• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 19 Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 19 Tahun 2008"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENGATURAN RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK DOKUMEN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

A. Tinjauan Umum Tentang Retribusi

Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada negara karena

adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara bagi penduduknya secara

perorangan. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di Indonesia, saat ini

penarikan retribusi hanya dapat dipungut oleh pemerintah daerah. Jadi retribusi

yang dipungut di Indonesia dewasa ini adalah retribusi daerah.14 Menurut UU No.

28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, Retribusi Daerah, yang

selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas

jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

Retribusi Daerah, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa

atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.15

Beberapa pengertian istilah yang terkait dengan Retribusi Daerah menurut

UU No. 28 Tahun 2009 antara lain :

14

M.P. Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal 89

15

http://padjakdaerah.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-pajak-daerah-dan-retribusi.html

(2)

1. Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh

pemerintaha daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan;

2. Jasa, adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang

menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati

oleh orang pribadi atau badan.

3. Jasa umum, adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah

Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat

dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

4. Jasa usaha, adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan

menganut prinsip-prinsip kemersial karena pada dasarnay dapat pula disediakn

oleh sektor swasta.

5. Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah

dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang

dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengemndalian dan pengawasan

atas kegiatan dan pemanfaatan ruang, pengguanaan sumber daya alam, barang,

prasarana, sarana, atau fasiliatas tertentu guna melindungi kepentingan umum

dan menjaga kelestarian lingkungan.

Dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas pemakaian

jasa atau karena mendapatkan jasa pekerjaan, usaha atau milik Daerah bagi bagi

yang berkepentingan atau karena jasa yang diberikan oleh Daerah.

(3)

1. Jenis-jenis retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan

tertentu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah berdasarkan kriteria

yang ditetapkan dalam undang-undang

2. Dengan peraturan daerah dapat ditetapkan jenis retribusi selain yang

ditetapkan dalam peraturan pemerintah sesuai dengan kewenangan

otonominya.16

Retribusi dapat digolongkan atas tiga golongan, yaitu Retribusi Jasa

Umum; Retribusi Jasa Usaha; dan Retribusi Perizinan Tertentu.17

a. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan tau diberikan

oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum

serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis Retribusi Jasa

Umum antara lain; Retribusi Pelayanan Kesehatan; Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan; Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Penduduk dan Akte Catatan Sipil dan lain-lain.

b. Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh

Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya

dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Jenis retribusi jasa usaha antara lain;

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan; Retribusi Tempat Pelelangan dan lain-lain.

16

Elmi, B. Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia. (Jakarta:UI-Press, 2002), hal 87

17

(4)

c. Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah

Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang

dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan,

atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumberdaya alam, sarana,

prasarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan

menjaga kelestarian lingkungan. Jenis Retribusi Perizinan Tertentu terdiri dari;

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; Retribusi Izin Tempat Penjualan

Minuman Beralkohol; Retribusi Izin Gangguan; dan Retribusi Izin Trayek.

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek retribusi ada

tiga yaitu: :

a. Jasa umum

Dalam Pasal 109 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek

Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan

pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat

dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis retribusi ini dapat tidak dipungut

apabila potensi penerimaannya kecil/dan atau atas kebijakan nasional/daerah

untuk memberikan pelayanan secara cuma-cuma (Pasal 110 Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009).

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi jasa umum didasarkan

pada kebijaksanaan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang

bersangkutan, kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.18

18

Ahmad Yani. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Jakarta : PT

(5)

Terdapat penambahan 4 (empat) jenis retribusi daerah, yaitu Retribusi

Tera/Tera Ulang, Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Retribusi

Pelayanan Pendidikan,dan Retribusi Izin Usaha Perikanan.

Menurut Pasal 110 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis Retribusi Jasa Umum adalah :

1) Retribusi Pelayanan Kesehatan

Objek Retribusi Pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan di

puskesmas, puskesmas keliling, puskesmas pembantu, balai pengobatan, dan

rumah sakit umum daerah dan tempat pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis

yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, kecuali pelayanan

pendaftaran (Pasal 111 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

2) Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

Objek Retribusi Pelayanan persampahan/kebersihan meliputi :

a. Pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi

pembuangan sementara

b. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan

sementara ke lokasi pembuangan/pembuangan akhir sampah

c. Penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah (Pasal 112

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

2. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan

Sipil

Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan

(6)

identitas kerja, kartu penduduk sementara, kartu identitas penduduk musiman,

kartu keluarga, akta catatan sipil yang meliputi akta perkawinan, akta perceraian,

