• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV KONDISI UMUM LOKASI. Tabel 6 Luas lahan desa pantai menurut penggunaan di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV KONDISI UMUM LOKASI. Tabel 6 Luas lahan desa pantai menurut penggunaan di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IV KONDISI UMUM LOKASI

Potensi sumberdaya alam dan penduduk berpengaruh terhadap hasil penelitian. Potensi berkaitan dengan luas wilayah, letak geografis dan topografi, jenis tanah, agroklimat, kondisi ekosisitem, sumberdaya manusia serta sarana dan prasarana.

4.1 Letak Geografis, Topografi dan Luas Wilayah

Kabupaten Purworejo mempunyai wilayah seluas 1.034,81 km2 dengan ketinggian 2,5–200 dpl., terletak diantara 109o 47’ 28’’ sampai 110o 8’ 20’ Bujur Timur dan 7o32’ sampai 7o54’ Lintang Selatan. Tiga kecamatan merupakan desa pantai sepanjang 21 km yaitu Kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi. Kecamatan Purwodadi meliputi Desa Jogoboyo, Karanganyar, Gedangan, Jatikontal dan Jatimalang.

Tiga kecamatan berbatasan pantai dikembangkan sebagai Kawasan Bahari Terpadu (KBT) terletak pada posisi antara 109o47’28’’–110o8’20’’ Bujur Timur dan 7o32’–7o54’ Lintang Selatan. Ibukota Kecamatan Ngombol dan Kecamatan Purwodadi terletak 12 meter di atas permukaan laut.

Tabel 6 Luas lahan desa pantai menurut penggunaan di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo

No. Penggunaan Luas Desa (Ha) Jumlah

(Ha) A B C D E

1. Sawah dan ladang 51,00 50,00 24,00 23,00 36,00 184,00

2. Bangunan umum - - - - - - 3. Jalan 3,20 3,60 3,60 4,00 3,60 18,00 4. Pemukiman/perumahan 49,00 40,00 15,30 27,00 90,12 221.42 5. Tambak 22,00 25,00 8,00 10,00 - 65 6. Jalur hijau - - - - - - 7. Pekuburan - 1,13 1,1 - - 2.23 8. Lainnya 24,9 4,63 1,00 1,00 3,00 34.53 Jumlah 150,10 124,36 53,00 65,00 132,72 525.18 Sumber : BPS Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo 2006

(2)

Keterangan : A : Desa Jatimalang B : Desa Jatikontal C : Desa Gedangan D : Desa Karanganyar E : Desa jogoboyo 4.2 Jenis Tanah

Jenis tanah di kabupaten Purworejo 45 persen berupa tanah aluvial warna kelabu, coklat dan hitam, 5 persen regosol warna coklat kelabu dan 50 persen tanah latosol warna kuning merah. Jenis tanah dominan di kawasan pesisir adalah aluvial dan tanah pasir.

4.3 Ekosistem dan Sumberdaya Alam 4.3.1 Ekosisitem Gumuk Pasir (Sand dune)

Ekosistem gumuk pasir salah satu ekosistem khas terdapat di pantai selatan Purworejo. Gumuk pasir dibagi menjadi 2 (dua) yaitu gumuk pasir muda dan gumuk pasir tua. Gumuk pasir muda masih aktif berada dekat coast line, sedang gumuk pasir pasif sudah mati berada di belakang dataran rawa (rawa belakang). Areal ini untuk pertambakan, tangkapan air dan persawahan.

Potensi ekosistem gumuk pasir tersebar merata, mulai muara Sungai Jali sampai muara Sungai Wawar, meliputi wilayah desa Harjobinangun, Ketawangrejo, Munggang Sari dan Kertojayan. Hasil penelitian Kamiso dkk (2001) menyebutkan tanah area gumuk pasir mempunyai tekstur pasiran (sandy), pH agak asam netral (5,7-7,0), daya hantar listrik (DHL) rendah (24-532 µmho/cm), permeabilitas air 5 cm/jam (mudah meloloskan air). Ekosistem ini terdapat vegetasi berbentuk perdu dan semak, dengan struktur tumbuhan sebagai berikut : pandan (Pandanus sp), patikan (Euphorbia sp.), meniran (Phyllantus sp.), krokot pantai (Portulaca sp.), katang (Ipomoea pescaprae), sembung (Blumea sp.), suket grinting (Cynodon sp.), suket balungan (Eulisina sp.), wedusan (Ageratum sp.), rumput lari (Spinifex sp.), jarak kepyar (Ricinus sp.), kamboja (Plumeria sp.), suwengan (Wedalia sp.) dan waru (Hibiscus tiliaceus). Secara ekologi keberadaan ekosistem ini sangat penting sebagai

(3)

sistem penyangga pantai, peredam erosi/abrasi, serta peredam tekanan angin dan hempasan gelombang laut.

