• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING PADA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING PADA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PURWODADI

P

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

OLEH:

WIWIK HIDAYATI NIM: ( 092503077 )

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO SEMARANG

(2)
(3)
(4)

Make effort and pray to be the best











dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta

(5)

Tugas Akhir ini saya persembahkan:

1. Untuk Allah SWT, Terimakasih berkat rahmat dan hidayahNya akhirnya Tugas

Akhir ini terselesaikan juga.

2. Untuk baginda Rasul Muhammad SAW, yang saya nantikan syafaatNya di

Akhirat.

3. Bapak dan Ibu yang senantiasa dan tidak pernah lelah untuk mendo’akan dan

memberikan semangat untuk saya.

4. Kedua kurcaci yang saya sayangi.

5. Abang yang saya cintai.

6. Teman-teman PBS B Angkatan 2009.

7. Dan semua pihak yang telah membantu selama proses penulisan Tugas Akhir ini,

sehingga Tugas Akhir ini terwujud.

(6)

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang,

Deklarator,

(7)

PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI

Secara geografis, kantor PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi yang terletak di Jl. A. Yani No. 35 Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. PT. BPRS Ben Salamah Abadi berupaya untuk amanah mensejahterakan umat. Sedangkan misinya, yang diemban adalah mengimplementasikan dan mengembangkan pola dan sistem Syari’ah, mengutamakan pelayanan umat dengan cepat dan berintegritas.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara terhadap karyawan PT. BPRS Ben Salamah Abadi, observasi secara langsung terhadap objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mengetahui suasana kerja di PT. BPRS Ben Salamah Abadi serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan Strategi Pemasaran Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi dan dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian ini.

Hasil penelitian yang telah penulis lakukan di PT. BPRS Ben Salamah Abadi purwodadi

menunjukkan bahwa Produk funding yang terdapat pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi yaitu Tabungan Wadi’ah Salamah dan Deposito Mudharabah Abadi dan Strategi Pemasaran Produk Funding yang digunakan pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi adalah Bauran Pemasaran yaitu:

1. Product

2. Price

3. Promotion

Terdiri dari bauran promosi yaitu iklan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung.

4. Place

5. People

6. Process

(8)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita ikuti teladanNya. Dan dengan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan meskipun masih jauh dari kesempurnaan.

Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat ujian Munaqosah, yang selanjutnya akan memperoleh gelar Ahli Madya di Institut Agama Islam Negri Walisongo Semarang. Bersamaan dengan terealisasinya penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul “ Strategi Pemasaran Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi “ tak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karenanya perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang,

3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, MM, selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah,

4. Bapak Drs. Zaenuri, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan Tugas Akhir ini,

5. Para Dosen dan Staff Pengajar di Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang,

6. Kedua Orang Tuaku Tercinta, Bpk. Khamdan dan Ibu Sripah yang tak pernah berhenti

(9)

8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis hanya mampu menghanturkan sebuah ucapan terimakasih yang tulus dan ikhlas dari hati sanubari yang paling dalam, serta iringan do’a semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepada kita semua, Amin

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran akan selalu penulis harapkan. Semoga dengan disusunnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khusunya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Mei 2012

Penulis,

(10)

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v DEKLARASI... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang... 1 B.Rumusan Masalah... 3 C.Tujuan... 3 D.Manfaat... 3 E.Metode Penelitian... 4 F. Sistematika Penulisan... 5

(11)

A.Sejarah Berdirinya... 7

B.Visi dan Misi... 10

C.Struktur Organisasi... 10

D.Pengelolaan Usaha BPRS... 16

E.Analisis yang dilakukan BPRS... 16

BAB III : LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN A.Arti Pemasaran... 19

B.Bauran Pemasaran... 20

C.Produk Funding... 25

D.Fatwa Dewan Syariah Nasional... 35

E. Dasar Hukum... 39 F. Gambaran Umum... 40 G.Strategi ... 44 H.Analisis... 47 BAB V : PENUTUP A.Kesimpulan ... 48 B.Saran ... 49 C.Penutup ... 49 DAFTAR PUSTAKA

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perusahaan masa kini harus memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran mereka secara kritis. Perusahan masa kini tidak bergerak dalam pasar dengan saingan yang sudah diketahui dan sudah pasti, atau pilihan pelanggan yang stabil, melainkan dalam perang antara saingan yang terus berubah, kemajuan teknologi, hukum baru, kebijaksanaan perdagangan yang terkelola dan turunnya kesetiaan pelanggan. Perusahaan bersaing dalam perlombaan yang aturan dan rambu-rambunya terus berubah, garis akhirnya tidak ada dan tidak ada “kemenangan” permanen. Mereka harus terus berlomba, dan berharap bahwa mereka bergerak searah dengan keinginan masyarakat.

Karena itu tidak heran bahwa perusahaan yang unggul masa kini adalah yang paling berhasil memuaskan, bahkan menyenangkan pelanggan sasaran mereka. Perusahaan-perusahaan ini melihat pemasaran sebagai filosofi seluruh perusahaan, bukan bagian tersendiri. Mereka ingin bagian pemasaran mereka membantu menemukan kelompok dan kebutuhan pelanggan manakah yang dapat mereka penuhi dengan menguntungkan, serta bagaimana cara melayani mereka secara lebih efektif dari pada saingannya.

(13)

Pemasaran terbaik lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan pelanggan yang sudah ada. Akio morita, pendiri Sony, mengatakan dengan tepat: “ saya menciptakan pasar”. Perusahaan yang baik memenuhi kebutuhan, perusahaan yang hebat menciptakan pasar. Keunggulan di pasar diraih dengan menciptakan produk, jasa, gaya hidup dan cara menaikkan standar hidup yang baru. Besar perbedaan antara perusahaan yang menawarkan produk ikut-ikutan dengan perusahaan yang menawarkan nilai produk dan jasa baru sebelumnya tidak terbayangkan oleh pasar. Akhirnya, pemasaran terbaik

adalah penciptaan nilai dan perbaikan standar hidup.1

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swasta “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya”. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah

yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.2

1 Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen pemasaran di Indonesia, Jakarta : Salemba

Empat, 1999 , hlm xvii-xix

2

(14)

B.

