PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG Menimbang
:
a. b. c. Mengingat:
1.ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
DENGAN
MHMAT
TUHAN YANG MAHA ESAGUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,
bahwa
untuk
melaksanakan ketentuan dalam Pasal 181 ayat (1) Undang-Undang Nomor32
Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir
denganUndang-Undang
Nomor
12 Tahun
2008 tentang
PerubahanKedua
Atas
Undang-UndangNomor
32
Tahun 2004
tentangPemerintahan Daerah, Kepala Daerah
mengajukan
RancanganPeraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatandan
BelanjaDaerah (APBD) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
untuk
memperoleh persetujuan bersama:bahwa
Rancangan
Peraturan
Daerah
tentang
AnggaranPendapatan
dan
Belanja
Daerah
(APBD)
yang
diajukan
sebagaimana d.imaksud dalam
huruf
a,
merupakan perwujudandari
rencana
kerja
Pemerintah
Daerah
Tahun 2014
yangdijabarkan
kedalam Kebijakan
Umum
APBD
serta
PrioritasPlafon
Anggaran
yang telah
disepakati bersama
antara Pemerintah Daerah dengan DPRDpada
tanggal 13
Nopember20 13;
bahrva
berdasarkan pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalamhuruf
a danhuruf
b, perlu membentuk Peraturan Daerahtentang Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja Daerah
TahunAnggaran 2014;
Undang-Undang Nomor
64 Tahun
1958 tentang 'Pembentukan Daerah-daerahTingkat
I
Bali,
Nusa TenggaraBarat dan
Nusa TenggaraTimur
(Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Tahun1958
Nomor
115,
Tambahan
Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 1649);Undang-Undang Nomor 12
Tahun
1985 tentang PajakBumi
dan Bangunan (Lembaran NegaraTahun
1985 Nomor 68, TambahanLembaran
Negara
Nomor
3312)
sebagaimana
telah
diubahdengan
Undang-Undarrg
Nomor
72 Tahun
1994
tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 12
Tahun
1985 tentangPajak
Bumi dan
Bangunan (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun
1994 Nomor62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);3. Undang-Undang Nomor
21
Tahun
1997 tentang Bea PerolehanHak Atas Tanah
dan
Bangunan (Lembaran
Negara RepublikIndonesia
Tahun
1997 Nomor44,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik lndonesia Nomor
3688)sebagaimanatelah
diubahdengan
Undang-Undang
Nomor
20
Tahun 2000
tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomcr 21
Tahun
1997 tentangBea
Perolehan
Hak
Atas
Tanah
dan
Bangunan
(l,embaranNegara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor
13O, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3988);Undang-Undang Nomor
28
Tahun
1999tentang
PenyelenggaraNegara
yang Bersih
dan
Bebas
dari
Korupsi,
Kolusi
danNepotisme (Lembaran Negara
Republik
IndonesiaTahun
1999Nomor
75,
Tambahan Lembaran Negara
Republik
IndonesiaNomor 3851);
Undang-UnCang
Nomor
17
Tahun 2003
tentang
KeuanganNegara (Lembaran Negara
Republik lndonesia
Tahun
2003Nomor
47,
Tambahan l,embaran Negara
Republik
IndonesiaNomor 4286);
Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004
tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun
2004Nomor
5,
Tambahan Lembaran
Negara
Republik
IndonesiaNomor 4355):
Undang-Undang
Nomor 15
Tahun
2OO4tentang
Pemeriksaan Pengelolaandan
Tanggungawab Keuangan Negara (Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
2004
Nomor66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2OO4
tentang
SistemPerencanaan
Pembangunan
Nasional
(Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia
Tahun
2OO4
Nomor
lO4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4421);
iUndang-Undang Nomor
32
Tahun
2OO4tenta
g
PemerintahanDaerah
(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2004Nomor
125, Tambahan Lembaran
NegaraRepublik
IndonesiaNomor
4437)
sebagaimana telahdiubah
beberapakali
terakhir
dengan
Undang-Undang
Nomor
12
Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor32 Tahun
2004tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran .Negara
Republik IndonesiaTahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2004
tentang
Perimbangan KeuanganAntara
Pemerintah Pusatdan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);5. 6. 8. 9. '1. 7. 10.
11.
Undang-Undang Nomor28
Tahun
2OO9tentang
pajak
Daerahdan
Retribusi
Daerah (Lembaran
NegaraRepublik
IndonesiaTahun 2009
Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5049);
1
2.
Peraturan.
