• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Badan Promosi Daerah Provinsi Sulawesi Utara/ BPPD Sulut atau North

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL PENELITIAN. Badan Promosi Daerah Provinsi Sulawesi Utara/ BPPD Sulut atau North"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

39

HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah Organisasi

Dari hasil observasi dan wawancara penulis dengan Ibu Ika Sastrosoebroto selaku Direktur promosi dan pemasara North Sulawesi Tourism Board mengungkapkan bahwa Gubernur SH Sarundajang mempercayakan Badan Promosi Daerah Provinsi Sulawesi Utara/ BPPD Sulut atau North Sulawesi Tourism Board/NSTB sebagai wadah efektif membangun perekonomian daerah nyiur melambai melalui sektor Pariwisata.

Kepercayaan Gubernur itu ditindak lanjuti dengan penetapan pimpinan Penentu Kebijakan BPPD terdiri dari Haryanto Adikoesoemo yang dibantu oleh wakil Ketua Shinta Kamdani dan sekretaris Dino Antonio serta wakil wakil Assosiasi unsure PHRI, ASITA, INCA, NSWA, unsur GM Hotel, unsur Chef Sulut, INACA, pakar Industri Pariwisata serta tokoh masyarakat dan akademis.

Entrepreneur, Haryanto Adikoesoemo mengatakan Sulawesi Utara memiliki potensi Pariwisata yang sangat luar biasa, dan itu harus terus digali dibarengi pemberdayaan seluruh sektor terkait.” Gubernur telah mempercayakan kepada saya dan teman-teman bersama semua pihak menguatkan pilar-pilar kepariwisataan di Sulawesi Utara,”ungkap Haryanto.

Sebagai perpanjangan tangan dari tujuan mulia BPPD Sulut, terpusat di Manado Convention Center Sabtu akhir pekan, 24 Oktober 2009, dilakukan Pengukuhan unsur pelaksana NSTB, terdiri dari Direktur Eksekutif Widijanto,

(2)

dibantu empat Direktur, masing-masing Direktur Bidang Promosi Pariwisata, Ika Sastrosoebroto, Direktur Bidang Industri & Investasi, Lili Admodirjo, Direktur Bidang Pengembangan Produk Pariwisata, Bimo Mulyo dan seorang Direktur Keuangan.

Pemerintah Provinsi optimis, unsur Penentu Kebijakan maupun unsur Pelaksana NSTB akan menjadi tulang punggung Sulut mempromosikan seluruh kekuatan sektor Pariwisata dalam dan luar negeri.

Tanpa terkecuali, seluruh komponen baik pemerintahan, masyarakat luas, profesional, pebisnis harus mendukung badan promosi independent NSTB, wadah swasta murni yang memiliki komitmen tinggi merealisasikan Sulawesi Utara sebagai daerah tujuan wisata nasional.

4.1.1 Visi dan Misi

Visi :

Sulawesi Utara – Tujuan Wisata Melebihi Mimpi

Misi :

Misi kami adalah mempromosikan dan mengembangkan tujuan wisata yang berkelanjutan.

(3)

4.2 Logo Organisasi

Gambar 4.2 ; Logo North Sulawesi Tourism Board (Sumber ; Data Base Internal North Sulawesi Tourism Board)

4.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.3 ; Struktur Organisasi North Sulawesi Tourism Board (Sumber ; Data Base Internal North Sulawesi Tourism Board)

(4)

4.3.1 Deskripsi Pekerjaan 4.3.1.1 Tim Pembina

Tim Pembina memiliki andil dalam North Sulawesi Tourism Board adalah sebagai peran penuntun arah organisasi ini atau yang biasa disebut dengan penasehat yang membantu peran penentu kebijakan dalam memutuskan keputusan.

4.3.1.2 Dewan Penentu Kebijakan

Peran ini memiliki andil dalam mengambil keputusan-keputusan dalam kebijakan North Sulawesi Tourism Board dan menjadi wadah sebagai penuangan ide-ide demi kemajuan North Sulawesi Tourism Board.

4.3.1.3 Dewan Pelaksana

Peran ini memiliki andil dalam memberikan koordinasi kepada para Direktur-direktur Pelaksana Promosi Pariwisata, Industri & Investasi dan

Pengembangan Produk Pariwisata.

