PERKEMBANGAN SUKSESI
TEGAKAN HUTAN ALAM SETELAH PENEBANGAN
DALAM SISTEM
TEBANG PILIH TANAM INDONESIA
Oleh
ANDRY INDRAWAN
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRACT
ANDRY INDRAWAN,
2000.Development of Natural Forest
Succession after logging in The Selective Cutting and Planting System in
Indonesia.( Under supervision of GUNARWAN SURATMO as chairman and
SARWONO HARDJOWIGENO, YAHYA FAKUARA, ROKHMIN DAHURI
and ELIAS as members).
The present mechanical logging is conducted at production forest and was
initiated since the beginning of forest concession operation.
Disturbance toward the forest, in the form of logging will change the
euilibrium of forest ecosystem and therefore this change will affect directly or
indirectly the forest stand composition inside the forest. Recovery of logged over
forest occurred gradually through secondary succession process.
The research site was i n the forest concession area of PT.
INHUTANI
11,
Pulau Laut, South Kalimantan and in the forest concession area of PT.
Ratah
Timber Co.,
East
Kalimantan.
Research results indicated that comercial tree species group dominated the
logged over areas for tree. and regeneration stage vegetation with density values
(stemdha) were sufficient and hlfilled the minimum requirement for The
Selective Cutting and Planting System in Indonesia based on Wyatt-Smith (1963)
and TPTI (1993).
Pattern and stand development indicated that values for density, and
frequency of mature trees to be cut, increased with increasing age of logged over
forest.
Respond of simulation or respond of
natural
forest management system of
logged over forest in permanent plot, revealed that fist cutting cycle after
logging require
+
24 years time, whereas second cutting cycle require 37 years
time.
Simulation model verification of natural forest management system of
logged over area in areas of non permanent plot for logged comercial tree species
produce simulation respond of first cutting cycle of
30
years, and that of second
cutting cycle of 43 years, which imply that cutting cycles, are not always
constant and will change in line with the composition and structure of logged
over natural forest and their development with time and environmental condition
such
as
soil, micro climate
(air
temperature, relative humidity, light intensity),
ANDRY
INDRAWAN.
Perkembangan Suksesi Tegakan Hutan Alam setelah
Penebangan dalam Sistim Tebang Pilih Tanam Indonesia. Dibawah bimbingan
Prof Dr.Ir. F. G u n m a n Suratmo,
M.F.
sebagai ketua, ProfDr.Lr. Sarwono
Hardjowigeno, M.Sc., Dr. Ir. H.M. Yahya
Fakuara,
M.
Sc.,
Dr. Ir. Rokhmin Dahuri,
M.S. dan Dr. Ir. Elias sebagai anggota.
Pemanenan kayu secara mekanis pada saat ini dilakukan pada hutan produksi
areal
HPH PT.
INHUTANI
II dan areal HPH PT. Ratah Timber Co. yang dimulai
sejak HPH mulai beroperasi.
Gangguan pemanenan kayu
akan
menimbulkan perubahan terhadap
keseimbangan ekosistim hutan, dengan demikian secara langsung ataupun tidak
langsung adanya perubahan ini mempengaruhi struktur dan komposisi jenis tegakan
di dalam hutan. Pemulihan hutan yang dibalak berlangsung secara berangsur angsur
melalui proses suksesi sekunder.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
1) Perkembangan Suksesi Tegakanhutan alam bekas tebangan yang meliputi perkembangan komposisi dan struktur
hutan. 2) Penetapan rotasi tebang berdasarkan perkembangan stmktur dan komposisi.
3)
Membuat model simulasi tegakan hutan alam bekas tebangan dan faktor-faktor
lingkungamya dari plot pengamatan permanen. Model yang terbentuk akan
digunakan pada
areal
bekas tebangan
HPH
yang bukan plot permanen.
Plot permanen dengan pengukuran selama 10 (sepuluh) tahun, dengan
menggunakan data yang diambil pada tahun
1979,1981,1982,1983,1985,1987,dan
1989. areal HPH. PT.
INHUTANI
II,
Stagen,
Pulau
Laut, Kalimanatan Selatan, pada
lokasi tahun tebang
1969, 1973 dan 1977 sehingga umur hutan bekas tebangan yangditeliti adalah
2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14,dan
18 tahun. Sedangkan plot bukanpermanen dibuat pada areal HPH. PT.
Ratah
Timber Co., Kalimantan Timur pada
Analisis vegetasi dilakukan pada hutan primer dan hutan-hutan bekas tebangan
yang diteliti dari berbagai tingkat permudaan dan pohon yaitu tingkat semai, pancang,
tiang dan pohon. Data yang diambil meliputi jenis vegetasi yang ditemukan, jumlah
batang dari tingkat pohon dan permudaannya dan pengukuran diameter dilakukan
untuk tingkat tiang dan pohon.
Dinamika perkembangan tegakan hutan alam bekas tebangan akan digambarkan
dalam simulasi yang menggunakan Dinamic Simulation Powersim version 1,03 alfa.
Formasi hutan pada areal
HPH.
PT.
INHUTAM
U
maupun areal
HPH.
PT.
Ratah
Timber Co., merupakan Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah (Lowland
Tropical Rain Forest) dengan jenis dominan untuk tingkat pohon dan permudaannya
adalah jenis-jenis pohon dari Famili Dipterocarpaceae terutama jenis-jenis pohon
Shorea spp. dan Dipterocarpus spp.
Hasil Penelitian adalah sebagai berikut:
I. Keanekaragaman jenis tingkat pohon (trees)
Pada areal plot permanen HPH. PT.
INHUTANI
II,
pada
areal
bekas tebangan
berkisar antara
If
=2,1308-3,6441 dan berada di atas keanekaragaman jenis
pada hutan primer
(fi
=2,6028
)pada umur hutan setelah tebangan 10 tahun
keatas. Keanekaragaman jenis
tingkat tiang
(poles) berkisar antara
=2,9485
-
3,3969 dan berada diatas keanekaragaman jenis hutan primer
( =2,6554).
