• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp. 91- 102

91 - Volume 2, No.2, Mei 2013

PENGARUH RISIKO AUDIT, PENGALAMAN AUDIT DAN

KOMPLEKSITAS DOKUMEN AUDIT TERHADAP

PERTIMBANGAN AUDITOR

(Studi pada Auditor Kantor BPK-RI Perwakilan Aceh)

Yuni Rachmawati1, Darwanis2, Usman Bakar2

1)

Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2)

Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: The purpose of this study to examine the effect of audit risk, audit experience and the complexity of the document audit on the auditor's judgment on BPK-RI Representative office in Aceh. The population in this study was all auditors BPK-RI representative Aceh. Total population 72 people, is then performed based on proportional stratified sampling. So that the sample was selected to be 42 people who will be the respondent auditor research. The data was collected directly by using a questionnaire containing 37 statements. While the analysis tool used is multiple regression (multiple regression) with the SPSS program. Results showed both together and separately that the risk of audit, audit experience and the complexity of the audit document the effect on the auditor's judgment BPK-RI Representative office in Aceh.

Keywords: Audit Risk, Audit Experience, Complexity Document Audit, Auditor Considerations

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh risiko audit, pengalaman audit dan kompleksitas dokumen audit terhadap pertimbangan auditor pada kantor BPK-RI Perwakilan Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor BPK-RI perwakilan Aceh. Jumlah populasi sebanyak 72 orang, selanjutnya dilakukan pengambilan sampel berdasarkan proporsional stratifikasi. Sehingga sampel yang terpilih menjadi 42 orang auditor yang akan dijadikan responden penelitian. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner yang berisikan 37 pernyataan. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda (multiple regression) dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan baik secara bersama maupun terpisah bahwa risiko audit, pengalaman audit dan kompleksitas dokumen audit berpengaruh terhadap pertimbangan auditor pada kantor BPK-RI Perwakilan Aceh.

Kata Kunci: Risiko Audit, Pengalaman Audit, Kompleksitas Dokumen Audit, Pertimbangan Auditor

PENDAHULUAN

Otonomi daerah merupakan pelimpahan wewenang dan kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengelola daerahnya dan juga keuangan daerahnya sendiri. Hal ini mengakibatkan pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi diwajibkan menerbitkan laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban aktivitasnya. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang berguna

untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Untuk meningkatkan kepercayaan para pemakai laporan keuangan pemerintah serta untuk mewujudkan dan mengaplikasikan prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) perlu diaudit oleh auditor eksternal yang independen.

Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan

(2)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 92 keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi

bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Pemeriksaan kinerja dan investigasi yang dilakukan BPK RI bertujuan untuk memberikan simpulan, rekomendasi, atau saran kepada pemerintah daerah, sedangkan pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) dilakukan oleh BPK RI dalam rangka memberikan pernyataan opini tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.

Bukti audit menjadi penting sebagai pertimbangan auditor untuk memperoleh informasi tambahan mengenai kondisi dan peristiwa beserta bukti-bukti yang mendukung informasi tersebut dalam pemberian opini terhadap laporan keuangan pemerintah daerah pada suatu periode. Masih terdapatnya penyimpangan-penyimpangan, kecurangan dan kesalahan dalam penilaian laporan keuangan pemerintah daerah merupakan salah satu hasil yang diperoleh auditor dari bukti audit.

Fenomena yang terjadi di Aceh saat ini adalah pemberian opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Aceh TA 2010 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Aceh pada hari selasa, 29 Nopember 2011 di gedung kantor DPRA kota Banda Aceh. (http://bandaaceh.bpk.go.id).

Pemberian opini tersebut bukan yang pertama kali diterima oleh provinsi Aceh. Semenjak tahun 2005 hingga tahun 2010 Provinsi Aceh masih tetap menerima opini WDP terhadap penilaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan ini artinya

tidak ada peningkatan selama tahun berjalan. Opini yang tidak meningkat ini menggambarkan bahwa perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh belum sepenuhnya mengikuti rekomendasi yang diberikan BPK RI.

