PROSES KEGIATAN PERAWATAN, PERBAIKAN,
DAN BONGKAR MUAT PETI KEMAS DI
PT. SARIADI WAHANA JASA
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Oleh :
Atika Aprilia
103117023
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERTAMINA
TAHUN 2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTIK
Judul Kerja Praktik
: Proses Kegiatan Perawatan, Perbaikan, dan Bongkar Muat
Peti Kemas di PT. Sariadi Wahana Jasa
Nama Mahasiswa
: Atika Aprilia
Nomor Induk Mahasiswa
: 103117023
Program Studi
: Manajemen
Fakultas
: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Tanggal Seminar
: 12 November 2020
Surabaya, 5 November 2020
MENYETUJUI,
Pembimbing Instansi
Tri Wahyuningsih
Pembimbing Program Studi
Arif Murti Rozamuri, Ph D.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. berkat izin dan rahmat-Nya, saya mampu menyelesaikan Laporan Kerja Praktik yang berjudul “Proses Kegiatan Perawatan, Perbaikan, dan Bongkar Muat Peti Kemas di PT. Sariadi Wahana Jasa”. Laporan ini sengaja disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktik program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pertamina. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
1. Bapak Kusbandono Rusli selaku Direktur dan pemilik PT. Sariadi Wahana Jasa yang sudah mengizinkan penulis untuk menjadi peserta magang serta berbagi ilmu dan pengalaman mengenai dunia bisnis terutama pada bisnis ekspor dan impor.
2. Bapak Arif Murti Rozamuri selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik yang sudah meluangakan waktu untuk membimbing penulis mulai dari pencarian magang hingga menyelesaikan laporan magang.
3. Ibu Tri Wahyuningsih selaku pegawai di PT. Sariadi Wahana Jasa yang sudah membimbing penulis selama menjadi peserta magang serta mengajarkan berbagai kegiatan yang ada di PT. Sariadi Wahana Jasa.
4. Orang tua, teman-teman, dan para pegawai PT. Sariadi Wahana Jasa yang sudah memberikan semangat dan doa untuk kelancaran program magang.
Laporan ini mungkin jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan Laporan Kerja Praktik ini. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam hal apapun, semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat meningkatkan pengetahuan pembaca.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTIK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 2
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 3
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 3
2.2 Sifat dan Lingkungan Fisik Perusahaan ... 3
2.3 Penempatan Kerja Praktik ... 5
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK ... 6
3.1 Pengenalan PT. Sariadi Wahana Jasa ... 6
3.2 Turut Serta dalam Melakukan Pekerjaan di Unit Cek In Peti Kemas Depo Kontainer ... 6
3.3 Turut Serta dalam Melakukan Pekerjaan di Unit Cek In/Out Barang Konsumen ... 9
3.4 Turut Serta dalam Melakukan Pekerjaan di Unit Penataan Barang Konsumen ... 10
3.5 Budaya dan Etika Kerja di PT. Sariadi Wahana Jasa ... 11
BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK ... 13
4.1 Softskill ... 13
4.2 Hardskill ... 14
BAB V TINJAUAN TEORITIS ... 16
5.1 Manajemen Operasi / Rantai Pasok... 16
5.2 Sistem Informasi ... 17
5.3 Tata Letak ... 18
5.4 Tata Letak Pergudangan ... 18
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 20
6.1 Kesimpulan ... 20
6.2 Saran ... 20
DAFTAR PUSTAKA ... 22
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-1 Ruang Administrasi Depo Kontainer ... 4
Gambar 3-1 Surat Permohonan Interchange ... 6
Gambar 3-2 Delivery Order ... 7
Gambar 3-3 Job Slip ... 7
Gambar 3-4 Lembar IR ... 8
Gambar 3-5 Lembar Survey ... 8
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1-1 Nilai Ekspor dan Impor dari Pelabuhan di Jawa Timur dari 1996 – 2018 ... 1 Tabel 2-1 Susunan Organisasi PT. Sariadi Wahana Jasa ... 5
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tabel 1-1 Nilai Ekspor dan Impor dari Pelabuhan di Jawa Timur dari 1996 – 2018
(Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur)
Berdasarkan data diatas nilai ekspor dan impor di Jawa Timur terus mengalami kenaikan setiap tahunnya sehingga segala kegiatan yang berkaitan dengan bisnis ekspor impor juga pasti meningkat. Salah satu pelabuhan terbesar di Jawa Timur yaitu pelabuhan Tanjung Perak terus mengalami kenaikan pergerakan ekspor impor sehingga memerlukan depo kontainer yang efektif dan efisien untuk mendukung proses pergerakan peti kemas/ kontainer di Jawa Timur. Maka dari itu PT. Sariadi Wahana Jasa hadir sebagai perusahaan depo kontainer untuk mendukung pergerakan ekspor dan impor di Jawa Timur
Untuk terus menjaga kualitas perusahaan, PT. Sariadi Wahana Jasa memerlukan evaluasi dari berbagai pihak salah satunya adalah pihak akademisi. Hal ini didukung dengan, PT. Sariadi Wahana Jasa rutin
2
menerima peserta magang setiap tahunnya dari berbagai sekolah menengah ataupun perguruan tinggi berbagai daerah. Tidak seperti perusahaan lainnya yang hanya menempatkan peserta magang pada satu posisi yang sama selama periode magang, PT. Sariadi Wahana Jasa memperbolehkan peserta magang untuk menelusuri setiap kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Sehingga memungkinkan peserta magang mempelajari lebih banyak hal dari berbagai bidang dan memberikan feedback kepada PT. Sariadi Wahana Jasa.
Bagi seorang mahasiswa belajar merupakan suatu kewajiban. Belajar dapat diartikan dalam banyak hal, pada umumnya belajar diartikan sebagai kegiatan mempelajari sesuatu dan mengimplementasikannya. Sudah seharusnya mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat selama pendidikan di universitas kepada masyarakat umum atau dunia kerja. Sebelum mahasiswa siap untuk mengimplementasikan ilmunya, mahasiswa harus mengalami langsung proses yang terjadi di dunia kerja yang nyata.
Magang atau internship merupakan kegiatan penempatan kerja yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada mahasiswa aktif ataupun freshgraduate untuk memberikan pengalaman kerja dan keahlian baru. Para peserta magang diharapkan dapat mengenali budaya organisasi, mempelajari sistem, memahami standar kerja dan profesionalisme dunia kerja, dan mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama berada di universitas. Pelaksanaan magang di PT. Sariadi Wahana Jasa dapat memberikan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara peserta magang dengan perusahaan. PT. Sariadi Wahana Jasa dapat menerima saran dari pihak akademisi dan peserta magang dapat menerima pengalaman bekerja di dunia nyata.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan Kerja Praktik sebagai berikut
Tujuan umum dari penulisan Laporan Kerja Praktik ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktik program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pertamina, menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama di universitas, memahami keadaan dunia kerja secara nyata, dan mempelajari persiapan untuk memasuki dunia kerja.
Tujuan khusus dari penulisan Laporan Kerja Praktik ini adalah untuk mempelajari sistem operasional suatu perusahaan, mempelajari hubungan kerja dan cara komunikasi antara karyawan, membandingkan penerapan teori yang dipelajari pada dunia kerja.
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan kerja praktik dilakukan di PT. Sariadi Wahana Jasa pada divisi operasional perawatan dan perbaikan kontainer dan divisi bongkar muat. Kerja praktik dilakukan secara work from office pada 7 September 2020 sampai 24 Oktober 2020 atau selama 7 (tujuh) minggu. Dengan jadwal kerja, masuk hari Senin hingga Jumat pada jam 08.00 pagi hingga 16.30 sore.
