• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran konvensional untuk materi Biologi semester genap kelas XI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran konvensional untuk materi Biologi semester genap kelas XI SMA"

Copied!
226
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP KELAS XI SMA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : Rointan Moris Sidabalok NIM : 121434060. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP KELAS XI SMA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : Rointan Moris Sidabalok NIM : 121434060. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Kupersembahkan karya ini untuk :. 1. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Penyertaan Roh Kudus 2. Alm. Bapak J. Sidabalok yang mendoakanku dari sorga dan Mama tercinta S. Simanjuntak, S.Pd, yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan serta nasehat. 3. Abang Ronal Manalu, Kakak Eka H. Sidabalok dan Adikku Samuel G. Sidabalok, dengan setia mendoakan dan memberikan semangat. 4. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang telah menyetujui dan memberikan ijin untuk penelitian di beberapa sekolah 5. Para sahabat yang ceria Jawa, Maranty, Kalikula, Comel, Rike dan Eka yang telah mendukung dan memberikan semangat 6. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2012 yang selalu bersama saling menyemangati dan keakrabannya selama berkuliah 7. Almamater yang dibanggakan Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional untuk Materi Biologi Semester Genap Kelas XI SMA” Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan memberikanku kekuatan dan kelegaan setiap hari. 2.. Bapak Rohandi Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma. 3.. Bapak Drs. A. Tri Priantoro selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. 4.. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis. 5.. Segenap Dosen dan Staf Sekretariatan JPMIPA Universitas Sanata Dharma. 6.. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di beberapa sekolah SMA. 7.. Drs. Maskur selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Depok. 8.. Ibu Sukma Ridarwati, S.Pd, selaku guru Biologi kelas XI SMAN 1 Depok. vi.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9.. Dra. R. Tuti Ratnaningsih selaku Kepala Sekolah SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta. 10.. Ibu Christin Widyaningsih, S.Pd, selaku guru Biologi kelas XI SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta. 11.. Orang tuaku tersayang, Alm. Bapakku J. Sidabalok dan Mamaku S. Simanjuntak S.Pd., terimakasih telah mendukung dalam doa dan memberikan nasehat. 12.. Kakakku Eka H. Sidabalok dan Abang Ronal N. Manalu, terimakasih selalu menyemangatiku dengan doa, nasehat dan hiburan. 13.. Adikku Samuel G. Sidabalok dan semua keluarga yang selalu mendoakan dan menyemangatiku. 14.. Teman-teman sepermainan Maranty, Kalikula, Jawa, Comel, Rike, Eka dan teman-teman P.Bio 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas doa dan semangat yang diberikan. 15.. Teman-teman pelayanan lektor GKI Gejayan yang selalu membawaku dalam doa. 16.. Mba Liliana P. yang pernah menjadi asdosku, trimakasih sudah menjadi teman sharing dan tempat berbagi ilmu. 17.. Teman-teman kost Providentia dan Iyu yang menjadi keluarga selama 4 tahun di Yogyakarta dan selalu mengisi hari-hariku. 18.. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi. vii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP KELAS XI SMA Rointan Moris Sidabalok Universitas Sanata Dharma 2016 ABSTRAK Penelitian dan Pengembangan (R&D) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu yang akan diuji kualitas dan kelayakannya. Informasi kebutuhan media pembelajaran konvensional diperoleh dengan melakukan wawancara pada 5 guru Biologi kelas XI di 5 sekolah SMA. Metode wawancara bertujuan untuk analisis kebutuhan. Dalam pengembangan produk berupa media pembelajaran konvensional mengikuti 5 tahap yang dikemukakan oleh Borg and Gall yaitu tahap potensi dan masalah, tahap mengumpulkan informasi, tahap desain produk, tahap validasi desain dan tahap perbaikan/revisi desain. Produk yang telah dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh minimal 2 pakar media pembelajaran dan 2 guru Biologi kelas XI SMA. Tujuan tahap validasi untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk. Hasil penelitian menunjukkan, produk yang dikembangkan berupa media ular tangga, gelang estafet, domino 1 dimensi, segitiga puzzle, kartu estafet dan kartu menjodohkan berurutan, layak untuk digunakan. Validator (I.Y.L) memberikan skor yaitu 2,93 dengan kategori “Baik”, sedangkan validator (Y.M.L.F) memberikan skor yaitu 3,27 dengan kategori “Sangat Baik”. Penilaian dari guru biologi SMA N 1 DEPOK memberikan skor yaitu 4 dengan kategori “Sangat Baik” dan guru biologi SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta memberikan skor yaitu 4 dengan kategori “ Sangat Baik”. Perolehan rerata skor dari rekapitulasi data validasi oleh dua pakar media pembelajaran konvensional dan dua guru biologi SMA kelas XI yaitu 3,55 dengan kategori “Sangat Baik” menunjukkan bahwa produk media pembelajaran konvensional yang dikembangkan memiliki kualitas yang layak untuk digunakan dalam pembelajaran biologi semester genap kelas XI SMA. Kata Kunci : R&D, Media Pembelajaran Konvensional, Materi Biologi Semester Genap Kelas XI SMA. ix.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. THE DEVELOPMENT OF CONVENTIONAL LEARNING MEDIA FOR BIOLOGY MATERIAL OF CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL AT EVEN SEMESTER Rointan Moris Sidabalok Universitas Sanata Dharma 2016 ABSTRACT Research and Development (R&D) is a method that used to produce certain products to be tested their quality and feasibility. The information about needs of conventional learning media is obtained by conducting interviews at 5 Biology teacher in class XI in 5 senior high schools. The purpose of interviewing methods is to analyze the necessity. Based on Borg and Gall theory, there are 5 steps in developing a product of conventional learning media. They are potensial and problems, information collection, product design, design validation and repair/revision of the design. The product that has been developed is then validated by at least 2 instructional media experts and 2 Senior High School biology teacher of class XI. The purpose of validation is to find out the quality and feasibility of the product. The results of this research showed that the products developed in the form of snakes and ladders media, bracelets relay, domino 1-dimensional, triangular puzzle, cards relay and cards match in sequence, fit for use. Validator (I.Y.L) gave a score of 2.93, namely the category of “Good”, while validator (Y.M.L.F) gave a score of 3.27, namely the category of “Very Good”. The assessment of biology teacher of Senior High School N 1 DEPOK give a score 4 to the category of “Very Good” and the biology teacher of STELLA DUCE 2 Yogyakarta senior high schoolgive a score 4 to the category of “Very Good”. The mean score of recapitulation of data validation by two conventional learning media experts and two Senior High School biology teacher of class XI is 3.55 with the category of “Very Good” indicates that the conventional learning media product that was developed has a decent quality for use in learning biology for class XI Senior High School at even semester. Keywords : R&D, Conventional Learning Media, Material Biology Even Semester Class XI Senior High School. x.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL .................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iii. HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vi. KATA PENGANTAR .................................................................................. vii. ABSTRAK .................................................................................................... ix. ABSTRACT ................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv. DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xv. DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi. BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E.. Latar belakang Masalah .................................................................... Rumusan Masalah ............................................................................ Batasan Masalah ............................................................................... Tujuan Penelitian .............................................................................. Manfaat Penelitian ............................................................................. 1 10 11 11 12. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori .................................................................................................. 1. Belajar ......................................................................................... 2. Pembelajaran ............................................................................... 3. Media pembelajaran .................................................................... B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ........................................ C. Media Pembelajaran Konvensional .................................................. 1. Pengertian Media Pembelajaran Konvensional .......................... 2. Pembelajaran Biologi Semester Genap untuk Kelas XI SMA ... xi. 13 13 14 15 15 21 21 29.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 32 E. Kerangka Berpikir ............................................................................. 33 F. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... B. Prosedur Pengembangan .................................................................... 1. Potensi dan Masalah .................................................................... 2. Pengumpulan Data ...................................................................... 3. Desain Produk ............................................................................. 4. Validasi Desain ............................................................................ 5. Revisi Desain ............................................................................... C. Subjek Penelitian dan Sampel Penelitian .......................................... D. Jadwal Pelaksanaan ........................................................................... E. Validasi Pakar/Ahli Media Pembelajaran .......................................... F. Validasi Guru Biologi Kelas XI SMA ............................................... G. Teknik Instrumen Pengumpulan Data ................................................ H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 1. Data Kualitatif ............................................................................. 2. Data Kuantitatif ............................................................................ 38 42 43 44 44 45 46 46 46 47 47 48 54 54 54. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ............................................................................ B. Deskripsi Produk Awal ...................................................................... C. Data Hasil Validasi Produk ............................................................... 1. Analisis Hasil Validasi oleh Pakar Media .................................... 2. Analisis Hasil Validasi Guru Biologi Kelas XI SMA .................. D. Produk Akhir ...................................................................................... E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ............................................... F. Kendala/Keterbatasan .......................................................................... 56 61 66 66 70 74 78 92. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 93 B. Saran .................................................................................................... 94 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 95 LAMPIRAN. xii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ..................................................... 46 Tabel 3.2. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan ..................................... 49 Tabel 3.3. Lembar Instrumen Validasi ......................................................... 50 Tabel 3.4. Skala Likert ................................................................................. 55 Tabel 4.1. Hasil Wawancara Kebutuhan ...................................................... 57 Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Validasi oleh Pakar Media ............................. 69 Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Validasi oleh Guru Kelas XI SMA ................ 71 Tabel 4.4. Rekapitulasi Data Validasi oleh 2 Pakar Media Pembelajaran Konvensional dan 2 Guru Biologi Kelas XI SMA ...................................... 73 Tabel 4.5. Komentar Pakar Media dan Revisi (I.Y.L) ................................. 74 Tabel 4.6. Komentar Pakar Media dan Revisi (Y.M.L.F) .......................... 77 Tabel 4.7. Komentar Umum Guru Kelas XI SMA dan Revisi .................... 78. xiii.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar a.1. Kartu soal sebelum direvisi .................................................... 85 Gambar a.2. Kartu soal sesudah direvisi ..................................................... 85 Gambar b.1. Gelang Estafet sebelum direvisi ............................................. 86 Gambar b.2. Gelang Estafet sesudah direvisi ............................................. 86 Gambar c.1. Media kartu menjodohkan berurutan sebelum direvisi ........... 89 Gambar c.2. Media kartu menjodohkan berurutan sesudah direvisi ............ 89 Gambar d.1. Media segitiga puzzle sebelum direvisi ................................... 91 Gambar d.2. Media segitiga puzzle sesudah direvisi ................................... 91. xiv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN. Bagan 2.1. Kerangka Berpikir ..................................................................... 36 Bagan 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D ........................... 42. xv.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran .............................................. 98 Lampiran 2. RPP Sistem Koordinasi Manusia ........................................... 101 Lampiran 3. RPP Sistem Kekebalan Tubuh Manusia ................................ 109 Lampiran 4. LKS Sistem Saraf ................................................................... 114 Lampiran 5. Kartu Soal Ular Tangga .......................................................... 119 Lampiran 6. Kunci Jawaban LKS Sistem Saraf .......................................... 125 Lampiran 7. Kunci Jawaban Ular Tangga ................................................... 125 Lampiran 8. LKS Sistem Hormon ............................................................... 128 Lampiran 9. Pernyataan Pada Gelang Estafet ............................................. 131 Lampiran 10. Kunci Jawaban LKS Sistem Hormon ................................... 132 Lampiran 11. Kunci Jawaban Gelang Estafet ............................................. 133 Lampiran 12. LKS Sistem Indera ............................................................... 134 Lampiran 13. Soal Berlaku untuk Tiap Kartu Domino ............................... 138 Lampiran 14. Kunci Jawaban LKS Sistem Indra ........................................ 139 Lampiran 15. Kunci Jawaban Domino ........................................................ 140. xvi.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 16. LKS Sistem Kekebalan Tubuh Manusia (Segitiga Puzzle) ... 143 Lampiran 17. Kunci Jawaban LKS Sistem Kekebalan Tubuh Manusia ...... 145 Lampiran 18. Kunci Jawaban Segitiga Puzzle ............................................. 146 Lampiran 19. LKS Sistem Gangguan pada Sistem Kekebalan Tubuh Manusia (Kartu Menjodohkan Berurutan) ................................................... 147 Lampiran 20. Kartu Menjodohkan Berurutan .............................................. 149 Lampiran 21. Kunci Jawaban Kartu Menjodohkan Berurutan .................... 153 Lampiran 22. LKS Sistem Kekebalan Tubuh .............................................. 156 Lampiran 23. Pernyataan Pada Kartu Estafet .............................................. 159 Lampiran 24. Kunci Jawaban LKS Sitem Kekebalan Tubuh ...................... 164 Lampiran 25. Kunci Jawaban Kartu Estafet ................................................ 165 Lampiran 26. Lembar Penilaian Afektif ...................................................... 166 Lampiran 27. Lembar Penilaian Psikomotorik ............................................. 168 Lampiran 28. Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ..................................... 170 Lampiran 29. Produk Awal Media Pembelajaran Konvensional ................. 175 Lampiran 30. Produk Akhir Media Pembelajaran Konvensional ................ 178 Lampiran 31. Surat Ijin Penelitian ............................................................... 181. xvii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 32. Surat Ijin Penelitian SMA N 1 Depok ..................................... 182 Lampiran 33. Surat Ijin Penelitian SMA STELLA DUCE 2 ......................... 183 Lampiran 34. Surat Ijin Penelitian SMA BOPKRI 2 ..................................... 184 Lampiran 35. Surat Ijin Penelitian SMA BUDYA WACANA ..................... 185 Lampiran 36. Surat Ijin Penelitian SMA N 6 Yogyakarta .............................. 186 Lampiran 37. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 187 Lampiran 38. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 188 Lampiran 39. Data Mentah Validasi Guru SMA N 1 Depok ......................... 189 Lampiran 40. Data Mentah Validasi Guru SMA STELLA DUCE 2 ............. 194 Lampiran 41. Data Mentah Validasi Pakar Media .......................................... 199 Lampiran 42. Data Mentah Validasi Pakar Media .......................................... 205. xviii.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I. PENDAHULUAN. A.. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pendidikan karena pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menciptakan kehidupan suatu bangsa yang cerdas, maju dan sejahtera, seperti tercantum pada pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat. Pendidikan merupakan dunia yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia yang berpendidikan akan terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk memajukan dunia pendidikan dibutuhkan berbagai macam inovasi yang melingkupi pembelajaran yang efektif, sarana prasarana yang memadai, metode pengajaran dan media pembelajaran yang menarik. Hal ini dimaksudkan agar ketercapaian dari tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat berhasil. Dikatakan berhasil jika pembelajaran tersebut dapat memotivasi peserta didik untuk semangat dalam belajar, aktif, peduli, memiliki ide/gagasan serta keterampilan dan terus mengarah pada perubahan yang positif. Pembelajaran pada umumnya merupakan suatu proses belajar mengajar yang di dalamnya terjadi komunikasi timbal balik antara guru dan peserta didik yang melibatkan pengetahuan dan pengalaman. Belajar dikatakan bermakna apabila belajar tidak hanya berpusat pada pemahaman teori saja tetapi dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam. 1.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. konsep pembelajaran modern, guru hanya sebagai fasilitator yang mendampingi dan membimbing peserta didik dalam belajar sedangkan peserta didik lebih ditekankan untuk menjadi lebih aktif, terampil dan mandiri, dimana peserta didik diharapkan mampu menggunakan konsep yang diberikan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata. Maka dalam suatu pembelajaran sangat diperlukan adanya perangkat pembelajaran salah satunya yaitu media pembelajaran. Media pembelajaran yaitu suatu alat atau sarana yang difungsikan untuk membantu guru dalam menyajikan dan menyampaikan materi secara mudah dan menarik tanpa adanya pengurangan maksud dari tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu media pembelajaran yang dapat membantu guru dalam mengajar dan memfasilitasi proses pembelajaran yaitu media pembelajaran konvensional. Media pembelajaran konvensional merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang sederhana ditinjau dari segi bahan, bentuk, ukuran dan cara pembuatannya, sehingga media pembelajaran konvensional dapat dibuat oleh siapa saja tanpa harus memiliki keahlian khusus. Dengan adanya media pembelajaran konvensional dalam kegiatan pembelajaran, dapat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran serta lebih memacu peserta didik lebih aktif dan terampil. Berdasarkan hasil wawancara bersama guru biologi yang dilakukan pada tanggal 1 dan 9 Februari 2016 di beberapa sekolah SMA Negeri (SMA Negeri 1 Depok dan SMA Negeri 6 Yogyakarta) dan SMA Swasta (SMA BUDYA WACANA, SMA BOPKRI 2 dan SMA STELLA DUCE 2).

