• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan potensial menjadi kebutuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan potensial menjadi kebutuhan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan potensial menjadi kebutuhan setiap perusahaan dan organisasi baik di dunia maupun di Indonesia. Setiap perusahaan yang ada berusaha untuk mendapatkan karyawan dengan SDM yang baik agar dapat mendukung peningkatkan kinerja karyawan dan diyakini akan berdampak pada efektivitas organisasi yang lebih baik. Ironisnya, untuk mendapatkan SDM yang berkualitas bukanlah hal yang mudah khususnya di Indonesia. Menurut Anonim1 (2008), data dari UNDP (United Nation Development Program), Indonesia berada di peringkat 111 dari 182 negara di dunia dalam Human Development Index pada tahun 2009. Dalam hal ini Indonesia diklasifikasikan dalam Negara dengan pembangunan SDM Menengah (Medium Human Development). Fakta ini menunjukkan betapa rendahnya SDM di Indonesia, dari data yang ada Indonesia harus bekerja keras dalam pengembangan dan pembinaan SDM di Indonesia.

Dalam sebuah organisasi, pengakuan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan karyawan dengan baik dapat menjadi alat motivasi yang tinggi karena perasaan tentang baiknya karyawan dan tugas-tugasnya sama pentingnya dengan uang. Dalam dunia bisnis saat ini, kepuasan karyawan dikenal sebagai kunci penting bagi perusahaan untuk mencapai sukses perusahaan, karyawan akan bekerja lebih untuk apa yang ia sukai dan kurang untuk sesuatu yang tidak disukai sehingga karyawan yang menyenangi pekerjaannya lebih produktif. Dan kinerja merupakan ukuran yang harus diperhatikan dengan seksama sebagai prestasi dari karyawan sebuah organisasi atau perusahaan. Dari pengukuran kinerja tentu kita dapat menilai seperti apakah pencapaian sebuah organisasi. Dengan kinerja yang buruk tentu saja pencapaian perusahaan juga akan terhambat, demikian sebaliknya. Seperti yang

(2)

pernah dikatakan Dessler (2004,p214) dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia bahwa merekrut dan memilih karyawan yang berpotensi tidaklah menjamin mereka akan bekerja secara efektif, salah satunya karena orang itu tidak mengetahui apa yang harus dilakukan atau bagaimana melakukannya. Dan di dalam hal ini tentu saja manajemen sumber daya manusia sangat berperan besar dalam kontribusinya meningkatkan kinerja karyawan di dalam sebuah organisasi.

Kinerja karyawan adalah sesuatu hal yang harus menjadi perhatian dari perusahaan, kinerja yang baik tentu saja akan memberikan kontribusi yang baik pada perusahaan dan kinerja yang buruk tentu saja akan berdampak buruk pada perusahaan. Oleh sebab itu perhatian terhadap output kerja dari karyawan adalah hal yang perlu selalu dievaluasi selain itu dengan mengevaluasi kinerja karyawan tentu saja karyawan akan dapat mengetahui kekurangan – kekurangan yang ada.

Efektivitas organisasi adalah tingkat sejauh mana organisasi berhasil memanfaatkan sumber daya yang ada seoptimal mungkin dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasarannya dengan tetap menghindari ketegangan seminimal mungkin di antara para anggotanya. Setiap perusahaan akan mencari cara agar dapat meningkatkan keefektivitasannya. Salah satu cara untuk dapat mencapai efektivitas organisasi adalah dengan kinerja yang baik dari karyawan. Sehingga pendekatan sasaran organisasi yang telah ditetapkan baik jangka panjang maupun jangka pendek akan dapat tercapai.

Kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh Motivasi kerja karyawan, Motivasi kerja setiap karyawan tentu saja berbeda antar satu dengan yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sering bertanya-tanya mengapa setiap orang memiliki ketertarikan terhadap sesuatu yang berbeda-beda, mengapa ada orang yang memiliki cita-cita sangat tinggi, sedangkan ada juga yang hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja. Ada yang sudah puas menjadi ibu rumah tangga, tetapi di sisi lain ada juga yang ingin menjadi presiden. Apa yang membuat mereka termotivasi, dan apa yang membuat mereka tidak

(3)

termotivasi. Pertanyaan-pertanya semacam itu sudah ada sejak beberapa puluh tahun silam, dan salah satu orang mencoba menjawab pertanyaan tersebut adalah Abraham Maslow. Menurut Adytia (2010), Abraham Maslow sudah pernah mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut dalam karyanya yang dipublikasikan dengan judul, “Theory of Human Motivation” pada tahun 1943. Pada karyanya tersebut, Abraham Maslow memperkenalkan pemikirannya mengenai motivasi dihubungkan dengan kebutuhan manusia. Ia menjelaskan mengenai hirarki kebutuhan manusia dengan konsep, “Piramid Kebutuhan Maslow”. Dengan model ini, Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia bertingkat, mulai dari kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi pada bagian bawah piramid, dan kebutuhan manusia meningkat terus ke atas apabila jenis kebutuhan yang dasar sudah terpenuhi. Mulai dari kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis, kemudian berlanjut ke kebutuhan akan keamanana (safety), kebutuhan dicintai (Love/belonging), kebutuhan untuk rasa percaya diri (Esteem), dan kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri (self-actualization).