4.3.1.4 Direktur Bidang Promosi & Pemasaran

Peran ini memiliki andil dalam membangun strategi-strategi dan tak-tik yang terbaik untuk menaikan Industri Pariwisata Sulawesi Utara,

(5)

4.3.1.5 Direktur Bidang Industri & Investasi

Peran ini memiliki andil dalam terciptanya industry dan investasi yang mendukung kegiatan pariwisata yang akan berlangsung di Sulawesi Utara, serta memperbaiki dan membenahi industri pendukung pariwisata di Sulawesi Utara.

4.3.1.6 Direktur Bidang Pengembangan Produk Pariwisata

Peran ini memiliki andil dalam mengembangkan inovasi-inovasi dalam kepariwisataan Sulawesi Utara serta mengembangkan kembali potensi-potensi pariwisata Sulawesi Utara.

4.4 Karakteristik Subyek Penelitian 4.4.1 Narasumber

Pada penelitian ini Narasumber yang penulis pilih berasal dari pihak Internal dan juga pihak Eksternal dengan total empat orang Narasumber yang merupakan dua orang dari pihak Prominent public relations dan dua orang dari pihak North Sulawesi Tourism Board.

Narasumber Pertama adalah Ibu Ika Sastrosoebroto selaku Presiden Direktur Prominent public relations dan juga sebagai Direktur bidang Promosi Pariwisata North Sulawesi Tourism Board. Memiliki peran penting dalam mengusung Starategi dan taktik dalam mencanangkan gagasan menjadikan kota Manado sebagai salah satu destinasi MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) dan juga salah satu pendiri dari organisasi North Sulawesi Tourism Board.

(6)

Narasumber ke dua adalah Ibu Tipuk Satiotomo selaku Direktur Publisitas Prominent Public Relations. Memiliki Peran membantu Ibu Ika untuk membantu menjaga hubungan baik dengan media serta membantu publisitas kegiatan-kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) yang di adakan di Manado.

Narasumber ke tiga adalah Ibu Sherilla selaku Junior Public Relations di Prominent Public Relations. Ibu Sherilla ini berperan membantu Ibu Ika untuk membentuk Tools dalam kegiatan promosi pariwisata Manado terutama agenda kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) serta membantu Ibu Ika untuk mempromosikan dan mempublikasikan pariwisata Manado terutama kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) kepada target-target kegiatan MICE.

Narasumber yang terakhir adalah Ibu Wynda Tamburian selaku North Sulawesi Tourism Board Officer di Manado. Ibu Wynda berperan melaksanakan kegiatan teknis dan operasional langsung di Manado serta membantu menjalankan Strategi-strategi yang telah di buat oleh Ibu Ika.

4.5 Hasil

Setelah dilakukan beberapa kegiatan untuk penelitian ini, peneliti mendapat suatu pelajaran dan lebih mengerti lagi mengenai Strategi Public Relations North Sulawesi Tourism Board Untuk Industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) di Manado

(7)

Proses – proses strategi dan kegiatan PR yang telah dilalui dan dilaksanakan, hasilnya tentu dapat terangkum melalui teori-teori PR dan strategi PR yang selama ini telah peneliti pelajari. Peneliti memasukan dan mengaplikasikan teori-teori PR tersebut dengan praktek langsung dalam kegiatan wawancara oleh para pihak yang terkait baik internal maupun eksternal. Sehingga peneliti mendapatkan hasil yang diharapkan dengan tujuan penulisan.

Ibu Wynda Tamburian mengatakan, awal terbentuknya adalah permintaan Bapak Gubernur Sulawesi Utara yaitu bapak S.H Sarundajang, yang bertujuan untuk mempush lebih banyak MICE masuk ke Sulawesi Utara, selain mempromosikan pariwsata Sulawesi Utara.

Struktur Organisasi NSTB saat ini, terdiri dari badan penentu kebijakan dan badan pelaksana, yang sangat berperan penting saat ini menjalankan tugas NSTB adalah badan pelaksana dari direktur eksekutif, wakil direktur, serta tiga orang direktur bidang promosi, industri dan investasi dan pengembangan produk pariwisata, begitu sambung Ibu Wynda.

Untuk saat ini North Sulawesi Tourism Board memiliki Goal yang ingin dicapai yakni untuk Strategi Jangka Pendek mereka mengharapkan dalam 1 tahun ini dan berikutnya minimal memiliki kegiatan Meeting, Incentives, Conference, Exhibition yang dilakukan di Sulawesi Utara khususnya Manado yang di handle di bawah payung NSTB.

Sedangkan, untuk Strategi Jangka Panjang Mereka mengharapkan untuk kedepannya NSTB dapat memebuat kegiatan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition yang di programa sendiri oleh North Sulawesi Tourism Board.