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. tentang media pembelajaran konvensional pada materi biologi semester genap kelas XI menunjukkan bahwa guru sudah memahami arti dari media pembelajaran konvensional namun dalam pelaksanaannya guru belum sepenuhnya memanfaatkan media pembelajaran konvensional seperti puzzle, domino, ulartangga, teka teki silang, bowling, estafet, tebak gambar, monopoli dan remiquart dengan berbagai alasan. Data dari hasil analisis kebutuhan media pembelajaran konvensional yang diperoleh dari SMA Negeri 1 Depok menunjukkan bahwa dalam mengajar guru belum menerapkan media pembelajaran konvensional. Media yang digunakan yaitu alat peraga (model-model organ tubuh dan rangka tubuh manusia) dan video yang sudah disediakan oleh sekolah. Selain yang disediakan oleh sekolah, guru juga menggunakan PPT yang dibuat sendiri. Materi yang tersaji di dalam PPT diperoleh dan dipadukan oleh guru dari beberapa buku dan sumber lainnya misalnya internet atau literatur. Adapun charta juga dirancang sendiri oleh guru dan digunakan saat mengajar. Namun, semua media yang pernah digunakan, dirasa belum cukup membantu. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian nilai KKM yaitu 76 pada kelas XI masih rendah (< 50%) terutama pada materi sistem koordinasi dan sistem kekebalan tubuh manusia. Kedua materi tersebut dianggap cukup sulit bagi peserta didik untuk dipelajari karena materi yang tersaji sangat kompleks dan kurang akan gambar-gambar sehingga menjadi abstrak bagi peserta didik, guru pun merasa bahwa saat menerangkan proses mekanisme cukup sulit karena kurangnya gambar, kalau pun ada maka materi/gambar.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. yang diunduh berbahasa Inggris jadi guru agak sulit untuk memahaminya serta materinya banyak. Data dari SMA Negeri 6 Yogyakarta menunjukkan bahwa media yang selama ini masih digunakan oleh guru yaitu PPT yang dibuat sendiri, sedangkan alat peraga seperti model-model penampang organ tubuh manusia dan kerangka tubuh manusia sudah disediakan oleh sekolah. Walaupun demikian, media pembelajaran konvensional memang sudah ada yang digunakan oleh guru, misalnya tebak gambar, jadi peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok lalu guru meminta setiap kelompok untuk bekerja sama dalam menebak dan menjawab gambar yang ditampilkan sehingga nantinya terjadi proses diskusi. Gambar-gambar yang menjadi media pembelajaran konvensional tersebut tidak digambar oleh guru melainkan guru mengambil/mengunduh gambar dari sumber internet lalu dicetak, alasan guru tidak menggambar langsung karena guru tidak sempat membuat media karena keterbatasan waktu dan juga guru kurang pandai dalam menggambar. Dari penggunaan media pembelajaran konvensional seperti tebak gambar tersebut guru mengatakan bahwa antusias peserta didik lebih meningkat karena prosesnya dimainkan oleh beberapa kelompok dan terjadi diskusi dan tanya jawab, hal ini yang membuat peserta didik lebih semangat. Dari sekian banyak media yang termasuk dalam media pembelajaran konvensional, guru mengatakan bahwa hanya media tebak gambar saja yang pernah diterapkan karena guru belum mengetahui jenis media pembelajaran konvensional lainnya..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Beberapa media yang sudah diterapkan oleh guru saat mengajar belum sangat membantu karena materi pokok di semester genap seperti Sistem Koordinasi dan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia masih dianggap cukup sulit. oleh. peserta. didik. karena. banyak. menjelaskan. akan. mekanisme/prosesnya dan terdapat banyak istilah ilmiah yang harus dipahami. Sedangkan guru merasa cukup sulit ketika mengajar karena belum menemukan media yang cocok untuk membantu dalam menjelaskan mekanisme/proses yang terdapat pada kedua materi pokok tersebut, hal ini membuat peserta didik kurang tertarik dalam mempelajarinya dan mengganggap materi tersebut cukup sulit sehingga pencapaian nilai KKM (76) masih <50%. Adapun data analisis kebutuhan di sekolah SMA BUDYA WACANA menunjukkan bahwa salah satu materi pokok yang menggunakan media pembelajaran konvensional berupa gambar yang dirancang sendiri oleh guru yaitu Sistem Ekskresi dalam hal menjelaskan proses terbentuknya urin. Guru juga pernah membuat media seperti Teka Teki Silang (TTS) yang digunakan ketika ulangan harian. Namun, dari beberapa media dan alat peraga yang sudah digunakan guru masih sangat kurang membantu karena materi biologi di semester genap sangat kompleks dan banyak tetapi waktunya kurang, apalagi pada materi Sistem Indera dan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia yang dianggap cukup rumit. Guru juga mengatakan pencapaian KKM (76) masih belum maksimal. Memang saat menggunakan media seperti PPT sangat membantu guru saat mengajar tetapi guru mengatakan bahwa.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. pemanfaatan media juga diperlukan untuk membuat peserta didik lebih aktif dan semangat. Sebenarnya, guru ingin membuat media pembelajaran namun karena banyaknya tugas dan kurangnya waktu untuk mempersiapkan itu semua. Berbeda dengan hasil analisis kebutuhan di sekolah SMA STELLA DUCE 2, sejauh ini guru mengatakan bahwa pembelajaran biologi di semester genap berjalan dengan baik yang ditunjang dengan pemanfatan media seperti PPT, Video, Artikel Penelitian, Koran, Literatur (Buku dan Internet) dan Belajar dari Alam. Peserta didik dimudahkan untuk mengakses pembelajaran lewat internet yang menggunakan Wifi dari sekolah. Mediamedia tersebut ada yang dirancang sendiri oleh guru seperti PPT dan model penampang yang nantinya akan didemonstrasikan oleh peserta didik dan ada juga yang sudah disediakan oleh sekolah seperti Video, Model Penampang Organ dalam Tubuh dan Kerangka Manusia yang disimpan di ruang Laboratorium sehingga saat menggunakannya maka pembelajaran terjadi di ruang Laboratorium, sedangkan artikel penelitian, koran dan literatur lainnya, guru mengunduh dari internet. Guru mengatakan bahwa selama ini guru menggunakan beberapa media saja yang termasuk dalam media pembelajaran konvensional, alasannya. sekarang. ini. jaman. sudah. modern. dan. waktu. untuk. mempersiapkan itu semua membutuhkan waktu yang banyak. Namun, terkadang mengalami kesulitan/hambatan saat memanfaatkan media internet karena jaringan Wifi yang kurang baik bahkan tidak tersambung pada.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. jaringan Wifi menyebabkan pembelajaran sedikit terganggu. Sebenarnya guru ingin menggunakan media pembelajaran konvensional karena dianggap cukup mudah untuk merancangnya hanya saja guru kurang memiliki waktu yang banyak dan lebih mengandalkan sumber-sumber materi bahan ajar yang mudah diperoleh dari internet/literatur. Sebagai contoh bahwa media pembelajaran konvensional yang pernah digunakan oleh guru yaitu media ulartangga pada materi Sistem Gerak. Guru tidak memungkiri bahwa media pembelajaran konvensional sangat membantu saat mengajar. Hal ini terlihat saat menggunakan media ulartangga dan Teka Teki Silang (TTS) maka antusias anak tetap ada dan semangat sehingga peserta didik mengerti akan materi, pembelajaran menjadi santai tetapi serius dan anak lebih aktif. Guru juga mengatakan bahwa di dalam proses belajar mengajar sebaiknya harus ada variasi pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran konvensional seperti ini, jadi membuat pembelajaran tetap menarik. Jika dilihat dari materi biologi yang ada di semester genap ini maka yang dianggap cukup sulit dipahami oleh peserta didik yaitu Sistem Koordinasi dan Sistem Ekskresi karena kalau hanya menggunakan PPT saja masih belum cukup membantu sebab materi tersebut banyak menjelaskan mekanisme/proses. Media PPT lebih dimanfaatkan pada materi-materi yang lain. Jika dilihat dari rata-rata nilai KKM (75) maka peserta didik yang lulus adalah > 50%, namun untuk 2 tahun sebelumnya adalah < 50% sebab bukan karena materinya saja yang cukup sulit tetapi juga dari gaya guru saat.