• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BULELENG PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BULELENG PERIODE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BULELENG

PERIODE 2008-2012

Luh Irma Dewi Susi S, I Ketut Kirya, Fridayana Yudiaatmaja

Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: irmadewi11@yahoo.com, Ketut Kirya@yahoo.co.id, fyudiaatmaja@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) investasi terhadap pertumbuhan ekonomi, (3) tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, (4) ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, dan (5) investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, dan objeknya adalah investasi, tenaga kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) ada pengaruh positif dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi, (3) ada pengaruh positif dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, (4) ada pengaruh positif dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, dan (5) ada pengaruh positif dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. (1) besar pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 89,9%, (2) besar pengaruh dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 41,9%, (3) besar pengaruh dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 13,6%, (4) besar pengaruh dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 20,6%, dan (5) besar pengaruh dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng adalah 33,4%.

Kata Kunci : investasi, tenaga kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi

Abstract

This study aimedtodetermine the effect of (1) investment, labor, and exports to economic growth,(2) investment to economic growth, (3) labor to economic growth, (4) exports to economic growth, and (5) investment to the amount of labor in Buleleng. This research uses a quantitative research design causal. The subjects of this study was Buleleng Regency Government. The object of this study was investment, labor, exports, and economic growth. The data collection in this study used documentation technique. The data were analyzed using path analysis.

The results of this study showed that (1) there was effect of investment, labor, and exports to economic growth, (2) there was a positive influence of the investment to economic growth, (3) there was a positive influence of labor to economic growth, (4) there was a positive influence of exports to economic growth, and (5) there was a positive influence of the investment to the amount of labor in Buleleng. (1) the significant effect of investment, labor, and exports to economic growth was 89,9%, (2) the significant effect of investment to economic growth was 41,9%, (3) the significant effect of labor to economic growth was 13,6%, (4) the significant effect of exports to economic growth was 20,6%, and (5) the significant effect of investment to the amount of labor in Buleleng was 33,4%.

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran yang nyata dari dampak suatu kebijakan pembangunan ekonomi. Bagi daerah, khususnya untuk Kabupaten Buleleng yang terletak di belahan Utara Pulau Bali memanjang dari Barat ke Timur yang terletak pada posisi 8°03’40” - 8°23’00” Lintang Selatan dan 114°25’55” - 115°27’28” Bujur Timur masih ditemukan kehidupan ekonomi dan kesenjangan sosial yang menuntut usaha yang sungguh-sungguh untuk mengatasinya, agar tidak berkelanjutan dan berkembang ke arah yang menimbulkan kecemburuan sosial (Bappeda Kab. Buleleng, 2013:3). Perluasan dan penataan dunia usaha masih perlu ditingkatkan dalam rangka menggairahkan kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, merupakan suatu indikator yang penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan dan berguna untuk menentukan arah kebijakan pembangunan di masa yang akan datang. Laju pertumbuhan dapat ditunjukkan dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).Kabupaten Buleleng yang dikategorikan memiliki pertumbuhan ekonomi yang rendah ternyata memiliki sumber daya alam yang cukup banyak, seperti komoditi sub sektor perkebunan sampai saat ini masih mengandalkan tanaman kopi robusta, vanili dan cengkeh.

Investasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Untuk mendukung upaya pembangunan ekonomi daerah, pemerintah daerah perlu membuat kebijakan yang mendukung penanaman modal yang saling menguntungkan baik bagi pemerintah daerah, pihak swasta maupun terhadap masyarakat. Modal pembangunan yang penting selain keuangan daerah dan investasi adalah sumber daya manusia.Apabila pertumbuhan ekonomi suatu negara mengalami peningkatan maka akan terjadi peningkatan kesempatan kerja, kesejahteraan, produktivitas dan distribusi pendapatan. Hasil yang dicapai dalam pembangunan juga akan lebih cepat dirasakan untuk daerah sendiri sehingga