(8)

Dalam setiap kegiatan, organisasi dan perusahaan pasti memiliki kendala dalam setiap pelaksaannya, berikut kendala yang di hadapi oleh NSTB, Kendala terdiri dari organisasi lain yang terkadang memiliki berbagai macam prosedur serta Manado terkenal sebagai kota diving dan kami ingin menambahkan bahwa Manado sebagai kota unggulan destinasi MICE.

4.5.1 Strategi Public Relations North Sulawesi Tourism Board untuk Kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) di Manado.

Kegiatan Public Relations North Sulawesi Tourism Board dibawah supervisi divisi promosi dan pemasaran. Tujuan promosi North Sulawesi Tourism Board adalah sebuah rencana komunikasi dan iklan yang akan menciptakan kesadaran dan menaikan profil public dari BPPSU (NSTB) dan meningkatkan peluang-peluang untuk industry pariwisata dengan cara menyediakan informasi dan iklan yang akurat dan dapat dipercaya.

Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition, NSTB membuat sebuah rencana jaringan yang berisikan tentang sebuah rencana jaringan yang mengidentifikasi hubungan pasar dan event yang menarik perhatian program dan masyarakat untuk mendukung dan memperluas pengembagan pariwisata di Sulawesi Utara.

Pada bagian selanjutnya penulis akan memaparkan hasil penelitian tentang Strategi Public Relations yang terfokus kepada Strategi dalam menjaga hubungan baik & Strategi Publisitas.

(9)

4.5.1.1 Strategi dalam menjaga hubungan baik.

Dalam proses membangun hubungan baik dengan para Stakeholders NSTB adalah dengan menggunakan cara lobbying dan Pelatihan dan Edukasi.

4.5.1.1.1 Lobbying

Untuk melakukan lobbying dan Pelatihan dan Edukasi tentu saja North Sulawesi Tourism Board harus mengetahui target dari kegiatannya untuk seperti Perusahaan dalam dan luar negeri, departemen pemerintahan, Hotel, UKM Lokal (Usaha Kecil Menengah) sampai Agen Tur Pariwisata.

Dalam proses membangun hubungan baik dengan para stakeholders NSTB berikut tujuan lobbying efektif menurut Ibu Ika, mengembangkan suatu program lobi/pendekatan yang akan meningkatkan pengaruh NSTB di semua lini atau tingkat pemerintahan dan melindungi usaha pariwisata di Sulawesi Utara.

Salah Satu Contoh lobbying yang diungkapkan oleh ibu Sherilla adalah seperti ini,

“Untuk Approach biasanya kami lewat kementrian, biasanya dari kementrian ada informasi misalnya bahwa ada suatu acara nih tetapi belum tahu Venue nya dimana, baru kita bisa maju untuk presentasi kepada perusahaan yang akan mengadakan acara tersebut, Untuk Acara Asia Media Summit ini agak unik memang acaranya mau di adakan di Manado tapi di hotel lain lalu kita Approach yang membuat acara itu yakni Kementrian Komunikasi dan Informasi kita presentasi dan cerita bahwa kita punya tempat yang lebih oke dan lebih siap yakni Novotel jadi setelah di Approach di pindahin tempatnya jadi ke Novotel.”

(10)

Kegiatan lobbying yang dilakukan adalah melalui face to face interaction dan direct approach kepada Stakeholders kegiatan MICE North Sualwesi Tourism Board yang dapat membangun kepercayaan dalam hubungan baik.

Untuk membantu kegiatan lobbying dan approaching NSTB melakukan kegiatan presentasi terhadap calon stakeholdersnya dengan tools matang seperti materi presentasi yang berisikan tentang Coorporate Meeting Package yang di tawarkan oleh Sulawesi Utara dan juga tentang keindahan Sulawesi Utara.

Upaya yang sudah dilakukan selain mengedukasi dan memberikan pelatihan, cara lain menjaga hubungan baik dengan para Stakeholders MICE di Manado adalah dengan cara ini menurut Ibu Ika,

”Melakukan koordinasi melalui E-Mail, Rapat per 6 Bulan mengenai Update-update yang ada.”

4.5.1.1.2 Pelatihan dan Edukasi

Salah satu contohnya dalam menjaga hubungan baik dengan para stakeholders adalah dengan mengedukasi & memberikan kepada masyarakat dengan memberikan bahwa provinsi mereka Sulawesi Utara dan Ibu kota Manado merupakan sudah menjadi kota yang penting dalam pariwisata Indonesia, North Sulawesi Tourism Board dapat membuat dan menyediakan program-program pelatihan dan edukasi bagi komunitas

(11)

pariwisata Sulawesi Utara yang akan meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan dan kecakapan meningkatkan efisiensi serta pertumbuhan profitabilitas.

