• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Isi Buku Matematika Siswa Smp Kelas VIII Semester Ganjil Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Isi Buku Matematika Siswa Smp Kelas VIII Semester Ganjil Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ISI BUKU MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER GANJIL BERDASARKAN RUMUSAN KURIKULUM 2013

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh: RINI LESTARI

A410130224

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS ISI BUKU MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER GANJIL BERDASARKAN RUMUSAN KURIKULUM 2013

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui buku matematika siswa SMP kelas VIII semester ganjil sudah sesuai dengan rumusan kurikulum 2013 yang meliputi kompetensi, materi, pendekatan scientific, dan pendekatan autentik.Pada tahun 2013, ada perubahan kurikulum di Indonesia. Nama kurikulum baru adalah kurikulum 2013. Perbedaan kurikulum 2013 adalah pada kurikulum 2013 buku siswa telah disediakan oleh Pemerintah. Analisis buku siswa diperlukan untuk mengkaji kelayakan buku siswa pada tahun 2013 dengan rumusan kurikulum. Analisis dilakukan berdasarkan empat kriteria, yaitu kompetensi, materi, pendekatan scientific dan penilaian autentik. Instrumen penelitian adalah bentuk pertanyaan yang terdiri dari: 6 pertanyaan kompetensi, 21 pertanyaan materi, 10 pertanyaan pendekatan scientific, dan 8 pertanyaan penilaian autentik. Hasil analisis menunjukkan kesesuaian kompetensi adalah 93,75% (kategori sangat baik), untuk persentase kesesuaian materi adalah 88,65% (kategori sangat baik), untuk persentase kesesuaian pendekatan scientific adalah 90,82% (kategori sangat baik), dan persentase penilaian autentik adalah 89,27% (kategori sangat baik). Hasil ini menunjukkan bahwa buku sudah sesuai dengan rumusan kurikulum 2013 dengan skor rata-rata 90,62% (kategori sangat baik).

Kata kunci: Analisis, Kurikulum 2013, Buku Siswa. Abstract

The purpose of this study is to determine whether the mathematics book of junior high school students VIII odd semester is in accordance with the formulation of the 2013 curriculum which includes competence, materials, scientific approach, and authentic assessment.In 2013, there were change of curriculum in Indonesia. The name of the new curriculum is 2013 curriculum. The difference of 2013 curriculum is the student book 2013 curriculum has been provided by the Government. Student book analysis is needed to assess the feasibility of student books in 2013 with the formulation of the curriculum. The analysis is based on four criteria, namely competence, material, scientific approach and authentic assessment. The research instrument is a question form consisting of: 6 competence questions, 21 material questions, 10 scientific approach questions, and 8 authentic assessment questions. The results show that the competency suitability is 93.75% (very good category), the percentage of material conformity is 88.65% (very good category), the percentage of conformity of Scientific approach is 90.82% (very good category), and the percentage of assessment Authentic is 89.27% (very good category). These results indicate that the book is in accordance with the formulation of the 2013 curriculum with an average score of 90.62% (very good category).

(6)

2

1. PENDAHULUAN

Dalam peraturan Kementerian Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 11 tahun 2005, menjelaskan bahwa buku teks pelajaran berperan penting dan strategis dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya untuk pendidikan dasar dan menengah. Isi dari buku teks sangat penting untuk menunjang kualitas belajar siswa. Materi dan soal yang disajikan dalam buku matematika siswa disesuaikan berdasarkan standar isi dan KI dalam kurikulum 2013. Saat ini Kemendikbud telah menerapkan kurikulum 2013 yaitu merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan KTSP 2006.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya. Diantara kunci sukses yang menentukan keberhasilan implementasi kurikulu 2013 adalah adanya fasilitas dan sumber belajar yang berkualitas yaitu sumber belajar harus memuat materi yang dapat mendukung tercapainya Kompetensi Inti Sebagai amanat utama kurikulum 2013. Cara untuk mendukung keselarasan antara kurikulum dan implementasinya adalah dengan mengembangkan bahan ajar seperti buku teks, pedoman pengajaran dan panduan dari departemen pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum. Peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya merupakan sarana minimal yang harus dimiliki dalam suatu proses pendidikan (Bahrul Hayat dan Suhendra Yusuf, 2010: 285).

