• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam menganalis masalah-masalah yang terdapat dalam skripsi ini maka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam menganalis masalah-masalah yang terdapat dalam skripsi ini maka"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

8

LANDASAN TEORI

2.1Teori Umum

Dalam menganalis masalah-masalah yang terdapat dalam skripsi ini maka diperlukan adanya gambaran objektif terhadap masalah pokok tersebut. Untuk itu, dibutuhkan adanya suatu landasan teoritis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan media pertelevisian, khususnya Pengaruh tayangan Indonesia Lawyers Club terhadap minat berpolitik bapak-bapak RT 03/14 Kota Baru Bekasi. Teori-teori yang bersangkutan diambil dari buku-buku seperti buku komunikasi, dan komunikasi massa.

2.1.1 Teori Komunikasi

Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum, kata depan yang artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communion, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan communion, yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk melakukan communion diperlukan usaha dan kerja. Kata communion dibuat kata kerja communicate yang berarti membagi sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorag, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Jadi komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan (Hardjana, 2003).

Para ahli mendefinisikan arti komunikasi menurut persepsinya masing-masing. Adapun definisi dari para ahli, sebagai berikut:

(2)

1. Shannon dan Weaver mengungkapkan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya sengaja atau tidak sengaja.

2. Raymond S. Ross mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud oleh komunikator.

3. Benard Berelson dan Gary A. Steiner mengatakan bahwa komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.

4. Everett M. Rogers & D. Lawrence Kincaid mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.

5. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.

(3)

2.1.2 Teori Komunikasi Massa

Komunikasi massa bisa diartikan juga berinteraksi dengan khalayak banyak dan biasanya tidak menghasilkan feed back (umpan balik) yang langsung. Komunikasi massa tidak melibatkan satu atau dua orang saja namun lebih kepada kemampuan seseorang untuk mampu berbicara dengan ribuan bahkan jutaan manusia sekaligus. Namun kata “massa” disini juga harus kita bedakan antara massa dalam arti umum dengan “massa” dalam kata komunikasi massa. Ketika kita membicarakan tentang massa dalam arti umum makan yang dimaksud adalah sekelompok individu yang berkumpul bersama dalam satu tempat yang sama. Sedangkan massa dalam komunikasi massa adalah para penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain massa dalam hal ini lebih menunjuk pada penonton, pemirsa, pembaca, dll.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan Vivian (2008), menyatakan bahwa komunikasi massa adalah proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirimkan pesan kerpada audien yang luas untuk tujuan memberi informasi, menghibur dan mendidik. Medium massa yang yang dimaksud adalah televisi atau koran. Lebih lanjut Vivian menyatakan bahwa, sama dengan komunikasi jenis lainnya, seperti komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok, yang tetap mengharuskan adanya pengirim pesan, pesan itu sendiri maupun mereka yang menerima pesan. Namun, berbeda dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi massa digunakan media massa untuk menyampaikan pesan dan adanya jumlah penerima pesan yang banyak dan beragam.

Definisi komunikasi massa yang paling mendasar dibuat oleh Bittner : “Mass communication is messages communicated through a mass mediom to a large

(4)

number of people.” atau bisa juga diartikan bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Rakhmat, 2011)

Sedangkan menurut ahli komunikasi lain yaitu Gerbner, ia mendefinisikan bahwa komunikasi massa adalah “Mass communication is the technologically and institutuinally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies.” Dan jika kita terjemahkan maka komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Rakhmat, 2011).

Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) juga menyebutkan bahwa “mass communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers” yaitu komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan-pesan yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. (Nurudin, 2013)

Josep A. Devito mengungkapkan bahwa “First, mass communication is communication addressed to masses, to an ectremely large science. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watch television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms : television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes”

Yang berarti bahwa, “Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalauak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk

(5)

didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita) (Nurudin, 2013).

