• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN FARMAKO MENCIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN FARMAKO MENCIT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. PENDAHULUANPENDAHULUAN Respon

Respon pasien pasien terhadap terhadap reaksi reaksi pemberian pemberian suatu suatu obat obat tergantung tergantung oleh oleh duadua faktor penting yaitu farmakokinetik dan farmakodinamik. Farmakokinetik adalah faktor penting yaitu farmakokinetik dan farmakodinamik. Farmakokinetik adalah  proses

 proses pergerakan pergerakan obat obat untuk untuk mencapai mencapai kerja kerja obat obat dan dan aspek aspek farmakologi farmakologi yangyang mencakup nasib obat dalam tubuh yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan mencakup nasib obat dalam tubuh yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi.

ekskresi. 1.

1. Fase absorbsi: kali pertama obat masuk tubuh, obat diabsorbsi olehFase absorbsi: kali pertama obat masuk tubuh, obat diabsorbsi oleh  jaringan

 jaringan tubuh. Faktor tubuh. Faktor absorbsi ini absorbsi ini akan mempengaruhi jumlah akan mempengaruhi jumlah obat obat yangyang harus diminum dan kecepatan perjalanan obat di dalam tubuh.

harus diminum dan kecepatan perjalanan obat di dalam tubuh. 2.

2. Fase distribusi: Fase penyebaran atau distribusi obt di dalam jaringanFase distribusi: Fase penyebaran atau distribusi obt di dalam jaringan tubuh. Setelah diabsorbsi, obat terbagi menjadi dua bagian yaitu obat tubuh. Setelah diabsorbsi, obat terbagi menjadi dua bagian yaitu obat terikat dan obat bebas. Obat terikat mengalami fase distribusi ke sirkulasi terikat dan obat bebas. Obat terikat mengalami fase distribusi ke sirkulasi sistemik menuju tempat kerja (reseptor) dan depot jaringan sedangkan sistemik menuju tempat kerja (reseptor) dan depot jaringan sedangkan obat bebas yaitu obat yang melanjutkan proses ke fase metabolisme atau obat bebas yaitu obat yang melanjutkan proses ke fase metabolisme atau  biotransformasi di hepar.

 biotransformasi di hepar. 3.

3. Fase biotransformasi: fase metabolisme obat, terjadi proses perubahanFase biotransformasi: fase metabolisme obat, terjadi proses perubahan struktur kimia obat dalam cairan atau jaringan tubuh dan dikatalis oleh struktur kimia obat dalam cairan atau jaringan tubuh dan dikatalis oleh enzim.

enzim. 4.

4. Fase Ekskresi : Hasil metabolisme yang disebut metabolit diekskresikanFase Ekskresi : Hasil metabolisme yang disebut metabolit diekskresikan melalui ginjal. Kecepatan ekskresi dipengaruhi kecepatan eliminasi atau melalui ginjal. Kecepatan ekskresi dipengaruhi kecepatan eliminasi atau  pengulangan efek obat dalam tubuh

 pengulangan efek obat dalam tubuh..

Farmakodinamik adalah suatu pengaruh obat dalam tubuh, mengenai efek  Farmakodinamik adalah suatu pengaruh obat dalam tubuh, mengenai efek  fisiologis dan biokimiawi obat terhadap berbagai jaringan tubuh yang sakit fisiologis dan biokimiawi obat terhadap berbagai jaringan tubuh yang sakit maupun sehat serta mekanisme kerjanya

maupun sehat serta mekanisme kerjanya

Obat Sedatif-Hipnotik  Obat Sedatif-Hipnotik 

Obat-obatan yang termasuk pada golongan sedatif, hipnotik, dan ankhiolitik  Obat-obatan yang termasuk pada golongan sedatif, hipnotik, dan ankhiolitik  adalah kelompok obat

adalah kelompok obat barbiturat barbiturat (barbiturates)(barbiturates) dandan benzodiazepinbenzodiazepin (benzodiazepines).