Pemerintah
Nomor
24
Tahun
2OO4
tentangKedudukan
Protokolerdan
keuangan
pimpinan dan
AnggotaDPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
90,
Tambahan Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia
Nomor44
l6)
sebagaimanatelah diubah
beberapakali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21tahun
2OO7 tentang perubahan Ketiga atas Peraturan pemerintah nomor 24tahun
2004 tentangkedudukan
protokoler
dan
keuangan
pimpinan
dan
anggotaDPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
47,
Tambahan Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia
Nomor47 r2);
1
3.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
23
Tahun
2OOS
tentangPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4g, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun
2OO5tentang
StandarAkuntansi
Pemerintah
(Lembara
Negara
Republik
IndonesiaTahun 2005
Nomor49,
Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4503);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 54Tahun
2005 tentang pinjaman Daerah (Lembara negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomori
36,
Tambahan
Lembaran NegaraRepublik Indonesia
Nomor4574);
16. Peraturan
PemerintahNomor
55
Tahun 2005 tentang
DanaPerimbangan (Lembara negara
Republik
IndonesiaTahun
2OO5Nomor
137, Tambahan
Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaNomor 4575):
17.
Peraturan
PemerintahNomor
56
Tahun
2OO5tentang
SistemInformasi
Keuangan
Daerah
(Lembara
Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor 13g, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);18.
Peraturan
PemerintahNomor
57
Tahun
20OStentang
HibahKepada
daerah
(Lembaranilegara Republik
Indonesia
Tahun2005
Nomor
139,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4577);19.
Peraturan
Peinerintah
Nomor
Sg
Tahun
2OOS
tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesiatahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);20.
Peraturan Pemerintah Nomor65 Tahun 2005
tentang PedomanPeny'usunan
dan
Penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal(Lembaran Negara Republik lndonesia
tahun
2005 Nomor
150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);21.
Peraturan Pemerintah Nomor8
Tahun
2O06tentang
Pelaporan Keuangandan
Kinerja
lnstansi
Pemerintah (Lembaran NegaraTahun 2006
Nomor
25,
Tambahan Lembaran
Negara Nomor46r4J;
22,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor - 13 Tahun 2006 tentangPedoman
PengelolaanKeuangan
Daerah
sebagaimana telahdiubah
beberapakali
terakhir
dengan Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor
21 Tahun 2011
tentang
PerubahanKedua
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.;23.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27Tahun
2013 tentangpedoman
pen1rusunan
Anggaran Pendapatan
dan
BelanjaDaerah Tahun Anggaran 2014.
24.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32Tahun
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah danBantuan
Sosial yang bersumber dari APBD.25.
Peraturan
DaerahNomor 1
Tahun 2007
tentang
Pokok-pokokPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2007 Nomor 1);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
dan
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT MEMUTUSKAN.
MenetapKan
:
PERATURANDAERAH
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014.Pasal
IAnggaran
Pendapatandan
Belanjh
Daerah
Tahun
Anggar^i
2OI4berjumlah Rp.2.87 4.2O4.741.800,00 dengan
rincian
sebagaiberikut:
1.
Pendapatan Daerah9 R,-lania haera h
3.
Pembiayaan :a. Penerimaan h Pen oclr raran
Rp. 2.863.554.74r.800,00
Rp.
2.834.2O4.741.8O0.00 Rp. Rp. 29.350.000.000,00 10.650.000.000,00Rp
a0.000.000.000.005
Jumlah
Pembiayaannetto
Rp.
( 29.350.000.000,00 )Sisa lebih pembiayaan anggaran
tahun
berkenaan 0,00Pasal 2
1
.
Pendapatan Daerah sebagaimanadimaksud dalam
Pasal1 terdiri
dari:
a. Pendapatan Asli Daerah
sejumlah
Rp.
I .I44.587 .7OI.700,00 b. Dana Perimbangansejumlah Rp
.1.215.275.790.000,00 c. Lain-lain Pendapatan DaerahYang
Sah
sejumlah
Rp
503.691.25O. 100,00 2. PendapatanAsli
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
(a)
terdiri
daria. Pendapatan
Pajak
Daerahsejumlah
Rp.
928'073.595.250'00 b. Retribusi Daerahsejumlah
Rp.
13.220.576.400,00 c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerahsejumlah
RP
93.287.340.000,00d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah
Sejumlah
Rp
1 10.006.190.050,003.
Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasalt
huruf
(b)terdiri dari
:a.
Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak sejumiah Rp. 180.222'020'000,00b.
Dana Alokasi Umumsejumlah
Rp' 980'390'340'000,00c.
Dana Alokasi Khusussejumlah
Rp
54'663'430'000,004.