3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Sariadi Wahana Jasa merupakan perusahaan depo kontainer dan berlokasi di Jalan Kalianak nomor 80B, Surabaya. Depo kontainer adalah tempat atau area yang digunakan eksportir atau importir untuk membersihkan (cleaning), memperbaiki (repairing), dan menyimpan peti kemas kosong (empty container). Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, PT. Sariadi Wahana Jasa juga memiliki jasa pemuatan barang (stuffing), pembongkaran (stripping), gudang penyimpanan, dan jasa transportasi dari lokasi gudang atau pabrik ke pelabuhan.
PT. Sariadi Wahana Jasa didirikan oleh Kusbandono Rusli atau sering disapa dengan panggilan Pak Kus pada tahun 1984. Pada awalnya perusahaan ini hanya memiliki bisnis penyimpanan peti kemas kosong (empty container) yang dibantu dengan satu orang karyawan. Selain itu, PT. Sariadi Wahana Jasa juga termasuk pencetus bisnis depo kontainer di wilayah Kalianak Surabaya karena hingga tahun 1984 hanya terdapat 4 (empat) depo kontainer termasuk PT. Sariadi Wahana Jasa yang kemudian terus berkembang setiap tahunnya hingga terbentuk Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki).
Perkembangan bisnis PT. Sariadi Wahana Jasa tergolong sangat pesat karena pada tahun 1990, PT. Sariadi Wahana Jasa mampu membuat kontrak kerja sama dengan pelayaran Yang Ming dan masih berlangsung hingga saat ini. Seiring dengan perkembangan bisnisnya, PT. Sariadi Wahana Jasa terus mengembangkan bisnis yang mendukung bisnis intinya. Pada tahun 1994 perusahaan mengembangkan bisnis pemuatan barang (stuffing), pembongkaran (stripping), gudang penyimpanan, dan jasa transportasi dari lokasi gudang atau pabrik ke pelabuhan.
PT. Sariadi Wahana Jasa juga menambah jumlah karyawan setiap tahunnya. Tetapi kegiatan inti bisnis dilakukan oleh pihak keluarga Pak Kus sehingga perusahaan ini dikenal dengan perusahaan keluarga. Hingga saat ini belum pernah ada pergantian pemimpin di PT. Sariadi Wahana Jasa tetapi pemilik selalu memperkerjakan orang yang cakap pada bidang peti kemas internasional untuk terus mengembangkan kualitas dari pelayanannya.
2.2 Sifat dan Lingkungan Fisik Perusahaan
PT. Sariadi Wahana Jasa merupakan perusahaan keluarga, berarti posisi penting yang berkaitan dengan kekuasaan dan keputusan perusahaan akan diisi oleh anggota keluarga pemilik perusahaan. Beberapa posisi penting di perusahaan ditempati oleh anggota keluarga pemilik atau keluarga Pak Kus seperti posisi Direktur ditempati oleh Pak Kus sendiri, Kepala Divisi Operasional Depo Kontainer ditempati oleh anak kedua dari Pak Kus, dan Kepala Divisi Bongkar dan Pemuatan ditempati oleh anak pertama Pak Kus. Karena PT. Sariadi Wahana Jasa memberlakukan sistem perusahaan keluarga maka secara tidak langsung PT. Sariadi Wahana Jasa termasuk kedalam perusahaan tertutup, dimana perusahaan tidak menawarkan saham kepada pasar tetapi mengelola modal menggunakan harta pemilik perusahaan. Perusahaan keluarga cenderung ketat terhadap peraturan yang mengatur tata kelola komunikasi keluar perusahaan dan memiliki SOP (standar operasional) tersendiri. Bagi PT. Sariadi Wahana Jasa profil formal perusahaan bukan merupakan prioritas perusahaan. Logo perusahaan, visi dan misi perusahaan
4
tidak perlu tertulis dan formal seperti perusahaan lainnya. Selain itu, peraturan surat menyurat, perizinan, dan pengantar perusahaan juga diatur sedemikian rupa agar tidak dapat ditiru dengan mudah. Sehingga cukup menyulitkan pihak luar perusahaan untuk mengakses PT. Sariadi Wahana Jasa.
Lingkungan kerja fisik di PT. Sariadi Wahana Jasa cukup memenuhi standar lingkungan kerja fisik yang baik. Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung produktivitas karyawan. Pencahayaan di kantor PT. Sariadi Wahana Jasa bersumber dari sinar matahari yang masuk ke dalam kantor lalu ditambah dengan pencahayaan lampu sehingga karyawan merasa nyaman saat bekerja. Selain itu ruang kerja disusun dengan sedemikian rupa seperti gambar 2-1 untuk memudahkan komunikasi dan mobilitas karyawan. Sarana pendukung kerja seperti meja dan kursi kerja juga didesain sebaik mungkin untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam jangka panjang.
5
2.3 Penempatan Kerja Praktik
Tabel 2-1 Susunan Organisasi PT. Sariadi Wahana Jasa
Divisi operasional depo kontainer bertugas mengurus seluruh kegiatan yang berkaitan dengan proses di depo kontainer, mulai dari pembuatan pesanan (cek in) untuk kontainer masuk hingga kontainer keluar (cek out) dari area depo kontainer. Divisi ini dibagi menjadi dua unit seperti yang di tunjukan pada table 2-2. Pada unit Administrasi dan Pembayaran terdapat bagian cek in/out peti kemas yang bertugas memasukan data pesanan dan pengeluaran peti kemas berdasarkan dokumen konsumen kedalam sistem perusahaan yang mana nanti akan di proses secara otomatis.
Divisi bongkar dan pemuatan bertugas mengatur seluruh aktivitas pengiriman atau penerimaan barang ekspor atau impor dari gudang ke pelabuhan dan sebaliknya. Fungsi unit cek in/out adalah memastikan bahwa barang yang dikirimkan oleh konsumen akan dibongkar dan dimuat di PT. Sariadi Wahana Jasa. Sedangkan unit penataan barang konsumen bertugas mengatur dan menata barang konsumen di gudang secara efektif dan efisien.
Direktur atau Pemilik Divisi Operasional Depo Kontainer Administrasi dan Pembayaran
Cek in/outPeti Kemas InputData Kerusakan Peti Kemas Konfirmasi Biaya Perbaikan kepada Konsumen Admin Keuangan Perbaikan dan Perawatan Peti Kemas
Survey Peti Kemas
Pencucian Peti Kemas Penataan Peti Kemas Perbaikan Peti Kemas
Divisi Bongkar dan Pemuatan
Cek in/out barang
konsumen EMKL forwarding
Penataan Barang Konsumen
6
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK
3.1 Pengenalan PT. Sariadi Wahana Jasa
Pada minggu pertama, peserta magang diperkenalkan dengan pimpinan perusahaan yaitu Bapak Kusbandono Rusli dan beberapa pegawai PT. Sariadi Wahana Jasa. Lalu dilanjut dengan pengenalan berbagai gambaran tugas (job description) dan posisi pekerjaan di PT. Sariadi Wahana Jasa yang didampingi langsung oleh pimpinan perusahaan. Selain itu, pimpinan perusahaan atau sering disapa Pak Kus secara langsung memperlihatkan berbagai kegiatan yang ada di area depo kontainer mulai dari kantor administrasi, pergudangan, hingga pengaturan peti kemas di lapangan. Peserta magang juga diberi pembelajaran mengenai dunia ekspor dan impor yang berhubungan dan berdampak langsung dengan perusahaan. Pembelajaran ini dilakukan dengan memahami buku yang berjudul “Tatalaksana Kepabean di Bidang Ekspor dan Impor” yang diberikan langsung oleh perusahaan dan dijelaskan secara langsung mengenai ekspor dan impor yang berhubungan dan berdampak langsung dengan perusahaan.
