• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

93 Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin

Totok Sudiyanto

Akuntansi, FE Universitas PGRI Palembang totoktajir78@univpgri-palembang.ic.id

ABSTRAK

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja secara bersama – sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin. Penelitian ini termasuk jenis penelitian asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuestioner. Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan alat analisis regresi linear berganda, uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolinearitas, uji korelasi, uji F, uji t, dan uji determinasi. Hasil analisis dengan regresi linear berganda yang peneliti lakukan pada variabel kepuasan kerja (X1) dan beban kerja (X2) terhadap Kinerja pegawai (Y) dengan persamaan Y = 1,809 + 0,318 X1 + 0,283 X2 + e. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara simultan kepuasan kerja dan beban kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Sedangkan secara parsial kepuasan kerja dan beban kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Beban Kerja Dan Kinerja Pegawai.

ABSTRACT

The formulation of the problem in this study is whether there is an effect of job satisfaction and workload on employee performance at the Banyuasin Manpower and Transmigration Office. The aim is to determine the effect of job satisfaction and workload together on employee performance at the Banyuasin Manpower and Transmigration Office. This research is an associative research. The data used in this study are primary data. Data collection techniques used in the form of questionnaires. The analytical method used is qualitative and quantitative methods with multiple linear regression analysis tools, normality test, heterokedasticity test, multicollinearity test, correlation test, F test, t test, and determination test. The results of the analysis with multiple linear regression researchers conducted on the variable job satisfaction (X1) and workload (X2) on employee performance (Y) with the equation Y = 1.809 + 0.318 X1 + 0.283 X2 + e. The results also showed that job satisfaction and workload simultaneously had a positive effect on employee performance. While job satisfaction and workload partially had a positive effect on employee performance at the Banyuasin Manpower and Transmigration Office.

Keywords: Job Satisfaction, Workload and Employee Performance.

A. PENDAHULUAN

Sumber daya manusia (SDM) mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kepentingan perusahaan atau organisasi. Mengingat pentingnya

sumber daya manusia dalam

menentukan tingkat keberhasilan tidak dapat diabaikan karena sumber daya manusia merupakan aset perusahaan

atau organisasi dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berhadapan degan sumber daya manusia yang dinamis dan memiliki kemampuan

untuk berkembang agar mampu

menghadapi persaingan.

Dalam menghadapi persaingan kita harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang dapat bersaing

(2)

94 degan instansi lainnya, maka sumber

daya manusianya harus memiliki

prestasi yang baik. Pengelolaan

terhadap sumber daya manusia

merupakan hal yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan atau instansi, umumnya pimpinan instansi

atau perusahaan mengharapkan

kinerja yang baik dari masing-masing pegawai dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sebuah instansi.

Kepuasan kerja sangat

diperlukan bagi seorang pegawai

dalam melakukan tugas-tugasnya.

Bagi pegawai yang memperoleh

kepuasan kerja akan melakukan tugas-tugasnya dengan sebaik mungkin walaupun beban kerjanya cukup berat. Beban kerja yang cukup berat itu tidak akan terlalu dirasakan oleh pegawai bila mereka memperoleh kepuasan kerja yang memadai.

Menurut Sutrisno (2019:74).

Kepuasan kerja adalah suatu sikap pegawai terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar pegawai, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis.

Dari pendapat ini dapat

disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap pegawai terhadap pekerjaannya yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang yang dialami pegawai, yang biasanya yang diantaranya didasarkan atas kepuasan kerja yang mereka terima. Semakin besar kepuasan kerja yang mereka terima atau yang mereka rasakan

maka beban yang berat akan

dirasakan lebih ringan dan pegawai akan menunjukan kinerja yang baik.

Untuk memenuhi kinerja yang

baik, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Banyuasin

mengharapkan tenaga pegawainya

bekerja secara optimal. Namun

terkadang beban kerja yang dirasakan

cukup berat seperti, harus kerja diluar

jam kerja untuk nasabah dan

menyelesaikan pekerjaan lainnya.

Untuk itu organisasi perlu

memperhatikan faktor-faktor yang

terkait dengaan kepuasan kerja

pegawai dan beban kerja pegawai.

B. KAJIAN TEORI

1) Kepuasan Kerja

Pengertian Kepuasan Kerja

Menurut Sutrisno (2019:74),

Kepuasan kerja adalah suatu sikap pegawai terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar pegawai, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis.

Faktor Faktor Yang

Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Menurut Sutrisno (2019:77),

banyak faktor yang memengaruhi kepuasan kerja pegawai. Faktor-faktor

itu sendiri dalam peranannya

memberikan kepuasan kepada

pegawai bergantung pada pribadi masing-masing pegawai. Faktor-faktor yang memberikan kepuasan adalah : 1. Faktor individual, meliputi umur, kesehatan watak, dan harapan.

2. Faktor sosial, meliputi hubungan

kekeluargaan, pandangan pekerja,

kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan.

3. Faktor utama dalam pekerjaan,

meliputi upah, pengawasan,

ketenteraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju. Selain itu, juga penghargaan terhadap kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan, ketepatan dalam

menyelesaikan konflik antar

manusia, perasaan diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.

(3)

95

Indikator Kepusan kerja

Menurut Hasibuan (2017:105), indikator kepuasan kerja seorang pegawai dapat dilihat dari beberapa hal berikut :

1. Menyenangi pekerjaannya

Pegawai sadar arah yang ditujunya, punya alasan memilih tujuannya, dan mengerti cara dalam bekerja. Dengan kata lain, seorang pegawai menyenangi pekerjaannya karena ia bisah mengerjakannya dengan baik. 2. Mencintai pekerjaannya

Dalam hal ini pegawai tidak sekedar menyukai pekerjaannya tapi juga sadar bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan keinginannya.

3. Moral kerja positif

Ini merupakan kesepakatan

batinnya yang muncul dari dalam diri seseorang atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan mutu yang ditetapkan. 4. Disiplin kerja

Kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. 5. Prestasi kerja

Hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan

kesungguhan serta waktu.

2) Pengertian Beban Kerja

Menurut Danang Sunyoto

(2012:64), beban kerja adalah beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri

seseorang sehingga menimbulkan

stress. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume kerja mungkin terlalu banyak dan sebagainya.

