• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERATURAN DAERAH

KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI HALMAHERA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 127 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi Jasa Usaha merupakan kewenangan Daerah Kabupaten/Kota yang dapat dipungut Retribusinya;

b. bahwa Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah juga memberikan kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memungut Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan, Retribusi Tempat Pelelangan, Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, dan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah raga. c. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Tengah Nomor 12 Tahun 2006 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Perda Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tempat Khusus Parkir, Perda Nomor 31 Tahun 2006 tentang Retribusi Terminal, Perda Nomor 36 Tahun 2006 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan dan Perda Nomor 37 Tahun 2004 tentang Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah dinyatakan tidak berlaku lagi;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a, b, dan huruf c perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1990 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Halmahera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3460);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

(2)

2

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan di Propinsi Maluku Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3984);

5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3684);

6. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 43899;.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia I Nomor 3209);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

(3)

3

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH dan

BUPATI HALMAHERA TENGAH MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA. BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Halmahera Tengah.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati berserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.

3. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Halmahera Tengah.

4. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu di Bidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Halmahera Tengah, yang selanjutnya disingkat DPRD, adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Daerah Kabupaten Halmahera Tengah.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah.

7. Peraturan Daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten Halmahera Tengah dengan persetujuan bersama Bupati.

8. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan Uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah Kabupaten Halmahera Tengah.

9. Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas Jasa atau pemberian Izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah daerah untuk kepentingan orang Pribadi atau Badan.

10. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau

(4)

4

organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

11. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas Pemakaian Kekayaan Daerah.

12. Retribusi Pasar grosir dan/atau Pertokoan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa penyediaan fasilitas pasar grosir dan atau pertokoan yang dikontrakkan, yang disediakan atau diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

13. Retribusi Tempat pelelangan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa usaha penggunaan Tempat Pelelangan beserta sarana dan prasarana yang disediakan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan ;

14. Retribusi Terminal yang selanjutnya retribusi adalah pelayanan atas penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang bis umum dan mobil barang, tempat kegiatan usaha, fasilitas lainnya di lingkungan terminal yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk pelayanan peron.

15. Retribusi Tempat Khusus Parkir yang selanjutnya Retribusi adalah Penyediaan tempat parkir yang secara khusus disediakan dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah yang meliputi pelataran / lingkungan parkir, taman, dan gedung parkir; 16. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa yang selanjutnya Retribusi

adalah penyediaan tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang dimiliki dan atau dikelola oleh Perusahaan Daerah dan pihak swasta;

17. Retribusi Rumah Potong Hewan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan ternak (sapi, kerbau dan kambing), termasuk pelayanan penyewaan kandang, pemakaian tempat pemotongan, pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong, pemeriksaan daging hewan setelah dipotong (keur master), pengangkutan daging dari Rumah Potong Hewan yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

18. Reribusi Pelayanan Kepelabuhan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran secara rutin dengan tarif tertentu terhadap jasa kegiatan pelayanan pada pelabuhan kapal dan tambat labuh di pelabuhan/dermaga/ pinggir pantai; 19. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga yang selanjutnya d isebut Retribusi

adalah Pembayaran terhadap penyediaan tempat rekreasi dan olahraga yang dimiliki atau dikelola oleh oleh Pemerintah Daerah.

20. Retribusi Penjualan Produksi usaha Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah hasil usaha dibidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan dan kelautan dalam bentuk benih/bibit dan hasil lainnya untuk melayani kebutuhan masyarakat.

21. Jasa adalah kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.

(5)

5

22. Jasa Usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial kerena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.

23. Subjek Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau badan yang mengunakan/menikmati pelayanan Jasa Usaha yang bersangkutan.

24. Objek Retribusi Jasa Usaha adalah Pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial.

25. Wajib Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi Jasa Usaha. 26. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu

bagi wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

27. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD, adalah bukti pembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan mengunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati.

28. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang.

29. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKRDLB, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi kerena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak terhutang.

30. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD, adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.

31. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan retribusi dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah dan retribusi daerah.

32. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi yang terjadi seta menemukan tersangkannya.

(6)

6

BAB II

JENIS RETRIBUSI JASA USAHA Pasal 2

(1) Jenis Retribusi Jasa Usaha terdiri atas

a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoaan; c. Retribusi Tempat Pelelangan;

d. Retribusi Terminal;

e. Retribusi Tempat Khusus Parkir;

f. Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/Villa; g. Retribusi Rumah Potong Hewan;

h. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan; i. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga; j. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.

(2) Jenis Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat tidak dipungut apabila potensinya kurang memadai dan / atau disesuaikan dengan kebijakan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB III

RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 3

(1) Objek Retribusi adalah pelayanan pemberian hak pemakaian kekayaan Daerah untuk jangka waktu tertentu yang meliputi :

a. pemakaian gedung pertemuan; b. pemakaian rumah dinas;

c. pemakaian mesin potong rumput, genset, bus, mini bus (L. 300), dump truk, pick up, mobil siaran keliling dan mesin gilas;

d. pemakaian kursi plastik, kursi sova, tenda, e. sound system; dan

f. Sewa Pemakaian Konstruksi Tempat Reklame g. pemakaian Labor. dll

(7)

7

(2) Dikecualikan dari pengertian pemakaian kekayaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. pengunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut.

b. Bangunan Gedung yang terdapat di Desa/Kelurahan yang pembangunannya menggunakan dana swadaya masayarakat.

Pasal 4

(1) Subjek retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau badan yang mengunakan/menikmati Pemakaian Kekayaan Daerah.

(2) Wajib Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Pemekaian Kekayaan Daerah.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 5

(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis kekayaan dan jangka waktu pemakaian kekayaan Daerah.

(2) Masa retribusi adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan atau ditetapkan lain oleh Bupati berdasarkan kontrak pemakaian.

Pasal 6

Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak, proporsional dan berkeadilan.

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 7

Besarnya tarif ditetapkan berdasarkan pertimbangan kelayakan dan jangka waktu pemakaian kekayaan Daerah, ditetapkan sebagai berikut :

a. Pemakaian Gedung :

(8)

8

Tarif - Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh

Pemerintah Daerah

- Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh BUMN Dan Pihak Swasta

- Kegiatan Kemasyarakatan, Keagamaan Dan Sosial

Rp. 500.000,-/hari Rp. 500.000,- /hari Rp. 250.000,- /hari 2) Pemakaian Gedung Kecamatan

Tarif - Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh

Pemerintah Daerah

- Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh Pemerintah Kecamaan

- Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh BUMN Dan Pihak Swasta

- Kegiatan Kemasyarakatan,

Keagamaan Dan Sosial di wilayah Kecamaan

Rp. 500.000,-/hari Rp. 250.000,-/hari Rp. 500.000,- /hari

Rp. 150.000,- /hari 3) Pemakaian Gedung Balai Desa/Kelurahan

Tarif - Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh

Pemerintah Daerah

- Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh Pemerintah Kecamaan

- Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh Pemerintah Desa

- Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh BUMN Dan Pihak Swasta

- Kegiatan Kemasyarakatan,

Keagamaan Dan Sosial di wilayah Desa/Kelurahan Rp. 500.000,-/hari Rp. 250.000,-/hari Rp. 150.000,- /hari Rp. 500.000,- /hari Rp. 50.000,- /hari

4) Pemakaian Gedung Sekolah (hanya untuk siang hari) Tarif - Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh

Pemerintah Daerah

- Kegiatan Kemasyarakatan,

Rp. 450.000,-/hari Rp. 250.000,- /hari

(9)