Untuk dapat menciptakan citra yang baik Sulawesi Utara tentu saja diperlukan adanya kegiatan pelatihan dan edukasi terhadap Stakeholders MICE di Manado, berikut ungkap Ibu Sherilla,

“Kami Memiliki Stakeholders tentunya adalah Hotel, UKM, Pemerintah, Tempat-tempat Pariwisata serta Agen Tour. Dari Slogan kami adalah ‘ We Facilitate Your Journey ‘ yang tentunya kita akan coba untuk selalu memfasilitasi semua kebutuhan-kebutuhan klien dalam kegiatan MICE mereka.“

Dari slogan yang dimiliki oleh North Sulawesi Tourism Board ‘We Facilitate Your Journey’ yang mencerminkan bahwa Sulawesi Utara sudah siap untuk melaksanakan kegiatan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition, yang tidak kalah besar dengan kota pengusung MICE di Indonesia seperti kota Jakarta dan Bali, dan menunjukan bahwa North Sulawesi Tourism Board Mampu membantu Sulawesi Utara khususnya Kota Manado meningkatkan pariwisata dan perekonomiannya dengan cara memfasilitasi perjalanan kegiatan-kegiatan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition dengan sebaik-baiknya.

Tentu saja untuk mensejajarkan Kota Manado dengan Kota Jakarta dan Bali membutuhkan usaha dan pelatihan serta edukasi terhadap masyarakat lokal, UKM lokal, Hotel lokal dan Pemerintah lokal untuk terus meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan dan kecakapan meningkatkan efisiensi serta pertumbuhan profitabilitas.

(12)

Serta dengan adanya North Sulawesi Tourism Board dapat membantu kegiatan Inspeksi UKM-UKM dalam meningkatkan Service.

4.5.1.2 Strategi Publisitas North Sulawesi Tourism Board.

Dalam meningkatkan awareness masyarakat terhadap kegiatan MICE (meeting, incentive, conference, exhibition) di Manado tentunya dibutuhkan adanya suatu pemberitaan dan pemberian informasi terhadap masyarakat luas atau yang biasa disebut dengan publisitas.

Hal publisitas pun di dukung dengan adanya fasilitas memadai kegiatan MICE tersebut, itu merupakan salah satu strategi jangka pendek dari kegiatan publisitas North Sulawesi Tourism Board, Mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang sudah dijadwalkan yang akan di selenggarakan di convention tersebut Grand Kawanua International City (GKIC) yang merupakan kawasan yang memiliki convention terbesar di bagian Indonesia Timur, karena kami akan mengawinkan kegiatan tersebut dengan apa yang bisa dilakukan atau apa yang bisa di support oleh GKIC, baik itu dari segi hotelnya dan komplek bisnisnya.

Sedangkan untuk strategi jangka panjang kegiatan publisitas North Sulawesi Tourism Board, tidak hanya akan mempublikasikannya di regional Manado bahkan akan mempublikasikannya di media-media Nasional maupun International.

Dalam meningkatkan awareness masyarakat tentu juga di dasarkan dengan isi dari sebuah pemberitaan bagaimana caranya untuk

(13)

menarik perhatiaan mereka, Ibu Tipuk mengatakan bahwa isi dari publisitasnya adalah sebagai berikut,

“Pertama adalah kami menginformasikan kegiatan, tujuan pelaksanaan, apa yang terjadi di pelaksanaan itu seperti siapa yang terlibat lalu targetnya apa, dengan tujuan sebagai meningkatkan Awareness Masyarakat terhadap kegaiatan MICE di Manado.“

Jika membicarakan tentang publisitas tentu saja akan membicarakan tentang media yang digunakan untuk menyebarluaskan berita tersebut membutuhkan media yang tepat seperti Media Cetak, Media Elektronik dan juga Media Online.

