t anggal penerimaan salinan put usan Pengadilan.

(2) Badan Tat a Usaha Negara yang menerima permint aan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), memberit ahukan kepada pihak yang mengaj ukan permint aan perihal t el ah dit erimanya permint aan t ersebut .

(3) Pemberit ahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disampaikan melalui surat t ercat at dalam t enggang wakt u 30 (t iga puluh) hari sej ak t anggal penerimaan permint aan t ersebut .

Pasal 8

(5)

BAB III KOMPENSASI

Pasal 9

Dal am hal put usan Pengadil an Tat a Usaha Negara yang menyangkut rehabilit asi t idak dapat at au t idak dapat dengan sempurna dil aksanakan, maka Badan Tat a Usaha Negara yang bersangkut an dalam t enggang wakt u 30 (t iga puluh) hari sej ak dit erimanya put usan Pengadilan, memberit ahukan perihal t ersebut kepada Pengadilan Tat a Usaha Negara yang memut us di t ingkat pert ama dengan t embusan kepada penggugat .

Pasal 10

Penggugat dalam t enggang wakt u 30 (t iga puluh) hari set elah menerima pemberit ahuan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 9, dapat mengaj ukan permohonan kepada Ket ua Pengadil an Tat a Usaha Negara agar t ergugat dibebani kewaj iban unt uk membayar kompensasi.

Pasal 11

Ket ua Pengadil an Tat a Usaha Negara menerima permohonan sebagai-mana dimaksud dal am Pasal 10, memanggil Badan Tat a Usaha Negara dan penggugat unt uk mengupayakan t ercapainya kesepakat an besarnya j uml ah kompensasi.

Pasal 12

(6)

Pasal 13

(1) Apabila salah sat u at au para pihak t idak dapat menyet uj ui besarnya kompensasi yang dit et apkan ol eh Ket ua Pengadil an Tat a Usaha Negara sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 maka dal am t enggang wakt u 30 (t iga puluh) hari sej ak dit erimanya ket et apan t ersebut pihak-pihak yang bersangkut an dapat mengaj ukan kepada Mahkamah Agung unt uk mint a dit et apkan kembali besarnya kompensasi.

(2) Ket et apan Mahkamah Agung mengenai besarnya kompensasi merupakan ket et apan akhir dan dalam t enggang wakt u 7 (t uj uh) hari set el ah dit et apkannya ket et apan t ersebut dikirimkan kepada para pihak dan Ket ua Pengadil an Tat a Usaha Negara yang memut us t ingkat pert ama.

Pasal 14

(1) Besarnya kompensasi sebagaimana dimaksud dal am Pasal 10 paling sedikit Rp. 100. 000, - (serat us ribu rupiah) dan paling banyak Rp. 2. 000. 000, - (dua j ut a rupiah), dengan memperhat ikan keadaan yang nyat a.

(7)

Pasal 15

(1) Segera set elah menerima ket et apan Mahkamah Agung t ent ang besarnya kompensasi, Ket ua Pengadil an Tat a Usaha Negara memint a secara t ert ul is agar Badan Tat a Usaha Negara yang bersangkut an mel aksanakan pembayaran kompensasi t ersebut .

(2) Tembusan surat permint aan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberit ahukan kepada penggugat .

Pasal 16

Apabila pembayaran kompensasi t idak dapat dilaksanakan oleh Badan Tat a Usaha Negara dalam t ahun anggaran yang sedang berj alan, maka pembayaran kompensasi dimasukkan dan dilaksanakan dalam t ahun anggaran berikut nya.

BAB IV KETENTUAN LAIN

Pasal 17

(8)

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Perat uran Pemerint ah ini dapat disebut Perat uran Pemerint ah t ent ang Gant i Rugi Tat a Usaha Negara.

Pasal 19

Perat uran Pemerint ah ini mul ai berl aku sej ak t anggal diundangkan.

Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dal am Lembaran Negara Republ ik Indonesia.

Dit et apkan di Jakart a pada t anggal 5 Jul i 1991

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

t t d

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a pada t anggal 5 Juli 1991

MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t t d

(9)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1991

TENTANG

GANTI RUGI DAN TATA CARA PELAKSANAANNYA PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

I. UMUM

1. Negara Republ ik Indonesia sebagai Negara hukum yang berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 menj amin persamaan kedudukan warga masyarakat dal am hukum. Prinsip ini disesuaikan dengan pandangan hidup dan kepribadian bangsa Indonesia, sehingga dapat diupayakan t ercapainya keserasian, keseimbangan, dan keselarasan ant ara kepent ingan perseorangan dan kepent ingan masyarakat at au kepent ingan umum.

Peradil an Tat a Usaha Negara yang dibent uk berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 t ent ang Peradilan Tat a Usaha Negara adal ah dal am rangka memberikan perl indungan hukum bagi pencari keadilan, yang merasa dirugikan oleh suat u keput usan Tat a Usaha Negara.

2. Hakim pada Peradil an Tat a Usaha Negara ol eh Undang-undang dimaksud di at as diberi t ugas dan wewenang unt uk memeriksa, mengadil i, memut us, dan menyel esaikan sengket a Tat a Usaha Negara.

(10)

put usan Pengadilan di bidang kepegawaian t idak dapat at au t idak sempurna dilaksanakan. Baik pembayaran gant i rugi maupun pembayaran sej umlah uang sebagai kompensasi yang dibebankan kepada Badan Tat a Usaha Negara merupakan upaya unt uk memul ihkan keseimbangan kerugian mat eriil yang diderit a penggugat .

