• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Kualitatif mengenai Akulturasi Pekerja Tiongkok di PLTU Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Kualitatif mengenai Akulturasi Pekerja Tiongkok di PLTU Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran Pertanyaan Biodata pekerja

Nama : Mr. Ding Zian

Jenis Kelamin : Laki - laki

Asal : Beijing, Tiongkok

Usia : 33 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Head Civil Engineering

Tanggal wawancara : 10 Februari & 12 Maret 2015

Pukul : 10 : 24 WIB

Tempat : Kantor GPEC, Pangkalan Susu

1. Pertanyaan personal

a. Kapan Mr.Ding mulai bekerja dalam pembangunan proyek PLTU ini?

Jawab: Saya Mulai bekerja di sini sejak 2011, sudah 4 tahun. b. Bekerja sebagai apa Mr. Ding di proyek ini?

Jawab: saya bekerja di Civil Enginering,

c. Siapa yang menawarkan Mr. Ding untuk bekerja di tempat ini?

Jawab : GPEC, saya sudah 10 tahun bekerja di GPEC di Guangdong, pihak GPEC ajak saya untuk bekerja di sini.

d. Sebelum Mr.Ding berangkat menuju Indonesia, Pernahkah membayangkan

dan mempelajari bagaimana lingkungan dan kebudayaan yang penduduk

setempat miliki? Jelaskan!

Jawab : Tidak pernah saya bayangkan, saya diajak kerja sama GPEC terus teman-teman ajak saya juga, makanya saya ikut saja.

e. Bagaimana perasaan Mr. Ding ketika pertama sekali bekerja di proyek ini? Jawab : ya, senang lah.

f. Bagaimana kondisi lingkungan tempat Mr.Ding bekerja saat ini, apakah

(2)

Jawab: iya keadaan lingkungan baiklah, tapi cuaca sedikit panas. g. Selama bekerja disini sudah berapa kali Mr.Ding kembali ke Tiongkok?

Jawab:kalau dari perusahaan biasanya pulang 1 tahun 3 kali, jadi udah sekitar 12 kali saya pulang ke Tiongkok.

2. Interaksi dengan penduduk pribumi

a. Bagaimana Mr.Ding bisa mengerti bahasa Indonesia?

Jawab : wah saya ngerti bahasa Indonesia dari kerjaan, ya ngomong-ngomong sama pekerja Indonesia saja, terus lama-lama saya mengerti, tapi

saya kurang mengerti menulisnya, kalau kamu orang suruh saya tulis dengan

bahasa Indonesia saya tidak ngertilah.

b. Apakah ada orang Indonesia di dalam divisi tempat Mr.Ding bekerja?

Jawab : ada beberapa orang Indonesia di tempat saya bekerja kayak Bernard, Leo, ada lagi lainnya

c. seberapa seringkah Mr.Ding berinteraksi dengan mereka?

Jawab: sering juga, biasanya urusin kerja sama Bernard,sama Robert

d. Apakah Mr.Ding pernah bersosialisasi dengan penduduk desa sekitar? Kapan

waktunya?

Jawab: pernah, biasanya cuma ngomong-ngomong sama orang di mess tapi tidak sering, kalau di mess biasanya bicara sama Bernard, Robert , terus

waktu malam-malam setelah pulang kerja, itu saya ngomong-ngomong di

warung makan sama orang-orang desa juga sambil beli barang keperluan

hari-hari.

(3)

a. Pada awal pertama sekali Mr.Ding datang ke tempat ini, pernahkah Mr.Ding

mengalami sakit ?

Jawab : tidak pernah sakit.

b. Apakah ada ketakutan ketika pertama sekali bekerja disini? (

Jawab : tidak, saya tidak pernah takut.

c. Apakah Mr.Ding pernah merasa ditolak oleh penduduk sekitar? Jelaskan?

Jawab:Tidak ada, sudah saya bilang mereka baik-baik, tidak pernah menolak saya.

d. Apakah Mr.Ding pernah menolak untuk berinteraksi dengan masyarakat

sekitar?

Jawab:Tidak pernah

e. Menurut anda, apakah ada yang Mr.Ding tidak sukai dari sikap dan perilaku

masyarakat sekitar? jelaskan?

Jawab:tidak ada, saya suka sama semua orang Indonesia yang di dekat mess, ramah-ramah, baik mereka, bagus lah orang disini tidak jahat.

f. Apakah anda mempunyai keluarga di Tiongkok? (Orang tua/Istri/ suami/

anak-anak)

Jawab:Banyak keluarga saya, ada orang tua disana, ada istri juga ada anak juga, anak saya sudah lumayan besar, sudah playground kalau di sini TK

tahun ini kelas 1 SD.

g. Apakah Mr.Tang pernah merasa merindukan mereka ?

(4)

Jawab:biasanya saya telepon keluarga, istri, trus liat website saya hubungi mereka.

5 Pengetahuan akan nilai-nilai budaya setempat

a. Apakah Mr.Ding menyadari akan perbedaan budaya yang sangat besar antara

Indonesia dan Tiongkok?

Jawab : iya saya sadar banyak sekali bedanya

b. Berikan contoh dari pengalaman Mr. Ding, perbedaan kebudayaan apa yang

sangat mencolok yang ada di desa Tanjung pasir dan kota tempat anda

berasal?

Jawab : banyak sekali perbedaan budaya yang ada di China sama di Indonesia, bahasa nya beda kalau disana tidak ada bahasa Indonesia yang

ada bahasa mandarin China, makanannya juga beda, kalo disini makanan

sedikit pedas kalau disana tidak pedas tapi asin, orang disini ramah-ramah

sering menyapa “halo”, kalo disana jarang menyapa. trus orang disini tahun

baru nya beda sama disana, juga kalau disini ada puasa kalau disana tidak

ada.

Informan II

Nama : Mr. Yan Lu Zung

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Asal : Tiongkok

Usia : 26 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Civil Engineering

Tanggal wawancara : 24 Februari & 3 Maret 2015

Pukul : 10: 39 WIB

(5)

1. Personal question

a. Who offers you to work on this project?

Answer : GPEC Company

b. Why do you choose to work on this project?

Answer: because GPEC company invite me to work on this project c. How do you feel when you come to this project?

Answer: nothing special, just same feeling.

d. Have you ever imagined or learned about the environment and culture of local

people? Please explain.

Answer: As i know Indonesian people have religion just it. e. What do you think about environment, is it weel suited on you?

Answer: everything is good, very good 2. Interact with local society

a. Are there any Indonesia people work in your division?

Answer: yes, there are many Indonesian workers in here such as , marino, safarudin, doni, irwanto.

b. How often do you get interact with them? In what things?