Faktor Faktor Yang

Mempengaruhi Beban Kerja Menurut Soleman (2011:85) secara umum hubungan antara beban dan kapasitas kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks, baik internal maupun faktor eksternal : 1. Faktor eksternal : beban yang berasal dari luar tubuh pekerja seperti : a. Tugas (task). Meliputi tugas bersifat seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat kerja, kondisi ruang kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja, cara angkut, beben kerja yang diangkut,

b. Organisasi kerja. Meliputi

lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, shift kerja, sistem kerja dan sebagainya.

c. Lingkungan kerja. Lingkungan

kerja ini dapat memberikan

beben tambahan yang meliputi, lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja miniawi, lingkungan kerja bioligis dan lingkungan kerja psikologis.

2. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat dari reaksi beben kerja ekternal yang berpotensi sebagai stresor, meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan, dan sebagainya,) dan faktor psiksi (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan, dan se bagainya).

Indikator Beban Kerja

Menurut Putra (2012:22),

Indikator beban kerja meliputi : 1. Target Yang Harus Dicapai

Pandangan individu mengenai

besarnya target kerja yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya, misalnya mendapatkan nasabah. Pandangan mengenai hasil kerja yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

(4)

96 2. Kondisi Pekerjaan

Mencakup tentang bagaimana

pandangan yang dimiliki oleh

individu mengenai kondisi

pekerjaannya, misalnya mengambil keputusan dengan cepat pada saat melayani nasabah, serta mengatasi kejadian yang tak terduga seperti harus bekerja diluar jam kerja untuk

nasabah dan menyelesaikan

pekerjaan lainnya. 3. Standar Pekerjaan

Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai pekerjaannya, misalnya perasaan yang timbul mengenai

beban kerja yang harus

diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

3) Pengertian kinerja

Kinerja adalah merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melakukan tugasnya sesuai

tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Menurut Wibowo (2014:3), kinerja adalah merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan.

Menurut Wibowo (2014:7), kinerja

merupakan hasil pekerjaan yang

mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen, dan memberi kontribusi pada ekonomi.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang. Baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi.

Tujuan penilaian kinerja

Menurut Sedarmayanti

(2014:264), tujuan penilaian kinerja yaitu:

1. Membantu meningkatkan kinerja.

2. Menetapkan sasaran bagi kinerja perorangan.

3. Menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan.

4. Menyepakati rencana untuk

pengembangan karyawan dimasa depan.

5. Menilai potensi di masa depan untuk kenaikan pangkat

Manfaat penelitian kinerja

Menurut sedarmayanti

(2014:264), menfaat penilaian kinerja, yaitu:

1. Meningkatan prestasi kerja

Dengan adanya penilaian, baik

pimpinan maupun karyawan

memperoleh umpan balik dan

mereka dapat memperbaiki

pekerjaan prestasinya.

2. Memberikan kesempatan kerja yang adil

Penilaian akurat dapat menjamin karyawan memperoleh kesempatan menempati sisi pekerjaan sesuai kemampuannya.

3. Kebutuhan pelatihan dan

pengembangan

Melalui penilaian kinerja, terdeteksi

karyawan yang kemampuannya

rendah sehingga memungkinkan adanya program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka. 4. Penyesuaian kompensasi

Melalui penilaian, pimpinan dapat

mengambil keputusan dalam

menentukan perbaikan pemberian kompensasi dan sebagainya.

5. Keputusan promosi dan demosi

Hasil penilaian kerja dapat

digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan untuk

mempromosikan atau

mendemosikan karyawan.

Pengukuran kinerja

Menurut Wibowo (2014:155),

pengukuran terhadap kinerja perlu di lakukan untuk mengetahui apakah

(5)

97 selama pelaksanaan kinerja terdapat

devisi dari rencana yang telah

ditentukan pengukuran kinerja yang tepat dapat dilakukan dengan cara:

1. Memastikan bahwa persyaratan

yang diinginkan pelanggan telah terpenuhi.

2. Mengusahakan standar kinerja

untuk menciptakan perbandingan. 3. Mengusahakan jarak bagi orang

memonitor tingkat kinerja.

4. Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang perlu diprioritaskan.

5. Menghindari konsekuensi dari

rendahnya kualitas.

6. Mempertimbangkan penggunaan

sumber daya.

Indikator kinerja

Menurut Wibowo (2011:141),

bahwa indikator-indikator kinerja karyawan adalah sebagai berikut: 1. Umpan balik

Indikator ini dapat membuka

kesempatan bagi semua karyawan untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada semua anggota

perusahaan lainnya, sehingga

dapaat diidentifikasi kinerja individu, depertemen, atau proses dalam perusahaan yang perlu ditingkatkan. 2. Absensi

Tingkat absensi merupakan penting bagi proses perencanaan kapasitas

yang mengidentifikasikan

keberadaan dan keahlian karyawan

ketika dibutuhkan. Pengukuran

absensi juga dapat mengtahui moral

dan sikap karyawan dalam

perusahaan.

3. Motivasi dan komitmen

Motivasi dan komitmen bekerja

merupakan hal penting dalam

memaksimalkan pencapaian potensi

perusahaan atau organisasi

komitmen dan motivasi karyawan merupakan kontribusi yang penting,

dimana karyawan dapat

meyakinkan perusahaan atau

organisasi bahwa karyawan

berusaha semaksimal mungkin di dalam beraktivitas bekerja bagi

keuntungan perusahaan atau

organisasi tersebut. 4. Produktivitas karyawan

Merupakan pengukuran kontribusi karyawan bagi perusahaan dan

ukuran kaji banding yang

mengidentifikasi efisien serta

efektifitas perusahaan atau

organisasi.

5. Kepuasan karyawan

Beberapa hasil penilaian

menunjukkan peningkatan

kepuasan karyawan dapat

meningkatkan kepuasan pelanggan dan peningkatan keuntungan bagi perusahaan. 7 jam kerja lamanya jam kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan karyawan. Jam kerja yang terlalu lama mempunyai pengaruh negativ terhadap kepuasan pegawai.

C. METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2018:2),

metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Menurut Sugiyono (2018:8),

metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu

pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisa data bersifat statistik.

(6)

98

1) Populasi Dan Sampel

 Populasi

Menurut Sugiyono (2018:80),

Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulanya.

Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negri Sipil (PNS) yang ada di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Banyuasin

sebanyak 69 orang.

 Sampel

Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2018:81). Pengambilan sampel

dalam penelitian ini dengan

teknik probability sampling yaitu

proportionate stratifed random sampling dengan menggunakan

rumus slovin. Menurut Sugiyono (2018:81), probability sampling

adalah teknik pengambilan

sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Besarnya sampel dalam

penelitian ini ditentukan degan rumus slovin sebagai berikut, Sujarweni (2014:66-67) :

𝑛

= 𝑁 1+𝑁𝑒2 dimana:

𝑛 = jumlah elemen / anggota sampel

N = jumlah elemen /anggota populasi

E = error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1 % atau

0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % atau 0,1) (catatan dapat dipilih oleh peneliti).

Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 69 orang dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikasi 0,05, maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah :

𝑛

= 𝑁 1+(𝑁𝑋𝑒2 )

𝑛

= 69 1+(69 . 0,12 ) = 40.82 = dibulatkan menjadi 41. Berdasarkan perhitungan

diatas sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 41 orang dari seluruh total pegawai

Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Banyuasin, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengelolaan data dan untuk hasil pengujian yang lebih baik.

2) Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Menurut Sutrisno hadi dalam Sugiyono (2018:145), bahwa observasi

merupakan suatu proses yang

komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang penting

adalah proses-proses pengamatan

dan ingatan.

Dokumentasi

Dokumentasi adalah tehnik

pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan pada subjek

penelitian, namun melalui dokumen.

Dokumen yang digunakan dapat

berupa buku harian atau catatan laporan, dan dokumen lainnya.

(7)

99

Kuesioner (Angket)

Menurut sugiyono (2018:142),

Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

3) Teknik Analisis Data

a. Uji Instrumen

 Uji Validitas

Menurut Priyatno (2018:21) Uji validitas adalah tingkat di mana suatu istrumen mengukur apa saja yang harus diukur. Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu intrumen dalam melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas yang mengunakan metode

Corrected item-total correlations

1. Jika Sig < ɑ = 0,05 maka dianggap instrumen memiliki validitas yang baik.

2. Jika Sig > ɑ = 0,05 maka dianggap instrumen tidak memiliki validitas yang baik.

Uji validitas pada penelitian ini

menggunakan bantuan komputer

program SPSS Versi 23. Dan

menentukan r tabel df = n-2 dengan taraf signifikan 5%.

 Uji Reliabilitas

Menurut Priyatno (2018:25)

berpendapat bahwa uji reliabilitas

digunakan untuk mengetahui

konssistensi alat ukur yang biasanya

mengunakan kusioner. Maksudnya

apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran di ulang kembali .Uji reliabilitas pada penelitian ini mengunakan metode Cronbach

Alpha diuji mengunakan bantuan

SPSS for windows 23.

1. Cronbach Alpha > 0,60 reliabelitas. 2. Cronbach Alpha < 0,60 kurang

reliabelitas.

 Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2018:127),

Normalitas data merupakan

syarat pokok harus di penuhi

dalam analisis parametrik.

Normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.

Dalam penelitian ini normalitas data di uji mengunakan uji one

sample kolmogorov-smirnov test.

Dalam uji one sample

kolmogorov-smirnov test,

variabel-variabel yang

mempunyai asympototic

signifinance (2-tailed) diatas tingkat signifikan 0,05 maka diartikan bahwa variabel-variabel

tersebut memiliki distribusi

normal dan sebaliknya.

Pengambilan keputusan normal

atau tidaknya data adalah

sebagai berikut :

 Jika Sig <0,05 distribusi data adalah tidak normal.

 Jika Sig >0,05 distribusi data adalah normal.

b) Uji Multikolinieritas

Menurut Priyatno (2018:134)

menjelaskan bahwa uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk menganalisa regresi berganda yang terdiri atas dua

atau tiga variabel bebas atau

independent variabel. Dimana akan diukur tingkat asosiasi hubungan

pengaruh antara variabel bebas

tersebut dengan melihat nilai tolernce dan inflation faktor (VIF). Adapun teknik yang digunakan dalam uji multikolinieritas dengan alat bantu mengunakan SPSS for windows 23 pada penelitian ini.

Metode untuk menguji adanya multikolonieritas dapat dilihat dari

(8)

100

 Jika VIF > 10 atau jika tolerance

< 0,01 tidak terjadi

multikolinieritas.

 Jika VIF < 10 atau jika tolerance > 0,01 terjadi multikolinieritas. c) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2018:136)

menjelaskan uji heteroskedisitisitas

adalah keadaan dimana terjadi

ketidaksamaan varian dari residu untuk pengamatan pada model regresi. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitisitas adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi standardized predicted value (ZPRED) dengan residual studentized resiual (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksikan dan sumbu X adalah residualnya (Y prediksi-Y sesungguhnya). Adapun teknik yang digunakan dalam uji heteroskedesitisitas dengan alat bantu mengunakan SPSS for windows 23 pada penelitian ini.

1) Analisis Regresi Berganda

Menurut Priyatno (2018:107)

Analisis ini digunakan untuk

menentukan ketepatan prediksi

apakah ada hubungan yang kuat antara variabel bebas (X1) kepuasan kerja, dan variabel (X2) beban kerja serta variabel terikat (Y) Kinerja pegawai, maka dalam penelitian ini regresinya sebagai berikut :

Formula untuk regresi berganda adalah sebagai berikut :

Rumus : Dimana : Y = Kinerja Pegawai a = Nilai Konstanta X1 = Kepuasan Kerja X2 = Beban Kerja b1 = Koefisien regresi X1 b2 = Koefisien regresi X2

e = Standard error of the estimate

2) Analisis Koefisien Korelasi

Menurut Priyatno (2018: 59), koefisien korelasi (R) adalah untuk

mengetahui kuat atau tidaknya

hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Dalam analisis korelasi akan di peroleh nilai koefisien korelasi yang menyatakan ukuran

keeratan hubungan antara satu

variabel dengan variabel lainnya. Berikut ini adalah tabel interpretasi koefisien korelasi.