3. Sesuai dengan ket ent uan yang berlaku di bidang keuangan negara, pengelolaan keuangan Negara ada yang dimasukkan dalam Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara, Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah at au pengelolaan langsung oleh Badan Tat a Usaha Negara t ert ent u.

Oleh karena it u pelaksanaan gant i rugi dapat dibebankan pada Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara, Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Daerah, at au Badan Tat a Usaha Negara yang l angsung mengel ol a keuangannya sendiri.

4. Pembayaran gant i rugi yang diat ur dal am Perat uran Pemerint ah ini hanya t erbat as pada pembayaran gant i rugi yang diput uskan oleh Peradilan Tat a Usaha Negara. Sej alan dengan prinsip dasar dalam pelaksanaan put usan Pengadilan, maka put usan Peradilan Tat a Usaha Negara t ent ang gant i rugi yang dapat dilaksanakan hanya put usan yang t elah mempunyai kekuat an hukum t et ap.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Cukup j el as

Angka 2

(11)

kepegawaian adakal anya t idak dapat direal isir. Dal am hal Badan Peradilan t ersebut menet apkan bahwa seseorang pegawai t idak bersalah melakukan suat u perbuat an yang semula disangkakan kepadanya, maka pegawai yang bersangkut an pada prinsipnya dikembalikan kepada st at us dan j abat an semula (pegawai t ersebut direhabilit asi). Tet api berhubung t erj adinya perubahan keadaan yang t idak memungkinkan pegawai yang bersangkut an dikembalikan pada j abat an semula, maka pegawai t ersebut dapat memint a kompensasi berupa sej umlah uang.

Pasal 2

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan Badan Tat a Usaha Negara Daerah adalah Badan yang mengeluarkan keput usan Tat a Usaha Negara at as nama Pemerint ah Daerah.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan Badan Tat a Usaha Negara dalam hal ini adalah Badan Tat a Usaha Negara yang mengelola keuangan secara t ersendiri.

Pasal 3

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

(12)

yang t el ah diput uskan ol eh Hakim Tat a Usaha Negara. Dengan demikian t erhadap j uml ah gant i rugi t ersebut t idak dimungkinkan unt uk dimint akan bunga sebagai t ambahan at as nilai gant i rugi.

Pasal 4

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 5

Yang dimaksud dengan "pimpinan" ialah pej abat yang berwenang membebani keuangan.

Pasal 6

Ayat (1)

Ket ent uan t ent ang bat as wakt u penyampaian put usan Pengadilan ini adalah sesuai dengan penggarisan yang dit et apkan dalam Pasal 120 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 t ent ang Peradil an Tat a Usaha Negara.

Namun demikian, mengingat bahwa t erdapat kemungkinan di ant ara perhit ungan hari t ersebut adal ah hari l ibur, maka dal am Perat uran Pemerint ah ini dit et apkan bahwa khusus unt uk penyampaian put usan Pengadilan yang dimaksud dengan hari adal ah hari kerj a.

Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 7

Ayat (1)

(13)

disampaikan oleh pihak yang berhak at as gant i rugi, yait u pihak penggugat dalam bat as wakt u yang t elah dit ent ukan dal am ayat ini.

Ayat (2)

Cukup j el as

Ayat (3)

Cukup j el as

Pasal 8

Apabila memungkinkan bagi Badan Tat a Usaha Negara, pembayaran gant i rugi dilaksanakan segera set elah diaj ukan permint aan pelaksanaan put usan Pengadilan Tat a Usaha Negara oleh pihak yang bersangkut an.

Pasal 9

Ket ent uan t ent ang prosedur kompensasi yang dit uangkan dalam Perat uran Pemerint ah ini pada hakekat nya adal ah bersif at menegaskan dan memperj el as penggarisan Pasal 117 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986.

Pasal 10

Cukup j el as

Pasal 11

Cukup j el as

Pasal 12

Cukup j el as

Pasal 13

(14)

Cukup j el as

Ayat (2)

Pengert ian hari dal am ayat ini adal ah sebagaimana dimaksud dal am penj el asan Pasal 6 ayat (1).

Pasal 14

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

Lihat penj elasan Pasal 3 ayat (2).

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 16

Lihat penj el asan Pasal 8

Pasal 17

Cukup j el as

Pasal 18

Cukup j el as

Pasal 19

Referensi

Dokumen terkait

Untuk keperluan pembuktian kualifikasi, diharapkan saudara membawa semua data dan informasi yang ASLI atau dokumen yang DILEGALISIR oleh pihak yang berwenang sesuai

Untuk itu dapat disimpulkan bahwa kepuasan perkawinan pada perempuan yang menikah muda berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Kata kunci:

LULUS EVALUASI PENAWARAN , untuk itu diminta Saudara menghadiri Pembuktian Kualifikasi paket pekerjaan Pembangunan Ruang Praktek Siswa/Ruang Elektronika dan Komputer SMK Negeri 1

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Peker jaan PENGADAAN MOBILER PERPUSTAKAAN DESA pada KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN ACEH TENGGARA Sumber Dana APBK - OTSUS Tahun Anggar

The next step is to prove that the first-player consistent rule s assigns to each airport problem the modified nucleolus of the associated airport game2. First we

[r]

Atraksi yang terdapat di Desa Wisata Samiran baik itu yang berupa daya tarik alam, budaya maupun minat khusus terbukti dapat menaikkan jumlah kunjungan

Guna pembuktian kualifikasi, diharapkan saudara membawa semua data dan informasi yang sah dan Asli sesuai dengan Data Isian Kualifikasi dan Dokumen Penawaran yang saudara