Answer: almost every day in work hour.

c. If you can’t Speak bahasa so how do you communicate with them?

Answer: By English language and by the translator. d. What are yours problem to speak bahasa Indonesia?

Answer: for me, it’s hard to learn Indonesia language, so since the first time I working here, I always use English, and we have translator to translate what

(6)

e. Have you ever interacted with local people? When?

Answer: yes I ever, usually once a day after we finished our work and going back to the mess .

f. What kind of activities that you do with society?

Answer: just talking with them, sometimes I buy something like food and the others thing, and sometimes I go to the swimming pool.

g. Have you ever joined to the event that related with local culture?

Answer: yes I have, maybe a month ago, my civil colleague was marriage and I am come to his event.

3. Culture Shock

a. Did you have any worries when you work here for the first time? In what

terms?

Answer: no I don’t have worries.

b. Since you work on this project, have you ever had some sickness? What kind

of sickness that you ever afflicted?

Answer: yes , I’ve got fever because the environment so hot.

c. Are there anything that you don’t like from the behavior of local people?

Answer: nothing, I like all of them.

d. Have you ever refused to interacted with the local people?

Answer: no, I never

e. Have you ever felt that local people refuse you?

Answer: no, never .

f. Since you have been working here, how many times you go back to China?

(7)

g. Do you have family in Tiongkok?

Answer: Yes I have, they live in Changsu province h. Do you miss them?

Answer: yes, I miss them very much 4. Value of local culture

a. Do you realize some light difference between Indonesia and tiongkok?

Answer : yes, I realize

b. What’s the lightest difference between desa tanjung pasir and Tiongkok.

Answer: Indonesia have a Religion, don’t eat pig or dog, and about the season, in China have four season, but in here always panas, the language is very different,

the Indonesian food are sweet and hot spicy too, the most Indonesian food that I

like are nasi goreng, ayam,dan udang.

Informan III

Nama : Awaludin

Jenis Kelamin : Laki- Laki

Alamat : Desa Tanjung Pasir, Pangkalan Susu

Usia : 34 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Pengawas Lapangan

Tanggal wawancara : 25 Februari & 12 Maret 2015

Pukul : 10 : 15 WIB

Tempat : Kantor Bagus Karya, Pangkalan Susu

1. Interaksi

a. Sudah berapa lama pak Awal bekerja di tempat ini?

Jawab : sejak PLTU ini dibangunlah, akhir Tahun 2008 saya sudah bekerja disini, tapi bukan di Bagus Karya saya, dulu di Ninceek.

(8)

Jawab : kalau di pekerjaan ya sering lah

c. Selama anda bekerja dengan pekerja Tiongkok, pernahkah terjadi kendala dalam

proses komunikasi?

Jawab : sampai saat ini belum pernah ada lah kendala.

d. Dari pengamatan saya, ada beberapa pekerja yang sudah mampu berkomunikasi

dalam bahasa Indonesia, namun banyak juga yang kurang mampu bahkan sama

sekali tidak mengerti bahasa Indonesia, apa yang menyebabkan kedua hal itu bisa

terjadi?

Jawab : wah gak tau juga kenapa, kalau yang bisa bahasa Indonesia ini ada juga yang belajar sama pekerja Indonesia,kayak Motang sama yang lain-lain

orang itu nanya-nanya sama kita, biasanya dia nanya ke kita kayak contohnya

“ini namanya apa”, baru kita bilanglah apa namanya dalam bahasa Indonesia,

ada juga yang bukan baru sekali ini datang ke Indonesia,orang yang udah bisa

bahasa Indonesia ini udah pernah kerja di Jawa udah lama lah kerja disana

bahkan udah ada yang bisa bahasa jawa, aku pun belum tau bahasa jawa orang

itu udah pande, kalo yang gak ngerti bahasa Indonesia ya kurang mau

Tanya-tanya ke kita lah, tapi pun aku kurang tau juga, orang aku pun sebenarnya udah

lama kerja sama orang itu, tapi gak ngerti juga bahasa china, ya sama aja.

e. Bagaimana bapak berinteraksi dengan mereka yang tidak mengetahui bahasa

Indonesia ?

Jawab : pakai bahasa Inggris lah, aku gak pandai bahasa Inggris kusuruh pak Bernard ngomong sama mereka pake bahasa Inggris, kalo pun gak ngerti bahasa

(9)

buk. Jessi Juru bahasalah, kalau pun pas Juru bahasa gak bisa juga, ya ditunggu

dululah sampai juru bahasa datang.

f. Saya dengar pak Awal disebut sebagai ”Suhu” atau guru bahasa Indonesia bagi

pekerja Tiongkok, apa dasarnya ? dan bagaimana bapak mengajarkan bahasa

Indonesia kepada mereka?

Jawab : ya gak tau juga apa dasarnya apa, biasanya orang itu datang sama kita, dia Tanya-tanya ini bahasa Indonesianya apa, ya aku kasi tau, contohnya “ini

bahasa indonesianya apa, ya aku bilang tanah”, ya kadang ditunjuknya barang

ke kita, trus bilang namanya, lama-lama ngerti orang itu, ya kayak gitu-gitu aja

biasanya.

g. Berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mengerti bahasa Indonesia?

Jawab : ya gak tau juga, lama lah yang pastinya.

h. Bagi mereka yang sudah mengetahui bahasa Indonesia,apakah mereka juga

mampu menulis menggunakan bahasa Indonesia?

Jawab : oh kalau mereka menuliskan bahasa kita kurang ngerti, Cuma ngomong aja pandai mereka.

i. Sudah sejauh mana mereka mengetahui bahasa Indonesia?

Jawab : ya gak pandai kali lah, paling kalau bicara kayak gini-gini bisa, diajak bercengkrama juga udah ngertilah orang itu.

II. Gegar Budaya

a. Selama bekerja disini, apakah mereka pernah menderita penyakit? Penyakit apa

dan apa yang menyebabkannya.

(10)

b. Pernahkah mereka mengeluh tentang lingkungan tempat kerja atau tempat tinggal

mereka?

Jawab : oh pernah, biasanya orang itu mengeluh tentang cuaca, “Indonesia panas” udah gitu aja, selebihnya belum pernah terdengar keluhan lain lah, itu

aja.

c. Pernahkah mereka merasa dikucilkan oleh pekerja ataupun penduduk lokal ?

Jawab : gak pernahlah kurasa.

d. pernahkah mereka merasa takut atau tertekan selama bekerja dengan pekerja

lokal?

Jawab : kalau masalah itu kurang tau juga, tapi kalau pekerja yang di lapangan sejauh ini baik-baik aja kami kerja, gak pernah takut orang itu, orang kita

ramah-ramah disini sama orang itu.

e. apakah mereka pernah bercerita mengenai kerinduannya untuk pulang kembali ke

Tiongkok?