RUMUSAN MASALAH

Demi menghindari pembahasan yang kurang mengena dengan judul, dalam hal ini guna menghasilkan pembahasan yang objektif dan terarah, maka pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum produk funding pada PT. BPRS Ben

Salamah Abadi Purwodadi?

2. Bagaimana strategi pemasaran produk funding pada PT. BPRS Ben

Salamah Abadi Purwodadi?

C.

TUJUAN

1.Untuk mengetahui stratregi pemasaran produk funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi.

2.Untuk mengetahui secara langsung strategi pemasaran produk funding yang digunakan dilapangan.

D.

MANFAAT

1. Mahasiswa dapat mengetahui strategi yang digunakan dalam memasarkan

produk funding.

2. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung strategi yang digunakan di

lapangan.

3. Mahasiswa dapat mengetahui strategi mana yang paling tepat atau efektif

(15)

E.

METODE PENELITIAN

1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

2.Metode Pengumpulan

Untuk mendapatkan data yang relevan dengan topik penelitian tersebut maka digunakan beberapa metode yaitu:

a.Observasi

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mengetahui suasana kerja di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan stretegi pemasaran produk funding.

b.Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada bagian-bagian yang terkait dengan tema yang diangkat di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi, hal ini dilakukan agar tidak menyimpang atau salah pengertian mengenai permasalahan yang diangkat.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data yang relevan melalui arsip-arsip, catatan-catatan, pendapat-pendapat dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

(16)

3.Sumber Data

a.Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

b.Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber yag tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.3

4. Analisis Data

Dari data-data yang terkumpul, penulis berusaha menganalisis data tersebut. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan tehnik analisis deskriptif, yaitu data-data yang diperoleh kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata, kemudian di deskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan kenyataan yang realistis.

F.

SISTEMATIKA PENULIS

Untuk memberi kemudahan dalam memahami Tugas Akhir, maka penulis menguraikan susunan penulisan secara sistematis, adalah sebagai berikut:

Bab 1 : Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan TA.

3

Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,2008 , hlm. 137.

(17)

Bab 2 : Gambaran umum PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

Pada bab ini diuraikan tentang profil BPRS, struktur organisasi dan produk- produk.

Bab 3 : Landasan Teori dan Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tentang strategi pemasaran produk funding pada BPRS Ben Salamah Abadi

Bab 4 : Penutup

(18)

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI

Secara geografis, kantor BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi yang terletak di Jl. A. Yani no. 35 Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, sangat strategis karena letaknya yang berada di pusat kota dan dekat dengan pusat kegiatan masyarakat, seperti : pasar, pertokoan. Dengan letak yang strategis dapat memudahkan masyarakat untuk mengetahui keberadaan BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi.

A. SEJARAH BERDIRINYA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI

BPRS Ben Salamah Abadi pada awalnya bernama BPRS Sabilul Muttaqin di Purwokerto, kemudian diakuisisi di Purwodadi dengan nama BPRS Ben Salamah Abadi.

BPRS Ben Salamah Abadi berdiri untuk memberikan layanan Perbankan Syari’ah kepada masyarakat. Yang tidak lepas dari visi dan misi yang dimiliki. Berangkat dari visi misi yang ingin dibawa, BPRS Ben Salamah Abadi berupaya untuk mensejahterakan umat. Sedangkan misinya, yang diemban adalah mengimplementasikan dan mengembangkan pola dan sistem Syari’ah, mengutamakan pelayanan umat dengan cepat dan berintegritas.

(19)

Pada dasarnya BPRS Ben Salamah Abadi didirikan dengan tujuan menjadi lembaga yang akan memberikan layanan perbankan Syari’ah kepada masyarakat dan memberi solusi permodalan bagi sektor riil, yaitu bagi usaha kecil dan menengah (pedagang), petani, pegawai, dan rekan – rekan koperasi dan juga

menjadi perantara dan kerjasama antara Aghniya’ (pemilik harta) dengan

Mudharib (pelaksana usaha). Penerapan sasaran ini didorong oleh keluarnya

Undang – Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang memperbolehkan layanan berdasarkan prinsip Syari’ah.

BPRS Ben Salamah Abadi berdiri pada tanggal 18 April 2004 dengan modal awal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) modal awalnya berbentuk saham, ada lima orang pemegang saham di BPRS Ben Salamah Abadi yaitu Abdun Nafiq, SE, Ir. Lilik Yanuar, MM, H. Dadi Zaenal Abidin, Betty Anovia dan Ben

Alviyana.4

Produk di BPRS Ben Salamah Abadi di Purwodadi adalah sebagai berikut :

a. Tabungan Wadi’ah Salamah

Tabungan dalam bentuk simpanan dengan prinsip wadi’ah yad

dhomanah yang dapat disetor dan diambil kapan saja dengan mendapatkan

hasil yang menguntungkan dari hasil usaha Bank Ben Salamah Abadi. Dengan setoran awal Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) nasabah dapat membuka dan memiliki rekening tabungan salamah.

(20)

b. Deposito Mudharabah Abadi

Tabungan dalam bentuk simpanan / investasi dengan prinsip

Mudharabah Mutlaqoh yang memberikan bagi hasil yang menarik dan

menguntungkan.

Pembukaan rekening deposito Mudharabah abadi setoran minimal Rp.

500.000 (lima ratus ribu rupiah)

c. Pembiayaan Murabahah

Adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati dengan pihak bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli.

d. Pembiayaan Mudharabah

Adalah pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.

e. Pembiayaan Musyarakah

Adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yang ketentuannya disesuaikan dengan ketentuan penyertaan. Berguna bagi anda yang kekurangan dana dalam mengembangkan usaha.

f. Pembiayaan Ijarah

Adalah pembiayaan berdasarkan prinsip sewa beli. Pembiayaan ini berguna untuk anda yang menginginkan tambahan aset yang diperoleh melalui sewa, yang pada akhirnya bertujuan untuk pemilikan aset.

