• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,Kehutanan Dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,Kehutanan Dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)42747.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). FAKTOR-FAKTORYANGMEMPENGARUHIKINERJAPETUGAS PENYULUHIAPANGANPERfANIANPADABADANPELAKSANA PENYULUHANPERfANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN (BP4KKP) DI KECAMATAN SEPAUK KABUPATEN SINTANG. TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik. Disusun Oleh :. AGUSTINA EKAWATY NIM: 015881494. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA. 2014. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(2) 42747.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK. PERNYATAAN. T APM yang berjudul Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Penyuluh Lapangan Penanian Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pe11anian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.. Sintang,. April 2014. Yang Menyatakan METERAI ~~::·~, TEMPEL'>. ~~. ~:;1;illt?i"",,F"",". lMMI \114'1. 11;)1.i)~;'.. WJ. @...... ~ ...... I. 9. 1. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(3) 42747.pdf. ABSTRACT Factors - Factors Affecting Performance In Agricultural Extension Agents Executive Agency of Agricultural Extension, Fisheries, Forestry and Food Security (BP4KKP) In Subdistrict Sepauk Sintang. AGUSTINAEKAWATY The Open University eagustinaekawaty@gmail.com Keywords: Performance, Extension agents The problems are the focus of this research is an overview of performance and the factors that affect the performance of Field Extension Officer Agricultural Extension In Executive Agency of Agriculture, Fisheries, Forestry and Food Security (BP4KKP) in District Sepauk Sintang, precisely in the Extension Center of Agriculture, Fisheries and Forestry District of Sepauk, Sintang. This study use traditional descriptive research with a qualitative approach. The subject of this study is the Head of Agricultural Extension, Fisheries, Forestry and Food Security (BP4KKP) Sintang, Coordinating Center for Agricultural Extension, Fisheries and Forestry in District Sepauk, Structural officials and staff, especially the field of agricultural extension workers in the District BP3K Sepauk, and farmer groups in the District Sepauk. Factors that affect the level of performance of PPL in District Sepauk less than optimal, namely, the lack of extension capability factor, a factor that is not the right placement suitability, provision of support by superiors factors are still lacking, the budget factor that supports operations in the extension field is still lacking and factors facilities and infrastructure that can not support the implementation of the tasks and functions of PPL in the implementation guidance to farmer groups. Suggestions research is to improve the performance of extension workers in BP3K Sepauk, need to be considered to provide delegation of authority to the counselor as well as planning activities and coaching schedules very well. In addition, the involvement of extension workers need to be actively involved in determining policies and set targets to be achieved. Required strict regulations on every employee, in order to carry out the duties and responsibilities in accordance with its function, so that employees can work in accordance with the targets set out in the Strategic Plan BP4KKP and can be applied to gain a better job than what already exists.. ii Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(4) 42747.pdf. ABSTRAK Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petngas Penyuluh Lapangan Pertanian Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang AGUSTINA EKAW ATY Universitas Terbuka eagustinaekawaty@gmail.com Kata Kunci: Kinerja, Petngas Penyuluh Lapangan Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah gambaran kinerja dan faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertani~ Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang, tepatnya di Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang. Penelitian ini mengggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Kepala Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Sintang, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di Kecamatan Sepauk, Pejabat Struktural dan Staf khususnya tenaga penyuluhan pertanian lapangan yang ada di BP3K Kecamatan Sepauk, serta kelompok tani yang ada di Kecamatan Sepauk. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja PPL di Kecamatan Sepauk kurang optimal yaitu, faktor kemampuan penyuluh yang kurang, faktor kesesuaian penempatan yang belum tepat, faktor pemberian dukungan oleh atasan yang masih kurang, faktor anggaran yang mendukung kegiatan operasional penyuluh di lapangan masih kurang dan faktor sarana dan prasarana yang tidak dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi PPL dalam pelaksanaan pembinaan kepada kelompok tani. Saran penelitian adalah untuk meningkatkan kinerja tenaga penyuluh di BP3K Sepauk, perlu dipertimbangkan untuk memberikan pelimpahan kewenangan kepada penyuluh serta menyusun perencanaan kegiatan serta jadwaljadwal pembinaan dengan baik. Selain itu, perlu pelibatan penyuluh secara aktif dalam penentuan kebijakan serta menetapkan target yang harus dicapainya. Diperlukan peraturan yang ketat pada setiap pegawai, agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan fungsinya, sehingga pegawai dapat bekerja sesuai dengan target yang telah disusun dalam Rencana Startegis BP4KKP dan dapat diterapkan untuk memperoleh hasil pekerjaan yang lebih baik dari apa yang telah ada.. iii Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(5) 42747.pdf. LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM 1\-lAGISTER (TAPM). Judul TAPM. FAKTOR-FAKTOR YANG W!EMPENGARUHI KINERJA PETUGAS PENYULUH LAPANGAN PERTANIAN PADA BADAN PELAK.SANA PE1'1IULUHAN PERTANIAt'J, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN SEPAUK (BP4KKP) DI KECAMATAN KABUPATEN SINTANG. Penyusun TAPM. AGUSTINAEKAWATY. NIM. 015881494. Program Studi. ADMINISTRASI PUBLIK. Menyetujui: Pembimbing I. Pembimbing II,. Dr. Netty Herawati, M.Si. NIP. 19651029 199002 2 001. Dewi Artati Padmo Putri, Ph.D. NIP. 19610724 198701 2 001. .·fri~. Mengetahui: Ketua Bidang llmu/Program Magister Administrasi Publik. Florentina Ratih Wulandari, S.IP, M.Si. NIP. 19710609 199802 2 001. iv Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(6) 42747.pdf. UNiVERSiTAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK PENGESAHAN. Nama NIM Program Studi Judul Tesis. Agustina Ekawaty, S.Si 015881494 Administrasi Publik Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian Pada Badan Pelaksana. Penyuluhan. Pertanian,. Perikanan,. Kehutanan Dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang 1 eian dipenanankan di hadapan Sidang Komisi Penguji TAPM Program Pascasarjana Program Studi Administrasi Publik Universitas Terbuka pada:. Hari/Tanggal : Jumat, 11 April 2014 : 17.15 Wiba Waktu dan telah dinyatakan LULUS KOMIS I PEN GU JI T APM Kelua Komisi Penguji. Dr. Roy V. Salomo, M. Soc.Sc.. Penguji Ahli. T\. 1. 1. •. remomomg. : Ir. E<lwar<l Zubir, MM.. T. 1. Pembimbing II. Dr. Nelly Herawali, M.Si. Dewi Artaii Padmo Putri, Ph.D.. v Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(7) 42747.pdf. KATA PENGANTAR. Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ~ karena atas limpahan kasih dan. karunia-Ny~. akhimya penyusunan TAPM yang berjudul. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang dapat Penulis selesaikan. Adapun penelitian TAPM ini disusun untuk diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Magister Administrasi Publik pada UPBJJ-UT Pontianak. Selanjutnya, dalam menyelesaikan penulisan ini, Penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil, langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dengan segala kerendahan hati melalui halaman ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dr. Netty Herawati, M.Si., dan Dewi Artati Padmo Putri, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Pertama dan Kedua. Ucapan dan penghargaan yang sama disampaikan pula kepada semua pihak khususnya kepada: 1. Prof. Tian Belawati selaku Rektor Universitas Terbuka Jakarta 2. Suciati, M.Sc, Ph.D. selaku Direktur Universitas Terbuka Jakarta yang telah menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi pada Program Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka Pontianak. 3. Ir. Edward Zubir, MM., selaku Ketua Komisi Penguji dan selaku Kepala Universitas Terbuka UPBJJ Pontianak yang telah memberikan saran dan. vi Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(8) 42747.pdf. masukkan pada saat UJian sidang serta motivasi kepada Penulis selama mengikuti studi dan saat perbaikan penulisan tesis. 4. Florentina Ratih Wulandari, S.IP, M.Si. selaku Ketua Bidang Ilmu Sosial clan Ilmu Politik Program Pascasarjana Universitas Terbuka yang telah banyak memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis selama mengikuti studi. 5. Dr. Roy V. Salomo, M.Soc.Sc., selaku Dosen Penguji Ahli, yang telah memberikan banyak saran dan masukkan kepada Penulis dalam perbaikan tesis. 6. Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sintang yang telah memberikan ijin dan dorongan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Terbuka. 7. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) beserta seluruh karyawan serta seluruh informan dengan sikap tulus dan terbuka memberikan informasi dan kesediaan waktu kepada Penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan demi penyelesaian tesis ini. 8. Bapak dan Ibu tercinta, Suami serta Anak-anakku terkasih, yang telah memberikan dorongan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan TAPM ini sesuai target.. vii Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(9) 42747.pdf. Akhir kata, Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga amal baik dan segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan dan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Sintang,. April 2014. Penulis. viii Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(10) 42747.pdf. DAFTARISI Hal. LEMBAR PERNYATAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... ABSTRACT............................................................................................... ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. LEMBAR PERSETUJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .... KATAPENGANTAR................................................................................ DAFTAR ISL .................................. ··························································· DAFTAR TABEL...................................................................................... DAFTAR GAMBAR........................................................... .. DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... xin. BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... A. Latar Belakang Masalah .... ..... .......... ................... .. ......... B. Perumusan Masalah........................................................... C. Tujuan Penelitian. .............................. .............. ... .............. D. Manfaat Penelitian.............................................................. 1 1 8 9 9. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ............................................................. A. Kajian Teori ... ...... .. . ..... .... ... .... .. ..................... 1. Kemampuan Pegawai Tenaga Penyuluh..................... 2. Kesesuaian Penempatan Penyuluh.............................. 3. Pemberian Dukungan.................................................. 4. Anggaran...................................................................... 5. Perlengkapan Sarana Penunjang.................................. B. Kajian Terdahulu........................................ .. .. .. C. Kerangka Berpikir............................................................ D. Pokok Bahasan ................................................. 10 10 10 15 30 43 49 52 54 56. BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. A. Desain Penelitian....... .. .. ................................. ................. B. Lokasi Penelitian............................................................. C. Pemilihan Narasumber..................................................... D. Prosedur Pengolahan Data............................................... 1. Teknik Pengumpulan Data.......................................... 2. Alat Pengumpulan Data.............................................. E. Metode Analisis Data....................................................... 57 57 57 58 58 58 60 60. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN............................................ A. Gambaran Umurn Lokasi Penelitian......................... 1. Kecamatan Sepauk....................................... ... 62 62 62. ix Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. I 11. nI IV. v VI IX. XI XII.