4.3.2 Ekosisitem Vegetasi Pantai (Rawa payau).

Vegetasi pantai (rawa payau), pada kawasan pasang surut, selalu digenangi air permanen. Pantai Selatan banyak dijumpai vegetasi nipah (Nypa fruticans) dengan ketinggian 0,25 sampai 9 meter, dengan garis tengah 0,10-0,40 meter. Salinitas air di daerah rawa pantai berkisar antara 0,5-15 ‰, temperatur berkisar 24-25oC dengan perubahan tidak lebih dari 5oC. Vegetasi ditemukan di Desa Gedangan, Rawa belakang Sungai Cokroyasan, Sungai Jali serta Sungai Wawar. Vegetasi nipah ditemukan di tepi Sungai Pantai dengan kerapatan sedang (KR=45), frekuensi relatif (FR=30), dan nilai pentingnya secara ekologis (INP=75%).

4.3.3 Ekosistem Estuaria

Merupakan habitat vital mendukung kelancaran ruaya biota laut (nekton) seperti Sidat (Anguilla s.p ), Udang Galah (Macrobrachium sp.) dan Udang Laut (Penaeus sp.). Ekosistem estuaria terdapat di Muara Sungai Wawar, Jali dan Bogowonto (perbatasan dengan Yogyakarta).

4.3.4 Plankton dan Larva Nekton

Penyebaran merata, misalnya Asterionella, Amphipleura, Rhizosolenia dan Oscillatoria. Demikian juga untuk penyebaran larva nekton.

Jenis plankton di perairan pantai Purworejo sebagian besar merupakan jenis plankton dapat dimakan (edible) dan mudah dicerna (digestible). Hasil pemeriksaan plankton dan larva nekton di perairan Pantai Purworejo disajikan pada Tabel 7.

(4)

Tabel 7 Hasil identifikasi plankton dan larva nekton (individu/100 l) di perairan Pesisir Purworejo

No. Genus Stasiun

P1 P2 P3 P4 P5 Class Bacillariophycea F I T O P L A N K T O N 1. Amphipleura 10 10 45 50 45 2. Asterionela 70 70 50 50 40 3. Coscinodiscus 20 10 20 15 20 4. Cyclotella 5 15 10 10 10 5. Fragillaria 10 10 20 20 10 6. Pleurosigma 20 20 10 20 20 7. Rhizosolenia 50 40 40 50 50 Class Cyanophyceae 8. Oscillatoria 20 20 40 40 45 9. Spirulina 5 5 10 20 30 10. Chaetoceros 20 30 30 40 70 Class Crustacea 11. Larva udang 10 15 10 18 10 12. Larva Nekton - Acanthophagus - Arius - Leiognathus - Macrobracium - Pomadasys 6 4 2 3 1 4 4 3 - 2 3 5 1 5 2 3 5 2 - 1 2 2 6 6 - N E K T O N 13 Zoo/Copepoda : - Acartia - Calanus - Cyclops - Obelia - Sagita - Lucifer 10 9 14 2 2 6 16 4 14 1 - 3 5 3 15 2 6 5 4 1 9 2 3 - 6 3 5 6 - - Z O O P L A N K T O N Total 299 296 337 363 386

Dominan manfaat Edibel Edibel Edibel Edibel Edibel

(Sumber : Cahyono 2006)

Keterangan :

P1 : Pantai Kertojayan – muara Sungai Wawar (Grabag) P2 : Pantai Ketawang (Grabag)

P3 : Pantai Keburuhan – Pasir Puncu (Grabag) P4 : Pantai Ngombol

(5)

4.3.5 Sumberdaya Manusia

Kepadatan penduduk desa pantai Kabupaten Purworejo berkisar 526–712 jiwa per km2. Desa pantai di Kecamatan Purwodadi mempunyai kepadatan penduduk paling tinggi, yaitu 712 jiwa per km2 diikuti Kecamatan Ngombol 584 jiwa per km2 dan Kecamatan Grabag 526 jiwa per km2. Kecamatan Purwodadi mempunyai rata-rata kepadatan penduduk 760 jiwa per km2, sedang di desa pantai hanya 712 jiwa per km2.

