• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Olimpiade kuno yang dilakukan oleh bangsa Yunani. Olimpiade kuno dipercaya telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Olimpiade kuno yang dilakukan oleh bangsa Yunani. Olimpiade kuno dipercaya telah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pertandingan Olimpiade adalah pertandingan olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun sejak tahun 1896 dan merupakan pesta olahraga tertua yang dipertandingkan di dunia. Pertandingan ini diselenggarakan dengan inspirasi dari Olimpiade kuno yang dilakukan oleh bangsa Yunani. Olimpiade kuno dipercaya telah dipertandingan sejak tahun 776 SM sebagai bentuk tradisi penyembahan terhadap

dewa Zeus, dan dilaksanakan di Olympia.1

Olimpiade modern sendiri dilaksanakan pertama kali pada tahun 1896 yang dihidupkan kembali oleh bangsawan Prancis bernama Baron Pierre de Coubertin

yang mendirikan International Olympic Committee (IOC) pada tahun 1894 di kongres

pertama yang diselenggarakan di Paris. IOC sendiri didirikan sebagai organisasi yang mengatur dan menaungi pertandingan Olimpiade dengan piagam Olimpiade yang disepakati untuk mengatur wewenang serta aturan penyelenggaraan Olimpiade. IOC

merupakan organisasi internasional berupa NGO dan NPO yang diakui oleh Swiss

Federal Council sesuai perjanjian yang diakui pada 1 November 2000.2 Dalam IOC

juga dikenal istilah The Olympic Movement yang mengatur meliputi organisasi, atlet,

dan pihak lainnya yang sepakat untuk diatur berdasarkan prinsip dalam Piagam

1

Ancient Olympic Games http://www.olympic.org/ancient-olympic-games diakses 20 Maret 2014 2

(2)

2 Olimpiade. Komposisi dan aturan umum organisasi diatur dalam Pasal 1 dari Piagam

Olimpiade. The Olympic Movement sendiri terdiri dari 3 konstituen utama yaitu:

1. IOC: otoritas tertinggi dari The Olympic Movement

2. The International Federations (IF): organisasi non-pemerintah yang mengadministrasi satu atau lebih olahraga di tingkat dunia dan juga yang termasuk didalamnya olahraga dalam lingkup nasional masing-masing negara 3. The National Olympic Committees (NOC): yaitu panitia penyelenggara

nasional Olimpiade masing-masing negara. 3

Dalam perkembangannya, IOC menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin sebagai bagian dari Olimpiade. Olimpiade Musim Dingin diadakan untuk mengakomodasi pertandingan olahraga yang tidak dapat dilaksanakan pada saat musim panas, dimana Olimpiade dilaksanakan. Pada tahun 1921, IOC menyelenggarakan kongres dimana saat itulah diputuskan bahwa Olimpiade musim dingin akan dilaksanakan pada tahun 1924 dengan memilih Chamonix, Prancis sebagai tuan rumah pertama penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin. Olimpiade Musim Dingin pertama sampai tahun 1992 dilaksanakan bersamaan dengan Olimpiade di musim panas (Olimpiade pada umumnya). Pada tahun 1994 hingga sekarang, penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin selalu berselang dua tahun

dengan Olimpiade yang diselenggarakan di musim panas. 4

3

Lihat Introduction to the Olympic Charter, Piagam Olimpiade 4

(3)

3 Pada tahun 2014, Olimpiade Musim Dingin dilaksanakan di Sochi, sebuah kota di barat Rusia yang berdekatan dengan Laut Hitam. Sochi merupakan kota yang dekat dengan pegunungan yang memiliki kualifikasi yang sesuai untuk penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin. Olimpiade Musim Dingin yang ke-22 ini diselenggarakan pada 7 – 23 Februari 2014.