dapat merangsang kesadaran masyarakat membangun wilayah lokal masing-masing. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar terpenuhinya kuantitas permintaan tenaga kerja.Dalam perekonomian terbuka seperti yang dianut oleh bangsa Indonesia peranan sektor luar negeri sangatlah penting untuk meningkatkan kapasitas produksi di dalam negeri. Ekspor dapat memperluas pasar dan memungkinkan negara yang mengekspor memperoleh keuntungan serta pendapatan nasional akan naik sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng, jumlah PDRD selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya, namun perkembangan nilai investasi, jumlah tenaga kerja, dan jumlah nilai ekspor di Kabupaten Buleleng mengalami fluktuasi. Perkembangan nilai investasi mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar Rp. 126.754.800.000,00 turun menjadi Rp. 64.170.700.000,00 pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 turun menjadi sebesar Rp. 59.340.200.000,00. Jumlah tenaga kerja juga mengalami penurunan pada tahun 2010 sebanyak 32.641 orang turun menjadi 29.809 orang pada tahun 2011. Nilai ekspor juga mengalami penurunan pada 2011 yaitu sebesar Rp. 891.603.500,00 turun menjadi Rp. 792.946.000,00 pada tahun 2012.

Pada kenyataannya, di Kabupaten Buleleng masih memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak yaitu sekitar 177.160 jiwa. Apabila tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja maka akan menyebabkan tingginya tingkat pengangguran, karena pada dasarnya tenaga kerja adalah modal bagi bergeraknya roda perekonomiaan. Jumlah penduduk di Kabupaten Buleleng sampai tahun 2012 mencapai 675.513 jiwa, namun memiliki jumlah pengangguran sebesar 7,17% dari jumlah penduduk Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 (Bappeda Kab. Buleleng, 2013: 83). Pada bidang ekspor, dari sekian jenis barang yang dihasilkan di Kabupaten Buleleng, kegiatan ekspor hanya didominasi oleh komodoti kopi dan vanilli. Ini disebabkan karena sebagian

(3)

besar hasil produksi yang dihasilkan di Kabupaten Buleleng dipasarkan di dalam daerah dengan alasan proses pembayaran yang dilakukan cukup dengan menggunakan satu macam mata uang. Sebaliknya jika dipasarkan di luar daerah maka proses pembayaran yang dilakukan akan menggunakan dua atau lebih mata uang. Alasan lainnya adalah karena harga jual hasil produksi di dalam daerah lebih mahal dibandingkan jika dijual di luar daerah. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Buleleng Periode 2008-2012”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. (1) Seberapa besar pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi?, (2) Seberapa besar pengaruh dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi?, (3) Seberapa besar pengaruh dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi?, (4) Seberapa besar pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi?, (5) Seberapa besar pengaruh dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) pengaruh dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi, (3) pengaruh dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, (4) pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, (5) pengaruh investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012.

Manfaat Penelitian

Hasil penulisan ini diharapkan akan mempunyai manfaat, yaitu sebagai berikut. (a) Bagi Perguruan Tinggi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu penelitian dalam

bidang Manajemen Keuangan yang berkaitan dengan investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. (b) Bagi Lembaga-Lembaga Terkait, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng untuk mengambil kebijakan tentang investasi, tenaga kerja, ekspor dan pertumbuhan ekonomi serta memberikan informasi kepada semua pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini melalui perwujudan variabel-variabel yang mempengaruhinya.

Kajian Pustaka

Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal untuk membeli barang-barang modal. Peningkatan investasi akan mendorong naiknya volume produksi dan kesempatan kerja yang produktif sehingga akan meningkatkan pendapatan perkapita sekaligus kesejahteraan masyarakat. Investasi pada hakekatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi yang dapat dilakukan oleh swasta, pemerintah atau kerjasama antara pemerintah dan swasta.Investasi ada dua yaitu investasi jangka panjang dan jangka pendek. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal satu tahun. Contohnya adalah properti merupakan salah satu investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan, harga properti akan terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Investasi jangka pendek adalah adalah investasi yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu yang relatif singkat. Investasi bersumber dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Penanam modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan WNI, BUMN, dan BUMS yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia. Penanaman Modal Asing (PMA)