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,0199 Sangat Rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,779 Kuat 0,800 – 0,1000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2018:287)

3) Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah

angka yang menyatakan atau

digunakan untuk mengetahui koefisien atau koreal yang diberikan sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap

(9)

101 variabel Y (terikat) (Siregar, 2013:352).

Untuk menghitung koefisien

determinasi dengan rumus sebagai berikut:

Rumus : Dimana :

R = Koefisien Determinasi

𝑟2 = Kuadrat Koefisien Korelasi

4) Kriteria Pengujian Hipotesis

 Uji t ( Secara Parsial )

Menurut Sujarweni (2015:161), uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent (X) secara individual mempengaruhi variabel dependent (Y).

Dengan menggunakan SPSS for

Windows Versi 23.0, dengan

langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis

Ho: Tidak ada pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja secara sendiri-sendiri terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

Ha: ada pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja secara sendiri-sendiri terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

2. Menentukan Nilai ttable dengan

tingkat keyakinan 95%, dengan tingkat kesalahan (α) 5% = 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n-2. Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X1, X2, dan Y.

3. Menarik kesimpulan

Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung ≥ ttabel, Artinya ada pengaruh

kepuasan kerja dan beban kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

Ho diterima dan Ha ditolak apabila thitung< ttabel, Artinya Tidak ada

pengaruh kepuasan kerja dan

beban kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

 Uji F ( Secara Simultan )

Menurut sujarweni (2015: 162), uji f adalah penguji signifikan persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) secara bersama- sama terhadap variabel tidak bebas (Y). Dengan menggunakan SPSS for

Windows Versi 23.0, dengan

langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja secara

bersama-sama terhadap kinerja

pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

Ha : ada pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

2. Menentukan Ftabel dengan tingkat

keyakinan 95%

tingkat kesalahan (a) 5% = 0,05 dan tingkat kebebasan (dk) = n - k -1 dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X1, X2, dan Y.

3. Menarik kesimpulan

Ho ditolak dan Ha diterima apabila fhitung > ftabel, Artinya ada pengaruh

kepuasan kerja dan beban kerja terhadap kinerja pegawai pada

Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Banyuasin.

Ho diterima dan Ha ditolak apabila fhitung < ftabel, Artinya Tidak ada

pengaruh kepuasan kerja dan

beban kerja terhadap kinerja

pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

(10)

102

D. HASIL PENELITIAN

1) Uji Instrumen

Uji instrumen terdiri dari, uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan 41 sampel, dimana

untuk mengetahui sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu

instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya, yaitu agar data diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakan pengukuran tersebut.

Uji Validitas

Menurut Priyatno (2018:21) Uji validitas adalah tingkat di mana suatu istrumen mengukur apa saja yang

harus diukur. Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu intrumen dalam melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas yang mengunakan metode

Corrected item-total correlations

Jika Sig < ɑ = 0,05 maka dianggap instrumen memiliki validitas yang baik. Jika Sig > ɑ = 0,05 maka dianggap instrumen tidak memiliki validitas yang baik.

Uji validitas pada penelitian ini

menggunakan bantuan komputer

program SPSS Versi 23., maka r tabel df = n-2 dengan taraf signifikan 5%, df = 41 - 2 = 39, maka rtabel = 0,308.

Tabel Uji Validitas

Variabel Pertanyaan

(indikator)

rhitung rtabel (n-2) Keterangan

Kinerja Pegawai (Y) Y.P1 0,335 0,308 Valid Y.P2 0,434 Y.P3 0,377 Y.P4 0,369 Y.P5 0,524 Y.P6 0,655 Y.P7 0,512 Y.P8 0,371 Y.P9 0,321 Y.P10 0,337 Kepuasan Kerja (X1) X1.P1 0,374 0,308 Valid X1.P2 0,434 X1.P3 0,339 X1.P4 0,396 X1.P5 0,394 X1.P6 0,321

(11)

103 X1.P7 0,331 X1.P8 0,449 X1.P9 0,383 X1.P10 0,379 Beben Kerja (X2) X2.P1 0,425 0,308 Valid X2.P2 0,462 X2.P3 0,412 X2.P4 0,556 X2.P5 0,467 X2.P6 0,596

Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Berdasarkan uji validitas

memperlihatkan nilai rhitung setiap

indikator variabel kepuasan kerja, beban kerja dan kinerja pegawai lebih besar dibanding nilai rtabel. dengan

demikian indikator atau kuesioner yang

digunakan oleh masing-masing

variabel pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja terhadap kinerja pegawai

pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Banyuasin dinyatakan Valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel, karena keseluruhan indikator yang digunakan memiliki nilai rhitung > rtabel atau Sig < ɑ = 0,05.

Uji Reliaibilitas

Menurut Priyatno ( 2018:25) berpendapat bahwa uji reliabilitas

digunakan untuk mengetahui

konssistensi alat ukur yang biasanya

mengunakan kusioner. Maksudnya

apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran di ulang kembali .Uji reliabilitas pada penelitian ini mengunakan metode Cronbach

Alpha diuji mengunakan bantuan

SPSS for windows 23.

Cronbach Alpha > 0,60 reliabelitas. Cronbach Alpha < 0,60 kurang reliabelitas

Maka hasil pengujian realibilitas untuk setiap variabel, sebagai berikut : Tabel Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Standar

Reliabilitas Keterangan

Kinerja Pegawai (Y) 0,658 0,60 Reliabel

Kepuasan Kerja (X1) 0,634 0,60 Reliabel

Beban Kerja (X2) 0,670 0,60 Reliabel

(12)

104 Berdasarkan uji reliabilitas pada

Tabel 3, nilai Cronbach’s Alpha semua variabel lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan indikator atau kuesioner yang digunakan variabel pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin semua dikatakan reliabilitas dan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

2) Gambaran Umum Jawaban

Responden

Berdasarkan hasil jawaban

responden melalui kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, berikut ini adalah hasil tabulasi jawaban yang diberikan responden atas butiran pertanyaan dari masing-masing variabel :

Kinerja Pegawai (Y)

Tabel Variabel Kinerja Pegawai No

. Pertanyaan SS S RR TS STS

1.