Menurut Johnson dan Myklebust (Mulyono Abdurrahman, 2012: 225) matematika adalah bahasa simbolis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, yang memudahkan manusia berfikir dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Martini Jamaris (2014: 177) matematika adalah satu bidang studi hidup, yang perlu dipelajari kerena hakikat matematika adalah pemahaman terhadap pola perubahan yang terjadi di dalam dunia nyata dan di dalam pikiran manusia serta berkaitan diantara pola-pola tersebut sedcara holistik.

(7)

3

Pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki beberapa kemampuan, berfikir kritis dalam pemecahan masalah. Gagasan itu sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 bertujuan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan dalam pembelajaran matematika yaitu (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Dengan demikian peneliti akan menganalisis buku ajar matematika SMP kelas VIII Semester Ganjil kurikulum 2013 edisi revisis 2016 berdasarkan rumusan kurikulum 2013, sehingga peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Isi Buku Matematika Siswa SMP kelas VIII Semester Ganjil Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013 ”.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis konten dengan objek penelitian berupa buku matematika kurikulum 2013 kelas VIII semester 1 (edisi revisi 2016). Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan metode analisis dokumen dan wawancara. Metode analisis dokumen dilakukan dengan tahap penentuan buku ajar, angket, dokumen.Metode wawancara dengan mengajukan pertanyaan berkaitan dengan aspek kompetensi, aspek materi, aspek pendekatan scientific, dan aspek penilaian

(8)

4

autentik pada buku matematika kurikulum 2013 sehingga narasumber dapat memberikan informasi yang diperlukan.

Analisis data yang digunakan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sub yang dianalisis meliputi aspek kompetensi, aspek materi, aspek pendekatan scientific, dan aspek penilaian autentik. Hasil analisis dimuat ke dalam tabel checklist, selanjutnya dihitung dan dibuat persentase pada masing-masing setiap sub aspek. Pemeriksaan keabsahan data diuji menggunakan triangulasi teknik dengan mencocokkan data yang diperoleh hasil wawancara dengan hasil analisis buku yang telah dilakukan.

Kemudian data tersebut diukur persentasenya berdasarkan persamaan berikut:

Keterangan:

= presentase kesesuaian buku = jumlah skor pertanyaan 𝑐 = skor maksimal per kriteria

Tabel 2.1 Kriteria Kualitas Buku Persentase (%) Kualitas 85-100 Sangat baik 65-84 Baik 55-64 Cukup baik 40-54 Kurang baik 0-39 Tidak baik (Muhammad Farisi, 2012: 598)

(9)

5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Perolehan Skor Buku Matematika Berdasarkan Aspek Kopentensi

Pada aspek kompetensi yang terdiri atas satu sub aspek dengan enam indikator penilaian. Pada indikator isi bab buku siswa menggambarkan kesesuaian dengan KD-1 dan KD-2 memperoleh skor rata-rata 100% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator isi bab Buku Siswa menggambarkan kesesuaian dengan KD-3 memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Pada indikastor isi bab buku siswa menggambarkan kesesuaian dengan KD-4 meemperoleh skor rata-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik.

Pada indikator isi bab buku siswa menggamabarkan kecukupan penumbuh kembangan KD-1 dan KD-2 memperoleh skor rat-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator Isi bab buku siswa menggambarkan kecukupan indikator pencapaian KD-3 memperoleh skor rata-rata 100% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator isi bab Buku Siswa menggambarkan kesesuaian kecukupan indikator pencapaian KD-4 memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Jadi pada sub aspek kompetensi memperoleh persentase skor rata-rata sebesar 93,75% dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maulina Syamsu Widyaharti, Dinawati Trapsilasiwi, dan Arif Fatahillah (2015) dari hasil analisis menyimpulkan bahwa kesesuaian kompetensi buku sebesar 80,46% dengan kriteria baik