(11) 42747.pdf. 2. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP). Kabupaten Sintang..................................................... B. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja PPL Pertanian pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertani~ Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) di Kecamatan Sepauk .... ... .. .......... .... .......... ... .. .. ... ............. 1. Kemampuan Pegawai Tenaga Penyuluh..................... 2. Kesesuaian Penempatan Penyuluh................. ............. 3. Pemberian Dukungan...... .............................. .............. 4. Anggaran...................................................................... 5. Perlengkapan Sarana Penunjang................................... 67. 72 72 90 97. 102 109. BABV SIMPULANDANSARAN........................................................ A. Simpulan... .. ... .. ..... ........ ... ...... .... ... .. ... .............. .... ........... B. Saran................................................................................. 114 114 115. DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 116. LAMPIRAN. 119. . . . . . . . . . ................................................................................. x Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(12) 42747.pdf. DAFTAR TABEL. Tabel I. I.. Hal Pencapaian Sasaran Meningkatkan Pengembangan Penyuluh Melalui Penyusunan Programa Dan Tata Penyuluhan Guna Penyelengaraan Penyuluhan Yang Efektif Dan Efisien BP4KKP Kabupaten Sintang Tahun2012............................................................................................. 5. 4.1.. Luas Wilayah Kecamatan Sepauk ......... .. .................... ........................... 63. 4.2.. Populasi Temak dan Unggas Menurut Jenisnya Di Kecamatan Sepauk 2009-201 I ................................................................................. 64. Luas Panen, Rata-rata Produksi Dan Produksi Padi Dan Palawija Di Kecamatan Sepauk ...................... ........................................................ ... 64. 4.4.. Jumlah Pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang Berdasarkan Status..... 70. 4.5.. Jumlah Pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang Berdasarkan Jabatan Fungsional.................. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ... ... ... ... ...... 71. Jumlah Pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang Berdasarkan Golongan. .. . ..... ......... ... ... . .. ...... ... ...... ... ... ...... ................... 71. Jumlah Pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan...................................................... .... 72. Jumlah Jabatan Struktural/Eselon Pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang ... ... .. .. ...... .. ... ... ... ............ .. . ... ...... .. . ..................... 72. Penempatan Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian Wilayah Binaan Di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang ................................. 9I. Penempatan Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 92. Perlengkapan Sarana Penunjang Di BP3K Sepauk Kabupaten Sintang........................................................................ .... 109. 4.3.. 4.6.. 4.7.. 4.8.. 4.9.. 4.10.. 4.I l.. xi Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(13) 42747.pdf. DAFT AR GAMBAR. Garnbar. Hal. 2.1.. Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 55. 4.2.. Struktur Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Tahun 2013 ............... 69. xii Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(14) 42747.pdf. DAFTAR LAMPIRAN. Hal. Lampiran A. B.. c. D.. E.. Pedoman Wawancara ............................................... . Pedoman Observasi ................................................. . Peta Kecamatan Sepauk ............................................. . Transkrip Hasil Wawancara ....................................... . Biodata ............................................................... .. xiii Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. 119. 122 123 124 135.

(15) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(16) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(17) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(18) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(19) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(20) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(21) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(22) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(23) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(24) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(25) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(26) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(27) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(28) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(29) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(30) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(31) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(32) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(33) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(34) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(35) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(36) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(37) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(38) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(39) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(40) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(41) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(42) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(43) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(44) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(45) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(46) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(47) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(48) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(49) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(50) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(51) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(52) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(53) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(54) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(55) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(56) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(57) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(58) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(59) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(60) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(61) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(62) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(63) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(64) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(65) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(66) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(67) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(68) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(69) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(70) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(71) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(72) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(73) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(74) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(75) 42747.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(76) 42747.pdf. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kecamatan Sepauk Kecamatan Sepauk secara geografi terletak diantara:. o0 14 1 Lintang Utara -. 0° 31 1 Lintang SeIatan dan 110° 52 1 Bujur Timur - 111° 22 1 Bujur timur. Dimana garis Khatulistiwa (0,000) melewati desa di Kecamatan Sepauk yaitu desa Lengkenat dan desa Gernis Jaya Sedangkan batas-batas administrasi Kecamatan Sepauk adalah: 1. Sebelah Utara: berbatasan dengan Kabupaten Sekadau dan. Kecamatan. Ketungau Hilir. 2. Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kabupaten Ketapang dan. Kabupaten. Melawi. 3. Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Tempunak dan Kabupaten Melawi. 4. Sebelah Barnt: berbatasan dengan Kabupaten Sekadau. Kecamatan Sepauk memiliki luas wilayah 1.825,70 Km2 atau 8,44 persen dari luas wilayah Kabupaten Sintang. Menurut jenis pengairannya, lahan sawah. seluas 1.714 Ha di Kecamatan Sepauk ditanami padi. Kecamatan Sepauk terdiri dari 33 desa dengan 105 dusun dan 308 RT.. Penduduk Kecamatan Sepauk tahun 2012 berjumlah 47.315 jiwa atau ratarata jumlah penduduk per dusun sebanyak 451 jiwa dengan kepadatan penduduk per Km2 sekitar 26 jiwa Sex rasio atau rasio laki-laki terhadap perempuan di 62 Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(77) 42747.pdf. 63 Kecamatan Sepauk sebesar 108. Angka sex rasio ini berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 108 penduduk laki-laki. Luas wilayah Kecamatan Sepauk 1.825,70 Km2 .. Tabel 4.1.. Luas Wilayah Kecamatan Sepauk. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33. Desa. NangaPari Bemayau Sinar Pekayau Sekubang NangaLibau Sekujam Timbai Semuntai Sirang Setambang Mait Hilir Lengkenat Manis Raya Kenyauk Nanga Sepauk TanjungRia Temiang Kapuas Ensabang Buluh Kuning Temawang Muntai Tawang Sari GemisJaya Paoh Benua Bedayan Tanjung Hulu Sungai Raya Landau Panjang Bangun Sukau Bersatu Kernantan Peninsung Sepulut Temawang bulai Sungai Sepauk Tanjung Balai Kecamatan SeDauk Sumber: Kantor Camat Sepauk, 2013.. Luas (Kmz) 53,27 89,76 77,35 50,72 57,76 143,64 99,04 26,42 70.,27 57,26 15,73 145,65 114,51 15,18 35,27 78,35 25,25 38.,27 29,29 53,24 58,26 71,82 16,06 18,81 21,02 38,72 40,07 53,89 30,55 20,44 52,48 51,97 75,38 1.825,70. Jumlah produksi padi di Kecamatan Sepauk pada Tahun 2011 sebanyak 11.531 ton (padi sawah=9.227 ton dan padi ladang 2.304 ton), dengan rata-rata. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(78) 42747.pdf. 64 produksi 26,75 Kuintal/Ha Populasi temak dibedakan dengan populasi temak besar clan populasi temak kecil.dan unggas. Populasi temak terbesar tahun 2011 yaitu babi berjumlah 6. 