Sochi ditunjuk sebagai tuan rumah yang pemilihannya telah sesuai dengan

peraturan Piagam Olimpiade pada tahun 2007.5 Rusia pada waktu itu, membuka

banyak lapangan pekerjaan untuk menyukseskan mega-proyek ini dan lapangan pekerjaan yang tercipta akan bermanfaat bagi buruh migran dari negara sekitar Rusia. Dalam persiapan untuk menyiapkan fasilitas selayaknya tuan rumah Olimpiade, pemerintah Rusia mengadakan pembangunan besar-besaran di Sochi guna mencapai hasil yang maksimal. Buruh migran yang berasal dari Asia Tengah telah berhasil mengubah komplek Olimpiade yang sebelumnya hanya sebuah resor kecil di kota Sochi menjadi pusat perhelatan pertandingan olahraga musim dingin terakbar. Dengan terselenggaranya olimpiade ini, banyak dari pihak Rusia dan penyelenggara berharap akan adanya perubahan citra dari negara Rusia pasca berakhirnya rezim Uni Soviet di Rusia. Di tahun terpilihnya Sochi, panitia penyelenggara meyakinkan IOC bahwa tidak hanya situasi keamanan disana telah dalam kontrol yang baik tetapi jug

5

(4)

4 buruh migran asing dapat mencari pekerjaan dan ikut serta membangun tempat

dilaksanakannya Olimpiade Musim Dingin 2014.6

Pemerintah Rusia, melakukan perubahan kebijakan dengan menginstitusikan

Federal Law “On Hosting the 2014 Olympic and Paralympic Winter Games”.

Kebijakan ini untuk mengefisiensikan tahap dalam persiapan penyelenggaraan Olimpiade, disamping itu juga untuk menciptakan suasana yang menguntungkan bagi panitia penyelenggara secara hukum, finansial, serta kondisi operasional bagi panitia.

Terkait hal ini, secara hati-hati Pemerintah Rusia bersama Sochi 2014 Bid Committee

mengadopsi beberapa elemen dari Federal Law untuk dimasukkan ke dalam aturan

penyelenggaraan. Hal-hal yang diadopsi antara lain

1. Federal Law Russian Federation on Legal Status of Foreign Nationals in Russian Federation

2. Federal Law Russian Federation on Migration Registration of Foreign Citizens and Stateless Persons in the Russian Federation

Aturan diatas kemudian dijawantahkan dalam undang-undang khusus yaitu

Federal Law Russian Federation on the Organization and Holding of the XXII Olympic Winter Games and the XI Paralympic Winter Games in Sochi, the Development of Sochi as a Mountain Climate Resort and the Amendment of Certain Legislative Acts of the Russian Federation, dimana undang-undang ini berisi aturan khusus penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin serta berisi amandemen di

6

Sochi 2014. Candidature File, hlm. 61,

http://web.archive.org/web/20100103043040/http://sochi2014.com/sch_questionnaire diakses pada 21 Maret 2014.

(5)

5 beberapa aturan terkait penyelenggaraan yang dapat mempermudah pelaksanaan

Olimpiade Musim Dingin bagi semua pihak yang terkait.7

Pembangunan di Sochi sendiri setidaknya melibatkan 10.000 buruh migran yang berasal dari luar Rusia, sebut saja negara Bosnia, Serbia, dan negara Asia Tengah lainnya. Buruh migran ini dijanjikan akan penghasilan tambahan dengan prospek yang baik sehingga banyak yang memutuskan untuk berangkat ke kota Sochi dimana mega-proyek ini akan dilaksanakan. Rata-rata bayaran dari seluruh buruh migran adalah senilai antara US$ 1,80 – US$ 2,60 per jam. Faktanya, banyak buruh migran yang tidak dibayar sesuai dengan jumlah tersebut bahkan ada yang tidak dibayar sama sekali. Bahkan bagi beberapa buruh yang berani protes tentang ini

berakhir dengan pemecatan bahkan di deportasi.8 Keadaan lain terkait kesejahteraan