Keanekaragaman jenis
tingkat paocang
(sapling) berkisar antara
2
=2,2860
-
4,3549 dan umumnya berada dibawah keanekaragaman jenis hutan primer
(
H
=3,8090
),kecuali pada umur hutan bekas tebangan 2 tahun
(3
=4,3549), 9 tahun
(
k
=4,3549) dan
13
tahun
(fi
=3,8162). Keanekaragaman jenis tingkat
semai
(seedling) berkisar antara
5
=2,5046
-
3, 8639 dan umumnya berada dibawah
hutan primer
(k
=3,2553), kecuali pada umur hutan bekas tebangan
8tahun ( %I
=
3,8639), dan 12 tahun (
3
=3, 8027 ). Tingginya nilai keanekaragaman jenis
pada hutan-hutan bekas tebangan pada tingkat permudaan pohon dan tiang
dibandingkan dengan hutan primer karena keanekaragaman jenis pohon pada areal
bekas tebang pilih telah diinvasi oleh jenis-jenis pohon pionir dan komunitas hutan
bekas tebangan sedang mengalami suksesi sekunder menuju pada hutan klirnaks.
Pada areal hutan bekas tebangan plot bukan permanen pada areal
HPH.
PT.
Ratah Timber Co., keanekaragaman jenis tingkat pohon berkisar antara
(H
=1,8710- 3,3720
)d m berada dibawah hutan primer
(H
=3, 415
).Keanekaragaman jenis tingkat tiang berkisar antara
( H =1,871
-
2,195
)dan
berada dibawah hutan primer
(H
=2,195).
Keanekaragaman jenis tingkat
pancang berkisar antara (
H
=3,079
-
4,170
)dan berada dibawah hutran primer
(
H
=4,212).
Keanekaragaman jenis tingkat semai berkisar antara (
H
=2,945 -
3,805
)
dan berada dibawah hutan primer
( H =3,865).
Keanekaragaman jenis
pohon dan permudaamya pada berbagai umur hutan bekas tebangan berada
dibawah hutan primer dan keanekaragaman jenis pohon cenderung berfluktuasi
pada berbagai umur hutan bekas tebangan yang diteliti menunjukkan bahwa areal
bekas-tebangan belum stabil dan sedang mengalami proses suksesi sekunder.
2.
Indeks Kesamaan Komunitas (Index
of
SimilaritylIS)
Indeks kesamaan komunitas menunjukkan tingkat kesamaan komposisi jenis
dari dua contoh yang dibandingkan. Nilai Indeks Kesamaan Komunitas berkisar
antara 0
%
-
100
%,
makin dekat 100 %
dua tegakan yang dibandingkan makin
bersamaan, makin dekat 0 %
makin berlainan.
Pada plot permanen areal HPH. PT. INHUTANI 11, nilai Indeks Kesamaan
Komunitas (IS) tingkat pohon mempunyai nilai IS antara 32,31%
-
50,42
%,
tingkat tiang nilai
IS
antara 23,85%
-
35, 32
%
,
tingkat pancang nilai
IS
antara
54,52 Y&-
91,3
%dan tingkat semai nilai IS
antara
24,93
-
67,04
%.Nilai IS
hutan-hutan bekas tebangan rendah bila dibandingkan dengan hutan primer
menunjukkan bahwa komunitas hutan bekas tebangan sedang mengalami proses
suksesi sekunder untuk menuju pada hutan klimaks.
Pada plot bukan permanen areal
HPH
PT.
Ratah
Timber Co., nilai Indeks
tingkat tiang nilai IS antara 22,93
-
42,32
%,tingkat pancang berkisar antara
20,99
% -42,32
% dan tingkat semai berkisar antara 15,53 %
-
33,23
%.Indeks
Kesamaan Komunitas tingkat pohon dan permudaannya umumnya rendah
(c
50
%)
bila dibandingkan dengan hutan primer ha1 ini menunjukkan bahwa komunitas
hutan bekas tebangan masih mengalami perubahan komposisi jenis dalam proses
suksesi sekunder untuk menuju pada hutan klimaks.
3.
Dominansi
Pola perkembangan tegakan menunjukkan bahwa kelompok jenis Komersial
Ditebang
(KD)
+
jenis Komersial Tidak Ditebang
(KTD)
mendominir areal hutan
bekas tebangan untuk tingkat pohon dan permudaannya baik pada plot
permanen areal HPH. PT.
INHUTANI
I1 maupun pada areal bukan plot p e m n e n
HPH. PT. Ratah Timber Co.
4.
Kerapatan
Nilai Kerapatan (iumlah batangtha) untuk jenis Komersial Ditebang
(KD)pada hutan-hutan bekas tebangan mencukupi dan memenuhi persyaratan untuk
tingkat pohon dan pennudaanya baik pada areal HPH. PT.
INHUTANi
I1 maupun
pada areal HPH. PT.
Ratah
Timber Co.
5.
Frekuensi
Nilai Frekuensi (penyebaran) jenis Komersial Ditebang
(KD)
untuk pohon (<
100
%)dan tiang
(<
75
%),kurang dari yang dipersyaratkan sedangkan nilai
Frekuensi (penyebaran) untuk tingkat pancang
(>
60
%)
dan semai
(>40
%)mencukupi dan memenuhi persyaratan baik pada areal
HPH.
PT.
INHUTANI
11
maupun pada areal HPH. PT. Ratah Timber Co.
Dengan nilai Kerapatan dan Frekuensi yang cukup untuk tingkat permudaan
semai dan pancang, nilai kerapatan yang cukup untuk tingkat Tiang
(>
75
batangtha) dan pohon
(>
25 batangfha) berarti kelestarian jenis
KD
te jamin untuk
6. Dinamika Perkembangan
Dinamika perkembangan nilai Frekuensi tingkat pohon jenis Komersial Ditebang (KD) pada plot permanen areal HPH. PT. IPU'HUTANI It, nilai Frekuensi
setiap tahunnya mengikuti pota logistik Y = 0,3850 L n (X) - 0,3328 dengan R' = 0,9028. Ternyata setelah 20 tahun nilai Frekuensi tingkat pohon telah mencapai nilai 92%. Sedangkan dinamika perkembangan nilai Frekuensi pohon masak tebang jenis Komersial Ditebang (KD) pada plot permanen HPH. PT. INHUTANI 11, nilai frekuensi setiap tahunnya mengikuti pola logistik Y = 0,2077 Ln
(X)
- 0,2363 denganR' = 0,8126, ternyata setelah 20 tahun nilai Frekuensi pohon masak tebang telah mencapai nilai 42 %, dengan niIai kerapatan dari jenis Komersial Ditebang (KD)
mencukupi dan memenuhi pertsyaratan seperti yang telah diuraikan. Nilai kerapatan pada pohon masak tebang mengikuti pola logistik Y = 6,7604 Ln (X) - 8,6301
dengan R~ = 0.7736 dan setelah
*
24 tahun dapat dilakukan penebangan kembali seperti yang ditunjukkan dalam respons simulasi berikut:7. Rotssi Penebangan
Dari respons simulasi atau respons sistim pengelolaan hutan alam bekas tebangan areal HPH. PT. INHUTAN1 II didapat bahwa rotasi (siklus) tebang I, setelah penebangan I membutuhkan waktu f 2 4 tahun, pada waktu tegakan dapat pulih kembali yang berarti pohon inti telah membentuk tegakan utama untuk ditebang. rotasi tebang (siklus) II membutuhkan walctu f 37 tahun yang berarti keadaan komposisi dan struktur hutan bekas tebangan beserta lingkungannya akan
sangat menentukan rotasi tebang..