3.2 Turut Serta dalam Melakukan Pekerjaan di Unit Cek In Peti Kemas Depo Kontainer
Pada awalnya peserta magang diberikan penjelasan mengenai gambaran tugas (job description) pada unit cek in peti kemas. Kemudian peserta magang diperbolehkan menempati posisi ini dengan pengawasan pembimbing. Unit ini bertugas untuk memasukan data kontainer yang akan diproses oleh depo kontainer kedalam sistem perusahaan. Proses ini dinamakan job in, terdapat beberapa dokumen yang dibutuhkan dari perusahaan konsumen atau pemakai peti kemas seperti Surat Permohonan Interchange dan Delivery Order. Pada umumnya SIP (Surat Permohonan Interchange) dan Delivery Order akan diantarkan langsung ke PT. Sariadi Wahana Jasa oleh pihak perusahaan konsumen ataupun bisa dikirimkan melalui email perusahaan PT. Sariadi Wahana Jasa.
Gambar 3-1 Surat Permohonan Interchange
7
Gambar 3-2 Delivery Order
Data yang diperhatikan dan dimasukan kedalam sistem dari dokumen tersebut adalah nama perusahaan depo kontainer, nomor kontainer, nama pelayaran, nama kapal, nama perusahaan EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), nama perusahaan importir, nomor B/L, tujuan pelayaran dari peti kemas, dan ukuran dari peti kemas. Data tersebut dibutuhkan untuk memastikan bahwa kontainer yang akan diproses depo kontainer sama dengan kontainer yang dipesan perusahaan konsumen. Setelah proses job in, datasecara otomatis akan masuk kedalam sistem admin keuangan lalu menunggu proses pembayaran dari perusahaan konsumen. Pemrosesan peti kemas akan dilakukan setelah perusahaan konsumen menyelesaikan pembayaran. Bukti dari proses job in adalah lembar job slip seperti gambar 3-4 yang akan disatukan menjadi satu dokumen dengan SIP dan Delivery Order perusahaan konsumen .
Gambar 3-3 Job Slip
Setelah mendapatkan bukti pembayaran, perusahaan konsumen dapat mengirimkan peti kemasnya ke depo kontainer. Supir atau pengangkut yang bertugas akan mendapatkan IR. Peti kemas dari perusahaan konsumen untuk diberikan ke depo kontainer. Pada lembar IR terdapat nomor kontainer, peserta magang akan mengecek kesamaan nomor kontainer di IR dengan nomor kontainer yang dibawa pengangkut. Setelah itu nomor kontainer akan dimasukan pada sistem perusahaan dan diberi tanda cekin. Lalu kontainer akan di survey oleh tim survey untuk memastikan keadaan dan kebutuhan reparasi kontainer. Peserta magang akan menerima laporan survey yang mana akan disatukan dengan lembar
8
job slip, SIP, dan Delivery Order. Dokumen akan diteruskan kepada unit input data kerusakan peti kemas.
Gambar 3-4 Lembar IR
Gambar 3-5 Lembar Survey
Terkadang peserta magang mengalami beberapa kesulitan seperti kekurangan dokumen yang dikirimkan oleh perusahaan konsumen sehingga peserta magang harus menghubungi perusahaan konsumen untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan. Selain itu sistem program SEIS masih tergolong sistem yang sederhana sehingga cukup menyulitkan jika terjadi kesalahan ketik karena peserta magang harus mengulangi pengerjaan untuk mengubah kesalahan ketik.
9
3.3 Turut Serta dalam Melakukan Pekerjaan di Unit Cek In/Out Barang Konsumen
Setelah satu bulan, peserta magang pun pindah ke divisi yang lain, yaitu divisi pergudangan. Divisi ini mengatur bagaimana barang akan dimuat dan dibongkar kedalam peti kemas. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, divisi pergudangan bekerja sama dengan beberapa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) untuk muat dan bongkar barang di PT. Sariadi Wahana Jasa. Pihak EMKL seperti menyewa jasa pergudangan PT. Sariadi Wahana Jasa. Beberapa contoh EMKL yang bekerja sama dengan PT. Sariadi Wahana Jasa adalah Globelink, Mentari Freight Service, Pelangi International Logistics, Berkah Multi Cargo Logistics, Surya Cemerlang Logistic, Gateway Container Line, MOM Logistics, dan lainnya. Banyaknya kerjasama dengan berbagai EMKL membuat pergudangan PT. Sariadi Wahana Jasa sibuk setiap harinya.
Prosedur kerja divisi pergudangan tidak serumit prosedur kerja depo kontainer karena kegiatan bisnis yang di lakukan tidak sebanyak depo kontainer. Awalnya perusahaan importir atau eksportir akan memilih EMKL yang akan menjadi mitra kerja sama. Lalu setiap pihak EMKL akan memberikan stuffing plan kepada divisi pergudangan PT. Sariadi Wahana Jasa. Stuffing plan ini berisi daftar perusahaan yang akan melakukan bongkar muat di PT. Sariadi Wahana Jasa. Lalu unit cek in/out akan memeriksa setiap barang yang akan masuk atau keluar dan memeriksa kontainer yang akan mengangkut dan menurunkan barang konsumen di gudang PT. Sariadi Wahana Jasa agar sesuai dengan stuffing plan PT. Sariadi Wahana Jasa.
Peserta magang diberi kesempatan menempati posisi di unit cek in/out pergudangan yang diawasi dengan pembimbing. Awalnya peserta magang akan menerima stuffing plan dari beberapa EMKL yang kemudian akan diperbanyak lalu salinan diberikan kepada kepala gudang. Setelah itu peserta magang akan menerima surat jalan dari setiap kontainer atau barang yang datang ke gudang PT. Sariadi Wahana Jasa. Surat jalan akan diperiksa dan dipastikan bahwa kontainer atau barang yang masuk akan bongkar dan muat di PT. Sariadi Wahana Jasa. Karena terkadang terdapat beberapa supir pengangkut kontainer atau barang salah alamat bongkar muat. Memastikan kebenaran surat jalan dapat dilakukan dengan mencocokan antara surat jalan dengan stuffing plan atau mengkonfirmasi dengan EMKL yang berkaitan.
10
Gambar 3-6 Surat Jalan
Surat jalan biasanya terdiri dari beberapa lembar. Lembar terakhir dari surat jalan akan diserahkan ke PT. Sariadi Wahana Jasa untuk arsip perusahaan. Pada lembar yang yang diserahkan ke PT. Sariadi Wahana Jasa akan ditulis tanggal masuk atau keluar barang atau kontainer dari gudang serta jumlah barangnya oleh kepala gudang. Lalu pada lembar lainnya akan diberi tanda tangan staf admin atau peserta magang serta stempel perusahaan PT. Sariadi Wahana Jasa. Lembar yang diberi stempel dan tanda tangan akan dikembalikan kepada supir pengangkut yang mana akan diteruskan kepada perusahaan eksportir atau importir.
3.4 Turut Serta dalam Melakukan Pekerjaan di Unit Penataan Barang Konsumen
Penataan dan penempatan barang di dalam gudang harus dilakukan secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penempatan barang di gudang PT. Sariadi Wahana Jasa seperti jenis barang, jumlah barang, tanggal muat dan bongkar barang, kemasan barang, volume barang, dan ukuran barang. Terkadang terdapat permintaan khusus perusahaan ekspor atau impor untuk penempatan barang di gudang seperti tidak boleh ditumpuk, tidak boleh dibalik saat penempatan, tidak boleh ditempatkan berdekatan dengan barang berbeda jenis, tidak boleh diangkut menggunakan alat berat, dan lainnya. Hal ini juga menjadi pertimbangan dalam penataan dan penempatan barang di gudang PT. Sariadi Wahana Jasa. Staf penata barang di gudang PT. Sariadi Wahana Jasa harus mampu menata barang sesuai dengan permintaan perusahaan konsumen tetapi juga mempertimbangkan tingkat efektif dan efisien penempatan. Penataan barang di PT. Sariadi Wahana Jasa terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian gudang depan dan gudang belakang. Gudang depan biasa diisi dengan barang dengan ukuran yang kecil, volume yang kecil, dan kemasan menggunakan kardus. Gudang belakang biasa diisi dengan
11
barang dengan ukuran besar, volume besar, dan kemasan yang sulit untuk ditumpuk. Selain itu penempatan barisan barang harus sesuai dengan tanggal barang masuk atau keluar gudang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses keluar masuk barang didalam gudang PT. Sariadi Wahana Jasa.