Untuk North Sulawesi Tourism Board menggunakan media seperti Media Online, Media Cetak karena beberapa masyakat khususnya yang berusia 40 tahun ke atas masih menikmati media cetak karena pada umumnya mereka tidak umum dengan media online, sedangkan untuk kaum mudanya dan pembisnis lebih senang menggunakan media online, media telivisi dan radio karena radio itu memiliki komunitas tersendiri. Untuk intensitasnya, yang paling sering digunakan media online, cetak dan radio, begitu ungkap Ibu Tipuk selaku Publicity Director Prominent Public Relations. Ibu Wynda juga menambahkan sebagai berikut

“Biasanya di Manado melalui media cetak atau pun TV lokal. Dan biasanya mereka sudah ada kerjasama tertentu sebelum meliput MICE (pre event-event dan post event).“

Dengan adanya kegiatan publisitas tentunya akan memberikan dampak terhadap masyarakat lokal, masyarakat lokal menjadi lebih tahu

(14)

bahwa di Manado memiliki kegiatan-kegiatan seperti MICE, sehingga mereka bisa berjualan dan berdampak terhadap perekonomian Sulawesi Utara.

Untuk memudahkan serta menguatkan citra pariwisata kota Manado dibutuhkan juga kerjasama dengan media, untuk NSTB kegiatan kerjasama dengan medianya adalah sebagai berikut menurut Ibu Tipuk,

“Iya, Kami ada 2 jenis ada yang berbentuk iklan kegiatan tersebut memang kami pasag iklan di media dan Press Release yang kami berkerjasama untuk beberapa kegiatan dengan In Flight Magazine seperti Majalah Sriwijaya dan terkadang dengan media cetak lokal di Manado.“

Dan berikut caranya masyarakat luas mengetahui bahwa Manado adalah Kota pengusung MICE, NSTB secara luas dan intens itu mengundang media dan diskusi karena publisitas itu harus bagus sehingga orang itu tahun bahwa Kota Manado merupakan kota penting, sehingga menimbulkan rasa kepedulian terhadap masyarakat lokal bahwa kota mereka penting dan tentu pemerintah kota Manado dan pemerintah provinsi Sulawesi Utara kita harapkan banyak melakukan edukasi supaya masyarakat akan menjadi lebih baik lagi karena suatu saat akan ada orang asing yang datang berkunjung sehingga kebersihan dan kesopanan sangat dibutuhkan karena kita menjadi tuan rumah sebuah kegiatan MICE.

Di dalam Event ITB Berlin 2013 Bunaken merupakan salah satu destinasi utama yang di unggulkan, adanya kontribusi dan pengaruh terhadap North Sulawesi Tourism Board berikut pengakuan Ibu Tipuk,

(15)

“Iya, sangat mempengaruhi disini ada komunikasi dua arah, karena di Berlin itukan orang dari seluruh dunia sehingga orang-orang yang di Berlin sudah mengetahuin kurang lebih tentang Manado. Kita beritahu kepada Masyarakat Maado bahwa Manado sudah tercatat sebagai salah satu destinasi utama di dunia dan sudah menjadi target untuk kegiatan MICE.“

4.6 Pembahasan.

Dari pemaparan hasil mengenai Strategi Public Relations North Sulawesi Tourism Board untuk Industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) diatas dapat terlihat bahwa NSTB memiliki sebuah Strategi yang sangat baik dalam membangun kegiatan MICE di Manado.

4.6.1 Strategi Public Relations

Penulis akan memfokuskan pada kegiatan atau aktivitas PR pada bagian Publisitas dan menjaga hubungan baik dengan stakeholders atau public affairs, public diplomacy, community relations, internal relations dan kegiatan relations lainnya.

Strategi Public Relations dilakukan berdasarkan kegiatan dan aktivitas PR yang dilakukan, berikut kegiatan atau aktivitas PR (Hubeis, 2012: 152), yakni :

“Public Affairs/Lobbyist: bekerja mewakili perusahaan untuk menghadapi politisi, perangkat pemerintah yang berperan menentukan kebijakan, dan undang-undang untuk mempertahankan status quo atau mengubahnya.

Community Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan antara organisasi dan masyarakat.

(16)

Internal Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan orang-orang yag berada dan memiliki hubungan di dalam organisasi.

Publicity Diplomacy: memantapkan dan meningkatkan hubungan untuk membuka jalur perdagangan, pariwisata dan kerjasama antar Negara.”

Dari setiap aktivitas seorang Public Relations yang berada di atas dan penulis memfokuskan kepada bagian Publisitas dan menjaga hubungan baik dengan stakeholders atau public affairs, public diplomacy, community relations, internal relations dan kegiatan relations lainnya.

Dari pemaparan hasil diatas dapat terlihat bahwa North Sulawesi Tourism Board telah melakukan Strategi dalam menjaga hubungan baik dan Publisitas dengan baik, sehingga penulis akan melakukan pembahasan yang ada dengan teori-teori yang penulis gunakan.