(21)

g. Pembiayaan Qardh

Pembiayaan lunak yang dikhususkan pada pengusaha kecil dan orang

yang sangat membutuhkan.5

B. VISI & MISI Visi :

Amanah Mensejahterakan Ummat

Misi :

1. Mengimplementasikan dan mengembangkan pola dan sistem Syari’ah

2. Mengutamakan pelayanan ummat dengan cepat, amanah, dan berintegritas

3. Menjadi Bank Syari’ah terpercaya bagi masyarakat muslim.6

C. STRUKTUR ORGANISASI

1. Struktur organisasi BPRS Ben Salamah Abadi periode 2012 adalah sebagai berikut :

1. Komisaris Utama : Betty Anovia

2. Komisaris : H. Badi Zaenal Abidin

3. DPS : Drs. H. Harno H. Isa

4. Direktur Utama : Anang Arief S., SE

5. Direktur : Sri Mulyani, SIP

5

Data-data PT. BPRS Ben Salamah Abadi

(22)

6. Accounting : Ana Chuzaimatul Ch, Amd

7. Account Officer : Eko Hery S., Amd

Arif Budi Nurahman, SE Jemmy Panduwinata, SE

8. Funding Officer : Yanaili Mu’minat

9. Juru Taksir : Imam Wahyudi

10.Teller : Heni Pujiati, Amd

11.Satpam : Anto7

2. Tugas pengurus BPRS Ben Salamah Abadi

1. Dewan Komisaris

a. Mempertimbangkan, menyempurnakan dan mewakili para pemegang

saham dalam memutuskan perumusan kebijaksanaan umum persoalan yang baru, yang diusulkan oleh Direksi untuk melaksanakan perseroan yang akan datang.

b. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham dalam hal

pembebasan tugas dan kewajiban Direksi.

c. Mempertimbangkan dan menyetujui rancangan anggaran perusahaan

dan rencana kerja untuk tahun buku baru yang diusulkan oleh Direksi.

d. Memberikan penilaian atas neraca dan perhitungan rugi atau laba

tahunan serta laporan – laporan berkala lainnya yang disampaikan oleh Direksi.

(23)

e. Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan kredit yang diajukan kepada perseroan yang jumlahnya melebihi maksimum yang diputuskan oleh Direksi.

f. Memberikan persetujuan mengenai pengikatan perseroan sebagai

penanggung, penggadaian serta penjualan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak kepunyaan perseroan.

g. Menyetujui atau menolak pinjaman yang diajukan oleh anggota

Direksi.

h. Menyetujui semua hal yang menyangkut perubahan modal dan

pembagian laba.

i. Menandatangani surat – surat saham yang telah diberi nomor urut

sesuai wewenang yang telah diberikan dalam anggaran dasar perseroan.

j. Menyetujui pembagian tugas dan kewajiban diantara Direktur Utama

dan Direktur.

2. Direktur Utama

a. Memimpin dan mengelola perseroan sehingga tujuan perseroan

tercapai.

b. Bertanggung jawab terhadap operasional perseroan khususnya dalam

hubungan dengan pihak ekstern perusahaan.

(24)

3. Direktur

a. Membantu Direktur Utama dalam mengelola perseroan sehingga

tercapai tujuan perseroan.

b. Bertanggung jawab terhadap operasional, khususnya dalam hubungan

dengan pihak intern perusahaan.

c. Bersama – sama Direktur Utama bertanggung jawab kepada rapat

umum pemegang saham.

4. Marketing

a. Menerima, melayani tamu atau nasabah yang akan datang ke bank dan

memerlukan pelayanan pemberian kredit dari bank dan/ atau jasa perbankan lainnya.

b. Melakukan, membuat analisa ekonomis atau analisa kredit yang

diperlukan untuk setiap proses pemberian kredit berdasarkan kelayakan, kelaziman dan prinsip – prinsip pemberian kredit yang wajar.

c. Mengusulkan kepada lembaga credit committee untuk setiap

pemberian kredit yang diproses atau ditandatangani untuk

mendapatkan appoired.

d. Memelihara dan membina hubungan baik dengan nasabah maupun

inter / antar bagian dalam rangka menjaga mutu pelayanan kepada masyarakat sehingga berada pada tingkat yang memuaskan.

(25)

e. Melakukan marketing nasabah baik dalam rangka penghimpunan sumber – sumber dana masyarakat maupun alokasi pemberian kredit secara efektif dan terarah.

5. Staf Kas dan Teller

a. Melakukan pekerjaan sebagai kuasa bank dalam hal penerimaan

setoran tunai maupun cek atau bilyet giro bank lain, maupun penarikan atau pembayaran yang dilakukan oleh nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Bertanggung jawab atas keselamatan ketepatan dalam menghitung

uang baik pada saat pembayaran maupun saat penerimaan.

c. Setiap hari menutup buku kasir dan menghitung saldo kas sesuai

dengan voucher yang ada bersama – sama dengan pimpinan..

d. Membuat laporan kas harian kepada direktur.

6. Akuntansi atau Pembukuan

a. Membukukan semua transaksi – transaksi usaha bank dengan dilampiri

bukti pendukung yang sah.

b. Berkewajiban membuat laporan secara rutin menyangkut laporan

keuangan perusahaan baik untuk manajemen maupun pihak ketiga atau pemeriksa Bank Indonesia.

c. Menyimpan semua arsip pembukuan voucher – voucher dan buku

transaksi kas dengan baik dan teratur.

d. Melakukan tindakan – tindakan yang diperlukan untuk menjaga,

(26)

policy manajemen – manajemen agar senantiasa berada pada posisi sehat, baik aspek kuantitatif maupun aspek kualitatif.