Lain-lain
Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1huruf
(c)terdiri dari
:a.
Pendapatan Hibahsejumlah
Rp'
37'968'850' 100'00b.
Dana Daruratsejumlah
RP
O,00c.
Dana PenYesuaian dan Otonomtkhusus
sejumlah
Rp.
465'722'400'000'00
Pasal 31. Belanja
Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1terdiri
dari:
a. Belanja Tidak
Langsung
sejumlah
Rpl
699' 164'493'500'00 b. Belanja Langsungsejumlah
Rp' 1 135'040'248'300,002.
BelanjaTidak
Langsung
sebagaimanadimaksud pada
ayat
( 1)huruf
aterdiri dari
:a. Belanja Pegawai
sejumlah
Rp.
546'751'639' 100'OOb. c. d. e. f. 6
Belanj a Subsidi sejumlah Belanja
Hibah
sejumlahBelanja
Sosial
sejumlahBelanja Bagi Hasil kepada
Desa
sejumlahProv. / Kab / Kota dan Pemerintah
Rp. 250.000.000,00
Rp,
562.619,400.000,00Rp.
57.731.530.000,00Rp.
457.677.924.4OO,0OProv. / Kab/ Kota dan
Rp
65.134.000.000,00Rp.
9.000.000.000,00Rp.
95.633.099.955,00 Rp.540.867.3 15.79 1,00 Rp.498.539,832.554,00Rp.
10.650.000.000,0oRp.
40.000.000.00o,00 Belanja Bantuan Keuangan kepadaPemerintah Desa sejumlah Belanja Tidak Terduga sejumlah
a. Penerimaan sejumlah b. Pengeluaran sejumlah
3.
BelanjaLangsung
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)huruf
bterdiri dari
:a.
Belanja Pegawai sejumlahb.
Belanja Barang dan Jasa sejumlahc.
Belanja Modal sejumlahPasal 4
(1), Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1
terdiri
dari
:2.
Penerimaan
sebagaimanadimaksud
padaayat
(l)
huruf a
terdiri
dari
:a.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun AnggaranSebelumnya {SILPA) Rp. 10.000.000.000,o0 Pencairan Dana Cadangan
sejumlah
Rp,Hasil penjualan kekayaan daerah
.
yang dipisahkan Rp.e.
Penerimaan PinjamanDaerah
sejumlah Rp.f.
Penerimaan Kembali pemberian pinjamansejumlah
Rp.
650.000.00o,OOg.
Penerimaan piutang daerahsejumlah Rp.
O,0O3.
Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
b
terdiri
dari
:a. Pembentukan dana cadangan
sejumlah
Rp.
O,O0 b. Penyertaan modal (investasi) pemdasejumlah
Rp. 4O.0O0.O0O.OOO,OOc. Pembayaran pokok
hutang
sejumlah Rp.
O,OOd. Pemberian Pinjaman
Daerah
sejumlah Rp.
O,O0b. c. d 0,00 0,00 0,00
1 I ^--l-^- T 1. Ld.urPrr arr t z. rJdr l rPrr ar r rr
3.
Lampiran III Lampiran VII Lampiran VIII Lampiran IX10.
Lampiran X 11.
Lampiran XI 12. Lampiran XII 13. LampiranXIll
Pasal 5Uraian
lebih lanjut
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Daerah sebagaimanadimaksud
dalam
Pasal
1, tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian yangtidak
terpisahkandari
Peraturan Daerahini,
terdiri dari
:4.
Lampiran IVRingkasan
APBD;Ringkasan APBD
menurut Urusan
Pemerintah Daerah, Organisasi SKPDRincian APBD
Menurut Urusan
PemerintahDaerah,
Organisasi, Pendapatan,Belanja
danPembiayaan
Rekapitulasi
Belanja Menurut
UrusanPemerintah
Daerah
Organisasi, Program
danKegiatan;
5.
Lampiran V Rekapitulasi Belanja Daerahuntuk
Keselarasandan
keterpaduanUrusana
Pemerintah Daerahdan Fungsi dalam
kerangka
Pengelolaan Keuangan Negara;;Daftar
jumlah
Pegawaiper
golongandan
perjabatan;
Daftar Piutang Daerah
Daftar Penyertaan Modal (investasi) Daetah;
Daftar
Perkiraan Penambahan
dan Pengurangan Aset Tetap Daerah;Daftar
Perkiraan Penambahan
dan PenguranganAset
lain-1ain;Daftar
Kegiatan-kegiatan
Tahun
AnggaranSebelumnya
yang belum
diselesaikan
dandianggarkan kembali dalam tahun anggaran
ini
;Daftar Dana Cadangan Daerah
;dan
Daftar Pinjaman Daearah,Pasal 6
6.
