• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang umum dipakai oleh investor. Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. yang umum dipakai oleh investor. Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1.Latar Belakang Penelitian

Investasi sudah menjadi hal yang dicari dan dijalankan oleh banyak orang. Dalam berinvestasi, saat ini laporan keuangan adalah informasi akuntansi utama yang umum dipakai oleh investor. Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan yang disebutkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 yaitu memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi (PSAK,2009).

Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Tujuan para investor dalam berinvestasi diantaranya adalah untuk meningkatkan nilai kekayaan dan mengimbangi inflasi. Bentuk maupun jenis investasipun bermacam-macam, namun secara umum ada dua macam jenis investasi yaitu investasi pada real asset (aset nyata) dan investasi pada financial asset (aset financial). Investasi dalam bentuk aset nyata contohnya yaitu tanah, emas, rumah, dan logam mulia. Investasi dalam aset finansial contohnya instrumen pasar uang, deposito, saham, reksadana dan obligasi (Rudiyanto dan Zhang,2016).

Sebagai salah satu investasi dalam aset finansial, investasi saham di pasar modal menjadi pilihan yang menarik bagi para investor karena secara umum dapat menghasilkan return (imbalan) yang lebih tinggi dari instrumen pasar uang dan

(2)

obligasi. Dengan memiliki saham berarti investor memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan. Uang yang kita tanamkan dijadikan sebagai modal untuk perusahaan tersebut (Prayogi,2011).

Tujuan utama investor dalam berinvestasi saham adalah untuk memperoleh imbalan (return) atas investasinya, berupa deviden dan capital gain yaitu selisih harga pasar dan harga nominalnya. Berkaitan dengan investasi saham di pasar modal dalam memenuhi tujuan keuangannya, hal yang sering menjadi pertanyaan banyak investor adalah tentang besar kecilnya prediksi return yang bisa mempengaruhi keputusan investasi. Namun pada kenyataannya memprediksikan yang berhubungan dengan return investasi saham dan reksadana saham sangatlah sulit (Rudiyanto dan Zhang,2016).

Kegiatan pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate dan property. Bisnis real estate dan property baik residensial maupun komersial menunjukkan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia, terbukti dengan semakin maraknya pembangunan perumahan, pusat bisnis dan supermal. Selain itu ditunjukkan dengan semakin tingginya pertumbuhan kinerja sektor bangunan dalam dua tahun terakhir dibanding dengan sektor-sektor ekonomi lainnya yaitu sebesar 10,32% untuk tahun 2003 dan 10,75% untuk tahun 2004 (Ardianti, 2013).

Perusahaan real estate dan property yang meyakini meski kondisi perekonomian Indonesia sedang dalam gejolak, tetapi masyarakat meminati investasi di sektor property salah satunya Prima Propertindo Group. Manajemen perusahaan menilai meski terjadi perlambatan ekonomi, tetapi pertumbuhan

(3)

ekonomi Indonesia masih bagus dan suku bunga juga masih kondusif. Masyarakat menengah atas di Indonesia, juga masih percaya bahwa properti adalah instrumen investasi yang paling aman (Anugrah, 2013).

Beberapa perusahaan property dan real esatate memperoleh kenaikan laba yang diikuti dengan kenaikan return saham, namun pada beberapa perusahaan lain kenaikan ini tidak diikuti dengan kemampuan perusahaan menghasilkan return saham yang meningkat. Selain itu tingkat EPS dan return saham pada beberapa perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI fenomenanya terlihat bahwa rasio EPS mengalami fluktuasi demikian juga dengan return saham, maka dapat disimpulkan bahwa dalam fluktuasinya dan arah pergerakan keduanya ada yang berbanding terbalik (Sinambela,2015).

Fenomena yang terdapat pada perusahaan yang tergabung dalam LQ45 khususnya pada nilai return saham yang diperoleh dari tahun 2011-2014. Menunjukan bahwa nilai return saham yang diperoleh dari tahun 2011-2014 mengalami fluktuasi yaitu dari tahun 2011-2013 mengalami penurunan yang secara beruntun dan pada tahun 2013-2014 mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan terjadinya fluktuasi return saham, tentunya ada faktor faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan nilai return yang diperoleh antara lain adalah profitabilitas dan kebijakan dividend (Martha,2018).