7. Satpam

a. Menjaga dan menyelenggarakan keamanan dengan baik.

b. Membina kerjasama dan koordinasi dengan aparat keamanan yang

terkait.

c. Membuat laporan situasi keamanan dalam buku register.

d. Membina hubungan baik dengan pihak intern maupun ekstern nasabah

bank.

8. Dewan Syari’ah

a. Menelaah (mereview) peraturan korporat yang berlaku apakah sesuai

dengan aturan hukum Syari’ah dan peraturan lain yang berlaku, etika serta tak ada benturan kepentingan maupun unsur – unsur yang melanggar kepatutan.

b. Menelaah semua produk dan atau jasa BPRS Ben Salamah Abadi

apakah sudah sesuai Syari’ah.

c. Menelaah masalah perilaku manajemen atau karyawan yang

menyangkut melanggar kepatuhan, melakukan kecurangan dan manipulasi.

(27)

D. PENGELOLAAN USAHA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI

BPRS Ben Salamah Abadi di Purwodadi merupakan salah satu lembaga keuangan dengan pola Syari’ah. Kegiatan pada bidang BPRS Ben Salamah Abadi, pengelolaan usahanya melalui :

a. Menghimpun dana masyarakat atau simpanan (tabungan wadi’ah salamah,

deposito abadi) dan menyalurkan dana ke masyarakat atau pembiayaan (Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Qordhul Hasan).

b. BPRS Ben Salamah Abadi selain mempunyai Baitul Maal (Lembaga Amil

Zakat) lembaga yang resmi menghimpun, menyalurkan zakat, infaq, shodaqoh, hibah, dan wakaf.

c. Berprinsip bagi hasil. Prinsip tersebut antara lain :

1. Penentuan bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada

kemungkinan untung dan rugi.

2. Besarnya bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.

3. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat, sesuai dengan peningkatan

jumlah pendapatan.

4. Tidak ada yang merugikan bagi hasil.

E. ANALISIS YANG DILAKUKAN OLEH PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI DI PURWODADI

(28)

a. Dari sisi produk yaitu produk yang Islami lebih baik dan barokah, karena masyarakat lebih cenderung untuk menanamkan nilai – nilai Islam di segala bidang, termasuk dalam dunia perbankan.

b. Sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur atau nasabah, karena

prinsip yang digunakan adalah prinsip Syari’ah dimana antara pihak bank

(shohibul maal) dan pihak nasabah (mudhorib) saat melakukan transaksi

menggunakan nisbah (kesepakatan) di antara mereka.

c. Satu – satunya BPRS yang ada di Purwodadi, karena BPRS Ben Salamah

Abadi merupakan satu – satunya lembaga keuangan syari’ah pertama kali yang hadir di Purwodadi.

2. Kelemahan

a. Masyarakat masih awam dengan istilah Bank Syari’ah sehingga para

karyawan harus terus – menerus mensosialisasikan BPRS dengan cara ikut mensponsori event – event yang ada di Purwodadi. Apalagi beberapa kalangan dalam Islam sendiri masih menganggap kehadiran Bank Syari’ah sebagai sesuatu yang masih kontroversial.

b. Belum banyaknya lembaga pendidikan Perbankan Syari’ah. .

3. Strategi BPRS Ben Salamah Abadi

a. Memberikan bingkisan pada Bulan Ramadhan bagi para nasabah yang

aktif menabung.

(29)

c. Memberikan hadiah bagi nasabah yang mempunyai prestasi dalam

mengangsur pembiayaannya.8

(30)

BAB III

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Arti Pemasaran

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.9

Pemasaran menurut Peter Drucker adalah hal yang amat mendasar, sehingga tidak dapat dianggap sebagai fungsi sendiri. Pemasaran adalah cara memandang seluruh perusahaan dari hasil akhirnya, yaitu dari pandangan pelanggannya. Keberhasilan suatu bisnis bukan ditentukan oleh prosedurnya melainkan oleh pelanggannya.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

9WWW. Strategi Pemasaran. Diakses 26 february 2012. 12:37:24 PM.

(31)

B. Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran Pemasaran pada produk barang yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik jasa dan barang sebagaimana yang telah dibahas

sebelumnya. Bauran Pemasaran produk barang mencakup 4P: product,price,place,

dan promotion. Sedangkan untuk jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang

mencukupi. Para pakar pemasaran menambahkan tiga unsur lagi : people, process,

dan customer service.

Dengan demikian, unsur bauran pemasaran jasa terdiri atas tujuh hal, yaitu: 1. Product ( produk ): jasa seperti apa yang ingin ditawarkan.

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu

saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut

the offer “. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan

beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. 2.Price ( harga ): bagaimana strategi penentuan harga

Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan

(32)

turut mempengaruhi penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.

Dalam memutuskan strategi penentuan harga harus diperhatikan tujuan dari penentuan harga itu sendiri yaitu bertahan, memaksimalkan laba, memaksimalkan penjualan, gengsi atau prestis dan pengembalian atas investasi.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga adalah positioning ( pemosisian ) jasa, sasaran perusahaan, tingkat persaingan, siklus hidup jasa, elastisitas permintaan, struktur biaya, sumber daya yang digunakan, kondisi ekonomi secara umum dan kapasitas jasa.

3. Promotion ( promosi ): bagaimana promosi yang harus dilakukan

Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran

promosi. Bauran promosi terdiri atas:10

a.Iklan ( advertising )

Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan

diri perusahaan satu dengan perusahaan lain yang mendukung positioning

jasa.

10 Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta : Salemba

(33)

Beberapa tujuan periklanan yaitu iklan yang bersifat memberi informasi, iklan membujuk, iklan pengingat dan iklan pemantapan.

Ada beberapa pilihan media yang dapat digunakan umtuk melakukan pengiklanan, antara lain surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame dan surat langsung.

b. Penjualan Perseorangan ( Personel Selling )

Penjualan perseorangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemasaran jasa, karena:

1. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting.

2. Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin. 3. Orang merupakan bagian dari produk jasa.

Sifat penjualan perorangan dikatakan lebih luwes karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjualan juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di tempat pada saat itu juga.

c. Promosi Penjualan ( Sales Promotion )

Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya.

