Ramalan III tahun 2011 mencatat realisasi produksi padi subround I (Januari – April) tahun ini akan mengalami peningkatan sebesar 3,42 persen (naik 10.511 ton gkg) jika dibandingkan subround yang sama tahun 2010. Realisasi ini disebabkan karena sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2010 tercatat lebih besar dibandingkan sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2009. Sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2010 tercatat mencapai 47.394 hektar, sedangkan tahun 2009 tercatat mencapai 39.565 hektar tanaman padi.
Untuk produksi jagung dari ramalan III tahun 2011, realisasi subround I (Januari – April) mencapai 45.381 ton biji kering. Ini berarti produksi subround I turun sebesar 4.471 ton (turun 8,97%) dibanding produksi jagung subround yang sama tahun 2010. Realisasi produksi jagung pada subround II (Mei – Agustus) tahun 2011 mengalami penurunan 14,09 persen, dan pada subround III (September – Desember) produksi jagung diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan sebesar 29,87 persen jika dibandingkan subround yang sama tahun 2010.
Realisasi produksi kedelai di subround I (Januari – April) produksi kedelai masih mengalami penurunan sebesar 533 ton biji kering atau 47,44 persen. Efek adanya harga kedelai yang cukup menjanjikan serta mulai adanya program BLBU, mulai terlihat pada realisasi produksi di subround II (Mei – Agustus) yang telah mengalami peningkatan sebesar 2,26 persen. Begitu juga pada subround III (September – Desember) tahun 2011, produksi kedelai masih diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 84,42 persen sebagi akibat kondisi yang telah diuraikan sebelumnya.
No. 56/11/51/Th. V, 1 Nopember 2011
A
NGKA
R
AMALAN
III
(A
RAM
III)
2011
VS
A
NGKA
T
ETAP
(A
TAP
)
2010
P
RODUKSI
P
ADI
,
J
AGUNG
,
DAN
K
EDELAI
A. Angka Ramalan III 2011 (ARAM III’11) vs Angka Tetap 2010 (ATAP’10) 1. Produksi Padi
Ramalan III tahun 2011 mencatat realisasi produksi padi subround I (Januari – April) tahun ini
akan mengalami peningkatan sebesar 3,42 persen (naik 10.511 ton gkg) jika dibandingkan subround yang sama tahun 2010. Realisasi ini disebabkan karena sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2010 tercatat lebih besar dibandingkan sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2009. Sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2010 tercatat mencapai 47.394 hektar, sedangkan tahun 2009 tercatat mencapai 39.565 hektar tanaman padi. Berarti ada peningkatan luas sisa tanaman akhir sebesar 7.829 hektar (19,8 persen) tanaman padi di akhir tahun 2010. Sedangkan realisasi tanam pada bulan Januari 2011 tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan Januari 2010, sehingga kondisi ini akhirnya mendongkrak peningkatan luas panen padi subround I tahun 2011.
Realisasi produksi padi untuk subround II (Mei – Agustus) mengalami sedikit kenaikan yakni
hanya sebesar 0,60 persen dan pada subround III (September – Desember) tahun 2011 produksi padi
baru diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 9,15 persen dibanding subround yang sama tahun 2010. Ramalan produksi padi pada subround III tahun 2010 murni bersumber dari series dan model yang ada, belum ada koreksi dari faktor-faktor lain seperti kondisi cuaca, bencana alam, serangan hama, perilaku petani ataupun program-program pemerintah. Bila Pemerintah Daerah Provinsi Bali tidak melakukan terobosan-terobosan maka produksi padi selama tahun 2011 diperkirakan akan mengalami sedikit penurunan yakni sebesar 16.998 ton gkg (turun 1,96 persen).