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. mengajar (kurangnya media-media pembelajaran yang menarik), maksudnya ialah guru yang mengajar sekarang berbeda dengan 2 tahun sebelumnya. Sekolah selanjutnya terkait analisis kebutuhan media pembelajaran konvensional yaitu SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam mengajar guru tidak selalu menggunakan media, media yang pernah dipakai yaitu Torso dan Kerangka Tubuh Manusia, dimana kedua media tersebut sudah disediakan oleh sekolah. Ketersediaan akan media tersebut memang dapat membantu guru saat mengajar (secara teknis), tetapi dirasa masih kurang optimal karena jumlah media yang digunakan tidak memenuhi jumlah peserta didik sehingga peserta didik harus menggunakannya secara bergantian dan beberapa materi biologi seperti Sistem Koordinasi yang dianggap guru sangat banyak materinya dan banyak menjelaskan akan proses/mekanisme serta terdapat banyak istilah ilmiah, namun waktu untuk mengajar sangat kurang maka guru membutuhkan suatu media yang mudah dibuat tetapi dapat menjelaskan konsep materi secara utuh karena yang menjadi kendala guru tidak membuat media yaitu guru kurang memiliki waktu yang cukup untuk merancang berbagai media pembelajaran. Dengan minimnya pemanfaatan media pembelajaran, mengakibatkan ketuntasan KKM (75) untuk materi tersebut masih < 50%. Berdasarkan hasil wawancara dari 5 sekolah SMA tersebut, guru masih mengandalkan alat peraga (model-model organ tubuh dan rangka tubuh manusia) dan video yang disediakan oleh sekolah, sedangkan charta,.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. gambar-gambar, LKS dan PowerPoint merupakan media mengajar rancangan guru yang diperoleh dan dipadukan dari beberapa sumber lain misalnya internet atau literatur, jadi guru memadukan hasil yang dirancang sendiri dan diperoleh dari sumber lainnya, alasannya jika guru hanya mengambil dari sumber-sumber yang tersedia di internet atau literatur maka materi atau gambar yang diperoleh kurang sesuai dan dapat membuat guru menjadi bingung. Akan tetapi, media mengajar tersebut cenderung membuat guru lebih aktif, oleh karena itu diperlukan suatu media yang dapat mengaktifkan peserta didik menjadi lebih semangat dan antusias. Contoh-contoh. media. pembelajaran. konvensional. (Ulartangga,. Domino, Teka Teki Silang, Monopoli, Remiquart, Tebak Gambar, Bowling, Puzzle, Estafet), belum sepenuhnya diterapkan oleh guru dalam mengajar sebab guru sendiri belum mengetahui jenis media apa saja yang termasuk dalam media pembelajaran konvensional. Guru mengatakan bahwa materi biologi di semester genap sangat banyak, namun ketersediaan waktu pembelajaran kurang, akibatnya guru tidak dapat merancang media pembelajaran yang menarik, padahal guru memiliki keinginan untuk merancang media pembelajaran, hanya saja guru belum menemukan media yang mudah dan menarik untuk dibuat serta ketersediaan waktu yang cukup. Selain itu, materi biologi seperti Sistem Koordinasi meliputi Sistem Indera dan Sistem Saraf, Sistem Ekskresi dan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia merupakan pokok bahasan yang paling banyak materinya namun sedikit akan gambar, menyebabkan guru kewalahan untuk menerangkan dan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. pemahaman peserta didik masih dianggap kurang, hal ini ditunjukkan dengan pencapaian KKM rata-rata di 5 SMA masih rendah (<50%) terutama untuk 3 pokok bahasan tersebut, walau dalam kegiatan pembelajaran, guru pernah menerapkan sistem diskusi kelompok, presentasi kelompok dan demonstrasi, tetapi hal ini belum dirasa cukup efektif oleh guru. Berdasarkan kondisi tersebut, guru mengharapkan media pembelajaran yang dapat membantu guru untuk menjelaskan materi biologi Sistem Koordinasi, Sistem Ekskresi dan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia secara lebih mudah dan menarik serta cara pembuatannya mudah dari segi bahan, alat, bentuk/ukuran dan penggunaannya seperti media puzzle, ulartangga, estafet, bowling dan domino, sehingga partisipasi peserta didik lebih tinggi dan proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan pencapaian nilai KKM diatas rata-rata. Untuk itu, peneliti mencoba untuk mengembangkan media pembelajaran yang termasuk dalam media pembelajaran konvensional sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik pada sekolah SMA di Yogyakarta dengan Judul Penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional untuk Materi Biologi Semester Genap Kelas XI SMA”.. B.. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran konvensional yang sudah ada dan menyediakan alternatif lain untuk materi biologi semester genap kelas XI SMA ? 2. Bagaimana kualitas produk pengembangan media pembelajaran konvensional untuk materi biologi semester genap kelas XI SMA ?. C.. Batasan Masalah Mengingat banyaknya media pembelajaran konvensional yang dibutuhkan oleh guru dan supaya penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik maka peneliti membatasi masalah pada hal-hal berikut : 1. Produk media pembelajaran konvensional yang dikembangkan adalah media ulartangga, estafet dan domino. Selain itu, peneliti juga akan mengembangkan media pembelajaran konvensional yang sudah ada seperti segitiga puzzle dan kartu menjodohkan berurutan. 2. Materi biologi yang akan dibantu dengan penggunaan media pembelajaran konvensional yaitu materi biologi kelas XI SMA “Sistem Koordinasi dan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia”. D.. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan ini adalah : 1. Untuk. mengetahui. langkah-langkah. pengembangan. media. pembelajaran konvensional untuk materi biologi semester genap kelas XI SMA.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk pengembangan media pembelajaran konvensional untuk materi biologi semester genap kelas XI SMA. E.. Manfaat Peneltian Adapun manfaat dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Guru Melalui penelitian dan pengembangan media pembelajaran konvensional ini diharapkan dapat menjadi contoh salah satu alternatif untuk mengajar materi biologi semester genap kelas XI SMA menjadi lebih menarik dan menyenangkan 2. Bagi Sekolah Dapat. menjadi. referensi. baru. untuk. selanjutnya. dalam. pengembangan media pembelajaran konvensional untuk materi biologi semester genap kelas XI SMA 3. Bagi Peneliti Penelitian dan pengembangan ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional untuk materi biologi semester genap kelas XI SMA 4. Bagi Prodi Pendidikan Biologi USD Penelitian dan pengembangan media pembelajaran konvensional ini dapat menambah pustaka baru.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. A.. Teori yang Mendukung 1. Belajar Menurut Winkel (2014) belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati seseorang dari luar karena belajar ialah bagian dari suatu proses mental yang terjadi didalam diri seseorang. Belajar adalah proses untuk memperoleh suatu pengetahuan baru, melatih dan meningkatkan keterampilan dan mengupayakan sikap serta perilaku yang positif untuk memajukan kepribadian yang berkualitas. Menurut pemahaman sains konvensional, pengetahuan semata-mata diperoleh dari adanya pengalaman yang terjadi berulang kali. Pengetahuan dianggap telah ada, maka untuk memperoleh pengetahuan tersebut, peserta didik. harus menggali,. menemukan dan bereksplorasi (Suyono dan Hariyanto, 2011). Menurut Hosnan (2014) belajar pada hakikatnya dipandang sebagai proses yang diarahkan pada pencapaian tujuan melalui berbagai pengalaman yang diciptakan guru. Kegiatan belajar diarahkan oleh guru agar tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran yang melibatkan pengalaman dapat tercapai. Proses belajar dimaknai sebagai kegiatan aktif peserta didik untuk membangun pemahamannya maka guru bertanggung jawab untuk mengupayakan situasi yang mendorong. 13.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. motivasi peserta didik untuk belajar. Proses belajar tidak hanya memberikan dan menyalurkan suatu pengetahuan baru kepada peserta didik saja tetapi membutuhkan interaksi nyata yang aktif. Belajar akan bermakna jika dalam proses pembelajaran, peserta didik terlibat secara aktif dalam memperoleh pengetahuan baru sesuai dengan minat dan bakatnya (Suyono dan Hariyanto, 2011). 2. Pembelajaran Pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk/arahan dan mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, aktivitas belajar atau mengajarkan sehingga peserta didik mau belajar (Uno dan Mohamad, 2011). Istilah “pembelajaran”. mengandung. makna. yang. lebih. luas. daripada. “mengajar”. Pembelajaran ialah suatu upaya secara terarah dan terencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Siregar dan Nara, 2010). Maka proses pembelajaran merupakan proses interaksi/timbal balik. Dalam pembelajaran, proses interaksi akan terjadi jika melibatkan tiga komponen pokok yaitu guru sebagai pengirim pesan/pengetahuan, peserta didik sebagai penerima pesan/pengetahuan dan materi pelajaran sebagai bagian dari pesan/pengetahuan. Pada proses belajar mengajar terkadang materi pelajaran yang disampaikan guru tidak sepenuhnya dapat diterima atau dimengerti oleh peserta didik bahkan keseluruhan materi pelajaran yang diberikan tidak dapat dipahami dengan baik. Maka peran guru sangat penting untuk.