Dari empat definisi dari para ahli di atas kita sudah mampu menarik kesimpulan bahwa setiap teori memiliki sudut pandang yang berbeda namun memiliki benang merah yang sama dalam menjelaskan tentang komunikasi massa.

2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa

Setelah mengetahui definisi komunikasi massa, walaupun para ahli mengemukakannya dengan bahasa yang berbeda tetapi secara umum mengandung suatu makna yang sama. Komunikasi mempunyai komponen-komponen yang membuatnya berbeda dari jenis komunikasi lainnya. Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:

1. Komunikator Terlembagakan

Komunikasi massa menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik.

2. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum.

3. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Komunikator tidak mengenal komunikan, karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah

(6)

heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

4. Komunikasi Bersifat Satu Arah

Komunikator aktif dalam menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpersona. Dengan kata lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

2.1.4 Efek Komunikasi Massa

Proses komunikasi tidak dilakukan sendiri sebab dibutuhkan komunikator, media penyampai pesan dan juga komunikan. Hal itu tentu akan menyebabkan efek dari proses komunikasi itu sendiri. Sedangkan dalam komunikasi massa, tentu kita bisa bertanya kepada diri sendiri apa sajakah efek yang ditimbulkan dari media massa baik cetak maupun elektronik. Berikut ini beberapa penjelasan dari efek-efek komunikasi yang dikemukakan beberapa ahli.

Keith R. Stamm dan John E. Bowes (1990) 1. Efek Primer

Efek primer mencakup terpaan, perhatian dan pemahaman. 2. Efek Sekunder

Efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih)

(7)

McLuhan menyimpulkan efek-efek komunikasi yaitu: (Rakhmat, 2011) 1. Efek Ekonomis

2. Efek Sosial

3. Efek pada penjadwalan kegiatan

4. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu 5. Efek pada perasaan orang terhadal medua

Namun menurut sumber dari (Taqiyuddin, 2007) yang juga mengutip beberapa pendapat para ahli, efek-efek komunikasi massa terdiri dari:

1. Efek Kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.

2. Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya. Sebagai contoh, setelah kita mendengar atau membaca informasi artis kawakan Roy Marten dipenjara karena kasus penyalah-gunaan narkoba, maka dalam diri kita akan muncul perasaan jengkel, iba, kasihan, atau bisa jadi, senang. Perasaan sebel, jengkel atau marah daat diartikan sebagai perasaan kesal terhadap perbuatan Roy Marten. Sedangkan perasaan senang

(8)

adalah perasaan lega dari para pembenci artis dan kehidupan hura-hura yang senang atas tertangkapnya para public figure yang cenderung hidup hura-hura. Adapun rasa iba atau kasihan dapat juga diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa dia melakukan perbuatan tersebut.

3. Efek Behavioral

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Program acara memasak bersama Rudi Khaeruddin, misalnya, akan menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resep-resep baru. Bahkan, kita pernah mendengar kabar seorang anak sekolah dasar yang mencontoh adegan gulat dari acara SmackDown yang mengakibatkan satu orang tewas akibat adegan gulat tersebut. Namun, dari semua informasi dari berbagai media tersebut tidak mempunyai efek yang sama.

2.1.5 Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi mempunyai fungsi bagi kehidupan sehari-hari. Antara lain sebagai berikut:

1. Informasi 2. Hiburan 3. Persuasi

4. Transmisi budaya

5. Mendorong kohesi budaya 6. Pengawasan

7. Korelasi

(9)

9. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif 10. Menggugat hubungan trikotomi

2.1.6 Unsur-Unsur Komunikasi

Menurut Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi

(2002: 21), komunikasi hanya bisa terjadi kalai didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Maka kaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya dapat dilihat seperti berikut :

Gambar 2.1 a. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi juga bisa dalam bentuk kelompok misalnyapartai, organisasi atau lembaga.Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau encoder.

b. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengancara tatap muka atau melalui media komunikasi.Isinya bisa berupa ilmupengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya

(10)

diterjemahkan dengan katga message, content atau informasi. c. Media

Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media.Ada yang menilai bisa bermacam- macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antar pribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi.

d. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesanyang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima biasa disebutdengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.

e. Efek

Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biasa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982). Karena itu pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

f. Umpan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan

(11)

pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

Jika dikaitkan dengan penelitian ini maka seorang presenter disini sebagai sumber harus mampu menyampaikan pesan kepada para narasumbernya dengan gaya penyampaian yang berbeda dari yang umumnya agar bisa menarik perhatian narasumber maupun penonton sehingga ada efek dan umpan balik dari penerima yang kemudian diwujudkan dalam tindakan mereka dengan cara menonton acara program tayangan Indonesia Lawyers Club ini karena adanya ketertarikan dari gaya penyampaian presenter yang berbeda dari yang lainnya. Alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan ini adalah media elektronik yaitu televisi, yang dimana seorang presenter akan bertemu langsung dengan para narasumber untuk menyampaikan tujuan pesannya,dan juga untuk mendukung aksinya dalam menyampaikan pesan dengan gaya penyampaian yang khas atau berbeda dari yang lainnya.

2.1.7 Elemen-Elemen Komunikasi Massa

Terdapat beberapa elemen di dalam komunikasi massa, yaitu: 1. Komunikator

Komunikator dalam komunikasi massa disini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi bisa dikatakan bahwa komunikator dalam komunikasi massa adalah gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa.

2. Isi

Isi media bisa dibagi ke dalam lima kategori yakni: 1) Berita dan Informasi

(12)

2) Analisis dan interpretasi 3) Pendidikan dan sosialisasi

4) Hubungan masyarakat dan persuasi 5) Iklan dan bentuk penjualan lain 6) Hiburan

3. Audience

Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran, atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lain diantaranya dalam hal berpikir, menanggapi pesan, pengalaman, dan orientasi hidupnya. Akan tetapi, masing-masing individu bisa saling mereaksi pesan yang diterimanya.

Menurut Hiebert dan kawan-kawan dalam buku Nurudin (2013), audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai lima karakter sebagai berikut.

1) Audience cenderung berisi individu-inidividu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan social di antara mereka. Individu-individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran.

2) Audience cenderung besar, ini berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa.

3) Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media mempunyai sasaran, tetapi heterogenitasnya juga tetap ada.

4) Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain.

(13)

audience dipisahkan oleh ruang dan waktu. 4. Umpan Balik

Umpan balik yang terjadi dalam komunikasi massa tidak terjadi secara langsung. Artinya, antara komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain.

5. Gangguan

Dalam komunikasi massa, gangguan yang terjadi bukan hanya satu macam gangguan, yakni ada beberapa gangguan seperti gangguan saluran, dan gangguan semantik.

6. Gatekeeper

Di dalam komunikasi massa dengan salah satu elemennya adalah informasi, mereka yang bertugas untuk memengaruhi informasi itu (dalam media massa) disebut dengan gatekeeper. Atau bisa dikatakan, gatekeeper-lah yang memberi izin bagi tersebarnya sebuah berita.

7. Pengatur

Yang dimaksud pengatur dalam komunikasi massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut memengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur ini tidak berasal dari dalam media tersebut, tetapi di luar media. Namun walaupun demikian, pengatur ini bisa ikut menentukan kebijakan redaksional.

8. Filter

Filter adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima pesan. Filter merupakan kacamata tempat audience melihat sesuatu.

(14)

2.1.8 Media Massa

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. (Cangara : 2006)

Satu kenyataan yang tidak terbantahkan dan sangat memengaruhi proses komunikasi dalam masyarakat modern sekarang ini adalah keberadaan media massa. Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa dewasa ini. Bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar.