9 Keagamaan Dan Sosial

- Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh

BUMN Dan Pihak Swasta Rp. 450.000,- /hari

a. Rumah Dinas Type Tarif - Type 21 s/d 42 - Type 42 s/d 48 - Type 65 s/d 72 - Type 72 s/d 80 - Type 135 s/d 175 - Type 175 s/d 200> Rp. 50.000,-/bulan Rp. 50.000,-/bulan Rp. 75.000,-/bulan Rp. 150.000,-/bulan Rp. 150.000,-/bulan Rp. 250.000,-/bulan b. Tenda dan Kursi

Jenis Tarif

- Kursi Plastik - Kursi Susun Busa - Kursi Sova

- Tenda ukuran 3 X 4 meter - Tenda ukuran 4 X 6 meter - Sound system/pengeras suara - Marching Band Rp. 500,-/1buah/hari Rp. 2.000,-/1buah/hari Rp. 75.000,-/1set/hari Rp. 150.000,-/hari Rp. 250.000,-/hari Rp. 400.000,-/set/hari Rp. 5.000.000,-/sekali tampil

c. Kendaraan Bermotor dan Mesin

Jenis Tarif

- Mesin pemotong rumput - Genset - Bus - Mini Bus (L.300) Rp. 50.000/hari Rp. 100.000/hari Rp. 600.000/hari Rp. 350.000/hari

(10)

10 - Dump Truk

- Pick Up

- Mobil Siaran Keliling - Skay life(lori tangga) - Lori tangki air

Rp. 400.000/hari Rp. 250.000/hari Rp. 150.000/hari Rp. 200.000/hari Rp. 150.000/hari

c. Pemakaian Konstruksi Tempat Reklame Ukuran Per Hari

(Rp) Per Bulan (Rp) Per Tahun (Rp) 1. Spanduk - 1 x 2 m2 - 1 x 3 m3 - 1 x 6 m2 2. Baleho - 4 x 6 m2 - 3 x 4 m2 3. softsign 5.000,- 10.000,- 15.000,- 50.000,- 30.000,- 15.000,- 150.000,- 200.000,- 300.000,- 750.000,- 500.000,- 300.000,- - 4.500.000,- 3.000.000,- 1.800.000,- d. Laboraturium Tanah, Bahan Bangunan dan Konstruksi

1) Jenis Pegujian Tanah

NO JENIS OBJEK VOLUME TARIF (Rp)

1 Kadar Air Tanah Sampel 20.000,-

2 Berat Jenis Sampel 25.000,-

3 Atterberg Limit Sampel 35.000,-

-Batas Cair - -

-Batas Plastik - -

-Index Plastik - -

4 Analisa Saringan Sampel 25.000,-

5 Pemadatan Standar Sampel 60.000,-

6 Pemadatan Modified Sampel 80.000,-

7 CBR Laboratorium Sampel 70.000,- 8 Hidrometer Sampel 50.000,- 9 USC (Unconfined Comp.Strength) Sampel 45.000,- 10 Konsolidasi Sampel 90.000,-

(11)

11

12 Kuat Geser Langsung Sampel 50.000,-

13 Triaxial (UU) Sampel 60.000,-

14 Triaxial (UU) Sampel 125.000,-

15 Triaxial (UU) Sampel 150.000,-

16 Sharingkage Limit Sampel 20.000,-

2) Jenis Pengujian Bahan Banguan

NO JENIS OBJEK VOLUME TARIF (Rp)

1 Kehalusan Semen Sampel 30.000,-

2 Abrasi Sampel 45.000,-

3 Gradasi/Analisa Saringan Sampel 30.000,-

4 Berat Jenis

-Agregat Kasar Sampel 35.000,-

-Agregat Halus Sampel 35.000,-

5 Berat Isi Sampel 20.000,-

6 Kadar Lumpur Sampel 20.000,-

7 Soundness Sampel 70.000,-

8 Organik Impuritis Sampel 30.000,-

9 Sand Equivalent Sampel 70.000,-

10 Kuat Tekan Mortar Sampel 10.000,-

11 Mix Design Mortar Sampel 125.000,-

12 Kuat Tekan Bantuan Sampel 30.000,-

13 Bulking Faktor Sampel 70.000,-

3) Jenis Pengujian Beton

NO JENIS OBJEK VOLUME TARIF (Rp)

1 Kuat Tekan Kubus Beton Buah 10.000,-

2 Kuat Tekan Silinder Boten Buah 15.000,-

3 Kuat Lentur Balok Beton Buah 20.000,-

4 Kuat Beton Inti (Pemboran) Buah 40.000,-

5 Mix Design Beton (Campuran Beton

Sampel 200.000,-

4) Jenis Pengujian Aspal

NO JENIS OBJEK VOLUME TARIF (Rp)

1 Penestrasi Sampel 40.000,-

2 Titik Lembek Sampel 40.000,-

3 Daktalitas Sampel 30.000,-

4 Kelarutan Dalam CCL 4 Sampel 40.000,-

5 Kehilangan Berat Sampel 40.000,-

6 Titik Nyata Sampel 40.000,-

7 Berat Jenis Sampel 40.000,-

(12)

12 Kehilangan Berat

9 Berat Jenis Campuran Aspal (Hotmix) Sampel 30.000,- 10 CBR Lapangan - - Menggunakan : - - -CCL 4 Sampel 60.000,- -Bensin Sampel 45.000,-

11 Mix Design Aspal Sampel 200.000,-

5) Jenis Pengujian Lapangan

NO JENIS OBJEK VOLUME TARIF (Rp)

1 Pemboran Mesin Tanah Meter 200.000,-

0-20 Meter Meter 225.000,-

21-40 Meter Meter 250.000,-

>40 Meter Titik 150.000,-

2 Pemboran Tangan Tanah Tabung 75.000,-

3 Pengambilan Contoh Tanah Asli

Titik 200.000,-

4 Geolistik Titik 125.000,-

5 SPT Satu Kali Uji Titik 225.000,-

6 Penyondiran/DCPT Titik 100.000,-

7 Test Pitting Titik 75.000,-

8 Sand Cone Titik 40.000,-

9 DCP Titik 50.000,-

10 CBR Lapangan Titik 400.000,-

11 Loading Test Titik 40.000,-

12 Kuat Tekan/Hammer Tes Titik 100.000,-

13 Pengambilan Benda Uji Beton (Core Beton)

Titik 60.000,-

14 Cepat Rambat Gelombang Ultra sonic

Titik 75.000,-

15 Pengambilan Aspal Beton (Core Lapisan)

Titik 75.000,-

16 Pemeriksaan Bengkelmen Beam

(13)

13 g) Kendaraan Alat Berat

Jenis Tarif - Whell Loader - Motor Greder - Tandem Roller (MG.8) - Vibration Roller(MG.6) - Dump Truk - Traktor - Buldoser - Stone Chrusing - Hand Tractor - Mini Ractor - Power Theser - Pompa Air - Pimpil Jagung Rp. 750.000,-/Jam Rp. 700.000,-/Hari Rp. 570.000,-/hari Rp. 450.000,-/Hari Rp. 300.000,-/Hari Rp. 450.000,-/Hari Rp. 750.000,-/Hari Rp. 1.100.000,-/Hari Rp. 500.000,-/Hari Rp. 250.000,-/Hari Rp. 500.000,-/Hari Rp. 250.000,-/Hari Rp. 200.000,-/Hari Pasal 8

Retribusi sebagaimana dimaksud pada pasal 7 huruf b tidak termasuk pembayaran rekening listrik, air minum, telepon, Pajak Bumi dan Bangunan serta biaya pemeliharaan.