Atasan selalu memberi

kesempatan pegawainya untuk mendapatkan jenjang karier kerjanya

39,0% 41,5% 19,5% 0% 0%

2. Atasan selalu bekerja sama

dengan bawahanya 12,2% 36,6% 26,8% 14,6% 9,8%

3. Semua pegawai selalu hadir

dalam kegiatan 34,1% 43,9% 12,2% 4,9% 4,9%

4. Semua pegawai selalu datang

tepat waktu 39,0% 29,3% 26,8% 2,4% 2,4%

5.

Saya selalu bersunguh-sunguh dan teliti dalam menyelesaikan tugas

41,5% 31,7% 17,1% 7,3% 2,4%

6.

Saya selalu memperhatikan petunjuk yang diberikan atasan dalam menyelesaikan tugas

24,4% 36,6% 31,7% 7,3% 0%

7.

Produktivitas saya dalam bekerja sangat dihargai oleh pimpinan

48,8% 26,8% 17,1% 2,4% 4,9%

8. Saya menghasilkan pekerjaan

sesuai dengan standar 24,4% 48,8% 24,4% 0% 2,4%

9. Kenyamanan bekerja bersama

rekan-rekan kerja saya 7,3% 31,7% 22,0% 22,0% 17,1%

10 .

Ruang kerja saya membuat saya nyaman dalam bekerja karena fasilitas yang memadai

14,6% 24,4% 29,3% 17,1% 14,6%

Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan dijelaskan bahwa diketahui jawaban karyawan dari variabel kinerja

pegawai dapat dilihat pada keterangan berikut:

Pertanyaan pertama dimana

(13)

105

setuju sebesar 41,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa atasan selalu

memberi kesempatan pegawainya

untuk mendapatkan jenjang karier kerjanya hal ini membuat karyawan

semangat untuk mengeluarkan

kemampuan yang dimilikinya secara maksimal.

Pertanyaan kedua dimana

jawaban pegawai dominan menjawab

setuju sebesar 36,6%. Hal ini

menunjukkan bahwa atasan selalu bekerja sama dengan bawahanya berjalan dengan baik hal ini harus terus dijaga.

Pertanyaan ketiga dimana

jawaban pegawai dominan menjawab

setuju sebesar 43,9%. Hal ini

menunjukkan bahwa semua pegawai selalu hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

Pertanyaan keempat dimana

jawaban pegawai dominan menjawab sangat setuju sebesar 39,0%. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa semua

pegawai selalu datang tepat waktu

kekantor ini harus dijaga agar

karyawan selalu disiplin.

Pertanyaan kelima dimana

jawaban pegawai dominan menjawab sangat setuju 41,5%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa saya selalu

bersunguh-sunguh dan teliti dalam menyelesaikan tugas hal ini harus dijaga oleh karyawan dan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Banyuasin.

Pertanyaan keenam dimana jawaban pegawai dominan menjawab

setuju 36,6%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa pegawai selalu

memperhatikan petunjuk yang

diberikan atasan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Pertanyaan ketujuh dimana jawaban pegawai dominan menjawab sangat setuju 48,8%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa Produktivitas

pegawai dalam bekerja sangat dihargai oleh pimpinan.

Pertanyaan kedelapan dimana jawaban pegawai dominan menjawab

setuju 48,8%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa pegawai

menghasilkan pekerjaan sesuai

dengan standar yang telah ditentukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

Pertanyaan kesembilan dimana jawaban pegawai dominan menjawab

setuju 31,7%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa kenyamanan

didalam pegawai bekerja bersama rekan-rekan kerja berjalan dengan baik.

Pertanyaan kesepuluh dimana jawaban pegawai dominan menjawab

ragu-ragu 29,3%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa ruang kerja para pegawai membuat nyaman dalam bekerja karena fasilitas yang memadai dirasa masih kurang di perhatikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

Kepuasan Kerja (X1)

Tabel Variabel Kepuasan Kerja No

. Pertanyaan SS S RR TS STS

1.

Anda ditempatkan sesuai dengan bidang keahlian yang anda senangi

26,8% 43,9% 2,4% 4,9% 22,0%

2. Pekerjaan yang diberikan sesuai

(14)

106 pendidikan anda

3.

Pekerjaan yang selalu saya kerjakan selesai dengan hasil yang maksimal

14,6% 48,8% 2,4% 4,9% 29,3%

4. Saya merasa nyaman dan betah

ketika berada dikantor 24,4% 53,7% 4,9% 2,4% 14,6%

5.

Bila ada masalah dalam

pekerjaan, anda mendapatkan dukungan moril dari sesama rekan kerja

17,1% 39,0% 12,2% 4,9% 26,8%

6.

Anda merasa senang dengan jabatan anda saat ini, karena

sesuai dengan yang anda

harapkan

17,1% 39,0% 12,2% 0% 31,7%

7.

Saya selalu dapat menanti

waktu kerja yang telah

ditetapkan

26,8% 48,8% 7,3% 0% 17,1%

8.

Saya selalu dapat

melaksanakan pekerjaan saya dengan baik sesuai kemampuan saya

12,2% 51,2% 7,3% 0% 29,3%

9. Kesulitan dalam pekerjaan dapat

terpecahkan dengan baik 26,8% 46,3% 2,4% 0% 24,4%

10 .

Kesempatan untuk kenaikan

jabatan 22,0% 46,3% 7,3% 0% 24,4%

Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan dijelaskan bahwa diketahui

jawaban karyawan dari variabel

kepuasan kerja dapat dilihat pada keterangan berikut:

Pertanyaan pertama dimana

jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 43,9%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa pegawai

ditempatkan sesuai dengan bidang keahlian yang disenanginya.

Pertanyaan kedua dimana

jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 31,7%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pekerjaan yang diberikan sesuai dengan latar belakang pendidikan para pegawai.

Pertanyaan ketiga dimana

jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 48,8%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pekerjaan yang

selalu pegawai kerjakan selesai

dengan hasil yang maksimal telah dilakukan dengan baik.

Pertanyaan keempat dimana

jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 53,7%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pegawai merasa nyaman dan betah ketika berada dikantor.

Pertanyaan kelima dimana

jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 39,0%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa bila ada masalah

dalam pekerjaan, pegawai

mendapatkan dukungan moril dari sesama rekan kerja telah dilakukan para pegawai dengan baik.

Pertanyaan keenam dimana

jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 39,0%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pegawai merasa

(15)

107 senang dengan jabatannya saat ini,

karena sesuai dengan yang

diharapkan pegawai.