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. meminimalkan dan menghindari hal tersebut dengan mengupayakan dan menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan media dan sumber belajar (Sanjaya, 2006). 3. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Media merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu “Medius” yang berarti tengah atau pengantar, tetapi pengertian media dalam proses pembelajaran sering diartikan sebagai media atau alat untuk menggali, menemukan, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Selain itu. media dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan pesan/pengetahuan, mendorong pikiran dan sikap serta kemauan peserta didik agar termotivasi dalam belajar (Angkowo dan Kosasih, 2007). Media pembelajaran juga merupakan alat bantu yang digunakan untuk mendukung aktivitas belajar mengajar secara mudah, menarik dan efisien (Hanafiah dan Suhana, 2009).. B.. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, ada dua unsur yang amat penting yakni metode dan media pembelajaran. Pemilihan metode tertentu akan mempengaruhi jenis media yang sesuai dengan metode tersebut. Media pembelajaran dikembangkan berdasarkan tujuan dan bahan kajian yang diharapkan. Media pembelajaran dikembangkan karena memiliki fungsi.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat membantu dan mendukung lingkungan belajar peserta didik, memperjelas penyampaian materi pelajaran agar tidak bersifat verbal atau kata-kata lisan dan tertulis saja. Media yang digunakan secara bervariasi, menarik dan mudah dapat mendorong peserta didik lebih aktif dan termotivasi dalam belajar (Angkowo dan Kosasih, 2007). Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat serta motivasi yang baru. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan atau isi pelajaran pada saat itu. Di samping itu, media pembelajaran juga dapat menyajikan materi pelajaran dengan mudah, menarik, membantu peserta didik meningkatkan pemahaman serta membangkitkan motivasi dan minat peserta didik dalam belajar. Inilah pentingnya pemahaman guru tentang fungsi dan manfaat media di dalam belajar. Selama ini media dianggap seolah-olah sebagai pelengkap, padahal banyak kendala dalam belajar yang bisa teratasi dengan kreativitas guru, yakni menghadirkan media. Dengan begitu, para peserta didik diharapkan dapat lebih terlibat di dalam proses pembelajaran. Pancaindera berperan sebagai pintu masuk untuk menuju aktivitas mental, emosional dan intelektual peserta didik untuk dapat memahami dan mengaplikasikan materi pelajaran. Pembelajaran yang berhasil sekaligus menyenangkan memerlukan media pembelajaran. Media pembelajaran juga berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Penentuan media pembelajaran harus.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. dipilih, disaring dan diselaraskan dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, hendaknya dipilih media/alat bantu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Menarik perhatian dan minat peserta didik serta dapat mengurangi verbalisme 2. Sederhana, mudah digunakan dan dirawat serta dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitarnya. Salah satu prinsip belajar menyatakan bahwa makin banyak media pembelajaran yang dimanfaatkan secara tepat, makin besar daya serap peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya. Dengan demikian, dalam pembelajaran, guru harus menggunakan berbagai media belajar dan memanfaatkannya secara tepat. Memanfaatkan media pembelajaran secara tepat artinya dapat memilih alat yang cocok dengan materi yang dibahas dan mendemonstrasikan media tersebut pada saat yang tepat sehingga dapat berfungsi dalam memperjelas konsep/materi pelajaran (Kosasih, 2014). Secara umum, kedudukan media dalam sistem pembelajaran sebagai berikut: 1. Alat bantu; 2. Alat penyalur pesan; 3. Alat penguatan; dan 4. Wakil guru dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas dan menarik..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Dalam pendidikan, media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karenanya, informasi yang terdapat dalam media harus dapat melibatkan peserta didik, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Media. pembelajaran. harus. dapat. memberikan. pengalaman. yang. menyenangkan dan memenuhi kebutuhan peserta didik karena setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda (Kustandi dan Sutjipto, 2011). Kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa kendala yang dirasakan oleh guru dalam pengembangan media pembelajaran, salah satunya adanya keterbatasan dalam merancang dan menyusun media pembelajaran serta belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk membuat sebuah media. Berbagai faktor yang menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar terkait dengan hasil pengembangan media pembelajaran, antara lain : 1. Guru kurang mengetahui cara membuat media pembelajaran 2. Penggunaan media pembelajaran oleh guru sangat terbatas sehingga kurang membantu dalam penguasaan materi yang diajarkan 3. Media pembelajaran yang dirancang kurang bervariasi.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. Menurut Hosnan (2014) penggunaan media pada proses belajar mengajar akan memberikan hasil yang optimal apabila digunakan secara tepat jika sesuai dengan materi pelajaran. Adapun beberapa kriteria pemilihan media sebagai berikut : 1. Media pembelajaran dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran 2. Media pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan peserta didik 3. Media yang digunakan hendaknya bisa digunakan sesuai dengan fungsinya 4. Alat/bahan yang digunakan untuk membuat media pembelajaran terjangkau dari segi harga dan cara membuat serta waktu dalam merancang dan menggunakannya 5. Media yang dipilih hendaknya disenangi oleh guru dan peserta didik Dalam memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik bukan sesuatu yang mudah, maka peran media pembelajaran sangat penting digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui media pembelajaran, hal yang bersifat abstrak bisa menjadi lebih jelas dan sederhana. Maka secara khusus, media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan sebagai berikut (Sanjaya, 2008) : 1. Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan materi pelajaran yang bersifat abstrak sehingga mudah dipahami peserta didik dan dapat mengurangi verbalisme 2. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. 3. Media pembelajaran memiliki nilai praktis (mengatasi keterbatasan pengalaman. peserta. didik,. mengatasi. batas. ruang. kelas,. membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar dengan baik, membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dalam menggunakan media belajar, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media belajar tersebut dapat mencapai hasil yang baik (Kosasih, 2014). Menurut Nana Sudjana (dalam Kosasih, 2014), prinsip-prinsip penggunaan media belajar adalah sebagai berikut : 1. Ketepatan menggunakan jenis media yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran yang telah didesain 2. Ketepatan cara penyajian, dan 3. Ketepatan waktu dan situasi Menurut Arsyad (2014) mengemukakan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut : 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan/materi pelajaran sehingga dapat mendukung proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian sehingga peserta didik termotivasi dan semangat dalam belajar 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. C.. Media Pembelajaran Konvensional 1. Pengertian Media Pembelajaran Konvensional Pada media pembelajaran konvensional, kata “konvensional” berarti sederhana dan dapat dikatakan sebagai suatu media pembelajaran yang masih sederhana dan tidak menggunakan teknologi canggih ditinjau dari segi bahan, cara pembuatannya, bentuk, harga dan penggunaannya. Media pembelajaran konvensional dapat dijadikan salah satu alternatif bagi para guru dalam mengajar sebab guru dapat menuangkan berbagai ide kreatif dan merancang media pembelajaran yang bersifat menarik dan praktis. Selain media yang dirancang guru dapat membantu proses belajar mengajar, peserta didik juga akan merasa senang dengan menjadi lebih aktif dan antusias. Dalam hal ini, media pembelajaran konvensional yang dimaksud yaitu media yang menerapkan permainan yang dibuat secara konvensional seperti puzzle, ular tangga, domino, monopoli, TTS, estafet, remiquart, bowling dan TGT. Melalui pemanfaatan media pembelajaran konvensional, guru menjadi lebih kreatif merancang suatu pembelajaran dengan berbantuan media permainan sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dan termotivasi.. a. Macam-macam Media Pembelajaran Konvensional Berikut ini merupakan beberapa media yang termasuk dalam media pembelajaran konvensional (media permainan) yaitu :.