Pasal 9

Tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada pasal 7 huruf c tidak termasuk : a. biaya petugas pemasangan tenda; dan

b. biaya operator untuk pemakaian RAMSA dan TOA

Pasal 10

Tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada pasal 7 huruf d tidak termasuk biaya Sopir/Operator, BBM, Oli dan Mobilisasi.

(14)

14

Pasal 11

Kerusakan yang timbul sebagai akibat dari pemakaian kekayaan Daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 huruf a,b,c,d,e,f,g, dan h menjadi tanggung jawab Wajib Retribusi.

BAB IV

RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 12

(1) Objek Retribusi adalah penyediaan fasilitas Pasar Grosir berbagai jenis barang, dan fasilitas pasar/Pertokoan yang dikontrakkan, yang disediakan/diselengarakan oleh Pemerintah Daerah ;

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah fasilitas pasar yang disediakan,dimiliki, dan/atau dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 13

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memanfaatkan fasilitas Pasar Grosir dan atau Pertokoan.

(2) Wajib Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan.

Bagian Kedua

Tingkat Penggunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi Pasal 14

(1) Tingkat Penggunaan jasa diukur berdasarkan luas, jenis dan kelas pasar serta jangka waktu lamanya kontrak.

(2) Masa Retribusi terutang adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan jangka waktu kontrak.

(3) Penentuan jenis kelas pasar dan tata cara pemberian kontrak diatur dengan Peraturan Bupati.

(15)

15

Pasal 15

Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan atas tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak.

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 16

Besarnya tarif digolongkan berdasarkan jenis fasilitas, luas, kelas pasar dan jangka waktu kontrak, ditetapkan sebagai berikut :

KELAS/ PASAR

FASILITAS LUAS JANGKA WAKTU KONTRAK BESARNYA TARIF (Rp.) BESARNYA TARIF ( Rp)/ TAHUN I II III IV Rumah Makan Kios Permanen Kios Sederhana

Los Sayur Permanen

Los Ikan Permanen

Los Sayur Sederhana

Pelantaran Beratap/ Terbuka 8 x 5 5 x 5 1 x 1 2 x 1 2 x 1 2 x 1 2 x 1 1 Tahun 1 Tahun ~ ~ ~ ~ ~ 350/m²/hari 350/m²/hari 200/m²/hari 1000/2m²/hari 1500/2m²/hari 500/2m²/hari 500/2m²/hari 5.040.000 3.150.000 ~ 1000 1500 500 500 BAB V

RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 17

(1) Obyek Retribusi adalah pelayanan penyediaan tempat pelelangan yang secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan Pelelangan ikan, ternak , hasil bumi, dan hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta fasilitas lainnya yang disediakan di tempat pelelangan.

(16)

16

(2) Termasuk objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tempat yang dikontrak oleh Pemerintah Daerah dari pihak lain untuk dijadikan sebagai tempat pelelangan.

(3) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tempat pelelangan yang disediakan,dimiliki, dan/atau dikelola oleh pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 18

(1) Subyek Retribusi adalah Orang Pribadi atau Badan yang mendapatkan pelayanan Penyelenggaraan Pelelangan.

(2) Wajib Retribusi Tempat Pelelangan adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Tempat Pelelangan.

Bagian Kedua

Tingkat Penggunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi Pasal 19

(1) Tingkat penggunaan jasa atas pelayanan penyelenggara pelelangan di Tempat Pelelangan, dihitung berdasarkan persentase dari nilai harga jual hasil lelang pada waktu terjadinya lelang.

(2) Masa retribusi adalah jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa usaha dari Pemerintah Daerah.

Pasal 20

Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada penggunaan fasilitas yang disediakan oleh Tempat Pelelangan.

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 21

(1) Besarnya Tarif untuk jasa atas pelayanan penyelenggara pelelangan di Tempat pelelangan ditetapkan sebesar 1,1 % ( satu koma satu persen) dari harga transaksi penjualan ikan melalui lelang pada saat itu, dengan ketentuan :

a. Sebesar 0,5 % (nol koma lima persen) dipungut dari penjual ; b. Sebesar 0,6 % ( nol koma enam persen) dipungut dari pembeli

(17)

17

(2) Besarnya Tarif untuk jasa atas pelayanan penyelenggara pelelangan di Tempat pelelangan ditetapkan sebesar 1,5 % ( satu koma lima persen) dari harga transaksi penjualan Ternak melalui lelang pada saat itu, dengan ketentuan :

a. Sebesar 0,7 % ( nol koma tujuh persen) dipungut dari penjual ; b. Sebesar 0,8 % (nol koma delapan persen) dipungut dari pembeli

(3) Besarnya Tarif untuk jasa atas pelayanan penyelenggara pelelangan di Tempat pelelangan ditetapkan sebesar 1,5 % ( satu koma lima persen) dari harga transaksi penjualan Hasil Bumi melalui lelang pada saat itu, dengan ketentuan :

a. Sebesar 0,7 % ( nol koma tujuh persen) dipungut dari penjual ; b. Sebesar 0,8 % (nol koma delapan persen) dipungut dari pembeli

(4) Besarnya Tarif untuk jasa atas pelayanan penyelenggara pelelangan di Tempat pelelangan ditetapkan sebesar 1,5 % ( satu koma lima persen) dari harga transaksi penjualan Hasil Hutan melalui lelang pada saat itu, dengan ketentuan :

1) Sebesar 0,7 % ( nol koma tujuh persen) dipungut dari penjual ; 2) Sebesar 0,8 % (nol koma delapan persen) dipungut dari pembeli

BAB VI

RETRIBUSI TERMINAL Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 22

(1) Objek Retribusi adalah pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang di terminal yang meliputi :

a. penyediaan fasilitas kendaraan penumpang, bis umum dan mobil barang, b. penyediaan tempat kegiatan usaha,

c. penyediaan fasilitas lainnya di lingkungan terminal.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah terminal yang disediakan,dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 23

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan fasilitas terminal.

(2) Wajib Retribusi Terminal adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Terminal.

(18)

18

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi Pasal 24

(1) Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan frekwensi, jenis kendaraan dan jangka waktu pemakaian fasilitas terminal.

(2) Masa Retribusi pelayanan fasilitas loket/kios dan sejenisnya adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan atau ditetapkan lain oleh Bupati.

Pasal 25

Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak, proporsional dan berkeadilan.

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 26

Besarnya tarif retribusi digolongkan berdasarkan jenis fasilitas, jenis kendaraan dan jangka waktu pemakaian, ditetapkan sebagai berikut:

NO JENIS

PELAYANAN

JENIS KENDARAAN TARIF

1. Penyediaan fasilitas kendaraan penumpang umum - Angkutan Kota - Bis Kecil - Bis Sedang - Bis Besar - Rp.1000/sekali masuk - Rp.1000/sekali masuk - Rp.1500/sekali masuk - Rp.2000/sekali masuk 2. Penyediaan fasilitas kendaraan angkutan barang - Pick up - Truk Roda 4 - Truk Roda 6

- Truk Roda 6 ke atas

- Rp.1.500/sekali masuk - Rp. 2.000 /sekali masuk - Rp. 2.500/sekali masuk - Rp. 3.000/sekali masuk 3. Pemakaian tempat usaha - Sewa loket - Toko/Kios - Rp.60.000/bulan - Rp.60.000/bulan 4. Toilet/WC umum - Buang air Kecil

- Buang air besar/mandi

- Rp. 500/sekali masuk - Rp.1000/sekali masuk

(19)

19

BAB VII

RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi

Pasal 27

(1) Objek Retribusi adalah pelayanan tempat khusus parkir yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah terminal yang disediakan,dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 28

(1) Subjek Retribusi adalah orang atau badan yang menggunakan/menikmati pelayanan jasa usaha tempat khusus parkir.