Pertanyaan ketujuh dimana jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 48,8%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa bila ada masalah

dalam pekerjaan, pegawai

mendapatkan dukungan moril dari sesama rekan kerja talh dilakukan para pegawai dengan baik.

Pertanyaan kedelapan dimana jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 51,2%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pegawai selalu

dapat melaksanakan pekerjaan

dengan baik sesuai kemampuan para pegawai.

Pertanyaan kesembilan dimana jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 46,3%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesulitan dalam pekerjaan dapat terpecahkan dengan baik oleh para pegawai.

Pertanyaan kesepuluh dimana jawaban pegawai dominan menjawab setuju sebesar 46,3%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesempatan untuk kenaikan jabatan terbuka lebar untuk para pegawai.

Beban Kerja (X2)

Tabel Variabel Beban Kerja No

. Pertanyaan SS S RR TS STS

1. Saya selalu dapat mencapai

target yang ditetapkan 2,4% 24,4% 19,5% 51,2% 2,4%

2. Disaat jam istirahat saya masih

menyelesaikan pekerjaan saya 12,2% 24,4% 17,1% 43,9% 2,4%

3.

Penerangan yang ada (sinar matahari dan listrik) diruang kerja telah sesuai dengan kebutuhan

4,9% 34,1% 17,1% 39,0% 4,9%

4.

Fasilitas kerja yang tersedia saat ini sudah cukup memadai untuk mendukung aktivitas kerja

14,6% 24,4% 17,1% 41,5% 2,4%

5.

Standar kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh instansi selama ini dapat saya capai dengan baik

19,5% 22,0% 26,8% 29,3% 2,4%

6.

Saya berusaha menghasilkan kualitas kerja yang baik dibandingkan dengan rekan kerja

9,8% 26,8% 17,1% 43,9% 2,4%

Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan dijelaskan bahwa diketahui jawaban karyawan dari variabel beban kerja dapat dilihat pada keterangan berikut:

Pertanyaan pertama dimana

jawaban pegawai dominan menjawab tidak setuju 51,2%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa pegawai selalu dapat mencapai target yang ditetapkan perusahaan belum berkjalan dengan baik masih banyak pegawai yang belum dapat mencapai target yang ditentukan.

Pertanyaan kedua dimana

(16)

108 tidak setuju sebesar 43,9%. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa Disaat jam istirahat pegawai masih menyelesaikan pekerjaan tidak berjalan baik.

Pertanyaan ketiga dimana

jawaban pegawai dominan menjawab tidak setuju sebesar 39,0%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penerangan yang ada (sinar matahari dan listrik) diruang kerja belum sesuai dengan kebutuhan para pegawai.

Pertanyaan keempat dimana

jawaban pegawai dominan menjawab tidak setuju sebesar 41,5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Fasilitas kerja yang tersedia saat ini sudah cukup memadai untuk mendukung aktivitas kerja tidak sesuai dengan harapan para pegawai.

Pertanyaan kelima dimana

jawaban pegawai dominan menjawab tidak setuju sebesar 29,3%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Standar kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh instansi selama ini belum dapat para pegawai capai dengan baik.

Pertanyaan keenam dimana jawaban pegawai dominan menjawab tidak setuju sebesar 43,9%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pegawai

berusaha menghasilkan kualitas kerja yang baik dibandingkan dengan rekan kerja tidak dilakukan dengan baik.

3) Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2018:127),

Normalitas data merupakan syarat pokok harus di penuhi dalam analisis

parametrik. Normalitas data

merupakan hal yang penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.

Dalam penelitian ini normalitas data di uji mengunakan uji one sample

kolmogorov-smirnov test. Dalam uji one sample kolmogorov-smirnov test,

variabel-variabel yang mempunyai

asympototic signifinance (2-tailed)

diatas tingkat signifikan 0,05 maka diartikan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki distribusi normal dan sebaliknya. Pengambilan keputusan normal atau tidaknya data adalah sebagai berikut :

Jika Sig <0,05 distribusi data adalah tidak normal.

Jika Sig >0,05 distribusi data adalah normal.

Tabel Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KEPUASAN KERJA BEBAN KERJA

N 41 41

Normal Parametersa,b Mean

3.3634 3.0000 Std. Deviation .56159 .53669 Most Extreme Differences Absolute .133 .121 Positive .133 .121 Negative -.131 -.072 Test Statistic .133 .121

Asymp. Sig. (2-tailed) .067c .138c

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

(17)

109

Berdasarkan tabel diatas, dapat

disimpulkan bahwa nilai uji normalitas Kepuasan kerja sebesar 0,067 dan beban kerja sebesar 0,138 artinya semua variabel memiliki nilai diatas 0,05 hal ini menunjukkkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolinieritas

Menurut Priyatno (2018:134)

menjelaskan bahwa uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk menganalisa regresi berganda yang terdiri atas dua

atau tiga variabel bebas atau

independent variabel. Dimana akan diukur tingkat asosiasi hubungan

pengaruh antara variabel bebas

tersebut dengan melihat nilai tolernce dan inflation faktor (VIF). Adapun teknik yang digunakan dalam uji multikolinieritas dengan alat bantu mengunakan SPSS for windows 23 pada penelitian ini.

Metode untuk menguji adanya multikolonieritas dapat dilihat dari

Variance Inflation Factor (VIF).

Jika VIF > 10 atau jika tolerance < 0,01 tidak terjadi multikolinieritas.

Jika VIF < 10 atau jika tolerance > 0,01 terjadi multikolinieritas.

Tabel Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model VIF

1 (Constant)

KEPUASAN KERJA 1.055

BEBAN KERJA 1.055

a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI

Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Hasil uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai VIF kedua variabel bebas penelitian yaitu 1,055 dan 1,055 < 10, artinya hasil ini menyimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2018:136) menjelaskan uji heteroskedisitisitas

adalah keadaan dimana terjadi

ketidaksamaan varian dari residu untuk pengamatan pada model regresi. Salah satu cara untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedasitisitas adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi standardized predicted value (ZPRED) dengan residual studentized resiual (SRESID) .Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksikan dan sumbu X adalah residualnya (Y prediksi-Y sesungguhnya). Adapun teknik yang digunakan dalam uji heteroskedesitisitas dengan alat bantu mengunakan SPSS for windows 23 pada penelitian ini.