3.2 Hasil Perolehan Skor Buku Matematika Berdasarkan Standar Aspek Materi

Perolehan skor rata-rata pada setiap sub aspek yaitu sebagai berikut

(10)

6

a. Sub Aspek Kelengkapan Materi

Sub aspek kelengkapan materi terdiri atas delapan indikator penilaian. Pada indikator materi memuat konsep memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator materi memuat definisi secara akurat memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator materi memuat prosedur/ algoritma secara akurat memperoleh skor rata-rata 83,3% dengan kriteria baik.

Pada indikator materi memuat teorema dan sifat-sifat secara akurat memperoleh skor rat-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator materi memuat simbol dan notasi secara akurat memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator materi memuat penjelasan yang akurat memperoleh skor rata-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik. Jadi pada sub aspek kelengkapan materi memperoleh skor rata-rata 88,85% dengan kriteria sangat baik.

b. Sub Aspek Kesesuaian Materi dengan Peta Konsep

Sub aspek kesesuaian materi dengan peta konsep terdiri atas dua indikator penilaian. Pada indikator materi disajikan secara runtut (tahap demi tahap) memperoleh skor rata-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator kesimpulan diambil dari fakta atau data sebelumnya memperoleh skor rata-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik. Jadi pada sub aspek materi memunculkan aspek penalaran dan pembuktian diperoleh skor rata-rata 87,50% dengan kriteria sangat baik.

Rata-rata hasil penilaian terhadap buku teks yang dianalisis untuk aspek materi juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang menggambarkan hubungan antara sub aspek materi dengan persentase skor rata-rata yang diperoleh.

(11)

7

Gambar 3.1.1 Grafik Perolehan Persentase Skor Rata-rata Aspek Materi Keterangan:

A : Kelengkapan materi

B : Kesesuaian Materi dengan Peta Konsep

Berdasarkan rata-rata dari masing-masing sub aspek kelengkapan materi dan sub aspek keterkaitan materi dengan peta konsep, aspek materi memperoleh persentase skor rata-rata sebesar 88,65 % dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Melsi Melissa, Titik Sugiarti, dan Kurniati (2015) melakukan penelitian dari hasil penelitian menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis dan pembahasan didapatkan data bahwa kesesuaian antara materi pada Buku Siswa Matematika Kelas VIII Semester 1 sudah sesuia.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Beni, Dinawati Trapsilsiwi, dan Arika Indah (2013) mengatakan bahwa dari hasil analisis dan pembahasan menunjukan kesesuaian materi matematika dan karakteristik fisik Buku Mathematics For Junior High School Grade VIII 1stSemeste berdasarkan kriteria Bell termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase kesesuaian 88,33% dan

89.58 87.5 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 A B

(12)

8

90,91%, sedangkan kesesuaian metode penyampaian materi dan petunjuk untuk guru pada buku teks tersebut termasuk dalam kategori cukup dengan persentase kesesuaian 54,29% dan 47,37%.

3.3 Hasil Perolehan Skor Buku Matematika Berdasarkan Standar Aspek Pendekatan Scientific.

Perolehan skor rata-rata pada setiap sub aspek pndekatan scientific yaitu sebagai berikut:

a. Sub Aspek Desain pembelajaran buku siswa memenuhi kriteria pendekatan Scientific.

Sub aspek desain pembelajaran buku siswa memenuhi kriteria pendekatan scientific terdiri atas dua indikator penilaian. Pada indikator penemuan konsep disajikan dalam masalah nyata memperoleh skor rata-rata 95,8% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator sajian materi mendorong siswa berpikir kritis, analisis dan tepat mengidentifikasi masalah yang disajikan memperoleh skor rata-rata 95,8% dengan kriteria sangat baik. Jadi pada sub desain pembelajaran buku siswa memenuhi kriteria pendekatan scientific diperoleh skor rata-rata 95,8% dengan kriteria sangat baik.

b. Sub Aspek Penemuan Konsep Materi dalam Buku Siswa Sesuai dengan Pendekatan Scientific.