(2) Wajib Retribusi Tempat Khusus Parkir adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Tempat Khusus Parkir.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi Pasal 29

(1) Tingkat penggunaan jasa pada Retribusi Tempat Khusus Parkir diukur berdasarkan jenis kendaraan dan lamanya parkir.

(2) Masa Retribusi pelayanan khusus parkir adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan atau ditetapkan lain oleh Bupati.

Pasal 30

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Tempat khusus Parkir didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak.

(20)

20

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 31

Besarnya tarif Retribusi Tempat Khusus Parkir ditetapkan sebagai berikut : a. Pelataran / lingkungan dengan jenis kendaraan :

JENIS TARIF

a. Sedan, Jeep dan Mini Bus b. Pick Up dan sejenisnya

c. Bus, Truck dan Alat Berat lainnya d. Sepeda Motor

Rp. 1500/ sekali parkir Rp. 2000/ sekali parkir Rp. 2500/ sekali parkir Rp. 1000/ sekali parkir

b. Taman dengan jenis kendaraan :

JENIS TARIF

a. Sedan, Jeep dan Mini Bus b. Pick Up dan sejenisnya

c. Bus, Truck dan Alat Berat lainnya d. Sepeda Motor

Rp. 2000/ sekali parkir Rp. 1500/ sekali parkir Rp. 2500/ sekali parkir Rp. 1000/ sekali parkir

c. Gedung dengan jenis kendaraan :

JENIS TARIF

a. Sedan, Jeep dan Mini Bus b. Pick Up dan sejenisnya

c. Bus, Truck dan Alat Berat lainnya d. Sepeda Motor

Rp. 2000 / Jam Rp. 1500 / Jam Rp. 2500 / Jam Rp. 1000 / Jam

(21)

21

BAB VIII

RETRIBUSI TEMPAT PENGINAPAN / PESANGGRAHAN / VILLA Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 32

(1) Objek Retribusi adalah Pelayanan tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa adalah pelayanan tempat penginapan/pesanggrahan /Villa yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa yang disediakan,dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta

Pasal 33

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tempat Penginapan/Pesanggrahan /Villa.

(2) Wajib Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/ Villa.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi Pasal 34

(1) Tingkat penggunaan Fasilitas Penginapan/Pesanggrahan/Villa diukur berdasarkan jenis penginapan dan waktu pemakaian

(2) Masa Retribusi adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) hari atau ditetapkan oleh Bupati.

(3) Penentuan kelas dan fasiltas penukung Penginapan/Pesanggrahan/Villa diatur lebih lanjut dengan peraturan bupati.

Pasal 35

Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarip didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.

(22)

22

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 36

(1) Besarnya tarif Retribusi Penginapan/Pesanggarahan/Mess Pemda/Villa/Guest House ditetapkan sebagai berikut :

a. Penginapan/Pesanggrahan/Mess Pemda : PENGGUNA TARIF - Masyarakat/penduduk Kabupaten Halmahera Tengah - U m u m Rp. 150.000/hari/kamar Rp. 250.000/hari/kamar b. Villa/Guest House : KELAS TARIF VIP I Rp 350.000/Hari/Kamar Rp 250.000/Hari/Kamar

(2) Tarif sebagaimana tersebut pada Pasal (1) tidak termasuk biaya makan.

BAB IX

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 37

(1) Objek retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan yang meliputi :

(23)

23 a. penyewaan kandang;

b. pemakaian tempat pemotongan;

c. pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong

d. pelayanan pemeriksaan daging setelah dipotong (keurmaster); dan e. pelayanan pengangkutan daging hewan dari rumah potong.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan ternak yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 38

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan fasilitas rumah potong hewan.

(2) Wajib Retribusi Rumah Potong Hewan adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Rumah Potong Hewan.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi Pasal 39

(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis pelayanan dan jumlah hewan yang akan dipotong.

(2) Masa retribusi Rumah Potong Hewan adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) hari atau ditetapkan lain oleh Bupati.

Pasal 40

Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan.

(24)

24

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 41

Besarnya tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan dan jumlah hewan, ditetapkan sebagai berikut :

N O

JENIS PELAYANAN JENIS HEWAN TARIF/EKOR

(Rp) 1 2 3 4 5 Penyewaan Kandang

Pemakaian tempat pemotongan

Pemeriksaan Kesehatan Hewan sebelum dipotong

Pemeriksaan Daging Hewan setelah dipotong (Keur Master)

Pengangkutan Daging dari RumahPotong - Sapi / Kerbau - Kambing - Ayam - Sapi / Kerbau - Kambing - Ayam - Sapi / Kerbau - Kambing - Ayam - Sapi/Kerbau - Kambing - Ayam - Sapi/Kerbau - Kambing - Ayam 5.000 1.000 1.00 5.000 500 100 2.000 1.000 100 2.000 500 100 50.000 20.000 5.000 BAB X

RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHAN Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 42

(1) Objek retribusi adalah setiap pelayanan jasa kepelabuhan, termasuk fasilitas lainnya dilingkungan pelabuhan yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(25)

25

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan jasa kepelabuhan yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 43

(1) Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan hukum yang melakukan kegiatan pelayanan pelabuhan, tambat dan labuh kapal layar motor pada pelabuhan, dermaga atau pinggiran dan pantai.

(2) Wajib Retribusi Pelayanan Kepelabuhan adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Pelayanan Kepelabuhan

Bagian Kedua

Tingkat Penggunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi Pasal 44

(1) Tingkat penggunaan jasa digolongkan berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan dan jangka waktu pemakaian.

(2) Masa retribusi terhutang paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak SKRD diterima wajib retirbusi.

Pasal 45

Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak, proporsional dan berkeadilan.

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 46

Besaran tarif sebagaimana pelayanan yang diberikan dan jangka waktu pemakaian ditetapkan sebagai berikut :

(26)

26

JENIS PENERIMAAN SATUAN TARIF

1 2 3

RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN 1. Jasa Pelayanan Kapal

a. Penerimaan Uang Perkapalan ( PUP )

1) Pengukuran, pemeriksaan, pengujian, pemberian Izin Surat Tanda Kebangsaan Kapal dan Sertifikat Keselamatan Kapal < GT 7 ( pertama/ kapal baru ); a) Kapal Motor ( pengangkut )

b) Kapal Nelayan

2) Pemeriksaan, pengujian, penertiban, pembaharuan Surat Tanda Kebangsaan Kapal dan Sertifikat Keselamatan Kapal (Perpanjang);

a) Kapal Motor ( pengangkut ) b) Kapal Nelayan

3) Penggantian Surat Tanda Kebangsaan Kapal dan / atau Sertifikat Keselamatan Kapal yang rusak atau hilang;

a) Kapal Motor ( pengangkut ) b) Kapal Nelayan

4) Pemberian Surat Izin Berlayar < GT 7; a) Kapal Motor ( pengangkut ) b) Kapal Nelayan

5) Pengawasan barang berbahaya; a) Kurang dari 6 jam b) Lebih dari s/d 12 jam

c) Lebih dari 12 jam untuk tiap jam ditambah

b. Jasa Labuh

1) Kapal Yang Melakukan Kegiatan Di Pelabuhan Umum

a) Kapal Yang Melaksanakan Kegiatan Niaga (1) Kapal angkutan laut luar negeri

(2) Kapal angkutan laut dalam negeri (3) Kapal Pelayaran rakyat / kapal perintis (4) Kapal melakukan kegiatan tetap di perairan

pelabuhan:

(a) Kapal angkutan laut dalam negeri (b) Kapal pelayaran rakyat / kapal perintis.

