• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perubahan lingkungan bisnis termasuk. pengelolaan lembaga pendidikan yang sangat pesat disertai dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perubahan lingkungan bisnis termasuk. pengelolaan lembaga pendidikan yang sangat pesat disertai dengan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Searah dengan perubahan lingkungan bisnis termasuk pengelolaan lembaga pendidikan yang sangat pesat disertai dengan tekanan-tekanan persaingan yang semakin ketat dewasa ini, dituntut profesionalisme para pemimpin untuk memberdayakan sumber daya yang ada seoptimal mungkin guna mempertahankan eksistensi organisasi yang dipimpinya baik saat ini apalagi di masa yang akan datang.

Peran pemimpin suatu organisasi sangat dominan dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi, dan kemampuan memimpin suatu organisasi ditentukan oleh kemampuan pemimpin dalam mengelola pola pikir yang berfungsi sebagai simbol dari kesatuan moral yang dipimpinnya, dimana pemimpin mengekspresikan etika kerja dan nilai-nilai yang ada dalam organisasi.

Disamping itu, bahwa peran pemimpin dalam menyampaikan misi, cara mengkomunikasikan dan melakukan persuasi dengan bahasa serta kalimat yang mudah difahami oleh para karyawan yang dipimpinnya, akan menimbulkan kesan mendalam bagi bawahan terhadap organisasi. Penyampaian misi oleh pemimpin melalui tindakan-tindakan yang dilakukannya akan sangat berpengaruh terhadap kinerja para karyawan yang dipimpinnya karena mengerti dan menjiwai apa yang akan

1

MILIK PERPUSTAI\AAN Sekolah Tmggi Dmu Ekonomi Indonesia

(2)

dilakukannya untuk mencapai tujuan organisasi sebagamana ditetapkan. Kondisi seperti ini akan menimbulkan motivasi dan semangat (menimbulkan inspirasi) untuk bekerja secara optimal karena karyawan yang dipimpinnya mengerti apa yang dikehendaki oleh pemimpinnya dan apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut. Kenyataan yang sering kali terjadi di berbagai organisasi seperti halnya dalam pengelolaan dunia pendidikan yang ada di Indonesia adalah bahwa penyampaian misi dan visi kepada karyawan yang dipimpinnya masih diangap sebagai hal yang kurang penting karena kebanyakan pemimpin menganggap bahwa motivasi bawahan dalam bekerja hanya ditentukan oleh besamya kompensasi yang diberikan, kondisi lingkungan kerja yang representatif serta adanya perlindungan dan keamanan bekerja para karyawan.

Ackoff dalam Tjiptono dan Syakhoza (1999 : 43) mengatakan bahwa kepemimpinan mencakup upaya untuk memadu mendorong (encouraging), dan memfasilitasi orang lain dalam rangka pencapaian tujuan dengan menggunakan cara-cara tertentu, dimana tujuan dan cara tersebut ditentukan atau disepakati oleh orang-orang tersebut. Setiap kelompok tak terkecuali para tenaga edukatif serta perangkat pelaksana administasi dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar membutuhkan pemimpin yang berfungsi untuk menentukan tujuan, mengalokasikan sumber daya yang langka, memfokuskan perhatian pada tujuan-tujuan organisasi, mengkoordinasikan perubahan, membina komunikasi antar pribadi dan keryawanya, serta menetapkan arah yang tepat apabila terjadi kemunduran atau kegagalan organisasi.

(3)

Kepemimpnan telah menjadi satu topik utama diantara para penulis di bidang manajemen pengembangan sumber daya manusia selama tigapuluh tahun terakhir ini (Takata, 1998 : 24 ). Hal ini tentu saja dapat dipahami karena bidang kepemimpinan menempati posisis sentral dalam manajemen; kepemimpinan merupakan sumber proses, aktivitas, pengaruh dan perubahan kelompok (Sosik, 1997 : 28). Disamping itu, untuk dapat maju dan bertahan bagi suatu organisasi memerlukan pemimpin yang cakap dan berpengalaman. Salah satu fungsi manajemen yang diperlukan adalah kepemimpinan (Leadership).