Tabel 1
Perbandingan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai per Subround di Provinsi Bali antara ARAM III 2011 dan ATAP 2010
Luas Panen (ha) Hasil/ Ha (kw/ha) Produksi (ton) Luas Panen (ha) Hasil/ Ha (kw/ha) Produksi (ton) Luas Panen (ha) Hasil/ Ha (kw/ha) Produksi (ton) Luas Panen (ha) Hasil/ Ha (kw/ha) Produksi (ton) (1) (2) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (11) (12) (13) (14) (15) Padi ARAM III 2011 55,272 57.50 317,839 46,016 53.58 246,571 49,807 57.77 287,753 151,095 56.40 852,163 ATAP 2010 51,459 59.72 307,328 45,609 53.74 245,103 55,122 57.46 316,730 152,190 57.11 869,160 Abs 2011 - 2010 3,813 -2.22 10,511 407 -0.16 1,468 -5,315 0.31 -28,977 -1,095 -0.71 -16,998 % 2011 - 2010 7.41 -3.72 3.42 0.89 -0.29 0.60 -9.64 0.55 -9.15 -0.72 -1.25 -1.96 Jagung ARAM III 2011 18,576 24.43 45,381 1,199 41.04 4,921 2,754 50.81 13,993 22,529 28.54 64,295 ATAP 2010 22,629 22.03 49,852 1,913 29.94 5,728 2,164 49.79 10,775 26,706 24.85 66,354 Abs 2011 - 2010 -4,053 2.40 -4,471 -714 11.10 -807 590 1.02 3,219 -4,177 3.69 -2,059 % 2011 - 2010 -17.91 10.89 -8.97 -37.32 37.07 -14.09 27.26 2.05 29.87 -15.64 14.86 -3.10 Kedelai ARAM III 2011 535 11.05 591 2,094 11.50 2,408 3,062 12.50 3,828 5,691 12.00 6,827 ATAP 2010 901 12.48 1,124 2,362 9.97 2,355 1,564 13.27 2,075 4,827 11.51 5,555 Abs 2011 - 2010 -366 -1.43 -533 -268 1.53 53 1,498 -0.77 1,752 864 0.49 1,272 % 2011 - 2010 -40.62 -11.46 -47.44 -11.35 15.35 2.26 95.78 -5.80 84.42 17.90 4.24 22.90 Januari - Desember Komoditi / Tahun
Januari - April Mei - Agustus September - Desember
2. Produksi Jagung
Untuk produksi jagung tahun 2011, realisasi subround I (Januari – April) mencapai 45.381 ton
biji kering. Ini berarti produksi subround I turun sebesar 4.471 ton (turun 8,97%) dibanding produksi
jagung subround yang sama tahun 2010. Realisasi produksi jagung pada subround II (Mei – Agustus)
tahun 2011 mengalami penurunan 14,09 persen, dan pada subround III (September – Desember)
produksi jagung diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan sebesar 29,87 persen jika dibandingkan subround yang sama tahun 2010. Jadi secara total produksi jagung selama tahun 2011 diperkirakan akan mengalami penurunan yakni sebesar 3,10 persen. Perkiraan penurunan produksi ini disebabkan adanya penurunan realisasi tanam pada Januari 2011 sebesar 4.809 hektar
mengalami penurunan 869 ha (turun 36,88%) dibanding LTA April tahun 2010. Sedangkan kondisi perkiraan panen jagung subround III hanya terjadi penigkatan LTA Agustus tahun 2011 sebesar 623 ha, dimana pada subround I dan II luas panen jagung sudah mengalami penurunan sebesar 4.767 ha. Sehingga peningkatan LTA Agustus 2011 tidak akan mampu mengimbangi penurunan produksi jagung yang terjadi pada subround I dan II.
3. Produksi Kedelai
Pada tahun 2010 yang lalu, harga kedelai kembali meroket naik karena kelangkaan kedelai di pasar. Dengan harga kedelai yang cukup menjanjikan serta mulai adanya program BLBU (Bantuan Langsung Benih Unggul) dari pemerintah pusat dan daerah maka diramalkan produksi kedelai tahun 2011 akan mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit. Dari realisasi produksi kedelai di
subround I (Januari – April) produksi kedelai masih mengalami penurunan sebesar 533 ton biji kering
atau 47,44 persen. Efek adanya harga kedelai yang cukup menjanjikan serta mulai adanya program
BLBU, mulai terlihat pada realisasi produksi di subround II (Mei – Agustus) yang telah mengalami
peningkatan sebesar 2,26 persen. Begitu juga pada subround III (September – Desember) tahun 2011,
produksi kedelai masih diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 84,42 persen sebagi akibat kondisi yang telah diuraikan sebelumnya. Secara total produksi kedelai tahun 2011 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 22,90 persen (naik 1.272 ton biji kering) bila dibandingkan tahun 2010.