(benzodiazepines).Contoh obat yang termasuk kelompok Contoh obat yang termasuk kelompok barbiturat barbiturat yang terkenalyang terkenal antara lain

antara lain  Amytal,  Amytal, Nembutal, Nembutal, Luminal Luminal (Phenobarbital), (Phenobarbital), Seconal,Seconal, dandan Tuinal Tuinal  (www.landborgen.net, 2006). Sedangkan yang termasuk pada kelompok  (www.landborgen.net, 2006). Sedangkan yang termasuk pada kelompok  benzodiazepin

benzodiazepin antara lainantara lain Valium/Diazepam, Librium, Ativan, Xanax,Valium/Diazepam, Librium, Ativan, Xanax, dandan Halcion Halcion Meskipun begitu, ada obat lain yang tidak mengandung

(2)

barbiturates)

barbiturates)  juga  juga termasuk termasuk pada pada kelompok kelompok obat obat sedatif sedatif dan dan hipnotik hipnotik sepertiseperti  Doriden, Noludar, Qua

 Doriden, Noludar, Quaalude,alude, dandan Placidyl. Placidyl.

Sharon C. Ekleberry menjelaskan kelompok obat sedatif, hipnotik, dan Sharon C. Ekleberry menjelaskan kelompok obat sedatif, hipnotik, dan ankhiolitik diberikan pada orang yang kurang atau sulit tidur, kecemasan, tegang, ankhiolitik diberikan pada orang yang kurang atau sulit tidur, kecemasan, tegang, danmencegah serangan epilepsi. Sedangkan pendapat lain dari

danmencegah serangan epilepsi. Sedangkan pendapat lain dari CAADA forumsCAADA forums (2004) mengatakan bahwa obat tersebut dapat diberikan juga pada pasien yang (2004) mengatakan bahwa obat tersebut dapat diberikan juga pada pasien yang mengalami panik 

mengalami panik  (panic disorders).(panic disorders). Hal tersebut dikarenakan secaraHal tersebut dikarenakan secara farmakodinamik 

farmakodinamik  (pharmacodynamics)(pharmacodynamics) obat sedatif, hipnotik, dan ankhiolitik obat sedatif, hipnotik, dan ankhiolitik   berfungsi menekan sistem saraf pusat sehingga menciptakan hipn

 berfungsi menekan sistem saraf pusat sehingga menciptakan hipnotik dan koma.otik dan koma. Obat ini bekerja pada reseptor 

Obat ini bekerja pada reseptor  gamma-aminobutyricacid  gamma-aminobutyricacid (GABA).(GABA). Reseptor Reseptor  GABA

GABA ini terkait dengan hambatan otak. (www.policescanner.8m.com, 2006).ini terkait dengan hambatan otak. (www.policescanner.8m.com, 2006). Sehingga obat pada kelompok ini, menurut www.elmhurst.edu (2006), dapat Sehingga obat pada kelompok ini, menurut www.elmhurst.edu (2006), dapat menurunkan rasa letih dan ketegangan emosional. Kondisi tersebut hanya berlaku menurunkan rasa letih dan ketegangan emosional. Kondisi tersebut hanya berlaku  bila

 bila obat obat yang yang diberikan diberikan dalam dalam dosis dosis yang yang rendah. rendah. Bila Bila obat obat tersebut tersebut di di berikanberikan dalam dosis yang tinggi dapat menimbulkan efek anestesi dan kematian dan dalam dosis yang tinggi dapat menimbulkan efek anestesi dan kematian dan kondisi ini akan sangat cepat terjadi bila obat tersebut dikonsumsi bersamaan kondisi ini akan sangat cepat terjadi bila obat tersebut dikonsumsi bersamaan dengan bahan/obat depresan lainnya seperti alkohol, kopi, narkotik, antihistamin, dengan bahan/obat depresan lainnya seperti alkohol, kopi, narkotik, antihistamin, dsb.

dsb.

Secara farmakokinetik 

Secara farmakokinetik (pharmacokinetics),(pharmacokinetics), antara obat kelompok antara obat kelompok barbiturat barbiturat  dengan kelompok 

dengan kelompok benzodiazepinbenzodiazepin ada perbedaan. Obatada perbedaan. Obat barbiturat barbiturat sangat efektif sangat efektif  diabsorbsi melalui pemberian dosis oral sedangkan obat

diabsorbsi melalui pemberian dosis oral sedangkan obat benzodiazepinbenzodiazepin efektif efektif  diabsorbsi bila diberikan dalam bentuk dosis intramuskuler (IM) dan sub lingual diabsorbsi bila diberikan dalam bentuk dosis intramuskuler (IM) dan sub lingual seperti

seperti Lorazepam. Lorazepam.

