• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

16 Agustus 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI A 2/A

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2012

TENTANG

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR,

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah ke dua kalinya dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008, Kepala Daerah mengajukan Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 6 (enam) bulan set Peraturan Daerah tent tentanglah tahun anggaran berakhir ;

(2)

b. bahwa pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2011.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9);

2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569); 3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685)

(3)

sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

4. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3688) sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 20 Tahun 2000 ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tanah Tahun 2000 nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3988);

5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Kurupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

6. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

(4)

7. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355) ; 8. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400) ;

9. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421) ;

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

(5)

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ;

12. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049) ; 13. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234) ;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara

(6)

Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138) ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001

tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139) ; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004

tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4416), sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4540) ;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4502) ;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara

(7)

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4574) ; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005

tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575) ; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005

tentang Sistim Informasi dan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4576) ;

22. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4577) ;

23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ;

24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara

(8)

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585) ; 25. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005

tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593) ;

26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614) ; 27. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165) ;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

(9)

29. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 1 Tahun 2005 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Blitar (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2005 Nomor 1/E), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 11 Tahun 2005 (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2005 Nomor 3/E) ;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2008 Nomor 3/A) ;

31. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 1 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2011 Nomor 1/A) ; 32. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 2

Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2011 Nomor 2/A) ;

(10)

33. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2011 Nomor 4/A) ;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

dan

BUPATI BLITAR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN

DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011.

Pasal 1

(1) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD berupa laporan keuangan memuat :

a. Laporan realisasi anggaran ; b. Neraca ;

(11)

(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan laporan kinerja dan ikhtisar laporan keuangan badan usaha milik daerah/perusahaan daerah.

Pasal 2

Laporan realisasi anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a tahun anggaran 2011 sebagai berikut :

a. Pendapatan Daerah Rp. 1.237.993.606.387,02 b. Belanja dan transfer Rp. 1.158.439.060.182,48

Surplus/(defisit) Rp. 79.554.546.204,54 c. Pembiayaan - Penerimaan Rp. 62.523.105.769,97 - Pengeluaran Rp. 1.079.835.294,00 Pembiayaan Netto Rp. 61.443.270.475,97 Pasal 3

Uraian laporan realisasi anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sebagai berikut :

(1) Selisih anggaran dengan realisasi pendapatan sejumlah

Rp. 20.604.012.832,35 dengan rincian sebagai berikut :

a. Anggaran Pendapatan setelah perubahan Rp. 1.217.389.593.554,67

b. Realisasi sejumlah Rp. 1.237.993.606.387,02

Selisih lebih/(kurang) Rp. 20.604.012.832,35

(2) Selisih anggaran dengan realialisasi belanja sejumlah Rp. (117.501.608.623,88) dengan rincian sebagai berikut :

(12)

a. Anggaran belanja setelah perubahan Rp. 1.275.940.668.806,36

b. Realisasi Rp. 1.158.439.060.182,48

Selisih lebih/(kurang) Rp. (117.501.608.623,88)

(3) Selisih anggaran dengan realialisasi surplus/(defisit)

sejumlah Rp. 138.105.621.456,23 dengan rincian sebagai berikut :

c. surplus/(defisit) setelah perubahan Rp. (58.551.075.251,69)

d. Realisasi Rp. 79.554.546.204,54

Selisih lebih/(kurang) Rp. 138.105.621.456,23

(4) Selisih anggaran dengan realialisasi penerimaan pembiayaan sejumlah Rp. 1.256.861.199,00 dengan rincian sebagai berikut :

e. Anggaran Penerimaan pembiayaan

Setelah perubahan Rp. 61.266.244.570,97

f. Realisasi Rp. 62.523.105.769,97

Selisih lebih/(kurang) Rp. 1.256.861.199,00

(5) Selisih anggaran dengan realialisasi pengeluaran pembiayaan sejumlah Rp. (1.635.334.025,28) dengan rincian sebagai berikut :

g. Anggaran Pengeluaran pembiayaan

Setelah perubahan Rp. 2.715.169.319,28

h. Realisasi Rp. 1.079.835.294,00

(13)

(6) Selisih anggaran dengan realialisasi pembiayaan netto sejumlah Rp. 2.892.195.224,28 dengan rincian sebagai berikut :

a. Anggaran pembiayaan netto

Setelah perubahan Rp. 58.551.075.251,69

b. Realisasi Rp. 61.443.270.475,97

Selisih lebih/(kurang) Rp. 2.892.195.224,28

Pasal 4

Neraca sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 huruf b per 31 Desember 2011 sebagai berikut :

a. Jumlah aset Rp. 2.297.438.758.206,56

b. Jumlah Kewajiban Rp. 2.198.914.498,52

c. Jumlah ekuitas dana Rp. 2.295.239.843.708,04

Pasal 5

Laporan arus kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2011 sebagai berikut: a. Saldo kas awal per 1 januari tahun 2011 Rp. 56.760.532.921,80 b. Arus kas dari aktifitas operasi Rp236.754.533.619,35 c. Arus kas dari aktifitas investasi aset non

Keuangan Rp. (157.853.275.408,64)

d. Arus kas dari aktifitas pembiayaan Rp.1.636.007.084,00 e. Arus kas dari aktifitas non anggaran Rp. 0,00 f. Saldo kas akhir per 31 Desember 2011 Rp.137.297.798.216,51

(14)

Pasal 6

Catatan atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 1 huruf d tahun anggaran 2011 memuat informasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif atas pos-pos laporan keuangan.