B. Perkembangan Produksi 5 Tahun Terakhir (2007 – 2011) 1. Produksi Padi
Realisasi angka tetap tahun 2010 telah mencatat produksi padi subround I (Januari – April)
tahun ini mengalami penurunan sebesar 2,92 persen (turun 9.242 ton gkg) jika dibandingkan subround yang sama tahun 2009. Realisasi penurunan di subround I ini disebabkan karena sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2009 tercatat lebih kecil dibandingkan sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2008. Sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2009 tercatat mencapai 39.565 hektar, sedangkan tahun 2008 tercatat mencapai 44.376 hektar tanaman padi. Berarti ada penurunan luas sisa tanaman akhir sebesar 4.811 hektar (turun 10,80 persen) tanaman padi di akhir tahun 2009, yang akhirnya berdampak pada penurunan luas panen padi subround I tahun 2010.
Dalam kurun waktu 5 tahun yakni dari tahun 2007 – 2010, berdasarkan data yang ada produksi
padi terus mengalami fluktuasi, kadang mengalami kenaikan kadang juga mengalami penurunan. Namun bila dihitung secara keseluruhan, produksi padi selama 5 tahun terakhir masih mengalami trend peningkatan walaupun sangat kecil yakni rata-rata naik sekitar 3.097 ton gkg/tahun atau terjadi trend peningkatan sebesar 0,37 persen/tahun. Data runtun luas panen padi dalam kurun 5 tahun terakhir juga menunjukan trend peningkatan sebesar 1.516 hektar/tahun atau 1,05 persen/tahun. Trend produksi sedikit mengalami kenaikan karena masih didongkrak oleh adanya trend peningkatan luas panen.
Grafik 1
Perkembangan Produksi Padi di Provinsi Bali Tahun 2007 - 2011
Dari tiga subround yang ada dalam 5 tahun terakhir, pada subround I (Januari – April) produksi
padi menunjukan adanya trend peningkatan sebesar 12.406 ton gkg/tahun (trend naik 4,63
persen/tahun), sedangkan pada subround II (Mei – Agustus) dan subround III (September –
Desember) terjadi trend penurunan masing-masing 7.760 ton gkg/tahun (2,80 persen/tahun) dan 1.549 ton gkg/tahun (0,53 persen/tahun).
2. Produksi Jagung
Untuk realisasi produksi jagung subround I (Januari – April) tahun 2010 tercatat mengalami
penurunan 16.837 ton pipilan kering (turun 25,25 persen) dibanding subround yang sama tahun 2009,
sedangkan subround II (Mei – Agustus) produksi jagung kembali mengalami penurunan 27,43 persen
dan pada subround III (September – Desember) tahun 2010 produksi jagung masih mengalami
penurunan sebesar 41,50 persen, jika dibandingkan subround yang sama tahun 2009. Jadi secara total produksi jagung tahun 2010 tercatat mengalami penurunan sebesar 26.644 ton pipilan kering atau 28,65 persen. Penurunan produksi ini bersumber dari adanya penurunan sisa luas tanaman akhir jagung bulan Desember tahun 2009 sebesar 8.228 hektar (29,4 persen) dibanding sisa luas tanam akhir bulan yang sama tahun 2008. Menurunnya curah dan hari hujan di akhir tahun 2009 dibanding tahun 2008, meyebabkan berkurangnya tanam jagung di daerah lahan kering bahkan di Nusa Penida banyak petani yang tidak bisa tanam jagung. Kondisi inilah yang menyebabkan luas panen pada subround I tahun 2010 menurun.