Akan arti penting media massa, Dennis McQuail pernah mengeluarkan beberapa asumsi seperti:

1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga merupadkan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi social lainnya. Di pihak lain, institusi media diatur oleh masyarakat.

2. Media massa merupakan sumber kekuatan –alat control, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya.

3. Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.

4. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup, dan norma-norma.

(15)

5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas social, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.

2.1.9 Bentuk – Bentuk Media Massa

Media massa terbagi menjadi dua bagian yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid. Dll. Sedangkan media elektronik adalah radio, dan televisi (Barus, 2010). Namun pada bab ini hanya surat kabar, radio dan televisi yang akan dijabarkan.

1. Surat Kabar

Surat kabar tertulis pertama terbit di Venesia dan Roma sekitar abad pertengahan yang mereka sebut dengan Gazetta. Isinya seputar pengumuman pemerintah kota Venesia di samping berita-berita lainnya.

Walaupun mesin cetak sudah ditemukan oleh Johann Gutenberg (1400-1468), surat kabar tercetak terbit pertama kali baru pada abad ke-17, tepatnya tahun 1609 di Staarsburg dengan nama Relation.

Surat kabar harian pertama terbit di Leipzig tahun 1660 dengan nama Leipziger Zeitung. Baru kemudian menyusul terbit surat kabar harian, seperti:

- Daily Courant di Inggris tahun 1720 - Journal de Paris di Prancis tahun 1777

- Daily Advertaiser di AS (Philadelphia) tahun 1784 - Algemeen Handelsblad di Belanda tahun 1830 - Sourabaya Courant di Hindia Belanda tahun 1837

(16)

Jadi, setelah 7 tahun surat kabar pertama terbit di negeri Belanda, terbit pula surat kabar pertama di Indonesia (tepatnya di Surabaya) dalam masa penjajahan. 2. Radio

Pada awal abad ke-20 ditemukan media radio oleh seseorang berkebangsaan Italia, Guglielmo Marconi, tepatnya tahun 1874. Sejak awal kemunculannya secara komersial itu radio penyiaran hanya digunakan untuk keperluan hiburan dan promosi. Kemudian, radio ternyata dapat juga digunakan untuk media penyampaian berita. Keampuhan radio dapat mengatasi jarak dan waktu secara mengagumkan terlebih dibandingkan dengan perkembangan surat kabar ketika itu. Jangkauannya yang lebih luas dan cepat sungguh mengejutkan banyak orang ketika itu.

3. Televisi

Televisi pertama kali ditemukan oleh John L. Baird tahun 1926 yang mendemonstrasikannya lewat radio BBC (British Broadcasting Corporation) di London, Inggris.

Sejak kemunculan media televisi, penyiaran berita mulai menimbulkan shock di kalangan media cetak dan radio. Media televisi sebagai fenomena baru dalam dunia jurnalisme muncul secara menawan. Ada yang mengatakan, jika dulu orang berhamburan ke luar rumah mencari surat kabar kalau ada suatu peristiwa genting, kini orang buru-buru masuk rumah menyetel pesawat televisi.

Sejak kehadiran media televisi, jurnalisme radio atau jurnalisme televisi sebagai istilah juga dirasakan kurang memadai. Orang lalu menggunakan istilah baru untuk kedua bentuk jurnalisme tersebut, yaitu jurnalisme elektronik (electronics journalism) yang juga mencakup jurnalisme media internet dan sebagai media pemberitaan yang disebut media elektronik (electronics media).

(17)

2.1.10 Karakteristik Media Massa

Media mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi.

2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rentang waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.

4. Bersifat terbuka artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

5. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya.

2.1.11 Televisi

Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel. Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal Jenkins.

Akibat dari ditemukannya beberapa sistem dan konsep teknologi televise dari tahun ke tahun yang dipelopori oleh Nipkow, maka industri penyiaran televise juga dengan sendirinya ikut berkembang. Begitu ditemukan sistem televise mekanik oleh John Logie Baird, berdiri stasiun televisi Baird Television Limited pada 1934, yang

(18)

menyiarkan program Crystal Palace, London.