Penduduk di Kecamatan Purwodadi sebagian besar kelompok usia produktif. Sebaran jumlah penduduk berdasarkan usia disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8 Sebaran jumlah penduduk berdasarkan usia di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo.

No. Kelompok Usia Orang %

1. 0 – 14 tahun 12136 31,51

2. 15 – 54 tahun 19312 50,14

3. 55 tahun ke atas 7066 18,35

Jumlah 38514 100,00

Sumber : BPS Kecamatan Purwodadi 2006

Sebagian besar penduduk desa pantai di Kecamatan Purwodadi bekerja pada sektor pertanian, secara rinci disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9 Sebaran mata pencaharian penduduk (%) desa pantai Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo

No. Mata Pencaharian %

1. Pegawai Negeri Sipil 1,59

2. TNI/POLRI 1,15 3. Swasta 3,09 4. Wiraswasta 9,17 5. Tani 61,93 6. Buruh Tani 17,24 7. Pertukangan 2,19 8. Nelayan 2,74 9. Pensiunan 0,60 10. Jasa 0,30 11. Pemulung 0,00 Jumlah 100,00

(6)

Penduduk desa pantai mengandalkan sektor perikanan laut relatif sedikit, dilihat persentase jumlah nelayan relatif kecil yaitu 2,74 %.

Sebagian besar penduduk desa pantai di Kecamatan Purwodadi berpendidikan SMP/SLTP (40,42%) dan 34,40% perpendidikan Sekolah Dasar. Sebaran persentase pada tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10 Sebaran penduduk (%) desa pantai di Kecamatan Purwodadi berdasarkan tingkat pendidikan

No. Tingkat Pendidikan %

1. Taman Kanak-Kanak 0,32 2. Sekolah Dasar 34,40 3. SMP/SLTP 40,42 4. SMA/SLTA 24,38 5. Akademi (D1-D3) 0,32 6. Sarjana (S1-S3) 0,16 Jumlah 100,00 Sumber : Monografi Desa 2006

Persentase penduduk berjenis kelamin perempuan sedikit lebih tinggi dari laki-laki, dengan sebaran disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11 Sebaran jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo

No. Jenis Kelamin Orang % 1. Laki-laki 18819 48,86 2. Perempuan 19695 51,14

Jumlah 38514 100,00

Sumber : BPS Kecamatan Purwodadi 2006

4.3.6 Keadaan Umum Perikanan

Masyarakat tertarik budidaya tambak, penangkapan ikan dan pengolahan ikan, dilakukan secara sederhana (tradisional). Desain, konstruksi dan teknik budidaya tambak belum dilakukan dengan baik, produksi sangat rendah dan belum menentu (tingkat resiko tinggi).

(7)

Tabel l2 menunjukkan produksi perikanan di Kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi sebagian besar berasal dari perikanan darat. Produksi perikanan laut di Kabupaten Purworejo baik tangkap maupun tambak hanya sebesar 10,08%.

Tabel 12 Produksi perikanan (kg) di Kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi di Kabupaten Purworejo

No .

Kecamatan Laut Darat Jumlah

Tangkap Tambak Rawa Sungai Minapadi Kolam

1. Grabag 5.142 0 217.503 137.940 305 35.599 395.489 2. Ngombol 13.449 10.588 54.117 149.718 285 27.077 255.234 3. Purwodadi 11.691 55.412 69.094 149.187 270 17.479 303.133

Jumlah 30.282 66.000 340.714 436.845 860 80.155 954.856 Sumber : BPS Kabupaten Purworejo 2006

Kabupaten Purworejo memiliki 17 desa pantai terletak di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Purwodadi, Ngombol dan Grabag. Semua desa pantai mempunyai pantai landai dan berpasir sehingga secara teknis dapat digunakan sebagai tempat pendaratan alami perahu. Desa yang mempunyai aksesibilitas yang tinggi yaitu desa Jatimalang di dusun Patuk dan Dusun Jatikontal.

