• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal MIKROSKOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal MIKROSKOP"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MIKROSKOP Nurfitria Anugrasari

Program Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Jakarta. Jl. Tanah Merdeka, Kp. Rambutan, Ps. Rebo,

Jakarta Timur. Tel :62-8400341, Fax :62-8411531

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk agar semua mahasiswa dapat mengenal mikroskop dari segi praktis dan teoritis serta mengetahui pengaruh jarak antara lensa okuler dan lensa objektif.

I. PENDAHULUAN II. Latar Belakang

III. Pancaindera manusia memiliki kemampuan yang terbatas, banyak masalah mengenai benda-benda yang sangat kesil yang ingin dipecahkannya hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat khusus, salah satunya adalah Mikroskop.

IV. Mikrosop adalah instrumen yang dapat

memperbesar santir(bayangan) benda-benda kecil dengan mengunakan kanta(lensa) atau sistem kanta(lensa). Mikroskop ditemukan oleh Antonie Van Leumnhoek pada tahun 1960-an.

V. Macam-macam Mikroskop VI. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan

mikroskop elektron.

VII. Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata micron = kecil dan scopos = tujuan, yang maksudnya adalah alat yang digunakan untuk melihat objek yang sangat kecil untuk dilihat oleh mata

(2)

telanjang. Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali adalah 2 ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah-anak) pada tahun 1590. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609, dan mikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optic memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer. Hal inilah yang menyebabkan penulis ingin mengetahui atau mengenal mikroskop dari segi

praktik dan teoritis dan mengetahui pengaruh jarak antara lensa okuler dan lensa objektif.

VIII.

IX. TEORI

X. Sebuah

mikroskop terdiri atas susunan dua lensa cembung. Lensa cembung yang dekat dengan benda disebut lensa objektif. Lensa cembung yang dekat dengan mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.

XI. Benda yang diamati diletakkan di depan lensa objektif diantara fob dan 2fob (fob < 2fob). Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang bersifat nyata, terbalik, diperbesar. I1 ini dipandang sebagai benda oleh lensa okuler. Supaya l2 diperbesar, maka l1 harus terletak di depan lensa okuler diantara titik optik O dan jarak fokus okuler (fok).

XII. Benda yang diamati diletakkan pada jarak lebih jauh sedikit dari titik api lensa objektif. Bila mata pengamat tidak berakomodasi maka letak benda ini harus sedemikian,

(3)

sehingga bayangan yang

dibentuk oleh lensa objektif jatuh tepat di titik api pertama dari lensa okuler.

XIII. XIV. XV. XVI. XVII. XVIII. XIX. XX. Mikroskop

digunakan oleh mata berakomodasi maksimum, berarti bayangan dari lensa okuler harus terletak di depan lensa okuler sejauh titik dekat pengamat. Jadi: S’ok= -Sn.

XXI. Jika mikroskop digunakan oleh mata tidak berakomodasi (dengan titik jauh berada di tak hingga), maka bayangan dari lensa okuler harus terletak di depan lensa okuler sejauh titik pengamat, yaitu tak hingga. Ini akan memberikan jarak benda okuler sama dengan jarak fokus okuler, Jadi :

XXII. S’ok =

-memberikan Sok = fok

XXIII. Perbesaran

Mikroskop

XXIV. Karena mikroskop

tersusun atas dua lensa, maka perbesaran total tentu sama dengan hasil kali dari kedua perbesaran itu. Untuk lensa objektif, perbesaran yang dialami benda adalah perbesaran linier, sehingga perbesaran objektif adalah Mob, sama dengan rumus perbesaran linier lensa tipis.

XXV. Mob = h' obh ob =

S ' ob Sob

XXVI. Keterangan :

XXVII. h’ob = tinggi bayangan benda objektif

XXVIII. hob = tinggi benda objektif

(4)

XXIX. s’ob = jarak bayangan benda objektif

XXX. sob = jarak benda objektif

XXXI.

XXXII. Perbesaran Lensa Okuler

a. Pada mata berakomodasi

maksimum Mok = Sn fok +1 b. Pada mata tidak

berakomodasi Mok = Sn fok XXXIII. Perbesaran

total mikroskop (M) adalah hasil kali antara perbesaran objektif dengan okuler : M = Mob × Mok

XXXIV. Atau dengan persamaan lensa objektif

1 f = 1 s + 1 s ' sehingga persamaan perbesaran adalah : M = S'ff₁ × 25 f₂ XXXV.