Tonggak sejarah perkembangan industri televisi selanjutnya yang dimulai dari berdirinya stasiun televise BBC di London antara lain:

a. 1929 BBC mengudara siaran percobaan dengan menggunakan temuan John Logie Baird, yaitu sistem televisi 30 garis.

b. 1929 penyiaran televise secara regular dimulai di Jerman, yang kemudian menyiarkan liputan Olympic games yang disiarkan dari stasiun di Berlin dan Leipzig.

c. 1931 Penyiaran televisi secara regular dimulai di Perancis.

d. 1951 stasiun TV Nederland-1 berdiri yang merupakan public broadcasting pertama di Belanda.

e. 1952 CBC (Canadian Broadcasting Corporation) TV Station berdiri dengan stasiun pemancarnya di Montreal, Quebec.

Pada tahun-tahun yang lain masih banyak stasiun penyiaran televisi yang berdiri, diantaranya di Uni Soviet, Amerika, Australia, dan kawasan benua lainnya.

Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau Asian Games. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) sampai sekarang.

TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan pada saat itu, kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar 210 jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang

(19)

bersifat komersial. Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi, Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), Indosiar, TV7, tvOne , Metro TV, Trans TV, dan televisi-televisi daerah seperti Bandung TV, JakTV, Bali TV dan lain-lain.

2.1.12 Karakteristik Televisi

Televisi mempunyai karakteristik, antara lain: 1. Audiovisual

Karena sifatnya yang audiovisual, tayangan di televisi harus selalu dilengkapi dengan gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta (still picture), maupun film berita.

2. Berpikir dalam gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar (think in picture). Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama, ada visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi, pengarah acara harus berusaha menunjukkan objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas dan menyajikannya sedemikian rupa, sehingga mengandung suatu makna.

Tahap kedua dari proses berpikir dalam gambar adalah penggambaran (picturization), yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

(20)

3. Pengoperasian lebih kompleks

Pengoperasian siaran televisi lebih kompleks, lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakanpun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.

2.1.13 Jenis-Jenis Program Televisi

Televisi setiap harinya menyajikan program-program mereka yang selalu berbeda dalam satu harinya. Hal ini dilakukan terus-menerus oleh pihak stasiun televisi untuk memanjakan penonontonnya. Jenis program biasanya mengutamakan hal-hal yang sedang menarik di kalangan masyarakat, bisa berupa hiburan lucu, human interest yang menggugah hati seseorang, dan juga berita serius investigasi. Buku Manajemen Media Penyiaran menyimpulkan ada dua jenis program utama di televisi, yaitu program informasi dan juga program hiburan (Morissan, 2011).

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada penonton di rumah. Program informasi dibagi lagi menjadi lima yaitu:

1. Berita Keras / Hard News

Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya.

2. Straight News

Straight news berarti berita “langsung” (straight), maksudnya adalah suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu

(21)

peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien.

3. Feature

Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik” di sini adalah informasi yang lucu, unik, aneh menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. 4. Infotainment

Kata “infotainment” berasal dari dua kata, yaitu information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan, namun infotainment bukanlah berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain film/sinetron. Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan.

5. Berita Lunak

Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah: current affair, magazine, dokumenter, dan talk show. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.

(22)

2. Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang.

3. Dokumenter adalah program ingormasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik

4. Gelar Wicara (Talk Show) adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.

Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Hard News dan Soft News

Hard News Soft News

Harus ada peristiwa terlebih dahulu Tidak mesti ada peristiwa terlebih dahulu Peristiwa harus aktual (baru terjadi) Tidak mesti actual

Harus segera disiarkan Tidak bersifat segera (timeless) Mengutamakan informasi terpenting saja Menekankan pada detail

Tidak menekankan sisi human interest Sangat menekankan segi human interest

Sedangkan program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan.