Pada aspek penemuan konsep materi dalam buku siswa sesuai dengan pendekatan scientific terdiri atas lima indikator penilaian. Pada peserta didik diajak untuk mengamati permasalahan beserta penyelesaiannya memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator buku siswa menginspirasi peserta didik untuk bertanya memperoleh skor rata-rata 83,3% dengan kriteria sangat baik. Pada indikastor buku siswa menggiring peserta didik untuk menalar memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik.

(13)

9

Pada indikator buku siswa mendorong peserta didik mencoba memperoleh skor rat-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator buku siswa menggiring peserta didik untuk dapat menyimpulkan konsep yang telah ditemukan melalui langkahlangkah sebelumnya memperoleh skor rata-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik. Jadi pada sub aspek penemuan konsep materi dalam buku siswa sesuai dengan pendekatan scientific memperoleh persentase skor rata-rata sebesar 89,16% dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

c. Sub Aspek Desain Pembelajaran Dalam Buku Siswa Dapat Diterapkan Dalam Model Pembelajaran.

Pada aspek desain pembelajaran dalam buku siswa dapat diterapkan dalam model pembelajaran terdiri atas tiga indikator penilaian. Pada indikator model pembelajaran Discovery Learning sudah tercermin dalam menemukan konsep materi pada buku siswa memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator model pembelajaran Project Based Learning sudah muncul dalam buku siswa memperoleh skor rata-rata 83,3% dengan kriteria sangat baik. Pada indikastor model pembelajaran Problem Based Learning sudah muncul dalam buku siswa memperoleh skor rata-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik. Jadi pada sub aspek desain pembelajaran dalam buku siswa dapat diterapkan dalam model pembelajaran memperoleh persentase skor rata-rata sebesar 87,5% dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

Rata-rata hasil penilaian terhadap buku teks yang dianalisis untuk aspek pendekatan scientific juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang menggambarkan hubungan antara sub aspek materi dengan persentase skor rata-rata yang diperoleh.

(14)

10

Gambar 4.2 Grafik Perolehan Persentase Skor Rata-rata Pendekatan Scientific

A : Desain pembelajaran buku siswa memenuhi kriteria pendekatan scientific.

B : Penemuan konsep materi dalam buku siswa sesuai dengan pendekatan scientific

C : Desain pembelajaran dalam buku siswa dapat diterapkan dalam model pembelajaran

Berdasarkan rata-rata dari masing-masing sub aspek desain pembelajaran buku siswa memenuhi kriteria pendekatan scientific, sub aspek penemuan konsep materi dalam buku siswa sesuai dengan pendekatan scientific, dan sub aspek esain pembelajaran dalam buku siswa dapat diterapkan dalam model pembelajaran, aspek pendekatan Scientific memperoleh persentase skor rata-rata sebesar 90,82% dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yoga Muhamad Muklis (2015) mengatakan bahwa dari hasil analisis kesesuaian buku dengan pendekatan scientific yaitu buku siswa semester 1 memiliki kesesuaian sebesar 91.875 % dengan kategori sangat baik dan semester 2 sebesar 97.5% dengan kategori sangat baik. 95.8 89.16 87.5 0 20 40 60 80 100 120 A B C

(15)

11

3.4 Hasil Perolehan Skor Buku Matematika Berdasarkan Standar Aspek Penilaian Autentik

Perolehan skor rata-rata pada setiap sub aspek yaitu sebagai berikut:

a. Sub Aspek Buku Siswa Dapat Digunakan Untuk Menilai 3 Ranah Pada aspek buku siswa dapat digunakan untuk menilai 3 ranah terdiri atas tiga indikator penilaian. Pada indikator kriteria penilaian pengetahuan memperoleh skor rata-rata 91,5% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator kriteria penilaian sikap ada memperoleh skor rata-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada kriteria penilaian keterampilan memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Jadi pada sub aspek buku siswa dapat digunakan untuk menilai 3 ranah memperoleh persentase skor rata-rata sebesar 90,2% dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

b. Sub Aspek Soal-soal Dalam Buku Siswa Dapat Digunakan Sebagai Instrumen Penilaian Autentik