(4)

merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan dan banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru. Syarat-syarat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah sebagai berikut. (1) Permodalan menggunakan modal yang merupakan kekayaan masyarakat Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. (2) Pelaku investasinya adalah .egara dan swasta. Pihak swasta dapat terdiri dari orang dan atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia. (3) Bidang usaha menggunakan semua bidang yang terbuka bagi swasta, yang dibina, dipelopori atau dirintis oleh pemerintah. (4) Perizinan dan perpajakan harus memenuhi perizinan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, yaitu izin usaha, lokasi, pertanahan, perairan, eksplorasi, hak-hak khusus, dll. (5) Batas waktu berusaha merujuk kepada peraturan dan kebijakan masing-masing daerah. (6) Tenaga kerja wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali apabila jabatan-jabatan tertentu belum dapat diisi dengan tenaga bangsa Indonesi dan mematuhi ketentuan UU ketenagakerjaan (merupakan hak dari karyawan). Fungsi Penanaman Modal Asing bagi Indonesia adalah sebagai berikut. (1) Sumber dana modal asing dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. (2) Modal asing dapat berperan penting dalam penggunaan dana untuk perbaikan struktural agar menjadi lebih baik lagi. (3) Membantu dalam proses industrilialisasi yang sedang dilaksanakan. (4) Membantu dalam penyerapan tenaga kerja lebih banyak sehingga bisa mengurangi pengangguran. (5) Mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat. (6) Menjadi acuan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi dari sebelumnya. (7) Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh penanam modal. Sedangkan tujuan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah sebagai berikut. (1) Untuk mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal dan lain-lain.

(2) Untuk membuat rintangan perdagangan bagi perusahaan-perusahaan lain. (3) Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakkan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik. (4) Untuk menarik arus modal yang signifikan ke suatu Negara

Tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja yaitu antara 15-64 tahun. Penduduk dalam usia kerja ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (Suparmoko, 2002: 114). Yang digunakan sebagai satuan hitung tenaga kerja adalah orang, maka disini dianggap bahwa semua orang mempunyai kemampuan dan produktivitas kerja yang sama dan lama waktu kerja yang dianggap sama. Penggunaan tenaga kerja hanya bisa diwujudkan kalau tersedia dua unsur pokok, Pertama adalah adanya kesempatan kerja yang cukup banyak, yang produktif dan memberikan imbalan yang baik, Kedua, adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan semangat kerja yang cukup tinggi. Kesempatan kerja dapat tercipta jika terjadi permintaan akan tenaga kerja di pasar kerja.

Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Hutabarat, 1989: 306). Sedangkan menurut Apridar (2009: 81), ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Ekspor ditentukan oleh beberapa faktor yang akan menentukan kemampuan Negara pengekspor. Menurut Sukirno (2004) beberapa faktor tersebut antara lain adalah daya saing di pasaran luar negeri, keadaan ekonomi di negara-negara lain, kebijakan proteksi di negara-negara luar, dan kurs valuta asing.

Perekonomian suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan jika balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian, pengertian pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan kapasitas

(5)

produksi barang dan jasa secara fisik dalam kurun waktu tertentu (Prasetyo, 2009:237). Sedangkan menurut Prof. Simon Kuznets (dalam P. Todaro, 2000), menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui PDRB perkapita tersebut sangat ditentukan oleh beberapa faktor, sebagai berikut. (a) tanah dan kekayaan alam lainnya, (b) jumlah dan kualitas dari penduduk dan tenaga kerja, (c) kapital, (d) tingkat teknologi, (e) sistem sosial dan sikap masyarakat. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga yang berlaku atau atas dasar harga konstan. PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu (provinsi dan kabupaten /kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kelender). PDRB juga didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu daerah tertentu, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu daerah.

Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh, (1) Bambang Kustianto dan Istikomah (1999), dengan Judul “Peranan Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”. Penelitian ini menggunakan metode ECM (Error Correction Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan luar negeri (AID) dan tabungan domestik (S) memiliki hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta nilai koefisien hasil estimasi menunjukan tanda positif, yang berarti bantuan luar negeri dan tabungan domestik memiliki berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Penanaman Modal Asing (FDI) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan nilai koefisien hasil estimasi menunjukan tanda negatif, yang berarti mengindikasikan hubungan negatif antara FDI dengan

pertumbuhan ekonomi. (2) Daniel Sitanggang (2001), dengan Judul “Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”. Penelitian ini menggunakan model regresi berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Hasil Regresi menunjukkan bahwa hutang luar negeri, PMA, dan tabungan domestik secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pengujian secara parsial menunjukan hasil bahwa variabel hutang luar negeri dan penanaman modal asing, masing-masing menunjukan tanda positif yang berarti berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara variabel independen hutang luar menunjukan tanda negatif, berarti hutang luar negeri memiliki hubungan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

METODE

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal, adalah suatu penelitian yang menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan sebab akibat dan pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lain.

Subjek dan Objek

Subyek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, dan obyeknya adalah investasi (X1), tenaga

kerja (X2), ekspor (X3), dan pertumbuhan

ekonomi (Y).

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif, yaitu data bulanan selama lima tahun yang meliputi data penerimaan investasi, tenaga kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng.

Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi.

Teknik Analisis Data

Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis).

(6)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan Statistical Package for

Social Science (SPSS) 16.0 For Windows

maka diperoleh hasil penelitian seperti yang tampak pada Tabel 1dan Tabel 2 berikut ini.

Tabel 1. Hasil Uji Statistik Analisis Jalur (Path Analysis)

No Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Kesimpulan 1 Ryx1x2x3 0,948 0,000 0,05 Menolak Ho Ada

hubungan X1, X2 dan X3 terhadap Y 2 R2yx1x2x3 0,899 0,000 0,05 Menolak Ho Besar pengaruh X1, X2 dan X3 terhadap Y adalah 89,9% 3 Pyx1 0,647 0,000 0,05 Menolak Ho - Ada pengaruh X1 terhadap Y - Besar pengaruh X1 terhadap Y adalah 41,9% 4 P2yx1 0,419 5 Pyx2 0,368 0,043 0,05 Menolak Ho - Ada pengaruh X2 terhadap Y - Besar pengaruh X2 terhadap Y adalah 13,6% 6 P2yx2 0,136 7 Pyx3 0,454 0,027 0,05 Menolak Ho - Ada pengaruh X3 terhadap Y - Besar pengaruh X3 terhadap Y adalah 20,6% 8 P2yx3 0,206 9 Px2x1 0,578 0,000 0,05 Menolak Ho - Ada pengaruh X1 terhadap X2 - Besar pengaruh X1 terhadap X2 adalah 33,4% 10 P2x2x1 0,334 11 0,101 - - - Besar pengaruh dari faktor lain adalah 10,1% (Sumber: Hasil Output SPSS)

(7)

Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Variabel X1, X2, dan X3 Terhadap Y

Keterangan Besar

Sumbangan

Persentase (%) Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y

Besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2

Besar pengaruh total X1 terhadap Y

0,419 0,138 0,557 41,9% 13,8% 55,7%

Besar pengaruh total X2 terhadap Y 0,136 13,6%

Besar pengaruh total X3 terhadap Y 0,206 20,6%

Besar pengaruh total X1, X2, dan X3 terhadap Y 0,899 89,9% Besar pengaruh variabel lain terhadap Y 0,101 10,1%

Total 1,000 100%

(Sumber: Hasil Output SPSS)

(1) Pengaruh investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012.

Pada Tabel 1 diperoleh Ryx1x2x3 =

0,948, dengan nilai p-value

0,000<alpha 0,05. Hal ini berarti menolak Ho, yang artinya ada pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupate Buleleng. Besarnya pengaruh investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng dapat dilihat pada Tabel1. Besar koefisien determinasi (R2yx1x2x3)

adalah 0,899. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 89,9% pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng secara simultan dipengaruhi oleh variabel investasi, tenaga kerja, dan ekspor, sedangkan sisanya sebesar 0,101 atau 10,1% dipengaruhi oleh variabel lain.