Tapi bila dilihat perkembangan produksi jagung, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir berdasarkan data series yang ada produksi jagung terus mengalami fluktuasi. Namun kenyataannya
bila dihitung secara keseluruhan, produksi jagung selama tahun 2007 – 2011 mengalami trend
penurunan yakni produksi jagung rata-rata turun sekitar 1.229 ton pipilan kering setiap tahunnya atau terjadi trend penurunan sebesar 1,78 persen/tahun. Data runtun luas panen jagung dalam kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukan trend penurunan sebesar 373 hektar/tahun atau 1,55 persen/tahun. Selain itu juga produktivitas jagung juga menunjukan trend penurunan sebesar
Grafik 2
Perkembangan Produksi Jagung di Provinsi Bali Tahun 2007 - 2011
Pada tiga subround produksi jagung dalam 5 tahun terakhir, pada subround I (Januari – April)
produksi jagung mengalami trend peningkatan, sedangkan pada subround II (Mei – Agustus) dan
subround III (September – Desember) produksi jagung menunjukan adanya trend penurunan
masing-masing 2.279 ton pipilan kering/tahun (16,24 persen/tahun) dan 545 ton pipilan kering/tahun (3,37 persen/tahun).
3. Produksi Kedelai
Setelah stabilnya ketersediaan kedelai terhadap kebutuhan di masyarakat pada masa tahun 2008
– 2009 dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap keberlanjutan peningkatan produksi kedelai,
maka tahun 2010 produksi kedelai kembali mengalami penurunan yang cukup besar setelah dua tahun terakhir ini terjadi produksi yang cukup tinggi terutama di tahun 2009. Penurunan produksi kedelai tahun 2010 diperkirakan mencapai 7.966 ton biji kering atau 58,92 persen bila dibandingkan tahun 2009. Penurunan produksi ini bersumber dari adanya penurunan sisa luas tanaman akhir kedelai bulan Desember tahun 2009 sebesar 227 hektar (25,9 persen) dibanding sisa luas tanam akhir bulan yang sama tahun 2008. Penurunan luas tanam kedelai dikarenakan petani lebih memilih menanam bunga pacar, hortikultura lainnya seperti sayur hijau, semangka dll, bahkan di beberapa tempat lahan sawah dibiarkan kosong sampai waktu menanam padi tiba kembali.
Grafik 3
Perkembangan Produksi Jagung di Provinsi Bali Tahun 2007 - 2011
Bila ditinjau dari setiap subroundnya, ternyata di semua subround produksi kedelai mengalami
trend penurunan. Pada subround I (Januari – April) rata-rata trend penurunan setiap tahunnya
mencapai 567 ton biji kering/tahun (12,24 persen/tahun). Begitu pula pada subround II (Mei –
Agustus) produksi kedelai juga menunjukan adanya trend penurunan masing 176 ton ton biji
kering/tahun (1,70 persen/tahun). Sedangkan pada subround III (September – Desember) produksi
Tabel 2
Perkembangan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai per Subround di Provinsi Bali antara Tahun 2007 - 2011 Luas Panen (ha) Hasil/ Ha (kw/ha) Produksi (ton) Luas Panen (ha) Hasil/ Ha (kw/ha) Produksi (ton) Luas Panen (ha) Hasil/ Ha (kw/ha) Produksi (ton) Luas Panen (ha) Hasil/ Ha (kw/ha) Produksi (ton) (1) (2) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (11) (12) (13) (14) (15) Padi ARAM III 2011 55,272 57.50 317,839 46,016 53.58 246,571 49,807 57.77 287,753 151,095 56.40 852,163 ATAP 2010 51,459 59.72 