Selain ditempatkan pada unit cek in/out barang konsumen, peserta magang juga ditempatkan pada unit penataan dan penempatan barang konsumen di gudang PT. Sariadi Wahana Jasa. Setelah barang dipastikan untuk bongkar dan muat di PT. Sariadi Wahana Jasa, kepala gudang akan mulai menurunkan barang dari transportasi pengangkut. Peserta magang harus mengecek ketersediaan ruang di gudang untuk penempatan barang. Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk ketersediaan ruang. Pertama, hal yang harus dipastikan adalah jenis barang. Jika barang merupakan bahan makanan maka ditempatkan disebelah bahan makanan, tidak boleh disebelah bahan kimia. Jika barang umum maka boleh ditempatkan dimana saja. Kedua adalah jumlah, ukuran, dan volume barang. Peserta magang harus mengukur apakah ruang yang tersedia mampu menampung barang yang akan ditempatkan di gudang. Ketiga adalah kemasan barang, peserta magang harus memperhatikan kemasan barang karena tidak semua kemasan barang mampu menahan beban pada saat ditumpuk. Jika barang dengan kemasan yang tidak bisa ditumpuk maka ruang yang diperlukan semakin luas dibanding dengan barang dengan kemasan yang tahan untuk ditumpuk.
Setelah memastikan ketersediaan ruang lalu peserta magang akan mengkonfirmasi kepada kepala gudang. Lalu barang yang sudah di bongkar akan dipindah keruang yang sudah di tetapkan. Peserta magang juga akan menandai setiap barang berdasarkan pengirimnya. Selain itu barisan dari penataan barang akan bergantung pada waktu barang keluar. Jika suatu barang akan keluar dari gudang PT. Sariadi Wahana Jasa lebih dahulu dibanding barang lainnya maka barang ditempatkan di barisan paling depan lalu barisan selanjutnya ditempati oleh barang yang akan keluar selanjutnya.
3.5 Budaya dan Etika Kerja di PT. Sariadi Wahana Jasa
Sistem perusahaan keluarga yang berlaku di PT. Sariadi Wahana Jasa membuat hubungan antara karyawan sangat dekat satu sama lain dan menimbulkan sifat loyalitas karyawan hingga pergantian karyawan jarang terjadi. Budaya kerja kekeluargaan yang tercipta di PT. Sariadi Wahana Jasa cukup erat sehingga setiap karyawan saling membantu jika terdapat masalah pekerjaan. Budaya kerja ini juga memiliki kekurangan karena hubungan yang terlalu dekat memungkinkan karyawan sulit mengkritik kinerja karyawan lainnya, termasuk kritik antara atasan dan bawahan. Meskipun PT. Sariadi Wahana Jasa merupakan perusahaan keluarga, pemilik perusahaan mencoba menciptakan budaya kerja yang profesional, jujur, dan disiplin. Untuk membangun budaya kerja profesional para karyawan diberikan seragam oleh perusahaan dan pelatihan komunikasi. Sedangkan budaya jujur dan disiplin diajarkan perusahaan selama waktu bekerja, pemilik selalu melakukan evaluasi rutin untuk mengatur kejujuran dan kedisiplinan karyawan. Dengan usaha pemilik dan karyawan budaya kerja di PT. Sariadi Wahana Jasa berjalan dengan sangat baik dan sesuai keinginan pemilik.
Hubungan antara karyawan dan atasan di PT. Sariadi Wahana Jasa cukup fleksibel sehingga atasan dan karyawan sering malakukan evaluasi pekerjaan secara informal. Seringkali ketika jam makan siang, karyawan dan atasan berada di meja yang sama untuk makan siang dan mengobrol, ataupun ketika tidak terlalu banyak pekerjaan atasan biasa mengobrol dengan karyawan. Hal ini menimbulkan rasa empati dan simpati antara atasan dan karyawan. Rasa empati dan simpati karyawan yang kemudian
12
bertransformasi menjadi rasa kepemilikan perusahaan sehingga menciptakan produktivitas yang tinggi. Begitupun dengan atasan, karena rasa empati dan simpati dengan karyawan maka dapat lebih menghargai.
Prilaku sopan dan santun antara karyawan dan atasan sangat di junjung tinggi di PT. Sariadi Wahana Jasa. Lokasi perusahaan yang ada di Surabaya membuat perusahaan mengadaptasi budaya jawa. Terdapat beberapa tingkatan berbicara dalam budaya jawa yang mengartikan tingkat sopan santun dan hal ini berlaku di PT. Sariadi Wahana Jasa meskipun penggunaan bahasa di dominasi oleh bahasa indonesia. Umur dari anak pemilik perusahaan atau kepada divisi masih tergolong muda dibanding beberapa senior karyawan yang ada di perusahaan sehingga cara berbicara antara kepala divisi dan karyawan senior akan berbeda dibanding cara berbicara kepala divisi dengan karyawan yang umurnya setara ataupun masih muda. Dengan arti lain kepala divisi akan menggunakan bahasa jawa yang lebih sopan kepada karyawan senior.
13
BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK
Dunia ekspor dan impor memiliki proses yang cukup kompleks dan rumit. Banyak kegiatan bisnis lainnya yang menjadi pendukung untuk bisnis ekspor impor, salah satunya adalah depo kontainer dan pergudangan. Peserta magang banyak mendapatkan ilmu baru selama kegiatan magang karena selama menjadi mahasiswa, peserta magang hanya mempelajari ilmu dunia ekspor dan impor secara garis besar tetapi saat berada di tempat magang, peserta magang dapat mempelajari berbagai kegiatan bisnis pendukung ekspor dan impor. Adapun kegiatan-kegiatan yang dipelajari peserta magang seperti jasa pelayanan reparasi kontainer kosong, jasa transportasi kontainer, jasa surat menyurat untuk kegiatan ekspor impor, jasa bongkar dan muat barang, dan lainnya. Selain kegiatan yang berkaitan dengan perusahaan magang, peserta magang juga mempelajari hal lainnya seperti proses komunikasi perusahaan, sikap profesionalisme, negosiasi, penyelesaian masalah, dan lainnya. Berikut rincian kemampuan yang didapat selama kegiatan magang
4.1 Softskill
a. Ketelitian
Selama kegiatan magang, peserta magang mendapat berbagai posisi yang berkaitan dengan surat menyurat seperti menjadi staf unit cek in peti kemas di depo kontainer dan staf cek in/out barang konsumen di gudang. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah membuat surat pengantar, memeriksa setiap surat pengantar, memasukan data surat kedalam sistem perusahaan, dan lainnya. Setiap harinya PT. Sariadi Wahana Jasa bisa mendapatkan surat order sekitar empat puluh, diperlukan ketelitian yang tinggi untuk memeriksa setiap surat dan memastikan bahwa setiap surat sudah memuat data yang diperlukan perusahaan. Pada awal kegiatan magang, peserta magang cukup kesulitan untuk memeriksa setiap surat dan dokumen, terkadang peserta magang harus memeriksa berulang kali dokumen untuk menghindari kesalahan dokumen tetapi seiring dengan berjalannya waktu, peserta magang mulai terbiasa memeriksa banyak dokumen dengan teliti dan terhindar dari kesalahan. Dengan pengalaman seperti ini, peserta magang menjadi terbiasa menangani banyak dokumen.