(23)

1. Drama

Program drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh)-yang diperankan oleh pemain (artis)-yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film.

2. Permainan

Program berjenis permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu.

3. Musik

Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser.

4. Pertunjukan

Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor).

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Teori Uses and Gratification

Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori uses and gratifications milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut.

Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara

(24)

aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratification) atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu (Ardianto, 2007)

Katz, Blumler & Gurevitch dalam buku Ardianto (2007) menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori uses and gratifications, yaitu:

1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

Teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Sementara Schramm dan Porter pernah memberikan formula untuk menjelaskan bekerjanya teori ini.

(25)

Gambar 2.2 Formula Teori Uses and Gratfication

Imbalan disini bisa berarti imbalan yang saat itu juga diterima (segera) atau imbalan yang tertunda. Imbalan memenuhi kebutuhan khalayak.

Uses and gratifications model meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan.

Dalam bukunya, Nurudin (2013) menjelaskan bahwa, Katz dan kawan-kawan (1974) dan Dennis McQuail (1975) menggambarkan logika yang mendasari penelitian uses and gratifications model sebagai berikut:

Gambar 2.3 Model Uses and Gratification Janji Imbalan

= Probabilitas Seleksi Upaya yang Diperlukan

Lingkungan social: 1. Ciri-ciri demografi s 2. Afiliasi kelompok Kebutuhan Khalayak: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Integratif personal 4. Integratif sosial 5. Pelepasan keteganga n Sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non-media: 1. keluarga, teman-teman 2. komunika si interperso nal 3. hobi 4. tidur Penggunaan media massa: 1. jenis media SK, majalah, radio, TV, dam film 2. isi media 3. terpaan media 4. konteks sosial dan terpaan media

Pemuasan media (fungsi): 1.Pengamatan lingkungan 2.Diversi/hiburan 3.Identitas personal 4.Hub. sosial

(26)

Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk menyelidiki lebih lanjut. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. Kebutuhan pribadi secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual (Nurudin, 2013). Hal itu bisa diperoleh dari hasrat akan harga diri.

Kebutuhan sosial secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Sementara itu, kebutuhan pelepasan adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman (Nurudin, 2013).

2.2.2 Minat

Minat adalah gejala psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertiaan diatas tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut (Hariyanto, 2010).

Menurut J.P Chaplin (1979), minat merupakan keadaan dari motivasi dan merupakan suatu kesiapan yang membawa tingkah laku kepada suatu arah atau goal tertentu. Jika individu memiliki ke- inginan dalam suatu bidang pekerjaan tertentu, me- reka akan memiliki kesiapan untuk bisa mengarah- kan tingkah lakunya tersebut pada tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan di bidang pekerjaan yang akan

(27)

mereka jalani nantinya. (Nugroho, 2008)

Sedangkan menurut Drs. Dyimyati Mahmud (1982), minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu obyek, atau karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas. (Hariyanto, 2010)

Berdasarkan definisi minat tersebut dapatlah dikemukakan bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

a. Minat adalah suatu gejala psikologis

b. Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik.

c. Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran

d. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan.

Berdasarkan beberapa Pengertian Minat menurut ahli tersebut penulis simpulkan bahwa minat adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut.

2.3 Kerangka Berpikir

Dalam menyusun penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel X dan variabel

Y. Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

Program Acara Indonesia Lawyers Club (X) Minat berpolitik bapak-bapak RT 03/14 Kota Baru (Y)

(28)

2.4 Operasional Konsep

Tabel 2.2 Operasional Konsep Variabel X

Variabel Dimensi Indikator Skala pengukuran

Tayangan Indonesia Lawyers

Club (X)

Sumber Program acara Indonesia Lawyers Club menjadi sumber informasi dalam dunia politik. Likert 5 = SS 4 = S 3 = RR 2 = TS 1 = STS Program acara Indonesia Lawyers Club menjadi sumber pengenalan tokoh – tokoh politik di Indonesia . Likert

Media Media televisi menjadi media yang tepat untuk program Indonesia Lawyers Club menyampaikan informasi politik.