307,328 45,609 53.74 245,103 55,122 57.46 316,730 152,190 57.11 869,160 ATAP 2009 52,968 59.77 316,570 49,275 58.01 285,844 48,040 57.52 276,350 150,283 58.47 878,764 ATAP 2008 51,705 59.25 306,370 46,733 57.99 271,012 45,561 57.74 263,083 143,999 58.37 840,465 ATAP 2007 46,915 57.17 268,214 49,161 56.47 277,612 48,954 60.05 293,949 145,030 57.90 839,775 Abs (2011 - 2007) 8,357 0.33 49,625 (3,145) (2.89) (31,041) 853 (2.27) (6,196) 6,065 (1.50) 12,388 Avg (2011 - 2007) 2,089 0.08 12,406 (786) (0.72) (7,760) 213 (0.57) (1,549) 1,516 (0.38) 3,097 % (2011 - 2007) 4.45 0.14 4.63 (1.60) (1.28) (2.80) 0.44 (0.95) (0.53) 1.05 -0.65 0.37 Jagung ARAM III 2011 18,576 24.43 45,381 1,199 41.04 4,921 2,754 50.81 13,993 22,529 28.54 64,295 ATAP 2010 22,629 22.03 49,852 1,913 29.94 5,728 2,164 49.79 10,775 26,706 24.85 66,354 ATAP 2009 27,209 24.51 66,689 1,893 41.69 7,892 3,203 57.50 18,417 32,305 28.79 92,998 ATAP 2008 21,993 22.69 49,902 2,038 44.88 9,147 3,220 57.67 18,570 27,251 28.48 77,619 ATAP 2007 17,256 22.60 38,999 3,068 45.75 14,036 3,697 43.75 16,174 24,021 28.81 69,209 Abs (2011 - 2007) 1,320 1.83 6,382 (1,869) (4.71) (9,115) (943) 7.06 (2,181) (1,492) (0.27) (4,914) Avg (2011 - 2007) 330 0.46 1,596 (467) (1.18) (2,279) (236) 1.77 (545) (373) (0.07) (1,229) % (2011 - 2007) 1.91 2.02 4.09 (15.23) (2.57) (16.24) (6.38) 4.03 (3.37) (1.55) (0.24) (1.78) Kedelai ARAM III 2011 535 11.05 591 2,094 11.50 2,408 3,062 12.50 3,828 5,691 12.00 6,827 ATAP 2010 901 12.48 1,124 2,362 9.97 2,355 1,564 13.27 2,075 4,827 11.51 5,555 ATAP 2009 1,174 13.54 1,590 5,622 14.65 8,236 2,582 14.31 3,695 9,378 14.42 13,521 ATAP 2008 881 14.81 1,305 2,584 14.40 3,721 2,880 14.92 4,297 6,345 14.69 9,323 ATAP 2007 772 15.00 1,158 1,801 14.35 2,584 3,180 14.70 4,675 5,753 14.63 8,417 Abs (2011 - 2007) (237) (3.95) (567) 293 (2.85) (176) (118) (2.20) (848) (62) (2.64) (1,590) Avg (2011 - 2007) (59) (0.99) (142) 73 (0.71) (44) (30) (0.55) (212) (16) (0.66) (398) % (2011 - 2007) (7.67) (6.58) (12.24) 4.07 (4.96) (1.70) (0.93) (3.74) (4.53) (0.27) (4.50) (4.72) Januari - Desember Komoditi / Tahun
Januari - April Mei - Agustus September - Desember
Untuk perkembangan produksi total kedelai setahun, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir berdasarkan data series yang ada produksi kedelai terus mengalami fluktuasi. Bila dihitung
perkembangannya, produksi kedelai selama tahun 2007 – 2011 terus mengalami trend penurunan
yakkni produksi kedelai rata-rata turun sekitar 398 ton biji kering setiap tahunnya atau terjadi trend penurunan sebesar 4,72 persen/tahun. Penyebab trend penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunaan luas panen dan produktivitas kedelai. Data runtun luas panen Kedelai dalam kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukan trend penurunan luas panen sebesar 62 hektar/tahun atau 0,27 persen/tahun dan produktivitasnya mengalami trend penurunan yang cukup besar sebesar 0,66 kwintal/hektar/tahun atau 4,50 persen/tahun.
Informasi lebih lanjut hubungi:
Didik Nursetyohadi, SST., M.Agb. Kepala Bidang Statistik Produksi
BPS Provinsi Bali
Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail: bps5100@bps.go.id