• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Emosi Tokoh Utama Lail dalam Novel Hujan Karya Tere Liye: Kajian Psikologi Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aspek Emosi Tokoh Utama Lail dalam Novel Hujan Karya Tere Liye: Kajian Psikologi Sastra"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Berikut beberapa konsep yang berkaitan dengan penelitian ini.

2.1.1 Novel

Novel ialah karangan prosa yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa

dari kehidupan orang-orang (tokoh cerita), karena adanya suatu konflik atau

pertikaian yang mengalihkan jurusan nasib mereka.Novel tidak terlepas dari isi

pikiran pengarang. Biasanya novel tercipta berdasarkan sudut pandang pengarang,

kebudayaan pengarang, keyakinan pengarang, dan pengalaman pengarang.

Novel terdiri dari atas dua unsur pembangun, yaitu unsur intrinsik dan

ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun novel dari dalam

seperti tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat, dan gaya

bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun novel dari

luar seperti nilai-nilai religius, nilai-nilai kebudayaan, psikologi, hukum, sosiologi,

dan sebagainya. Semakin kuat alur dan pesan yang ingin disampaikan oleh si

pengarang dalam novel, maka semakin baguslah mutu sebuah novel.

2.1.2 Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah salah satu unsur yang penting dalam suatu cerita rekaan. Istilah

(2)

Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, sedang penokohan menunjuk pada

penempatan tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita.

Menurut Nurgiyantoro dalam bukunya Teori Pengkajian Fiksi

(1995:179-190), ditinjau dari peranan dan keterlibatan dalam cerita, tokoh dapat dibedakan

menjadi tiga jenis, yakni: (1) tokoh utama (primer), yaitu tokoh yang tergolong

penting dan ditampilkan terus menerus dan mendominasi sebagian besar jalan cerita;

(2) tokoh bawahan (sekunder), yaitu tokoh yang mendampingi tokoh utama suatu

cerita; dan (3) tokoh tambahan (komplementer), yaitu tokoh yang memiliki peranan

tidak penting karena kemunculannya hanya sekali-kali, hanya melengkapi, melayani

dan mendukung tokoh utama.

Ditinjau dari kriteria berkembang atau tidaknya kepribadian, tokoh dapat

dibedakan dua jenis, yaitu tokoh statis dan dinamis. Tokoh statis adalah tokoh yang

memiliki watak dan kepribadiannya yang tetap, tidak berkembang sejak awal hingga

akhir cerita. Sedangkan tokoh dinamis adalah tokoh yang mengalami perkembangan

watak dan kepribadian sejalan dengan plot di dalam cerita.

Ditinjau dari segi perwatakannya, tokoh dibedakan menjadi tokoh sederhana

dan kompleks. Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas

pribadi tertentu, satu sifat, atau satu watak tertentu saja. Sedangkan tokoh kompleks

merupakan tokoh yang diungkapkan memiliki berbagai kemungkinan sisi kehidupan,

kepribadian, dan jati dirinya. Berdasarkan pengertian dan jenis-jenis bentuk tokoh di

atas, maka yang menjadi tokoh utama dalam novel Hujan karya Tere Liye adalah

(3)

2.1.3 Emosi

a. Pengertian Emosi

Makna tepat dari definisi kata emosi masih sangat membingungkan, baik di

kalangan para ahli psikologi maupun ahli filsafat dalam kurun waktu selama lebih

dari satu abad. Daniel Goleman (dalam Ali dkk, 2004:62) mengatakan emosi sebagai

setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang

hebat dan meluap-luap, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Berbeda

dengan Goleman, Poerbakawatja (dalam Ali, 2004:62) menyatakan bahwa emosi

adalah suatu respons terhadap perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis

disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.

Respons demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun

internal.

