• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih sempit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih sempit"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kamus bahasa Inggris Webster mendefinisikan beladiri dalam batasan yang sangat luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih sempit batasannya dan mendefinisikan beladiri sebagai suatu strategi yang digunakan untuk merespon serangan fisik (Nelson, 2001:45). Beladiri, pilihan terakhir dalam rangkaian serangan balas, adalah suatu strategi yang digunakan dalam saat-saat terakhir. Taktik beladiri digunakan ketika segala usaha untuk menghindar atau mencegah serangan fisik gagal dilakukan.

Ilmu beladiri sebenarnya sudah dikenal semenjak manusia ada, hal ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan purbakala antara lain: kapak-kapak batu, lukisan-lukisan binatang yang dibunuh dengan senjata seperti tombak dan panah. Beladiri pada waktu itu hanya bersifat mempertahankan diri dari gangguan binatang buas dan alam sekitarnya. Namun sejak pertumbuhan penduduk manusia semakin meningkat, maka gangguan yang datang dari manusia mulai timbul sehingga keinginan orang untuk menekuni ilmu beladiri semakin meningkat.

Idealnya latihan bela diri telah berubah sebagaimana kepopuleran bela diri dalam masyarakat. Walaupun dulu bela diri merupakan teknik fisik yang diambil dari berbagai macam latihan perang, latihan bela diri masa kini lebih bersifat penggabungan mengkombinasikan pengamatan, penilaian, komunikasi, dan pertahanan fisik menjadi sebuah program yang menyeluruh.

(2)

· Memperdalam pemahaman tentang menjamurnya tindak kekerasan di lingkungan anda,

· Belajar bagaimana cara mempertimbangkan resiko dan serangan dengan cepat dan realistik ada situasi yang berbeda-beda,

· Menguji tindakan dan kebiasaan anda dalam menentukan bagaimana mereka (penyerang) menyerang anda,

· Lebih mengembangkan kemampuan lisan dan nonlisan untuk menghadapi situasi yang berbahaya, dan terakhir,

· Belajar membalas serangan dengan taktik yang tepat, tetapi hanya boleh dipelajari setelah anda menguasai semua teknik pencegahan dan penghindaran diri.

Bela diri dewasa ini sering digolongkan menurut keinginan atau kelompok atau golongan tertentu. Contohnya, program bela diri khusus yang memfokuskan pada perhatian kekuatan, dan kelemahan wanita serta anak-anak yang terjadi di banyak kota-kota besar. Ini merupakan hasil usaha gerakan wanita yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pelecehan seksual, kekejaman suami, dan pelecehan seksual terhadap anak-anak pada 2 dekade terakhir.

Program pengetahuan bela diri juga telah dikembangkan untuk para ahli yang jenis pekerjaannya memerlukan hubungan langsung dengan orang yang bermasalah, seperti ahli jiwa (psikiater), staf ruangan gawat darurat, buruh, dan polisi. Program yang bervariasi ini dikembangkan untuk membantu sejumlah pekerjaan tertentu, hubungan dengan klien, dan keamanan bagi pekerja pelayanan jasa.

Program bela diri telah dikembangkan oleh dan untuk orang cacat (lemah). Program ini mempergunakan kekuatan ketika keseimbangan yang dimiliki terbatas seperti orang yang menggunakan kursi roda.

(3)

Seni beladiri adalah perpaduan unsur seni, teknik membeladiri, olahraga, serta olah batin yang didalamnya terdapat muatan seni budaya masyarakat dimana seni itu lahir dan berkembang. Pada dasarnya seni beladiri dapat dikategorikan dalam dua aspek, aspek teknik dan aspek non-teknik. Setiap aliran seni beladiri mempunyai persamaan dan perbedaan pemahaman mengenai kedua aspek tersebut. Sejarah dari suatu negara, adat istiadat, tradisi dan lingkungan alam tempat seni beladiri itu tumbuh dan berkembang akan mewarnai perbedaan diantara kedua aspek tersebut.