Lampiran VIGubernur menetapkan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran
2Ol4
sebagai iandasan operasional pelaksanaan APBD Tah'un Anggaran 2O14.Pasal 7
Dalam keadaan
darurat,
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Baratdapat melakukan
pengeluaranyang belum
tersedia anggarannya,yang selanjutnya diusulkan dalam
Rancangan Perubahan APBD,dan/atau
disampaikan daiam laporan realisasi anggaran;Keadaan
darurat
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal7
ayat
(1) sekurang-kurangnya memenuhikriteria
sebagaiberikut:
7.
8. 9.
(1)
8
a.
bukan
merupakan kegiatan
normal
dari
aktivitas
pemerintah daerah dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya;b.
tidak
diharapkan terjadi secara berulang;c. berada
diluar
kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dand.
memiliki dampak yang signifikan terhadap
anggaran
dalamrangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan
darurat'
(3)
Selain
keadaan
darurat
sebagaimanadimaksud pada ayat
(2) termasuk pula belanjauntuk
keperluan mendesak yangkriterianya
mencakup:a.
prograrn
dan
kegiatan
pelayanan
dasar
masyarakat
yanganggarannya belum tersedia dalam tahun anggaran bedalan; dan
b.
keperluan
mendesak
lainnya
yang
apabila
ditunda
akanmenimbulkan kerugian
yang
lebih
besar
bagi
pemerintahdaerah dan masyarakat;
.
Pasal 8(1)
Pendanaankeadaan
darurat yang belum
tersedia
anggarannya sebagaimana dimaksud pada Pasal7
ayat (2) dapat menggunakan belanja ridak terduga.Dalam hal belanja
tidak
terdugatidak
mencukupi dapatdilakukan
dengan cara:
a. menggunakan dana
dari
hasil penjadwalan ulang capaian targetkrnerja
program
dan
kegiatan
lainnya dalam tahun
anggaranberjalan; dan / atau
b. memanfaatkan uang kas yang tersedia'
Penjadwalan
ulang
capaiantarget
kinerja
programdan
kegiatanlainnya
dalam
tahun
anggaranberjalan
sebagaimana dimaksudpada ayat (2)
huruf
a diformulasikan terlebihdahulu
dalamDPPA-SKPD.
Pendanaan
keadaan
darurat
untuk
kegiatan
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(1) diformulasikan
terlebih dahulu
dalamRKA-SKPD, kecuali
untuk
kebutuhan tanggapdarurat
bencana. Pasal 9Belanja
kebutuhan tanggap
darurat
bencana
sebagaimanadimaksud pada
Pasal8
ayat
(4)dilakukan
dengan pembebananlangsung pada belanja tidak terduga.
Belanja
kebutuhan tanggap
darurat
bencana
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)digunakan hanya
untuk
pencarian
danpenyelamatan
korban
bencana, pertolongan
darurat,
evakuasikorban
bencana,
kebutuhan
air
bersih
dan
sanitasi,
pangan'sandang, pelayanan kesehatan
dan
penampunganserta
tempathunian
sementara. (21 (3) (4) (1) (2J(3)
Tata cara
pelaksanaan, penatausahaan,dan
pertanggungiawabanbelanja
kebutuhan tanggap
darurat
bencana
sebagaimana dirnaksud pada ayat (2)dilakukan
dengan tahapan sebagaiberikut:
a.
setelah pernyataan tanggap damrat bencana oleh kepala daerah,kepala
SKPD
yang
melaksalakan
fungsi
penanggulangan bencana mengajukan Rencana Kebutuhan Belanja (Rt(B) tanggap darurat bencana kepada PPKD selaku BUD;b.
PPKD selaku BUD mencairkan dana tanggapdarurat
bencanakepada Kepala SKPD yang
-melaksanakan
fungsi penanggulangan bencanapaling
lambat
I
(satu)
hari
kerjaterhitung
sejak diterimanya RKB;c.
pencairan
dana
tanggapdarurat
bencanadilakukan
denganmekanisme TU dan diserahkan kepada bendahara pengeluaran SKPD yang melaksanakan fungsi penanggulangan bencana;
d.
penggunaan dana tanggapdarurat
bencana dicatat padaBuku
Kas Umum tersendiri oleh Bendahara Pengeluaran pada SKPD yang melaksanakan fungsi penanggulangan bencana;
e.
kepala SKPD
yang
melaksanakan
fungsi
penanggulanganbencana
bertanggungjawab
secara
fisik dan
keuanganterhadap
penggunaandana
tanggap
darurat
bencana
yangdikelolanya; dan
f.
pertanggungawabanatas
penggunaandana
tanggapdarurat
bencana disampaikan
oleh kepaia
SI{PDyang
melaksanakanfungsi
penanggulangan
bencana
kepada
PPKD
denganmelampirkan
bukti-bukti
pengeluaranyang
sah dan
lengkapatau surat pernyataan tanggungjawab belanja.