(2) Pengaruh dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012.

Pada Tabel 1 diperoleh hasil Pyx1 = 0,647 dengan nilai p-value

0,000<alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruhdari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Besarnya pengaruh total investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng yaitu sebesar 0,557 atau 55,7%.

(3) Pengaruh dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012.

Pada Tabel 1 diperoleh hasil Pyx2

= 0,368 dengan nilai p-value 0,043 <alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruhdari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Besarnya pengaruh total tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupatn Buleleng yaitu sebesar 0,136 atau 13,6%.

(4) Pengaruh dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012.

Pada Tabel 1 diperoleh hasil Pyx3

= 0,454 dengan nilai p-value

0,027<alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruhdari ekspor tehadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng.Besarnya pengaruh total ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng yaitu sebesar 0,206 atau 20,6%.

(5) Pengaruh dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012.

Pada Tabel 1 diperoleh hasil Px2x1

= 0,578 dengan nilai p-value 0,000 <alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruh dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. Besarnya pengaruh total investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten

(8)

Buleleng yaitu sebesar 0,138 atau 13,8%. Pyε = 0,101 Px2x1 = 0,578 Pyx1 = 0,647 Pyx2 = 0,368 Pyx3 = 0,454 R2yx1x2x3 = 0,899

Gambar 1.Pengaruh Variabel X1, X2 dan X3

terhadap Y Keterangan: X1 = Investasi X2 = Tenaga Kerja X3 = Ekspor Y = Pertumbuhan Ekonomi ε = Variabel lain Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows memberikan implikasi bahwa investasi, tenaga kerja, dan ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi antara lain dipengaruhi oleh sumber daya alam yang terbatas, jumlah penduduk yang selalu berkembang, proses kemajuan teknologi, sektor pertanian yang dominan.Serta pendekatan Keynes yang menyatakan bahwa pertumbuhan pendapatan ditentukan oleh peningkatan permintaan pengeluaran faktor-faktor penentunya yaitu konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi dan

ekspor dan impor. Temuan penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dari penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil bahwa investasi, tenaga kerja, dan ekspor secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diindikasikan bahwa investasi, tenaga kerja, dan ekspor secara berama-sama berperan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng.

Investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng.Temuan penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Harrod-Domar yang menerangkan adanya korelasi positif antara tingkat investasi dan laju pertumbuhan ekonomi. Alasan mengapa Harrod dan Domar menetapkan investasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi adalah karena investasi memiliki sifat ganda sebagai berikut (Jhingan, 1990) : Pertama, ia menciptakan pendapatan, dan kedua, ia memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal. Temuan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil bahwa variabel investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Deddy Rustiono (2008), memperoleh hasil bahwa variabel investasi juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Temuan penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Malthus, ”pertumbuhan penduduk adalah menurut deret ukur dan pertumbuhan ekonomi adalah menurut deret hitung”. Temuan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Deddy Rustiono (2008), juga dengan hasil bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh terhadap terhadap pertumbuhan ekonomi.

Ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng.Temuan penelitian ini sejalan X1

Y X2

X3

(9)

dengan teori basis ekonomi yang mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut.Temuan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil bahwa ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng.

Investasi berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. Temuan ini sejalan dengan pendapat dari Prasojo (2009), bahwa dengan adanya investasi akan mendorong terciptanya barang modal baru sehingga akan menyerap faktor produksi baru yaitu menciptakan lapangan kerja baru atau kesempatan kerja yang akan menyerap tenaga yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Harrod-Domar (dalam Mulyadi, 2000), hubungan antara investasi dengan penyerapan tenaga kerja adalah investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas produksi, sehingga tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi, otomatis akan ditingkatkan penggunaanya. Temuan ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Yani (2011), dengan hasil bahwa investasi berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

(1) Investasi, tenaga kerja, dan ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012. (2) Investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012. (3) Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012. (4) Ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode 2008-2012. (5) Investasi berpengaruh positif terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng 2008-2012.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut.