b. Komunikasi
Tidak bisa dipungkiri bahwa di dalam perusahaan setiap karyawan harus bekerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi yang baik merupakan kunci dari sinergi yang baik diantara karyawan. Selama program magang, peserta magang mempelajari berbagai cara berkomunikasi dengan berbagai pihak. Cara berkomunikasi dengan rekan kerja tentunya berbeda dengan cara berkomunikasi dengan perusahaan konsumen. Terkadang peserta magang harus menghubungi perusahaan konsumen karena beberapa dokumen atau berkas yang dikirimkan oleh perusahaan konsumen tidak memuat data yang dibutuhkan PT. Sariadi Wahana Jasa. Pada umumnya peserta magang menggunakan email atau telpon perusahaan untuk menghubungi perusahaan konsumen. Hal yang dipelajari dalam berkomunikasi dengan perusahaan konsumen adalah pada awal menelpon atau mengirimkan email peserta magang harus memperkenalkan diri terlebih dahulu lalu menanyakan atau menyebutkan nama dan posisi lawan bicara yang ingin dituju setelah itu peserta magang dapat berbicara atau menulis mengenai dokumen yang bermasalah kepada lawan bicara secara sopan dan santun lalu diakhiri dengan ucapan terimakasih. Berkomunikasi dengan rekan kerja juga harus menggunakan bahasa yang sopan dan dapat dimengerti
14
karena peserta magang cukup terkendala dengan bahasa yang digunakan di tempat magang. Tempat magang yang berlokasi di Surabaya mengakibatkan penggunaan bahasa didominasi oleh bahasa daerah sehingga peserta magang harus mencoba memahami bahasa daerah dan beradaptasi dengan bahasa daerah.
c. Creative Problem Solving
Peserta magang memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan metode penyelesaian masalah yang dipelajari selama masa perkuliahan. Selama periode magang terkadang peserta magang mengalami beberapa masalah seperti penumpukan dokumen yang harus dimasukan kedalam sistem perusahaan, kesalahan memasukan data, keterlambatan mengambil keputusan, dan lain sebagainya. Tetapi peserta magang berhasil mengaplikasikan creative problem solving untuk menyelesaikan masalah yang timbul seperti peserta magang mampu mencari informasi pendukung jika terdapat dokumen yang kurang informasi contohnya jika terdapat dokumen perusahaan konsumen yang tidak lengkap dikirimkan langsung ke PT. Sariadi Wahana Jasa maka peserta magang akan memeriksa email perusahaan untuk memastikan data tambahan yang dikirimkan perusahaan konsumen. Lalu jika terdapat banyak penumpukan dokumen yang harus dimasukan kedalam sistem perusahaan, peserta magang mampu mengidentifikasi prioritas dokumen yang harus dikerjakan terlebih dulu.
d. Kedisiplinan dan Profesionalisme
Pada dunia kerja setiap karyawan harus mampu bersikap profesional untuk menghadapi segala hal mulai dari masalah hingga manusia. Peserta magang belajar bersikap profesional terhadap pekerjaannya. Sikap profesional yang dipelajari adalah selalu berkata dan bersikap sopan meskipun berhadapan dengan perusahaan konsumen yang bersikap tidak ramah, selalu bertanggung jawab dengan pekerjaan, dan berpakaian rapi setiap hari. Selain itu sikap disiplin juga diperlukan dalam dunia kerja. PT. Sariadi Wahana Jasa cukup disiplin dalam mengatur karyawannya seperti menerapkan seragam pada hari Senin hingga Jumat lalu pada hari Sabtu menggunakan seragam bebas tetapi masih harus sopan. Hal ini membuat peserta magang mengikuti peraturan tersebut dan bersikap disiplin.
4.2 Hardskill
a. Mengetik Cepat
Peserta magang biasa menerima dokumen dan surat dengan jumlah yang cukup banyak setiap harinya untuk dimasukan kedalam sistem perusahaan sehingga diperlukan kemampuan mengetik cepat. Peserta magang pun belajar untuk mengetik menggunakan sepuluh jari secara otodidak dan diajari oleh pembimbing kerja praktik. Mengetik dengan cepat tanpa ada kesalahan diperlukan pengalaman yang cukup lama sehingga peserta magang harus terus mengasa kemampuannya untuk dapat mahir untuk mengetik cepat. Tentunya kemampuan ini sangat berguna untuk kedepannya tidak hanya selama periode magang.
15
b. Mengaplikasikan Sistem Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki aplikasi atau sistem tersendiri untuk membantu operasional perusahaan. Pada umumnya perusahaan akan memesan aplikasi atau sistem yang mereka butuhkan dari pemrogram sehingga setiap perusahaan akan memiliki aplikasi yang berbeda antara satu dan lainnya. PT. Sariadi Wahana Jasa memiliki sistem perusahaan yang dinamakan SEIS. Sistem ini mencakup seluruh kegiatan bisnis di PT. Sariadi Wahana Jasa mulai dari pencatatan, status pesanan, tagihan, hingga data kerusakan dari kontainer kosong. Peserta magang mampu menjalankan sistem perushaan (SEIS) seperti memasukan data konsumen dan memeriksa status pesanan konsumen. SEIS sangat memudahkan PT. Sariadi Wahana Jasa dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
c. Tata Letak Pergudangan
Diperlukan kemampuan analisis dengan berbagai metode pendekatan untuk menentukan penataan barang digudang agar efektif dan efisien. Selain itu, pengalaman juga dibutuhkan karna terkadang keadaan barang dengan ciri tertentu yang disimpan di gudang akan mengalami perubahan seperti perubahan wujud, warna, dan bau sehingga diperlukan penanganan khusus. Selama dua bulan peserta magang mendapatkan ilmu untuk mengatur tata letak pergudangan barang ekspor impor. Tentunya kemampuan ini sangat berguna mengingat perkembangan ekspor dan impor yang terus tumbuh setiap tahunnya.
16
BAB V TINJAUAN TEORITIS
5.1 Manajemen Operasi / Rantai Pasok
Operasional perusahaan atau lebih dikenal dengan rantai pasok terdiri dari semua pihak atau kegiatan yang terlibat, secara langsung atau tidak langsung, dalam memenuhi permintaan pelanggan oleh perusahaan. Rantai pasok tidak hanya mencakup produsen dan pemasok, tetapi juga pengangkut,gudang, pengecer, dan bahkan pelanggan itu sendiri. Tujuan dari setiap rantai pasok adalah memaksimalkan nilai keseluruhan yang dihasilkan perusahaan. Untuk mengoptimalkan nilai rantai pasok nilai konsumen harus lebih besar di banding biaya rantai pasok.
Supply Chain Surplus = Customer Value – Supply Chain Cost
Yang dimaksud nilai konsumen adalah kemampuan konsumen untuk membayar atau membeli barang atau jasa perusahaan. Sedangkan biaya rantai pasok adalah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa. Harus terdapat kecocokan strategi antara berbagai pihak dalam rantai pasok untuk mencapai nilai rantai pasok maksimal sehingga dibutuhkan manajemen rantai pasok yang handal.
Manajemen rantai pasok yang sukses membutuhkan banyak keputusan yang berkaitan dengan arus informasi, produk, dan dana. Setiap keputusan harus dibuat untuk meningkatkan nilai rantai pasok. Manajemen rantai pasok harus mampu menciptakan strategi kecocokan antara tingkat responsif perusahaan terhadap keinginan konsumen dengan tingkat efektifitas rantai pasok perusahaan. Semakin tinggi tingkat responsif peruasahaan maka semakin tidak efektif suatu rantai pasok perusahaan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan rantai pasok.