785 ekor, sapi berjumlah 1.297 ekor dan kerbau berjumlah 154 ekor. Dengan jumlah kelompok tani sebanyak 193 kelompok tani dengan anggota berjumlah 10.715 orang.. Tabel 4.2.. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Jenisnya Di Kecamatan Sepauk 2009-2011. Jenis Temak dan Unggas 2009 2010 2011 Sapi 3.612 3.632 1. 1.297 Kerbau 2. 108 115 154 3. Kambing 2.344 2.351 502 4. Babi 6.015 6.093 6.785 5. AyamRas 88.214 73.601 15.678 Ayam Buras 6. 61.962 61.962 11.743 Ayam Broiler 7. 3.044 3.109 423 Sumber: Dinas Pertanian, Petemakan dan Perikanan Kabupaten Sintang No.. Luas Panen, rata-rata produksi clan produksi padi clan palawija di Kecamatan Sepauk adalah sebagai berikut:. Tabel 4.3.. Luas Panen, Rata-rata Produksi Dan Produksi Padi Dan Palawija Di Kecamatan Sepauk. Rata-Rata Produksi Luas Panen (Ha) (Kuintal/Ha) 2.874 32,11 Padi Sawah 1.. 1.436 16,04 PadiLadang 2. 26,75 4.310 Padi 3. 37 25,41 Jagung 4. 96 122,50 Ubi Kayu 5. 25 80,40 Ubi Jalar 6. 1 10,00 Kedelai 7. 12 15,00 Kacang Tanah 8. 8,00 5 Kacang Hijau 9. Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang, 2012 No.. Komoditi. Produksi (Ton) 9.227 2.304 11.531 94 2.157 201 1 18 4. Secara umum menurut informasi dari salah seorang masyarakat di Kecamatan Sepauk bahwa kegiatan pertanian atau bercocok tanam dalam bentuk. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(79) 42747.pdf. 65. perladangan, berkebun serta membuat tembawang merupakan kegiatan pokok yang sudah dilakukan oleh masyarakat adat/lokal di Kecamatan Sepauk secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang mereka. Masyarakat adat/lokal ataupun para petani di Kecamatan Sepauk mempunyai ketentuan-ketentuan dalam bentuk pemanfaatan lahan mulai dari tahap awal pembukaan lahan hingga pemanfaatan akhir lahan tersebut. Seperti pemanfaatan lahan untuk berladang, sistem ladang gilir-balik yang dilakukan oleh masyarakat adat/lokal umumnya mempunyai masa bera (rotasi) antara 5-13 tahun. Pemberlakuan sistem gilir-balik ini bertujuan untuk memberikan waktu pada lahan untuk me-recovery tingkat kesuburannya. Pada areal bekas ladang (Jameh atau Bawas) yang sudah dipanen akan ditanami dengan palawija. Bersamaan dengan penanaman jenis-jenis palawija juga ditanam jenis-jenis perkebunan, seperti karet. Saat menunggu tanaman perkebunan ini berproduksi masyarakat akan membuat areal ladang di tempat lain yang masih termasuk dalam areal. peruntukkan pemanfaatan lahan tersebut. Di antara sekian banyak aktivitas kehidupan yang dilakukan oleh masyarakat adat/lokal, berladang merupakan aktivitas yang paling banyak mengandung nilai sosial kultural. Secara sosial aktivitas berladang telah melibatkan banyak orang, mulai dari proses menebang, menebas, membakar hingga menugal dan menanam. Proses berladang yang dimulai dengan menebang umumnya dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, demikian juga dengan menebas. Proses yang kemudian dilanjutkan dengan membakar dan menanam, masyarakat adat/lokal melakukan secara bergotong-royong dan bergiliran. Jika. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(80) 42747.pdf. 66 pada hari pertama aktivitas pembakaran dilaksanakan pada suatu ladang milik suatu keluarga oleh seluruh anggota masyarakat dalam suatu komunitas, maka hari berikutnya akan dilakukan untuk ladang milik keluarga yang lain dalam komunitas tersebut. Hal ini juga terjadi pada proses tugal dan penanaman. Biaya yang dikeluarkan untuk keseluruhan proses yang melibatkan anggota masyarakat secara massal tersebut akan ditanggung oleh pemilik ladang. Umumnya biaya yang dikeluarkan adalah untuk menanggung konsumsi selama pelaksanaan proses aktivitas tersebut. Namun nilai sosial positif lain adalah dalam penyiapan konsumsi. Penyiapan konsumsi juga akan dilakukan secara gotongroyong oleh seluruh anggota masyarakat. Secara umum proses berladang dapat dikatakan sebagai refleksi nilai-nilai sosial yang ada di dalam masyarakat adat/lokal. Dari aspek kultural aktivitas becocok tan.am yang ada pada para petani di Kecamatan Sepauk seperti berladang, berkebun clan membuat tembawang, dapat dikatakan sebagai suatu profesi yang tidak dapat dipisahkan atau dihilangkan dari masyarakat adat/lokal itu sendiri. Hal ini dikarenakan bagi masyarakat adat/lokal aktivitas bercocok tan.am tidak hanya merupakan aktivitas fisik semata, tetapi juga merupakan media serta sarana komunikasi antara masyarakat adatflokal dengan alam dan penciptanya Pada kasus berladang saja banyak sekali ritual yang harus dilakukan masyarakat adatflokal. sebelum melakukan aktivitasnya Contohnya adalah;. masyarakat adatflokal harus melakukan suatu upacara meminta petunjuk kepada. Jubata, tentang tempat dan waktu yang tepat untuk membuka lahan pada saat akan membuat ladang. Petunjuk ini biasanya didapatkan dari membaca petunjuk-. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(81) 42747.pdf. 67 petunjuk yang terdapat di alam. Setelah panen ada ritual yang hams dilaksanakan sebagai ungkapan syukur atas basil panen yang telah didapatkan. Bentuk-bentuk aktivitas bercocok tanam pada para petani di Kecamatan Sepauk secara ekonoini juga bukan merupakan potensi ancaman. Sifatnya yang. subsistem menyebabkan aktivitas bercocok tanam lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. sehari~hari. yang jauh dari motivasi ekonomi.. Munculnya motivasi-motivasi ekonomi pada aktivitas bercocok tanam hanya terjadi pada pengolahan kebun dan tembawang. Pada kegiatan berkebun umumnya yang sering dijadikan komoditas peningkat pendapatan masyarakat adat/lokal adalah karet. Sedangkan dari tembawang adalah hasil hutan kayu dan buah-buahan seperti Tengkawang (Shorea stenoptera). Kayu umumnya dijual dalam bentuk bahan bangunan seperti; kayu tiang, papan dan sirap. Namun pemasaran hasil kayu dari tembawang ini umumnya terjadi antar masyarakat dalam satu kampung atau dusun. Namun komoditas yang perlu pengolahan lebih lanjut dan tidak dapat diolah sendiri oleh masyarakat adat/lokal, seperti; karet dan tengkawang akan dijual ke pasar di luar kampung atau Dusun.. 2. Badan Pelaksana Penyuluban Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketabanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Sintang Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan merupakan SOTK barn yang dibentuk berdasarkan PERDA No. 2 tentang SOTK Pemerintah Kabupaten Sintang Tahun 2008 dan PERBUB No. 49 tentang SOTK Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Tahun 2008.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(82) 42747.pdf. 68 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan clan Ketahanan Pangan, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah. dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah terdiri dari : 1.. Kepala Badan. 2.. Sekretariat a Sub Bagian Keuangan dan Program. b. Sub Bagian Aparatur dan Umum c. Sub Bagian Perlengkapan 3. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan a. Sub Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia b. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan, Sarana, dan Prasarana 4. Biclang Penyecliaan Informasi, Pengkajian, clan Kerjasama a Sub Bidang Penyediaan Informasi dan Pengkajian Teknologi. b. Sub Bidang Pengembangan Kemitraan clan Kerjasama 5. Biclang Pengembangan Penyuluhan. a Sub Bidang Programa clan Tata Penyuluhan b. Sub Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan 6. Bidang Ketahanan Pangan a. Sub Bidang Ketersediaan clan Kerawanan Pangan b. Sub Biclang Distribusi dan Konsumsi Pangan 7. Balai Penyuluh Pertanian, Periikanan clan Kehutanan. 8. Kelompok Jabatan Fungsional Struktur Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan yang clibentuk berclasarkan PERDA No. 2. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(83) 42747.pdf. 69 tentang SOTK Pemerintah Kabupaten Sintang Tahun 2008 dan PERBUB No. 49 tentang SOTK Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan clan Ketahanan Pangan Tahun 2008 adalah sebagai berikut:. Gambar 4.1.. Struktur Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Tahun 2013. Kepala Badan Sekretaria. Sub Bagian K-ng•n & Program. Bldang Penge-ngan SOM & Kelembagaan. Sub Baglan Aparatur & Urnum. Bldang Penyedlaan lnfo....-10 Pengkajian, & Kerjasllma. ............ ---T-·-T- ---__. Pel g. Sub Bagian P-..gkapan. P9nyecllaan ~. t nngan 8Dll. ......... ............... ,.....,_. .. . . ,. SUb Bldang. ...._ • ...._... &Keojamoma. Kelomp<>k Jabatmn Fungsional. -81... .._.... ng. -Pangan. P..-., .........raan "8nyuluhan. UPTB. 29. Sumber: BP4KKP Sintang 2013. Berdasarkan. struktur. orgamsas1. di. atas,. Bidang. Pengembangan. Penyuluhan mempunyai tugas merumuskan clan mengkoordinasikan serta menyelenggarakan kebijakan teknis dalam bidang Pengembangan Penyuluhan. Untuk menyelenggarakan tugas Bidang Pengembangan Penyuluhan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana operasional Bidang Pengembangan Penyuluhan;. b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di Bidang Pengembangan Penyuluhan; c. pengoordinasian kegiatan di Biclang Pengembangan Penyuluhan; d. pengorganisasian kegiatan di Biclang Pengembangan Penyuluhan;. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(84) 42747.pdf. 70 e. pelaksanaan identifikasi keadaan serta memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan; f.. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya. Balai penyuluh. Pertani~. Perikanan dan kehutanan mempunyai tugas. melaksanakan sebagian tugas operasional Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan clan Ketahanan Pangan bidang tertentu dan atau dengan lokasi dan wilayah kerja di Kecamatan. Untuk menyelenggarakan tugas Balai penyuluh Pertanian, Perikanan dan kehutanan, mempunyai fungsi: a. pelaksanaan tugas operasional Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan; b. pelaksanaan urusan administrasi ; c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,. Perikan~. Kehutanan dan. Ketahanan Pangan Kabupaten Sintang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan komposisi sebagai berikut:. Tabet 4.4.. Jumlah Pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang Berdasarkan Status. Status Struktutal I Fungsional Urnum Kelompok Fungsional 2. CPNS 3. 4. Honorer Sumber: Kantor BP4KKP, 2013. No. I.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Jumlah I Oran~ 30. 87 30 I.