Sementara itu, Du Prezz (dalam Martin, 2003:91-92) mengatakan, emosi adalah

suatu reaksi tubuh dalam menghadapi situasi tertentu. Reaksi tubuh tersebut biasanya

terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa emosi

adalah suatu reaksi yang baru dalam diri manusia yang mendorong untuk berperilaku

tertentu akibat adanya stimulus (rangsangan) yang bersumber dari pergolakan di

dalam pikiran, perasaan, nafsu, atau keadaan mental yang kuat dan meluap-luap.

b. Fungsi Emosi

Coleman dan Hammen (dalam Rakhmat dalam Sobur, 2003:400)

(4)

Misalnya emosi marah menggerakkan kita untuk menyerang, takut menggerakkan

kita untuk lari, dan cinta menggerakkan kita untuk mendekat dan bermesraan. Kedua,

emosi sebagai pembawa informasi. Misalnya jika marah, kita mengetahui bahwa kita

dihambat atau diserang oleh orang lain, jika sedih berarti kita kehilangan sesuatu

yang kita senangi, dan jika bahagia berarti memperoleh sesuatu yang kita senangi.

Ketiga, emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi

juga pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal. Misalnya, pembicaraan yang

menyertakan seluruh emosi dalam berpidato dipandang lebih hidup, lebih dinamis,

dan lebih meyakinkan. Keempat, emosi merupakan sumber informasi tentang

keberhasilan kita. Kita mendambakan kesehatan dan mengetahuinya ketika kita

merasa sehat walafiat.

c. Jenis-Jenis Emosi

Lazarus (dalam Prawitasari, 2012), membagi emosi menjadi dua jenis, yaitu

emosi positif dan negatif. Emosi positif muncul dari anggitan terhadap stimulus

lingkungan yang sesuai dan sama dengan tujuan, sehingga stimulusdinilai

mendukung pencapaian tujuan individu. Contohnya adalah senang, bahagia, dan

cinta. Sebaliknya, emosi negatif muncul dari anggitan terhadap stimulus lingkungan

yang tidak sesuai dan tidak samadengan tujuan, sehingga stimulus dipandang

menunda, menghilangkan, menentang, atau bahkan mengancam tujuan individu.

Contohnya marah, takut, cemas, rasa bersalah, malu, sedih, irihati dan jijik.

Sementara Goleman (dalam Ali, 2004:63) mengelompokkan emosi atas

(5)

1. Amarah, di dalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah besar, jengkel,

kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak

kekerasan, dan kebencian patologis.

2. Kesedihan, di dalamnya meliputi pedih, sedih, suram, melankolis,

mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi.

3. Rasa takut,di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup,khawatir, was-was,

perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik dan

fobia.

4. Kenikmatan, di dalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan puas, senang,

riang, senang, terhibur, bangga, kenikmata indrawi, takjub, terpesona, puas,

rasa terpenuhi, girang, senang sekali, dan mania.

5. Cinta, di dalamnya meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan

hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih sayang.

6. Terkejut, di dalamnya meliputi terkesiap, takjub, dan terpana.

7. Jengkel, di dalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dan

mau muntah.

8. Malu, di dalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal,

hina, aib, dan hati hancur lebur.

Selain itu, jenis-jenis emosi juga dapat dilihat dari reaksi terkejut, ekspresi

wajah dan suara, serta sikap dan gerak tubuh. Pertama, reaksi terkejut. Reaksi ini

pada setiap orang sama karena diperoleh sejak lahir (inborn), seperti menutup mata,

mulut melebar, dan kepala serta leher bergerak ke depan. Kedua, ekspresi wajah dan

(6)

wajah dan suaranya. Ketiga, sikap dan gerak tubuh. Sikap dan gerak tubuh dalam

menjelmakan perasaan setiap orang tidak sama. Emosi marah, misalnya, pada

seseorang ditunjukkan dengan sikap diam, namun pada orang lain rasa marah

ditunjukkan dengan mata melotot, tangan dikepal, memaki, dan sebagainya.

d. Aspek Emosi

Secara sederhana, pengertian aspek adalah bagian-bagian yang

membentuksesuatu. Dalam hal ini, aspek emosi berarti bagian-bagian yang

membentuk terjadinya emosi dalam diri manusia. Sobur (2003:404) menyebutkan

bahwa emosi manusia terdiri dari empat aspek, yaitu stimulus, perasaan,

respons-respons internal, dan pola-pola tingkah laku. Namun, dalam bukunya Sobur tidak

berbicara lebih lanjut mengenai keempat aspek emosi tersebut. Oleh sebab itu, untuk

memperjelas keempat aspek emosi sesuai dengan judul penelitian yang peneliti

lakukan, maka penjelasan mengenai keempat aspek tersebut akan peneliti uraikan dari

sumber lain.