Pasal 7

Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah, terdiri dari :

a. Lampiran I : Laporan realisasi anggaran

Lampiran I.1 : Ringkasan laporan realisasi anggaran menurut urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi ;

Lampiran I.2 : Rincian laporan realisasi anggaran menurut urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan ;

Lampiran I.3 : Rekapitulasi realisasi anggaran Belanja daerah menurut urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan kegiatan ;

Lampiran I.4 : Rekapitulasi realisasi anggaran Belanja Daerah untuk keselarasan dan keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan fungsi dalam kerangka Pengelolaan Keuangan Negara ;

Lampiran I.5 : Daftar Piutang Daerah ;

Lampiran I.6 : Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah ; Lampiran I.7 : Daftar realisasi Penambahan dan Pengurangan

(15)

Lampiran I.8 : Daftar ralisasi Penambahan dan Pengurangan Aset Lainya ;

Lampiran I.9 : Daftar Kegiatan-kegiatan yang belum diselesaikan sampai akhir tahun dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran berikutnya ;

Lampiran I.10 : Daftar Dana Cadangan Daerah, dan

Lampiran I.11 : Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah. b. Lampiran II : Neraca ;

c. Lampiran III : Laporan arus kas ;

d. Lampiran IV : Catatan atas Laporan Keuangan.

Pasal 8

Lampiran laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) terdiri dari :

a. Laporan kinerja tercantum dalam lampiran V peraturan daerah ini ;

b. Ikhtisar laporan keuangan badan usaha milik daerah/perusahaan daerah tercantum dalam lampiran VI peraturan daerah ini.

Pasal 9

Semua temuan atau koreksi yang dilakukan oleh Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang dinyaakan belum cukup harus ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi Badan Pemerikasa Keuangan paling lambat akhir tahun anggaran 2012.

(16)

Pasal 10

Penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagai rincian lebih lanjut dari pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ditetapkan dengan Perturan Bupati.

Pasal 11

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Kabupaten Blitar.

Ditetapkan di Blitar

pada tanggal 16 Agustus 2012 BUPATI BLITAR,

ttd

HERRY NOEGROHO Diundangkan di Blitar

pada tanggal 16 Agustus 2012

PLt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR, ttd

PALAL ALI SANTOSO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2012 NOMOR 2/A

(17)

                                                                         

(18)

     

Lampiran I Peraturan Daerah   Nomor : 1 

Tnggal : 12 Januari 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINGKASAN APBD TAHUN ANGGARAN 2012 NOMOR URUT URAIAN JUMLAH 1 2 3 1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.3 1.3.3 1.3.4 1.3.5 2 2.1 2.1.1 2.1.4 2.1.5 2.1.6 PENDAPATAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

DANA PERIMBANGAN

Bagi hasi Pajak/bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Dana Bagi hasil Pajak dari Propinsi danPemerintah Daerah Lainya

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainya

BELANJA

BELANJA TIDAK LANGSUNG

Belanja Pegawai Belanja hibah Belanja bantuan Sosial

Belanja bagi Hasil kepada Propinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa 1.285.310.381.085,64 77.035.611.105,64 16.957.205.807,87 15.427.400.291,73 1.473.053.006,04 43.177.952.000,00 977.487.701.254,00 64.283.828.254,00 845.117.933.000,00 68.085.940.000,00 230.787.068.726,00 53.202.825.086,00 126.612.988.640,00 50.971.255.000,00 1.366.851.335.982,96 894.339.953.346,45 823.672.389.396,45 14.554.080.000,00 10.522.600.000,00 1.150.714.400,00

(19)

2.1.7 2.1.8 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 3 3.1 3.1.1 3.2 3.2.2 3.2.3

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Propinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa dan Parpol

Belanja Tidak terduga BELANJA LANGSUNG Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal

SURPLUS/(DEFISIT)

PEMBIAYAAN DAERAH

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

Sisa lebih perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerinth Daerah Pembiayaan Pokok Utang

PEMBIAYAAN NETTO SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN 43.440.169.550,00 1.000.000.000,00 472.511.382.636,51 53.562.753.513,00 177.474.650.129,90 241.473.978.993,61 (81.540.954.897,32) 89.142.176.610,60 89.142.176.610,60 7.601.221.713,28 6.625.260.025,28 975.961.688,00 81.540.954.897,32 0,00 BLITAR,12 Januari 2012 Bupati Ttd HERRY NOEGROHO

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Bentuk Kepemilikan Bisnis Pajak yang harus dibayar oleh Bisnis Pengendalian Bisnis Akses Bisnis terhadap Pendanaan Nilai Perusahaan... Perusahaan yang dikelola

Aktivitas mahasiswa pada fase belajar mandiridiperlihatkan dengan pengamatan mahasiswa pada indikator berhipotesis, menentukan tujuan dan menuliskan prinsip dari

Setelah ditegaskan istilah-istilah yang ada dalam judul, maka yang dimaksud dalam judul ini adalah penelitian tentang rasa percaya diri santriwati dalam menghadapi

Selain itu perlu diketahui pula Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki pendapatan per kapita yang rendah yaitu sebesar 10.033 dolar Amerika pada tahun 2014

Sesuai dengan hasil Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Penawaran Pekerjaan Perencanaan DAM Parit dan Bendungan Kecil, dengan ini diberitahukan pada Saudara kiranya dapat

Dalam pengujian ini hampir sama dengan stress test yaitu mengamati naik turun atau besar kecil ping dalam terminal waktu sharing atau transfer data dilakukan,

[r]

Menurut Louis Gottschalk sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan panca indera yang lain atau dengan alat