1. Fasilitas, adalah lokasi fisik aktual dalam jaringan rantai pasok yang berfungsi untuk tempat produk disimpan, dirakit, atau dibuat. Dua jenis fasilitas utama adalah tempat produksi dan tempat penyimpanan. Keputusan terkait fungsi, lokasi, kapasitas, dan fleksibilitas fasilitas berdampak signifikan pada kinerja rantai pasokan.
2. Inventaris, mencakup semua bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi di dalamnya rantai pasok. Inventaris perusahaan dilaporkan sebagai aset. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan inventaris dapat secara langsung mengubah efisiensi dan daya tanggap rantai pasokan.
3. Transportasi, berguna untuk memindahkan inventaris dari suatu titik ke titik lain dalam rantai pasok. Transportasi dapat berupa banyak kombinasi moda dan rute. pemilihan transportasi berdampak besar pada responsivitas dan efisiensi rantai pasokan.
4. Informasi, terdiri dari data dan analisis mengenai fasilitas, inventaris, transportasi, biaya, harga, dan pelanggan pada rantai pasok. Informasi berpotensi menjadi pendorong terbesar kinerja dalam rantai pasok karena secara langsung mempengaruhi satu sama lain aspek rantai pasok. Informasi memberi manajemen peluang untuk membuat keputusan rantai pasok lebih responsif dan lebih efisien
5. Pemasok adalah pilihan siapa yang akan melakukan aktivitas pemasok bahan baku. Di tingkat strategis, keputusan pemasok ini menentukan perusahaan dalam pengadaan suatu barang, serta pemilihan outsourcing perusahaan. Keputusan pengadaan memengaruhi respons dan efisiensi rantai pasokan.
6. Penetapan harga menentukan berapa banyak perusahaan akan membebankan biaya untuk barang dan jasa tersedia dalam rantai pasok. Penetapan harga mempengaruhi perilaku pembeli barang atau jasa, sehingga mempengaruhi kinerja rantai permintaan dan rantai pasok.
17
5.2 Sistem Informasi
Sistem informasi dapat diartikan sebagai bagian dari sistem organisasi yang merupakan gabungan antara pengguna dan sumber daya yang tersedia seperti teknologi dan media pengendalian informasi dengan maksud untuk mendapatkan jalur komunikasi, memproses tipe transaksi, menyampaikan sinyal kepada tingkatan manajemen sebagai dasar informasi dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi yang baik adalah sistem yang mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat. Keberhasilan perusahaan dalam mengelola sistem informasi akan terlihat ketika kepekaan perusahaan dalam hal anggaran yang efisien dan penggunaan waktu yang efektif berdasarkan penggunaan sumber informasi.
Berdasarkan pendapat (Nugroho, 2018), jenis-jenis sistem informasi terdiri dari sebagai berikut
1. Transaction Processing System (TPS). TPS adalah sistem informasi yang digunakan untuk transaksi bisnis yang rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi yang terkomputerisasi berdasarkan data-data yang diproses dalam jumlah yang besar.
2. Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS). Sistem informasi yang mendukung pekerja data dari segi analisis informasi untuk ditransformasikan dengan cara-cara tertentu sebelum kemudian dibagikan atau disebarluaskan secara menyeluruh dengan organisasi maupun diluar organisasi. Sistem informasi ini pada umumnya memberikan pengetahuan baru bagi pengguna dan masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM). Suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi atau perusahaan tersebut dengan penggunaannya dapat dilakukan kapan saja. Sistem ini mengcakup pengolahan transaksi yang terkomputerisasi dengan interaksi antara manusia dengan komputer. Dalam akses management information system, pengguna akan mengimplementasikan data-data tersebut sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
4. Decision Support System (DSS). DSS merupakan bagian dari sistem informasi yang terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi sebagai sistem yang menekankan pada fungsi dukungan pembuatan keputusan yang aktual. Sistem ini sangat cocok kelompok yang bergantung pada basis data sebagai sumber data.
5. Sistem Pakar dan Kecerdasan Buatan. Sistem pakar merupakan salah satu kelas spasial yang digunakan pada praktik bisnis sebagai dampak penggunaan hardware dan software yang semakin banyak. Secara efektif penggunaan sistem pakar dapat diterapkan dan diimplementasikan seorang ahli yang memiliki kapasitas pengetahuan yang mamadai guna menyelesaikan masalah. Selanjutnya kecerdasan buatan sebagai pendorong untuk mengembangkan penggunaan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Pada umumnya penggunaan sistem pakar digunakan untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikan solusi sebagai pengguna bisnis.
6. Group Decision Support (GDSS) dan Computer Supported Collaboration Work System (CSCWS). GDSS digunakan untuk memberikan alternatif keputusan yang terbaik sebagai solusi dalam pengambilan keputusan yang diambil oleh para eksekutif. GDSS menggunakan ruangan khusus yang dilengkapi oleh beberapa model pengaturan yang berbeda-beda untuk mempermudah interaksi pada saat rapat atau grup diskusi khusus. Selanjutnya CSCWS merupakan sistem yang terhubung dengan jaringan menggunakan komputer sebagai pendukung perangkat lunak.
7. Executive Support System (ESS). ESS berfungsi untuk membantu para pengambil keputusan untuk menemukan serta membantu membuat kebijakan yang paling strategis bagi perusahaan.
18
5.3 Tata Letak
Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai penggunaan biaya yang lebih efektif dan meningkatkan respon perusahaan. Tujuan dari strategi tata letak adalah mengembangkan tata letak yang efektif dan efisien untuk memenuhi daya saing perusahaan Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan beberapa hal berikut:
Pemanfaatan ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi
Peningkatan arus informasi, materi, dan orang
Meningkatkan semangat kerja karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman
Meningkatkan interaksi pelanggan / klien
Fleksibilitas (mampu berubah dengan cepat)
Keterbatasan sumber daya akan membuat desain tata letak semakin dinamis. Untuk membuat perubahan cepat dan mudah dalam model tata letak, manajer operasi harus merancang fleksibilitas tata letak. Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, manajer akan melatih pekerja mereka, memelihara peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan workstation berdekatan,dan gunakan peralatan kecil yang bisa dipindahkan.
5.4 Tata Letak Pergudangan
Tujuan dari tata letak pergudangan adalah untuk menemukan trade-off yang optimal antara biaya penanganan (handling cost0) dan biaya yang terkait dengan ruang gudang. Oleh karena itu, tugas manajemen adalah memaksimalkan pemanfaatan total ruang yang tersedia di gudang, dengan kata lain memanfaatkan volume gudang hingga penuh sambil mempertahankan biaya penanganan material (material handling cost). Kami mendefinisikan biaya penanganan material (material handling cost) sebagai semua biaya yang terkait dengan transaksi. Ini terdiri dari biaya transportasi pengangkutan barang masuk dan keluar gudang serta biaya penyimpanan barang.
Komponen penting dari tata letak gudang adalah hubungan antara area penerimaan / bongkar dan area pengiriman / pemuatan. Desain fasilitas tergantung tentang jenis perbekalan yang dibongkar, alat transportasi barang (truk, gerbong kereta, tongkang, dan sebagainya), tujuan dari pengiriman barang. Terdapat beberapa jenis tata letak pergudangan.
a. Cross-Docking
Cross-docking berarti menghindari penempatan bahan atau persediaan dalam penyimpanan dengan cara langsung memproses barang yang sampai di gudang untuk langsung dikirim. Meskipun cross-docking mengurangi biaya penanganan, inventaris,dan biaya fasilitas tetapi membutuhkan penjadwalan yang ketat dan identifikasi produk masuk yang akurat.