(4)
Dalam
hal
keadaan
darurat terjadi
setelah
ditetapkannyaperubahan
APBD,
pemerintah
daerah dapat
melakukan pengeluaranlrang belum
tersedia anggarannya,dan
pengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi anggaran.(5)
Dasar
pengeluaran
untuk
kegiatan-kegiatan
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(4) diformulasikan terlebih
dahulu
dalamRKA-SKPD
untuk
dijadikan dasar
pengesahan DPA-SKPD oleh PPKD setelah memperoleh persetujuan sekretaris daerah.(6)
Pelaksanaan pengeluaran
untuk
mendanai kegiatan
dalamkeadaan
darurat
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) terlebih dahuludiatur
dengan peraturan kepala daerah.l0
Pasal
l0
Peraturan Daerah
ini
mulai berlaku pada tanggal 1Januari
2014.Agar
setiap orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Pengundangan Peraturan Daerahini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.Ditetapkan
di
Mataram.pada
tanggal
2? Dcscnbcr 2Oi1SA TENGGARA BARAT.
MAJDI
27 Desenber 2013
DAERAH PROVINSI NTB,
NUR
DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013
NOMOR
TDiundangkan
di
MataramLamplran
I
P€raturan Da€rahNomor
:
ll TAHUN 2013Tanggal
:
27 Des€mber 2013PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
RINGKASAN APBD
TAHUN ANGGAMN 2014 NOMOR
URUT URAIAN JUMLAH
3 I 1.1 1,1.1 1,1.2 1.1.3 1.1,4 t.2 1,2.1 t.2.2 1,2.3 1? 1.3.1 1,3.4 2 2.1 2,1.1 2.1.4 2.1.5 2,1.6 7.r.7 2.1,8 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2,3 3 3.1.1 3.2.2 PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI OAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
flasil Relflbusi Daerah
Hasrl Pengelolaan Kekayaan oaerah yang Dipisahkan Lain-la n Pendapatat As Daerah yang Sah
DANA PERIMBANGAN
Eagi Hasil PajalvBag flasr Bukan Pajak
oana Alokasi Umum
Dana Aloka$ Khusus
LAIN.LAIN PENDAPATAN OAERAH YANG SAH
Pendapatan Hibah
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
BELANJA
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Eelanja Pegawai Selanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosiai
Belanja Baqi Has I kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan pemerintah Desa
Eelanla Bantuan Keuanqan kepada provinsi/Kabupaten/Kota, pemerintahan Desa dan Partai PoItik
Belanja Tldak Terduga AELANJA LANGSUNG
Eelanja Pegawai
Eelanja Barang dan Jasa
Eelanla l'4odal
SURPLUS / (DEFISIT)
PEMBIAYAAN DAEMH
PENERIMAAN PEMBIAYMN DAEMH
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya Penerimaan kembali Pemberian pinjaman
PENGELUARAN PEMBIAYMN DAERAH
Penyertaan Modal (tnvestasi) pemerintah Daerah
PEMAIAYAAN NETTO
SISA LEBIH PEMSIAYAAN ANGGARAN TAHUN AERKENMN
2.863.554,741.800,00 1.144.587.701.700,00 928.073.s95.250,00 13.220.576.400,00 93.287.340.000,00 110,005.190.050,00 1 .215.27 5.790.000,00 180.222.020.000,00 980.390,340.000,00 54.663.430.000,00 503.691.250.100,00 37.968.850.100,00 465.722.400.000,00 2.834.204.741.800,00 1.699.154.493.500,00 546.751.639.100,00 250.000.000,00 562.619.400.000,00 57.731.530.000,00 457 .677 .924.400,00 5s.134.000.000,00 9.000.000.000,00 1.13s.040.248.300,00 95.633.099.955,00 540.867.315.791,00 498.539.832.s54,00 29.350.000.000,00 10.650.000.000,00 10.000.000.000,00 550.000.000,00 40.000.000.000,00 40.000.000.000,00 (29.350.000.000,00) 0,00 Halaman I