Per Kapal Per Kapal Per Kapal Per Kapal Per Kapal Per Kapal Per Kapal Per Kapal Per GT Per GT Per GT

Per GT per 15 hari Per GT per 15 hari Per GT per 15 hari

Per GT per bulan Per GT per bulan

Rp. 300.000,- Rp. 300.000,- Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 150.000,- Rp. 150.000,- Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- Rp. 5.000,- Rp. 2.500,- Rp. 2.000,- US.$ 0.035 Rp. 500,- Rp. 200,- Rp. 400,- Rp. 200,-

(27)

27

b) Kapal Tidak Melaksanakan Kegiatan Niaga (1) Kapal angkutan laut luar negeri

(2) Kapal angkutan laut dalam negeri

(3) Kapal pelayaran rakyat / kapal perintis

2) Kapal Yang Melakukan Kegiatan Di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri Dan Terminal Khusus

a) Kapal angkutan laut luar negeri b) Kapal angkutan laut dalam negeri

c. Jasa pemanduan di pelabuhan umum, di terminal untuk kepentingan sendiri dan di terminal khusus

1) Kelompok I

Pemanduan dengan jarak 0 s/d 10 mil a) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri

Ukuran 500 GT s/d 1000 GT

Diatas 1000 GT, tiap kelebihan GT ditambah

b) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri Ukuran 500 GT s/d 1000 GT

Diatas 1000 GT, tiap kelebihan ditambah GT ditambah

2) Kelompok II

Pemanduan dengan jarak 10 mil s/d 20 mil a) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri

( ukuran 500 GT s/d 1000 GT )

Di atas 1000 GT, tiap kelebihan GT ditambah b) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri

( Ukuran 500 GT s/d 1000 GT )

Diatas 1000 GT, tiap kelebihan GT ditambah 3) Kelompok III

Pemanduan dengan jarak diatas 20 mil a) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri

( ukuran 500 GT s/d 1000 GT )

Di atas 1000 GT, tiap kelebihan GT ditambah

b) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri

Per GT per 15 hari Per GT per 15 hari Per GT per 15 hari

Per GT per 15 hari Per GT per 15 hari

Per kapal per Gerakan Per GT Kelebihan per Gerakan Per kapal per Gerakan Per GT Kelebihan per gerakan

Per kapal per Gerakan Per GT Kelebihan per gerakan Per kapal per GerakanPer GT Kelebihan per gerakan

Per kapal per Gerakan Per GT Kelebihan per Gerakan Per kapal per Gerakan Per GT US.$ 0.018 Rp. 100,- Rp. 50,- US.$ 0.035 Rp. 100,- US.$ 27 US.$ 0.012 Rp. 50.000,- Rp. 100,- US.$ 30 US.$ 0.012 Rp. 75.000,- Rp. 100,- US.$ 33 US.$ 0.012 Rp. 100.000,-

(28)

28

( Ukuran 500 GT s/d 1000 GT )

Diatas 1000 GT, tiap kelebihan GT ditambah

d. Jasa Penundaan Di Pelabuhan Umum, Di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri Dan Di Terminal Khusus.

1) Apabila menggunakan kapal tunda yang dimiliki pelabuhan umum :

a) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri (1) Kapal s/d 1500 GT

(2) Kapal 1501 GT s/d 8000 GT (3) Kapal 8001 GT s/d 18000 GT (4) Kapal 18001 GT s/d 75000 GT (5) Kapal diatas 75000 GT

b) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri (1) Kapal s/d 1500 GT

(2) Kapal 1501 GT s/d 8000 GT (3) Kapal 8001 GT s/d 18000 GT (4) Kapal 18001 GT s/d 75000 GT (5) Kapal diatas 75000 GT

2) Apabila menggunakan kapal tunda yang bukan dimiliki penyelenggara / pengelola pelabuhan a) BUP ( Badan Usaha Pelabuhan )

b) TERSUS ( ( Terminal Khusus ) (1) Kapal angkutan luar negeri

(a) Kapal s/d 1500 GT

(b) Kapal 1501 GT s/d 8000 GT (c) Kapal 8001 GT s/d 18000 GT (d) Kapal 18001 GT s/d 75000 GT (e) Kapal diatas 75000 GT

(2) Kapal angkutan dalam negeri (a) Kapal s/d 1500 GT

(b) Kapal 1501 GT s/d 8000 GT (c) Kapal 8001 GT s/d 18000 GT (d) Kapal 18001 GT s/d 75000 GT (e) Kapal diatas 75000 GT

e. Kontribusi Jasa Pemanduan dan Penundaan pada BUP / TERSUS

f. Jasa Tambat

1) Kapal yang melakukan kegiatan di Pelabuhan Umum a) Tambatan Dermaga ( Besi, Beton, dan Kayu )

(1) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri (2) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri (3) Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis b) Tambatan Breasting, Dolpin, Pelampung

(1) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri (2) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri (3) Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis

Kelebihan per gerakan

Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam

Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam

Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam

Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam Per unit per jam

Per GT per Etmal Per GT per Etmal Per GT per Etmal Per GT per Etmal Per GT per Etmal Per GT per Etmal

Rp. 100,- US.$ 80 US.$ 200 US.$ 400 US.$ 700 US.$ 1.050,- Rp. 300.000,- Rp. 750.000,- Rp.1.500.000,- Rp.2.700.000,- Rp. 3.900.000- US.$ 0.035 Rp. 150,- Rp. 100,- US.$ 0.020 Rp. 200,- Rp. 100,-

(29)

29

c) Tambatan Pinggiran / Talud

(1) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri (2) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri (3) Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis 2) Kapal yang Melakukan Kegiatan di TUKS dan

TERSUS

a) Tambatan Dermaga ( Besi, Beton, dan Kayu ) (1) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri

(2) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri (3) Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis b) Tambatan Breasting, Dolpin, Pelampung

(1) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri (2) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri (3) Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis c) Tambatan Pinggiran / Talud

(1) Kapal Angkutan Laut Luar Negeri (2) Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri (3) Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis 2. Jasa Pelayanan Barang

a. Jasa Dermaga

1) Barang yang dibongkar / dimuat melalui Pelabuhan Umum

a) Barang ekspor dan impor b) Barang antar pulau :

(1) Garam, Pupuk dan Barang Bulog (beras dan gula)

(2) Barang lainnya c) Hewan

(1) Kerbau, Sapi, Kuda Dan Sejenisnya (2) Kambing, Babi Dan Sejenisnya

2) Barang yang dibongkar / dimuat melalui Terminal Untuk Kepentingan Sendiri ( TUKS ) dan di Terminal Khusus ( TERSUS )

a) Barang yang merupakan bahan baku hasil produksi dan peralatan penunjang produksi untuk kepentingan sendiri.

b) Barang kepentingan umum termasuk barang yang berdasarkan dokumen angkutan bukan barang kepentingan sendiri.