19
b. Random Stocking
Pada metode ini penyimpanan barang menggunakan teknologi yang modern sehingga manajer operasi mengetahui kuantitas dan lokasi dari setiap unit dengan akurat. Automatis identification system (AISs) biasanya menggunakan barcode untuk mengidentifikasi setiap barang. Dengan jumlah dan lokasi yang akurat akan memudahkan manajer operasi karena ruang penyimpanan tidak perlu dicadangkan untuk certain stock keeping units (SKUs).
c. Custromizing
Kustomisasi berarti gudang memiliki nilai tambah melalui penyesuaian, dengan cara ini gudang memiliki keunggulan kompetitif di pasar. Gudang dapat dengan mudah bertransformasi sesuai dengan keinginan konsumen. Saat ini banyak jasa pergudangan dan pengiriman yang memberikan pelayanan khusus kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
20
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
PT.Sariadi Wahana Jasa merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang reparasi dan perawatan kontainer kosong. Selain itu PT.Sariadi Wahana Jasa juga memiliki bisnis pendukung yaitu pergudangan ekspor dan impor. Kualitas pelayanan PT.Sariadi Wahana Jasa harus selalu terjaga setiap tahunnya, demi menjaga kualitas pelayanan PT.Sariadi Wahana Jasa terus meningkatkan operasional perusahaan agar lebih efektif dan efisien. PT.Sariadi Wahana Jasa memiliki dua divisi utama. Pertama, divisi operasional depo kontainer yang bertugas untuk mengelola kontainer kosong dari masuknya kontainer, perbaikan, penyimpanan, hingga keluarnya kontainer. Kedua, divisi bongkar dan pemuatan yang bertugas menerima, menyimpan, dan memuat barang ekspor atau impor. Untuk terus meningkatkan kualitas operasional, PT.Sariadi Wahana Jasa menggunakan program pribadi perusahaan yang disebut dengan SEIS. Program ini membantu mengatur seluruh kegiatan di depo kontainer dari mengelola data kontainer masuk dan keluar, mencatat status dari kontainer, hingga proses pembayaran kontainer. Sedangkan pada divisi pergudangan, PT.Sariadi Wahana Jasa selalu merawat dan memperbarui mesin forklift yang mendukung kegiatan perusahaan.
Terkadang perusahaan keluarga jarang melakukan perubahan pada sistem perusahaan, hal ini tentunya akan membuat perusahaan tertinggal dibanding perusahaan terbuka. Meskipun PT.Sariadi Wahana Jasa sudah menggunakan program untuk membantu operasional perusahaan tetapi program yang digunakan masih terlalu sederhana sehingga tidak banyak membantu operasional perusahaan. Selain itu pergudangan PT.Sariadi Wahana Jasa masih sangat tradisional, kurangnya teknologi yang digunakan akan menyulitkan PT.Sariadi Wahana Jasa dalam jangka panjang dan menurunkan efektifitas perusahaan. PT.Sariadi Wahana Jasa akan menjadi perusahaan depo yang lebih efektif dan efisien jika PT.Sariadi Wahana Jasa dapat memaksimalkan teknologi dengan sangat baik karena seiring dengan perkembangan teknologi, dunia bisnis akan menyesuaikan dan memerlukan respon yang cepat dari perusahaan.
6.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat peserta magang sampaikan kepada PT.Sariadi Wahana Jasa:
1. Meningkatkan kualitas dari program SEIS seperti otomatisasi dari berbagai aspek dan meningkatkan kemudahan penggunaan. Seiring dengan meningkatnya kualitas dari program SEIS maka produktivitas dari karyawan juga akan meningkat. Selain itu PT.Sariadi Wahana Jasa sebaiknya mengadakan manajemen sistem informasi terpisah sehingga hasil data dari program SEIS dapat dengan cepat diolah. Hasil data yang sudah diolah akan memudahkan pemilik perusahaan dalam mengambil keputusan.
2. Membuat sistem program untuk divisi pergudangan. Sistem ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam hal surat menyurat dan memeriksa persediaan barang digudang. Saat ini staf gudang selalu mengecek dan memeriksa persediaan barang secara manual sehingga sangat memakan waktu dan tenaga. Selain itu sistem yang dibuat akan memuat lokasi dari barang yang ada di gudang.
3. Memberikan pelatihan penempatan dan penataan barang pada staf gudang. Sampai saat ini staf gudang tidak pernah mendapat pelatihan khusus tentang penanganan, penataan, dan penempatan
21
barang ekspor atau impor, mereka hanya menata sesuai dengan pengalaman mereka dan ilmu secara turun temurun. Pada kenyataannya penanganan barang ekspor dan impor memerlukan ilmu khusus agar barang tidak rusak selama di gudang.
22
DAFTAR PUSTAKA
Acai Sudirman, M. d. (2020). Sistem Informasi Manajemen. Medan: Yayasan Kita Menulis . Jay Heizer, B. R. (2015). Operation Management. Washington: Pearson.
23
LAMPIRAN
Foto bersama pemilik dan karyawan Foto bersama dengan kepala gudang perusahaan
Kondisi pergudangan perusahaan Pengecekan jumlah dan kondisi barang
24
PT. SARIADI WAHANA JASA
SURAT KETERANGAN SELESAI KERJA PRAKTIK
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Tri Wahyuningsih
Jabatan
: Staf Admin Keuangan
Instansi
: PT. Sariadi Wahana Jasa
Alamat Instansi
: Jalan Kalianak no.80b, Surabaya, Jawa Timur.
Selaku Pembimbing Institusi, menyatakan bahwa mahasiswa berikut:
Nama
: Atika Aprilia
NIM
: 103117023
Program Studi
: Manajemen Universitas Pertamina
Telah Menyelesaikan Kerja Praktik di:
Instansi
: PT. Sariadi Wahana Jasa
Bagian
: Divisi operasional depo kontainer dan Divisi bongkar muat
Tema Kerja Praktik : Manajemen Operasional di PT. Sariadi Wahana Jasa
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan secara bertanggung jawab
Surabaya, 5 September 2020
Pembimbing Instansi
25
PT. SARIADI WAHANA JASA
LEMBAR BIMBINGAN KERJA PRAKTIK
Nama
: Atika Aprilia
Program Studi
: Manajemen
NIM
: 103117023
Perguruan Tinggi : Universitas Pertamina
No. 1
Hari Tanggal : 7 September 2020
Hal Yang Diperhatikan :
Belajar bagaimana cara bersikap di tempat kerja
Memperhatikan segala kegiatan dengan detail dan rajin bertanya
Paraf Pembimbing
No. 2
Hari Tanggal : 21 September 2020
Hal Yang Diperhatikan :
Evaluasi kinerja peserta magang
Diskusi mengenai sistem kerja yang ada dam memberikan masukan
kepada peserta magang
Paraf Pembimbing
No. 3
Hari Tanggal : 5 Oktober 2020
Hal Yang Diperhatikan :
Belajar bagaimana cara bersikap dan adaptasi di gudang perusahaan
Harus bersikap profesional dimanapun
Menjalankan tugas dengan hati-hati
Paraf Pembimbing
No. 4
Hari Tanggal : 19 Oktober 2020
Hal Yang Diperhatikan :
Evaluasi kinerja peserta magang selama di gudang
Persiapan acara perpisahan
26
LEMBAR BIMBINGAN KERJA PRAKTIK
Nama
: Atika Aprilia
NIM
: 103117023
Program Studi
: Manajemen
No. 1
Hari Tanggal : 9 Juli 2020
Hal Yang Diperhatikan :
Perkembangan penerimaan dan pelamaran KP peserta magang
Membagikan beberapa info terkait penerimaan KP
Paraf Pembimbing
No. 2
Hari Tanggal : 31 Agustus 2020
Hal Yang Diperhatikan :
Persiapan dan pembekalan kegiatan KP
Beberapa arahan saat di tempat KP
Paraf Pembimbing
No. 3
Hari Tanggal : 14 Oktober 2020
Hal Yang Diperhatikan :
Penyerahan laporan KP dan masukan beberapa revisi untuk laporan KP
Paraf Pembimbing
No. 4
Hari Tanggal : 7 November 2020
Hal Yang Diperhatikan :
Penyerahan laporan akhir dan penentuan jadwal seminar
27
PT. SARIADI WAHANA JASA
DAFTAR HADIR KERJA PRAKTIK
Nama : Atika Aprilia NIM : 103117023
Program Studi : Manajemen Perguruan Tinggi : Universitas Pertamina
No Hari, Tanggal Durasi (jam) Kegiatan Tanda Tangan Pembimbing
Institusi 1 Senin, 7
September 2020
8.5 jam Pengenalan peserta magang kepada karyawan dan pimpinan perusahaan. Pembekalan materi dan pengenalan perusahaan.