Verifikasi model simulasi sistim pengelolaan hutan d a m bekas tebangan areal HPH. PT. INHUTAM 11 pada HPH. PT. Ratah Timber Co., untuk jenis Komersial Ditebang (KD) menghasilkan respons simulasi rotasi (rotasi) tebang I, 30 tahun dan rotasi tebang
II,
43 tahun yang berarti rotasi (siklus) tebang tidak selalu sama danakan berubah sejalan dengan komposisi dan strulctur hutan-hutan alam bekas
PERKEMBANGAN SUKSESI
TEGAKAN HUTAN ALAM SETELAH PENEBANGAN DALAM SISTEM
TEBANG PILIH TANAM INDONESIA
Oleh:
ANDRY INDRAWAN PSI, 94535
Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar DOKTOR
Pada
Program Pasea Sarjana, Enstitut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCA SARJANA INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
JZTDUL DISERTASI : PERKEMBANGAN SUKSESI TEGAKAN HUTAN
ALAM
SETELAH PENEBANGAN DALAM SISTEM TEBANGPILIH TANAM INDONESTA
Nama Mahasiswa : ANDRY INDRAWAN
Nomor Pokok : 94535
Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Menyetujui
Prof. Dr. Ir. F. Gunarwan Suratmo, MF. Ketua
Dr. Ir. H.M. Yahyrt Fakuara, MSc. Prof. Dr. Ir. Sarwono Hardjowigeno, MSc.
Anggota Anggota
Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS. Dr. Ir. Elias
Anggota Anggota
Ketua Program Studi Pengelolaan --
_
Direktur Sumberdaya Alam dan ~ i & k u n ~ a n ' P w @ m Pascasarjana2' I
//
C
/
/-
>-'/
/ / r
Prof. Dr. Ir. M. Sri Saeni, MS. '$$r~%&& ' i L f r i d a Manuwoto, MSG
s * ---__
-
---
-
---
-
5--,
Tanggal Lulus : 29 Januari 2000I
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggaI 8 januari 1945.
Sebagai anak kedua dari lima bersaudara. Ayah bernama Wahyu Wirahadi (Alm) dan Ibu bernama MuIyani.(Alm).
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah masing-masing pada: Sekolah Rakyat Wutabarat" Bogor, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri IV, Bogor.dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 11, Bogor.
Pada tahun 1965 penulis m a s k ke Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, selesai pada tahuan 1974. Sejak tahun 1976 penulis diangkat menjadi staf pengajar pada Fakultas Kehutanan IPB.
Pada tanggal 19 Desember 1976, penulis menikah dengan Rr. Woro Sri Surasmi dan dikaruniai empat orang anak Yaitu: Eka Sylvano Indrawan, Dwi Melano Indrawan, Dian Anggraini Indrawan dan Laksmi Kusumadewi Indrawan. Pada tahun 1979 penulis masuk Fakultas Pasca Sarjana, IPB (Sz), program studi Pengeloiaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Lulus pada tahun 1984.
Pada tahun 1994 penulis mulai mengikuti program Ss pada Program Pasca Sarjana IPB, program studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Dalam Rangka Penyelesaian Studinya, penulis mengadakan penelitian dengan judul "Perkembangan Suksesi Tegakan Hutan Alam Setelah Penebangan dalam Sistim Tebang Pilih Tanam Indonesia". Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. F. Gunarwan Suratmo, sebagai ketua, Prof. Dr. Ir. Sarwono Hardjowigeno, Dr. Ir.
. .
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini dengan baik.
Disertasi dengan judul "Perkembangan Suksesi Tegakan Hutan Alam Setelah Penebangan dalam Sistim Tebang Pilih Tanam Indonesia" disusun berdasarkan hasil penelitian di Hutan Hujan Dataran Rendah, areal HPH PT.
INHUTANI TI Stagen, Pulau Laut, Kalimantan Selatan dan di Hutan Hujan Dataran Rendah areal HPH PT. Ratah Timber Co., Kalimantan Timur. Penulis juga rnenggunakan data-data selcunder dan literatur untuk kebutuhan pembuatan
simulasi dalam analisa system.
Semoga tulisan ini dengan segala kekurangannya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Bogor, Oldober 1999
...
111
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada :
1. Bapak Prof Dr. Ir. F. G u n m a n Suratmo sebagai ketua komisi pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan nasihat-nasihat sejak dimulainya smdi sehingga tersusunnya tulisan ini.
2. Bapak Prof Dr. Ir. Sarwono Hardjowigeno, Dr. Ir. Yahya Fakuara, Dr. ir. Rohmin Dahuri dan Dr. Ir. Elias sebagai anggauta komisi pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk, pengarahan dan bimbingan sehingga tersusunnya tulisan ini.
3. Direktur beserta seluruh pimpinan PPS IPB., Ketua Program Studi PSL dan seluruh staf pengajar PPS. IPB., atas segala bimbingan dan z I r a h a ~ y a serta seluruh staf administrasi PPS. IPB., atas segala pelayanannya selama penulis mengikuti program S3 di PPS. IPB.
4. Pengelola Proyek TMPD yang teIah memberikan kesempatan kepada penulis untuk memanfaatkan dana yang tersedia untuk program studi S3.
5. Administratur HPH PT. INHUTAN1 11 Stagen, Pulau Laut, Kalimantan
Selatan, periode 1979
-
1989 beseria staf, yang telah banyak memberikan bantuan selama pelaksanaan di lapangan dalam menyelesaikan tulisan ini.6. Bapak Ir. Harie Trianto, Kepala unit PT. INHUTAN1 II Stagen, Pulau Laut, Kalimantan Selatan, 1998 beserta staf yang telah banyak memberikan bantuan selama pengambilan data di lapangan.