Semua obat yang diberikan pada pasien memiliki efek samping, begitu juga Semua obat yang diberikan pada pasien memiliki efek samping, begitu juga untuk pemberian obat kelompok 

untuk pemberian obat kelompok  barbiturat barbiturat  dandan benzodiazepin.benzodiazepin. Efek sampingEfek samping yang dapat terjadi antara lain ketergantungan obat, koma, gangguan pernafasan, yang dapat terjadi antara lain ketergantungan obat, koma, gangguan pernafasan, serta kematian. Efek ketergantungan merupakan fokus perhatian karena akan serta kematian. Efek ketergantungan merupakan fokus perhatian karena akan  berdampak pada kecanduan atau ketagihan pada obat tersebut. Dari

 berdampak pada kecanduan atau ketagihan pada obat tersebut. Dari dua kelompok dua kelompok  obat ini maka

obat ini maka barbiturat barbiturat memiliki efek ketergantungan yang sangat tinggi. Bilamemiliki efek ketergantungan yang sangat tinggi. Bila diberikan dalam dosis lama dapat menimbulkan iritabilitas dan kehilangan diberikan dalam dosis lama dapat menimbulkan iritabilitas dan kehilangan ingatan. Oleh karena itu, obat kelompok 

ingatan. Oleh karena itu, obat kelompok barbiturat barbiturat sudah banyak digantikan olehsudah banyak digantikan oleh kelompok 

(3)

Penggunaan obat ini juga tidak boleh diberikan bersamaan dengan bahan atau Penggunaan obat ini juga tidak boleh diberikan bersamaan dengan bahan atau obat lain yang bersifat depresan lainnya seperti alkohol, opiat, atau antihistamin. obat lain yang bersifat depresan lainnya seperti alkohol, opiat, atau antihistamin. Hal ini akan meningkatkan resiko depresi pusat perrnafasan dan kematian.

Hal ini akan meningkatkan resiko depresi pusat perrnafasan dan kematian. Diazepam

Diazepam

Diazepam merupakan turunan bezodiazepin. Kerja utama diazepam yaitu Diazepam merupakan turunan bezodiazepin. Kerja utama diazepam yaitu  potensiasi

 potensiasi inhibisi inhibisi neuron neuron dengan dengan asam asam gamma-aminobutirat gamma-aminobutirat (GABA) (GABA) sebagaisebagai mediator pada sistim syaraf pusat. Dimetabolisme menjadi metabolit aktif yaitu mediator pada sistim syaraf pusat. Dimetabolisme menjadi metabolit aktif yaitu  N-desmetildiazepam dan

 N-desmetildiazepam dan oxazepam. Kadar puncak oxazepam. Kadar puncak dalam darah dalam darah tercapai stercapai setelah 1etelah 1 - 2 jam pemberian oral. Waktu paruh bervariasi antara 20 - 50 jam sedang waktu - 2 jam pemberian oral. Waktu paruh bervariasi antara 20 - 50 jam sedang waktu  paruh

 paruh desmetildiazepam desmetildiazepam bervariasi bervariasi hingga hingga 100 100 jam, jam, tergantung tergantung usia usia dan dan fungsifungsi hati.

hati.

Indikasi obat diazepam ini adalah untuk pengobatan jangka pendek pada Indikasi obat diazepam ini adalah untuk pengobatan jangka pendek pada gejala ansietas. Sebagai terapi tambahan untuk meringankan spasme otot rangka gejala ansietas. Sebagai terapi tambahan untuk meringankan spasme otot rangka karena inflamasi atau trauma; nipertdnisitairotot (kelaTrian motorik serebral, karena inflamasi atau trauma; nipertdnisitairotot (kelaTrian motorik serebral,  paraplegia).

 paraplegia). Digunakan Digunakan juga juga untuk untuk meringankan meringankan gejala-gejala gejala-gejala pada pada penghentianpenghentian alkohol akut dan premidikasi anestesi. Sedangkan kontra indikasi dari obat alkohol akut dan premidikasi anestesi. Sedangkan kontra indikasi dari obat diazepam adalah penderita hipersensitif, bayi di bawah 6 bulan, wanita hamil dan diazepam adalah penderita hipersensitif, bayi di bawah 6 bulan, wanita hamil dan menyusui, depress pernapasan, glaucoma sudut sempit, gangguan pulmoner akut, menyusui, depress pernapasan, glaucoma sudut sempit, gangguan pulmoner akut, dan keadaaan phobia.

dan keadaaan phobia.