Jawab : kalau cerita gak pernahlah, tapi orang ini pasti cepat kali kalau urusan pulang, orang keluarganya banyak disana ya pasti rindulah pulang.

Informan IV

Nama : Mr. Tao Yong Jie

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Asal : Guangdong, Tiongkok

Usia : 25 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Civil Engineering

Tanggal wawancara : 18 Maret 2015

Pukul : 15: 33 WIB

Tempat : Kantor GPEC, Pangkalan Susu

1. Personal Questions

(11)

Answer : GPEC Company

b. Why do you choose to work on this project?

Answer: because GPEC company invite me to work on this project c. How do you feel when you come to this project?

Answer: when the first time I come, I feel all of things is very different from my country.

d. Have you ever imagined or learned about the environment and culture of local

people? Please explain.

Answer: No, I never learn anything.

e. What do you think about environment, is it weel suited on you?

Answer: Indonesia so hot, 2.Interact with society

a.Are there any Indonesia people work in your division?

Answer : yes, only 4 people

b.How often do you get interact with them? In what things?

Answer : almost every day .

c.If you can’t Speak bahasa so how do you communicate with them?

Answer: By English language, by the translator, and sometimes I used nonverbal language to communicate with them .

d.What are yours problem to speak bahasa Indonesia?

Answer: because for the first time I come here, I never know how to speak Indonesian, and then I come here just for work, so I always used English.

e.Have you ever interacted with local people? When?

(12)

f.What kind of activities that you do with society?

Answer : usually I buy some food.

g. Have you ever joined to the event that related with local culture?

Answer : yes I have , my civil colleague have marriage, and we come to her home and I see the local culture is so different with ours, for example, when we

gonna eat so we must sit down in the floor,but in china never do that.

3. Culture Shock

a. Did you have any worries when you work here for the first time? In what

terms?

Answer : yes I have, because my families don’t allow me to go to Indonesia, and then when I came here I found many people who have a different culture

from me.

b. Since you work on this project, have you ever had some sickness? What kind

of sickness that you ever afflicted?

Answer : yes ,when the first time I came here I got fever.

c. Are there anything that you don’t like from the behavior of local people?

Answer : no have, the local people are very friendly. d. Have you ever refused to interacted with the local people?

Answer : until now, I no have.

e. Have you ever felt that local people refuse you?

Answer : no, never .

f. Since you have been working here, how many times you go back to China?

Answer : twice a year.

(13)

Answer : Yes I have, I have mother, father, one sister, and one brother, and i have a girl friend in there .

h. Do you miss them?

Answer : yes of course, everybody of us missing their family.Sometimes when I missing them I call them, and take some pictures of them.

4. Value of local culture

i. Do you realize some light difference between Indonesia and tiongkok?

Answer: yes I realize.

j. What’s the lightest difference between desa tanjung pasir and Tiongkok.

Answer: many different, from the environment, from the public transportation, for example I ever go to medan by bus, and the bus is very

small. the habbit , the food, and i see all of local people are very good, they

only have little money but they are seems very happy, but in china we must

working everyday to get much money, because in my country everything are

very expensive, so we need much money to fulfill our daily needed. And then If

you go to china and look in the big city, you’ll find much people and we have

no time to talk to each other ,because we must work very early in the morning.

Informan V

Nama : Junita

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Jl. Gotong Royong, Pangkalan Susu

Usia : 26 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Koki - Helper Cooking

Tanggal wawancara : 18 Maret 2015

Pukul : 19:00 WIB

(14)

1. Pertanyaan pribadi

a. Sudah berapa ibu bekerja di tempat ini?

Jawab : udah lumayan lamalah , kurang lebih 3 tahun b. Seberapa sering anda berinteraksi dengan mereka?

Jawab : seringlah, koki yang masak di sini orang China semua, memang sengaja dari sana langsung dibawa.

c. dengan jumlah orang yang banyak ini, bagaimana ibu menentukan porsi

makanan mereka agar semua pekerja mendapatkan porsi makanannya

masing-masing?

Jawab : ya kan kita udah punya takarannya, contoh kita dapat informasi jumlah pekerja China ini berapa, ya udah tinggal kita sesuaikan aja

takarannya, pernah dulu pekerja nya berjumlah 1000 orang lebih malah, kami

masak banyak kali, kalau beras setiap hari ditakar 34 goni beras, minyak

makan sampai 20 liter, semua tungku yang ada di sini hiduplah kemarin itu,

cukup kerepotan lah masaknya waktu itu.

2. Interaksi

a. Selama anda bekerja dengan pekerja Tiongkok, pernahkah terjadi kendala

dalam proses komunikasi?

Jawab : ya ada juga kendala,orang kami gak bisa bahasa china kan, orang itu ga bisa bahasa Indonesia, ya pake bahasa isyarat lah.

b. Selama bekerja di tempat ini, apakah ibu pernah melihat pekerja Tiongkok

(15)

Jawab : Pernahlah, kepala koki kami disini udah bisa bahasa Indonesia, cuma dia ngerti-ngerti sedikitlah, istilahnya kalo dikita masih berpasir-pasir

bahasanya. Kalo kita bicara “ambil sayur itu, ambil ini” dia taulah .

c. Berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mengerti bahasa Indonesia?

Jawab : ya gak tau juga, kayak kepala koki yang dari China itu , si sakau namanya, memang udah lama dia kerja disini udah sekitar 6 tahun makanya

dia ngerti bahasa Indonesia.

d. Bagaimana ibu berinteraksi dengan mereka yang tidak mengetahui bahasa

Indonesia ?

Jawab : pakai bahasa isyaratlah, apalagi kita gak ngerti bahasa orang itu, paling kalo dia ngomong kita udah pahamlah sikit-sikit orang udah lama

kerja sama orang itu.

3. Pengetahuan akan nilai-nilai budaya

a. Menu makanan apa saja yang ibu masak disini?

Jawab : Yang pastinya menu pokok orang itu setiap hari pasti daging babi lah, ga pernah ganti-ganti lagi, istilahnya kalau di kita ikan nya orang itulah

daging babi itu, kadang digoreng, di tumis,semur,di sop, ya itu-itu ajalah

tukar-tukar tiap hari, kalo sayurnya sama juga keseringan di tumis , orang ini

suka tumis-tumisan tapi agak beda tumisan nya sama di kita, orang ini

tumisnya pake minyak banyak – banyak, kayak kuah lah istilahnya minyak

makan itu.

b. Apakah bahan-bahan makanan tersebut juga berasal dari Tiongkok?