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. 1. Ular tangga Ular tangga merupakan salah satu jenis permainan tradisional yang terkenal pada masyarakat luas. Media ular tangga biasanya terdiri dari beberan (berisi petak-petak yang diberi angka, gambar ular, gambar tangga), bidak sebagai tanda pemain, dadu dan kartu soal. Pada umumnya, prinsip dalam menggunakan media ular tangga yaitu dilakukan oleh beberapa orang dan dimainkan secara bergilir dengan menjalankan bidak sesuai jumlah angka yang diperoleh dari dadu saat dilempar kemudian menjawab soal secara tepat (Solichin, 2012). Dalam media ular tangga tentu memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : Kelebihan media ini sebagai berikut :  Media ular tangga menarik dan mudah untuk dimainkan peserta didik  Dapat. meningkatkan. antusias. peserta. didik. dalam. menjawab pertanyaan  Media ular tangga dapat meningkatkan semangat peserta didik dalam bermain karena pada media terdapat beberapa gambar.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Kekurangan media ini adalah :  Dapat. menimbulkan. kejenuhan. karena. banyaknya. pertanyaan yang akan ditemui peserta didik  Tanpa pengawasan yang intensif dari guru, peserta didik dapat mudah terjebak dalam permainan ular tangganya saja tanpa bisa menyerap nilai-nilai atau tujuan digunakannya media pembelajaran ini (Solichin, 2012). Walaupun media pembelajaran berupa permainan ular tangga tersebut memiliki beberapa kekurangan, namun perlu untuk dikembangkan. Untuk meminimalkan kekurangan tersebut maka dalam pengembangan media ular tangga dirancang dengan variasi yang berbeda dari media ular tangga pada umumnya. Variasi tersebut diantaranya :  Prosedur. atau. aturan. permainan. yang. seru. dan. menyenangkan  Soal-soal bervariasi yang terdiri dari gambar ataupun konsep  Bentuk media yang menarik yang memadukan antara gambar, konsep, warna dan ukuran. Gambar yang termuat dalam media ular tangga disesuaikan dengan materi pelajaran biologi semester genap kelas XI SMA.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. 2. Estafet Estafet termasuk salah satu kegiatan yang cukup menantang karena memerlukan kecepatan dan ketepatan saat melakukannya misalnya saat mengikuti lari estafet atau berlomba antar kelompok menyelesaikan tongkat estafet pada garis finish. Estafet. dalam. memadukan. pembelajaran. materi. sering diaplikasikan. pelajaran. untuk. membuat. dengan proses. pembelajaran semakin menarik dan menyenangkan. Suprijono (2009) mengungkapkan bahwa estafet dapat membuat peserta didik berani menyampaikan ide/gagasannya. Saat proses pembelajaran berlangsung, guru membangkitkan motivasi peserta didik dengan melakukan apersepsi dan menggali pengetahuan awalnya, kemudian melalui permainan estafet peserta didik ditugaskan untuk menjawab soal secara cepat dan tepat bersama kelompok yang sudah dibentuk, lalu setelah menyelesaikannya maka guru dapat mengklarifikasi setiap jawaban peserta didik. Pembelajaran yang menerapkan permainan estafet dapat menciptakan suasana menyenangkan dan membuat peserta didik terlibat. lebih. aktif. dan. berani. untuk. menyampaikan. ide/gagasannya saat pembelajaran berlangsung. Pada media estafet tentu memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: Kelebihan media ini adalah :.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25.  Peserta didik lebih aktif  Melatih pemahaman peserta didik  Dapat. menciptakan. menyenangkan. dan. kegiatan mendorong. pembelajaran. yang. peserta. lebih. didik. termotivasi untuk belajar (Wardani, 2013) Kekurangan media ini adalah :  Desain media pada umumnya berupa kartu biasa ataupun tongkat pertanyaan  Memungkinkan keadaan menjadi gaduh dan terjadinya kecurangan bila tidak ada pengawasan guru dalam kegiatan permainan berlangsung Media pembelajaran yang dirancang tentu memiliki kelebihan. dan. kekurangan,. namun. untuk. meminimalkan. kekurangan tersebut maka media berupa permainan estafet ini dikembangkan dengan mengupayakan variasi yang dapat dijadikan sarana untuk menunjang proses pembelajaran. Variasi media permainan estafet yaitu sebagai berikut :  Mencakup sebagian besar materi yang akan dibelajarkan  Memuat. istilah. ilmiah. sesuai. dengan. materi. yang. dibelajarkan  Terdapat beberapa soal yang terlebih dulu dikerjakan oleh peserta didik guna menstimulasi pemahaman kognitifnya.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26.  Bentuk media didesain dengan menarik dengan memadukan warna dan gambar yang sesuai 3. Domino Permainan domino pada umumnya merupakan sebuah permainan yang menggunakan kartu yang terbuat dari kertas sedikit tebal dengan ukuran kecil dan bentuk seperti persegi panjang. Setiap kartu dibagi menjadi dua bidang yang memiliki nilai angka 1-6 berbentuk bulat. Permainan domino dapat dimainkan oleh 4 orang namun juga bisa lebih. Cara bermain kartu domino yaitu dengan meletakkan kartu domino yang nilainya paling kecil kemudian diikuti oleh pemain lain untuk menyambungkan setiap nilai yang bersesuaian sehingga membentuk suatu pola yang tidak terputus. Permainan kartu domino memiliki banyak kemungkinan, sehingga nantinya pemain harus menentukan pilihan kartu mana yang akan dimainkan. Permainan berakhir ditandai jika ada pemain yang kartu dominonya sudah habis dan pemenang ditentukan apabila memiliki nilai yang paling kecil. Pada media domino tentu memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : Kelebihan media ini yaitu :  Media ini memancing peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27.  Media ini bisa diaplikasikan untuk permainan sehingga membuat peserta didik tidak mudah bosan  Mudah dan praktis dibawa kemana-mana Kekurangan media ini yaitu :  Keadaan kurang terkontrol bila kurangnya pengawasan guru dalam proses permainan  Ukuran media disesuaikan mengikuti penggunaan bermain pada kelas besar atau kelas kecil Dengan demikian, untuk meminimalisir kekurangan yang ada maka media yang dikembangkan akan diberikan variasi yang unik dan menarik. Variasi media permainan domino diantaranya :  Memuat istilah ilmiah yang beragam sesuai dengan yang dibelajarkan  Memadukan gambar, ukuran dan warna yang sesuai  Tata cara bermain dipadukan dengan soal-soal yang harus dijawab sehingga meningkatkan konsentrasi dan tingkat pemahaman yang tinggi Selain ketiga macam media pembelajaran konvensional tersebut, adapun media pembelajaran konvensional yang tak kalah. menarik. yang. dapat. dikembangkan. yaitu. kartu. menjodohkan berurutan dan segitiga puzzle. Jenis media kartu.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. menjodohkan berurutan ini tentu berupa kartu yang dapat dimainkan oleh kelompok kecil maupun kelompok besar. Kartu yang didesain/dibuat pada umumnya berbentuk persegi panjang atau mengikuti kebutuhan yang diinginkan begitupun dengan jumlah kartu. Setiap kartu memiliki 2 sisi yang berisi pertanyaan/pernyataan yang menjelaskan atau melengkapi jawaban pada kartu lainnya, sehingga cara bermainnya dapat dijodohkan/dipasangkan sesuai pasangannya yang benar secara berurutan sebab setiap kartu hanya memiliki 1 pasang kartu yang cocok. Sedangkan, pada media segitiga puzzle merupakan media layaknya puzzle pada umumnya, hanya saja potongan kartu puzzle dibuat berbentuk segitiga yang tiap sisinya berisi konsep atau gambar sesuai dengan materi yang dibelajarkan. Potongan kartu segitiga puzzle dibuat sejumlah 9 buah kartu berukuran sedang/kecil lalu disusun membentuk ukuran segitiga puzzle yang. besar. dengan. cara. setiap. potongan. kartu. dicocokkan/dipasangkan dengan jawaban pada tiap sisi secara tepat. Kedua media tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : Kelebihan kedua media yaitu :  Melatih penguasaan materi.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29.  