Efek samping dari obat diazepam adalah Mengantuk,ataksia. kelelahan Erupsi Efek samping dari obat diazepam adalah Mengantuk,ataksia. kelelahan Erupsi  pada

 pada kulit. kulit. edema, edema, mual mual dan dan konstipasi, konstipasi, gejala-gejala gejala-gejala ekstra ekstra pirimidal. pirimidal. jaundicejaundice dan neutropenia. perubahan libido, sakit kepala, amnesia, hipotensi. gangguan dan neutropenia. perubahan libido, sakit kepala, amnesia, hipotensi. gangguan visual dan retensi urin, incontinence.

visual dan retensi urin, incontinence. 2.

2. Alat dan BahanAlat dan Bahan

Gambar 1. Sangkar hewan coba (kiri)

(4)

-- Hewan coba mencitHewan coba mencit

-- Sangkar hewan coba dengan ukuran putaranSangkar hewan coba dengan ukuran putaran -- StopwatchStopwatch

-- Obat diazepamObat diazepam -- SondeSonde

3.

3. CARA KERJACARA KERJA 1.

1. Masing-masing kelompok mendapatkan 3 ekor mencit.Masing-masing kelompok mendapatkan 3 ekor mencit. 2.

2. Mencit pertama tidak diberi obat karena mencit pertama digunakan untuk Mencit pertama tidak diberi obat karena mencit pertama digunakan untuk  observasi konstan

observasi konstan

Gambar 2. Hewan coba mencit dalam sa

Gambar 2. Hewan coba mencit dalam sa ngkar putar ngkar putar 

3.

3. Mencit pertama untuk observasi konstan diletakkan di dalam sangkar Mencit pertama untuk observasi konstan diletakkan di dalam sangkar   penelitian dan diberi 15 menit untuk diuk

 penelitian dan diberi 15 menit untuk diukur jumlah putaran yang dur jumlah putaran yang dibuatibuat 4.

4. Setelah 15 menit, mencit dikeluarkan dan dimasukkan mencit yang telahSetelah 15 menit, mencit dikeluarkan dan dimasukkan mencit yang telah diberi Diazepam melalui per-oral dengan sonde.

diberi Diazepam melalui per-oral dengan sonde. 5.

5. Putaran mencit diukur selama 15 menitPutaran mencit diukur selama 15 menit 6.

6. Mencit yang telah di beri Diazepam melalui per-oral dikeluarkan danMencit yang telah di beri Diazepam melalui per-oral dikeluarkan dan dimasukkan dengan mencit ke-3 yang telah diberi Diazepam juga tetapi dimasukkan dengan mencit ke-3 yang telah diberi Diazepam juga tetapi melalui intra-peritoneal

(5)

Gambar 3. Pemberian diazepam melalui intra-peritoneal Gambar 3. Pemberian diazepam melalui intra-peritoneal 7.

7. Putaran mencit diukur selama 15 menit dan diobservasi lama mencit untuk Putaran mencit diukur selama 15 menit dan diobservasi lama mencit untuk  mencapai tahap hipnotis

mencapai tahap hipnotis

Gambar 4. Hewan coba mencit dalam keadaan hipnosis Gambar 4. Hewan coba mencit dalam keadaan hipnosis 8.

8. Mencit ke-3 dikeluarkan dan ditelentangkan untuk memastikan mencitMencit ke-3 dikeluarkan dan ditelentangkan untuk memastikan mencit  benar-benar mencapai tahap hipnotis.

 benar-benar mencapai tahap hipnotis. 4.

4. HASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATAN Tabel 1. Waktu yang dibutuhkan (

Tabel 1. Waktu yang dibutuhkan ( onset action) diazepam terhadap mencitonset action) diazepam terhadap mencit

Kel.