(1) Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal asing (PMA) di Kabupaten Buleleng melalui penyederhanaan proses perijinan dan mempermudah peraturan dalam berinvestasi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. (2) Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja serta memperluas kesempatan kerja sehingga

output meningkat dan pada akhirnya dapat

memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. (3) Pemerintah daerah diharapkan dapat mendorong ekspor di Kabupaten Buleleng dengan cara menyederhanakan perijinan dokumen ekspor, memperbaiki sarana dan prasarana sektor perdagangan, serta memperlancar arus distribusi barang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng.

DAFTAR RUJUKAN

Apridar. 2009. Ekonomi Internasional

(Sejarah, Teori, Konsep,

Permasalahan Dalam Aplikasinya).

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. Berbagai tahun.Kabupaten Buleleng dalam Angka.BPS Kabupaten Buleleng. Bambang Kustianto dan Istikomah.1999.

Peranan Penanaman Modal Asing

(PMA) Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia.Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Indonesia. Vol. 14, No. 2, 1 – 13.

Bappeda Kabupaten Buleleng. 2012. PDRB

Kecamatan Se-Kabupaten

Buleleng. BPS Kabupaten

Buleleng: Arysta Jaya, Denpasar. ________________________. 2013.

(10)

BPS Kabupaten Buleleng: Arysta

Jaya, Denpasar.

Hutabarat, Roselyne. 1989. Transaksi Ekspor Impor. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Kade, Luh Datrini. 2009. Dampak Investasi

dan Tenaga Kerja Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Serta

Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Bali.Sarathi

Vol. 16 No. 3 Oktober 2009.

Mardiana, Aji. 2005. Analisis Faktor

Faktor Yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia Periode Tahun 1984-2003.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas

Ekonomi UII.

Prasetyo, P. Eko. 2009. Fundamental

Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta

Offset.

Pujiati, Amin. 2008. Analisis Pertumbuhan

Ekonomi di Karesidenan Semarang Era Desentralisasi Fiskal. Jurnal

Ekonomi Pembangunan Vol. 13 No. 2

Rustiono, Deddy. 2008. Analisis Pengaruh

Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemeritah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. Tesis. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Sitanggang, Daniel. 2001. Analisis Peranan

Modal Asing Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia.Jurnal. Medan: STIE Teladan.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro ekonomi:

Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Pustaka.

Suparmoko. 2000. Keuangan Negara dalam

Teori dan Praktek, Edisi 5, BPFE,

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Statistik Analisis Jalur (Path Analysis)
Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Variabel X1, X2, dan X3 Terhadap Y
Gambar 1.Pengaruh Variabel  X 1 , X 2  dan X 3  terhadap Y  Keterangan:  X 1  = Investasi  X 2  = Tenaga Kerja  X 3  = Ekspor  Y  = Pertumbuhan Ekonomi  ε   = Variabel lain  Pembahasan

Referensi

Dokumen terkait

Karena secara teoritis dapat dikatakan bahwa ada korelasi yang positif antara pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan ekonomi di satu pihak dan peningkatan kesempatan kerja dan

Kemungkinan selanjutnya yang menyebabkan ekspor pertanian Indonesia tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalah ekspor pertanian di Indonesia masih

Sedangkan kalau tidak signifikan variabel dummy yang digunakan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut sama dengan pertumbuhan ekonomi wilayah yang dijadikan basis yaitu

Namun di pihak lain, dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi daerah, baikjangka pendek maupun jangka panjang, pemahaman mengenai teori pertumbuhan ekonomi wilayah,

investasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.Hasil penelitian ini didukung oleh teori dari Pangestu

Apabila jumlah ekspor menurun sebesar 1 persen maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,323 persen Hal tersebut sejalan dengan teori perdagangan

Hasil uji kausalitas untuk ketiga variabel penelitian yaitu hubungan antara investasi dengan pertumbuhan ekonomi, ekspor dengan pertumbuhan ekonomi dan

Dengan hasil-hasil penelitian serupa terkait dengan pengaruh tenaga kerja, indeks pembangunan manusia dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, maka hal tersebut merupakan masalah utama