Berkaitan dengan pengelolaan dunia pendidikan, studi lapangan membuktikan bahwa saat ini dunia pendidikan sedang mengalami beberapa permasalahan dan tantangan yang perlu mendapat perhatian serius dari para pemimpinan dan anggota civitas akademika maupun para stakeholder dan pengguna produk lembaga pendidikan.

Permasalahan yang sedang dihadapi oleh lembaga pendidikan, antara lain meliputi aspek-aspek : Pengelolaan, relevansi, pemerataan, efisiensi, daya serap, rendahnya anggaran, dan mutu pendidikan, termasuk kinerja para pendidik dan perangkat pelaksana administratif dalam proses belajar mengajar.

Hal senada juga telah di ulas dalam Asiaweek (1997 : 15), The Times dan ShangHai Jiatong (1999: 23), mengutarakan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam mengelola lembaga pendidikan yaitu; (1) Belum ada satupun Lembaga Pendidikan di Indonesia yang

(4)

masuk dalam 200 lembaga pendidikan terbesar di dunia, dan belum masuk di dalam 60 lembaga pendidikan terbesar di Asia, (2) Angka pengangguran lulusan Perguruan Tinggi masih cukup tinggi, (3) Tenaga Asing meningkat, sementara tenaga kerja Indonesia yang dikirim ke luar negeri, berasal dari tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah dan bersifat non profesional, (4) Mulai banyak anggota masyarakat Indonesia yang senang menyekolahkan anaknya di luar negeri, (5) Alokasi anggaran pendidikan yang rendah, (6) Dikotomi pandangan mutu dan pemerataan.

Apabila hal di atas dibiarkan dan atau diabaikan terus-menerus, maka sudah barang tentu perkembangan dunia pendidikan di Indonesia akan menjadi semakin tidak nampak bagi mata dunia. Dengan demikian daya tarik bagi pihak luar untuk menyekolahkan dan atau menguliahkan anggota keluarga di Indonesia menjadi semakin rendah. Demikian juga dalam hal pengakuan terhadap mutu lulusan pendidikan di Indonesia, pastilah makin lama akan semakin berkurang, sehingga pengguna lulusan dari dunia pendidikan atau lembaga pendidikan kita akan makin kecil.

Sedangkan beberapa tantangan yang saat ini dihadapi oleh lembaga pendidikan di Indonesia, adalah: (a) Pengaruh intervensi global, (b) Permasalahan makro nasional, meliputi: Krisis ekonomi, politik, moral, dan budaya, (c) Ciri bangsa heterogen dalam aspek : Sosial ekonomi, bahasa, etnik, tingkat pendidikan, agama, dan kondisi geografis, (d) Jumlah penduduk yang besar (>220 juta), (e) Globalisasi, keterbukaan, demokrasi/ kebebasan, rasionalisasi berfikir, dan budaya persaingan.

(5)

Sejumlah tantangan di atas, apabila dibiarkan, juga akan mempersempit ruang gerak lulusan kita, dan lulusan lembaga pendidikan kita akan semakin sulit di dalam mendapatkan peluang kerja maupun peluang berprestasi, karena sebelum melakukan unjuk kebisaan, sudah disisihkan terlebih dahulu, dan tidak diberi kesempatan untuk mencoba berkompetisi.

Berkenaan dengan permasalahan dan tantangan tersebut di atas, maka lembaga pendidikan di Indonesia, dari yang paling dasar, menengah sampai yang paling tinggi (Dikdasmen dan Dikti), harus melakukan serangkaian langkah untuk menanggulangi dan mengantisipasi permasalahan maupun tantangan tersebut di atas.

Salah satu upaya yang dapat dan perlu dilakukan adalah peningkatan kualitas kinerja sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan/administrasi, dan baik pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen), maupun sampai pendidikan tinggi (Dikti).

Untuk meningkatkan kualitas kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan ini perlulah kiranya ditelusuri mengenai beberapa faktor yang diperkirakan berhubungan dengan kualitas kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada umumnya dan kualitas kinerja guru pada khususnya.