7. Bapak Ir. Rahajo Benyamin, Direktur Utama Ratah Grup beserta Staf yang telah benyak memberikan bantuan selama pengambilan data di lapangan.
8. Sdr Andreas, S. Hut dan Sdr Aep Suhendar, S. Hut yang telah membantu penulis dalam pengolahan data lapangan, Ir. Mirza Dikari Kusrini, MS. Yang telah membantu penulis dalam pembuatan formulasi diagram umpan balik (Feedback Loops) dan Ir. Muhamad Yusuf, MS. yang telah banyak membantu penulis pada permodelan dalam analisa system.
9. Istri Rr. Woro Sri Surasmi beserta putra-putri Eka Sylvano Indrawan, Dwi Melano Indrawan, Dian Anggraini Indrawan dan Laksmi Kusumadewi Indrawan, untuk dorongan, perhatian, pengorbanan dan pengertian yang besar terhadap studi yang dilakukan penulis.
Kepada semua pihak yang telah rnembantu penulis tetapi tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam tulisan ini, penulis rnengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya.
Bogor, Januari 2000
DAFTAR IS1
Halaman
KAT A PENGANTAR . . . 11
DAFTAR ISI . . . v
DAFTAR TABEL . . . vii
DAFTAR GAMBAR . . . xi i DAFTAR LAMPIRAN . . . xxi
I . PENDAHULUAN . . . 1
A . Latar Belakang Permasalahan . . . 1
B . Perumusan Masalah . . . 2
C . Kerangka Pemikiran Pemecahan Masalah . . . 2
. .
D . Tujuan Penelltian . . . 5E . Hipotesis . . . 5
I1 . TINJAUAN PUSTAKA . . . 6
A
.
Batasan Pengertian Suksesi . . . 6B
.
Proses Suksesi . . . 7C
.
Suksesi Pada Hutan Hujan . . . 16D . Tebang Pilih Indonesia dan Tebang Pilih Tanarn Indonesia . . . 19
E . Anitlisa System . . . 23
111 . KEADAAN UMUh4 LOKASI PENELITIAN . . . 25
A . Areal HPH PT
.
I N H U T A M I1 . Stagen. Pulau h u t . . . . Kalimantan Selatan 25 B . Areal HPH PT . Ratah Timber C o . . Kalimantan Timur . . . 28. . . . IV METODOLOGI PENELITIAN A . Lokasi Penelitian . . . B . Pengarnbilan Data . . . C . Analisis Data . . . . . . V . HAS= PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A . PoIa Perkembangan Suksesi Jenis-jenis Pohon . . . 1 . Perkembangan Suksesi dari Komunitas Tingkat Semai ...
. . . 2 . Perkembangan Suksesi dari Komunitas Tingkat Pancang
... 3 . Perkernbangan Suksesi dari Komunitas Tingkat Tiang
... 4 . Perkembangan Suksesi dari Komunitas Tingkat Pohon
. . . .
B Pola Perkembangan Tegakan
. . . .
1 Perkembangan Tingkat Sernai
. . . . 2 Perkembangan Tingkat Pancang
. . . .
3 Perkembangan Tingkat Tiang
. . . . 4 Perkembangan Tingkat Pohon
. . . C . Model Perkembangan Tegakan Hutan Alam
1 . Batasan dan Ringkasan Model . . .
. . . .
2 Formulasi Diagram Umpan Balik (Feedback loops) . . .
.
3 Deskripsi Model pada Bagan Alir
. . . .
4 Simulasi Perkembangan Tegakan Setelah Penebangan D . Respons Sistim Pengelolaan Areal Hak Pengusahaan Hutan
dengan Sistim TPI dan TPTI . . . . . . .
E Analisa Kepekaan (Sensitivity Analysis)
. . . VI KESIMPULANDANSARAN A . Kesimpulan . . . B . Saran . . . DAFTAR PUSTAKA . . . LAMPIRAN . . .
DAFTAR TABEL
Judul Tabel
Jumlah Pohon Inti yang Hams Ditinggalkan dan Batas Diameter Boleh Ditebang Sesuai SK Dirjen Kehutanan No. 35/ Kpts / DD
/ [/I972 . . . 20
Syarat-Syarat Peiaksanaan Tebang Pilih Tanam Indonesia ... 20 Curah Hujan Rata-rata Bulanan dari Tahun 1965 - Tahun 1974,
1975 - 1984, 1985 - 1994 dan 1995 - 1997 clan 1998 Stagen,
Pulau laut Utara, Kalimantan Selatan. ... 26 Curah Hujan Rata-rata Bulanan pada Stasiun Laham, Long Irarn,
Melak dan Tenggarong , Kalimantan Timur.. . . 3 0
.Lima jenis dominan tingkat Semai pada areal hutan bekas tebangan dan hutan Primer pada areal HPH PT. Ratah Timber
Co . . . .
.
. . . 46 Indeks Dominansi, Keanekaragaman Jenis (H) dan Jumlah Jenisdari Vegetasi Tingkat Semai pada Berbagai Umur Tebang dan
Hutan Primer di Areal HPH P.T. Ratah Timber Co.. . . 50 Keanekaragaman Jenis (H) Tingkat Semai pada Berbagai Umur
Hutan Bekas Tebangan pada Plot Pe-nen Tahun Tebang
1969, 1973 dan 1977 pada Areal HPH P.T. INHUTANIII.. ... 52 Indeks Kesamaan Komunitas (IS) dan Koefisien Ketidaksamaan
Komunitas (ID) Permudaan Tingkat Semai pada Berbagai Komunitas Hutan Bekas Tebanga Dibandingkan dengan Komunitas Hutan Primer pada areal HPH Ratah Timber
Co.. . . 54 Lndeks Kesamaan Komunitas (IS) Permudaan Tingkat Semai
Berbagai Komunitas Hutan Bekas Tebangan Dibandingkan dengan Komunitas Hutan Primer pada Tahun Tebang 1969, 1973
Lima Jenis Dominan Tingkat Pancang pada Areal Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer pada Areal HPH PT. Ratah Timber Co . . . Index Dominansi, Keanekaragaman Jenis dan Jumlah Jenis dari Vegetasi Tingkat Pancang pada Berbagai Urnur Hutan Setelah Tebangan dan Rutan Primer di Areal HPH P.T. Ratah Timber. Co . . . Keanekaragarnan Jenis ( H ) Tingkat Pancang pada Plot
Permanen Hutan - Hutan Bekas Tebangan dan Hutan Primer, pada tahun tebang 1969, 1973, dan 1977 pada areal HPH P.T.