1. Stimulus

Stimulus ialah segala sesuatu yang dapat diamati oleh alat indra kita, seperti

warna dan cahaya oleh indra pelihat, bunyi oleh indra pendengar, bau oleh indra

pembau, rasa oleh indra perasa, tekanan atau suhu oleh indra peraba, dsb (Sujanto,

(7)

2. Perasaan

Perasaanialah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh

pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif (Koentjaraningrat dalam

Sobur, 2003:426). Perasaan dapat menimbulkan kehendak positif dalam diri

seseorang yaitu apabila sesuatu yang dinilainya mendatangkan kenikmatan

kepadanya, dan kehendak negatif apabila sesuatu yang dinilainya membuat dia ingin

menghindari hal yang mendatangkan perasaan tidak nikmat kepadanya.

3. Respons Internal

Respons ialah reaksi yang ditimbulkan oleh stimulus (Mahmud, 1990:19).

Dalam membentuk suatu emosi, respons-respons tersebut terjadi dalam kendali tidak

sadar pada diri individu yang mengalaminya, seperti pupil mata membesar, alis

melebar, bola mata melotot, kecepatan dan kekuatan denyut jantung bertambah,

tekanan darah meningkat, pernafasan tidak teratur, kelenjar ludah terhambat, pucat,

gemetar, dsb.

4. Pola-Pola Tingkah Laku

Mahmud (1990:167) menyebutkan bahwa pola tingkah laku adalah arah

aktivitas yang mendorong individu untuk bergerak menentang sumber frustasi

(marah), bergerak meninggalkan sumber frustasi (takut), bergerak menuju sumber

kesenangan (senang, cinta), atau bergerak menghentikan dan mengalihkan sumber ke

(8)

2.1.4 Psikologi Sastra

Psikologi sastra merupakan pembauran antara ilmu sastra dengan ilmu

psikologi. Pembauran ini terjadi karena antara sastra dan psikologi memiliki objek

kajian yang sama, yaitu manusia dan gejala jiwa manusia.Menurut Ratna (2004:350),

psikologi sastra adalah analisis teks sastra dengan mempertimbangkan relevansi dan

peranan studi psikologis”. Artinya, dalam penganalisisan sebuah karya sastra, si

peneliti harus menemukan gejala yang tersembunyi atau sengajadisembunyikan oleh

pengarangnya, yaitu dengan memanfaatkan teori-teori psikologi yang dianggap

relevan.

2.2 Landasan Teori

Dalam penelitian ini, landasan teori yang digunakan adalah teori psikologi

yang berkenaan dengan emosi dan teori psikologi sastra yang dikemukakan oleh

Ratna.

2.2.1 Teori Emosi

Para ahli mengemukakan beberapa teori dalam upaya menjelaskan timbulnya

gejala emosi. Beberapa teori emosi tersebut antara lain:

1. Teori Emosi Dua-Faktor Schachter-Singer

Teori ini dikenal sebagai teori yang paling klasik yang berorientasi pada

rangsangan. Reaksi fisiologik dapat saja sama (hati berdebar, tekanan darah naik,

nafas bertambah cepat, adrenalin dialirkan dalam darah, dan sebagainya), namun jika

rangsangannya menyenangkan seperti diterima diperguruan tinggi idaman, emosi

(9)

(misalnya, melihat ular berbisa), emosi yang timbul dinamakan takut. Para ahli

psikologi melihat teori ini lebih sesuai dengan teori kognisi.

2. Teori Emosi James-Lange

William James (1884) dari Amerika Serikat dan Carl Lange (1885) dari

Denmark, telah mengemukakan pada saat yang hampir bersamaan, suatu teori tentang

emosi yang mirip satu sama lainnya, sehingga teori ini terkenal dengan nama teori

James-Lange.