Jogiyanto dalam Anis Sutriani (2014) menyatakan bahwa dalam kenyataannya investor dihadapkan pada realized return yang berbeda dengan expected return yaitu perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan kenyataan merupakan sumber dari risiko yang bersumber pada adanya suatu ketidakpastian.

(4)

Adanya ketidakpastian ini berarti investor masih menduga-duga return yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.

Grafik Perkembangan EPS, ROA, DER, DPR dan Return Saham PT. Adhi Karya Tbk. (ADHI)

Periode 2013 s.d. 2017

Gambar 1.1

Fenomena pada perusahaan yang terdaftar pada LQ45 seperti pada grafik gambar 1.1. diatas menunjukkan bahwa tingginya EPS tidak diikuti dengan kenaikan return saham, begitu pula dengan tingginya ROA tidak diikuti dengan naiknya return saham. Hal ini menunjukkan adanya gap bahwa secara teori ROA perusahaan yang meningkat akan menyebabkan investor memburu suatu saham perusahaan sehingga return saham perusahaan tersebut akan meningkat pula.

Dalam mencapai tujuan investasi yang sesuai dengan yang diharapkannnya, investor mempunyai cara dan metode analisis yang berbeda-beda dalam mempertimbangkan keputusan investasi baik kekputusan membeli maupun menjual saham. Ada investor yang menggunakan analisis fundamental saja, ada

-150% -100% -50% 0% 50% 100% 150%

EPS Growth ROA

Growth

DER Growth DPR Growth Return

Saham 2013 2014 2015 2016 2017

(5)

juga investor yang hanya menggunakan analisis teknikal saja, tetapi ada juga yang menggabungkan keduanya sekaligus.

Analisis fundamental terbagi atas analisis fundamental mikro dan analisis fundamental makro. Analisis fundamental mikro berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam mencapai sasaran sedangkan analisis fundamental makro berkaitan dengan kondisi makro ekonomi seperti tingkat inflasi dan pergerakan nilai tukar. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok, rasio likuiditas, leverage, profitabilitas dan aktivitas (Sarumaha,2017).

Analisis teknikal adalah sebuah metode estimasi pergerakan harga dengan melihat data historis harga yang terjadi pada pasar. Disamping analisis fundamental dan analisis teknikal, investor juga harus memperhatikan resiko pasar saham dalam investasi saham tersebut. Resiko saham disebut resiko sistematis, dimana resiko tersebut berhubungan erat dengan perubahan harga saham kelompok tertentu yang disebabkan antisipasi investor terhadap perubahan tingkat pengembalian yang diharapkan (Bayu,2011).

Pengambilan putusan investasi dalam saham, investor selalu dihadapkan pada permasalahan apakah tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) telah sesuai/sebanding dengan tingkat risiko yang harus dipikulnya. Artinya agar tidak rugi, investor harus mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tingkat resiko yang dipikulnya minimal sama (Rafki dan Akhirman, 2015).

Berkaitan dengan pelipatgandaan kekayaannya, perusahaan memerlukan langkah-langkah besar dan cemerlang dalam meningkatkan kinerjanya. Untuk

(6)

kinerja keuangan secara umum dapat dilihat pada laba akuntansi seperti Current Ratio, Return On Equity, Price Book Value. Terdapat beberapa indikator yang dapat dipakai oleh investor dalam menganalisis setiap investasinya. Salah satunya adalah laporan keuangan perusahaan yang menggambarkan kinerja perusahaan serta di dalamnya juga terkandung informasi mengenai hasil kegiatan perusahaan selama periode tertentu. Informasi dari laporan keuangan dapat digunakan oleh investor di pasar modal untuk penilaian (valuation) atas surat berharga (saham) yang hasilnya akan tercermin pada harga saham. Selain laba akuntansi, kebijakan deviden merupakan salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan oleh investor dalam keputusan investasinya. Informasi atas kebijakan deviden sangat dibutuhkan oleh para investor di pasar modal untuk mengetahui kinerja perusahaan mengenai prospek perusahaannya (Utami,2013).