Kel. Oral Oral (menit) (menit) Intraperitoneal Intraperitoneal (menit)(menit) Sedatif

Sedatif Hipnotik Hipnotik Sedatif Sedatif Hipnotik Hipnotik  1

1 5 5 menit menit - - 2 2 menit menit 10 10 menitmenit 2

2 3 3 menit menit 25 25 detik detik - - 1 menit 1 menit 19 19 detik detik 10 10 menit menit 45 45 detik detik  3

3 4 4 menit menit - - 3 3 menit menit 16 16 menitmenit 4

4 3 3 menit menit 45 45 detik detik - - 1 menit 1 menit 24 24 detik detik 13 13 menit menit 6 6 detik detik  5

5 10 10 menit menit - - 4 4 menit menit --6

6 3 3 menit menit 42 42 detik detik - - 1 menit 1 menit 29 29 detik detik 9 9 menit menit 46 46 detik detik  Rata-rata

(6)

Tabel 2. Jumlah putaran mencit dalam waktu 15 menit Tabel 2. Jumlah putaran mencit dalam waktu 15 menit Kel.

Kel. Kontrol Kontrol Oral Oral IntraperitonealIntraperitoneal 1 1 178 178 22 22 11 2 2 107 107 7 7 33 3 3 118 118 34 34 77 4 4 142 142 30 30 11 5 5 55 55 20 20 11 6 6 119 119 4 4 22 Rata-rata Rata-rata 120 120 20 20 33

Gambar 5. Grafik rata-rata jumlah putaran mencit dalam waktu 15 menit Gambar 5. Grafik rata-rata jumlah putaran mencit dalam waktu 15 menit 5.

5. DISKUSI HASILDISKUSI HASIL

Pada percobaan ini, digunakan tiga ekor mencit sebagai hewan coba. Pada percobaan ini, digunakan tiga ekor mencit sebagai hewan coba. Mencit pertama digunakan sebagai kontrol (tidak diberikan perlakuan). Mencit Mencit pertama digunakan sebagai kontrol (tidak diberikan perlakuan). Mencit kedua dan ketiga diberikan obat diazepam dengan cara pemberian yang berbeda: kedua dan ketiga diberikan obat diazepam dengan cara pemberian yang berbeda: mencit kedua diberi obat diazepam dengan cara per oral dan mencit ketiga diberi mencit kedua diberi obat diazepam dengan cara per oral dan mencit ketiga diberi obat diazepam dengan cara intraperitoneal. Diazepam adalah salah satu obat obat diazepam dengan cara intraperitoneal. Diazepam adalah salah satu obat  penenang

 penenang yang yang dimetabolisme dimetabolisme oleh oleh hati. hati. Pemberian Pemberian diazepam diazepam ini ini bertujuan bertujuan agar agar  mencit mengalami efek sedatif - hipnotik.

mencit mengalami efek sedatif - hipnotik. 0 0 20 20 40 40 60 60 80 80 100 100 120 120 140 140 K

Koonnttrrool l OOrraal l IInnttrraappeerriittoonneeaall Rata-rata Waktu

(7)

Pada percobaan pertama, mencit kontrol melakukan rata-rata putaran Pada percobaan pertama, mencit kontrol melakukan rata-rata putaran sebanyak 120 selama 15 menit.

sebanyak 120 selama 15 menit.

Pada percobaan kedua, mencit diberikan obat diazepam secara per oral Pada percobaan kedua, mencit diberikan obat diazepam secara per oral (pemberian obat melalui mulut masuk ke saluran intestinal) menggunakan jarum (pemberian obat melalui mulut masuk ke saluran intestinal) menggunakan jarum injeksi dengan ujung tumpul. Hasilnya didapatkan rata

injeksi dengan ujung tumpul. Hasilnya didapatkan rata –  – rata sebanyak 20 putaranrata sebanyak 20 putaran selama 15 menit. Pada percobaan kedua ini, mencit mengalami efek sedatif  selama 15 menit. Pada percobaan kedua ini, mencit mengalami efek sedatif  setelah 4 menit 59 detik setelah pemberian obat. Mencit tampak lebih lemah dan setelah 4 menit 59 detik setelah pemberian obat. Mencit tampak lebih lemah dan terdiam. Hal ini menunjukkan bahwa obat

terdiam. Hal ini menunjukkan bahwa obat diazepamdiazepam tadi telah bekerja. Namun,tadi telah bekerja. Namun, mencit belum menunjukkan efek hipnotik. Mencit masih memberikan respon mencit belum menunjukkan efek hipnotik. Mencit masih memberikan respon ketika mendapat rangsangan berupa sentuhan.

ketika mendapat rangsangan berupa sentuhan.