INHUTANI 11.. . . .
Indeks Kesamaan Komunitas (IS) dan Koefisien Ketidaksamaan Komunitas (ID) Komunitas Tingkat Pancang pada Berbagai Urnur Hutan Bekas Tebangan pada areal HPH P.T. Ratah Timber
Co.. . . Indeks Kesamaan Komunitas (IS) tingkat pancang pada berbagai umur Hutan Bekas Tebangan pada Tahun Tebang 1969, I973 dan 1977 pada plot pennanen areeal HPH P.T. INHUTANI
I T
Lima Jenis Dominan Tingkat Tiang pada Areal Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer pada Areal HPH PT. Ratah Timber Co . . .
Indeks Dominansi. Keanekaragaman Jenis dan Jumlah Jenis dari Vegetasi Tingkat Tiang pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer di Areal HPH P.T. Ratah Timber Co . . . Keanekaragaman Jenis ( H ) Tingkat Tiang pada Plot Permanen Hutan-hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer, pada Tahun Tebang 1969, 1973, drin 1977 pada Areal HPH PT. INHUTANI
Indeks Kesamaan Komunitas (IS) dan Koefisien Ketidaksamaan Komunitas (ID) Komunitas Tingkat Tiang pada berbagai umur hutan Setelah tebangan pada areal HPH PT. Ratah Timber Co . . .
Koefisien Kesamaan Komunitas (IS), Tingkat Tiang pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Tahun Tebang 1969, 1973, dan 1977 pada Plot Permanen di Areal HPH PT.
. . .
INHUTAN1 11..
Lima Jenis Dominan Tingkat Pohon pada Areal Hutan Tebangan Tebangan dan Hutan Primer pada Areal HPH PT. Ratah Timber
Indeks Dominansi, Keanekaragaman Jenis dan Jumlah Jenis dari Vegetasi Tingkat Pohon pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer di Areal HPH P.T. Ratah Timber
Keanekaragaman jenis ( H ) Vegetasi Tingkat Pohon pada Plot Permanen Hutan-hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer, pada Tahun Tebang 1969, 1973, dan 1977 pada Areal HPH PT. INHUTANI 11.. . . .
Indeks Kesamaan Komunitas (IS) dan Koefisien Ketidaksamaan Komunitas (ID) Komunitas Tingkat Pohon pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer di areal HPH PT. Ratah Timber Co.. . .
Indeks Kesamaan komunitas (IS) berbagai Umur Hutan SeteIah Tebangan dan Hutan Primer Komunitas Tingkat Pohon pada Tahun Tebang 1969, 1973, 1977 pada Plot Permanen di Areal HPH PT. INHUTANI
II.
. . .Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Semai dari Jenis Lain, (JL), Komersial Ditebang (KD). Komersial tidak ditebang (KTD), dan
Jenis KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan
. . . dan Hutan Primer HPH. PT. Ratah Timber. Co..
Nilai Kerapatan (K) dan Penyebaran (F) Tingkat Semai dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD), Komersial Tidak Ditebang (KTD), dan KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer HPH. PT. Ratah Timber
Indeks Nilai Penting tingkat Pancang dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang O(D), Komersial Tidak Ditebang dan KD+KTD pada berbagai Umur Hutan Setelah tebangan dan hutan primer HPH. PT. Ratah Timber C o . . . . .
Nilai Kerapatan (K) dan Penyebaran (F) Tingkat Pancang dari Jenis Lain (JL), KomersiaI Ditebang (KD), Komersial Tidak Ditebang (KTD), dan KD+KTD pada Berbagai Urnur Hutan Setelah Tebangan clan Hutan Primer HPH. PT. Ratah Timber
Indeks Nilai Penting (ENP) Tingkat Tiang dari Jenis Lain (JL) Komersial Ditebang (KD), Komersial Tidak Ditebang (KTD)
dari Jenis JCD
+
KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer HPH. P.T. Ratah Timber Co.. . .Nilai Kerapatan (K) dan Penyebaran (F) Tingkat Tiang dari
Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD), Komersial Tidak
Ditebang (KTD) dan KD
+
KTD Pada Berbagai Umur HutanSetelah Tebangan dan Hutan Primer. HPH. P.T. Ratah Timber
Indeks Nilai Penting Tingkat Pohon dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan Komersial Tidak Ditebang (KTD)
dari Jenis KD
+
KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah. . .
Tebangan dan Hutan Primer HPH. P.T. Ratah Timber Co.
Nilai Kerapatan (K) dan Penyebaran Q Tingkat Pohon dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan Komersial Tidak Ditebang (KTD) dan Jenis K D + KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer HPH. P.T. Ratah Timber Co.. ... Jumlah Batang/Ha dari Permudaan Tingkat Semai, Pancang, Tiang dan Pohon pada Tiga Buah plot Penelitian di Areal flPH
...
PT. Kiani Lestari, Kaltim..
Riap jenis-jenis Pohon dari Famili Dipterocarpaceae di HPH P.T. Georgia Pacific dan P.T Kutai Timber pada Tiga Kelas
...
Diameter.
Riap Diameter Pohon Jenis Komersial pada beberapa kelas dia- Meter. . .
Persen Mortalitas Tingkat Tiang, Pohon dan Pohon Masak Tebang pada Areal P.T. Narkata Rimba. Kalimantan Timur ...
37. Persentase Mortalitas di Hutan Primer dan Sekunder pada . . .
Berbagai Kelas Diameter di S. Melaya, Malaysia.. 170 38. Persen Mortalitas Semai Jenis-jenis Pohon dari Famili
Dipterocarpaceae pada Areal Hutan di Sepilok, Sabah.. . . 171 39 Persen Mortalitas Tahunan untuk Tingkat Tiang, Pohon dan
. . .
Pohon Masak Tebang 173
40. Kandungan Unsur Hara (N, K, Ca dan Mg) pada Areal Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer di Areal HPH PT.
INHUTANI 11.. . . 175 41. Kandungan Unsur Hara (N, K, Ca dan Mg) pada Areal Hutan
Primer dan areal Hutan Setelah Tebangan di Areal HPH PT.