akta pengesahan dan akta pengakuan anak, akta ganti nama bagi warga negara

asing dan akta kematian (Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

3. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat

Objek Retribusi Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi

pelayanan penguburan/pemakaman termasuk penggalian dan pengurugan,

pembakaran/pengabuan mayat, dan sewa tempat pemakaman atau

pembakaran/pengabuan mayat yang dimiliki atau dikelola pemerintah daerah

(Pasal 114 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

4. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

Objek Retribusi Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan

pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 115

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

5. Retribusi Pelayanan Pasar

Objek Retribusi Pelayanan Pasar adalah penyediaan fasilitas pasar

tradisional/sederhana berupa pelataran, los, kios yang dikelola pemerintah daerah,

dan khusus disediakan untuk pedagang (Pasal 116 Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009).

6. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

Objek Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor adalah

(7)

sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diselenggarakan oleh

pemerintah daerah (Pasal 117 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

7. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran

Objek Retribusi Pelayanan Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran adalah

pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, dan alat

penyelamatan jiwa oleh Pemerintah Daerah terhadap alat-alat pemadam

kebakaran, alat penanggulangan kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa yang

dimiliki dan/atau dipergunakan oleh masyarakat (Pasal 118 Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009).

8. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah penyediaan peta yang

dibuat oleh Pemerintah Daerah (Pasal 119 Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2009).

9. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus

Objek Retribusi Pelayanan Penyedotan Kakus adalah pelayanan

penyediaan dan/atau penyedotan kakusyang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

(Pasal 120 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

10.Retribusi Pengolahan Limbah Cair

Retribusi Pengolahan Limbah Cair adalah pelayanan pengolahan limbah

cair rumah tangga, perkantoran, dan industri yang disediakan, dimiliki, dan/atau

dikelola secara khusus oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi pengolahan

limbah cair (Pasal 121 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

(8)

Objek Retribusi Pelayanan Retribusi Tera/Tera Ulang adalah pelayanan

pengujian alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya dan pengujian

barang dalam keadaan terbungkus yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangundangan (Pasal 122 Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2009).

12.Retribusi Pelayanan Pendidikan

Objek Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah pelayanan

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah (Pasal

123 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

13.Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

Objek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah

pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek

tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum (Pasal 124 Undang-Undang Nomor

28 Tahun 2009).

Dalam Pasal 126 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek

Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah

dengan menganut prinsip komersial yang meliputi :

1. pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan daerah yang belum

dimanfaatkan secara optimal;dan/atau

2. pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum disediakan secara

memadai oleh pihak swasta.

Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi jasa usaha

(9)

keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi

secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.19.

Menurut Pasal 127 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 Jenis

Retribusi Jasa Usaha terdiri dari :

1) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Objek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah pemakaian

kekayaan Daerah. Dikecualikan dari pengertian pemakaian kekayaan Daerah

adalah penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut (Pasal

128 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

2) Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan

Objek Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan penyediaan fasilitas

pasar grosir berbagai jenis barang, dan fasilitas pasar/pertokoan yang

dikontrakkan, yang disediakan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Pasal

129 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

3) Retribusi Tempat Pelelangan

Objek Retribusi Tempat Pelelangan adalah penyediaan tempat pelelangan

yang secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan

pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta

fasilitas lainnya yang disediakan di tempat pelelangan (Pasal 130 Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009).

19

(10)

4) Retribusi Terminal

Objek Retribusi Terminal adalah pelayanan penyediaan tempat parkir

untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha, dan fasilitas

lainnya di lingkungan terminal, yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh

Pemerintah Daerah (Pasal 131 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

5) Retribusi Tempat Khusus Parkir

Objek Retribusi Tempat Khusus Parkir adalah pelayanan tempat khusus

parkir yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal

132 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

6) Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Objek Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa adalah

pelayanan tempat penginapan/pesanggrahan/villa yang disediakan, dimiliki,

dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 133 Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009).

8) Retribusi Rumah Potong Hewan

Objek Retribusi Rumah Potong Hewan adalah pelayanan penyediaan

fasilitas rumah pemotongan hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan

kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong, yang disediakan, dimiliki,

dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 134 Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009).

9) Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan

Objek Retribusi Pelayanan Kepelabuhan adalah pelayanan jasa

(11)

disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 135

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

10)Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Objek Retribusi Rekreasi dan Olahraga adalah pelayanan tempat rekreasi,

pariwisata, dan olahraga yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh

Pemerintah Daerah (Pasal 136 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).

11)Retribusi Penyeberangan di Air

Objek Retribusi Penyeberangan di Air adalah pelayanan penyeberangan

orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air yang dimiliki dan/atau

dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 137 Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2009).