Pada percobaan ketiga, mencit diberikan obat diazepam secara intra Pada percobaan ketiga, mencit diberikan obat diazepam secara intra  peritoneal.

 peritoneal. Hal Hal ini ini dimaksudkan dimaksudkan seperti seperti pemberian pemberian obat obat secara secara intravena intravena padapada manusia, karena pada daerah peritoneal mencit terdapat banyak pembuluh darah manusia, karena pada daerah peritoneal mencit terdapat banyak pembuluh darah vena. Pada rata

vena. Pada rata –  – rata waktu 1 menit 58 detik, mencit mulai lemas (efek sedatif).rata waktu 1 menit 58 detik, mencit mulai lemas (efek sedatif). Setelah lemas, mencit hanya mampu melakukan rata-rata 3 putaran sebelum Setelah lemas, mencit hanya mampu melakukan rata-rata 3 putaran sebelum akhirnya pingsan (memasuki efek hipnotik) setelah 11 menit 54 detik setelah akhirnya pingsan (memasuki efek hipnotik) setelah 11 menit 54 detik setelah  pemberian obat.

 pemberian obat.

Pemberian obat secara per oral memerlukan waktu yang lebih lama untuk  Pemberian obat secara per oral memerlukan waktu yang lebih lama untuk  mula kerja obat. Hal ini dikarenakan obat akan diabsorbsi terlebih dahulu di mula kerja obat. Hal ini dikarenakan obat akan diabsorbsi terlebih dahulu di saluran pencernaan agar bisa menembus membran dan diteruskan ke sirkulasi saluran pencernaan agar bisa menembus membran dan diteruskan ke sirkulasi darah sistemik. Di dalam saluran pencernaan, obat akan dimetabolisme oleh darah sistemik. Di dalam saluran pencernaan, obat akan dimetabolisme oleh enzim di dinding usus dan atau di hati pada lintasan pertamanya, yang disebut enzim di dinding usus dan atau di hati pada lintasan pertamanya, yang disebut sebagai metabolisme lintas pertama (

sebagai metabolisme lintas pertama ( first  first pass mepass metabolismtabolism) sehingga tidak semua) sehingga tidak semua dosis obat akan mencapai sirkulasi sistemik. Oleh karena itu, pemberian obat dosis obat akan mencapai sirkulasi sistemik. Oleh karena itu, pemberian obat secara per oral dapat menyebabkan lamanya mula kerja obat,

secara per oral dapat menyebabkan lamanya mula kerja obat, penurunan efek obat,penurunan efek obat, dan bioavailabilitas obat menurun.

dan bioavailabilitas obat menurun.

Pada pemberian obat secara intra peritoneal obat tidak mengalami absorbsi Pada pemberian obat secara intra peritoneal obat tidak mengalami absorbsi di saluran pencernaan cerna. Obat akan langsung masuk ke sirkulasi darah di saluran pencernaan cerna. Obat akan langsung masuk ke sirkulasi darah sistemik melalui pembuluh vena dan menuju organ sasaran sehingga

sistemik melalui pembuluh vena dan menuju organ sasaran sehingga onset of onset of  action

action obat tersebut lebih cepat. Karena obat tidak mengalami absorpsi danobat tersebut lebih cepat. Karena obat tidak mengalami absorpsi dan metabolisme lintas pertama di hati, dosis obat yang masuk ke dalam pembuluh metabolisme lintas pertama di hati, dosis obat yang masuk ke dalam pembuluh

(8)

darah sampai menimbulkan efek tidak berkurang sehingga dihasilkan efek yang darah sampai menimbulkan efek tidak berkurang sehingga dihasilkan efek yang maksimal (bioavailabilitas sebesar 1), tepat, dan cepat.

maksimal (bioavailabilitas sebesar 1), tepat, dan cepat. 6.

6. KESIMPULANKESIMPULAN

Pemberian obat secara intra peritoneal memberikan efek yang lebih cepat Pemberian obat secara intra peritoneal memberikan efek yang lebih cepat dan maksimal daripada pemberian obat secara per-oral.

dan maksimal daripada pemberian obat secara per-oral. 7.

7. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA 1.