buruh migran di Sochi yaitu tidak terakomodasinya kebutuhan pangan dan papan yang pantas untuk buruh migran. Buruh migran tersebut dilaporkan bekerja 12 jam sehari selama 7 hari tanpa waktu kosong. Makanan yang disediakan buruk dan

banyak dari mereka tinggal dalam satu rumah yang penuh sesak.9 Bagi masyarakat

awam, buruh migran dalam penulisan hukum ini merupakan buruh migran yang hadir pada waktu yang pekerjaannya tergantung pada kondisi musiman, dan dilakukan

7

Ibid. hlm. 48

8 Human Rights Watch,

Race to the Bottom: Exploitation of Migrant Workers Ahead of Russia’s 2014 Winter Olympic Games in Sochi, February 2013, www.hrw.org/reports/2013/02/06/race-bottom diakses pada 22 Maret 2014

9 Ibid.

(6)

6 hanya dalam sebagian waktu setiap tahun atau dikenal dengan buruh migran

musiman. 10

Tabel 1.

Buruh migran asing dalam persiapan Olimpiade Musim Dingin pada tahun 2011

Negara Pekerja

Uzbekistan 2,338

Ukraina 886

Belarusia 593

Turki 546

Bosnia & Herzegovina 541

Moldova 511

Tajikistan 480

Serbia 317

Kirgizstan 187

Sumber: Russian Analytical Digest11

Sebagian besar buruh migran di Sochi terpikat dengan janji upah yang tinggi namun pada akhirnya hanya diberikan jauh lebih sedikit dari yang dijanjikan. Buruh migran yang mengeluh tentang hal ini kemudian diperlakukan kasar dengan pengawas dari Rusia dan diancam dengan menggunakan senjata api. Sumber lain mengatakan, buruh migran ini hanya dibekali visa turis selama 30 hari dan jika visa akan habis, mereka diminta sendiri untuk memperpanjangnya dengan menyebrangi

perbatasan yang berbahaya dan kembali untuk memperbarui izin.12 Pada masa awal

kedatangan buruh migran asing di lokasi pekerjaan, buruh migran harus memasukkan hal administratif dalam hal ini paspor dan visa kepada majikan masing-masing tempat

10

Lihat Pasal 2 Konvensi CMW 11

Sufian Zhemukhov, Migrant Workers and the Sochi Olympic, Russian Analytical Digest No. 143 9 February 2014 hlm. 8

12

Aleksandar Vasovic, For migrant workers, Olympic dream turns to nightmare in Sochi,

http://www.reuters.com/article/2014/02/05/us-olympics-migrants-idUSBREA140HW20140205 diakses pada 21 Maret 2014

(7)

7 bekerja, yang telah berjanji akan mengurus semua hal terkait registrasi dan akan memberikan mereka kontrak kerja. Pada kenyataannya, janji tersebut tidak dapat terealisasi dan pada akhirnya pengembalian data mereka hanya kembali ke tangan masing-masing tanpa adanya kontrak kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Human Rights Watch melaporkan adanya buruh migran tanpa kontrak kerja dan petinggi dari tempat mereka bekerja pun tidak menyediakan akomodasi kepada buruh migran.

Buruh migran asing tersebut tidak mendapatkan bayaran mereka seluruhnya. 13

Hal terkait pengeksploitasian buruh migran inilah yang kemudian muncul ke permukaan sehingga memaksa Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Kozak mengumumkan pada waktu itu akan membahas hal ini dengan Presiden Vladimir Putin. Dmitry mengatakan, pertemuannya pada November 2013 dengan presiden adalah pembahasan terkait pembantuan bahwa Rusia akan menyelesaikan ini dan "membantu dalam penghapusan pekerja bukan penduduk dan menyelesaikan

perhitungan dengan mereka."14

Tabel 2

Ratifikasi Konvensi ILO oleh Rusia

Konvensi ILO Ratifikasi

ILO Convention on Wage Protection (Konvensi ILO nomor 95 Tahun 1949 Tentang Konvensi Perlindungan Pemberian Upah)