Kecamatan Purwodadi terletak diantara 109o47’28’’ Bujur Timur sampai dengan 110o8’20’’ Bujur Timur dan 7o32’ Lintang Selatan sampai dengan 7o54’ Lintang Selatan. Luas Wilayah Kecamatan Purwodadi adalah 53,96 km2 dengan batas-batas sebelah utara Kecamatan Banyuurip, Sebelah timur Kecamatan Bagelen, sebelah selatan Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebelah Barat Kecamatan Ngombol.

Lahan potensial untuk tambak dari kelima desa di Kecamatan Purwodadi seluas 262,59 ha ( 50% x 525.18 ha ), merupakan hamparan tanah aluvial. Tambak pada hamparan tanah aluvial dapat menggunakan teknologi mulai dari ekstensif hingga intensif.

4.3.7 Potensi Konservasi Laut dan Pesisir

Pengelolaan ditujukan untuk mempertahankan eksistensi jenis dan fungsi perairan tertentu beserta ekosistemnya yang khas agar tetap berlangsung alami dan

(8)

lestari. Kegiatan yang diperbolehkan dalam kawasan ini hanya penelitian dan rekreasi, serta pemanfaatan secara terkendali dengan skala terbatas.

Daerah yang termasuk kawasan konservasi adalah : (a) sempadan pantai/pesisir bergumuk pasir (sand dune), (b) rawa belakang dan sempadan Sungai Lereng Pantai dan estuaria Sungai Cokroyasan, Sungai Wawar dan Sungai Bogowonto serta (c). sebagian sempadan Pantai Jatimalang, bagian dari pengembangan Kawasan Bahari Terpadu (KBT).

4.4 Budidaya Tambak

Kabupaten Purworejo mempunyai panjang pantai sekitar 21 Km, meliputi 3 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi potensi untuk usaha budidaya tambak udang. Pengembangan budidaya tambak diarahkan pada pemanfaatan lahan pasang surut yang berada di sepanjang pantai, dan pemanfaatan lahan pasir untuk budidaya udang secara intensif.

Kondisi kualitas air berdasar hasil pemeriksaan parameter fisika dan kimia air di perairan pantai purworejo pada bulan Oktober 2004 disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Kondisi kualitas air laut di perairan pantai Purworejo (Oktober 2004)

No. Parameter/ Satuan Stasiun NAB P1 P2 P3 P4 P5 P6 1. Warna / CU <50 20 18 18 20 20 25 2. Kecerahan / m <3 3,5 4,5 4,5 4,5 4,5 1,50 3. Turbiditi / NTU <30 29 18 18 20 20 28 4. Suhu / oC N 29 29 29 29 29 29 5. Salinitas (ppt) Alami 31 31 31 31 31 16 6. pH 6-9 8,4 8,4 8,0 8,0 8,2 7,2 7. O2 terlarut / ppm >4 5,38 5,42 5,30 5,98 6,08 3,8 8. BOD5 / ppm <45 42 32 28 24 18 36 9. COD / ppm <80 85 85 55 55 48 78 10. NH3-N / ppm <1 0,42 0,01 0,02 0,01 0,02 0,38 11. NO2-N / ppm 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 12. Sulfida / ppm <0,03 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,01 13. Minyak / ppm <5 1,20 1,80 0,00 0,00 0,00 0,50

(9)

Lanjutan Tabel 13 14. Sianida / ppm <0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 15. Surfaktan / ppm <1,0 0,04 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 16. Fe / ppm <5 5,80 7,12 5,02 5,02 5,11 4,58 17. Cr-heksavalen/ppm <0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 18. Cd / ppm <0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 19. Cu / ppm <0,06 0,02 0,02 0,03 0,02 0,02 0,02 20. Pb / ppm <0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 21. Ni / ppm <0,002 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 22. Zn / ppm <0,1 0,05 0,05 0,05 0,05 0,02 0,01 Sumber : Studi Pendahuluan Kawasan Bahari Terpadu (2005)

Keterangan :

P1 : Pantai Kertojayan – sekitar muara Sungai Wawar (Grabag)

P2 : Pantai Ketawang – depan penambangan pasir besi (Grabag) P3 : Pantai Keburuhan – Pasir Puncu (Grabag)