XXXVI. Daya Pisah dan

Aperture Numerik

XXXVII. Daya pisah

menurut Raileigh, “karena adanya difraksi oleh lubang (aperture), bayangan dari suatu titik benda suatu lensa tidak berupa titik, melainkan berupa bundaran cahaya yang dikelilingi cincin gelap dan terang dan dinamakan pola difraksi. Dua titik cahaya yang sangat berdekatan bayangannyaberupa dua

bundaran yang

berpotongan. Dua bundaran ini dianggap terpisah, jika jarak minimalnya sama dengan jari-jari Z =

0,61 λnsin u

XXXVIII. Keterangan :

XXXIX. Z = jarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh sebuah lensa

XL. �₀ = panjang gelombang cahaya yang dipakai untuk ruang hampa XLI. n = indeks bias

dimana benda berada XLII. u = 1/

2 sudut puncak kerucut cahaya yang masuk lensa objektif

(5)

XLIII. n sin u dinamakan aperture numerik XLIV. XLV. XLVI. XLVII.

XLVIII. Suatu alat optik dikatakan mempunyai daya pisah yang besar, bila jarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh alat yang sangat pendek, atau daya pisah makin besar bila Z makin kecil, berarti bila An makin besar. Jika An makin besar tidak hanya menambah daya pisah tetapi juga menambah cahaya yang masuk. Perbesaran total ini di hitung secara langsung menurut persamaan : M =

tgU '

tgU = tgU’ × 25

y

XLIX. Dimana y adalah panjang benda, jika bendanya adalah rambut, y dapat diperoleh dengan mengukur diameter rambut, sedangkan y’ dapat diukur dengan menggunakan dua mata, yang satu melihat

rambut melalui mikroskop dan yang lain melihat garis skala mistar yang ada di luar mikroskop. Dengan demikian diameter rambut yang terlihat melalui mikroskop dapat diukur dengan penggaris. Jika a adalah jarak rambut sampai

mata, tgU’ = y 'a dapat diketahui. Dengan U adalahsudut pandang tanpa mikroskop, dan U’ adalah sudut pandang dengan mikroskop.

L.

LI. KERANGKA BERPIKIR

LII. Karena pancaindera manusia memiliki kemampuan yang terbatas, banyak masalah mengenai benda-benda yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat hanya dengan mata telanjang yang ingin dipecahkannya hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat, salah satunya adalah Mikroskop. Mikroskop tersusun dari dua lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler. LIII.

(6)

LV. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dijelaskan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: Adanya pengaruh jarak fokus lensa okuler ¿ dari pada jarak fokus lensa objektif. Mikroskop terdiri dari bagian-bagian yang saling mendukung satu dengan lainya. Benda-benda yang diamati pada mikroskop mengalami 2x perbesaran yaitu pada lensa objektif dan okuler. Benda-benda yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, dapat dilihat dengan jelas mengunakan mikroskop.

LVI.

LVII. METODOLOGI PENELITIAN LVIII. Penelitian tentang

mikroskop ini dilakukan di laboratorium fisika dasar, Program Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Jakarta. Jl. Tanah Merdeka, Kp. Rambutan, Ps. Rebo, Jakarta Timur. Objek penelitianya adalah benda yang dalam praktikum ini adalah sehelai rambut yang diamati dengan mikroskop, bukan hanya

mengamati objek penulis juga menghitung jarak fokus lensa objektif dan juga fokus lensa okuler. Metode yang digunakannya adalah metode eksperimen dan perhitungan secara kuantitatif.. Sumber data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:  Perbesaran 5 x a. Sok± ∆ Sok=(7,5355 ±0,01060 )cm LIX. M=8,8340 cm b. Sok± ∆ Sok=(7,50500 ±0,01065 )cm LX. M=8,780 cm c. Sok± ∆ Sok=(7,262000 ±0,010555 )cm LXI. M =8,354 cm  Perbesaran 10 x a. Sok± ∆ Sok=(3,86700 ±0,01722) cm LXII. M=4,14201 cm