Selain Motivasi kerja, Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan. Perusahaan tentu saja tidak mengetahui seberapa puas karyawan terhadap perusahaan seperti: Pekerjaan itu sendiri, Gaji atau imbalan, Kesempatan promosi, rekan kerja, pengawasan (supervisi) dan kondisi kerja. Hal ini tentu saja harus menjadi perhatian dari perusahaan karena dengan tidak puasnya karyawan terhadap perusahaan atau terhadap kebijakan perusahaan tentu saja akan berdampak pada penurunan kinerja karyawan dan jika tidak segera diatasi akan berdampak panjang seperti mogok kerja atau bahkan keluar dari perusahaan.

Dengan motivasi kerja dan kepuasan kerja yang baik sudah seharusnya dapat menjadi suatu dorongan untuk menciptakan kinerja yang lebih maksimal dari seorang karyawan melalui sikap kerja yang positif. Dan dengan kinerja yang maksimal dari setiap individu yang terlibat tentunya pada akhirnya akan memberikan hasil yang terbaik terhadap efektivitas organisasi secara keseluruhan.

(4)

CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan produksi manufaktur yang berlokasi di daerah tanggerang dan memproduksi parfum dengan merk : Sandrella ,Coco, Creed dan Josvelyn, selain itu CV.JOGI CITRA MANDIRI sudah mendistribusikan parfum yang diproduksi ke seluruh daerah di Indonesia, dan juga sudah melakukan exsport ke berbagai Negara antara lain: Malysia, Afrika Selatan, Timur Tengah, Senegal, dan India.

Saat ini permasalahan utama perusahaan adalah kinerja karyawan yang terus menurun sehingga menyebabkan efektivitas organisasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan menjadi sulit untuk tercapai. CV.JOGI CITRA MANDIRI sama seperti perusahaan lain membutuhkan staf karyawan yang berkualitas dan potensial untuk dapat mencapai tujuan organisasi dan agar dapat bersaing dengan kompetitor yang ada. Karena, tanpa SDM yang mampu menjalankan aktivitas bisnis dan memberikan kontribusi nyata terhadap perusahaan, maka modal yang besar dan teknologi yang canggih pun tidak akan bisa membawa keberhasilan bagi perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan ingin memiliki karyawan yang berkinerja baik sehingga dapat memantapkankan posisinya di dunia bisnis, khususnya dalam penjualan parfum merk : Sandrella ,Coco, Creed dan Josvelyn.

Berdasarkan variabel-variabel yang telah diurai oleh penulis di atas, penulis tertarik dengan topik SDM (Sumber Daya Manusia) pada CV.JOGI CITRA MANDIRI dengan judul

“ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA CV. JOGI CITRA MANDIRI”

(5)

1.2 Indentifikasi Masalah

Beberapa masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Seberapa besar pengaruh Motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawan pada CV. JOGI CITRA MANDIRI secara individual maupun simultan?

2) Seberapa besar pengaruh Motivasi kerja, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan

terhadap Efektifitas organisasi pada CV. JOGI CITRA MANDIRI secara individual maupun simultan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Motivasi kerja,

dan Kepuasan kerja terhadap Kinerja karyawan pada CV. JOGI CITRA MANDIRI secara individual maupun simultan.

2.

Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Motivasi kerja,

Kepuasan kerja dan kinerja karyawan terhadap Efektifitas organisasi pada CV. JOGI CITRA MANDIRI secara individual maupun simultan. 

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

Bagi CV. JOGI CITRA MANDIRI :

- Mengetahui bagaimana Motivasi kerja dan Kepuasan kerja mempengaruhi Kinerja

karyawan dan sejauh mana Kinerja karyawan berpengaruh pada Efektivitas organisasi CV. JOGI CITRA MANDIRI

- Sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan kebijakan dan perencanaan SDM

(6)

Bagi Pembaca :

- Sebagai sumber informasi mengenai Motivasi kerja

- Sebagai sumber informasi mengenai Kepuasan kerja

- Sebagai sumber informasi mengenai Kinerja karyawan

- Sebagai sumber informasi mengenai Efektivitas Organisasi

Bagi dunia pendidikan :

- Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa mendatang

mengenai Kepuasan kerja karyawan

- Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa mendatang

mengenai Motivasi kerja

- Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa mendatang

mengenai Kinerja karyawan

- Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa mendatang

Referensi

Dokumen terkait

Model Pembelajaran Gallery Walk menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Selain itu, pembelajaran berlangsung dalam kelompok. Dalam pembelajaran tersebut,

Secara Khusus kepada Perum Bulog diinstruksikan oleh Presiden untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah,

Tujuan umum dari kegiatan KKN-PPM ini adalah secara umum untuk menciptakan lapangan usaha untuk pemuda produktif pada karang taruna Anak Krajan sehingga

Permasalahan yang akan dibantu penyelesaiannya adalah yang ke-5 yaitu tentang minat personal, yang mempengaruhi keputusan untuk membeli jasa dan/atau benda seni, yang

Peraturan Bersama melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 6/X/PB/2014, Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2014, Menteri Agama RI

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, studi dalam penelitian ini terfokus pada pengembangan model pembelajaran terpadu berbasis permainan kotak

Setiap perusahaan berusaha mengembangkan program-program yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia untuk dapat menciptakan karyawan yang berkualitas,

Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi strategi pembelajaran bervariasi sehingga memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di