Penelitian yang dilakukan Aris Utara (2017) beberapa rasio keuangan yang dapat mempengaruhi harga saham yaitu Return On Asset(ROA), Return On Equity (ROE), Earming Per Share (EPS), Debt to equity ratio (DER) Rasio tersebut dapat diketahui dengan cara melihat pada laporan keuangan perusahaan atau ikhtisar laporan keuangan. Berdasarkan research gap dan fenomena gap terjadi fluktuasi antara tiap variabel di perusahaan sub sektor otomotif dan komponen sehingga investor kesulitan menentukan indikator pengambilan keputusan untuk berinvestasi.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan dan pengaruh faktor fundamental mikro yaitu Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), Debt Equity Ratio (DER), Devidend Payout Ratio (DPR) terhadap Return

(7)

Saham. Penelitian ini akan memfokuskan pembahasan pada saham-saham emiten LQ45 yang sudah listing di bursa efek dan sahamnya diperdagangkan secara aktif.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return saham Emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Apakah Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham Emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3. Apakah Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham Emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4. Apakah Devidend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap return saham Emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1.3.Maksud Dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan permasalahan yang ada, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap return saham Emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap return saham Emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(8)

3. Untuk mengetahui pengaruh Debt Equity Ratio (DER) terhadap return saham Emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4. Untuk mengetahui pengaruh Devidend Payout Ratio (DPR) terhadap return saham Emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut :

1. Kegunaan pengembangan ilmu

Sebagai tambahan wawasan bagi ilmu pengetahuan dan peneliti, terutama mengenai faktor fundamental mikro dan fundamental makro serta faktor teknikal yang mempengaruhi return saham emiten di Bursa Efek Indonesia.

2. Kegunaan Operasional

Bermanfaat bagi calon investor sebagai bahan melakukan pertimbangan dalam investasi. Bagi emiten dalam ketepatan dan kecepatan penyampaian laporan keuangannya, karena laporan keuangan yang mereka publikasikan sangat berarti bagi berbagai pihak dalam menilai kondisi perusahaan. 3. Peneliti selanjutnya

Sebagai tambahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan objek penelitian yang sama.

Gambar

Grafik Perkembangan EPS, ROA, DER, DPR dan Return Saham   PT. Adhi Karya Tbk. (ADHI)

Referensi

Dokumen terkait

Neljännessä vaiheessa kuvattiin valmis kehittämistuotos eli tuotettu oppima- teriaali, ja suoritettiin empiirinen ongelma-analyysi II, jossa tuotettu oppimateriaali asetettiin lukion

(2) Wakil Rektor, dekan, wakil dekan, direktur pascasarjana, wakil direktur pascasarjana, ketua lembaga, sekretaris lembaga, kepala pusat pada lembaga, ketua

Pengujian beda kedua kelompok menunjukkan reaksi pasar yang berbeda signifikan dalam 16 hari dari 41 hari perdagangan, terdiri atas 9 hari excess returns kelompok unqualified

Semen Padang adalah sebagai berikut: (1) Mengadakan sosialisasi mingguan atau bulan tentang arsip dan prosedur arsip kedepannya; (2) Mengadakan On Jop Training

berdasarkan kriteria pengelompokkan rasio karyawan terhadap penjualan, rasio market value to book value, rasio capital.. expenditure to total asset, rasio capital

In2us adalah sediaan cair yang di'uat dengan cara mengekstraksi simplisia na'ati dengan air pada suhu =4B; selama 56 menit% Pem'uatan in2us merupakan cara yang

Dapat disimpulkan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan kualitas hidup yang signifikan pada pasien hipertensi dengan dan tanpa komplikasi baik menggunakan EQ5D

Adalah kisah yang memiliki motif dan rangkaian motifeme yang sama dengan Kitsune-nyoobo, perbedaan dari kedua kisah tersebut hanya terletak pada hewan yang menjadi pasangan