Selanjutnya, pada saat penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), BPK meminta kepada Pemerintah Aceh dan seluruh Pemerintah Daerah untuk lebih serius membenahi tata kelola keuangan, meningkatkan kualitas pertanggung jawaban keuangan, menjamin pengamanan terhadap aset daerah, menjaga kemungkinan terjadi kerugian daerah serta mendorong penyelesaian tindak lanjut. Karena keberhasilan fungsi pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK tidak semata-mata dilihat dari banyaknya temuan, tetapi juga bagaimana BPK dapat mendorong agar tata kelola keuangan yang lebih baik dapat dilaksanakan dan dapat meningkatkan kualitas pertanggung jawaban termasuk terjaminnya pengamanan terhadap aset daerah dan pengendalian terhadap kerugian daerah.

Pemberian opini WDP tersebut didasarkan atas temuan-temuan terhadap laporan keuangan dan mengevaluasi bukti-bukti audit mengenai asersi laporan keuangan. Tujuan auditor adalah mengumpulkan bukti-bukti yang cukup kompeten untuk memberikan dasar yang masuk akal bagi suatu opini atau pendapat berkaitan dengan laporan keuangan (Guy, Dan, et al, 2002).

Risiko audit dan materialitas, bersama dengan hal-hal lain, perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat, dan luas prosedur

(3)

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

93 - Volume 2, No.2, Mei 2013

audit serta dalam mengevaluasi hasil prosedur tersebut. Auditor harus merencanakan auditnya sedemikian rupa, sehingga risiko audit dapat dibatasi pada tingkat yang rendah, yang menurut pertimbangan profesionalnya, memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

Kompleksitas tugas yang dihadapi sebelumnya oleh seorang auditor akan menambah pengalaman serta pengetahuannya terhadap penilaian laporan keuangan. Ashton (1991), Trotman (1996), Libby (1995) menyatakan bahwa pengalaman dan pengetahuan merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan auditor. Abdulmohammadi dan Wright (1987) menunjukan bahwa auditor berpengalaman akan memberikan pendapat yang berbeda dengan auditor yang tidak berpengalaman untuk tugas audit yang tidak terstruktur.

Standar pekerjaan lapangan ketiga mewajibkan auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan kompeten sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya. Cukup atau tidaknya bukti audit menyangkut kuantitas bukti yang harus diperoleh auditor dalam auditnya. Dalam mengumpulkan bukti audit, auditor harus diberikan ruang lingkup yang cukup untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian opini. Auditor dapat memberikan pendapat wajar, dengan pengecualian, pendapat tidak wajar dan menolak memberikan pendapat apabila terdapat pembatasan lingkup audit.

Bentuk dan isi dokumentasi pemeriksaan harus dirancang sedemikian rupa sehingga

sesuai dengan kondisi masing-masing pemeriksaan. Informasi yang dimasukkan dalam dokumentasi pemeriksaan menggambarkan catatan penting mengenai pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemeriksa sesuai dengan standar dan simpulan pemeriksa. Kuantitas, jenis, dan isi dokumentasi pemeriksaan didasarkan atas pertimbangan profesional pemeriksa.

KAJIAN KEPUSTAKAAN Pertimbangan Auditor

Hogart (1992) mengartikan Judgment auditor sebagai proses yang terus menerus dalam perolehan informasi, pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, dan penerimaan informasi lebih lanjut yang dilakukan oleh auditor.

Pentingnya pertimbangan dalam proses pengauditan telah berterima secara umum sebagai sesuatu yang melekat hampir pada setiap tahap pengauditan. Contoh penggunaan pertimbangan dalam pengambilan keputusan audit berkait dengan penetapan materialitas, penilaian sistem pengendalian internal, penetapan tingkat risiko, penentuan strategi audit yang digunakan, penentuan prosedur audit yang dilaksanakan, evaluasi bukti yang diperoleh, penilaian going concern perusahaan, dan sampai pada opini yang akan diberikan oleh auditor.