Pada aspek Soal-soal dalam buku siswa dapat digunakan sebagai instrumen penilaian autentik terdiri atas lima indikator penilaian. Pada indikator soal tipe exercise memperoleh skor rata-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator soal berbasis masalah memperoleh skor rata-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Pada indikastor soal challenge memperoleh skor rata-rata 87,5% dengan kriteria sangat baik.

Pada indikator soal berbasis proyek memperoleh skor rat-rata 91,6% dengan kriteria sangat baik. Pada indikator soal dari tingkatan yang mudah sampai sulit dalam uji kompetensi memperoleh skor rata-rata 83,3% dengan kriteria baik. Jadi pada sub aspek Soal-soal dalam buku siswa dapat digunakan sebagai instrumen penilaian autentik memperoleh persentase skor rata-rata sebesar 88,3% dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

(16)

12

Rata-rata hasil penilaian terhadap buku teks yang dianalisis untuk aspek penilaian autentik juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang menggambarkan hubungan antara sub aspek materi dengan persentase skor rata-rata yang diperoleh.

Gambar 4.3 Grafik Perolehan Persentase Skor Rata-rata Penilaian Autentik

Keterangan:

A : Buku siswa dapat digunakan untuk menilai 3 ranah B : Soal-soal dalam buku siswa dapat digunakan sebagai

instrumen penilaian autentik

Berdasarkan rata-rata dari masing-masing sub aspek buku siswa dapat digunakan untuk menilai 3 ranah, dan soal-soal dalam buku siswa dapat digunakan sebagai instrumen, aspek penilaian Autentik memperoleh skor rat-rata sebesar 89,27% dan termasuk dalam kriteria sangat baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yoga Muhamad Muklis (2015) mengatakan bahwa dari hasil analisis kesesuaian buku dengan penilaian autentik, buku siswa memiliki kesesuaian sebesar 93.75% dengan kategori sangat baik dan semester 2 sebesar 96.094% dengan kategori sangat baik.

90.2 88.33 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 A B

(17)

13

Hasil penelitian ini nampak berbeda dengan hasil penelitian Masduki, Marlina Ratna, Dhiki Yudha, dan Agus Prihantoro (2013) meneliti tentang level kognitif soal-soal pada buku teks pelajaran matematika SMP kelas VII, VIII, dan IX menyimpulkan bahwa soal-soal pada buku tersebut disominasi oleh soal aspek penerapan dengan persentase 66% - 92%. aspek penalaran mendapat persentase sebesar 0,39% - 11,63%. Berdasarkan hasil tersebut mengindikasikan siswa Indonesia kurang terlatih dengan soal-soal yang membutuhkan kemampuan penalaran siswa. Berdasarkan hasil penelitian buku matematika siswa SMP kelas VIII semester ganjil dengan aspek kompetensi, aspek materi, aspek pendekatan scientific, dan penilaian autentik diperoleh persentase skor rata-rata 90,62% dengan kriteria sangat baik.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis buku matematika – Studi dan Pengajaran kurikulum 2013 kelas VIII semester ganjil penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

4.1 Pada aspek kompetensi memperoleh persentase skor rata-rata 93,75% dengan kriteria sangat baik.

4.2 Pada aspek materi memperoleh persentase skor rata-rata 88,65% dengan kriteria sangat baik.

4.3 Pada aspek pendekatan scientific memperoleh persentase skor rata-rata 90,82% dengan kriteria sangat baik.

4.4 Pada aspek penilaian autentik memperoleh persentase skor rata-rata 89,27% dengan kriteria sangat baik.

Berdasarkan hasil dar 4 poin penelitian buku matematika siswa SMP kelas VIII semester ganjil dengan aspek kompetensi, aspek materi, aspek pendekatan scientific, dan penilaian autentik diperoleh persentase skor rata-rata 90,62% dengan kriteria sangat baik.