(16)

kita udah ada penyuplainya bang, orang China juga, tapi penduduk setempat,

Hasan namanya.

c. Selama ibu bekerja ditempat ini, adakah makanan Indonesia yang menjadi

favorit menu mereka?

Jawab : kalau makanan Indonesia orang itu suka nasilah, kalau di negaranya sana orang ini jarang makan nasi,makan mie sama makan sejenis gandum,

paling kalo ada sikit-sikitlah makan nasi, makanya kalo kerja disini

gemuk-gemuk badan orang ini. Trus kayak sayur lah kan, orang ini kalau sayur ada

yang suka ada yang enggak, kayak buncis sama labu, kacang tanah, ada yang

suka orang itu , tapi ada juga yang enggak, tapi kalau sayur yang paling

orang ini suka itu kangkung bang, hampir semua suka sayur kangkung orang

ini, kadang mau nambah-nambah pun, sampe kami pun terpaksa masak lagi

karna ada yang belum kebagian.

Informan VI

Nama : Mr. Mao Tang

Jenis Kelamin : Laki-laki

Asal : Fulan, Tiongkok

Usia : 41 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Civil Engineering

Tanggal wawancara : 26 Maret 2015

Pukul : 11:37 WIB

Tempat : Kantor GPEC, Pangkalan Susu

1. Pertanyaan pribadi:

a. kapan Mr. Tang mulai bekerja dalam pembangunan proyek PLTU ini? Jawab: sudah 5 setengah tahun.

(17)

c. Siapa yang menawarkan Mr. Tang untuk bekerja di tempat ini? Jawab : GPEC

d. Sebelum Mr.Tang berangkat menuju Indonesia, Pernahkah membayangkan dan mempelajari bagaimana lingkungan dan kebudayaan yang penduduk setempat miliki? Jelaskan!

Jawab : Tidak pernah

e. Bagaimana perasaan Mr. Tang ketika pertama sekali bekerja di proyek ini? Jawab : baguslah.

f. Bagaimana kondisi lingkungan tempat Mr.Tang bekerja saat ini, apakah sesuai

dengan harapan?

Jawab: iya sesuailah, tapi cuaca sedikit panas.

g. Selama bekerja disini sudah berapa kali Mr.Tang kembali ke Tiongkok?

Jawab:kalau dari perusahaan biasanya pulang 1 tahun 2 kali, jadi udah sekitar 11 kali saya pulang ke Tiongkok.

2. Interaksi dengan penduduk pribumi

a. Bagaimana Mr.Tang bisa mengerti bahasa Indonesia?

Jawab : dari kerjaanlah, dari Bagus Karya sama Awal, saya Tanya-tanya dulu ini apa, lama-lama saya tau sedikit-sedikit, sampai sekarang.

b. Berapa lama waktu yang Mr. Tang butuhkan dalam mengerti bahasa

Indonesia?

Jawab: ya cukup lamalah, sekitar 3 tahun.

c. Seberapa seringkah Mr.Tang berinteraksi dengan mereka?

Jawab: seringlah.

d. Apakah Mr.Tang pernah bersosialisasi dengan penduduk desa sekitar? Kapan

(18)

Jawab: pernahlah, tiap malam setelah pulang kerja saya duduk – duduk disitu .

3. Gegar Budaya

a. Pada awal pertama sekali Mr.Tang datang ke tempat ini, pernahkah Mr.Tang

mengalami sakit ?

Jawab : wah pernah sakitlah sakit kepala, demam juga pernah ada, terus disini banyak nyamuklah.

b. Apakah ada ketakutan ketika pertama sekali bekerja disini? (

Jawab : tidak, saya tidak pernah takut.

c. Apakah Mr.Tang pernah merasa ditolak oleh penduduk sekitar? Jelaskan?

Jawab:tidak pernah ditolaklah saya.

d. Apakah Mr. Tang pernah menolak untuk berinteraksi dengan masyarakat

sekitar?

Jawab:Tidak pernah

e. Menurut anda, apakah ada yang Mr.Tang tidak sukai dari sikap dan perilaku

masyarakat sekitar? jelaskan?

Jawab:tidak ada, bagus lah orang disini..

f. Apakah anda mempunyai keluarga di Tiongkok? (Orang tua/Istri/ suami/

anak-anak)

Jawab:ya keluarga adalah, ada istri dan anak saya, kalau anak saya sudah mahasiswa, ada orang tua juga.

g. Apakah Mr.Tang pernah merasa merindukan mereka ?

Jawab:rindulah.

(19)

Jawab:biasanya saya telepon keluarga, lewat email, Facebook juga ada. 4. Pengetahuan akan nilai-nilai budaya setempat

i. Apakah Mr.Tang menyadari akan perbedaan budaya yang sangat besar antara

Indonesia dan Tiongkok?

Jawab : iya ada.

j. Berikan contoh dari pengalaman Mr. Tang, perbedaan kebudayaan apa yang

sangat mencolok yang ada di desa Tanjung pasir dan kota tempat anda

berasal?

Jawab : makanannya tidak samalah, kayak sayur tidak sama yang ada disini dengan disana,kalau disini panas cuacanya, kalau di China dinginlah. terus

orang-orangnya bedalah tidak sama, bahasanya juga tidak sama.

Informan VII

Nama : Bernard Patralison Girsang

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Asal : Perumnas Simalingkar, Medan

Usia : 24 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Civil Engineering Bagus Karya Tanggal wawancara : 6 April 2015

Pukul : 12:25 WIB

Tempat : Kantor Bagus Karya.

1. Interaksi

a. Sudah berapa lama pak.Bernard bekerja di tempat ini?

Jawab : sekitar 2 tahun .

b. Seberapa sering anda berinteraksi dengan mereka?

(20)

permasalahan di bagian sipil seperti struktur bangunan yang hendak

dibangun dan yang telah dibangun .

c. Selama anda bekerja dengan pekerja Tiongkok, pernahkah terjadi kendala

dalam proses komunikasi?

Jawab : sampai saat ini belum pernah ada kendala, karna sampai saat ini kami sudah sama-sama mengerti trik-trik komunikasi yang harus dilakukan,

seperti jika mereka tidak bisa berbahasa Indonesia saya pakai bahasa

Inggris, kalaupun tidak pandai berbahasa Inggris, kita pakai bahasa isyarat.

d. Dari pengamatan saya, ada beberapa pekerja yang sudah mampu

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, namun banyak juga yang kurang

mampu bahkan sama sekali tidak mengerti bahasa Indonesia, apa yang

menyebabkan kedua hal itu bisa terjadi?