(1) Barang ekspor dan impor (2) Barang antar pulau :

(a) Garam, Pupuk dan Barang Bulog ( beras dan gula )

(b) Barang lainnya

Per GT per Etmal Per GT per Etmal Per GT per Etmal

Per GT per Etmal Per GT per Etmal Per GT per Etmal

Per GT per Etmal Per GT per Etmal Per GT per Etmal

Per GT per Etmal Per GT per Etmal Per GT per Etmal

Per ton per M3 Per ton per M3 Per ton per M3 Per ekor Per ekor

Per ton per M3

Per ton per M3 Per ton per M3 Per ton per M3

US.$ 0.010 Rp. 100,- Rp. 0,- Rp. 5.000,- Rp. 2.000,- Rp. 3.500,- Rp. 15.000,- Rp. 7.500,- Rp. 0,-

(30)

30

(3) Hewan

(a) Kerbau, Sapi, Kuda Dan Sejenisnya (b) Kambing, Babi Dan Sejenisnya

b. Jasa Penumpukan di Pelabuhan Umum

1) Gudang Tertutup 2) Lapangan

3) Penyimpanan Hewan

a) Kerbau, sapi, kuda dan sejenisnya b) Kambing, babi dan sejenisnya 4) Peti Kemas ( Container )

a) Ukuran 20’ (1) Kosong (2) Isi b) Ukuran 40’ (1) Kosong (2) Isi c) Ukuran diatas 40’ (1) Kosong (2) Isi 5) Chasis a) Ukuran 20’ b) Ukuran 40’ c) Ukuran di atas 40’ 3. Jasa Pelayanan Alat

a. Apabila menggunakan Alat yang Dimiliki Pelabuhan

1) Alat Mekanik a) Sewa Forklif

(1) s/d 2 ton

(2) lebih dari 2 ton s/d 3 ton (3) lebih dari 3 ton s/d 6 ton (4) lebih dari 6 ton s/d 7 ton (5) lebih dari 7 ton s/d 10 ton (6) lebih dari 10 ton

b) Sewa Kren Derek ( Mobil Crane ) (1) s/d 3 ton

(2) lebih dari 3 ton s/d 7 ton (3) lebih dari 7 ton s/d 15 ton (4) lebih dari 15 ton s/d 25 ton (5) lebih dari 25 ton

c) Motor boat (1) s/d 60 PK (2) lebih dari 60 PK 2) Alat Non Mekanik

Gerobak Dorong

Per ekor Per ekor

Per ton per M3 Per hari

Per ton per M3 Per hari

Per ekor Per hari Per ekor Per hari

Per unitPer hari Per unitPer hari Per unitPer hari Per unitPer hari Per unitPer hari Per unitPer hari Per unitPer Hari Per unitPer Hari Per unitPer hari

Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam Per unitPer jam

Rp. 1.000,- Rp. 500,- Rp. 2.500,- Rp. 1.500,- Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- Rp. 40.000,- Rp. 80.000,- Rp. 5.000,- Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- Rp. 30.000,- Rp. 40.000,- Rp. 60.000,- Rp. 75.000,- Rp. 110.000,- Rp. 150.000,- Rp. 40.000,- Rp. 60.000,- Rp. 110.000,- Rp. 150.000,- Rp. 200.000,- Rp. 100.000,- Rp. 160.000,- Rp. 5.000,-

(31)

31 b. Apabila menggunakan alat yang bukan dimiliki

pelabuhan

4. Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Lainnya

a. Sewa Tanah Dan Penggunaan Perairan, Ruangan & Pelayanan Air Bersih

1) Untuk Bangunan Bangunan Industry Galangan Dan Dock Kapal

a) Persewaan tanah pelabuhan

b) Penggunaan perairan untuk bangunan dan kegiatan lainnya diatas air

c) Penggunaan perairan untuk bangunan dan kegiatan lainnya di atas air pada pelabuhan khusus

2) Untuk bangunan - bangunan industry perusahaan – perusahaan.

a) Persewaan tanah pelabuhan

b) Penggunaan perairan untuk bangunan dan kegiatan lainnya diatas air

c) Penggunaan perairan untuk bangunan dan kegiatan lainnya di atas air pada pelabuhan khusus

3) Untuk kepentingan lainnya a) Toko, warung dan sejenisnya b) Perumahan penduduk 4) Sewa ruangan pelabuhan 5) Pelayanan air

b. Pelayanan Terminal Penumpang Kapal Laut

1) Terminal penumpang kelas A a) Penumpang yang berangkat b) Pengantar / Penjemput 2) Terminal penumpang kelas B

a) Penumpang yang berangkat b) Pengantar / Penjemput 3) Terminal penumpang kelas C

a) Penumpang yang berangkat b) Pengantar / Penjemput

4) Retribusi keberangkatan penumpang kapal laut dalam ke luar negeri.

c. Pas orang

1) Pas harian halaman 2) Pas tetap

Per M2 Per tahun Per M2 Per tahun Per M2 Per tahun

Per M2 Per tahun Per M2 Per tahun Per M2 Per tahun

Per M2 Per tahun Per M2 Per tahun Per M2 Per bulan Per tarif PDAM setempat

Per orang

Per orang per sekali masuk

Per orang

Per orang per sekali masuk

Per orang

Per orang per sekali masuk

Per orang per sekali masuk

Perorang persekali masuk

Perorang per bulan Perorang per tahun

20% dari pendapatan jasa pelayanan alat Rp. 2.000,- Rp. 250,- Rp. 250,- Rp. 1.500,- Rp. 250,- Rp. 250,- Rp. 1500,- Rp. 500,- Rp. 5.000,- +20% dari tarif PDAM Rp. 2.500,- Rp. 1.000,- Rp. 2.000,- Rp. 700,- Rp. 1.500,- Rp. 500,- Rp. 10.000,- Rp. 1.000,- Rp. - Rp. -

(32)

32 d. Pas kendaraan ( termasuk uang parkir )

1) Pas harian

a) Trailer, Truk gandengan

b) Truk, bus besar

c) Pick up, mini bus, sedan dan jeep

d) Sepeda motor

e) Gerobak, Cikar, dokar dan sepeda

2) Pas tetap

a) Trailer, Truk gandengan

b) Truk, bus besar

c) Pick up, mini bus, sedan dan jeep

d) Sepeda motor

e) Gerobak, Cikar, dokar dan sepeda

Perunit dan

pengemudi + kenek persekali masuk Perunit dan

pengemudi + kenek per sekali masuk

Perunit dan pengemudi per sekali masuk Per unit per sekali masuk

Per unit dan pengemudi per sekali masuk

Per unit per bulan Per unit per tahun Per unit per bulan Per unit per tahun Per unit per bulan Per unit per tahun Per unit per bulan Per unit per tahun Per unit per bulan Per unit per tahun

Rp. 5.000,- Rp. 3.000,- Rp. 2.500,- Rp. 1.500,- Rp. 500,- Rp. 30.000,- Rp. 250.000,- Rp. 25.000,- Rp. 180.000,- Rp. 20.000,- Rp. 150.000,- Rp. 15.000,- Rp. 120.000,- Rp. 10.000,- Rp. 75.000,- BAB XI

RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 47

(1) Obyek Retribusi adalah pelayanan yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu, yang meliputi :

(33)

33

b. Pemakaian stadion atau fasilitasnya. c. Pemakaian Tempat olah raga.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 48

(1) Subjek Retribusi pemakaian tempat Rekreasi dan Olah Raga adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak untuk menggunakan tempat Rekreasi dan Olah Raga.

(2) Wajib Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah raga adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah raga.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 49

(1) Tingkat Penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis, jumlah dan jangka waktu pemakaian tempat Rekreasi dan Olah Raga.

(2) Masa Retribusi terutang terjadi pada saat diterbitkannya SKRD diterima Wajib Pajak.

Pasal 50

Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi dimaksud untuk menutupi biaya pengecekan, pemeriksaan, pengawasan dan biaya pembinaan.