Dalam teori ini disebutkan bahwa emosi timbul setelah terjadinya reaksi

psikologik. Jadi, kita senang sambil meloncat-loncat karena nama kita ada pada

pengumuman kelulusan dan kita lari ketakutan setelah melihat ular. Selanjutnya

menurut teori ini, emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respons terhadap berbagai rangsangan

yang datang dari luar. Jadi, jika seseorang misalnya melihat harimau, reaksinya

peredaran darah makin cepat karena denyut jantung makin cepat, paru-paru lebih

cepat memompa udara, dan sebagainya. Respons-respons tubuh ini kemudian

dipersepsikan dan timbullah rasa takut. Dengan kata lain, teori James-Lange

mengatakan bahwa seseorang bukan tertawa karena senang, melainkan ia senang

(10)

3. Teori “Emergency” Cannon

Teori ini dikemukakan oleh Walter B. Cannon (1929), seorang fisiologi dari

Harvard University. Cannon dalam teorinya menyatakan bahwa karena gejolak emosi

itu menyiapkan seseorang untuk mengatasi keadaan yang genting, orang-orang

primitif yang membuat respons semacam itu bisa survive dalam hidupnya. Cannon

mengatakan bahwa organ tubuh umumnya terlalu insensitif dan terlalu dalam

responsnya untuk bisa menjadi dasar berkembangnya dan berubahnya suasana

emosional yang sering kali berlangsung demikian cepat.

Teori Cannon ini selanjutnya diperkuat oleh Philip Bard, sehingga kemudian

lebih dikenal teori Cannon-Bard atau teori “emergency”. Teori ini mengatakan pula

bahwa emosi adalah reaksi yang diberikan oleh organisme dalam situasi emergency

(darurat). Teori ini didasarkan pada pendapat bahwa ada antagonisme (fungsi yang

bertentangan) antara saraf-saraf simpatis dengan cabang-cabang oranial dan sakral

daripada susunan saraf otonom. Jadi, kalau saraf-saraf simpatis aktif, saraf otonom

nonaktif, dan begitu sebaliknya.

Dari ketiga Teori Emosi di atas, teori yang peneliti gunakan dalam penelitian

terhadap aspek emosi tokoh utama Lail dalam novel Hujan karya Tere Liye ini adalah

Teori Emosi James-Lange. Teori ini menjelaskan bahwa emosi muncul setelah

terjadinya reaksi psikologik yang ditimbulkan oleh stimulus.

2.2.2 Teori Psikologi Sastra

Menurut Ratna (2004), psikologi sastra adalah analisis teks dengan

(11)

pada karya sastra, terutama fakta cerita dalam sebuah fiksi atau drama, psikologi

sastra mengkaji tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.

Dalam penelitian ini, penulis terlebih dahulu menentukan masalah dalam

sebuah karya sastra sebagai objek penelitian, kemudian ditentukan teori-teori

psikologi yang telah dipahami dan dianggap relevan untuk melakukan analisis karya

sastra. Oleh karena masalah yang akan peneliti kaji adalah aspek emosi tokoh utama

Lail serta dampak positif dan negatif dari aspek emosi tokoh utama Lail terhadap

tokoh Esok dan tokoh Maryam dalam novel Hujan karya Tere Liye, maka masalah

dalam penelitian ini akan dijawab dengan penerapan teori psikologi emosi

James-Lange dan teori pendekatan psikologi sastra yang dikemukakan oleh Ratna.

2.3 Tinjauan Pustaka

Novel Hujan karya Tere Liye ini sangat menarik untuk diapresiasi, diulas, dan

dikaji.Namun, karena novel ini tergolong baru, maka penelitian terhadap novel Hujan

karya Tere Liye ini belum banyak dilakukan.Berikut ini adalah pendapat beberapa

pembaca mengenai novel Hujan karya Tere Liye.

Resensi Mia Anjelina dalam blognya menyebutkan bahwa (1) novel ini

mengandung banyak motivasi tentang melupakan, persahabatan, cinta, perpisahan,

dan perjuangan; (2) mengajarkan kita bagaimana harus berjuang, bersikap,

menghargai persahabatan, menghargai cinta, dan yang paling penting

tentang bagaimana manusia seharusnya memiliki keikhlasan; dan (3) mengajak kita

(12)

Anjelina menyimpulkan bahwa novel Hujan karya Tere Liye ini sangat layak dibaca

oleh semua kalangan.

https://www.bindoline.com/resensi-novel-hujan-karya-tere-liye/

Rensensi Indah Fitria dalam blognya mengatakan kisah ceritanya menarik

untuk disimak karena dapat mendewasakan pikiran serta hati pembaca.Alur cerita

yang mengalir serta konflik batin yang ditonjolkan dalam novel ini mampu membuat

pembaca terhanyut dan ikut merasakan kejadian demi kejadian dengan

seksama.Dengan latar waktu tahun 2050-an, pembaca diajak berimajinasi.