Meningkatkan cara berpikir tingkat tinggi dan melatih konsentrasi  Mudah dan praktis dibawa kemana-mana  Memadukan gambar sehingga peserta didik tidak mudah bosan Kekurangannya yaitu :  Apabila. kurang. berkonsentrasi. maka. kemungkinan. menjawab salah akan tinggi  Guru harus mendampingi serta mengoreksi jawaban saat jalannya permainan sebab jika peserta didik salah menjodohkan/memasangkan. tiap. sisi. jawaban. secara. berurutan pada potongan kartu segitiga puzzle maka permainan tidak dapat dilanjutkan.. 2. Pembelajaran Biologi Semester Genap untuk Kelas XI SMA Biologi merupakan salah satu ilmu dasar yang ikut menentukan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan mempelajarinya maka akan memperoleh pemikiran-pemikiran yang kritis, sistematis serta mampu memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran biologi kelas XI SMA di semester genap maka akan dipelajari pokok-pokok bahasan sebagai berikut :.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. . Sistem Pencernaan Makanan. . Sistem Pernapasan. . Sistem Ekskresi. . Sistem Koordinasi. . Sistem Reproduksi. . Sistem Kekebalan Tubuh Manusia. a. Materi Biologi di SMA Pada penelitian pengembangan ini, peneliti memilih materi Sistem Koordinasi dan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia karena merupakan materi yang dianggap cukup sulit oleh peserta didik kelas XI SMA. Berikut adalah deskripsi materi yang akan dibantu dengan pemanfaatan media pembelajaran konvensional : 1. Sistem Koordinasi Sistem Koordinasi merupakan materi biologi semester genap kelas XI SMA yang harus dicapai sesuai pada kompetensi dasar 3.6 yaitu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin dan penginderaan). Pada materi ini akan membahas pokok bahasan sebagai berikut (Irnaningtyas, 2014): . Sistem Saraf pada Manusia meliputi : Neuron (sel saraf), Sel Neuroglia, Sinapsis, Impuls Saraf, Gerak Sadar dan.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Refleks, Mekanisme Penghantaran Impuls, Sistem Saraf Pusat (SSP), Sistem Saraf Tepi (SST), . Sistem. Endokrin. meliputi. :. Karakteristik. Kelenjar. Endokrin, Kelenjar Endokrin dan Sekresi Hormon, . Perbedaan Sistem Saraf dengan Sistem Endokrin. . Sistem Indera meliputi : Indera Penglihat (Mata), Indera Pembau (Hidung), Indera Pengecap (Lidah), Indera Pendengar (Telinga), Indera Peraba (Kulit). 2. Sistem Kekebalan Tubuh Manusia merupakan materi biologi semester genap kelas XI SMA yang harus dicapai sesuai pada kompetensi dasar 3.8 yaitu menjelaskan mekanisme kekebalan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit. Pada materi ini akan dibahas pokok bahasan sebagai berikut (Irnaningtyas, 2014) : . Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh Manusia. . Mekanisme. Kekebalan. Tubuh. Manusia. meliputi. :. Kekebalan Nonspesifik dan Kekebalan Spesifik . Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh Manusia. . Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia meliputi : Hipersensitivitas Imunodefisiensi. (Alergi),. Penyakit. Autoimun. dan.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. D.. Hasil Penelitian yang Relevan Pada bagian hasil yang relevan, akan dipaparkan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan yang peneliti lakukan. Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2014) yang meneliti tentang pengembangan media pembelajaran permainan ular tangga biologi pada materi keanekaragaman hayati untuk peserta didik kelas X SMA. Pengembangan dilakukan dengan model prosedural yaitu ADDIE yang terdiri dari beberapa tahap meliputi : tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, tahap implementasi dan tahap evaluasi. Instrumen yang digunakan yaitu angket meliputi : angket validasi media, angket validasi materi oleh ahli materi dan angket uji coba kelompok kecil. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran dilakukan dengan lima tahapan yaitu tahap analisis (analisis kebutuhan terkait hubungan antara karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran, media solutif), tahap desain (desain papan permainan ular tangga, desain kartu soal, kunci jawaban dan materi, desain aturan permainan dan desain struktur materi), tahap pengembangan (membuat seperangkat permainan ular tangga beserta aturan permainannya sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran keanekaragaman hayati), tahap implementasi (uji coba kelompok kecil) dan tahap evaluasi (evaluasi formatif dilakukan oleh pembimbing dan evaluasi sumatif ialah hasil validasi dan uji coba produk pada kelompok kecil). Kualitas media berupa media ular tangga biologi yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. dan mencapai 100% dari segi desain media dan 100% dari segi manfaatnya dalam penyampaian materi. Berikutnya adalah penelitian menurut Arif Susanto, Raharjo dan Muji Sri Prastiwi (2012) yang mengembangkan media permainan monopoli sebagai media pembelajaran sub materi sel pada peserta didik SMA kelas XI IPA semester 1 pada materi sel. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan 4 D model sampai tahap pengembangan (Develope) yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap Define (Pendefinisian), tahap Design (Perancangan), tahap Develope (Pengembangan) dan tahap Desseminate (Penyebaran). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar angket penilaian kelayakan media. Lembar penilaian kelayakan media ditelaah oleh ahli media, dosen biologi dan guru biologi. Hasil penelitian akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa kualitas media permainan monopoli layak dan dapat diimplementasikan untuk kegiatan belajar mengajar pada materi struktur dan fungsi sel dengan mendapatkan validitas secara teoritis dengan kelayakan aspek format media 90%, aspek visual 94%, aspek fungsi/kualitas media 92,86& dan aspek kejelasan media dalam penyajian konsep 88,33%.. E.. Kerangka Berpikir Dalam konsep pembelajaran modern, guru hanya sebagai fasilitator yang mendampingi dan membimbing peserta didik dalam belajar sedangkan.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. peserta didik lebih ditekankan untuk menjadi lebih aktif, terampil dan mandiri. Dalam pembelajaran Biologi saat ini, guru hanya berpedoman pada buku dan menggunakan media seperti PPT dan mengandalkan alat peraga untuk membantu guru saat mengajar. Namun, untuk beberapa materi biologi semester genap kelas XI SMA yang cukup sulit dan abstrak, maka media ataupun alat peraga yang digunakan oleh guru kurang membantu peserta didik untuk lebih memahami dan lebih aktif. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu media pembelajaran yang memfasilitasi guru dan peserta didik untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan. alasan. tersebut,. maka. peneliti. mencoba. untuk. mengembangkan media berupa media pembelajaran konvensional untuk materi biologi semester genap kelas XI SMA dengan langkah penelitian dan pengembangan model Kemp dan prosedur penelitian Research and Development model Borg dan Gall. Berdasarkan wawancara terkait analisis kebutuhan di 5 SMA yang ada di Yogyakarta maka materi biologi semester genap kelas XI yang akan dibantu dengan media pembelajaran konvensional yaitu Sistem Koordinasi dan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia. Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti berupa media Ular Tangga, Gelang Estafet, Domino 1 Dimensi, Segitiga Puzzle, Kartu Menjodohkan Berurutan dan Kartu Estafet. Namun produk media tersebut memiliki beberapa kelemahan antara lain : tanpa pengawasan yang intensif dari guru, peserta didik dapat mudah terjebak dalam permainannya saja tanpa bisa menyerap makna dan tujuan yang hendak dicapai, bila kurang fokus maka.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. kemungkinan menjawab salah tinggi dan dapat menimbulkan kejenuhan karena banyaknya soal. Maka, untuk meminimalkan kekurangan tersebut, media yang dikembangkan pun mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu : didesain dengan tampilan yang menarik dengan memadukan yang kontekstual, konsep, warna, bentuk dan ukuran yang serasi, dirancang dengan memperhatikan aspek kognitif, psikomotorik dan afektif serta dapat menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik sehingga lebih menyenangkan, semangat dan termotivasi dalam belajar. Pengembangan media pembelajaran konvensional yang dilakukan oleh peneliti juga mengacu pada penelitian yang sudah ada untuk lebih mendukung dalam merancang media yang diharapkan..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka dijadikan sebagai acuan dasar untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Berikut ini merupakan gambar bagan kerangka berpikir. Media Pembelajaran Konvensional. Analisis Kebutuhan. 