(6)

Mengingat proses pembelajaran itu merupakan suatu sistem, maka tidaklah cukup apabila kualitas proses pembelajaran itu hanya dilimpahkan kepada para tenaga edukatif (guru saja), akan tetapi perlu juga memikirkan bagaimana kualitas dari para pemimpinnya. Untuk itu maka perlulah kiranya melihat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan utamanya para tenaga edukatif (guru) dan para pelaksana adminisrasi dalam dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti diutarakan sebelumnya maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1 . Apakah gaya kepemimpinan yang terdiri dari Birokratis, Permisif, Laissez Faire, Partisipatif dan Otokratis berpengaruh secara silmultan terhadap kinerja karyawan Sekolah Menengah Atas Kristen Pimgadi Surabaya?

2. Apakah gaya kepemimpinan yang terdiri dari Birokratis, Permisif, Laissez Faire, Partisipatif dan Otokratis berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan Sekolah Menengah Atas Kristen Pimgadi Surabaya?

3. Apakah Gaya kepemimpinan Partisipatif berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan Sekolah Menengah Atas Kristen Pimgadi Surabaya?

(7)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan yang terdiri dari; Birokratis, Permisif, Laissez Faire, Partisipatif dan Otokratis berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan Sekolah Menengah Atas Kristen Pimgadi Surabaya.

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan yang terdiri dari; Birokratis, Permisif, Laissez Faire, Partisipatif dan Otokratis secara parsial terhadap kine~a karawan Sekolah Menengah Atas Kristen Pimgadi Surabaya.

c. Untuk mengetahui apakah Gaya kepemimpinan Partisipatif berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan Sekolah Menengah Atas Kristen Pimgadi Surabaya.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi aplikasi

Sebagai Aplikasi disiplin ilmu yang dipelajari antara gaya kepemimpinan dengan kinerja yang dapat dilihat dari praktek yang sesungguhnya di Sekolah Menengah Atas Kristen Pimgadi Surab~ya.

b. Manfaat bagi ilmu pengetahuan

Sebagai bahan kajian untuk pengembangan dari obyek penelitian di lingkungan Sekolah Menengah Atas Kristen Pimgadi Surabaya.

(8)

D. Ruang Lingkup

Pelaksanaan penelitian dibatasi pada sekolah Menengah Atas Kristen Pirngadi Surabaya. Peneliti dalam melakukan penelitian hanya menitikberatkan pada gaya kepemimpinan serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan Sekolah Menengah Atas Kristen Pirngadi di Kota Surabaya.

Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara memimpin untuk mempengaruhi bawahannya, yang menjadi obyek sasaran dalam hal ini adalah para karyawan, Sekolah Menengah Atas Kristen Pirngadi Surabaya.

Kinerja karyawan merupakan hasil - hasil perilaku kelompok daripada perilaku individu. Yang menjadi sasaran obyek penelitian adalah karyawan di Sekolah Menengah Atas Kristen Pirngadi Surabaya dalam hal ini karyawan yang dimaksud adalah guru.

Referensi

Dokumen terkait

Mesin perontok padi dikenal juga dengan Power Thresher adalah jenis mesin perontok  uga dengan Power Thresher adalah jenis mesin perontok  yang telah terbukti.. yang telah

Pengertian dari sewa dibayar dimuka menurut SAK ETAP yaitu pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa

Hasil perhitungan yang telah dilakukan diketahui sisa makanan yang tinggi (≥25%) menghasilkan rata-rata biaya sisa terbesar Rp 9.530,00 apabila hasil ini diakumulasikan

Seringkali tujuan dari intervalometer pada timelapse fotografi adalah untuk mengurangi sumber daya yang dibutuhkan baik untuk mengambil gambar ataupun post process

nomor 16 Tahun 2009 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, “Pembukuan adalah suatu

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan terkait Bidang Cipta Karya di Kabupaten Badung, meliputi : Sasaran Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pelaku pembanguann lainnya

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di lapangan, pustakawan sebagai suatu profesi harus memiliki kecerdasan emosional, pustakawan yang cerdas secara emosional

Proses pengembangan instrumen penelitian terdiri dari dua bagian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas yang digunakan untuk menguji tiap item pernyataan yang terdapat