(34)

Promosi penjualan dapat diberikan kepada:

1. Konsumen, berupa penawaran cuma-cuma, sampel, demo produk, kupon,

pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi.

2. Perantara,berupa barang cuma-cuma, diskon, advertising allowances, iklan

kerja sama, distribution contests, penghargaan.

3. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan, contets, dan hadiah untuk

tenaga penjualan terbaik.

d. Hubungan Masyarakat ( Public Relation )

Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kepentingan publik yang lebih besar.

e.Informasi dari mulut ke mulut ( word of mounth )

Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi jasa lainnya.

(35)

f. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan promosi. Terdapat enam area dari pemasaran langsung, yaitu direct mail, mail

order, direct response, direct selling, telemarketing dan digital marketing.11

4. Place ( tempat ) : bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan diterapkan Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi,dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara

penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.12

5. People ( orang ): jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa.

Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.

6.Process ( proses ): bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.

Proses dapat dibedakan dalam dua cara yaitu:

1. Kompleksitas ( complexity ), berhubungan dengan langkah-langkah dan

tahapan proses.

11 Ibid, hlm. 120-123

12

(36)

2. Keragaman ( divergence ), berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses.

7. Customer Service ( layanan konsumen ): tingkat jasa yang bagaimana yang akan diberikan konsumen.

Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, saat transaksi dan pascatransaksi. Kegiatan sebelum transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi dan sesudah transaksi, karena itu kegiatan pendahuluannya harus sebaik mungkin sehingga konsumen memberikan respons yang positif dan menunjukkan loyalitas

yang tinggi.13

C. Produk Funding ( Penghimpun Dana )

Penghimpun dana di Bank Syari’ah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syari’ah yang diterapkan dalam penghimpunan dana

masyarakat adalah prinsip Wadi’ah dan Mudharabah.14

1. Simpanan Giro ( Demand Deposito )

Undang-undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November

1998 menjelaskan bahwa yang dimahsud dengan giro adalah simpanan yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet

giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

13Ibid, hlm. 75-76

14 Ir. Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006, Cet. ke- 3,

(37)

Sedangkan pegertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.

Pengertian dapat ditarik setiap saat, mahsudnya bahwa uang yang sudah disimpan direkening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.

Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang tersebut dari rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang, yang ditarik secara tunai maupun ditarik secara non tunai ( pemindahbukuan ). Penarikan secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah

dengan menggunakan Bilyet Giro ( BG ).15

Adapun yang dimaksud dengan giro syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa giro yang dibenarkan secara syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.

Yang dimaksud dengan giro wadiah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki.

15 Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005,

(38)

Dalam kaitannya dengan produk giro, Bank Syariah menerapkan prinsip

wadiah yad dhamanah, yakni nasabah bertindak sebagai penitip yang

memberikan hak kepada Bank Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan Bank Syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi yang disertai hak untuk mengelola dana titipan dengan tanpa mempunyai kewajiban memberikan bagi hasil dari keuntungan pengelolaan dana tersebut. Namun demikian Bank Syariah diperkenankan memberikan insentif berupa bonus dengan catatan tidak disyaratkan sebelumya.

Yang dimaksud dengan giro mudharabah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah.

Mudharabah mempunyai dua bentuk yakni mudharabah mutlaqah dan

mudharabah muqayyadah, yang perbedaan utama di antara keduanya terletak

pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya, baik dari sisi tempat, waktu, maupun objek

investasinya. Dalam hal ini Bank bertindak sebagai mudharib ( pengelola

dana ), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal ( pemilik dana ). 16

Sebagian besar giro merupakan dana-dana komersial yang disimpan oleh perusahaan ataupun perorangan.

Bank konvensional yang berupa BPR menghimpun dana masyarakat dengan mengeluarkan simpanan tabungan dan deposito. BPR dilarang

16

(39)

menerima simpanan giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing,

dan melakukan kegiatan peransuransian.17

Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang tertanam di rekening giro adalah sebagai berikut:

a. Cek ( Cheque )

Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindah bukuan.

Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur di dalam KUHP Dagang pasal 178 dengan syarat yaitu:

a) Pada surat cek harus tertulis perkataan “ CEK ”

b) Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah

uang tertentu

c) Nama bank yang harus membayar ( tertarik )

d) Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan

e) Tanda tangan penarik.

17 Edy Wibowo dan Untung Hendy, Mengapa Memilih Bank Syariah ?, Bogor Selatan: Ghalia

(40)

Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank untuk menarik sejumlah uang yang diinginkan adalah sebagai berikut:

a) Tersedianya dana

b) Ada materai yang cukup

c) Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek

d) Jumlah uang yang tertulis diangka dengan huruf haruslah sama.

e) Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya

cek tersebut

f) Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di

specimen ( contoh tanda tangan )

g) Tidak diblokir pihak berwenang

h) Resi cek sudah kembali

i) Endorsment cek benar

j) Kondisi cek sempurna

k) Rekening belum ditutup

l) Dan syarat-syarat lainnya.18

19

(41)

b. Bilyet Giro

Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindah bukuan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

Pemindah bukuan pada rekening bank yang bersangkutan artinya dipindahkan dari rekening nasabah si pemberi BG kepada nasabah penerima BG. Sebaliknya jika dipindah bukukan ke rekening di bank yang lain, maka harus melalui proses kliring ke bank lain.

Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindah bukuannya dapat dilakukan antara lain:

a) Ada nama bilyet giro dan nomor serinya

b) Perintah tanpa syarat untuk memindah bukukan sejumlah uang atas beban

rekening yang bersangkutan

c) Nama dan tempat bank tertarik

d) Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf

e) Nama pihak penerima

f) Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si penarik merupakan

perusahaan

g) Tanggal dan tempat penarikan

h) Nama bank yang menerima pemindah bukuan tersebut.