(85) 42747.pdf. 71 Berdasarkan Tabel 4.4. jelaslah bahwa jumlah pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang berdasarkan status jelas bahwa kelompok fungsional lebih dominan di dalam Badan Penyuluh, mengingat bahwa kelompok fungsional ini merupakan ujung tombak badan dalam menyampaikan teknis pelaksanaan penyuluhan pada masyarakat petani.. Tabel 4.5.. No. 1.. Jumlah Pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang Berdasarkan Jabatan Fungsional . . Ja,batan Fun25ional. Penyuluh Pertanian Penyu.luh J>erikanan 3. Penyuluh Kehutanan Sumber: Kantor BP4KKP, 2013.. 2.. Jumlah I On1112 93. 5 13. Berdasarkan Tabel 4.5. jelaslah bahwa jabatan fungsional penyuluh di BP4KKP Kabupaten Sintang yang lebih dominan adalah penyuluh dalam bidang pertanian.. Tabel 4.6.. Jumlah Pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang Berdasarkan Golongan. No. 1.. Pan~kat/Golon~an. Golongan I Golongan II 2. Golongan III 3. 4. Golongan IV Sumber: Kantor BP4KKP, 2013.. Jumlah I Oran2. -. 32 102 7. Berdasarkan Tabel 4.6. jelaslah bahwa jabatan fungsional penyuluh di BP4KKP Kabupaten Sintang berdasarkan pangkat/golongan yang lebih dominan adalah pangkat/golongan m. Berdasark:an Tabel berikut, jelaslah bahwa dari segi kualifikasi pendidikan formal pegawai di BP4KKP Kabupaten Sintang yang lebih dominan adalah S-1 sebanyak 60 orang pegawai.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(86) 42747.pdf. 72. Tabel 4.7.. Jumlah Pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan. No.. Tingkat Pendidikan. Jumlah I Orang. 1.. S-2. 8. 2.. S-1. 60. 3.. D-1. 1. 4.. D-2. -. 5.. D-3. 12. 6.. D-4. 4. 7.. SLTA. 56. Sumber: Kantor BP4KKP, 2013. Berdasarkan Tabel berikut, jelaslah bahwa jabatan struktural/eselon pegawai di BP4KKP Kabupaten Sintang yang lebih dominan adalah eselon N yang berjumlah 10 orang pegawai.. Tabel 4.8.. Jumlah Jabatan Kabupaten Sintang. Struktural/Eselon. Pegawai. BP4KKP. Eselon. Jumlah I Orang. 1.. Eselon II. 1. 2.. Eselon III. 5. 3.. Eselon IV. 10. No.. Sumber: Kantor BP4KKP, 2013.. B.. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja PPL Pertanian pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) di Kecamatan Sepauk 1. Kemampuan Pegawai Tenaga Penyuluh. Menurut Barry (2002), dalam melaksanakan setiap pekerjaan seringkali muncul berbagai pertanyaaD; siapa yang mempunyai wewenang dan siapa yang bertanggung jawab. Kedua unsur tersebut di atas merupakan satu kesatuan yang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(87) 42747.pdf. 73 tidak dapat dipisahkan. Setiap mereka yang memiliki wewenang sudah sepantasnya memiliki tanggung jawab. Semakin besar wewenang semakin besar tanggung jawab, sehingga kedua unsur ini selalu membentuk garis lurus. Meskipun pada kenyataan yang ada seringkali orang menginginkan wewenang yang besar, tetapi tanggungjawabnya kecil. Menurut Sinaga (2001 ), wewenang selalu diasumsikan sebagai harapan, sedangkan tanggung jawab diidentikkan dengan resiko. Oleh sebab itu, setiap Penyuluh yang bekerja selalu ingin mengetahui batasan yang menjadi wewenangnya Hal ini sangat diperlukan, karena untuk mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan yang telah dilakukannya. Di lain pihak, Penyuluh tidak mungkin berbuat di luar wewenang yang dimilikinya. Selain dapat dikatakan melampaui wewenang kemungkinan tidak akan mendapat dukungan, terlebih lagi mengingat resiko yang menjadi tanggung jawabnya Berdasarkan basil wawancara dengan Kepala BP3K Sepauk Kabupaten Sintang, dapat diketahui bahwa pelimpahan wewenang biasa terjadi apabila atasan berhalangan dan kekosongan jabatan karena mutasi dan lain sebagainya. Pelimpahan wewenang tersebut untuk menghindari kevakuman akibat tidak adanya atasan, sehingga pelimpahan wewenang yang dimaksudkan selalu berkaitan dengan tugas dan fungsinya. Penjelasan yang dikemukakan informan, pelimpahan wewenang sangat erat kaitannya dengan dedikasi dan sikap Penyuluh. Hal ini cukup beralasan, karena jika terjadi kelalaian dapat mengecewakan bagi yang memberikan wewenang. Oleh karena dalam pelimpahan wewenang tidak terindikasi oleh unsur prestasi dan kinerja Penyuluh yang bersangkutan.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(88) 42747.pdf. 74 Menurut pendapat Kepala BP4KKP, pelimpahan wewenang dapat diterapkan secara akurat. Penyuluh mendapatkan pelimpahan wewenang tetap dari jalur yang relevan dengan tugas yang diembannya Sehubungan dengan itu, perlu batasan wewenang yang jelas, sehingga pertanggung jawaban diberikan sesuai kapasitasnya Di lain pihak, kekosongan jabatan supaya segera dapat diatasi karena. mereka. yang. mempunyai. jabatan. ganda. dikhawatirkan. tidak. berkonsentrasi penuh terhadap pekerjaannya Situasi tersebut dapat mempersulit posisi Penyuluh yang dilimpahkan wewenang karena besarnya volume pekerjaan dan tanggung jawab dapat membentuk sikap arogan ataupun depresi. Fenomena ini dapat menjadi polemik yang berakibat vatal.. Adanya pelimpahan wewenang berarti ada yang mempertanggung jawabkan sebagian tugas-tugas badan secara khusus. Pada dasarnya semua Penyuluh mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang sama, akan tetapi memiliki batasan sendiri-sendiri. Dengan demikian setiap Penyuluh dapat mengembangkan prestasi kerjanya berdasarkan wewenang dan tanggung jawab. Wewenang yang jelas akan memberikan keleluasaan Penyuluh menunjukkan dedikasi bagi instansinya. Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang dalam wawancaranya, untuk memberikan pelimpahan wewenang tidak ada yang menjadi syarat khusus. Akan tetapi agar pelimpahan wewenang dapat berfungsi seperti yang diinginkan, maka perlu dilakukan pertimbangan tanpa melewati kriteria yang prinsip. Oleh karena itu, sebelum menentukan pilihan dalam pelimpahan wewenang terlebih dahulu ditinjau faktor-faktor yang mendukung, jika diprediksi layak dan mampu selanjutnya diproses.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(89) 42747.pdf. 75 Persyaratan khusus untuk mendapatkan pelimpahan wewenang sangat diperlukan. Akan tetapi menurut Kepala BP4KKP tidak perlu diekspose secara transparan, karena dikhawatir akan menjadi target Penyuluh-Penyuluh yang ambisilis, tetapi tidak mempunyai kemampuan. Selaku pejabat yang dapat memberikan pelimpahan wewenang hams mempunyai catatan pribadi tentang Penyuluh yang akan diberikan pelimpahan wewenang. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila ada kritikan atau sorotan publik yang bermuatan negatif. Pada dasarnya pelimpahan wewenang bukanlah suatu keharusan selama masih ada altematif lain. Akan tetapi jika terjadi kekosongan jabatan yang relatif lama, maka pelimpahan wewenang sebaiknya dapat dilaksanakan. Kebijakan ini tidak dapat dianggap sebagai sikap monopoli pejabat yang berwewenang. Sesuai dengan jabatan dan fungsinya maka Penyuluh yang diberikan pelimpahan wewenang harus mampu menunjukkan kemampuan bekerja, sehingga tidak menimbulkan kesan formalitas, melainkan betul-betul mempunyai komitmen yang kuat untuk melakukan pekerjaan dengan sukses. Menurut informan wawancara yang diliput dari PPL Kabupaten Sepauk Kabupaten Sintang, bahwa adanya pelimpahan wewenang tidak menunjukkan hasil kerja yang signifikan. Hal ini terlihat dari kemampuan menyelesaikan pekerjaan maupun pembagian tugas untuk staf-stafnya. Terdapat Penyuluh yang padat pekerjaannya, tetapi ada juga yang terlihat seperti tidak mempunyai pekerjaan. Oleh karena itu, tidak terdapat keseimbangan pekerjaan antara Penyuluh satu dengan Penyuluh lainnya. Apabila atasan yang mempunyai wewenang untuk mengatur atau mengarahkan Penyuluh sesuai dengan volume. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(90) 42747.pdf. 76. kerja, maka pekerjaan tersebut akan menjadi ringan clan dapat diselesaikan dengan cepat. Pelimpahan wewenang tidak hanya sekedar untuk menduduki sebuah jabatan yang sedang kosong, tetapi menurut Kepala Biclang Pengembangan SDM clan Kelembagaan lebih dari itu adalah untuk menyelesaikan pekerjaan secara sistematis dengan memberdayakan Penyuluh secara proporsional. Wewenang yang jelas dapat dijadikan dasar untuk membuat kerangka kerja dengan efisien. Mengingat tanggung jawab yang harus dipikul pejabat yang diberikan wewenang, maka intervensi dari berbagai pihak yang dapat menggrogoti kewibawaan harus dihindari. Dilain pihak, wewenang yang jelas selain menumbuhkan sikap aspiratif dapat mengungkapkan bahwa apakah mereka yang diberikan wewenang mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya Jika tidak diperoleh perubahan yang positif, maka dapat dikatakan gagal, clan perlu dipertanyakan apa. dasar yang digunakan untuk memberikan pelimpahan wewenang. Keberhasilan Penyuluh yang telah diberikan wewenang selain meningkatkan pretise, juga akan memberikan nilai positif bagi pejabat yang memberikan wewenang. Dalam hal ini, maka pejabat tersebut akan dinilai sangat obyektif clan koorporatif. Kredibilitas. clan. akuntabilitasnya. tidak. akan. diragukan. karena. telah. merekomendasikan Penyuluh yang tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang bahwa pelimpahan wewenang dapat bersifat intern clan ekstern bidang. Adapun yang dimaksud intern bersifat dalam bidang, artinya pelimpahan wewenang akan dipercayakan pada Penyuluh yang ada di bidang tersebut, sedangkan yang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(91) 42747.pdf. 77 dimaksud ekstem bersifat lintas biclang, yaitu Penyuluh yang diberi pelimpahan wewenang bukan berasal dari biclang tersebut. Untuk pelimpahan wewenang yang bersifat intern, tidak mengganggu tugas sehari-hari clan tentunya akan dicari yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi pelimpahan wewenang yang bersifat ekstem dapat mengganggu pelaksanaan tugas rutin sehari-hari. Pelimpahan wewenang bersifat intern menurut Kepala BP3K Sepauk, cenderung untuk menyelesaikan pekerjaan kantor secara profesional. Hal ini disebabkan tugas yang dilimpahkan kepada Penyuluh tersebut sudah diketahui sebelumnya, sehingga mempunyai relevansi untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan kantor dengan profesional. Di lain pihak, pelimpahan wewenang yang dipercayakan. kepada yang. berada luar bidang belum. dapat diketahui. kemampuannya, karena pola pekerjaan berbeda pada setiap bidang. Jika berbicara tentang kemampuan Penyuluh yang dilimpahkan wewenang sangatlah relatif, sebab setiap Penyuluh mempunyai kekurangan clan kelebihan. Akan tetapi suatu yang akan memberikan tekanan (presure) adalah tanggung jawab terhadap pekerjaannya Dengan adanya tanggung jawab, akan menumbuhkan akurasi dalam setiap pekerjaan sehingga menjadi lebih baik. Penjelasan yang disampaikan oleh salah satu ketua kelompok tani di kecamatan Sepauk, bahwa bentuk tanggung jawab yang diberikan oleh Penyuluh yang menerima pelimpahan wewenang cenderung berorientasi pada hasilnya saja. (out put). Hal ini terlihat bagaimana mekanisme staf penyuluh lapangan pertanian dalam menyelesaikan tugasnya. Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang dalam penjelasannya, bahwa Penyuluh yang diberikan pelimpahan wewenang selalu melaksanakan tugas clan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(92) 42747.pdf. 78 tanggung jawabnya dengan baik. Hal ini terbukti tidak terdapatnya unsur penyimpangan maupun upaya penyimpangan. Secara kasat mata atau sepintas kilas penyimpangan yang berupa kebijakan tidak mungkin dilakukan, karena masih ada atasan yang selalu mengadakan monitoring terhadap semua Penyuluh. Adanya pelimpahan wewenang menurut Kepala BP4KKP, tidak berarti Penyuluh tersebut dapat melakukan tindakan semaunya. Apabila mereka melakukan penyimpangan, tidak hanya nama baik yang dipertaruhkan.tetapi masa depan karimya juga akan terancam. Tindakan penyimpangan merupakan penghancuran sistem dari dalam secara perlahan. Sebagai dampaknya, maka badan yang bersangkutan akan menuai kritikan atau penghujatan akibat perbuatan oknum dari masyarakat. Adanya penyimpangan demi keuntungan pribadi secara implisit dan eksplisit hams cepat dicegah. Apabila tidak segera dilakukan tindakan tegas dapat membudaya bagi semua Penyuluh. Untuk mengantisipasi penyimpanganpenyimpangan, maka diperlukan kontrol yang tegas, evaluasi secara kontinyu, dan menjalin komunikasi dua arah. Sistem ini bukanlah berarti kebijakan yang otoriter dari atasan, tetapi hams disadari sebagai suatu komitmen untuk peningkatan kinerja ke depan. Ungkap Kepala Bidang Pengembangan Penyuluhan BP4KKP Kabupaten Sintang, dapat diketahui bahwa setiap bidang pekerjaan kantor ada yang bertanggung jawab. Dengan demikian antara bawahan dan atasan sama-sama mempunyai tanggung jawab. Akan tetapi selak.u atasan pasti mempunyai tanggung jawab yang lebih besar. Sehubungan hal tersebut, maka atasan cukup. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(93) 42747.pdf. 79 kewalahan apabila bawahan kurang mempunyru tanggung jawab dalam pekerjaannya. Setiap Penyuluh. kantor menurut. Kepala. Bidang Pengembangan. Penyuluhan, hams mempunyai perspektif terhadap pekerjaannya sebagai suatu tanggung jawab yang hams dilaksanakan dengan baik. Dengan sudut pandang seperti itu, maka tidak menimbulkan perasaan bahwa mereka sebagai orang gajian yang bekerja sesuai perintah atasan. Apabila perasaan seperti itu dapat disingkirkan, maka Penyuluh bawahan dapat bekerja dengan perasaan memiliki. Sebaliknya jika menganggap dirinya sebagai Penyuluh bawahan bekerja untuk mendapatkan upah, maka mereka akan bekerja tanpa rasa tanggung jawab, ada keterpaksaan dan bahkan bersikap culas, yaitu jika dilihat atasan akan rajin bekerja, sebaliknya tidak ada atasan cenderung diam menunggu. Perasaan memiliki bagi semua Penyuluh kantor sangat mutlak. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kreativitas, kenyaman bekerja, target yang ingin dicapai dan inovasi yang dapat membantu pekerjaan agar dapat dipahami, dilaksanakan dengan mudah, baik dan lancar. Dalam penjelasan Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang, bahwa staf yang telah diberikan tugas dan tanggung jawab dibekali ketrampilan khusus. Mereka diberikan pengarahan dan instruksi sesuai dengan petunjuk dari adanya keterampilan khusus disebabkan pekerjaan tersebut sifatnya rutin, sehingga mungkin melakukan pelatihan untuk suatu pekerjaan yang bersifat khusus. Akan tetapi apabila sudah direkrut dalam lingkungan dinas maka kalau ada program pelatihan baru yang belum pernah diikuti oleh Penyuluh/staf, maka staf tersebut diberikan pelatihan dan trainning.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(94) 42747.pdf. 80 Pelatihan atau trainning menurut PPL, untuk meningkatkan ketrampilan Penyuluh sangat diperlukan, tetapi dalam konteks yang relevan. Untuk melakukan pelatihan clan trainning memerlukan waktu biaya dan tenaga, jika untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah lazim di kantor cukup dengan sistem mentor. Dengan kemampuan mentor dapat mentransfer pengetahuan kepada Penyuluh. Proses seperti ini sangat efektif membangunan kemampuan staf dalam melaksanakan pekerjaannya. Pada dasarnya praktek langsung lebih relevan untuk meningkatkan ketrampilan Penyuluh. Akan tetapi atasan seperti Kepala Bidang (Kabid) ataupun Kepala Sub Bidang (Kasubid) lebih mengerti permasalahannya, komunikatif dan akomodatif. Hidayat (1990) menyatakan bahwa seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pada dasarnya adalah. aparat. yang. membangun pertanian. yang. mengabdikan dirinya untuk kepentingan para petani. Pekerjaan seorang PPL tidak terbatas pada mengembangkan kemampuan, pengetahuan sikap clan ketrampilan saja bahkan terutama untuk memotivasi, membimbing dan mendorong petani untuk mengembangkan swadaya dan kemandirian dalam berusaha tani agar menjadi lebih lebih sejahtera. Penyuluh pertanian adalah seorang agen pembangunan pertanian clan mitra petani beserta keluarganya. Sehubungan dengan uraian tersebut, penjelasan Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang, bahwa dalam melaksanakan tugasnya PPL sebagai agen pembangunan pertanian akan senantiasa dihadapkan pada tanggung jawab berlangsungnya perubahan-perubahan yang menyangkut perilaku, kehidupan dan nasib para petani yang dilayaninya. Tanggung jawab tersebut bukanlah hal yang ringan dan mudah dilakukan dimana PPL dituntut bukan saja memiliki kecakapan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(95) 42747.pdf. 81 dan keahlian yang memadai tetapi juga dedikasi, pengabdian yang tinggi dan moral yang luhur. Dari seorang PPL dituntut integritas profesi yang kuat yang dilandasi oleh keyakinan yang teguh dalam membantu petani dalam menolong dirinya sendiri memperbaiki nasib dan derajat hidup kearah yang lebih tinggi. Mengingat beratnya tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan profesinya, PPL dituntut untuk berbuat dan berperilaku sebaik-baiknya sesuai dengan martabat profesinya, sehingga apapun yang dilakukannya tidak akan merugikan petani yang dilayaninya serta tidak menodai citra profesi PPL. Untuk itu diperlukan kode etik yang dapat dipakai sebagai acuan perilaku profesi bagi setiap PPL dalam melaksanakan tugasnya. Kode etik tersebut disebut Panca Etika Penyuluh Pertanian: 1.. Penyuluh Pertanian beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta. senantiasa. menghormati. dan. memperlakukan. petani. beserta. keluarganya sebagai subyek dan mitra kerja yang berkedudukan sederajat dengan dirinya 2.. Penyuluh Pertanian senantiasa menempatkan keinginan dan kebutuhan petani sebagai dasar utama pertimbangan dalam mengembangkan program bersama petani beserta keluarganya. 