4 Mei 1961

ILO Convention on Equal Remuneration (Konvensi ILO nomor 100 Tahun 1951 Tentang Konvensi Kesetaraan Pemberian Upah)

30 April 1956

ILO Convention on Labour Administration (Konvensi ILO nomor 150 Tahun 1978 Tentang Konvensi Administrasi Buruh)

2 Juli 1998

13

Sufian Zhemukhov, op.cit. hlm. 10 14

Esther Yu-Hsi Lee, How Sochi’s Olympic Facilities Were Built On Migrant Abuse and Wage Theft,

http://thinkprogress.org/immigration/2014/02/07/3256191/migrant-abuse-wage-sochi-olympics/# diakses pada 21 Maret 2014

(8)

8

ILO Convention on Occupational Safety and Health (Konvensi ILO nomor 155 Tahun 1981 Tentang Konvensi Keamanan dan Kesehatan Kerja)

2 Juli 1998

Sumber: www.ilo.org 15

Ada aturan yang demikian dapat mengakomodasi kepentingan buruh migran yang bekerja di luar negeri dan tentang hal administratif yang menjadi kewenangan

dari kebijakan nasional negara yang mengakuinya.16 Hal ini sangat kontradiktif

dengan fakta yang terjadi di lapangan ketika adanya ketidakadilan yang dirasakan oleh buruh migran yang berasal dari luar negara Rusia. Dari sini, penulis ingin membahas adanya ketidaksiapan tuan rumah penyelenggara dalam menjadikan Sochi sebagai tempat bekerja yang ideal buruh migran asing dengan sesuai dengan konvensi yang diakui negara Rusia dalam hal administratif buruh migran asing. Untuk itulah Penulis dalam penulisan hukum ini akan membahas “Perlindungan Hak Buruh Migran Dalam Persiapan Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah Penulis kemukakan terkait persiapan Olimpiade Musim Dingin, dirumuskan permasalahan yang ingin Penulis kaji sebagai berikut.

1 Mengapa Rusia sebagai tuan rumah penyelenggara tidak

mengimplementasikan Konvensi-Konvensi ILO bagi perlindungan buruh migran musiman dalam persiapan Olimpiade Musim Dingin 2014?

15

Ratifations of ILO Conventions for Russian Federations

http://www.ilo.org/dyn/normlex/en/f?p=NORMLEXPUB:11200:0::NO::P11200_COUNTRY_ID:102884 (diakses pada 7 Oktober 2014)

16

(9)

9

2 Bagaimana perlindungan buruh migran musiman dalam persiapan

penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di masa mendatang?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Objektif

a. Untuk mengetahui usaha-usaha penegakan hak buruh migran musiman dalam

persiapan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2014 oleh Rusia sebagai tuan rumah

b. Untuk mengetahui perlindungan hukum yang dibutuhkan terhadap buruh

migran musiman dalam persiapan Olimpiade Musim Dingin pada penyelenggaraannya di masa mendatang

2. Tujuan Subjektif

Untuk melengkapi persyaratan penulisan hukum untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

D. Keaslian Penelitian

Sepanjang Penulis melakukan penelitian terhadap judul penulisan hukum yang ada di fakultas hukum di beberapa universitas di Indonesia, belum ditemukan judul penulisan hukum terkait perlindungan buruh migran musiman dalam persiapan Olimpiade Musim Dingin. Jikalau ada, terkait buruh migran tidak terkait dengan persiapan olimpiade. Penulis menemukan judul penelitian terkait perlindungan hukum buruh migran secara umum antara lain:

(10)