Ratah Timber C o . . . . . 177 . . .
DAFTAR GAMB AR
Bagan Alir Pengelolaan Hutan Alam
Dinamika Hipotesis Perkembangan Tegakan Setelah Penebangan. . . . Peta Lokasi Penelitian di Areal HPH. PT. TNHUTANI 11. Pulau Laut, Kalimantan Selatan. . .
Peta Lokasi PeneIitian di Areal HPH. PT. Ratah Timber Co., Kalimantan Timur ...
Grafik Keanekaragaman Jenis dari Vegetasi Tingkat Semai pada Hutan Primer dan Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan di
Areal HPH PT. Ratah Timber Company. ...
Grafik Keanekaragaman Jenis (H) Vegetasi Tingkat Semai Pada Hutan Primer dan Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Plot Permanen Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977 pada Areal HPH PT. INHUTANI 11.. . . Grafik Indeks Kesamaan Komunitas (IS) dari Komunitas Tingkat Semai pa& Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Areal HPH PT. Ratah Timber Company.. ...
Grafik Indeks Kesarnaan Komunitas (IS) dari Komunitas Tingkat Sernai pa& Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Tahun Tebang 1969, 1973 d m 1977 pada Plot Permanen di Areal HPH PT. INHUTANI 11. . . . Grafik Keanekaragaman J e ~ s dari Vegetasi Tingkat Pancang pa& Hutan Primer dan Berbagai Umur Hutan Seteiah Tebangan
di Areal HPH PT. Ratah Timber Company. ...
Grafik Keanekaragaman Jenis O I ) Vegetasi Tingkat Pancang Pada Hutan Primer dan Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Plot Permanen Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977 pada Areal
. . .
Grafik Koefisien Kesamaan Komunitas (IS) Komunitas Tingkat Pancang pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Areal PT. Ratah Timber Company.. . . .
Grafik Koefisien Kesamaan Komunitas (IS) dari Komunitas Tingkat Pancang pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977 pada Plot Permanen di . . . Areal HPH PT. ENHUTAN1 II.
Grafik Keanekaragaman Jenis dari Vegetasi Tingkat Tiang pada Hutan Primer dan Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan Tebang di Areal HPH PT. Ratah Timber Company. ...
Grafik Keanekaragaman Jenis (H) Vegetasi Tingkat Tiang Pada Hutan Primer dan Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Plot Permanen Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977 pada Areal
HPH PT. INHUTANI I1 . . .
Grafik Lndeks Kesamaan Komunitas (IS) Komunitas Tingkat Tiang pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Areal
HPH PT. Ratah Timber Company. . . .
Grafik Indeks Kesamaan Komunitas (IS) dari Komunitas Tingkat Tiang pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pada Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977 pada Plot Permanen di Areal HPH PT. INHUT'ANI
II.
...Grafik Keanekaragaman Jenis dari Vegetasi Tingkat Pohon pada Hutan Primer dan Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan di
...
Areal HPH PT. Ratah Timber Company.
Grafik Keanekaragaman Jenis (H) Vegetasi Tingkat Pohon pada Hutan Primer dan Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan pa& Plot Permanen Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977 pada Areal
HPH PT. INHUTANI I1 ...
Grafik Indeks Kesamaan Komunitas (IS) Komunitas Tingkat Pohon pada Berbagai Umur Hutan Bekas Tebangan pada Areal PT. Ratah Timber Company. ...
Grafik Indeks Kesarnaan Komunitas (IS) dari Komunitas Tingkat Pohon pada Berbagai Umur Hutan Bekas Tebangan pada Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977 pada Plot Permanen di Areal HPH
. . . PT. I h u t a n i II.
Histogram Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Semai dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD), Komersial Tidak Ditebang (KTD), dan KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan pada Hutan Primer pada Areal HPH. PT. Ratah Timber Co. . .
Histogram Indeks Nilai Penting (INF') Tingkat Semai dari Jenis Lain (JL,), Komersial Ditebang (KD), Komersial Tidak Ditebang (KTD), dan KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan pada Hutan Primer pada Areal HPH PT.
. . .
INHUTANI
n.
Histogram Kerapatan (K) Tingkat Semai dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD), dan KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan pada Hutan Primer pa& areal HPH. PT. Ratah Timber Co.. . . Histogram Frekuensi (F) Tingkat Semai dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD), dan KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan pada Hutan Primer pada areal HPH. PT. Ratah Timber Co.. . . Histogram Kerapatan (K) Tingkat Semai dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD), dan KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan pada Hutan Primer pada areal HPH. PT.
INHUTANI
II..
. . . Histogram Frekuensi (I?) Tingkat Sernai dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD), dan KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan pada Hutan Primer pada areal HPH. PT.INHUTANI
II.. ...Histogram Indeks Nilai Penting (INF') Tingkat Pancang dari jenis lain (JL), Komersiai Ditebang (KD) dan KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan pada Hutan Primer di areal HPH PT. Ratah Timber Co.. . . Histogram Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Pancang dari jenis lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan KD+KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan clan pada Hutan Primer di areal . . .
Histogram Kerapatan (K) Tingkat Pancang dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang CKD) dan KD+KTD vada Berbagai Umur Hutan Setelah ~ e b a n g a n dan pada Hutan ~ r i h e r di a r e a l b ~ PT.
. . .
Ratah Timber C o . .
Histogram Frekuensi (F) Tingkat Pancang dari Jenis Lain (JL), KomersiaI Ditebang (KD) dan KD+KTD oada Berbacrai Umur
Hutan Setelah ~ e b a n ~ a n dan pada Hutan primer di a r e a l - m ~ PT.
. . .
Ratah Timber Co..
Histogram Kerapatan (K) Tingkat Pancang dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan
KD+KTD
pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan pada Hutan Primer di areal HPH PT.INHUTANl 11. . . . Histogram Frekuensi (F) Tingkat Pancang dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan KD+KTD pada Berbagai Umur
Hutan Setelah ~ e b & ~ A n dan pada Hutan primer di areal-HPH PT.
INHUTAN1 TI.. ...
Histogram lndeks Nilai Penting Tingkat Tiang dari Jenis Lain
(L),
Komersial Ditebang (KD) Komersial Tidak Ditebang (KTD)dan Jenis K D + KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah
Tebangan dan pada Hutan Primer pada Area1 HPH PT. Ratah
Timber Co. . . Histogram Indeks Nilai Penting
(INP)
Tingkat Tiang dari Jenis Lain (JL), Kornersial Ditebang (KD) danK D
+
KTD, PlotPermanen Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977, pada Berbagai
Umur Hutan Bekas Tebangan dan Pada Hutan Primer di areal
...