Jawab : ya itu bergantung pada diri mereka masing-masing juga, bagaimana mereka mau mempelajari bahasa Indonesia, bagaimana tingkat kedekatan

mereka terhadap kita pekerja. Ada juga pekerja yang sering berhubungan

dengan pekerja kita, tapi dia sampai sekarang tidak bisa berbahasa

Indonesia, karena ia memang tidak mau tau tentang bahasa Indonesia,

terkadang kami mau ajari bahasa Indonesia sama mereka, tapi mereka asal

diajari terus lupa, ya sudahlah.

e. Bagaimana bapak berinteraksi dengan mereka yang tidak mengetahui bahasa

Indonesia ?

Jawab: pakai bahasa Inggris, bahasa isyarat, kadang dibantu ibu Jessi, translate nya.

(21)

Jawab : ya gak tau juga, lama yang pastinya.

g. Bagi mereka yang sudah mengetahui bahasa Indonesia, apakah mereka juga

mampu menulis menggunakan bahasa Indonesia?

Jawab : oh kalau mereka menuliskan bahasa kita kurang ngerti, Cuma kalau membaca alphabet Indonesia mereka bisa,.

h. Sudah sejauh mana mereka mengetahui bahasa Indonesia?

Jawab : ya hal-hal dasar dari percakapan sehari-hari bisa lah. i. Jadi bagaimana mereka berinteraksi dengan masyarakat?

Jawab : sewaktu istirahat dari kerjaan, mereka makan siang mau juga ke luar, pulang kerja pas sore hari biasanya mereka beli sesuatu ke warung,

pakai bahasa Indonesia yang bisa bahasa Indonesia, bahasa isyarat lah kalau

yang ga bisa, tapi rata-rata mereka kalau soal harga barang, atau makanan

mengerti bilangkannya berapa.

j. Sejauh pengenalan bapak akan mereka, apakah ada perubahan budaya dalam

diri mereka yang menjurus kearah kebudayaan yang kita miliki sekarang?

Jawab: ya yang saya lihat adalah sedikit-sedikit, kayak contohnya, kami pernah kemarin pergi bersama-sama dengan mereka untuk menghadiri pesta

pernikahan rekan kerja kami di dekat desa ini, waktu itu pas makan, saya

makan pakai tangan, mereka pada tanya kesaya, kenapa makan pakai

tangan, kan mereka ga pernah makan seperti itu, mereka taunya kalau makan

pakai sendok, sumpit, trus saya bilang ini kebudayaan kami, dan mereka

mengikuti saya makan pakai tangan, trus sekarang kebanyakan dari yang

saya kenal mereka jadi ramah-ramah,terus tentang kebudayaan lokal, kayak

(22)

beragama Islam, yang mengharamkan daging babi, sehingga mereka

mengerti pada waktu makan siang di proyek, atau mess, mereka tidak ada

yang keluar dan menghargailah. Kemudian mereka mengetahui aktivitas

kerohanian masyarakat lokal di mess, contohnya pada saat maghrib mereka

tidak mau keluar, karena mereka mengetahui jika mayoritas penduduk disitu

ibadah sholat,

Gegar Budaya

a. Selama bekerja disini, apakah mereka pernah menderita penyakit? Penyakit

apa dan apa yang menyebabkannya.

Jawab : ya pernah, pada saat awal-awal terkejut mungkin badan mereka, banyak yang demam, biasanya karena cuaca, dan salah makan, mungkin dia

makan yang gak sesuai dengan dirinya, jadi sakit perutnya.

h. Pernahkah mereka mengeluh tentang lingkungan tempat kerja atau tempat

tinggal mereka?

Jawab : sering mengeluh, tentang cuaca sering sekali mereka, kan panas disini.

i. Pernahkah mereka mengeluh terhadap kinerja pekerja lokal ?

Jawab : kalau mengeluh, mereka sering mengeluh tentang kinerja pekerja lokal, pekerja lokal kita itu terkadang tidak segesit mereka, ya saya tidak mau

menjelek-jelekkan para pekerja lokal, contohnya, saya kelapangan lihat para

pekerja lokal sering bermalas-malasan kayak merokok, tidur-tidur sebelum

waktu jam istirahat, sementara itu pekerja China gak pernah mau

begitu,itulah yang gak suka mereka sama orang kita. Tapi kalau waktu jam

(23)

j. Apakah mereka diterima oleh penduduk setempat?

Jawab : sejauh ini mereka diterima oleh penduduk sekitar, karena mereka bersosialisasi dengan baik di sana.

k. pernahkah mereka merasa takut atau tertekan selama bekerja dengan pekerja

lokal?

Jawab : mereka tidak pernah takut sama sekali, karna mungkin mental mereka dari Cina sana sudah ditempah, sehingga siap untuk ditempatkan

dimana saja.

l. apakah mereka pernah bercerita mengenai kerinduannya untuk pulang kembali

ke Tiongkok?

Jawab : Oh sering, apalagi seperti pekerja kita kayak Tao, Yen, mereka kasi tau sama saya mengenai keluarganya, hidup mereka disana bagaimana, ya

seringlah mereka cerita.

Informan VIII

Nama : Suprayitno

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Asal : Desa Tanjung Pasir

Usia : 48 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Penjaga warung

Tanggal wawancara : 12 April 2015

Pukul : 21: 15 WIB

Tempat : Desa Tanjung Pasir, Pertanian.

1. interaksi

a. Sudah berapa lama pak Suprayitno tinggal di tempat ini?

(24)

Jawab : Seringlah, saya kan jualan. Biasanya ramai pas sore sampai malam mereka duduk disini, apalagi pas dulu-dulu sampai seribuan orang lebih, ya

sampe jam 12 malam disini cerita-cerita kami.

c. Dari pengamatan saya, ada beberapa pekerja yang sudah mampu

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, namun banyak juga yang kurang

mampu bahkan sama sekali tidak mengerti bahasa Indonesia, apa yang

menyebabkan kedua hal itu bisa terjadi?

Jawab : ya yang pandai bahasa Indonesia ini biasanya lasak-lasak semua, maksudnya orang ini mau kawan-kawani masyarakat sini,biasanya ke warung

dia nanya-nanya ke saya, trus orang ini yang bisa bahasa Indonesia, ada

aplikasi translatenya, jadi belajar dari hape aja,contoh kalau orang ini ga tau

bahasa Indonesia nya dari suatu barang dan harga, biasanya dia ngomong

pakai bahasa orang itu ke hapenya, trus langsung keluar bahasa Indonesia,

kamusnya lah, ditunjuknya kekita untuk dibaca,orang itu ikutin cara

pengucapannya, ya gitu-gitu lama-lama ngerti juga orang itu bahasa kita.

d. Bagaimana bapak berinteraksi dengan mereka yang tidak mengetahui bahasa

Indonesia ?