10

1. Penulisan Hukum berjudul “Upaya Peningkatan Perlindungan Hukum Bagi

Buruh Migran Indonesia (BMI) Melalui Pergesaran Kebijakan Penempatan

BMI dari BMI Informal ke BMI Formal Studi Kasus Employment Permit

System (EPS) di Korea Selatan” oleh Yola Dwi Prastika di tahun 2012. Penulisan hukum ini memfokuskan perlindungan hukum buruh migran dalam pengiriman buruh migran Indonesia di Korea Selatan dengan mengkaji perubahan sistem penempatan BMI. Penulisan hukum ini menggunakan dasar konvensi yaitu antara lain Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Korea’s Labour Act. Keduanya tidak digunakan Penulis dalam melakukan penelitian Penulis pada penulisan hukum ini.

2. Penulisan Hukum berjudul “Perbandingan Perlindungan Hukum Terhadap

Pekerja Migran Asal Indonesia dengan Filipina Pada Tahap Pra Penempatan” oleh Anisa Yurisartika pada tahun 2012. Penulisan hukum ini memfokuskan buruh migran Indonesia dalam hal pra penempatan di negara Filipina. Dalam penulisan hukum ini dilakukan penelitian dengan membandingkan dua kebijakan dari masing-masing negara sehingga dapat dibentuk analisis mengenai perlindungan hukum yang diperlukan bagi BMI dalam tahap pra penempatan.

Berdasarkan uraian pembahasan penulisan hukum yang Penulis sampaikan, belum terdapat fokus penulisan hukum terkait penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin. Oleh karena itu, keaslian penulisan hukum ini dapat dipertanggungjawabkan

(11)

11 dan sesuai dengan asas keilmuan yang harus dijunjung tinggi yaitu kejujuran, rasional, objektif serta terbuka. Hal ini merupakan implikasi dari proses menemukan kebenaran ilmiah sehingga dengan demikian penelitian ini dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya secara ilmiah, keilmuan dan terbuka serta kritik yang membangun

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap antara lain:

1. Kegunaan Teoritis

Penulis mengharapkan dengan dibuatnya penulisan hukum yang meneliti terkait buruh migran dapat memberikan solusi permasalahan dalam menyelesaikan masalah di bidang perburuhan. Selain itu, penulisan hukum ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Hukum Internasional.

2. Kegunaan Praktis

Penulis berharap dengan disusunnya Penulisan Hukum ini dapat bermanfaat bagi Penulis dalam mengamalkan pengetahuan yang Penulis miliki dengan melakukan analisis langsung dalam topik terpilih. Penulis juga mengharapkan Penulisan hukum ini dapat menjadi acuan dari apa yang Penulis dapatkan tentang usaha penegakan hak buruh migran pada umumnya apakah sudah sesuai dan efektif.

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam mempraktekkan pembuatan desain berbasis gambar bitmap (raster).. Mendesain

Penentuan ukuran polybag disesuaikan dengan jenis tanaman untuk perkembangan akar, agar nutrisi yang diberikan dapat diserap oleh akar dengan optimal.. Ukuran

Penelitian ini diolah dari data time series, dengan periode pengamatan tahun 1980-2011. Kesimpulan, antara lain: Variabel pertumbuhan sektor industri tidak

asil pemeriksaan fisik yang didapatkan pada pasien atresia ani adalah anus tampak merah, usus melebar, kadang C kadang tampak ileus obstruksi, termometer yang dimasukkan

3) Memuat unsur-unsur POA (Planning of Action ) terdiri dari : Prioritas Masalah, Nama Kegiatan , Tempat, Waktu Pelaksanaan, Tujuan, Sasaran, Metode yang

41 Tahun 2007, komponen RPP terdiri dari (1) Identitas mata pelajaran, identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian,

Dilihat dari sisi Akhlak: alhamdulillah sudah baik, artinya memang kalo di sekolah ini yang saya rasakan anak-anak disini itu seakan-akan dari rumah itu malampiaskan diri disini