(18)

14

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar Teori Diagnosis, dan Remidiasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Anonim. 2005. “Permendiknas No 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran.” Diakses pada tanggal 10 Maret 2017 (http://www.pgri.or.id/download /category/20-permendiknas-2005.html?download=165:permendiknas-no-11-tahun-2005-tentang-buku-teks-pelajaran).

Beni; Dinawati Trapsilasiwi, dan Arika Indak. 2013. “Analisis Buku Matematika Junior High School Grade VIII 1st Semester (Bilingual) Berdasarkan Kriteria Bell.” Unej Journal of Mathematics Education2(4): 49-58. Diakses pada

tanggal 13 Maret 2017

(http://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/viewFile/1038/836).

Farisi, Mohammad I. 2012. Buku Teks Sebagai Psychological Tool Proses Enkulturasi dan Pelestarian Kearifan Lokal. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru IV. Tangerang: Universitas Terbuka.

Hayat, Bahrul dan Suhendra Yusuf. 2010. Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Melissa, Melsi; Titik Sugiarti, dan Kurniati. 2015. “Analisis Buku Siswa Matematika Kelas VIII Semester 1 Berdasarkan Kriteria Bell.” Unej Journal of Mathematics Education 1(1). Diakses pada tanggal 13 Maret 2017 (http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/63646/MELSI%20 MELISSA.pdf?sequence=1).

Muhamad Muklis, Yoga. 2015. “Analisis Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas VIII SMP Pelajaran Matematika Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Scientific dan Penilaian Autentik.” Tidak diterbitkan. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendiknas.

Syamsu Widyaharti, Maulina; Dinawati Trapsilasiwi, dan Arif Fatahillah. 2015. “Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 untuk Kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013.” Unej Journal of Mathematics Education2(6): 173-184. Diakses pada tanggal 13 Maret 2017 (http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&v ed=0ahUKEwjwueCG63SAhVBO48KHa5ECqsQFggrMAI&url=http%3A% 2F%2Fjurnal.unej.ac.id%2Findex.php%2Fkadikma%2Farticle%2FviewFile% 2F1994%2F1605&usg=AFQjCNEEpXIWbIz4N4eVR9onnnQbAPNMrw&b vm=bv.150475504,d.c2I).

(19)

15

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Pesada Press Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1.1 Grafik Perolehan Persentase Skor Rata-rata Aspek Materi  Keterangan:
Gambar 4.2 Grafik Perolehan Persentase Skor Rata-rata Pendekatan  Scientific
Gambar 4.3 Grafik Perolehan Persentase Skor Rata-rata Penilaian  Autentik

Referensi

Dokumen terkait

expenses. larid acqui5iti9ns .:md ottier expenses non directly connected to these projects are not eligible. bi Corurarn or part of contracts related to local pam may

Penggunaan cultivator untuk pembuatan guludan lebih menguntungkan dari sisi waktu yang diperlukan dan konsumsi energi operator per satuan lahan, sehingga sangat

[r]

Kecenderungan psikologis perilaku konsumen yang lebih menginginkan kemudahan dan pelayanan yang memuaskan serta kenyamanan maka dengan keberadaan BTC dan PGS akan menjadi

Tujuan penelitian merupakan acuan yang akan dicapai dalam penelitian, sehingga dengan tujuan penelitian akan dapat bekerja secara terarah baik dalam mencari data

peningkatan kreativitas anak setelah diberikan permainan play dough. Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah

Sementara aplikasi perekat LRF (1-3) pada tiga jenis kayu lamina masing- masing jenis kayu manii, jati dan kempas menghasilkan keteguhan rekat yang lebih

berupa makanan klanting, kue clorot, gula kelapa. Sedangkan pada jenis kain yang dipakai untuk pembatikan selendang itu sendiri dipakai jenis Primisina dengan pewarnaan hitam,