(18)

110

Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Dari Gambar diatas Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

4) Analisis Regresi Linier

Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Banyuasin, penulis

menggunakan SPSS 23.0 For

Windows dengan hasil output sebagai

berikut:

Tabel Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.809 .568 KEPUASAN KERJA .318 .111 .418 BEBAN KERJA .283 .116 .356

a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Pada Tabel 9, diperoleh koefisien konstanta (α) sebesar 1,809, koefisien untuk variabel kepuasan kerja (X1)

sebesar 0,318, dan koefisien untuk variabel beban kerja (X2) sebesar

0,283. Melalui hasil analisis regresi linier berganda terlihat nilai koefisien-koefisien tersebut dapat dibentuk suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 1,809 + 0,318 X1 + 0,283 X2 + e

Berdasarkan persamaan regresi tersebut, diperoleh nilai konstanta sebesar 1,809 (positif), menunjukkan bahwa seandainya variabel kepuasan kerja dan beban kerja tidak ada, maka kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin, hanya memiliki nilai sebesar 1,809.

Nilai koefisien variabel kepuasan

(19)

111 menunjukkan variabel kepuasan kerja

berpengaruh terhadap kinerja pegawai

pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Banyuasin. artinya

apabila terjadi kenaikkan pada

kepuasan kerja pegawai akan

menyebabkan kinerja pegawai

meningkat, dan sebaliknya apabila kepuasan kerja turun, maka kinerja pegawai akan ikut turun.

Nilai koefisien variabel beban

kerja, sebesar 0,283 (positif),

menunjukkan variabel beban kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai

pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Banyuasin. artinya

apabila beban kerja pegawai baik atau sesuai dengan kemampuan pegawai

maka akan menyebabkan kinerja pegawai meningkat, dan sebaliknya apabila beban kerja yang dijalankan pegawai dirasa melebihi kemampuan karyawan, maka kinerja pegawai akan dapat menurun.

5) Analisis Koefisien Korelasi

Menurut Priyatno (2018: 59), koefisien korelasi (R) adalah untuk

mengetahui kuat atau tidaknya

hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Dalam analisis korelasi akan di peroleh nilai koefisien korelasi yang menyatakan ukuran

keeratan hubungan antara satu

variabel dengan variabel lainnya.

Tabel Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .483a .234 .193 .38321

a. Predictors: (Constant), BEBAN KERJA, KEPUASAN KERJA b. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI

Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Nilai korelasi (R) diperoleh sebesar 0,483 yang berarti bahwa hubungan antara tingkat asosiasi variabel bebas yaitu kepuasan kerja (X1) dan beban kerja (X2) dengan variabel terikat kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin (Y) Sedang.

6) Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah

angka yang menyatakan atau

digunakan untuk mengetahui koefisien atau koreal yang diberikan sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat) (Siregar, 2013:352).

Untuk menghitung koefisien

determinasi dengan rumus sebagai berikut:

Rumus : R= (r)2 × 100%

Tabel Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .483a .234 .193 .38321

a. Predictors: (Constant), BEBAN KERJA, KEPUASAN KERJA b. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI

(20)

112 R Square : 0,234X 100% = 23,4%

Perhitungan tersebut memberikan

makna bahwa variabel pengaruh

kepuasan kerja dan beban kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Banyuasin, sebesar 23,4%.Maka dari hasil penelitian ini diketahui adanya

pengaruh yang signifikan pada

kepuasan kerja dan beban kerja

didalam mempengaruhi kinerja

pegawai.

Berdasarkan hasil ini pula diketahui adanya sisa peluang nilai pengaruh yang tidak terliputi didalam penelitian ini, yaitu sebesar :

100% – 23,4%= 76,6%

Nilai peluang yang

dimaksudkan, adalah suatu

kemungkinan bahwa masih ada

variabel lain yang tidak terliput dalam penelitian ini, yang sifatnya juga

mampu mempengaruhi kinerja

pegawai. 7) Uji Hipotesis Uji t Tabel Uji t Coefficientsa Model T Sig. 1 (Constant) 3.185 .003 KEPUASAN KERJA 2.868 .007 BEBAN KERJA 2.438 .020

a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Hasil uji t dapat dilihat pada output coefficients dari hasil analisis regresi linier berganda di atas. Apabila t hitung lebih besar dari table serta tingkat signifikannya lebih kecil dari 5% (a = 5% = 0,05), maka hal ini menunjukan Ho ditolak Ha diterima. Hal ini berarti

ada pengaruh signifikan antara

variabel independen secara parsial. Pengujian parsial terhadap koefisien regresi secara parsial menggunakan uji t pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam analisa (α) 5% dengan ketentuan degree of freedom (df) = n – 2 , (df) = 41 – 2 = 39, jadi ttabel sebesar 2,023.

Berdasarkan Tabel 12, dapat dilihat bahwa dari nilai thitung X1 (2,868)

> ttabel (2,023), dengan tingkat sig.t

0,007 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya ada pengaruh

kepuasan kerja secara parsial

terhadap kinerja pegawai pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Banyuasin.

Berdasarkan Tabel 12, dapat dilihat bahwa dari nilai thitung X2 (2,438)

> ttabel (2,023), dengan tingkat sig.t

0,020 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya ada pengaruh beban kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

(21)

113  Uji F Tabel Uji F ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.700 2 .850 5.789 .006b Residual 5.580 38 .147 Total 7.280 40

a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI

b. Predictors: (Constant), BEBAN KERJA, KEPUASAN KERJA

Sumber : Berdasarkan Perhitungan SPSS, 2019

Uji F ini dimaksudkan untuk menguji variabel-variabel bebas secara

simultan/bersama-s ama terhadap

variabel terikat, menentukan taraf

nyata (α) dan nilai Ftabel pada tingkat

keyakinan 95% dan tingkat kesalahan

dalam analisa (α) 5% dengan

ketentuan degree of freedom (df) = n – k – l , (df) = 41 – 2 – 1 = 38, jadi Ftabel

sebesar 3,245.