4.6.1.1 Strategi dalam Menjaga Hubungan Baik.

Dari hasil yang didapatkan oleh penulis dalam penelitian diketahui bahwa North Sulawesi Tourism Board menjaga hubungan baik dengan stakeholdersnya menggunakan cara lobbying dan pelatihan dan edukasi.

4.6.1.1.1 Lobbying.

Lobbying yang bisa disebut juga pendekatan persuasi dalam usaha memperkuat, mempengaruhi, serta mengubah pendapat, sikap, sifat dan tingkah laku seseorang atau khalayak ramai.

(17)

Pariwisata tidak bisa lepas dari elemen-elemennya. Ada empat perspektif pariwisata yang bisa di identifikasi, (Charles, 2008:5) :

“Pertama, Wisatawan, wisatawan itu mencari pengalaman fisik dan spiritual serta kepuasan.

Kedua, Bisnis yang menyediakan pelayanan dan kenyamanan wisatawan, orang-orang bisnis yang melihat pariwisata sebagai kesempatan mencari keuntungan dengan cara memasok kebutuhan dan pelayanan yang dibutuhkan wisatawan.

Ketiga, Pemerintah yang menjadi tempat wisata, politisi melihat pariwisata sebagai faktor kekayaan dalam perekonomian yurisdiksi mereka. perspektif mereka terkait dengan pendapatan warga mereka bisa peroleh dari bisnis ini. politisi juga mempertimbangkan penerimaan devisa dari pariwisata internasional serta penerimaan pajak yang dikumpulkan dari pengeluaran wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung. pemerintah dapat memainkan peran penting dalam kebijakan pariwisata, pengembangan, promosi, dan implementasi. Keempat, Masyarakat lokal biasanya melihat pariwisata sebagai faktor budaya dan ketenagakerjaan. yang penting bagi kelompok ini, misalnya, adalah efek dari interaksi antara sejumlah besar pengunjung internasional dan warga. efek ini dapat bermanfaat atau berbahaya, atau keduanya”.

Dari empat elemen diatas yang merupakan stakeholders kegiatan meeting, incentive, conference, exhibition, North Sulawesi Tourism Board dan hal yang dilakukan oleh NSTB dalam menjaga hubungan baiknya dengan para stakeholders.

Dalam membangun hubungan baik, NSTB membangun sebuah networking atau sebuah jaringan yakni yang berfungsi sebagai sebuah rencana jaringan yang mengidentifikasi hubungan, pasar dan acara yang menarik perhatian program dan masyarakat untuk mendukung dan memperluas pengembangan pariwisata di Sulawesi Utara.

(18)

Dari pembentukan jaringan dapat terlihat bahwa itu merupakan salah satu strategi public relations dalam menciptakan jaringan-jaringan yang dapat mendukung kegiatan MICE di Manado sebagai salah satu kegiatan pariwisata yang baru.

Dan dalam terbentuknya sebuah jaringan yang dibentuk tentu saja dapat membantu dalam membentuk sebuah hubungan baik yang dilakukan.

Untuk kegiatan lobbying yang dilakukan North Sulawesi Tourism Board menggunakan pendekatan face to face interaction atau direct approach dimana dalam hasil diatas jenis komunikasi seperti ini memiliki karakteristik sebagai berikut, Karakteristik komunikasi tersebut dapat dijelaskan pada tabel 2.1.1.2.1 (Wiryanto, 2008:22)

Dalam tabel 2.1.1.2.1 penulis memfokuskan hanya kepada karakteristik antarpribadi karena dalam hasil yang di dapatkan dalam Menjaga Hubungan Baik North Sulawesi Tourism Board menggunakan face to face interaction atau direct approach karena di dalam komunikasi antarpribadi terdapat tingkat interaktif yang tinggi dan juga emosi sosial versus task related content yang mempengaruhi bahwa adanya ketertarikan lawan bicara akan adanya kesamaan dalam konten pembicaraan sehingga dapat menstimulus terciptanya feedback dan memperluas jaringan komunikasi North Sulawesi Tourism Board.

(19)

4.6.1.1.2 Pelatihan dan Edukasi

Pelatihan dan edukasi adalah sesuatu yang merupakan unsur penting dari sebuah kegiatan MICE, dengan adanya pelatihan dan edukasi akan tercipta kepuasan dalam kenyamanan dan juga mendatangkan banyak wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara.