3.. Penyuluh Pertanian senantiasa lugas, tulus dan jujur dalam menyampaikan informasi, saran ataupun rekomendasi dan bertindak sebagai motivator, dinamisator, fasilitator serta katalisator dalam membimbing petani beserta keluarganya. 4.. Penyuluh Pertanian senantiasa memiliki dedikasi dan pengabdian untuk membela kepentingan petani atas dasar kebenaran serta dalam melaksanakan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(96) 42747.pdf. 82 tugas senantiasa memperlihatkan perilaku teladan, seras1, selaras dan seimbang kepada semua pihak. 5.. Penyuluh Pertanian senantiasa memelihara kesetiakawanan dan citra korp Penyuluh Pertanian atas prinsip "Silih-asuh, silih-asih dan silih-asah" serta senantiasa bertingkah laku yang menghormati. agam~ kepercay~. aturan,. norma dan adat istiadat setempat. (Peraturan Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan. Sumber. Daya. Manusia. Pertanian. Nomor:. 92/Per/Kp.460/J/05/l l Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian). Dalam suatu organisasi peranan sumber daya manusia sangat menentukan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dalam hal ini kualitas pejabat struktural sangat. menentukan. karena. selain. dapat. diberdayakan. sekaligus. dapat. meningkatkan kinerja staf yang ada di bawahnya dalam pelaksanaan tugas guna mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Salah satu faktor yang cukup penting dalam melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat, baik bersifat langsung maupun tidak langsung bagi pegawai tenaga penyuluh cenderung disebabkan kemampuan. Dalam hal kemampuan mempunyai perspektif yang luas. Kemampuan untuk memimpin, kemampuan berkomunikasi,. kemampuan merencanakan program. maupun kemampuan. menyelesaikan tugas dan masalah. Sehubungan dengan itu, kemampuan selalu dijadikan tanda tanya untuk melaksanakan tugas dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala BP3K Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang dapat diketahui bahwa tidak terdapat kemampuan secara mencolok dengan penyuluh. Hal ini cenderung disebabkan setiap personil hanya. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(97) 42747.pdf. 83 melakukan tugas selalu berdasarkan uraian tugasnya masing-masing, sehingga diluar bidang tugasnya kurang diperhatikan. Menurut informan, realitas ini cukup beralasan karena setiap personil pegawai tenaga penyuluh mempunyai tugas cukup padat yang seharusnya dikerjakan oleh beberapa pegawai. Kondisi tersebut menyebabkan mereka larut dalam bidang tugasnya Apabila ada kegiatan yang mengharuskan mereka ke luar (lapangan) petugas tersebut langsung ke lapangan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Menurut Kepala BP3K Sepauk Kabupaten Sintang, bahwa apa yang disebut. kemampuan. sangat. bersifat. relatif.. Meskipun. demikian. setiap. personil/pegawai hams menunjukkan dedikasi dalam pekerjaannya Secara umum pola tugas yang hams diselesaikan dari tahun ke tahun cenderung sama, sehingga perlu dipersiapkan metode yang proporsional agar semua tugas, baik di dalam maupun di luar kantor terakomodir dengan baik. Dengan demikian dalam hal kemampuan setiap pegawai mempunyai predikat siap pakai. Oleh karena itu seyogyanya dalam kondisi pekerjaan yang padat perlu gagasan atau inisiatif untuk memperoleh solusi yang tepat. Banyaknya tenaga pegawai jika tidak diarahkan secara proporsional tidak akan merubah situasi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kemampuan individu untuk bersosialisasi dengan pekerjaan yang menjadi tugasnya melalui pembinaan atasan. Kemampuan pegawai suatu Badan menjadi tolok ukur kinerja Badan yang bersangkutan secara holistik. Rendahnya kemampuan pada salah satu bidang pada suatu instansi akan membawa pengaruh buruk bagi dinas tersebut. Kemampuan setiap pegawai selalu berbeda, akan tetapi tidak bersifat konstan. Untuk meningkatkan kemampuan hams dibina, dilatih secara kontinyu. Hal ini. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(98) 42747.pdf. 84. disebabkan kemampuan tidak datang dengan sendirinya, melainkan karena faktor kebiasaan dan keinginan keras untuk mencapai target yang diinginkan. Kepala. BP3K. Sepauk. Kabupaten. Sintang. ketika. diwawancarai. menyatakan, bahwa untuk meningkatkan kemampuan pegawai sangat diperlukan pelatihan yang relevan. Hal tersebut sangat diperlukan karena sering terjadinya restrukturisasi pegawai di BP4KKP Kabupaten Sintang. Meskipun dapat dikatakan pegawai yang ada di badan tersebut sudah cukup senior, tetapi bukan. senior di kantor yang sedang ditekuninya sekarang. Dengan demikian pengalaman kerja dan kemampuannya di kantor yang barn masih sangat minim. Pelatihan untuk pegawai menurut Kabid Pengembangan SDM dan Kelembagaan. sangat. diperlukan.. Selain untuk. meningkatkan. skill. dan. kemampuan sangat bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan, membuka cakrawala berpikir agar lebih inovatif dan kreatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dari aspek psikologis, adanya pelatihan dapat mengurangi kejenuhan dalam rutinitas yang monoton. Sehubungan dengan itu, pegawai yang sudah mendapat pelatihan tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi mendapatkan semangat kerja yang baru. Implikasi dari kondisi itu maka dapat meningkatkan kemampuam dan etos kerja yang tinggi atau maksimaL Aspek psikologis bersifat laten, sehingga kurang dipahami secara intens oleh semua pihak, akan tetapi mempunyai dampak cukup riil dalam hal kinerja pegawai. Pelatihan merupakan suatu hal yang mutlak untuk meningkatkan kemampuan kerja pegawai tenaga penyuluh. Akan tetapi pelatihan yang diperoleh harus diaplikasikan secara berkesinambungan, sehingga apa yang telah dipelajari dapat diberdayakan sebagaimana mestinya. Suatu kesia-siaan dan pemborosan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(99) 42747.pdf. 85 dana clan waktu apabila kegiatan pelatihan hanya dianggap sebagai suatu program. Di lain pihak, apabila pegawai sudah mendapatkan. pelatih~. tetapi tidak. menunjukkan kemampuan yang signifikan dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat dikatakan pegawai tersebut sangat tidak potensial. Altematif yang cukup efektif untuk kategori pegawai seperti tersebut di atas, perlu diadakan penyegaran dengan cara peralihan bidang tugasnya. Pelatihan pada dasarnya merupakan Jamman untuk meningkatkan kemampuan (competency) setiap pegawai. Hal ini tergantung sikap (attitude) pegawai itu sendiri bagaimana memandang clan memanfaatkan kesempatan tersebut. Jika mempunyai prinsip pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja sudah selayaknya kesempatan tersebut dijadikan momentum untuk menimba ilmu pengetahuan sebaik-baiknya. Apabila ada orientasi atau motif yang berbeda, besar kemungkinan program pelatihan tidak berpengaruh meningkatkan kemampuan pegawai. Sehubungan hal itu, diperlukan tindakan atasan secara arif, terutama mengetahui hal-hal yang menyangkut latar belakang pegawainya. Terlebih dahulu perlu