America Institute of Certified Public Accountant (AICPA) menyatakan (AICPA,

1955, dalam Nasution dan Supriyadi: 2007) bahwa pertimbangan merupakan faktor yang sangat penting dalam semua tahapan

(4)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 94 pengauditan, tetapi dalam banyak situasi adalah

tidak mungkin secara praktikal untuk menetapkan standar mengenai bagaimana pertimbangan diterapkan oleh auditor. Hogarth (1992) dalam Jamilah (2007) mengartikan pertimbangan sebagai proses pemahaman yang merupakan perilaku pemilihan keputusan. Proses pertimbangan tergantung pada kedatangan informasi yang terus-menerus dapat mempengaruhi pilihan yang akan diambil auditor. Setiap langkah dalam proses pertimbangan jika informasi terus-menerus datang, akan muncul pertimbangan dan keputusan baru.

Risiko Audit

Menurut PSA No. 25 Seksi 312, Risiko audit dan materialitas mempengaruhi penerapan standar auditing, khususnya standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan, serta tercermin dalam laporan auditor bentuk baku. Risiko audit dan materialitas, bersama dengan hal-hal lain, perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit serta dalam mengevaluasi hasil prosedur tersebut.

Laporan keuangan mengandung salah saji material apabila laporan keuangan tersebut mengandung salah saji yang dampaknya, secara individual atau keseluruhan, cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Salah saji dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan atau kecurangan. Istilah kekeliruan berarti salah saji atau penghilangan yang tidak

disengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan.

Pengalaman Audit

Pengalaman yang dimaksud ini adalah pengalaman auditor dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, maupun banyaknya penugasan yang pernah dilakukan. Butt (1998) memperlihatkan dalam penelitiannya bahwa auditor yang berpengalaman akan membuat pertimbangan yang relatif lebih baik dalam tugas-tugas profesionalnya, daripada auditor yang kurang berpengalaman. Jadi seorang auditor yang lebih berpengalaman akan lebih tinggi tingkat skeptisisme profesionalnya dibandingkan dengan auditor yang kurang berpengalaman.

Penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar melakukannya dengan yang terbaik. Menurut Herliansyah (2006), seseorang dengan lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang memiliki lebih banyak hal tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa. Dan auditor yang berpengalaman membuat pertimbangan lebih baik dalam tugas-tugas profesional ketimbang auditor yang belum berpengalaman. Hal ini dipertegas oleh Haynes et al (1998) yang menemukan bahwa pengalaman audit yang dipunyai auditor ikut berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil.

(5)

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

95 - Volume 2, No.2, Mei 2013 Kompleksitas Dokumen Audit

Peraturan BPK-RI tahun 2007, terhadap Standar Pemeriksaan Keuangan Negara dalam pernyataan standar pelaksanaan tambahan kelima menyebutkan: “Pemeriksa harus mempersiapkan dan memelihara dokumentasi pemeriksaan dalam bentuk kertas kerja pemeriksaan. Dokumentasi pemeriksaan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan harus berisi informasi yang cukup untuk memungkinkan pemeriksa yang berpengalaman, tetapi tidak mempunyai hubungan dengan pemeriksaan tersebut dapat memastikan bahwa dokumentasi pemeriksaan tersebut dapat menjadi bukti yang mendukung pertimbangan dan simpulan pemeriksa.

Dokumentasi pemeriksaan harus mendukung opini, temuan, simpulan dan rekomendasi pemeriksaan”. Bentuk dan isi dokumentasi pemeriksaan harus dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kondisi masing-masing pemeriksaan. Informasi yang dimasukkan dalam dokumentasi pemeriksaan menggambarkan catatan penting mengenai pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemeriksa sesuai dengan standar dan simpulan pemeriksa. Kuantitas, jenis, dan isi dokumentasi pemeriksaan didasarkan atas pertimbangan professional pemeriksa.