Pelatihan yang diberikan dimulai dengan mengidentifikasi adanya kesenjangan antara kebutuhan dan harapan, menurut (Noor, 2007;74) mengatakan kesenjangan ini di dapat dari :

“Penilaian terhadap staf dan sukarelawan (keterampilan dasar apa yang dibutuhkan oleh staf dan sukarelawan).

Analisa job requirement (keterampilan apa yang dibutuhkan dalam job description).

Survey pada staf dan sukarelawan (keterampilan dasar apa yang perlu dibutuhkan). Setiap pelatihan yang akan diselenggarakan harus efektif dan terstruktur.“

Dari teori di atas dapat di aplikasikan baik kepada stakeholders hotel, UKM lokal dan biro perjalanan wisata, apabila dari teori di atas di korelasikan fakta yang ada, sehingga menciptakan pelatihan dan edukasi yang efektif.

Penilaian terhadap staf dan sukarelawan, perlu adanya penilaian sehingga tercipta peningkatan dan perbaikan pelayanan yang dibutuhkan sehingga dapat mencapai standarisasi kegiatan MICE yang sudah di adaptasikan di Negara dan kota MICE yang sudah berkembang.

Analisa job requirement, dengan menganalisis job requirement sehingga menciptakan program pelatihan dan edukasi yang efektif untuk setiap stakeholders.

(20)

Survey pada staf dan sukarelawan, tentu saja kita perlu melakukan analisa dengan terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan para stakeholders sehingga tercipta gambaran akan bagaimana hasil yang ingin diciptakan dari pelatihan dan edukasi tersebut.

4.6.1.2 Strategi Publisitas North Sulawesi Tourism Board.

Dalam kegiatan Publisitas terdiri dari tujuh unsur yang harus dilengkapi yakni terdiri dari, (Suhandang, 2012:27)

1. Sumber, yaitu segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Baik itu berupa data, fakta, maupun peristiwa yang terjadi. 2. Komunikator, yaitu orang atau orang-orang yang

menyampaikan pernyataan atau pendapat, gagasan, dan buah pikirnya.

3. Pesan atau pernyataan, yaitu pendapat atau pesan komunikator terhadap sumber yang dilihat, didengar, atau dialaminya. Dengan kata lain, pesan dimaksud merupakan hasil produksi atau pengolahan terhadap sumber yang dilakukan oleh otak komunikator.

4. Media, yaitu saran yang dipergunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan pesan tadi.

5. Tujuan, yaitu sasaran yang hendak dicapai oleh oleh komunikator. Tujuan merupakan cita-cita atau keinginan komunikator dalam hal menyampaikan pesan atau pendapatnya itu.

6. Komunikan, yaitu orang, banyak orang, atau lembaga yang menerima pernyataan atau pesan yang disampaikan komunikator tadi.

7. Efek atau akibat yang timbul pada diri komunikan atas tujuan komunikasi yang dilancarkan komunikator itu. ”

Dari teori di atas penulis mencoba untuk memeriksa kegiatan publisitas North Sulawesi Tourism Board sesuai dengan tujuh unsur yang harus dimiliki oleh suatu publisitas.

(21)

1. Sumber, baik berupa data, fakta dan peristiwa yang terjadi dari alam semesta, fakta dalam publisitas kegiatan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition di Manado adalah kesiapan Sulawesi Utara khususnya di kota Manado dalam menyelenggarakan MICE dan juga keindahan bahari kota Manado yang sangat Indah merupakan daya tarik Sulawesi Utara dan juga adanya kegiatan-kegiatan MICE yag dilakukan di Manado serta dari fakta dan data yang ada pihak North Sulawesi Tourism Board mengolah sebagai sebuah informasi yang memiliki nilai tersendiri untuk masyarakat.

2. Komunikator, sebagai yang menyampaikan penyataan, pendapat, gagasan dan pikirannya dalam suatu isu atau berita. Dalam publisitas yang menjadi komunikator adalah wartawan dan reporter media dimana dalam publisitas seorang publisis yang memberikan dan menyampaikan berita kepada media dan masyakat luas sedangkan publisitas adalah sebuah keinginan wartawan dan reporter untuk menuliskan berita dan mempublikasikannya tanpa ada paksaan dari pihak publisis. Sehingga yang menjadi komunikator dalam hal ini adalah wartawan dan reporter media.

3. Pesan atau pernyataan, dari seorang wartawan atau reporter yang mendapat informasi dan pengalaman tersendiri akan fasilitas kegiatan MICE yang dimiliki Kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara, mereka akan kembali menceritakan kepada masyarakat apa yang mereka dapatkan dari informasi dan pengalaman yang mereka rasakan.