12)Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

Objek Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah adalah

penjualan hasil produksi usaha Pemerintah Daerah (Pasal 138 Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009).

B. Retribusi Pengganti Biaya Cetak Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah

Seperti yang diketahui kegiatan pemerintah semakin meningkatkan baik

dalam masyarakat kapitalis maupun sosial. Sebagai konsekwensinya, maka

diperlukan pembiayaan-pembiayaan dari pengeluaran pemerintah yang tidak

sedikt jumlahnya sesuai dengan semakin luasnya kegiatan itu dapat dipenuhi,

(12)

Pembangunan daerah dan penyelenggaraan pemerintah daerah

membutuhkan dana, dana tersebut dapat digali dari potensi daerah tersebut atau

dapat pula berasal dari luar daerah. Untuk peranan pemerintah dalam

melaksanakan pengelolaan keuangan dengan pendapatan asli daerah harus

ditingkatkan dan disempurnakan serta diupayakan agar pemerintah daerah

mempunyai sumber dana untuk menyelenggarakan tugasnya. Sehingga pelayanan

pemerintah daerah sejalan dengan usaha-usaha pembangunan nasional dan dalam

penyelenggaan perencanaan anggaran belanja dan belanja daerah prinsip

anggaranberimbang dan dinamis dijalankan. Anggaran berimbang yang

dimaksudkan untuk meningkatkan anggaran penerimaan daerah dan semakin

berkurangnya ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat.

Untuk mewujudkan otonomi yang nyata dan bertanggung jawab kepada

daerah, perlu diberikan wewenang untuk melaksanakan berbagai urusan rumah

tangganya endiri dengan sebaik-bsiknya maka perlu diberikan sumber-sumber

pembiayaan dan diwajibkan untuk menggali sumber-sumber tersebut.

Sumber-sumber pendapatan tersebut diatur dalm undang-undang No.33

Tahun 2004 Bab V pasal 6, antara lain :

1. Hasil pajak daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan pajak yang

ditetapkan oleh daerah untuk membiayai rumah tangganya sebagai badan

hukum publik.

2. Hasil retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran pemakaian

atau karena memperoleh jasa pekerjaan, atau usaha atau milik daerah yang

(13)

3. Hasil perusahaan daerah adalah bagian laba dari perusahaan daerah untuk

membiayai pembangunan.

4. Lain-lain usaha daerah yang sah adalah pendapatan asli daerah yang berasal

dari sumber lain dari pajak lainnya.

Sumber-sumber pendapatan tersebut yang diterima dari pengelolaan

keuangan merupakan kontribusi dalam bentuk pajak daerah dan retribusi daerah

untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber-sumber tersebut

dikelola dengan baik untuk peningkatan kesejahtraan masyarakat dan

pembangunan daerah. Kontribusi dalam bentuk retribusi daerah yang diterima

oleh Pemerintah Daerah berbeda dengan daerah lainnya tergantung dari potensi

yang dimiliki oleh daerah itu sendiri. Hakikat keberadaan berbagai perda tersebut

di atas merupakan tindak lanjut pelaksanaan yuridis sebagaimana yang

diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Oleh

karenanya konsekuensi logis, tatkala peraturan perundang-undangan yang lebih

rendah dinilai bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lebih tinggi

atau materi muatannya melampaui yang didelegasikan kewenangan untuk

mengatur, maka peraturan perundang-undangan dibatalkan oleh Menteri Dalam

Negeri sebagai instansi yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Logika pemikiran yang demikian di dasarkan pada asas lex superioriori derogat legi inferiori.

Sehubungan dengan terjadinya dinamika peraturan kebijakan di bidang

perpajakan daerah dan retribusi daerah, tentu diperlukan upaya yang serius bagi

(14)

berbagai macam pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan kategori jenisnya

guna menghindari adanya tumpang tindih yang berakibat dapat dibatalkannya

perda tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

Peraturan yang memuat tentang retribusi daerah adalah Undang-undang

No 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, direvisi menjadi

Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 Tentang

Retribusi Daerah, dalam peraturan-peraturan ini diatur hal-hal yang berkaitan

dengan ketentuan retribusi daerah. Seperti jenis-jenis retribusi daerah, tata cara

dan sarana pemungutan retribusi, perhitungan besarnya retribusi terutang dan

beberapa ketentuan lainnya.