Membayangkan kondisi dunia masa depan dengan berbagai teknologi-teknologi

canggih yang menakjubkan. Isi novel ini mudah dipahami oleh pembaca karena

bahasa yang digunakan sederhana dan dapat menginspirasi para pembaca.Selain itu,

pesan dan kesan yang ada dalam novel ini dapat mengalir ke lubuk hati dan pikiran.

https://ndahfit.blogspot.co.id/2016/09/resensi-novel-hujan-karya-tere-liye.html

Resensi Bee Qolbi dalam blognya mengatakan bahwa cerita novel ini unik

karena kisah cinta antara Lail dan Esok dibalut dengan sains.Novel ini pun

memberitahu kita bahwa semua kenangan itu indah, baik itu kenangan yang baik

maupun kenangan yang buruk, karena semua kenangan memberikan warna dalam

hidup kita.Untuk melupakan kenangan buruk, kita harus merangkul kenangan itu, dan

menerimanya.

http://akubibi.blogspot.co.id/2016/07/resensi-novel-hujan-karangan-tere-liye.html

Sejauh yang peneliti ketahui, penelitian terhadap novel Hujan dengan

(13)

penelitian terhadap novel Hujan karya Tere Liye melalui pendekatan bidang ilmu lain

sudah ada dilakukan.

Ahyu Nur Ichsana (2016) dalam blog pribadinya dengan judul makalah

Perbandingan Teks Sastra Novel Hujan Karya Tere Liye dengan Ilmu Sosial.Dalam

penelitian tersebut Ichsana menggunakan pendekatan analisis bandingan (sastra

bandingan), yaitu membandingkan isi teks sastra yaitu novel Hujan karya Tere Liye

dengan ilmu sosial.

Salah satu hasil analisis Ichsana yaitu bahwa novel Hujan karya Tere Liye dan

ilmu sosial sama-sama mengajarkan untuk menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial.

Penelitian Ichsana tersebut bermanfaat untuk memberi gambaran kepada peneliti dan

para pembaca lain untuk turut serta menjunjung tinggi nilai-nilai kepedulian sosial

dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, karena nilai-nilai tersebut sangat

mulia dan luhur.

http://rhifaery.blogspot.co.id/2016/05/perbandingan-teks-sastra-novel-hujan.html

Dalam penelitian ini, peneliti ingin menganalisis aspek emosi tokoh utama

Lail serta dampak positif dan negatif aspek emosi tokoh utama Lail terhadap tokoh

Esok dan Maryam dalam novel Hujan karya Tere Liye dengan menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang diangkat pada kali ini berjudul “Sikap Tokoh Utama terhadap Permasalahan Hidupnya dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye (Kajian

Analisis novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye ini dengan tinjauan psikologi sastra menggunakan pendekatan tekstual, yakni mengkaji aspek psikologi tokoh

Tema novel Pulang karya Tere Liye adalah perjuangan seorang laki-laki yang mempertahankan kejayaan Keluarga Tong, (3) konflik batin tokoh utama novel Pulang karya

mengetahui konflik batin yang dialami tokoh utama. Peneliti belum menemukan penelitian lain yang mengkaji novel Pulang karya Tere Liye dengan judul yang sama. Novel Pulang karya

Objek penelitian ini adalah aspek kepribadian tokoh Laisa dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye yang diterbitkan oleh Penerbit Republika Jakarta

Objek penelitiannya adalah perkembangan kepribadian tokoh utama dan kaitannya dengan ungkapan emosi yang terdapat dalam novel “Moga Bunda Disayang Allah karya Tere

Bentuk-Bentuk Konflik Batin pada Tokoh Utama dalam Novel Rasa Karya Tere Liye Konflik batin terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat terjadi dalam diri seseorang.. Bentuk konflik

Perjuangan Politik Tokoh Utama dalam Novel Negeri di Ujung Tanduk Karya Tere Liye 185 Penegakan hukum menjadi permasalahan serius yang dihadapi tokoh sehingga perlu adanya