Hampir semua seni bela diri berasal dari Asia, dan dalam perkembangannya seni bela diri tersebut mendapat pengaruh yang besar dari pemikiran dan filsafat Timur yang terdapat dalam Konfusianisme, Budhisme, dan Taoisme. Jenis yang bervariasi ini menekankan pada perbedaan kualitas gerakan dan teknik fisik, namun memiliki tujuan umum yang sama, yaitu menyediakan sarana untuk pengembangan diri dan kewaspadaan diri. Tujuan umum latihan bela diri adalah untuk menciptakan kesatuan jasmani dan rohani, kepercayaan diri, disiplin, pengendalian diri, kebugaran tubuh, dan kedamaian jiwa. Masing-masing seni merupakan sistem yang sempurna dalam bela diri. Jenis-jenis seni beladiri yaitu karate, kungfu, Jujitsu, Yudo, Aikido, Tai Chi, Arnis/Kali, Pencak Silat, Capoera, Ninjutsu.

Salah satu seni beladiri tradisional Jepang yang memiliki keunikan dan tetap dipertahankan adalah karate. Arti atau definisi karate menurut T. Chandra dalam Wahid (2007:5) adalah sebagai berikut:

KARA = kosong/hampa/tidak berisi TE = tangan (secara utuh/keseluruhan)

DO = jalan/jalur yang menuju suatu tujuan/pedoman

Oleh sebab itu, olahraga karate digunakan untuk menandakan suatu seni beladiri tangan kosong. Memang demikian adanya, bahwa karate tidak menggunakan senjata lain, selain

(4)

senjata alam yang sudah ada dalam tubuh kita seperti, tangan, lutut, kaki dan lain sebagainya. Maka dalam karate-do setiap anggota badan dilatih secara sistematis sehingga pada gilirannya menjelma menjadi senjata yang ampuh yang sanggup menaklukkan lawan dengan satu gerakan yang menentukan.

Untuk dapat memperkenalkan dan mendalami lebih jauh tentang seni beladiri karate maka peneliti memilih judul “Karate Kala Hitam di Indonesia sebagai sebuah studi kasus adaptasi budaya”

1.2. Perumusan Masalah

Masyarakat mengenal beladiri sebagai suatu strategi yang digunakan untuk merespon serangan fisik. Pengetahuan tentang beladiri penting untuk menghindari atau mencegah terjadinya serangan fisik kapanpun itu terjadi (Nelson, 2001:45).

Seni beladiri karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan tangan kosong. Lahirnya karate sebagai seni beladiri diketahui pada abad ke-19. Adalah Matsumara Shukon (1797-1896) seorang prajurit samurai dan pelindung Raja Soko Okinawa. Dia menciptakan karate dengan menggabungkan unsur seni militer Jepang (bushido) yang berakar pada Nippon Seishin (semangat Jepang).

Perkembangan Karate tidak hanya di Jepang tetapi juga menyebar ke mancanegara termasuk Indonesia. Perkembangan Karate di Indonesia mengakibatkan terbentuknya aliran-aliran karate baru yang terdapat di Indonesia salah satunya adalah perguruan karate Kala Hitam.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Dalam kondisi masyarakat yang bagaimana karate dilahirkan? 2 Bagaimana perkembangan karate di Indonesia?

(5)

3. Bagaimana sejarah berdirinya Karate Kala Hitam di Indonesia?

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Peneliti menganggap perlunya diberikan batasan ruang lingkup pembahasan agar permasalahan yang akan dibahas menjadi lebih terperinci, jelas, terfokus, dan tidak tumpang tindih.

Peneliti dalam melakukan analisis hanya memberikan batasan terhadap ruang lingkup pembahasan yang lebih difokuskan pada pengertian karate, perkembangan karate di Indonesia. Pembahasan skripsi ini juga menyinggung sekilas tentang aliran-aliran karate di Indonesia. Mengingat banyaknya aliran Karate yang terdapat di Indonesia maka pembahasan dibatasi pada perguruan Karate Kala Hitam. Hal hal yang akan dibahas mengenai perguruan karate kala Hitam berupa sejarah Karate Kala Hitam, cabang Karate Kala Hitam di Indonesia, anggota tubuh sebagai senjata Karate Kala Hitam, Unsur Jepang dan Unsur Indonesia dalam karate Kala Hitam.