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 51

Besaran tarif digolongkan berdasarkan jenis fasilitas, lokasi dan jangka waktu pemakaian, ditetapkan sebagai berikut :

(34)

34 a. Taman. JENIS TARIF - Kelas A - Kelas B - Kelas C - Kelas D

- Pemakaian arus listrik diatas 20.000 watt - Pemakaian arus listrik dibawah 20.000 watt

Rp. 100.000/ Jam Rp. 75.000/ Jam Rp. 50.000 / Jam Rp. 25.000 / Jam Rp. 50.000/ Jam Rp. 30.000 / Jam b. Stadion. JENIS TARIF

1. Lapangan dan fasilitas pendukung (kecuali lampu sorot)

2. Untuk pemakaian fasilitas tertentu - Tribune

- Lampu Sorot - Lapangan - Mikropon - Sentle Ban

- Pemakaian arus listrik diatas 20.000 watt - Pemakaian arus listrik dibawah 20.000 watt

Rp. 250.000/ Jam Rp.100.000/ Jam Rp. 150.000/ Jam Rp. 50.000/ Jam Rp. 20.000/ Jam Rp. 10.000/ Jam Rp. 50.000/ Jam Rp. 30.000/ Jam c. Lapangan JENIS TARIF

- Lapangan dan Anjungan - Mikrofon

- Pemakaian arus listrik diatas 20.000 watt - Pemakaian arus listrik dibawah 20.000 watt

Rp. 100.000/ Jam Rp. 20.000/ Jam Rp. 50.000/ Jam Rp. 30.000 / Jam

(35)

35 d. Tempat Olah Raga

JENIS TARIF

- Lapangan Volly - Lapangan Bola kaki - Lapangan Tenis - Lapangan Bulutangkis - Arena/lapangan golf

- Pemakaian arus listrik diatas 20.000 watt - Pemakaian arus listrik dibawah 20.000 watt

Rp. 1.000/ Jam Rp. 30.000/ Hari Rp. 1.000/ Jam Rp. 1.000/ orang Rp. 50.000/ Jam Rp. 50.000/ Jam Rp. 30.000 / Jam BAB XII

RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH Bagian Kesatu

Objek, Subjek dan Wajib Retribusi Pasal 52

(1) Objek Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah penjualan hasil produksi usaha Pemerintah Daerah yang meliputi :

a. Bibit atau benih tanaman b. Bibit ternak

c. Bibit atau benih ikan d. dan hasil lainya.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penjualan produksi oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak Swasta.

Pasal 53

(1) Subjek Retribusi adalah setiap orang atau badan hukum yang menggunakan/membeli hasil produksi usaha daerah.

(2) Wajib Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.

(36)

36

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi Pasal 54

(1) Tingkat Penggunaan Jasa Produksi Usaha Daerah ditentukan berdasarkan jenis, jumlah dan mutu bibit atau benih yang dihasilkan jasa produksi.

(2) Masa Retribusi adalah 1 (satu) tahun terhitung sejak dilakukan transaksi jual beli.

Pasal 55

Prinsip dan sasaran penetapan tarif retribusi didasarkan pada biaya penyediaan benih/bibit dan hasil lainnya serta biaya administrasi dan jasa usaha dengan memperhatikan kemampuan masyarakat.

Bagian Ketiga Besaran Retribusi

Pasal 56

Besarnya tarif retribusi atas Penjualan Jasa Produksi Usaha Daerah ditetapkan sebagai berikut :

A. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERKEBUNAN JENIS OBJEK PRODUKSI

USAHA DAERAH

SATUAN PEMAKAIAN

TARIF

A. Bibit Tanaman Kehutanan - Bibit Karet

- Bibit Mahoni - Bibit Pulai - Bibit Sungkai

- Bibit Salak Sari Intan - Bibit Durian

- Bibit Buah Naga - Bibit Duku - Bibit Sukun - Bibit Mangga - Bibit Rambutan Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Rp. 2.000 Rp. 500 Rp. 500 Rp. 500 Rp. 35.000 Rp. 5.000 Rp. 2.500 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000

(37)

37 B. Bibit Tanaman Pertanian

- Bibit Durian - Bibit Buah Naga - Bibit Duku - Bibit Sukun - Bibit Mangga - Bibit Rambutan

C. Bibit Tanaman Perkebunan - Bibit Pala - Bibit Kelapa - Bibit Cacao - Bibit Nilam - Bibit Cengkeh D. Bibit Ternak

- Sapi Bali 8 s/d 11 Bulan - Sapi Bali 1 s/d 1,5 Tahun - Kambing Kacang

E. Bibit Ternak Ruminasia - Potong 1 - 2 Tahun - Potong 2 Tahun keatas - Bibit Jantan 1-1,5 Tahun - Bibit Jantan 1,5 Tahun keatas - Bibit Betina 1-1,5 Tahun - Bibit Betina 1,5 Tahun keatas F. Bibit Unggas

- Ayam Jantan 1 Tahun - Ayam Betina 1 Tahun - Itik Alabio Jantan 1 Tahun - Itik Alabio Betina 1 Tahun

Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Rp. 50.000 Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 25.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 500 Rp. 500 Rp. 500 Rp. 200 Rp. 500 Rp. 4.500.000 Rp. 6.000.000 Rp. 500.000 Rp. 6.000.000 Rp. 6.750.000 Rp. 6.000.000 Rp. 6.500.000 Rp. 4.500.000 Rp. 5.000.000 Rp. 50.000 Rp. 45.000 Rp. 45.000 Rp. 40.000

(38)

38 B. PERIKANAN & KELAUTAN

PENYEDIAAN HASIL PRODUKSI PRIKANAN BUDIDAYA I. INDUK / CALON INDUK IKAN / UDANG

NO JENIS PRODUKSI IKAN

BESARNYA TARIF RETRIBUSI DALAM RUPIAH (Rp) KETERANGA N

1 Induk Ikan Nila Gift - Jantan (400-600 gr) - Betina (350-450 gr) 25.000,- 35.000,- Per Kg Per Kg 2 Calon Induk Ikan Nila Gift

- Jantan (150-400 gr) - Betina (150-350 gr) 20.000,- 25.000,- Per Kg Per Kg

3 Induk Ikan Mas

- Jantan (500-1.500 gr) - Betina (1.000-3.500 gr) 50.000,- 80.000,- Per Kg Per Kg

4 Calon Induk Ikan mas - Jantan (200-500 gr) - Betina 500-1.000 gr) 40.000,- 60.000,- Per Kg Per Kg 5 Induk Ikan Gurami

- Jantan (1.500-2.000 gr) - Betina (1.000-2.000 gr) 40.000,- 60.000,- Per Kg Per Kg

6 Calon Induk Ikan Gurami - Jantan (300-1.500 gr) - Betina (300-1.000 gr) 35.000,- 45.000,- Per Kg Per Kg

7 Induk Lele Sangkuriang - Jantan (1.000-2.000 gr) - Betina (1.200-2.000 gr) 20.000,- 30.000,- Per Kg Per Kg

(39)

39 8 Calon Induk Lele

Sangkuriang - Jantan (500-1.000 gr) - Betina ( 500-1.200 gr) 15.000,- 20.000,- Per Kg Per Kg 9 Induk Ikan Nila merah

- Jantan (400-600 gr) - Betina (350-450 gr) 20.000,- 30.000,- Per Kg Per Kg

10 Calon Induk Ikan Nila merah - Jantan (150-400 gr) - Betibna (150-350 gr) 15.000,- 20.000,- Per Kg Per Kg

11 Induk Ikan Lele Dumbo - Jantan (1.000-2.000 gr) - Betina (1.200-2.000 gr) 20.000,- 30.000,- Per Kg Per Kg

12 Calon Induk Lele Dumbo - Jantan (500-1.000 gr) - Betina (500-1.200 gr) 15.000,- 20.000,- Per Kg Per kg

13 Induk Ikan Bawal

- Jantan (1.500-3.500 gr) - Betina (2.000-3.500 gr) 40.000,- 60.000,- Per Kg Per Kg 14 Calopn Induk Ikan Bawal