HPH PT. INHUTANI 11.
Histogram Kerapatan (K) Tingkat Tiang dari Ienis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan K D .+ KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Pada Hutan Primer pada areal HPH
Pt. Ratah Timber Co. ...
Histogram Frekuensi (F) Tingkat Tiang dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan KD + KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Pada Hutan Primer pada areal HPH
37. Histogram Kerapatan (K) Tingkat Tiang dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan K D
+
KTD, Plot Permanen Tahun Tebang 1969, 1973 d m 1977, pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan d m Pada Hutan Primer di areal HPH PT.. . .
INHUTAN1 11. 123
38. Histogram Frekuensi (F) Tingkat Tiang dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan K D
+
KTD, Plot Permanen Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977, pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Pada Hutan Primer di areal HPH PT.INHUTAN1 11. . . . : . . . 125 39. Histogram Indeks Nilai Penting Tingkat Pohon dafi Jenis Lain
(JL),
Komersial Ditebang (KD) Komersial Tidak Ditebang, danKD
+
KTD Pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan danPada Hutan Primer. Pada areal HPH PT. Ratah Timber Co. ... 128
40. Histogram Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Pohon dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD) dan K D
+
KTD, Plot Permanen Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977, pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Pada Hutan Primer di arealHPH PT. INHUTANI 11.. ... 129
41. Histogram Kerapatan Tingkat Pohon dari Jenis Lain (JL), Komersial Ditebang (KD), Komersial Tidak Ditebang (KTD) dan KD
+
KTD pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan danHutan Primer pada areal HPH Pt. Ratah Timber Co.. ... 132
42. Histogram Frekuensi (Penyebaran) Tingkat Pohon dari Jenis Lain
(JL), Komersial Ditebang (KD), Komersial Tidak Ditebang
(KTD) dan KD + KTD pada Berbagai Umur Hutan SetelahTebangan dan Hutan Primer pada areal HPH PT. Ratah
Timber Co ... 133 43. Histogram Kerapatan (K) Tingkat Pohon dari Jenis Lain (JL),
Komersial Ditebang (KD) dan KD
+
KTD, Plot Permanen Tahun Tebang 1969, 1973 dan 1977, pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Pada Hutan Primer di areal HPH PT.Histogram Frekuensi (F) Tingkat Pohon dari Jenis Lain ( J t ) ,
KomersiaI Ditebang (KD) dan KD + KTD, Plot Permanen Tahun Tebang 1969, 19% dan 1977, pada kerbagai umur Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer Dareal HPH PT. INHUTANI
. . .
Diagram Umpan Balik Dinamika Tegakan..
Diagram Umpan Balik Dinamika Serasah.. . . Diagram Umpan Balik Dinamika H&a.. . . Diagram Alir Perkembangan Tingkat Semai setelah Penebangan.
. . .
Diagram Alir Perkembangan Tingkat Pancang setelah Peneba- ngan . . .
Diagram Alir Perkembangan Tingkat T i n g seteiah Penebangan Diagram Alir Perkembangan Tingkat Pohon setelah Penebangan
..
Diagram Perkernbangan Tingkat Pohon Masak Tebang setelah pe-nebangan. . .
... Diagram Alir Perkembangan Produksi Serasah..
Diagram Alir Perkembangan Hara.. ...
Grafik Hubungan antara Umur Tegakan setelah Penebangan dengan Kerapatan Semai pada areal HPH P.T.JNHUFANI II,
Kalimantan Selatan.. ... Grafik Hubungan Umur Tegakan Bekas Penebangan dengan Kerapatan Semai pada Areal HPH P.T. Ratah Timber Co.,
Kalimantan Timur.. . . Grafik Hubungan anSara Umur Tegakan setelah Tebangan dengan Kerapatan Pancang pa& Areal HPH PT. KNHIJTANI
TI,
Kalimantan Selatan.. . .
Grafik Hubungan antara Umur Tegakan Setelah Tebangan dengan Kerapatan Pancang pada areal HPH P.T. Ratah Timber Co.,
. . . Kalimantan Timur..
Grafik Hubungan Regresi Non Linier antara Umur Tegakan Setelah Tebangan dangan Kerapatan Tiang pada areal HPH P.T. INHUTANI 11.. Kalimantan Selatan.. . . .
Grafik Hubungan Regressi Non Linier antara Urnur Tegakan Setelah Tebangan dengan Kerapatan pohon pada Areal HPH P.T. W T A N I II., Kalimantan Selatan. . .
Grafk Hubungan Regressi non linier antara Umur Tegakan setelah Tebangan dengan Kerapatan Pohon Masak Tebang pada areal HPH PT. INHUTANI II., Kalimantan Selatan.. . . . Grafik Hubungan antara Umur Tegakan Setelah Tebangan dengan Kerapatan Tiang pada areal HPH P.T. Ratah Timber Co., Kalimantan Timur.. ...
Grafik Hubungan antara Urnur Tegakan Setelah Tebangan dengan Kerapatan Pohon pada Areal HPH P.T. Ratah Timber Co., Kalimantan Tirnur.. ... Grafik Hubungan antara Urnur Tegakan Setelah Tebangan dengan Kerapatan Pohon Masak Tebang pa& Areal HPH PT. Ratah
Timber Co., Kalimantan Tirnur. ...
Grafik Hubungan antara Riap Tiang, Pohon dan Pohon Masak Tebang (MT) dengan Urnur Tegakan Setelah Tebangan pada areal HPH P.T. INHUTANI 11, Kalimantan Selatan.. ...
Grafik Hubungan antara Umur Tegakan Setelah Tebangan
. . . .
dengan Jumlah Pohodha pada areal HPH P.T. INHUTANI TI..
Grafik Hubungan Regresi Non Linier antara Riap Diameter Tiang dengan Upgrowth di Areal HPH P.T. INHUTANI II.. . .
Grafdc Hubungan Regresi Non Linier antara Riap Diameter Pohon dengan Upgrowth di Areal HPH P.T. INHUTANI II.. ...
Grafik Hubungan Regresi Non Linier antara Riap Diameter Tiang dengan Upgrowth di areal HPH P.T. Ratah Timber Co.. ... Grafik Hubungan Regresi Non Linier antara Riap Diameter Pohon dengan Upgrowth di Areal HPH P.T. Ratah Timber Co.,
. . . Kalimantan Timur..