(42)

Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai persyaratan yang telah ditentukan seperti:

a) Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulaii dari tenggal penarikannya.

b) Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal penarikan berlaku pula

sebagai tanggal efektif.

c) Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap

sebagai tanggal penarikan.

d) Dan persyaratan lainnya.20

21

c. Alat Pembayaran Lainnya

Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar

sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain.22

2. Simpanan Tabungan ( Saving Deposit )

Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabungan juga mempunyai syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyarat-syaratan masing-masing bank berbeda satu sama lainnya. Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan nasabah

20Op. Cit, hlm. 69-70 21

WWW.Perbedaan Cek dan Giro, diakses 26 april 2012, 3:29:20 PM

22

(43)

menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan demikian sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai dengan sasarannya.

Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun

1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,

bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.23

Adapun yang dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa tabungan yang

dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.

Tabungan wadiah merupakan tabungan yag dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan

wadiah, Bank Syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah. Dalam

hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada Bank Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan Bank Syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang tersebut.

Yang dimaksud dengan tabungan mudharabah adalah tabungan yang

dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah memiliki dua bentuk

yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan

23

(44)

utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini

bank syariah bertindak sebagai mudharib ( pengelola dana ) dan nasabah

bertindak sebagai shahibul maal ( pemilik dana )24

Di Amerika Serikat, produk tabungan ini merupakan salah satu dari produk yang diatur oleh regulasi D yang dikeluarkan Dewan Gubernur Bank

Sentral Amerika, Federal Reserve.

Di Indonesia, sejak Paket Deregulasi Oktober 1998 ( Pakto 1988 ) diluncurkan, bank-bank mulai melakukan inovasi dalam produk tabungan. Inovasi dilakukan dengan mengeluarkan produk dengan nama-nama yang beraneka ragam, undian, dan berbagai hadiah yang menarik. Lebih dari itu, setelah Pakto1998, ada kecenderungan bank-bank di Indonesia menawarkan produk tabungan mereka dengan perhitungan pembayaran bunga harian, bisa

diambil setiap saat, serta diberi fasilitas kartu ATM ( Automatic Teller

Machine )25

Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud adalah:

24 Op. Cit, Ce. Ke- 7, hlm. 345-347 25

(45)

a. Buku Tabungan

Yaitu buku dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran, dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan, sehingga langsung dapat menguragi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.

b. Slip Penarikan

Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.

c. Kwitansi

Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

d. Kartu yang terbuat dari plastik

Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun di mesin

Automated Teller Machine ( ATM ). Mesin ATM ini biasanya tersebar

ditempat-tempat yang strategis.26

26

(46)

3. Simpanan Deposito ( Time Deposit )

Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh Bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, dimana simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu ( jatuh tempo ) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari.

Menurut Undang-undang N0. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.27

Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional MUI mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan

adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip mudharabah.

Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib ( pengelola dana ),

sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal ( pemilik dana ). Dalam

kapasitasnya sebagai mudharib, Bank Syariah dapat melakukan berbagai macam

usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya,

termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga.28

D. Fatwa DSN Tentang Funding 1. Fatwa DSN tentang tabungan

a. Tabungan ada dua jenis:

27

Ibid, hlm. 80

28

(47)

1)Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga.

2)Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip

Mudharabah dan Wadi’ah.

b. Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah:

1)Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik

dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

2)Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.

3)Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan

piutang.

4)Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan

dalam akad pembukaan rekening.

5)Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan

menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

6)Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa

persetujuan yang bersangkutan.

c. Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Wadi’ah:

1)Bersifat simpanan.

(48)

3)Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian

(‘athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.29

2. Fatwa DSN tentang giro

a. Giro ada dua jenis:

1)Giro yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan

perhitungan bunga.

2)Giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip

Mudharabah dan Wadi’ah.

b. Ketentuan Umum Giro berdasarkan Mudharabah:

1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik

dana, dan bank bertindak sebagai mudharib ataupengelola dana.

2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.

3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan

piutang.

4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan

dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional giro dengan

menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

29 Fatwa Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta: CV.

(49)

6) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.

c. Ketentuan Umum Giro berdasarkan Wadi’ah:

1) Bersifat titipan.

2) Titipan bisa diambil kapan saja (on call).

3) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian

(‘athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.30

3. Fatwa DSN tentang deposito

a. Deposito ada dua jenis:

1)Deposito yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu Deposito yang

berdasarkan perhitungan bunga.

2)Deposito yang dibenarkan, yaitu Deposito yang berdasarkan prinsip

Mudharabah.

b. Ketentuan Umum Deposito berdasarkan Mudharabah:

1)Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik

dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

2)Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.

3)Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan

piutang.

30 Ibid, hlm. 5-6

(50)

4)Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

5)Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan

menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

6)Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah

tanpa persetujuan yang bersangkutan.31

E. Dasar Hukum                         ...

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. ....”.

 ..                   ...

“.... maka jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia

bertakwa kepada Allah Tuhannya”.32

31 Ibid, hlm. 18-19

(51)

F. Gambaran Umum Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi ada dua macam yaitu:

1. Tabungan Wadi’ah Salamah

Tabungan dalam bentuk simpanan dengan prinsip wadi’ah yad

dhomanah yang dapat disetor dan diambil kapan saja dengan mendapatkan

hasil yang manguntungkan dari hasil usaha BPRS Ben Salamah Abadi. Dengan setoran awal Rp 10.000,- nasabah dapat membuka dan memiliki

rekening Tabungan Salamah.

BPRS Ben Salamah Abadi memberikan bonus kepada nasabah bank

pada rekening Tabungan Salamah, sebagai bukti bank akan memberikan buku

tabungan dan menata usahanya atas nama nasabah.

Untuk menjaga keakuratan dan ketetapan pelayanan bank memakai system komputerisasi tabungan sebagai andalan.

a. Syarat-syarat pembukaan rekening tabungan wadi’ah salamah

1) Foto kopi kartu Identitas diri

2) Mengisi formulir pembukaan rekening

3) Menyerahkan setoran awal minimal Rp. 10.00033

b. Persyaratan umum

1) Tabungan wadiah salamah diperuntukan bagi seluruh

lapisan masyarakat.