Jawab : Pake bahasa orang itu, bahasa China, tapi saya kurang tau bahasanya, istilahnya kita cuma ikuti apa yang orang itu bilang aja lah,

orang-orang itulah yang mengaitkannya.trus kalau ga ngerti bahasa orang

ini, kita pakai bahasa isyaratlah, Kayak contoh kasusnya, dia mau cari rokok,

rokok ini macam-macam ragam merknya, kalau kita ga tau, ya kita bilang gak

(25)

bungkus rokok yang mau dibelinya, dikasi tunjuknya sama kita, ya kita kasilah

yang dimintanya itu, ya kayak gitulah semuanya kira-kira.

e. Berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mengerti bahasa Indonesia?

Jawab : kurang tau juga berapa lama, yang pasti lama orang ini baru bisa bahasa Indonesia, kalau pun ada masih sikit-sikitlah.

f. Sudah sejauh mana mereka mengetahui bahasa Indonesia?

Jawab : paling percakapan sehari-hari.

g. Jadi apakah mereka juga bisa membaca ataupun menulis menggunakan bahasa

Indonesia?

Jawab : enggak, sudah dipastikan nggak bisa,kenapa? karena mereka bisa bahasa Indonesia kan asalnya cuma dari ngomong-ngomong aja, dia Tanya

kita jawab, ya lama-lama mereka hapal pengucapannya aja, tapi tulisan gak

tau, jadi teorinya gak bisa orang ini baca atau tulis tulisan kita.

h. Sejauh pengenalan bapak akan mereka, apakah ada perubahan budaya dalam

diri mereka yang menjurus kearah kebudayaan yang kita miliki sekarang?

Jawab : ya orang ini mengertilah kita mayoritas muslim, kan mereka tiap hari makan babi, ga mau keluar-keluar mess ini sambil bawa makanan itu,

baru-baru ini ada 2 orang dari mereka yang datang-datang ke musholla,

sering-sering juga datang liat-liat pengajian, lama-lama kami juga risih ngapain

juga dia tiap hari datang kesini, kalau mau beribadah ya bagus juga, ini

Cuma perhatiin kami, ya kami usirlah, memang mungkin mereka penasaran

juga kan dengan ibadah kita,orang itu pun ga ada agamanya, jadi unik

(26)

Gegar Budaya

a. Selama bekerja disini, apakah mereka pernah menderita penyakit? Penyakit

apa dan apa yang menyebabkannya.

Jawab : gak tau saya, gak pernah dengar ataupun beli obat disini.orang itu beli obat dari negaranya, udah disediakan sama pihak perusahaan, kadang

disiapkan orang itu juga obat mereka.

b. Pernahkah mereka mengeluh tentang lingkungan tempat kerja atau tempat

tinggal mereka?

Jawab : paling biasanya karena cuaca panas aja. c. Pernahkah mereka mengeluh terhadap masyarakat lokal ?

Jawab : kalo itu ga pernahlah, tapi kita yang ngeluh sama mereka, karena mereka perhitungan kali kalau soal harga barang, Cuma selisih 100 perak aja

orang itu tahan ga beli, ga bisa ditokohin orang itu kalau soal uang.

d. Apakah mereka punya permasalahan terkait dengan makanan yang ada disini?

Jawab: masalah besarlah, kita kan identik dengan cabe, pedaskan orang itu ga suka, trus ada suatu bumbu yang ada di kita yang orang itu gak bisa

makan, kalau udah temakan itu maaf cakaplah, langsung ke kamar mandi

truslah urusannya, makanya orang itu hati-hati kali kalau makan, soalnya

kalau salah makan langsung gak bisa nerima perutnya.

Informan IX

Nama : Leonardo Tambunan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Siantar

Usia : 45 Tahun

(27)

Pukul : 17:30 WIB

Tempat : Mess Pekerja Tiongkok, Desa Tanjung Pasir.

1. Interaksi

a. Sudah berapa lama pak.Leo bekerja di tempat ini?

Jawab : lebih kurang sudah 4 Tahunan lah. b. Seberapa sering anda berinteraksi dengan mereka?

Jawab : ya udah tiap harilah.

c. Selama anda bekerja dengan pekerja Tiongkok, pernahkah terjadi kendala

dalam proses komunikasi?

Jawab : ya seringlah, contohnya dia gak bisa bahasa Inggris, apalagi bahasa Indonesia, saya gak bisa bahasa mandarin sama dia, ya itulah waktu

dikerjaan sering gak nyambung. Selanjutnya kendala terjadi sewaktu

penerjemah gak ada, ya itulah susahnya.

d. Dari pengamatan saya, ada beberapa pekerja yang sudah mampu

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, namun banyak juga yang kurang

mampu bahkan sama sekali tidak mengerti bahasa Indonesia, apa yang

menyebabkan kedua hal itu bisa terjadi?

Jawab : yang menyebabkan itu bisa terjadi, yang pertama adaptasi mereka sama masyarakat,seperti bersosialisasi dimasyarakat, nah hal seperti ini yang

mempercepat proses mereka mengerti bahasa kita, yang kedua mereka sering

bersosialisasi dengan pekerja pribumi, jadi tahu lah mereka bahasa kita, tapi

bahasa umumnya ajalah kan, dan intinya rasa ingin tahu mereka lah yang

(28)

e. Sepengetahuan bapak, sudah berapa banyak para pekerja Tiongkok yang

mengerti bahasa Indonesia?

Jawab : ya adalah, tapi gak banyak orang itu, yang saya tahu itu ada 4 orang, pertama Mao Tang, kedua Talu, ketiga Saw, keempat Wongsobo,

itulah yang saya tahu. Kalau ditanya sejauh mana mereka tahu bahasa

Indonesia, dalam hitungan skala 1 – 100 %, kira-kira sekitar 60% adalah.

f. Bagaimana bapak berinteraksi dengan mereka yang tidak mengetahui bahasa

Indonesia ?

Jawab: kalau nyambung pakai bahasa Inggris, ya pake bahasa Inggris, kalau mereka enggak pandai ya panggil penerjemah, kalau pas penerjemah gak lagi

di tempat kita pake bahasa isyarat.

g. Berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mengerti bahasa Indonesia?

Jawab : yang pasti butuh waktu yang lumayan lama untuk mereka mengerti bahasa Indonesia.

h. Bagi mereka yang sudah mengetahui bahasa Indonesia, apakah mereka juga

mampu menulis menggunakan bahasa Indonesia?

Jawab : menurut yang saya lihat, mereka yang pandai bahasa Indonesia itu ada yang bisa membaca atau menulis, ada juga yang enggak bisa, kayak Mao

Tang itu bisa membaca dan menulis pakai bahasa Indonesia, karena dia dekat

dan sering berinteraksi langsung dengan penerjemah.

i. Sudah sejauh mana mereka mengetahui bahasa Indonesia?