Hubungan Regresi Non Linier antara Umur Tegakan Bekas Tebangan dengan Mortalitas Tiang di Areal HPH P.T. Narkata Rimba, Kalimantan Timur.. . . Grafik Hubungan Regresi Non Linier antara Umur Tegakan setelah tebangan dengan mortalitas Pohon di Areal HPH P.T. Narkata Rimba, Kalimantan Timur.. . .
Grafik Hubungan Regresi Non Linier antara Umur Tegakan Setelah Tebangan dengan Mortalitas mas& tebang di Areal HPH P.T. Narkata Rimba, Kalimantan Timur . . .
Grafik Hubungan Regresi Non Linier antara Umur setelah Perkecambahan Biji dengan Mortalitas Semai di Areal Hutan Sepilok, Sabah.. . . Grafik Hubungan antara Umur Hutan Tebangan Tebangan dan Mortalitas Tingkat Pancang, Pohon dan Pohon Masak Tebang pada Areal HPH. PT. INHUTANI II. Kalimantan Selatan.. ...
Respons Perkernbangan Kerapatan Pohon Masak Tebang terhadap Penebangan Jenis Pohon Komersial Ditebang pada Areal HPH PT. INHUTAM II.. . . .
Respons Perkembangan Kerapatan Tingkat Semai terhadap Penebangan Jenis Pohon Komersial Ditebang pada Areal HPH - - -
PT. INHUTAM
II..
. . . Respons Perkembangan Kerapatan Tingkat Pancang terhadap Penebangan Jenis Pohon Komersial Ditebang vada Areal HPH - - -PT. INHUTANI II. . . .
Respons Perkembangan Kerapatan Tingkat Tiang terhadap Penebangan Jenis Pohon Kornersial Ditebancr vada Areal HPH
-
-
m... PT. TNHUTANI 11..
Respons Perkembangan Kerapatan Tingkat Pohon terhadap Penebangan Jenis Pohon Komersial Ditebang pada Areal H f H
. . . PT. INHUTANI 11..
Respons Perkembangan Kerapatan Pohon Masak Tebang terhadap Penebangan Jenis Pohon Komersial Ditebang pada areal HPH PT. Ratah Timber Co.. . .
Respons Perkembangan Kerapatan Tingkat Semai terhadap Penebangan Jenis Pohon Komersial Ditebang pada Areal HPH
. . . PT. Ratah Timber Co..
Respons Perkembangan Kerapatan Tingkat Pancang terhadap Penebangan Jenis Pohon Komersial Ditebang pada Areal HPH PT. Ratah Timber Co. . .
Respons Perkembangan Kerapatan Tingkat Tiang terhadap Penebangan Jenis Pohon Komersial Ditebang pada Areal HPH
. . .
PT. Ratah Timber Co..
Respons - Perkembangan Kerapatan Tingkat Pohon terhadap
Penebangan Jenis Pohon Komersial Ditebang pada Areal HPH - - PT. Ratah Timber Co.. ...
Grafik Hubungan Regresi Non linier antara Umur Hutan Setelah Penebangan dengan Nilai Frekuensi (%) Pohon Inti pada Areal
...
HPH PT.TNHUTANI II, Kalimantan Selatan
Grafik Hubungan Regresi Non linier antara Umur Hutan Setelah Penebangan dengan Nilai Frekuensi ( O h ) Pohon Masak Tebang
pada Areal HPH PT.INHUTANI II, Kalimantan SeIatan.
. . .
Grafik Hubungan Regresi Non Iinier antara Umur Hutan Setelah Tebangan dengan Nilai Volume Pohon pada Areal HPH PT.INHUTANI
n,
Kalimantan Selatan ...Grafik Hubungan Regresi Non linier antara Umur Hutan Setelah Tebangan dengan Nilai Volume Pohon Masak Tebang pada Areal
... HPH PT.INHUTANI II, Kalimantan Selatan..
DAFTAR L M I R A N
Halaman Diagram Alir Perkembangan Tegakan Hutan Alam Setelah
Tebangan . . . 202 Persamaan dan Nilai-nilai yang Digunakan dalam Diagram
Permodelan Perkembangan Tegakan Hutan Alarn Setelah . . .
Tebangan pada HPH PT. INHUTANI EI. 203
Persamaan dan Nilai-nilai yang Digunakan dalam Diagram Permodelan Perkembangan Tegakan Hutan Alam Setelah
Tebangan pada HPH PT. Ratah Timber Co.. ... 207 Dafiar Indeks Nilai Penting Tingkat Semai pada Berbagai Umur
Hutan Seteiah Tebangan dan Hutan Primer pada Areal HPH PT.
Ratah Timber Co.. ... 212 Daftar Indeks Nilai Penting Tingkat Pancang pada Berbagai Umur
Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer pada Areal HPH PT.
Ratah Timber Co.. . . 215 Daftar Index Nilai Penting Tingkat Tiang pada Berbagai Umur
Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer pada Areal HPH PT.
Ratah Timber Co.. . . 218
Daftar Index Nilai Penting Tingkat Pohon pada Berbagai Umur Hutan Setelah Tebangan dan Hutan Primer pada Areal HPH PT.
Ratah Timber Co.. ... 222 Dafiar Nama Jenis-jenis Pohon di Areal HPH PT. Ratah Timber
Co. Kalimantan Timur.. ... 225 Daftar Nama Jenis-jenis Pohon di Areal HPH PT. INHUTAN1 LI.
Stagen, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.. ... 23 1
Analisa Sifat Kimia Tanah Tegakan Hutan Areal HPH PT.
INHUTANI II, Pengukuran Tahun 198 1 ... 235
Analisa Sifat Kimia Tanah Tegakan Hutan Areal HPH PT.
xxii 12. Analisa Sifat Kimia Tanah Tegakan Hutan Areal HPH PT.
INHUTAN1 11, Pengukuran Tahun 1 9 8 3 . . . . . 237
1 3 . Analisa Sifat Kimia Tanah Tegakan Hutan Areal HPH PT. Ratah
Timber C o . . . . . 23 8
14 Peta Lokasi Penelitian Kalimantan . . . 240
15 Peta Tanah Pulau Laut, Prop. Dati I, Kalimantan Selatan dan Peta Tanah HPH. PT. Ratah Timber Co, Prop Dati I, Kalimantan