- Jantan (500-1.500 gr) - Betina (500-2.000 gr) 30.000,- 50.000,- Per Kg Per Kg

II. BENIH IKAN / BENIH / BENUR UDANG

N

O JENIS PRODUKSI IKAN

BESARNYA TARIF RETRIBUSI DALAM RUPIAH

(Rp)

KETERANGAN

1 Benih Ikan mas - Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 150,- 250,- 500,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor

(40)

40 2 Benih Ikan Paten

- Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 250,- 350,- 750,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor 3 Benih Ikan Nila Gift

- Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 100,- 200,- 350,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor

4 Benih Ikan Nila JICA - Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 100,- 200,- 350,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor 5 Benih Ikan Nila Merah

- Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 150,- 250,- 500,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor 6 Benih Ikan Nila Citra Lada

- Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 100,- 200,- 350,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor 7 Benih Ikan Lele Dumbo

- Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 100,- 250,- 350,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor 8 Benih Ikan Lele Lokal

- Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 100,- 200,- 300,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor 9 Benih Ikan Lele Sangkuriang

- Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 100,- 250,- 350,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor 10 Benih Ikan Gurami

- Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 200,- 750,- 1200,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor

(41)

41 11 Benih Ikan Bawal

- Ukuran 1-3 cm - Ukuran 3-5 cm - Ukuran 5-8 cm 165,- 200,- 275,- Per Ekor Per Ekor Per Ekor III. PENANGKAPAN NAMA IKAN NO INDONESIA /

LOKAL INGGRIS LATIN

HDI (Rp/Kg)

1 IKAN PELAGIS BESAR

Tuna Mata Besar/ Madidihang Albacorea Cakalang Tongkol/Komo Tenggiri/Tarusi Hiu/Cucut/Gurango Marlin/Layaran

Big eye Tuna Yellowfin Tuna Albacore

Skipjack Tuna/stripped Tuna Frigate Mackerel

Strike Spanish Mackerel Balfour’s Shark Black Marlin Thunnus abesus Thunnus albacores Thunnus alalunga Katsuwonus pelamis Auxis thazard Scomberomorus lineatus Hemigalidae Makaira mazara 7.500 7.500 7.500 6.500 5.000 6.000 4.000 5.000 2 IKAN PELAGIS KECIL Layang/Sorihi Kembung/Kombong Julung Selar/Tude Lemuru/Furie Tembang/Kira Alu-alu/Suwo Sardine/Furie Megi Teri/Puri Golok-golok Kacangan Tetengkek Ikan Terbang/Toni Cendro/Sako Layang Sead Stripped Mackerel Barred Garfish Yellowstrie Trevali Indonesian oil Sardine Fringescalle Sardine Obtuse Barracuda Sported Sardinella Commerson’s Anchovi Wolf Herring

Dark finned sea-Pike Hairtaid Scad

Spotted Flyinh Fish Garfish Decapterus Macrosoma Restlelinger Brachysoma Hemirhampus Far Sellaroides leptolipes Sardinella longiceps Sardinella fimbriata Sphyraena abtusata Cluipedae Stolephorus commersoni Chirocentrus dorab Shyraena spp Megalapsis cordyla Chypsilurus poecilopyerus Tylosuruscrocodilus 5.000 5.000 4.000 4.000 3.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000

(42)

42 3 IKAN DEMERSAL Kuwe/Bobara Layur Bawal Putih Bawal Hitam Gulamah/Samgeh Mata Besar/Swanggi Kuro/Senangin Kakap Merah Ikan Sebelah Ikan Beloso Pari/Noya Kurisi Talang-talang/Lasi Napoleon/Maming Mayung Kerapu/Goropa Petek/Peperek Kerong-kerong Gerot-gerot Biji Nagka/Ifu Pisang-pisang/Lolosi Baronang/Uhi Lencam/Dare Ikan Merah/Gorara Bambangan Ekor Kuning/Lolosi

Great Trevally,Dusky Jack Hairtail

White Pomfret Black Pomfret Croaker

Purple Spotted Big Eye Fourfinger Thredfind Red Snaper

Indian Haliwut Greater Lizardfish

Shord-Tailed Butterfy Ray Teradfin Bream

Deep Leatherskin Humphead Wrase Giant Catfish Grouper

Splended Pony Fish Blanded Grunter Blockhead grunt Goat Fish Goldbanded Fussiler Streaked Spinfoot Orangestripped Emperor Red Snapper Blood Snapper Yellowtail Fusssiler Caranx sexfasciatus Trichiurus savala Pampus argentus Formio negrus Pseudociena amoyensis Priancanthustayeusur Elleutherorema dactilium Lutjamus altifrontalis Psettodes errumei Sauruda tumbill Gymnara sp Nemipterus nematoorus Chorinemus tala Chellinus undulatus Alrius thallasinus Ephnephelus spp Leognatidae Therapon spp Pomadasys spp Openeus tragulo Caersio spp Siganus spp Lethrinus spp Luthjanus malabaricus Luthjanus sanguineus Caesio erytrobaster 7.000 5.000 6.000 6.000 4.000 4.000 5.000 6.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 7.000 4.000 7.000 4.000 3.000 3.000 3.000 5.000 5.000 5.000 4.000 7.000 5.000 4 IKAN AIR TAWAR

Ikan Mas Ikan Nila Ikan Bandeng Ikan Gabus Ikan Lele Ikan Gurami Ikan Mujair Nener Common Carp Milk Fish Cat Fish Tilapia Cyprinus carpio Tilapia nilatica Chanos chanos Ophiocephalus sp Clarias batrachus Osphoronemus gouramy Oreochromis massabica 5.000 5.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 150/ekor 5 NON IKAN Cumi-cumi Lobster Rumput Laut Teripang

Common Squid Spyni Lobster Sea Grass Sea Cucumber Lologo sp Paniliris spp Gracilaria sp Holohuria sp 6.000 40.000 5.000 40.000

(43)

43 Ubur-ubur Kerang-kerangan Kepiting Udang windu Udang Putih Jelly Fish Cockle Shell Mangrove Crabs Tiger Shrimps Banana Shrimps Andara serrata Scylla serrata Pennaeus monodon Pennaeus meerguensis 2.000 4.000 6.000 40.000 40.000 BAB XIII WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 57

Retribusi Jasa Usaha dipungut di wilayah Kabupaten Halmahera Tengah.

BAB XIV

TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 58

(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan;

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan;

(3) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa karcis, kupon dan kartu langganan;

Pasal 59

(1) Bupati menerbitkan SKRD untuk penetapan retribusi yang didasarkan kepada SPTRD.

(2) Dalam hal SPTRD tidak dipenuhi oleh wajib retribusi sebagaimana mestinya, maka Bupati menerbitkan SKRD secara jabatan.

(3) Bentuk dan isi SKRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 60

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah retribusi yang terutang, maka Bupati mengeluarkan SKRD tambahan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada simulasi sebelumnya pengaruh daya terima untuk nilai BER pada jarak 1-10 km dengan panjang gelombang 1310 nm dan daya 1 watt memiliki nilai terbaik saat kondisi hujan

Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya merupakan

Bagian yang meresap dekat dengan permukaan maka akan menguap kembali lewat tanaman (evapotransportasi) atau penguapan pada tubuh air yang terbuka (evaporasi),

Tim Pemeriksa Pajak Kepala Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal Wajib Pajak P h ase Mulai SP2 SPPL SP2 SPPL Konsep KKP Konsep LHP Konsep SPHP Konsep LHP yang telah di

Namun yang terjadi di Girilayu, karena dari pihak pemesan adalah langganan yang sudah lama memesan batik di Girilayu, upah yang diperoleh tersebut adalah

(2) Wajib retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan

(2) Wajib Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk

(2) Wajib retribusi pemakaian kekayaan daerah adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan