BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring perubahan zaman, ini dilihat dari banyak komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan atau individu untuk saling tukar informasi. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia, kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi saat ini (website).
Tentu kemajuan teknologi ini dapat menyebabkan banyak sekali perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya yang dulu tidak modern. Penelitian dibidang teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan yang signifikan. Untuk melakukan pertukaran informasi, maka diperlukan suatu aplikasi sebagai penghubung kepada pengguna. Aplikasi tersebut berbasis online salah satunya adalah website.
Menurut Hidayat (2010), website adalah keseluruhan halaman-halaman
web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak web yang saling berhubungan.
Menurut Kadir (2005), worl wide web (www) atau biasa disebut dengan
informasi web didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu text, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman web yang lain.
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan atau menggunakan website adalah PT PLN (Persero). PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia, dengan visi untuk “Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Berkembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani” dan PT PLN (Persero) berkomitmen untuk melistriki seluruh Nusantara. Berdasarkan pra-observasi awal yang penulis lakukan dengan cara melakukan pengamatan pada halaman website PT PLN (Persero) ditemukan tidak adanya ruang pengaduan publik dan sistem online 24 jam. Maka di perlu untuk dilakukan sebuah evaluasi dan pengukuran terhadap website tersebut, agar kinerja
website lebih efektif dimasa yang akan datang. Adapun metode yang penulis
gunakan untuk melakukan evaluasi dan pengukuran terhadap website PT PLN (Persero) penulis menggunakan metode PIECES.
Metode PIECES adalah metode analisi sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik (Al Fatta, 2007:51). Metode PIECES memiliki enam variable penilaian dalam melakukan evaluasi yaitu yang pertama adalah performance (kinerja) adalah menilai apakah proses atau prosedut yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya dan response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables tertentu, yang kedua adalah information (informasi).
Information (informasi) merupakan sebuah penilaian apakah prosedur yang ada
saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Variabel yang ketiga adalah economics (ekonomi) adalah menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya. Variabel keempat adalah control (pengendalian). control (pengendalian) adalah menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik pula. Variabel kelima dari metode PIECES adalah efficiency (efisiensi). Efficiency (efisiensi) adalah menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi, dan variabel yang keenam atau variabel terakhir adalah service (layanan) merupakan menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.
Alasan penulis menggunakan metode PIECES dikarenakan ruang lingkup variabel lebih efektif, dan kerangka kerja dari metode PIECES lebih terstruktur sehingga evaluasi dan pengukuran terhadap website PT PLN (Persero) dapat dilakukan. Adapun metode pengujian dalam melakukan evaluasi dan pengukuran terhadap website PT PLN (Persero) penulis menggunakan aplikasi Yslow dan WOT.
Yslow adalah sebuah aplikasi yang dibuat oleh enginer di Yahoo untuk
mengukur performa website dan memberikan saran untuk mengoptimalkan kecepatan aksesnya.
WOT adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keamanan suatu website dengan menampilkan nilai kelayakan (Trustworthiness), keandalan (vendor reliability), kerahasiaan (privacy), dan keamanan (child safety).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis melakukan penelitian tentang mengevaluasi dan pengukuran website PT PLN (Persero) menggunakan metode PIECES.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengevaluasi website PT PLN (Persero) menggunakan metode PIECES ?
2. Mengevaluasi dimensi website PT PLN (Persero) menggunakan metode PIECES ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan evaluasi terhadap website PT PLN (Persero) menggunakan metode PIECES.
2. Menggunakan aplikasi yslow untuk menganalisa kecepatan web yang dilakukan sebanyak tiga kali pengujian.
3. Evaluasi website dilakukan pada dimensi Performance (kinerja),
Information (informasi), Economics (ekonomi), Control/keamanan
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengevaluasi website PT PLN (Persero) menggunakan metode PIECES.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kinerja website pada PT PLN (Persero) sesuai dengan evaluasi yang dilakukan menggunakan metode PIECES.
2. Untuk meningkatkan kualitas pada website PT PLN (Persero). 3. Sebagai referensi mahasiswa untuk penelitian yang akan datang.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang penelis lakukan adalah metode penelitian evaluasi. Penelitian evaluasi merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard an program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena. (Sugiono, 2007:9)
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini menguraikan struktur bab dalam penelitian dan gambaran umum dari masing-masing bab.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM
Pada bab ini menguraikan pengertian mengenai tinjauan pustaka dalam melandaskan penulisan yang berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam penelitian mengenai evaluasi dan pengukuran website PT PLN (Persero) Kota Palembang menggunakan metode PIECES.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang meksnisme penerapan sistem yang akan diterapkan dan menguraikan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi mengenai hasil pengujian yang diperoleh maupun cara pencapaiannya.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini mengemukakan kesimpulan rangkuman hasil yang dicapai dan saran yang ditujukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Sejarah PT PLN (Persero) Kota Palembang
Pada tahun 1942 sudah berdiri perusahaan swasta Belanda yang mengelola kelistrikan di kota Palembang yaitu NV. Nederland Indischi Gas Maatschapij yang di singkat NV. NIGEM yang memiliki pembangkit tenaga listrik merk SULZER sebanyak 2 unit yang mulai di operasikan pada tahun 1927 dan mempunyai anak perusahaan di Tanjung Karang. Pada saat Perang Dunia II, perusahaan listrik di kota Palembang di kuasai oleh Bangsa Jepang dan di beri nama Denky Kyoky. Setelah Perang Dunia II berakhir, Jepang menyerahkan Denky Kyoky kepada Bangsa Belanda dengan nama NV. OGEM. Pada tahun 1958 pemerintah RI menerbitkan UU No. 86 tentang Nasionalisasi perusahaan milik Bangsa Belanda termasuk NV. OGEM untuk di ambil alih pemerintah RI dan di pegang oleh Perusahaan Listrik dan Gas Sumatera Selatan. Pengambil alihan ini di atur dalam Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1959 yang kemudian dibawah naungan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga. Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT) No. Ment.I/U/24 tahun 1959, maka tenaga listrik di kelola oleh Perusahaan Negara Djakarta. Lalu pada Juni 1960 Menteri PUT menerbitkan Keputusan tentang Struktur Organisasi Perusahaan Umum Listrik Negara Eksploitasi yang meliputi area kerja Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Riau. Kemudian sesuai Keputusan Menteri PUT
pada tahun 1965, maka di adakan perubahan daerah kerja PLN Eksploitasi II meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu. Setelah itu pada tahun 1972 di keluarkan PP No. 18/1972 yang mengubah PLN Eksploitasi II menjadi PLN Eksploitasi IV dengan wilayah kerja yang sama.
Nama PLN Eksploitasi IV ini pun tidak bertahan lama dengan di terbitkannya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No. 013/PRT/1975 yang mengubah PLN Eksploitasi IV menjadi PLN Wilayah IV masih dengan area kerja yang sama dan Kantor Wilayah berkedudukan di Kota Palembang dimana terdiri dari Cabang Palembang, Cabang Tanjung Karang, Cabang Bengkulu, Cabang Lahat, Cabang Jambi, Tanjung Pandan dan Sektor Keramasan. Seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan tenaga listrik bagi masyarakat, maka satuan kerja PLN Wilayah IV berkembang menjadi Cabang Bangka, Sektor Bukit Asam, Unit Pengatur Beban Sistem Sumsel dan Sektor Bandar Lampung.
Selanjutnya sesuai Keputusan dari Direksi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) No 079.K/023/DIR/1996 maka di bentuk PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera bagian Selatan. Dengan demikian maka PLN Wilayah IV hanya membawahi 7 unit yaitu : Cabang Kota Palembang, Cabang Kota Tanjung Karang, Cabang Kota Jambi, Cabang Kota Bengkulu, Cabang Kota Lahat, Cabang Kota Tanjung Pandan dan Cabang Provinsi Bangka.
Berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 114.K/010/2001, PLN Wilayah IV berubah menjadi Unit Bisnis Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung. Selang beberapa waktu kemudian terjadi perubahan organisasi kembali sesuai Keputusan Dir No.
089.K/010/DIR/2002 dimana Unit Bisnis diubah menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu yang membawahi 4 unit yakni Cabang Palembang, Cabang Lahat, Cabang Jambi dan Cabang Bengkulu.
2.1.2 Divisi atau Sub Bagian
PT PLN (Persero) kota palembang memiliki beberapa divisi atau sub bagian seperti bagian adm umum dan fasilitas serta sub bagian SDM (Sumber Daya Manusia), akan tetapi sampel yang diambil oleh penulis pada bagian adm umum dan fasilitas yang berjumlah 60 orang.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Evaluasi
Evaluasi menurut Ahmad (2007 : 133) adalah sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (kegiatan, ketentuan, kegiatan, unjuk rasa, objek, orang, proses, dan lain-lain) berdasarkan dari kriteria tertentu melalui suatu penilaian.
Menurut Djaali dan Pudji (2008 : 1) mengatakan bahwa evaluasi dapat diartikan suatu proses dalam menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi.
Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan guna mengumpulkan informasi untuk menetukan nilai sesuatu berdasarkan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan dan selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi.
2.2.2 Pengertian Pengukuran
Pengukuran menurut Cangelosi (1995) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relavan dengan tujuan yang telah ditentukan.
Pengukuran merupakan proses yang mendeskripsikan performance dengan menggunakan suatu skala kuantitatif sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari
performance tersebut dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah et al.1991).
Dari pengertian pengukuran diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah suatu proses prngumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mrngumpulkan informasi yang relavan dengan menggunakan suatu skala kuantitatif sedemikian rupa sehingga sifat kuantitatif dari performance tersebut.
2.2.3 Pengertian Website
Menurut Hidayat (2010), website adalah keseluruhan halaman-halaman
web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak web yang saling berhubungan.
Menurut Kadir (2005), worl wide web (www) atau biasa disebut dengan
web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini,
informasi web didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu text, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman web yang lain.
Dari pengertian website diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah domain yang mengandung informasi baik itu informasi berupa teks, gambar, multimedia serta semua pengguna internet dapat mengakses informasi
yang terdapat dalam web informasi yang terdapat dalam web dengan cara menggetikkan alamatnya.
2.2.4 Metode PIECES
Metode PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Metode ini menggunkan enam variabel evaluasi yaitu Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency dan Service (Al Fatta, 2007:51).
1. Performance (kinerja)
Menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya. Dalam hal ini kinerja diukur dari throughput, yaitu jumlah pekerjaan/output/deliverables yang dapat dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu dan response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.
2. Information (informasi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Yang dimaksud kualitas informasi yang semakin baik adalah yang semakin relevan, akurat, andal, dan lengkap serta disajikan secara tepat waktu. 3. Economics (ekonomi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.
4. Control (pengendalian)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik pula.
5. Efficiency (efisiensi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi.
6. Service (layanan)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.
2.2.5 Pengertian Optimasi
Optimasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1995:628) adalah untuk memaksimalkan atau mengoptimalkan sesuatu hal yang bertujuan untuk mengelola sesuatu yang dikerjakan sehingga optimasi bisa dikatakan kata benda yang berasal dari kata kerja dan optimasi bisa dianggap baik sebagai ilmu pegetahuan dan seni menurut tujuan yang ingin dimaksimalkan.
Menurut pendapat dalam kamus lengkap dunia komputer menuliskan
optimize adalah kegiatan membuat perintah dan pengaksesan, sedemikian rupa
sehingga waktu yang dibutuhkan dalam proses pelaksanannya menjadi sesingkat mungkin.
Dari pengertian optimasi diatas dapat disimpulkan bahwa optimasi adalah sebagai ilmu pengetahuan yang ingin dimaksimalkan dalam pengaksesan data yang sedemikian rupa data sehingga waktu yang dibutuhkan dalam proses pengambilan data.
2.3 Penelitian Sebelumnya
Penelitian menggunakan metode PIECES sebelumnya pernah dilakukan oleh Dendi Iswahyudi (2016) yang berjudul “Analisis Website SMA N 1 Banyuasin Menggunakan PORT SCANNING Metode PIECES” dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diperoleh kesimpulan berdasarkan melalui hasil scan situs web SMA Negeri Banyuasin 1 (III) oleh Acunetix Web
Vulnerability Scanner didapatkan 12 Web Alerts yang terdiri dari 1 kerentanan
terletak dalam kategori resiko tinggi siaga level 3,5 kerentanan terletak dalam kategori resiko menengah siaga level 2, 3 kerentanan terletak dalam kategori resiko rendah siaga level 1, sementara yang lainnya termasuk ke dalam kategori information alert dan juga Terdapat sejumlah 1242 port yang terbuka dalam situs web SMA Negeri Banyuasin 1 (III) dilihat dari Port Scanner oleh aplikasi Acunetix Web Vulnerability Scanner.
Selain dari peneliti diatas metode PIECES juga pernah digunakan oleh Adi Supriyatna (2015) dengan judul “Analisis dan Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Perpustakaan Menggunakan PIECES
Framework”. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diperoleh
kesimpulan yaitu berdasarkan metode analisis kerangka kerja PIECES yang terdiri dari Performance, Information and data, economics, control and security,
efficiency, dan Service didapatkan nilai tingkat kepuasan dari masing-masing
domain yaitu domain PIECES memperoleh skor 3,86 dengan predikat PUAS, domain Information and data memperoleh skor 3,68 dengan predikat PUAS, domain Economics memperoleh skor 4,38 dengan predikat SANGAT PUAS, domain Control and Security memperoleh skor 3,65 dengan predikat PUAS, domain Efficiency memperoleh skor 4,2 dengan predikat PUAS dan domain
Service memperoleh skor 3,9 dengan predikat PUAS.
2.4 Kerangka Berfikir
Penelitian ini dimulai dari observasi objek yaitu dengan cara melihat langsung halaman website PT PLN (Persero), selain observasi objek penulis juga melakukan studi literatur dengan cara pencarian dasar-dasar teori yang terkait dengan metode yang digunakan penulis, dan juga pengumpulan data yang digunakan yaitu penyebaran kuesioner pada dimensi informasi (information), ekonomi (economy), efisiensi (efficiency), dan layanan (service) berdasarkan metode PIECES. langkah selanjutnya adalah pengujian data pada dimensi kinerja (performance) dan pengendalian (control) dengan menggunakan aplikasi Yslow dan WOT setelah itu diperoleh kesimpulan dan saran untuk perbaikan website dimasa yang akan datang. Penelitian yang penulis lakukan selesai.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan proses evaluasi dan pengukuran terhadap website PT PLN (Persero) maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengujian pada dimensi kinerja (performance) menggunakan teknik pengujian Yslow dengan tiga kali pengujian diperoleh hasil yang sama dan tidak ada perbedaan yaitu hasil Statistic halaman PT PLN (Persero) menggunakan aplikasi Yslow menunjukkan halaman utama atau halaman index website memiliki 43 Http (Hypertext Transfer Protocol)
request dan bobot berat 4418,1 Kb . Http request adalah permintaan yang
dilakukan oleh client kepada server suatu website untuk mengunduh file-file yang akan dijadikan atau ditampilkan menjadi sebuah halaman yang diakses, selain grade website PT PLN (Persero) memiliki grade C yang artinya web tersebut memiliki waktu yang cukup lama untuk diakses. 2. Pada pengujian terhadap dimensi pengendalian (control) menggunakan
aplikasi WOT yaitu menunjukan bahwa tingkat kelayakan (trustworthiness) pada website PT PLN (Persero) yang telah penulis evaluasi melalui aplikasi WOT adalah excellent atau sangat baik. Hasil dari WOT user say diambil dari survei pihak WOT terhadap komentar para pengguna website PT PLN (Persero) itu artinya pengguna lain menganggap situs ini terpercaya dan memiliki reputasi yang cukup baik
berdasarkan penilaian pengguna situs ini muncul dalam sumber pihak ketiga. Sedangkan dari segi keamanan konten PT PLN (Persero) untuk pengguna di bawah 18 tahun atau disebut child safety PT PLN (Persero) memiliki hasil yang excellent atau sangat baik.
3. Sedangkan hasil kuesioner pada dimensi Informasi (Information), Ekonomi (Economy), Efisiensi (Efficiency), dan Layanan (Control) yang penulis peroleh berdasarkan tanggapan dari 20 responden pengguna umum diperoleh hasil yang sama pada setiap dimensi yaitu website PT PLN (Persero) sudah baik dan sudah sesuai dengan harapan dari pengguna, hal tersebut diketahui dari penilaian responden terhadap setiap dimensi dengan nilai antara 64 % sampai dengan 71 %.
5.2 Saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat penulis berikan terhadap website PT PLN (Persero) yaitu :
1. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari evalusi dan pengukuran
website PT PLN (Persero) sudah cukup baik akan tetapi diharpkan
dimasa yang akan datng dapat ditingkatkan terutama pada efisiensi (efficiency) dari penggunaan website.
2. Adapun yang perlu dilakukan oleh PT PLN (Persero) yaitu dengan cara melakukan evaluasi dan pengukuran secara terus menerus dan berkala agar website semakin baik kedepannya.