32

Ibid, hlm. 15

(52)

2) Setiap penabung perorangan berhak mendapat buku tabungan wadiah salamah.

3) Bila terdapat perbedaan saldo antara buku tabungan dengan

catatan pembukuan Bank, maka yang dianggap sah adalah saldo yang tercatat dalam pembukuan Bank.

4) Apabila buku tabungan wadiah salamah hilang, penabung

harus segera melapor ke PT BPRS Ben Salamah Abadi, dengan menyerahkan Surat pernyataan kehilangan dan bukti laporan kehilangan dari kepolisian setempat.

5) Segala kerugian atas penyalagunaan buku tabungan wadiah

salamah dalam bentuk apapun termasuk akibat hilangnya buku tabungan menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak penabung.

6) Penabung menyatakan tunduk pada ketentuan yang berlaku

di PT BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi, baik saat ini maupun pada waktu yang akan datang.

c. Penyetoran, pengambilan dan penutupan rekening

1) Setoran pertama minimal Rp. 10.000,- setoran selanjutnya

minimal Rp. 5.000,-

2) Saldo minimal Rp. 10.000,- dan penabung wajib

mempertahankan saldo minimal.

3) Penutupan rakening tabungan wadiah salamah dikenakan

(53)

d. Pemberian imbalan atau bonus

1) Tidak ada imbalan yang dipersyaratkan

2) PT. BPRS Ben Salamah Abadi akan memberikan imbalan

atau bonus secara sukarela kepada penabung yang besarnya ditentukan oleh bank setiap akhir bulan, yang dilakukan

langsung pada buku tabungan wadiah salamah.34

2. Deposito Mudhorobah

Tabungan dalam bentuk simpanan atau investasi dengan prinsip

mudhorobah mutlaqoh yang memberikan bagi hasil yang menarik dan

menguntungkan.

Pembukaan rekening deposito mudhorobah abadi setoran pertama

minimal Rp 500.000,- , Dengan nisbah bagi hasil sebagai berikut:

jumlah bulan Porsi nasabah Porsi bank

1 bulan 29% 71%

3 bulan 29% 71%

6 bulan 35% 65%

12 bulan 35% 65%

a. Syarat pembukaan rekening deposito

1) Foto kopi kartu Identitas

(54)

2) Mengisi formulir pembukaan rekening

3) Menyerahkan setoran awal minimal Rp. 500.00035

b. Ketentuan-ketentuan

1) Akad mudharabah abadi

Akad pemanfaatan uang oleh BSA atas ijin penabung dengan kesanggupan dan kesukarelaan BSA untuk memberikan sebagian kadar keuntungan ang diperoleh BSA atas sejumlah uang yang telah dimanfaatkannya tersebut.

2) Deposito mudharabah abadi yang dibuktikan dengan nota

ini tidak dapat dipindahkan, namun dapat dijamin kepada BSA sebagai surat berharga dalam pengikatan atau penghapusan terhadap suatu kewajiban dan hutang antara penabung dengan BSA

3) Jika penabung meninggal dunia, tabungan akan dibayarkan

kepada ahli warisnya yang ditunjuk.

4) Hanya pada tanggal jatuh tempo seperti dinyatakan dalam

nota ini, penarikan atas jumlah tersebut baik untuk seluruhnya atau untuk sebagian sebelum tanggal jatuh tempo dengan sendirinya tidak dapat dilakukan.

5) Kadar keuntungan tabungan akan dibayarkan tiap bulan

atau pada tanggal jatuh tempo.

(55)

6) Untuk deposito mudharabah abadi yang jatuh tempo, tidak diberi kadar keuntungan lagi, dan diperhitungkan sebagai titipan atau tabungan yaddhamanah, namun penabung tetap memberikan izin kepada BSA untuk memanfaatkan uang tersebut sampai dengan ditariknya uang tersebut.

7) Deposito mudharabah abadi dapat diperpanjang secara

otomatis sesuai permintaan deposan pada saat penempatan atau saat kadar keuntungan tabungan akan dibayarkan tiap bulan atau pada tanggal jatuh tempo.

8) Selain syarat-syarat diatas penabung sepakat untuk juga

mentaati peraturan-peraturan lainnya, sepanjng

menyangkut transaksi tabungan deposito mudharabah abadi dengan BSA

9) Dalam hal terjadi deposito mudharabah abadi hilang, maka

harus segera dilaporkan kepada yang berwajib dan

memberitahukan kepada BSA.36

G. Stretegi Pemasaran Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Purwodadi

Pada dasarnya stretegi pemasaran yang digunakan pada produk tabungan dan deposito itu sama, yaitu stretegi yang digunakan dengan menggunakan bauran pemasaran, dengan rincian sebagai berikut:

(56)

1. Product ( produk )

Produk yang kami tawarkan disini adalah produk tabungan dan deposito

Dengan menawarkan kepada masyarakat bahwa menabung dan

mendepositokan uang memiliki banyak manfaat. misalnya saja apabila suatu saat kita membutuhkan uang untuk keperluan yang mendadak, kita bisa mengambilnya.

2. Price ( harga )

Harga disini sangat murah hanya dengan Rp.10.000,- kita sudah bisa membuka rekening tabungan dan Rp. 500.000,- sudah bisa membuka rekening deposito.

3. Promotion

Promosi disini kami menggunakan bauran promosi yaitu:

a. Iklan

Dengan menyebarkan brosur dan memasang spanduk, lewat radio.

b. Penjualan Perorangan

Penjualan perorangan disini yaitu marketing bagian funding khususnya dan pada umumnya semua karyawan BPRS Ben Salamah Abadi.

c. Promosi Penjualan

Promosi disini kami bisa melalui pada saat ada momen-momen tertentu misalnya waktu ada pengajian, kumpulan karang taruna, momen pertandingan, sunatan masal.