(7)

b. Sok± ∆ Sok=(3,87300 ±0,01724 ) cm LXIII. M=4,16019 cm c. Sok± ∆ Sok=(3,89500 ±0,01731) cm LXIV. M=4,22685 cm  Perbesaran 15 x a. Sok± ∆ Sok=(2,83700 ±0,02238 )cm LXV. M=1,348 cm b. Sok± ∆ Sok=(2,85100 ±0,02246 ) cm LXVI. M=1,404 cm c. Sok± ∆ Sok=(2,8570 ±0,0225 )cm LXVII. M=1,428 cm LXVIII. HASIL PENELTIAN

LXIX. Dari percobaan tersebut mendapatkan data hasil percobaan, sebagai berikut : Besar nilai jarak bayangan benda terhadap lensa okuler dan perbesaranya adalah

 Perbesaran 5 x a. Sok± ∆ Sok=(7,5355 ±0,01060 )cm LXX. M=8,8340 cm b. Sok± ∆ Sok=(7,50500 ±0,01065 )cm LXXI. M=8,780 cm c. Sok± ∆ Sok=(7,262000 ±0,010555 )cm LXXII. M=8,354 cm  Perbesaran 10 x a. Sok± ∆ Sok=(3,86700 ±0,01722) cm LXXIII. M=4,14201 cm b. Sok± ∆ Sok=(3,87300 ±0,01724 ) cm LXXIV. M=4,16019 cm c. Sok± ∆ Sok=(3,89500 ±0,01731) cm LXXV. M=4,22685 cm  Perbesaran 15 x

(8)

a. Sok± ∆ Sok=(2,83700 ±0,02238 )cm LXXVI. M=1,348 cm b. Sok± ∆ Sok=(2,85100 ±0,02246 ) cm LXXVII. M=1,404 cm c. Sok± ∆ Sok=(2,8570 ±0,0225 )cm LXXVIII. M=1,428 cm d. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI LXXIX.VII.I Kesimpulan

LXXX. Mikroskop adalah alat optik yang dipergunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil. Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua lensa cembung. Lensa cembung yang dekat dengan benda disebut lensa objektif. Lensa cembung yang dekat dengan mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif

LXXXI. Berdasarkan

pengamatan yang telah

dilakukan selama praktikum. Pengaruh dan jarak antara lensa okuler dengan lensa objektif adalah dengan nilai Fob nya yang tetap. Jadi, semakin kecil Fok nya, maka semakin kecil juga perbesaran mikroskop totalnya. Dan apabila semakin besar Fok nya maka semakin besarpula perbesaran mikroskop totalnya. Jadi yang berpengaruh adalah jarak Fok nya yang dapat berpengaruh pada bayangan rambut yang diamati.

LXXXII. VII.II Implikasi

LXXXIII. Penerapan ilmu fisika tentang lensa menghasilkan produk teknologi, seperti mikroskop. Mikroskop digunakan untuk melihat objek yang sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat hanya dengan menggunakan alat khusus yaitu mikroskop. LXXXIV.

e. DAFTAR PUSTAKA

LXXXV.Wilardjo, Liek. 2003. Kamus Fisika. Jakarta : Balai Pustaka LXXXVI.Sears & Zemansky. 1969. Fisika

Untuk Universitas. Binacipta. Bandung.

LXXXVII.Halliday dan Resnick.1991. Fisika Jilid I, Terjemahan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

(9)

LXXXVIII.Giancolli, Douglas c. 2001. Fisika. Edisi kelima. Jakarta:Penerbit Erlangga LXXXIX. XC. XCI. XCII. XCIII. XCIV. XCV. XCVI. XCVII. XCVIII.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang diteliti terbatas pada pengembangan kemampuan membaca awal yang meliputi kemampuan anak dalam membaca beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan atau benda yang

Penggunaan Media Benda Konkret (Model Manusia) 114 -122 Untuk Meningkatkan Kemampuan Menggambar. Bentuk Manusia Mata Pelajaran SBK Siswa

Perbandingan mengenai akuisisi perseroan terbatas dibidang penyiaran dilihat dari Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan

Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu

Kompetensi umum Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki wawasan yang luas mengenai segala sisi kehidupan manusia yang dilihat dari sudut pandang

Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa obyektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda).. Baik

dengan benda terkontaminasi, penularan antar manusia Droplet, kontak dengan benda terkontaminasi, penularan antar manusia terbatas Droplet, kontak dengan benda terkontaminasi,

OPTIKA MATA Ketika mata relaks tidak berakomodasi, lensa mata pipih sehingga jarak fokusnya paling besar, dan benda yang sangat jauh difokuskan di retina.. Agar benda pada jarak