2 Selasa, 8 September 2020
8.5 jam Penjelasan mengenai kegiatan bisnis yang ada di PT. Sariadi Wahana Jasa.
Pembelajaran mengenai ekspor dan impor melalui buku dari perusahaan. 3 Rabu, 9
September 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai ekspor dan impor dengan pembimbing.
Pengenalan posisi yang akan ditempati peserta magang di depo kontainer.
4 Kamis, 10 September 2020
8.5 jam Pengenalan posisi yang akan ditempati peserta magang di depo kontainer.
Pengenalan beberapa kegiatan yang akan dilakukan peserta magang. 5 Jumat 11
September 2020
8.5 jam Pengenalan program SEIS
perusahaan oleh pembimbing kerja praktik.
Training kegiatan cek in kontainer oleh pembimbing kerja praktik. 6 Senin, 14
September 2020
8.5 jam Training kegiatan cek in kontainer oleh pembimbing kerja praktik. Pembelajaran beberapa kegiatan yang dapat dilakukan program SEIS. 7 Selasa, 15
September 2020
8.5 jam Training kegiatan cek in kontainer oleh pembimbing kerja praktik. Pembelajaran beberapa kegiatan yang dapat dilakukan program SEIS. 8 Rabu, 16
September 2020
8.5 jam Training kegiatan cek in kontainer oleh pembimbing kerja praktik. Pembelajaran beberapa kegiatan yang dapat dilakukan program SEIS. 9 Kamis, 17
September 2020
8.5 jam Training kegiatan cek in kontainer oleh pembimbing kerja praktik. Pembelajaran beberapa kegiatan yang dapat dilakukan program SEIS.
28
10 Jumat, 18 September 2020
8.5 jam Training kegiatan cek in kontainer oleh pembimbing kerja praktik. Pembelajaran beberapa kegiatan yang dapat dilakukan program SEIS. 11 Senin, 21
September 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai dokumen cek in kontainer dan cara
menghubungi perusahaan konsumen.
Training memasukan data kontainer kedalam program SEIS.
12 Selasa, 22 September 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai dokumen cek in kontainer dan cara
menghubungi perusahaan konsumen.
Training memasukan data kontainer kedalam program SEIS.
13 Rabu, 23 September 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai dokumen cek in kontainer dan cara
menghubungi perusahaan konsumen.
Training memasukan data kontainer kedalam program SEIS.
14 Kamis, 24 September 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai dokumen cek in kontainer dan cara
menghubungi perusahaan konsumen.
Training memasukan data kontainer kedalam program SEIS.
15 Jumat, 25 September 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai dokumen cek in kontainer dan cara
menghubungi perusahaan konsumen.
Training memasukan data kontainer kedalam program SEIS.
16 Senin, 28 September 2020
8.5 jam Memasukan data kontainer kedalam program SEIS serta berkomunikasi dengan perusahaan konsumen. Mengaplikasikan program SEIS sebagai kegiatan cek in kontainer. 17 Selasa, 29
September 2020
8.5 jam Memasukan data kontainer kedalam program SEIS serta berkomunikasi dengan perusahaan konsumen. Mengaplikasikan program SEIS sebagai kegiatan cek in kontainer. 18 Rabu, 30
September 2020
8.5 jam Memasukan data kontainer kedalam program SEIS serta berkomunikasi dengan perusahaan konsumen. Mengaplikasikan program SEIS sebagai kegiatan cek in kontainer. 19 Kamis, 1
Oktober 2020
8.5 jam Memasukan data kontainer kedalam program SEIS serta berkomunikasi dengan perusahaan konsumen. Mengaplikasikan program SEIS sebagai kegiatan cek in kontainer.
29
20 Jumat, 2 Oktober 2020
8.5 jam Memasukan data kontainer kedalam program SEIS serta berkomunikasi dengan perusahaan konsumen. Mengaplikasikan program SEIS sebagai kegiatan cek in kontainer. 21 Senin, 5
Oktober 2020
8.5 jam Pengenalan posisi yang akan ditempati peserta magang di gudang perusahaan.
Pengenalan dengan karyawan yang ada di wilayah gudang.
22 Selasa, 6 Oktober 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai berbagai dokumen yang dapat diterima gudang.
Pembelajaran dan training
penanganan dokumen yang masuk ke gudang.
23 Rabu, 7 Oktober 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai berbagai dokumen yang dapat diterima gudang.
Pembelajaran dan training
penanganan dokumen yang masuk ke gudang.
24 Kamis, 8 Oktober 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai berbagai dokumen yang dapat diterima gudang.
Pembelajaran dan training
penanganan dokumen yang masuk ke gudang.
25 Jumat, 9 Oktober 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai berbagai dokumen yang dapat diterima gudang.
Pembelajaran dan training
penanganan dokumen yang masuk ke gudang.
26 Senin, 12 Oktober 2020
8.5 jam Penganalan dengan staff
penempatan dan penataan barang di gudang.
Pembelajaran mengenai ilmu penempatan dan penataan barang di gudang.
27 Selasa, 13 Oktober 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai ilmu penempatan dan penataan barang di gudang.
Pembelajaran cara menangani barang dengan permintaan khusus konsumen.
28 Rabu, 14 Oktober 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai ilmu penempatan dan penataan barang di gudang.
Pembelajaran cara menangani barang dengan permintaan khusus konsumen.
30
29 Kamis, 15 Oktober 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai ilmu penempatan dan penataan barang di gudang.
Pembelajaran cara menangani barang dengan permintaan khusus konsumen.
30 Jumat, 16 Oktober 2020
8.5 jam Pembelajaran mengenai ilmu penempatan dan penataan barang di gudang.
Pembelajaran cara menangani barang dengan permintaan khusus konsumen.
31 Senin, 19 Oktober 2020
8.5 jam Pengaplikasian ilmu penataan dan penempatan barang di gudang. Menangani beberapa barang dengan permintaan khusus.
32 Selasa, 20 Oktober 2020
8.5 jam Pengaplikasian ilmu penataan dan penempatan barang di gudang. Menangani beberapa barang dengan permintaan khusus.
33 Rabu, 21 Oktober 2020
8.5 jam Pengaplikasian ilmu penataan dan penempatan barang di gudang. Menangani beberapa barang dengan permintaan khusus.
34 Kamis, 22 Oktober 2020
8.5 jam Pengaplikasian ilmu penataan dan penempatan barang di gudang. Menangani beberapa barang dengan permintaan khusus.
35 Jumat, 23 Oktober 2020
8.5 jam Evaluasi kegiatan magang dengan pimpinan perusahaan.
Mengadakan perpisahan dengan karyawan perusahaan.
Mengurus kelengkapan surat selesai magang.