Jawab : ya hal-hal dasar dari percakapan sehari-hari bisa lah.

j. Sejauh pengenalan bapak akan mereka, apakah ada perubahan budaya dalam

(29)

Jawab: Yang udah jelas bahasa kan, terus masakan kita udah bisa orang itu makannya, terus mereka suka buah-buahan yang memang hasil kebun

penduduk sekitar sini kan, tanaman-tanaman herbal yang kita punya disini,

jadi mereka ga perlu lagi beli obat-obatan dari negerinya sana, kayak

contohnya, mahoni, buahnya itu mereka jadikan obat-obatan tradisional,

kayak obat darah tinggi, dan obat-obat lainnya, bahkan obat-obatan

tradisional yang didapatnya disini dibawa mereka juga ke cina, dikasi sama

saudara-saudaranya disana malahan, batu cincin ada yang suka sama batu

cincin, kan kebudayaan kita juga itu pake batu cincin. Selanjutnya mereka

tahulah orang Indonesia kalau memberi sesuatu itu harus pakai tangan

kanan,jadi mereka selalu make tangan kanan setiap kali memberi sesuatu

kekita, kan kalau mereka diperbolehkan memberi sesuatu memakai tangan

kiri, tidak apa-apa, awalnya kadang-kadang bisa emosi kita, orang itu kasi

apa-apa kekita pake tangan kiri, padahal itukan bagian kebudayaan orang

itu, lama-lama kita ajarin ya udah berubahlah. Trus kan ada juga pekerja

cewek disini, sering pake baju seksi-seksi kan, ya ditegur sama kita, dikasi tau

kalau disini gak boleh pakai pakaian yang kayak begitu-begitu, ya disuruh

pakai baju yang sopan, celana panjang, lama-lama gak pake baju-baju minim

lagi mereka, mereka pun sudah mengerti kalau contohnya mereka mau minum

minuman keras, ya gak mau pergi keluar-luar, didalam aja.

2.Gegar Budaya

a. Selama bekerja disini, apakah mereka pernah menderita penyakit? Penyakit

(30)

Jawab : oh seringlah, panas demam, kecelakaan kerja kayak keseleo, patah tulang karena jatuh kan, ya gitulah.

b. Pernahkah mereka mengeluh tentang lingkungan tempat kerja atau tempat

tinggal mereka?

Jawab : mereka fine-fine aja selama tinggal disini. c. Apakah mereka diterima oleh penduduk setempat?

Jawab : sejauh ini diterima, kan saling menguntungkan hubungan mereka. Secara ekonomi masyarakat desa sekitar terbantu karena kehadiran mereka,

banyak masyarakat membuka warung,mereka bisa menjual hasil-hasil kebun

kayak pisang, papaya, jeruk, kelapa, sampai ini ka nada mau dibangun lagi

PLTU proyek 3 dan 4, masyarakat sini mintak kalau bisa orang yang datang

nanti disini juga tinggal.

d. pernahkah mereka merasa takut atau tertekan selama bekerja dengan pekerja

lokal?

Jawab : ya gak pernah setau saya.. Informan Tambahan

Informan I

Nama : Reza

Jenis Kelamin :Laki-Laki

Alamat : Tebing Tinggi, Sumatera Utara

Usia : 26 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Dokter

Tanggal wawancara : 12 April 2015

Pukul : 12 : 56

(31)

1. Interaksi

a. Sudah seberapa sering anda berinteraksi anda dengan mereka?

Jawab : ya tiap harilah, orang saya dokter jaga 24 jam di sini, cuma kalo jaga di proyek kita sampai jam 5 sore aja, terus sisanya kita stand by aja di

mess.

b. Dengan kapasitas sebagai dokter jaga 24 jam, yang hanya dibantu dengan seorang suster/perawat, apakah ada kendala dalam menangani pasien yang berobat pak?

Jawab:sejauh ini belum adalah,kan gak semua tiap hari sakit, kadang-kadang nganggur juga kita diklinik ini, kayak sekaranglah contohnya, dari informasi

yang saya dengar paling sekarang pekerja yang tersisa tinggal kurang dari

250 orang, nah kalau dulu, tanya sama mbak ini, sampe seribuan lebih

pekerja cina ini kerja disini, sampe ngankat-ngangkat batu pun dari orang

ini dulu, tapi ya gak juga kendala kalau soal perobatan, paling kalau

penyakit kronis, atau kecelakaan kerja itu langsung dibawa kerumah sakit

terdekatlah.

c. Bagi pekerja yang belum mampu berbahasa Indonesia, bagaimana cara mereka menjelaskan keluhan-keluhan penyakitnya pada anda?

Jawab : kadang ada translater yang mendampingi mereka, kadang kita pakai bahasa Inggris kalau yang bisa berbahasa Inggris, kadang pakai bahasa

tubuh, bahasa isyarat, kayak contohnya mereka sakit kepala nanti dia

ngomong pakai bahasa mereka, sambil nunjuk kepala sakit, itu artinya lagi

pening, ya nanti tunjuk perut berarti sakit perut, biasanya karena maag, ya

gitulah.

d. Biasanya, dimana mereka mendapatkan obat-obatan jika mereka menderita sakit?

Jawab : mereka minum obat kita, tapi mereka ada juga bawa stok obat dari sana, ada juga beli-beli ramuan cina di toko-toko obat di berandan

misalnya.tapi keseringan asal berobat disini, kebanyakan mereka selalu

minta antibiotic, kayak amoxicillin, kadang kita larang gak usah minum obat

(32)

e. Selama menangani pasien di tempat ini, apakah ada kejadian unik yang dialami oleh bapak sendiri, yang terkait dengan perbedaan cara pengobatan, perbedaan jenis obat-obatan, atau kebiasaan mereka dalam mengobati suatu penyakit tertentu?

Jawab : ada yang unik, kayak pernah ada kejadian. Ada pekerja yang penyakitnya kayak batuk-batuklah, dia minta di infus, karena di negaranya

dia sakit apa-apa obatnya melalui infus, ya kita gak kasilah, kita bilang gak

boleh sembarangan, tapi ya dia berkeras dan itu permintaan dia, kita infus

aja, gak masalah memang infus itu dengan badan, kan semacam cairan

tubuh dia, tapi aneh aja kita rasa, karena disini gak pernah buat kayak gitu.

Terus ada juga orang ini Tanya-tanya soal obat-obatan tradisional ke kita,

biasanya nanya khasiat jamu-jamu tradisional kita kan, itu pun yang bisa

bahasa inggris sama Indonesia aja yang tanya.

f. Ketika berobat ke klinik ini, penyakit apa saja yang biasa mereka derita? Apa yang menjadi faktor penyebabnya?