1. Hendria.Hendria. Asuhan Keperawatan pada Tatalaksana Pemberian Obat Sedatif,Asuhan Keperawatan pada Tatalaksana Pemberian Obat Sedatif, Hipnotik dan Ankhiolitik 

Hipnotik dan Ankhiolitik  (Sedatives, Hypnotic, and Anxiolytic(Sedatives, Hypnotic, and Anxiolytic  Drugs).

 Drugs).2008. pp. 1-3.2008. pp. 1-3. 2.

2. PT PT Kimia Kimia Farma. Farma. Diazepam Diazepam Tablet. Tablet. Available Available fromfrom http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=29839 http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=29839 8.

8. JAWABAN PERTANYAANJAWABAN PERTANYAAN 1.

1. Sebutkan keuntungan dan kerugian pemberian obat per-oral?Sebutkan keuntungan dan kerugian pemberian obat per-oral? Keuntungan:

Keuntungan: a.

a. Relatif AmanRelatif Aman  b.  b. MudahMudah c. c. EkonomisEkonomis d. d. PraktisPraktis Kerugian: Kerugian: a.

a. Kadar darah sulit diprediksi karena berbagai faktor yang membatasiKadar darah sulit diprediksi karena berbagai faktor yang membatasi  penyerapa

 penyerapann  b.

 b. Beberapa obat ada yang dihancurkan oleh asam lambungBeberapa obat ada yang dihancurkan oleh asam lambung c.

c. Beberapa obat ada yang mengiritasi saluran pencernaanBeberapa obat ada yang mengiritasi saluran pencernaan

1.

1. Sebutkan keuntungan dan Sebutkan keuntungan dan kerugian pemberian obat parenteral?kerugian pemberian obat parenteral? Keuntungan:

Keuntungan: a.

a. Absorbsi lebih Absorbsi lebih cepat dibandingkan dengan pemberian per-oralcepat dibandingkan dengan pemberian per-oral  b.

 b. Tingkat penyerapan tergantung pada aliran darah ke jaringan tertentu (I.P. >Tingkat penyerapan tergantung pada aliran darah ke jaringan tertentu (I.P. > I.M. > S.C.)

I.M. > S.C.) c.

c. Keuntungan spesifik jika injeksi melalu intravenous adalah tidak adaKeuntungan spesifik jika injeksi melalu intravenous adalah tidak ada  penyerapa

 penyerapan n yang terlibat yang terlibat (terinjeksi lamgsung kedalam darah), (terinjeksi lamgsung kedalam darah), tingkat infusitingkat infusi dapat dikontrol, prediksi dosis yang akurat lebih dapat ditentukan.

(9)

Kerugian: Kerugian: a.

a. SebuahSebuah onset of actiononset of action yang cepat dapat membahayakan dalam kondisiyang cepat dapat membahayakan dalam kondisi overdosis

overdosis  b.

 b. Jika diberikan terlalu cepat, jantung dan fungsi pernafasan akan terjadiJika diberikan terlalu cepat, jantung dan fungsi pernafasan akan terjadi kolaps

kolaps c.

c. Obat yang tidak larut dalam air atau tidak bisa diurai dalam larutan lemak,Obat yang tidak larut dalam air atau tidak bisa diurai dalam larutan lemak, tidak bisa diberikan melalui i

tidak bisa diberikan melalui intravenantravena d.

d. Teknik yang steril dibutuhkan untuk menghindari resiko infeksiTeknik yang steril dibutuhkan untuk menghindari resiko infeksi

2.

2. Apa yang dimaksud “first Apa yang dimaksud “first pass metabolism”pass metabolism”??  First

 First pass pass metabolismmetabolism adalah proses eliminasi obat yang terjadi pada saat obatadalah proses eliminasi obat yang terjadi pada saat obat diabsorbsi dari usus melalui hepar lewat vena porta

diabsorbsi dari usus melalui hepar lewat vena porta

3.

3. Apa gunanya mengetahui T1/2 (waktu paruh) suatu obat?Apa gunanya mengetahui T1/2 (waktu paruh) suatu obat?  Half

 Half lifelife atau waktu paruh adalah parameter farmakokinetik paling sederhana,atau waktu paruh adalah parameter farmakokinetik paling sederhana, yang berguna untuk menggambarkan waktu yang dibutuhkan untuk obat yang berguna untuk menggambarkan waktu yang dibutuhkan untuk obat mencapai setengah dari dosis maksimal dalam darah

mencapai setengah dari dosis maksimal dalam darah

4.