(29)

Media televisi menjadi media komunikasi yang baik bagi program Indonesia Lawyers Club bisa

memberikan informasi politik yang sedang panas saat ini .

Likert

Pesan Program acara Indonesia Lawyers Club memberikan sebuah gambaran dunia politik Indonesia. Likert Program acara Indonesia Lawyers Club memberikan pesan yang positif dalam dunia politik Indonesia.

Likert

Penerima Dekorasi Program acara Indonesia

(30)

Lawyers Club sudah sesuai dengan acara sesuai tema yang diinginkan oleh penonton. Likert Penonton dapat menerima atau memahami setiap pesan yang disampaikan program Indonesia Lawyers Club. Efek Program Indonesia

Lawyers Club Memberikan efek pengetahuan politik terhadap penonton . Program Indonesia Lawyers Club memberikan perubahan perilaku politik penonton .

(31)

Operasional Konsep Variabel Y

Variable Dimensi Indikator Skala Pengukuran

Minat untuk berpolitik bapak – bapak RT 03/14 Kota baru (Y) Minat Merasa puas dengan informasi tentang bagaimana berpolitik yang baik, yang diberikan program acara Indonesia Lawyers Club. Likert

Merasa mau atau memiliki sifat kecenderungan berpolitik setelah menonton program Indonesia Lawyers Club. Likert Meningkatkan rasa keingintahuan akan dunia politik di indonesia yang di berikan program acara Indonesia Likert

(32)

Lawyers Club.

Merasa senang apabila menonton program acara Indonesia Lawyers Club dan merasa termotivasi untuk berpolitik. Likert Program acara Indonesia Lawyers Club menjadi contoh bagi penonton dalam menambah wawasan untuk berpolitik. Likert Program acara Indonesia Lawyers Club secara drastis meningkatkan minat terjun kedunia politk.

(33)

Secara keseluruhan Program acara Indonesia Lawyers Club menarik dan menjadi panutan dalam mengembangkan keinginan untuk berpolitik. Likert

Gambar

Gambar 2.1  a.  Sumber
Tabel 2.1  Tabel Perbedaan Hard News dan Soft News
Gambar 2.2 Formula Teori Uses and Gratfication
Tabel 2.2  Operasional Konsep Variabel X

Referensi

Dokumen terkait

Nicht oder nur teilweise strukturierte beruf- lich relevante Kommunikation, die außerhalb eines zeitlich organisierten Rah- mens, wie beispielsweise Sitzungen, spontan stattfindet,

Salah satu contoh dari adanya kemampuan yang dimiliki oleh sebuah program aplikasi atau sistem operasi yang dapat disesuaikan dengan karakteristik pengguna adalah

bersangkutan memfokuskan kegiatan masyarakat untuk menghasilkan satu produk yang dipandang merupakan produk unggulan desa (daerah) tersebut (Maramis, 2013 )..  Instruksi Presiden

Penurunan nilai k eff yang terjadi dari fraksi packing TRISO 15% sampai 30% karena rasio jumlah partikel TRISO lebih besar daripada volume matriks grafit dalam bahan bakar pebble

Kondisi ini menunjukkan bahwa pada proses pemintalan masih terdapat gangguan yang bersifat khusus (diluar system) yang mempunyai potensi untuk mengganggu kinerja

Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian

Nilai koefisen yang bertanda positif pada gambar tersebut menunjukkan bahwa persepsi harga dan keputusan bertempat tinggal memiliki korelasi yang positif .Dari

 Cara menunjukkan contoh bisa dengan bercerita yang diikuti dengan demonstrasi, dengan mengundang mahasiswa atau pengajar berperan bersama asisten.  Pengajar selalu