Jawab : biasanya penyakit orang ini alergi, gatal-gatal,gangguan pernapasan kayak ISPA, karena disini kan berdebu, demam sering juga, kalo demam

biasanya karena cuaca panas, gak terbiasa orang itu, Maag juga sering

orang itu, baru semalam ada orang ini kenak maag, karena biasanya

pengaruh makanan, minuman yang bersoda contohnya coca-cola, alcohol, ya

gitulah jadinya.

g. Apakah bapak pernah mendapatkan pasien yang mengalami gangguan psikis atau kejiwaan?

Jawab :gak ada, lagian kita kan memiliki keterbatasan dalam hal bahasa juga, jadi gak bisa dan gak tau kita kalau soal penanganan yang berbau

psikis.

h. Selama bapak tinggal membaur dengan mereka, bagaimana sosialisasi mereka terhadap sesama pekerja Tiongkok?

Jawab :kalau sesama mereka, biasanya mereka kurang baik sosialisasinya, ya kayak elu-elu, gue-gue disana.

(33)

Jawab :menurut saya ya, mereka etika sopan santunnya kurang, kayak ginilah kan waktu makan lah contohnya, mereka makan sanggup didepan

parit sambil jongkok, sambil berdiri,nanti pas kita lagi ngobrol dia lewat, dia

kentut di depan kita, gak perduli mereka, lebih parahnya lagi mereka mau

buang dahak sambil lewat, padahal kita disitu, cobalah bayangkan, adatnya

kurang kalau itu, gak adalah bisa dibilang adat atau etikanya. Kita lihat pun

kayaknya orang ini gak ada agama, di mess pun contohnya, kalau kayak

agama budha kan biasanya punya alat sembahyang kayak tepekong di depan

rumahnya, ini gak ada, mereka komunis kan negaranya.

Informan II

Nama : Jessica

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Brigjen Katamso, Medan.

Usia : 33 Tahun

Pekerjaan/ Jabatan : Translator GPEC

Tanggal wawancara : 24 April 2015

Pukul : 11: 48

Tempat : Kantor GPEC Pangkalan Susu.

1. Interaksi

a. Berapa orang translator yang bekerja disini? Jawab : ada 4 orang

b. Seberapa pentingkah seorang translator dalam kegiatan komunikasi antara pekerja lokal dan Tiongkok?

Jawab: ya, penting sekali saya kira, sebab sampai sekarang kita masih membantu pekerja dalam berkomunikasi, kalau tidak ada kita semua

terhambatlah.

(34)

Jawab :ya tidak juga, kan gak semua orang manggil translator, kan ada juga yang bisa bahasa Indonesia, ada yang bahasa inggris mereka, kalaupun gak

bisa juga mereka pakai bahasa sketsa.

d. Pada hal apa saja pekerja Tiongkok menggunakan juru bahasa dalam kegiatan komunikasi?

Jawab :biasanya mereka sewaktu sakit ke dokter, komunikasi sama orang kerja Indonesia

e. Apakah pernah dipanggil ke mess untuk menjadi penengah dalam

berkomunikasi?

Jawab:iya ada juga, kan saya tinggal di sana juga.

f. Ada pekerja tiongkok yang mahir berbahasa Indonesia, ada pula yang sama sekali belum mengetahui bahasa Indonesia, menurut translator sendiri, apa yang menyebabkan hal itu terjadi?

Jawab:yang pasti karna ada kemauan, itu saja. Kalau tidak ada kemauan mana mungkin bisa mereka pandai berbahasa Indonesia.

g. Apakah ada kebiasaan yang mereka sering lakukan sehingga menjadi suatu penghalang bagi mereka dalam mempelajari bahasa Indonesia?

Jawab : gak tau saya, tapi yang jelas menjadi penghalang ya mereka sendiri yang gak mau belajar bahasa Indonesia.

h. Apakah mereka pernah mengeluh dengan wilayah kerja ini?

Jawab : iya pernah, mereka bilang disini panas, disini tidak ada tempat entertain.

i. Apakah mereka pernah mengeluh terhadap pekerja lokal dan masyarakat? Apa keluhan yang sering mereka utarakan?

Jawab : ada, biasanya mereka bilang pekerja kita lambat, malas,mereka juga mengeluh kepada masyarakat sekitar, kan mereka gak bisa bebas, orang

kampung itu kadang marah kalau mereka keliatan bebas kali.

j. Pernahkah mereka pernah merasa tertekan terhadap pola-pola kebudayaan masyarakat lokal?

Jawab : ya tertekanlah, tapi mereka kalau bebas kali memang warga marah, pernah dilempari batu, kenak tangkap sama masyarakat sekitar.

(35)

Jawab : ya sudah lama, sudah sekitar setengah tahun yang lalu lah. Tidak lagi

l. Menurut pengalaman translator sendiri, apa yang mereka ketahui mengenai budaya setempat?

Jawab : ya mereka mulai tahulah, kayak acara-acara adat kaya kawinan

ngerti mereka, terus mereka udah mengerti adat kayak contohnya kalau

malam jalan-jalan di desa gak boleh cowok-cewek, kalau cowok harus cowok

semua, kalau jalan sama cewek harus cewek semua, soalnya mereka kalau

ketauan pacaran digrebek sama warga, ditangkap sama warga sini, ya

gitu-gitulah budaya disini yakan.

m. Apa saja yang mereka sukai terkait budaya setempat?

Jawab : kalau makanan mereka suka sea food,kayak kari,kayak yang dibilang tadi lah mereka suka acara – acara adat setempat, karena ada

(36)

FOTO DOKUMENTASI

(37)
(38)

Pak Bernard (Merah) & Mr. Tao

Pak Leo Dokter Reza

Para Informan Penelitian

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Pada Website ini akan diisi dengan berbagai macam gambar produk peralatan yang digunakan untuk mendaki gunung beserta penjelasan akan kegunaan dari peralatan tersebut. Website

[r]

PPK memerlukan aliran data yang cepat dan mudah dibaca dalam pembuatan keputusan untuk memastikan pelaksanaan konstruksi on schedule dan on specification.. Laporan kemajuan

R, Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Konstantasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan, Jakarta : Direktoral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

The level of brain lipid peroxides, index of free radical damage, was higher in HAL group than OLZ group and was reduced by pre or post OLZ treatment, indicating that OLZ prevents

Pikiran (bodoh) saya waktu itu adalah untuk mendapatkan worker dengan bakat terbaik akan menghabiskan banyak biaya, karena mereka jelas tidak mau

Kadrie Oening Samarinda - Kaltim (Masuk ke Jln. Anang Hasyim, Air Hitam, Samarinda Ulu Kota

[r]