(57)

d. Hubungan Masyarakat

Kami berusaha membangun nama baik kepada masyarakat sekitar, dengan cara menyumbang dana ketika mereka membutuhkan dana dan ikut serta dalam pembangunan masjid atau mushala.

e. Pemasaran Langsuung

Misalnya dengan door to door atau mendatangi mereka satu persatu.

4. Place ( tempat )

Sasaran kami disini minimal sekitar BPRS dan maksimalnya di lingkup kabupaten grobogan.

5. People ( orang )

Yang pertama harus kita ajak terlebih dahulu adalah keluarga terdekat kita, keluarga besar dan kemudian tetangga kita baru kemudian orang-orang lain atau masyarakat.

6. Process ( proses )

Proses disini kami tidak sulit, cukup dengan menyerahkan kartu identitas dan uang pembukaan awal rekening sebesar Rp. 10.000,- sudah bisa memiliki rekening tabungan di BPRS Ben Salamah Abadi dan Rp. 500.000,- untuk pembukaan rekening deposito.

(58)

7. Customer service ( layanan konsmen )

Disini kami menawarkan jasa jempu bola, jadi setiap kali penyetoran ataupun penarikan tabungan atau deposito, nasabah tidak perlu repot-repot dan

jauh-jauh datang ke kantor, cukup dengan telpon atau sms saja.37

H. Analisis

1. Kekuatan

a) Letak BPRS yang strategis, sehingga dapat dijangkau oleh

masyarakat.

b) Para pemegang saham terkenal baik di kalangan masyarakat

sekitar .

c) Pembukaan rekening tabungan yang relatif mudah, sehingga dapat

dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 2.Kelemahan

a) Keterbatasan SDM ( karyawan ) dalam bidang pemasaran.

b) Tidak adanya fasilitas Automatic Teller Machine ( ATM ).

3. Peluang

Memodifikasi produk yang sudah ada, sehingga lebih menarik minat masyarakat.

(59)

4.Ancaman

Ketidak percayaan masyarakat terhadap bank syariah karena masyarakat beranggapan bahwa bank syariah itu sama dengan bank konvensional.

(60)

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Produk funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi ada 2 macam yaitu:

a. Tabungan Wadiah Salamah b. Deposito Mudharabah Abadi

Strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran:

1. Product

2. Price

3. Promotion

Terdiri dari bauran promosi yaitu iklan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung.

4. Place

5. People

6. Process

7. Customer service.

(61)

B. SARAN

1. Memberikan penyuluhan kepada masyarat tentang produk funding ( tabungan

dan deposito ).

2. Menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat akan pentingnya menabung.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah guna meningkatkan

profesionalisme kerja para karyawan PT. BPRS Ben Salamah Purwodadi.

4. Meningkatkan teknologi yang akan mendukung dalam perkembangan PT.

BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi.

5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PT. BPRS Ben Salamah

Abadi Purwodadi.

C. PENUTUP

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan, akhirnya walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis mengakui bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan yang semuanya itu karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Semoga kekurangan ini bisa menjadi motivasi bagi penulis untuk lebih giat dalam menempuh kegiatan-kegiatan lainnya.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan mahasiswa pada umumya, sebagai masukan dan bahan kritikan. Serta segala daya dan upaya serta kekuatan senantiasa teriring rahmat dan

(62)

ke- 3, 2006.

. Bank Islam, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Cet.

ke- 7, 2010.

Buku Tabungan Wadiah Salamah PT. BPRS Ben Salamah Abadi. Data PT. BPRS Ben Salamah Abadi.

Fatwa Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah

Nasional, Jakarta: CV. Gunung Persada, 2006.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Grafindo, 2005

Kotler, philip dan A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia,

Jakarta : Salemba Empat, 1999.

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta :

Salemba Empat, 2006.

Nota Deposito Mudharabah Abadi PT. BPRS Ben Salamah Abadi.

PDF. www.perbedaan cek dan giro . Diakses 26 April 2012. 03:29:20 PM PDF. www.strategi pemasaran. Diakses 26 Febuary 2012. 12:37:24 PM Profil PT. BPRS Ben Salamah Abadi.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Bandung:

Alfabeta, 2008.

Struktur PT. BPRS Ben Salamah Abadi.

Wawancara dengan bapak Anang Arief ( Direktur utama PT. BPRS Ben Salamah Abadi ), Tanggall 14 April 2012.

Wawancara dengan mbak Heni Pujiati ( Teller PT. BPRS Ben Salamah Abadi ), Tanggal 14 April 2012.

Wibowo, edi dan Untung Hendi, Mengapa Memilih Bank Syariah?, Bogor:

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Saat itu, yang menjadi penentu adalah amal kita dalam kehidupan. Jika amal kita baik, maka kebaikanlah yang akan kita rasakan sampai hari kiamat datang. Sebaliknya, jika amal

Berdasarkan hasil survey pra pendahuluan diperoleh faktor-faktor risiko dan secara garis besar dibagi menjadi 5 bagian yaitu: Perizinan/Administrasi; Studi kelayakan/AMDAL;

Bab ini merupakan penutup dalam penyusunan karya tulis yang diantaranya memuat tentang hal-hal yang telah diuraikan di muka kemudian mengenai saran-saran yang sekiranya dapat bagi

1) Koleksi Perpustakaan Provinsi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di provinsi untuk mendukung kebijakan pembangunan daerah. 2) Perpustakaan memiliki jenis koleksi

Dengan cara yang sama seperti yang di atas, maka dilakukan perhitungan pengujian validitas untuk setiap pertanyaan sebelum dan sesudah bekerja di lantai produksi.. Hasil

A preposition or a prepositional phrase may be used incorrectly. Circle that preposition or prepositional pfuase. The cups are on top of the papers. They're working

2OL5 dan setelah tanggal 1 Januari 2015, atau Pensiunan Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia dan terakhir digaji berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30

Dari hasil penelitian disimpulkan imunisasi berulang meningkatkan kadar antibodi tetapi masih belum memberikan respon imun protektif yang optimal sehingga perlu