ditelusuri latar belakang pendidikan clan selanjutnya latar belakang keluarga. Melalui latar belakang yang ada pada pegawai dapat ditemukan solusi dalam kinerja pegawai dengan menunjukkan kemampuan melaksanakan pekerjaan dengan lancar dan sistematis. Untuk meningkatkan kemampuan kerja pegawai di lingkungan BP4KKP Kabupaten Sintang, khususnya tenaga penyuluh lapangan maka berdasarkan basil wawancara dengan Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang dapat diketahui bahwa semua pembiayaan pendidikan clan latihan pegawai BP4KKP Kabupaten Sintang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(100) 42747.pdf. 86 maka tugas dari Badan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan. (knowledge) dan ketrampilan (skill) pegawai di dinas dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang dan dalam pelaksanaannya cenderung kearah pemerataan kesempatan meningkatkan kualitas clan kemampuan pegawai. Di lain. p~. strategi ini cukup refresentatif untuk memberikan. pembekalan pengetahuan dan keterampilan pegawai di setiap instansi/dinas yang bernaung dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang. Dapat dikatakan sebagai suatu strategi karena dinas dalam sewaktu-waktu dapat memutasikan pegawai-pegawai di lingk.ungannya sesuai dengan keperluan. Kabid Pengembangan SDM dan Kelembagaan berpendapat bahwa adanya perhatian yang begitu besar agar pegawai-pegawai di lingkungan Pemerintah khususnya pada BP4KKP Kabupaten Sintang memiliki kemampuan, baik pengetahuan maupun skill mempunyai tendensi untuk kelancaran pelayanan terhadap masyarakat. Lebih lanjut program tersebut menunjukkan kepeduliannya terhadap pegawai, karena selaku organisasi yang mempunyai kewenangan dalam kinerja pegawai pada BP4KKP Kabupaten Sintang mereka hams proaktif dan jeli melihat situasi di lingkungannya. Menurut penjelasan informan, karena terbatasnya dana maka tidak semua penyuluh di Kecamatan sepauk khususnya mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan secara serempak. Oleh karena itu di berikan prioritas kepada pegawai yang paling mendesak untuk mendapatkan kesempatan terlebih dahulu. Setiap pegawai yang diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang dibiayai badan sudah ditentukan besar jumlahnya. Untuk merealisasi azas pemerataan, maka umumnya diatur secara bergantian bagi. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(101) 42747.pdf. 87 pegawai yang ada, terutama diberikan kesempatan kepada mereka yang membutuhkan tetapi belum pemah mengikuti program pelatihan. Dapat diungkapkan, bahwa terjadinya ketergantungan dana pelatihan dari badan dapat menyebabkan terlambatnya pegawai-pegawai dalam suatu instansi/dinas memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Kondisi seperti ini hams diimbangi dengan kepiawaian kepala instansi/dinas mengkoordinir maupun mengarahkan staf-stafnya agar menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis. Apabila tidak diarahkan secara benar, maka banyak terjadi kelalaian dan keterlambatan penyelesaian pekerjaannya. Oleh karena itu setiap kepala instansi selalu melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin. Hal ini sangat perlu untuk menemukan kelemahan dalam mekanisme kerja yang telah diterapkan sejak dahulu. Dengan menemukan kelemahan dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas pegawai tersebut, maka dapat dicari formulasi yang relevan dan tepat untuk menyelesaiakan setiap pekerjaan dengan tepat waktu dan profesional. Sesuai ungkapan Kepala BP3K Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang, bahwa selain melalui pelatihan terdapat cara lain untuk meningkatkan kemampuan pegawai yang ada. Cara lain tersebut berupa pemberian kepercayaan sepenuhnya kepada pegawai untuk menyelesaikan pekerjaannya melalui petunjuk langsung, pengarahan secara mendetil dan koreksi yang ketat dari atasannya. Akan tetapi metode ini tidak dapat dilakukan secara berkesinambungan, disebabkan banyaknya tugas-tugas selaku pimpinan yang hams diselesaikan.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(102) 42747.pdf. 88 Menurut unit pelaksana teknis dinas, sistem monitoring clan evaluasi dari atasan langsung cukup relevan, namun tidak terlalu efektif. Hal ini disebabkan keterbatasan waktu dari atasan clan adanya kesan bahwa atasan bersifat otoriter terhadap stafnya Kesan tersebut dapat menimbulkan kesenjangan antara atasan. clan bawahan. Sebagai dampaknya staf hanya akan bekerja dengan baik apabila di depan atasan, tetapi dibelakang atasan mereka akan bekerja semaunya sendiri. Sikap seperti ini sangat tidak mendukung kelancaran aktivitas di kantor. Untuk meningkatkan kemampuan kerja para pegawai di luar program pelatihan hendaknya dilakukan pembinaan sikap clan mental terlebih dahulu. Hal. ini sangat penting karena pegawai yang memiliki sikap mental yang baik dapat beradaptasi dengan pekerjaan yang harus diselesaikannya. Dengan kata lain, mereka lebih mendahulukan aspek prestasi daripada kompensasi atau insentif. Oleh karena itu, aspek sikap dan mental pegawai merupakan aspek yang penting untuk meningkatkan kinerja pegawai dengan wajar. Seperti yang dikatakan oleh Kepala BP3K Sepauk Kabupaten Sintang, bahwa terjadi peningkatan kemampuan yang signifikan bagi pegawai yang sudah mendapatkan pendidikan clan latihan, jika dibandingkan pegawai yang belum pernah mendapatkannya Hal ini sangat wajar, karena selain program pelatihannya disesuaikan dengan kebutuhan pegawai, juga pegawai yang telah mendapatkan kesempatan pelatihan. mempunyai tangung jawab moral yang besar terhadap. badan yang telah merekomendasikannya Hasil pelatihan dapat mengungkapkan bahwa betapa besarnya peran clan fungsi pelatihan dalam meningkatkan kemampuan pegawai selaku Sumber Daya Manusia Out put yang dihasilkan pelatihan memberikan suatu harapan yang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(103) 42747.pdf. 89 positif dalam menangani rendahnya kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugasnya Target sederhana atau minimal bagi pegawai yang telah mengikuti pelatihan adalah dapat meningkatkan kemampuan yang standard. Kepala BP4KKP berpendapat, bahwa peningkatan kemampuan melalui pelatihan adalah suatu hal wajar clan logis. Akan tetapi kemampuan tersebut hendaknya terns diasah agar dapat berkembang secara fleksibel. Hal ini disebabkan pola pekerjaan dikantor sangat bervariasi, clan jika tidak kreatif maka pelatihan. yang. pernah. dialaminya. tidak. dapat. mengakomodir. dalam. menyelesaikan pekerjaan kantor yang menjadi tugasnya Rendahnya kemampuan bekerja pegawai di BP4KKP Kabupaten Sintang cenderung disebabkan disposisi. Terjadinya restrukturisasi pegawai tenaga penyuluh di lingkungan BP4KKP Kabupaten Sintang yang bersifat rolling dengan tujuan penyegaran sangat berakibat vatal clan berpengaruh negatif terhadap kemampuan pegawai, hal ini disebabkan pegawai yang selalu berada di desa binaan yang satu dipindahkan di desa binaan lainnya, mereka tidak mampu beradaptasi atau menyelesaikan apa yang seharusnya menjadi kewajiban atau tugas pokoknya. Kemampuan pegawai penyuluh Sepauk BP4KKP Kabupaten Sintang tidak dapat dikatakan rendah kemampuan pada semua lini. Hanya faktor kebiasaan yang sangat mendominasi mengapa kemampuan pegawai tidak standard. Pada sisi lain perlu adanya ketegasan dari atasan langsung seperti Kasubbag dan Kabid untuk memberdayakan stafnya supaya tidak terjadi stagnasi dalam merespon berbagai tugas clan pekerjaan yang hams dikerjakan. Dengan mendapatkan porsi pekerjaan yang jelas dari atasan dapat diketahui bagaimana sikap masing-masing pegawai. Akan tetapi atasan tersebut lebih dahulu mengetahui secara jelas. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(104) 42747.pdf. 90. mengenai pekerjaan yang hams diselesaikan oleh stafnya. Menurut Sedarmayanti (2003), jika atasan tidak mengetahui dengan jelas sangat mungkin untuk menjelaskan atau memberi pengarahan secara tepat terhadap staf-stafnya. Oleh. karena itu setiap atasan perlu meningkatkan kemampuannya agar dapat ditransfer kepada para stafnya.. 2.. Kesesuaian Penempatan Penyuluh Ketepatan dalam menempatkan pegawai merupakan faktor penting untuk. menyelesaikan pekerjaan sistematis. Apabila pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kemampuannya dapat di.peroleh volume kerja yang seimbang. Pada kenyataan yang ada masalah ini cukup rumit, karena tidak semua pegawai dapat langsung menunjukkan eksistensinya. Padahal penempatan pegawai sangat relevan kenyamanan dan kelancaran aktivitas di lapangan. Sehubungan dengan itu, dalam menempatkan para pegawai memerlukan ketelitian serta berdasarkan kebutuhan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang, dapat diketahui bahwa mekanisme penempatan pegawai selalu berdasarkan pada bidang mana yang kekurangan personil. Secara tekhnis hal tersebut diatur oleh Kepala Sub Bagian aparatur dan Umum. Adapun mengenai proses setiap badan dapat memperoleh tenaga pegawai barn yaitu sebelumnya Kepala Badan mengadakan usulan kepada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sintang agar dapat menambah tenaga pegawai dengan nnc1an kebutuhannya dan tidak semuanya usulan tersebut dipenuhi. Setelah tenaga pegawai berhasil direkrut kemudian dimutasikan kepada BP4KKP Kabupaten Sintang. Langkah selanjutnya adalah kewenangan Badan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(105) 42747.pdf. 91 menempatkan pegawai tersebut melalui Kepala Sub Bagian Aparatur dan Umum. Pada penempatan awal, pegawai baru cenderung ditempat di bagian yang kekurangan personilnya. Hal ini dilakuk:an tanpa mempertanyakan kemampuan pegawai tersebut. Untuk mengetahui lebih jelas, dapat dilihat dalam Tabel 4.15. tentans. jumlah penempatan Penyuluh Pertanian Lapangan di lingkungan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BNKKP) di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang. Sedangkan untuk penempatan Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang dapat dilihat pada Tabel berikut:. Tabel 4.9. No. 1.. Penempatan Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian Wilayah B"maan D"I K ecamata n Se~pau k Kah upa ten s·IDta DI?. Nam a Ikhwadi, SP. Panekat I Gol Penata Tk. I I ill d. 1.. 2. 2.. Pujianto, SP. Penata Muda Tk.I/ill b. 1.. 2. 3.. Rismanto, S.ST. Penata Muda Tk.I/ III b. 1. i2.. 4.. Sudarto. Penata Tk.I I III d. 1. ~-. 5.. Sapto Priyono, SP. Penata/ III c. B.. 1.. ri.. B. 6.. Putra Kalbaryanto, SP. Penata Muda/Ill a. 1.. 2. 7.. Panijo, S.ST. Penata Muda TK. I /illb. I.. ri.. B.. Tempat Tu£as Desa Paoh Benua Desa Gemis Jaya Desa Nanga Sepauk Desa Tanjung Ria Desa Manis Raya Desa Buluh Kuning Desa Temawang Muntai Desa Sirang Setambang Desa Tawang Sari Desa Bedayan Desa Nanga Libau Desa Ban1?Un Sekayau Desa Sepulut Desa Kenyauk Desa Sekubang Desa Landau Panjang Desa Sinar Pekayau. Sumber : Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Sintang 2012. Penempatan Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang dapat dilihat pada tabel berikut ini:. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(106) 42747.pdf. 92 Tabel 4.10. No.. Penempatan Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh . K ecamatan Sepauk Kahuoat en s·mtan£ P ertaman Nam a. (4) 1. Desa Mait Hilir Sepauk II 1. 2. Desa Taniung Balai Sepaukill 1. Desa Semuntai 2. Yohanes 2. Desa Peninesung SepaukIV 1. Desa Lengkenat 3. Megawati 2. Desa Tanjung Hulu Desa Sekujam Timbai SepauklX 4. lyan Warius SepaukXII 1. Desa Bemayau 2. Desa Kemantan 1. Desa Nanga Pari SepaukXIII 5. Salvinus 2. Desa Temawang Bulai 3. Desa Sungai Segak 1. Desa Ensabang SepaukXIV 2. Desa Sukau Bersatu 1. Desa Sungai Raya SepaukXV 6. Anniyarsih, SP 2. Desa Temiang Kaouas Sumber Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, Kehutanan clan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Sintang 2012. (1). (2) Apianus Kuton. BP3K/ Kecamatan. Temnat ToP'as Wilayah Binaan. (3). Menurut Kepala Sub Bagian Aparatur clan Umum permintaan terhadap tenaga pegawai adalah suatu yang lumrah. Di samping karena faktor regenerasi dapat juga disebabkan bertambahnya volume pekerjaan di kantor/lapangan, sehingga pegawai yang telah ada sangat kewalahan menangani tugasnya dengan baik. Akan tetapi bertambahnya tenaga pegawai dengan kondisi yang kurang memahami job discription maka kurang memberi pengaruh positif. Penambahan tenaga pegawai memang mutlak dilakukan akan tetapi bagaimana menempatkan mereka sehingga berdedikasi clan berprestasi hams dipertimbangkan. Penambahan tenaga pegawai cenderung memenuhi aspek kuantitas, tetapi belum dapat memenuhi aspek kualitas. Pada umumnya tenaga pegawai barn tidak dapat cepat beradaptasi dengan pekerjaannya. Harns ada bimbingan clan pengarahan agar mereka mempunyai kemampuan bekerja Hal ini tidaklah mudah. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(107) 42747.pdf. 93 dilaksanakan, mengingat keterbatasan fasilitas pendukung yang dimiliki BP4KKP Kabupaten Sintang. Dengan bertambahnya tenaga pegawai sudah sepantas beban pekerjaan semakin ringan. Oleh karena itu sangat diperlukan kejelian dari Kepala Sub Bagian Aparatur dan Umum menempatkan atau mengatur posisi pegawai yang ada sesuai dengan keterampilan. Untuk menangani pekerjaan. di kantor secara seimbang setiap bidang,. maka dapat saja dilakukan sistem tambal sulam. Dalam artian beberapa pegawai senior yang mempunyai kemampuan disebarkan secara merata untuk memberikan bimbingan pada pegawai-pegawai baru. Hal ini akan bermanfaat untuk menghindari penumpukan pegawai pada salah satu bidang pekerjaan. Strategi ini sangat efektif untuk memberdayakan jumlah tenaga pegawai yang besar. Banyaknya jumlah pegawai tetapi lebih dominan hanya sebagai penonton.dapat menimbulkan kecemburuan maupun prasangka yang negatif. Bahkan dapat menimbulkan kesan bahwa pegawai di kantor tersebut sangat asal-asalan atau tidak berkualitas. Berdasarkan basil wawancara dengan Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang dapat diketahui bahwa pegawai yang ditempatkan untuk mengisi jabatan belum sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh BP4KKP Kabupaten Sintang. Hal ini dapat diketahui dari kinerja yang telah ditunjukan mereka selama ini. Meskipun selalu dapat diselesaikan, tetapi belum memuaskan. Realitas ini tidak hanya terjadi pada pegawai junior, tetapi juga terjadi pegawai senior. Kondisi ini cenderung disebabkan pegawai-pegawai senior yang ada di BP4KKP Kabupaten Sintang adalah orang-orang yang secara teknis merupakan petugas lapangan yang kurang menguasai administrasi. Oleh karena. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

Gambar

Tabel 4.1.  Luas Wilayah Kecamatan Sepauk
Tabel 4.2.  Populasi Ternak dan Unggas Menurut Jenisnya Di Kecamatan  Sepauk 2009-2011
Gambar 4.1.  Struktur  Organisasi  Badan  Pelaksana  Penyuluhan  Pertanian,  Perikanan,  Kehutanan  dan  Ketahanan  Pangan  Tahun 2013
Tabel 4.5.  Jumlah  Pegawai  BP4KKP  Kabupaten  Sintang  Berdasarkan  Jabatan Fungsional
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tinjauan di atas, penulis menggunakan media buku ilustrasi sebagai media untuk memperkenalkan cerita dan karakter Bharatayudha dalam pewayangan Indonesia kepada

Cerita dalam film animasi dapat tersampaikan dengan baik karena adanya animasi dan gerakan tubuh karakter yang menghidupkan dan mendukung karakter.. Penulis membahas topik animasi

Kemudian kita klik data yang diinginkan yaitu dengan komponen surface yang diinginkan yaitu dengan komponen surface dan kemudian kita mengklikB. dan kemudian

Anggota Dewan yang terhormat. Buruh anak pada hakekatnya telah berlaku di ndonesia seperti yang tercantum dalam UUD'45 No 1 tahun 195 dimana anak yang

Sedangkan dalam bahasa Jepang, kata ni dan nichi jika digabungkan tersebut tidak memiliki arti yang beterima, karena kata dua hari telah memiliki leksem sendiri,

Demikian pula dalam hal perwakafan, bila tidak ada akta ikrar wakafnya seharusnya dapat juga mengajukan is|bat wakafnya ke Pengadilan Agama, dalam rangka mewujudkan kepastian

c. Mengukur sistem penerapan lean six sigma dengan pendekatan value stream mapping untuk mereduksi idle time material pada gudang pelat dan profil. Menentukan

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting  suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada Lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan Keputusan