Sebelum pembahasannya peneliti terlebih dahulu akan mendeskripsikan sejarah lahirnya karate, aliran-aliran karate di Jepang dan falsafah karate.

1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

Setiap penelitian memerlukan landasan atau kejelasan berpikir dalam memecahkan masalah atau menyorotinya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi,2001:39-40)

(6)

Karate dalam kamus kontemporer (2002:663) adalah olahraga beladiri yang mengutamakan kekuatan anggota badan serta kecepatan gerak. Saat ini istilah karate berasal dari dua kata dalam huruf kanji “kara” yang bermakna kosong dan “te” yang berarti tangan. Karate berarti sebuah seni bela diri yang memungkinkan seseorang mempertahankan diri tanpa senjata. Memang demikian adanya, bahwa karate tidak menggunakan senjata lain, selain senjata alam yang sudah ada dalam tubuh kita seperti, tangan, lutut, kaki dan lain sebagainya. Akhiran kata “Do” pada karate-do memiliki makna jalan atau arah. Suatu filosofi yang diadopsi tidak hanya oleh karate tapi kebanyakan seni bela diri Jepang dewasa ini (Kendo, Judo, Kyudo, Aikido dan lain-lain).

Karate berasal dari pengucapan dalam bahasa Okinawa “kara” yang berarti Cina dan “te” yang berarti tangan. Selanjutnya arti dari dua pengucapan itu adalah tangan Cina, teknik Cina , tinju Cina. Selanjutnya sekitar tahun 1931 Gichin Funakoshin dikenal sebagai bapak karate modern mengubah istilah Karate kedalam Huruf Kanji Jepang. Tahun 1936 buku Karate-do Kyohan diterbitkan Funakoshi telah menggunakan istilah Karate. http://www.fukushotokan.com

2. Kerangka Teori

Penelitian ini lebih mengarah pada penelitian kebudayaan. Budaya menurut Sir Edward B. Taylor dalam Ben Haryo (2005:14) adalah seluruh Kompleksitas yang terbentuk dari sejarah dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui tradisi yang mencakup sosial, ekonomi, hukum, agama, seni, teknik, kebiasaan dan ilmu kebudayaan selalu bersifat sosial dan historik.

Kebudayaan menurut Sir Edward B. Taylor dalam Soerjono Soekamto (1982:188-189) adalah komplikasi (jalinan) dalam keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat istiadat serta lain-lain kenyataan dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.

(7)

Dalam pandangan sosiologi, kebudayaan mempunyai arti yang lebih luas. Kebudayaan meliputi semua hasil cipta, karsa rasa dan karya manusia baik yang material maupun nonmaterial (baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat kerohanian). Kebudayaan material adalah : hasil cipta, karsa yang berwujud benda-benda atau barang-barang atau alat-alat pengolahan alam. Kebudayaan nonmaterial adalah hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat, kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, keagamaan, dan sebagainya.)

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan jenis pendekatan historis, yaitu penelitian dengan menggunakan metode sejarah penyelidikan yang kritis keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman-pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang validitas dari sumber sejarah serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut. ( Nazir,1988:55-56 )

Nevins, ( Nazir,1988:55 ) menyatakan sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran.

Etika moral orang Jepang sebagian terbesar bersumber dari Confucianisme yang dipaparkan dalam tiga pokok kebajikan dan dikembangkan menjadi “Delapan Pokok Kebajikan” sebagai berikut.