(22)

4. Media, adalah sebagai suatu bentuk penyaluran informasi dan pengalaman yang dirasakan oleh komunikator yakni wartawan dan reporter media. Tentu saja dalam penelitian ini media yang kebanyakan digunakan oleh North Sulawesi Tourism Board adalah media Online, Cetak dan Radio.

5. Tujuan, tujuan seorang wartawan dan repoter dalam penelitian ini adalah untuk menginformasikan bahwa Manado sudah siap untuk menjadi salah satu kota yang mengusung kota MICE dan North Sulawesi Tourism Board siap untuk membantu kegiatan tersebut dan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan dan tidak hanya itu saja tentu saja tidak kalah indah kota Manado dengan kota pengusung MICE lainnya.

6. Komunikan, dalam penelitian ini yaitu orang mendapatkan infomasi adalah masyarakat Indonesia dan luar negeri serta lembaga-lembaga, instansi-instansi serta perusahaan-perusahaan yang dapat menjadikan informasi ini sebagai referensi pertimbangan dalam memilih tempat dalam melaksanakan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition).

7. Efek yang akan timbul dari kegiatan mengenai kegiatan Publisitas di atas akan menimbulkan sebuah rasa keinginan untuk mengetahui Manado lebih dalam lagi baik dalam segi budaya, kegiatan & pendukung MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition), keindahan Manado dan provinsi Sulawesi Utara yang tentu saja dapat meningkatkan kehadiran wisatawan ke Manado dan Sulawesi Utara

(23)

dana juga akan memberikan efek terhadap meningkatnya perekonomian Kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara.

Dan dalam kegiatan ITB (Internationale Tourismus Borse) di Berlin 2013 yang telah dilakukan menjadikan salah satu situs menyelam yang terkenal di Indonesia yang terletak di Manado, Sulawesi Utara yakni Bunaken sebagai salah satu tujuan utama yang di angkat dalam tema Booth Indonesia di ITB Berlin 2013.

Menjadikan Bunaken sebagai salah satu situs pariwisata yang di unggulkan dalam ITB Berlin menciptakan sebuah persepsi baru tentang Sulawesi Utara yang menciptakan keingintahuan masyarakat luas akan adanya keindahan Sulawesi Utara yang tidak kalah indah dengan situs pariwisata lain yang ada di Indonesia.

Tetapi dalam penelitian ini penulis tidak menemukan adanya Fakta mengenai kegiatan publisitas yang secara langsung disusun dan direncanakan oleh North Sulawesi Tourism Board melalui kegiatan-kegiatan Event MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition).

Penulis hanya menemukan ulasan mengenai sedikit ulasan dan wawancara dengan Direktur Eksekutif mengenai profile North Sulawesi Tourism Board yang dimuat di salah satu koran lokal di Manado dan salah satu bukti kerjasama pemuatan informasi salah satu event MICE yang di adakan di Manado dengan salah satu majalah in flight maskapai penerbangan.

Gambar

Gambar 4.2 ; Logo North Sulawesi Tourism Board  (Sumber ; Data Base Internal North Sulawesi Tourism Board)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis ragam kadar lemak kue pia menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan margarin dengan minyak babi berpengaruh tidak nyata (P<0,01) terhadap kadar

 Kami menyediakan Wisata Tour di Bali dengan proffesional Guide yang akan memberikan Anda informasi mengenai Bali, sehingga Anda merasa nyaman berlibur di Bali.... Foto &

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas

Artikel ini merupakan bagian dari Penelitian Tindakan Kelas. Penulisan artikel ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan guru dalam mengenalkan kosakata bahasa Inggris

(2) Kelompok substansi mutasi instansi vertikal dan provinsi mempunyai tugas menyiapkan bahan pemeriksaan dan pengujian persyaratan pemberian persetujuan kenaikan pangkat

PAGnet mempertemukan petugas kesehatan masyarakat di pintu masuk dengan mitra untuk mengkoordinasikan kegiatan kesehatan masyarakat di pelabuhan, bandara dan lintas darat

Berdasarkan hasil dari keseluruhan subjek penelitian sebagian besar subjek yang orang tuanya bercerai tiga dari empat subjek mampu menerima kenyataan yang

Indikator tersebut meliputi deskripsi penilaian: (a) jika slogan yang ditulis menggunakan kata-kata yang sangat menarik makna kata dalam slogan memiliki nilai