4. Apa yang dimaksud dengan bioavailibilitas Apa yang dimaksud dengan bioavailibilitas obat?obat?

Bioavailibiltas obat yaitu fraksi dosis yang tidak mengalami perubahan dari situs Bioavailibiltas obat yaitu fraksi dosis yang tidak mengalami perubahan dari situs atau tempat pemberiannya sampai ke

atau tempat pemberiannya sampai ke sirkulasi sistemik sirkulasi sistemik 

5.

5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi obat?Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi obat? Ada dua faktor

Ada dua faktor yang mempengayang mempengaruhi absorbsi obat:ruhi absorbsi obat: a.

a. Faktor Fisikokimia ObatFaktor Fisikokimia Obat -- Berat molekulBerat molekul

-- Derajat ionisasi pada kondisi fisiologisDerajat ionisasi pada kondisi fisiologis -- Karakteristik formulasi produk Karakteristik formulasi produk 

-- Solut lain Solut lain dan pembentukan komplekdan pembentukan komplekss  b.

 b. Faktor PenderitaFaktor Penderita

-- Luas permukaan yang tersedia untuk absorpsiLuas permukaan yang tersedia untuk absorpsi --  pH lambung da pH lambung dan duodenumn duodenum

-- Waktu pengosongan lambungWaktu pengosongan lambung -- Jumlah cadangan garam empeduJumlah cadangan garam empedu -- Kolonisasi bakteri saluran pencernaKolonisasi bakteri saluran pencerna

(10)

-- Keadaan dan beratnya penyakit yang mendasar Keadaan dan beratnya penyakit yang mendasar 

-- Ada atau tidaknya jalur metabolisme atau enzim yang diperlukan untuk Ada atau tidaknya jalur metabolisme atau enzim yang diperlukan untuk   biotransforma

 biotransformasisi

6.

6. Jelaskan bagaimana obat dapat menimbulkan respon?Jelaskan bagaimana obat dapat menimbulkan respon? Obat berikatan denga

Obat berikatan dengan reseptor, n reseptor, yaitu suatu molekul seluleyaitu suatu molekul seluler yang secara sper yang secara spesifik sifik  dan langsug berikatan dengan ligan (obat, hormon, neurotransmitter) untuk  dan langsug berikatan dengan ligan (obat, hormon, neurotransmitter) untuk  memicu signaling kimia antara dan dalam sel sehingga dapat menimbulkan efek. memicu signaling kimia antara dan dalam sel sehingga dapat menimbulkan efek. Agonis + reseptor berikatan membentuk interaksi agonis-reseptor sehingga Agonis + reseptor berikatan membentuk interaksi agonis-reseptor sehingga menmbulka

Gambar

Gambar 1. Sangkar hewan coba (kiri)
Gambar 2. Hewan coba mencit dalam sa
Gambar 3. Pemberian diazepam melalui intra-peritonealGambar 3. Pemberian diazepam melalui intra-peritoneal
Tabel 2. Jumlah putaran mencit dalam waktu 15 menitTabel 2. Jumlah putaran mencit dalam waktu 15 menit Kel

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara yang mudah dilakukan bagi pembelajar bahasa Jepang orang Indonesia dalam menentukan makna dasar, yaitu dengan menggunakan hasil penelitian

Sejak Tahun 2002 hingga saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum telah mengembangkan Sistem Informasi yang digunakan sebagai sarana pengendalian internal dan pemantauan.

Berdasarkan informasi tentang kelompok tani di Kampung Rimba Jaya peneliti ingin melihat proses komunikasi dan efektivitas komunikasi kegiatan penyuluh seperti apa yang

menembakkan pertanyaan kepada kelompok Y yang ada di hadapannya. Setelah itu minta siswa Y untuk berpindah di sebelah kiri. 9) Kelompok siswa Y yang telah kebagian menjawab

Lampiran 15 Lokasi penangkapan, parameter oseanografi, dan hasil tangkapan ikan di DPI II Peralihan Musim Barat Timur (PMBT).. Lokasi Penangkapan

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, yang telah memberikan Rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tesis ini,

KEDUA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana

Kemajemukan sosial ekonomi di Indonesia terlihat dalam berbagai suku bangsa dengan mata pencaharian yang beragam.. Sebagai contoh suku Madura bermata pencaharian nelayan,