1. Pengertian media pembelajaran konvensional Guru masih 2. Media pembelajaran konvensional berupa ular membutuhkan contoh tangga, gelang estafet, domino 1 dimensi, media pembelajaran segitiga puzzle, kartu menjodohkan berurutan konvensional untuk dan kartu estafet materi biologi semester 3. Materi biologi semester genap kelas XI SMA genap kelas XI SMA yaitu sistem koordinasi dan sistem kekebalan tubuh manusia 4. Pengembangan media pembelajaran Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Media pembelajaran konvensional berupa ular tangga, gelang estafet, domino 1 dimensi, segitiga puzzle, kartu menjodohkan berurutan dan kartu estafet memuat materi berdasarkan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan RPP dan LKS 2. Media pembelajaran konvensional didesain dengan tampilan yang menarik dengan memadukan gambar yang kontekstual, konsep, warna, bentuk dan ukuran yang serasi 3. Media pembelajaran konvensional dirancang dengan memperhatikan aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik 4. Media pembelajaran konvensional dirancang untuk menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik Gambar bagan 2.1. Kerangka Berpikir.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. F.. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan terkait dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah : 1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan media pembelajaran konvensional untuk materi biologi semseter genap kelas XI SMA ? 2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran konvensional untuk materi biologi semester genap kelas XI SMA : a) Menurut pakar media pembelajaran b) Menurut guru biologi kelas XI SMA.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III. METODE PENELITIAN. A.. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan yaitu Research and Development yaitu metode penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Mengembangkan produk dalam arti yang luas dapat berupa memperbarui produk yang telah ada (sehingga menjadi lebih praktis, efektif dan efisien) atau menciptakan produk baru (yang sebelumnya belum pernah ada). (Sugiyono, 2015) Penelitian dan pengembangan berfungsi untuk mengembangkan dan memvalidasi produk. Memvalidasi produk berarti produk itu telah ada dan peneliti mengembangkan dan menguji kualitas dan kelayakannya atau merancang produk baru kemudian divalidasi untuk diuji kualitas dan kelayakannya. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2013) terdapat sepuluh langkah-langkah penelitian dan pengembangan yaitu sebagai berikut : 1. Potensi dan Masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memilki nilai tambah. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Namun, masalah. juga. dapat. dijadikan. 38. potensi. apabila. kita. dapat.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. mendayagunakannya. Potensi dan masalah yang dipaparkan harus ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu. 2. Mengumpulkan Informasi Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual maka perlu dikumpulkan sejumlah informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Maka diperlukan metode yang sesuai atau tergantung dari permasalahan dan kebutuhan yang hendak dicapai. 3. Desain produk Dalam penelitian Research and Development, produk yang akan dihasilkan sangat bermacam-macam. Desain produk harus diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk membuat/merancang dan menilai 4. Validasi desain Produk yang telah dikembangkan selanjutnya akan melalui tahap validasi desain yaitu suatu proses kegiatan untuk menilai kualitas dan kelayakan produk, apakah produk yang dikembangkan akan lebih efektif dan layak digunakan dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya 5. Perbaikan Desain Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya diminimalkan dengan cara memperbaiki desain produk. 6. Uji Coba Produk Produk yang telah diperbaiki dan divalidasi selanjutnya dapat diuji coba untuk diterapkan pada kelompok terbatas. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang dihasilkan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan produk sebelumnya. 7. Revisi Produk Pengujian. produk. pada. sampel. yang. terbatas. tersebut. menunjukkan bahwa kualitas produk baru ternyata lebih baik dari produk lama. Produk baru yang telah diterapkan pada kelompok terbatas masih perlu direvisi agar dapat mengurangi kelemahan dalam pembuatan. atau. penggunaannya.. Setelah. direvisi. maka. perlu. diujicobakan lagi untuk meninjau kembali kelemahannya untuk segera diperbaiki. Setelah diperbaiki maka produk dapat diproduksi secara masal atau digunakan pada kelompok yang lebih luas..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam menerapkannya, produk baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian sebaiknya peneliti selalu mengevaluasi produk baru untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam penggunaan metode R&D : Potensi dan Masalah. Produksi Masal. Mengumpulkan Informasi. Revisi Produk. Desain Produk. Uji Coba Pemakaian. Validasi Desain. Revisi Produk. Perbaikan Desain. Uji Coba Produk. Gambar Bagan 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran konvensional untuk materi biologi semester genap kelas XI SMA. Namun, penelitian ini dibatasi sampai pada tahap 5 (perbaikan/revisi desain) untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang dikembangkan dalam membantu guru saat mengajar pada materi Biologi di semester genap kelas XI SMA.. B.. Prosedur Pengembangan Penelitian. ini. menggunakan. prosedur. pengembangan. yang. menghasilkan desain produk final berupa media pembelajaran konvensional..

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Prosedur pengembangan yang digunakan oleh peneliti didasarkan oleh prosedur atau langkah-langkah pengembangan Borg dan Gall. Dalam penelitian ini dibatasi hanya sampai pada lima langkah pengembangan saja karena keterbatasan waktu penelitian. Lima langkah pengembangan ini yaitu tahap (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain oleh para ahli dan (5) revisi desain yang akan menghasilkan produk akhir yang berkualitas. Selanjutnya, penelitian pengembangan ini akan divalidasi oleh para ahli yaitu ahli media pembelajaran konvensional dan guru Biologi kelas XI SMA untuk menilai apakah produk akhir berupa media pembelajaran konvensional layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Untuk menjelaskan lebih detail, maka peneliti memerinci lima tahapan proses pengembangan yang akan dilakukan sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Dalam mengumpulkan informasi/data pada penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi yang ada bila salah didayagunakan maka akan berkembang menjadi masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah maka peneliti melakukan analisis kebutuhan terkait media pembelajaran konvensional. Analisis kebutuhan dilakukan pada tanggal 1 dan 9 Februari 2016 dengan cara mewawancarai langsung lima guru Biologi kelas XI di 5 SMA yang ada di Yogyakarta..

Gambar

Gambar bagan 2.1. Kerangka Berpikir Media Pembelajaran Konvensional
Gambar Bagan 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&amp;D
Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.2. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya teknologi android yang sedang berkembang pesat ini penulis ingin membuat sebuah aplikasi mengenai perhitungan pembagian harta waris sesuai syariat Islam

l. mencuri barang teman. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan remaja di SMK Negeri 1 Bone Raya, Bersifat Preventif yaitu: Kegiatan Ramadhan,

Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi ERP yang terdiri dari manfaat operasional, taktis, dan strategis berpengaruh signifikan terhadap kinerja SCM yang terdiri dari

[r]

Bandung, contohnya seperti Sapu Lidi Cafe yang menghadirkan nuansa pesawahan di tengah kota Bandung, Indischetafel Cafe yang mengusung konsep era kolonial Belanda,

Perekrutan karyawan untuk ditempatkan pada suatu jabatan sering terjadi pada suatu instansi pemerintahan maupun swasta, dimana dalam perekrutan karyawan tersebut selain berguna

Berdasarkan analisis kesesuaian lahan melalui metode overlay, maka dapat disimpulkan bahwa buah manggis, rambutan, sirsak dan semangka bias dikembangkan di Kecamatan

Kegiatan penelitian pada kelas eksperimen mengembangkan perkembangan sosial anak dengan permainan outbound sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan pemberian tugas