P4 : Pantai Ngombol

P5 : Pantai Jatimalang – Jatikontal P6 : Sungai Lereng Pantai

NAB : Nilai Ambang Batas kualitas air yang disyaratkan untuk keperluan perikanan, konservasi dan pariwisata bahari

Secara keseluruhan ( kecuali kadar Fe ) kondisi kualitas air di perairan pantai Purworejo memenuhi syarat baku mutu air untuk peruntukan perikanan, konservasi dan pariwisata. Stasiun P1 ( Kertojayan ) dan P2 ( Ketawang ), perlu mendapatkan

perhatian karena memiliki beberapa parameter kualitas air yang tidak memenuhi NAB. Parameter tersebut adalah transparansi ( kecerahan ), turbiditi (kekeruhan), kadar besi dan kandungan bahan organik (BOD dan COD). Kondisi tersebut banyak dipengaruhi masukan beban massa air sungai Wawar ke perairan Kertojayan serta aktivitas penambangan pasir besi di Ketawang. Pengaruh ekosistem air tawar lebih dominan, ditunjukkan salinitas rendah pada Sungai Lereng Pantai. Tingginya BOD dan COD pada Sungai Lereng Pantai disebabkan buangan bahan organik dari daerah di sekitar sempadan Sungai Lereng Pantai. Kadar besi dominan hampir di semua stasiun, disebabkan tingginya kadar besi pada sedimen pantai ( pasir besi ).

(10)

Secara umum pengembangan budidaya dibagi menjadi 3 tahap, masing-masing adalah :

1. Tahap pertama pengembangan budidaya ikan yang telah ada. Wilayah pengembangan di kecamatan Purwodadi sekitar 65 hektar dan di kecamatan Ngombol sekitar 12 hektar, pengembangan ini meliputi tambak seluas kurang lebih 77 Ha.

2. Tahap kedua pengembangan pembukaan tambak baru daerah pasang surut (dataran aluvial) di kiri kanan Sungai Lereng Pantai, terutama wilayah kecamatan Purwodadi dan Ngombol. Kondisi Kecamatan Purwodadi lebih potensial dan menjadi prioritas, sehingga pengembangan tambak 262,59-65 Ha = 197.59 Ha.

3. Tahap ketiga pengembangan budidaya tambak memanfaatkan lahan pesisir berada di sepanjang pantai. Pengembangan ketiga untuk calon investor, yang berminat menanamkan modalnya. Pengembangan meliputi luas lahan pasir sekitar 50% dari luas lahan pesisir 630 Ha atau sekitar 315 Ha yang mayoritas berada di Kecamatan Ngombol dan Kecamatan Grabag.

Gambar

Tabel 6 Luas lahan desa pantai menurut penggunaan di Kecamatan Purwodadi  Kabupaten Purworejo
Tabel 8 Sebaran jumlah penduduk berdasarkan usia di Kecamatan Purwodadi  Kabupaten    Purworejo

Referensi

Dokumen terkait

menyerap sistem ekonomi Islam ke dalam sistem ekonomi di Indonesia dengan berdasarkan prinsip syariah yang meliputi terbebas dari unsur riba, terhindar dari unsur

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan media papan balik (Flipchart) Mengkaji

Game merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam menyampaikan sebuah tujuan. Tujuan yang terdapat dalam game mempunyai macammacam jenis yaitu pendidikan,

Sambutan Hari Kualiti atau disebutjuga sebagal Hari Q adalah merupakan satu acara tahunan dalam kalendar setiap agensi sektor awam sejak Gerakan Budaya Kerja Cemerlang dilancarkan

Subruang wisata dengan tingkat tantangan rendah (agrowisata) terbagi menjadi (1) ruang budidaya ikan dengan jaring terapung, dimana wisatawan dapat berkeliling area tersebut

9asil ini adalah asumsi yang lebih keil, sebab jika jati putih dira'at dengan baik, dalam - pohon dapat menghasilkan kayu lebih dari $,1 meter kubik dalam 'aktu 3 6 :

3. Mahasiswaa mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan 4. Mahasiswa mampu bekerjasama dalam tim 5. prinsip dasar perkembangan hewan sebagai bagian dari ilmu

Guru memberikan tugas kepada siswa tentang keuntungan mem­ punyai sifat terpuji atau contoh nyata akhlak terpuji sabar dan sifat tobat dalam kehidupan nyata melalui kisah