C. Dasar Hukum Retrubusi Pengganti Biaya Cetak Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil di Kabupaten Serdang Bedagai

Acuan penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Serdang Bedagai

adalah berbagai aturan dan ketentuan formal yang telah ditetapkan oleh Peraturan

Daerah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu

Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil dan Surat Edaran Nomor: 153/

DISDUKCAPIL/2008 bulan April tahun 2008. Hal ini tidak sesuai dengan

peryataan salah seorang staf kecamatan. Dalam melaksanakan penyelenggaraan

pelayanan publik di kecamatan, terutama untuk KTP dan KK, kami harus

berpedoman kepada aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten

(15)

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil

yang mana disebutkan dalam Perda tersebut tidak ada penekanan denda seperti

yang tercantum pada Surat Edaran tersebut.

Ketidaksesuaian acuan pelayanan tersebutmeliputi penerapan denda, biaya

pelayanan, prosedur pelayanan, sikap petugas sebanyak dan waktu pelayanan. Hal

ini tidak dapat dimaklumi, karena dilihat lebih jauh mengenai acuan pelayanan

yang digunakan tersebut tidak pernah disosialisasikan kepada masyarakat dan

tidak pernah ditempelkan di papan informasi bagaimana tata cara pengurusan,

lamanya waktu penyelesaian dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk

proses pembuatan KTP dan KK. Masyarakat pengguna jasa hanya tahu dari

petugas dan masyarakat yang telah pernah berurusan di Kantor Kecamatan.

Informasi yang didapat tersebut sangat berbeda dengan aturan yang telah

ditetapkan, terutama sekali mengenai biaya yang harus dikeluarkan untuk proses

pembuatan KTP dan KK. Dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2008

Tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta

Catatan Sipil, Dari fakta atau temuan di atas terlihat bahwa aparat menggunakan

standar atau aturan secara tidak konsisten dalam menyelenggarakan pelayanan

publik, yaitu berpegang teguh pada aturan-aturan yang menguntungkan dan

mengabaikan aturan-aturan yang kurang menguntungkan. Hal ini menggambarkan

bahwa kencenderungan aparat tersebut sangatlah merugikan kepentingan

masyarakat pengguna jasa. Kenyataan ini menunjukkan rendahnya tingkat

(16)

memakai aturan-aturan yang menguntungkan saja tanpa memperhatikan

kebutuhan dan kepuasan masyarakat sebagai pengguna jasa.

Prosedur pelayanan tersebut bisa memakan waktu yang lebih lama lagi

(bisa memakan waktu 2 – 3 hari), apabila pejabat/petugas yang ditemui tidak

berada ditempat, sehingga akan membuat kegiatan masyarakat terganggu, baik

kegiatan untuk mencari nafkah hidup mereka, maupun kegiatan lainnya. Untuk itu

diharapkan kepada Pemerintah agar lebih mempermudah dan memperpendek

prosedur pelayanan, sehingga tidak memakan waktu yang lama dalam pengurusan

Pelayanan.

Bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah Daerah agar dapat

berjalan dengan tertib dan terarah khususnya tentang pemungutan Retribusi

Daerah, maka perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 13

Tahun 2005 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Dokumen Kependudukan

dan Akta Catatan Sipil. Dasar hukum : UU No. 34 Tahun 2000; UU No. 36 Tahun

2003; UU No. 32 Tahun 2004; UU No. 33 Tahun 2004; PP No. 66 Tahun 2001;

PP No. 55 Tahun 2005; PP No. 58 Tahun 2005; PP No. 38 Tahun 2007; Perda

Referensi

Dokumen terkait

Integrasi materi sains dalam materi pembelajaran bahasa Arab merupakan upaya untuk memperkenalkan dan membiasakan bahasa Arab di lingkungan akademik,

Dimensi ketiga yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan Badan Pertanahan Nasional Nomor: 18 Tahun 2009 Tentang Layanan Rakyat untuk Sertifikat Tanah (Larasita) Pada

Sedangkan dari 30 tabung dengan biakan Pityrosporum ovale pada Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung ketokonazol 2%, 2 dinyatakan Malassezia sp.. Dengan uji

Rendahnya nilai ini diduga disebabkan oleh protein pakan yang tidak dibantu oleh bromelin untuk dipecah menjadi ikatan peptida dan asam- asam amino, dimana ikatan peptida

As parameters for fault diagnosis, we selected mean intensity and standard deviation range, and applied a local detection rule to diagnose faults using the

Rekomendasi seharusnya merupakan hasil diskusi dan rumusan bersama antara manajemen dan auditor, dan juga harus menyajikan analisis dan manfaat yang

Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total

Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih Melalui Penggunaan Media Cetak. dan Media Audio Visual di MTs Darul Falah Bendiljati