Tiga Pokok Kebajikan: · Kecerdasan (chi) · Kasih sayang (jin) · Keberanian (yuu) Delapan Pokok Kebajikan:

(8)

· Kejujuran (gi) · Sopan santun (rei) · Kecerdasan (chi) · Kepercayaan (chuu) · Keramahtamahan (kou)

· Kepatuhan terhadap orang tua (tei) · Keberanian (yuu)

Nilai-nilai kebajikan itulah yang diharapkan menjadi landasan hidup bagi setiap orang dalam kehidupan, tidak terkecuali dalam sikap mempelajari bu (bela diri Jepang).

Hakikat utama dalam mempelajari bu, termasuk karate-do, adalah penajaman atau penempaan semangat (ki) dan jiwa (seishin), guna menemukan hakikat dari sebuah karakter.

Seni beladiri karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan tangan kosong. Lahirnya karate sebagai beladiri diketahui pada abad-19. Adalah Matsumara Shukon (1797-1896) seorang prajurit samurai dan pelindung Raja Soko Okinawa yang berjasa melahirkan seni beladiri karate. Dia menciptakannya dengan menggabungkan unsur seni militer Jepang (bushido). Bushido berakar pada Nippon Seishin (semangat Jepang). Semangat Jepang ini merupakan bagian dan acuan dalam pembentukan karakter pribadi berbudi luhur, dan mempunyai semangat tinggi dalam perjuangan menapaki kehidupan. Semangat Jepang itu pula yang menjadi titik berat dalam mempelajari karate-do.

(9)

1.5. Tujuan dan manfaat penelitian a. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:

1. Mengetahui dalam kondisi masyarakat yang bagaimana karate lahir. 2. Mengetahui perkembangan karate di Indonesia

3. Mengetahui sejarah berdirinya karate Kala Hitam di Indonesia. b. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:

1. Menambah pengetahuan tentang sejarah lahirnya karate dan kondisi masyarakatnya.

2. Menambah pengetahuan tentang perkembangan karate di Indonesia. 3. Menambah pengetahuan sejarah berdirinya karate Kala Hitam di Indonesia.

1.6. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran/lukisan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nazir, 1985).

Studi kepustakaan merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam kegiatan penelitian yang ditujukan untuk mewujudkan jalan memecahkan masalah penelitian. Beberapa aspek penting yang perlu dicari dan digali, meliputi : masalah, teori, konsep dan penarikan kesimpulan dan saran (Nasution,2001:14).

(10)

Peneliti berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data jadi yang menyajikan data-data menganalisis dan menginterpretasi. Peneliti menggunakan teknik library research merupakan penelitian yang dilakukan dengan membaca berbagai macam literatur dan koleksi pribadi peneliti. Peneliti juga mengambil data yang terdapat disitus-situs internet yang berhubungan dengan hal yang dibahas.

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi terkait untuk menangani permasalahan tersebut biasanya pakai trigger mas, namun sepengetahuan saya, di MySQL kita tidak dapat memanipulasi row pada tabel yang

Berdasarkan data dari responden ternyata karakter orang yang memainkan avatar ini 45% adalah orang yang bertipe ISTJ, 18 % ISFJ dan 18 % ENTJ sedangkan sisanya tersebar di

Pendahuluan: Konjungtivitis alergi dapat menyebabkan kehilangan penglihatan walaupun belum termasuk 10 besar penyakit mata di Indonesia. Eosinofil berperan penting

Kedua tokoh ini merupakan pihak yang memiliki konflik dengan tokoh protagonis, Sultan Bintara dengan Ki Ageng Pengging, dan Wali Sanga dengan Sèh Siti Jenar.. Posisi berlawanan

Strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumberdayanya dengan lingkungan yang berubah dan secara khusus

[r]

Linking: digunakan untuk mengevaluasi manfaat yang merepresentasikan ripple effect dari peningkatan suatu fungsi atau proses antar bagian akibat dari implementasi

Dari Tabel 3 terlihat bahwa ketahanan luntur warna kain mori terhadap panas penyetrikaan menunjukkan kain mori dengan fiksatif tawas, kapur, dan tunjung tidak luntur