Berdasarkan Tabel 4.15, dapat dilihat bahwa dari nilai Fhitung (5,789) >

Ftabel (3,245), dengan tingkat sig.F

0,006 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya ada pengaruh

kepuasan kerja dan beban kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

E. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam pembahasan, diketahui bahwa ada pengaruh positif yang disebabkan variabel pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Banyuasin, yang dibuktikan dengan hasil persamaan regresi: Y = 1,809 + 0,318 X1 + 0,283 X2 + e. Hasil

pengujian hipotesis secara simultan

pada tingkat kepercayaan 95%,

menunjukkan nilai thitung X1 (2,868) >

ttabel (2,023), dengan tingkat sig.t 0,007

< 0,05, artinya ada pengaruh

kepuasan kerja secara parsial

terhadap kinerja pegawai pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Banyuasin. Nilai thitung X2 (2,438) > ttabel

(2,023), dengan tingkat sig.t 0,020 < 0,05, artinya ada pengaruh beban kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin. nilai Fhitung

(5,789) > Ftabel (3,245), dengan tingkat

sig.F 0,006 < 0,05, artinya ada pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin. Hal ini menunjukkan semua variabel baik variabel X1 (kepuasan kerja) dan variabel X2 (beban kerja) berpengaruh secara sama-sama atau sendiri-sendiri terhadap variabel Y (kinerja pegawai)

pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Banyuasin.

F. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, maka dapat dibuat

kesimpulan sebagai berikut:

a) Hasil analisis regresi linier

berganda, memperlihatkan

pengaruh positif dari masing-masing variabel bebas, yaitu pengaruh kepuasan kerja dan beban kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga

(22)

114

Banyuasin, yang dibuktikan

dengan persamaan regresi: Y = 1,809+0,318 X1 + 0,283 X2 + e.

b) Hasil pengujian hipotesis secara parsial pada tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan nilai thitung X1

(2,868) > ttabel (2,023), dengan

tingkat sig.t 0,007 < 0,05, artinya ada pengaruh kepuasan kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi

Banyuasin. Sedangkan nilai thitung

X2 (2,438) > ttabel (2,023), dengan

tingkat sig.t 0,020 < 0,05, artinya ada pengaruh beban kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

c) Hasil pengujian hipotesis secara

simultan pada tingkat

kepercayaan 95%, menunjukkan nilai Fhitung (5,789) > Ftabel (3,245),

dengan tingkat sig.F 0,006 <

0,05, artinya ada pengaruh

kepuasan kerja dan beban kerja secara bersama-sama terhadap

kinerja pegawai pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin.

d) Nilai uji koefisien determinasi

variabel pengaruh kepuasan

kerja dan beban kerja terhadap

kinerja pegawai pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin, sebesar 23,4%. Maka dari hasil penelitian ini diketahui adanya pengaruh yang signifikan pada kepuasan kerja dan beban

kerja didalam mempengaruhi

kinerja pegawai, sedangkan sisa nya 76,6% dipengaruhi variabel lain yang tidak terliput dalam penelitian ini.

2. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan diatas dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :

a) Pegawai disarankan selalu

meningkatkan kinerjanya,

terutama dengan adanya

pemerintahan, kepuasan kerja yang selalu diusahakan dapat diperbaiki oleh pemerintah.

b) Beban kerja diupayakan untuk

dapat dicapai oleh pegawai

melalui bantuan kerja sama

pegawai dengan atasannya dan sesama pegawai.

c) Kinerja pegawai disarankan

dapat selalu ditingkatkan melalui pelatihan – pelatihan yang dapat diberikan kepada pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Arika. 2011. Jurnal artikel analisis

beban kerja di tinjau dari faktor usia dengan pendekatan recommended weight limit.

Bella. 2018. Pengaruh Kemampuan

dan Pembagian Tugas Terhadap Kinerja Pegawai PT. Kereta Api

(PERSERO) Divre III Plaju

Palembang..Skripsi. Universitas PGRI Palembang.

Edy Sutrisno, 2019.manajemen

sumber daya manusia prenadamedia group.

Hasibuan, 2017.manajemen sumber

daya manusia prenadamedia group.Jakarta

Kadek Ferrania Paramitadewi, 6.

2017. Pengaruh Beban Kerja Dan

Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Pemerintah

Daerah Kabupaten Tabanan. Priyatno, Duwi. 2018. SPSS Panduan

Mudah Olah Data Bagi Mahasiswa & Umum. Yogyakarta

(23)

115

Sahroji Adha, 2019. Pengaruh

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas

Perindustrian, Perdagangan

Dan Esdm Kabupaten

Pandeglang.

Santot Iskandar, 2012. Pengaruh

beben kerja, motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Bank BJB

Cabang Padalarang.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Manajemen Bandung : ALFABETA

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: ALFABETA

Sujarweni, W, V. 2014. Metode

Penelitian . Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRES

Sujarweni, W, V. 2015. Metode

Penelitian. Yogyakarta : PUSTAKA BARU PRES

Wibowo. 2011. Manajemen kinerja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Gambar

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel Uji Validitas
Tabel Variabel Kepuasan Kerja  No
Tabel Variabel Beban Kerja  No
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bakteri katalase negatif tidak memiliki enzim katalase yang menguraikan H2O2 (Hastutik 2002).. Enzim merupakan katalisator sejati, dimana molekul ini meningkatkan

Diakhir tulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Kuntu Kampar pada abad ke-11 Masehi sesuai dengan kedatangan Syekh Burhanuddin ke Kuntu.Beliau

atau modal pada bank sebagai investasi suatu bisnis atau usaha nasabah yang

Diagnosis tegas oleh ahli saraf yang mengkonfirmasikan defisit neuromuskuler yang terdefinisi dengan baik dengan tanda-tanda keterlibatan kolom saraf tulang belakang

Ilmu Ekonomi syariah atau istilah lain orang menyebutnya dengan ilmu ekonomi Islam, merupakan suatu sistem perekonomian yang diatur berdasarkan syariat Islam

dengan koordinat 07° 20’ 42.383” LS dan 112° 20’ 45.517” BT yang  terletak  pada  pertigaan  batas  Desa  Simongagrok Kecamatan  Dawarblandong  Kabupaten 

suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam. suatu

kurangnya rasa ingin tahu dan keinginan untuk membaca buku agar menambah wawasan/ ilmu, dan kurangnya motivasi akan menyebabkan anak atau siswa malas untuk