Dokumentasi pemeriksaan

memungkinkan dilakukannya reviu terhadap kualitas pelaksanaan pemeriksaan, yaitu dengan memberikan dokumentasi pemeriksaan tersebut kepada pereviu (pemeriksa), baik dalam bentuk dokumentasi tertulis maupun dalam format

elektronik. Apabila dokumentasi pemeriksaan hanya disimpan secara elektronik, organisasi pemeriksa harus yakin bahwa dokumentasi elektronik tersebut dapat diakses sepanjang periode penyimpanan yang ditetapkan dan akses terhadap dokumentasi elektronik tersebut dijaga secara memadai.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen risiko audit, pengalaman audit dan kompleksitas dokumen audit terhadap variabel dependen pertimbangan auditor melalui pengujian hipotesis. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian verifikatif (verifacative research) atau penelitian hipotesis (hypothesis testing

research).

Unit analisis yang digunakan adalah auditor pada BPK-RI perwakilan provinsi NAD di Banda Aceh. Jumlah populasi adalah 72 orang, penelitian ini selanjutnya dilakukan dengan pengambilan sampel berdasarkan proporsional stratifikasi, yaitu sampel yang membagi populasi dalam kelompok - kelompok (grup /stratum) yang memiliki karakteristik yang sama. Sehingga dari pemilihan sampel diperoleh 42 orang sebagai responden penelitian.

Kegiatan pengolahan data dengan melakukan tabulasi terhadap kusioner dengan memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada masing pertanyaan untuk masing-masing variabel. Analisis data menggunakan regresi berganda (multiple regression) untuk

(6)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 96 menguji pengaruh variabel – variabel

independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi yang digunakan adalah: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e …… (1)

Keterangan:

Y = Pertimbangan auditor a = Konstanta

b = Koefisien regresi X1= Variabel risiko audit

X2 = Variabel pengalaman audit

X3 = Variabel kompleksitas

dokumen audit e = error

HASIL PEMBAHASAN Pengujian Validitas

Berdasarkan output komputer setelah dilakukan pengujian validitas seluruh pernyataan yang diajukan pada kuisioner telah valid (37 item pernyataan) dan memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian

selanjutnya, dimana nilai koefesien korelasinya sudah lebih dari 0.304.

Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas memperlihatkan bahwa alpha untuk masing-masing variabel yaitu 0,887 untuk variabel X1, 0,838 untuk variabel X2,

0,820 untuk variable X3 dan 0,893 untuk

variabel Y. Berdasarkan perolehan angka tersebut, maka pengukuran reliabilitas terhadap variabel dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran keandalan memenuhi persyaratan α > 0.5.

Pengujian Asumsi klasik Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas, data model regresi penelitian ini berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar berikut:

(7)

Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp. 97- 108

97 - Volume 2, No.2, Mei 2013 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinieritas menghasilkan bahwa nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10 persen (0,135, 0,155 dan 0,118) yang berarti tidak ada korelasi antarvariabel bebas. Nilai VIF menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 (8,364, 8,249 dan 8,446). Berdasarkan ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian ini tidak mengandung problem

multikolinieritas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil dari pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari grafik

scatterplot. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak

ada pola tertentu yang terbentuk pada grafik dari sumbu X dan Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) yaitu pengaruh risiko audit (X1),

pengalaman audit (X2) dan kompleksitas

dokumen audit (X3), terhadap variabel terikat

(dependen) yaitu pertimbangan auditor (Y). Pengaruh masing-masing variabel tersebut secara terinci dapat dilihat pada hasil pengujian hipotesis Tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis Persamaan Regresi Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e = 3,098 + 0,689 PRA + 0,174 PA + 0,434 KDA tvalue = 6,873 2,068 8,456 Sig 0,000 0,004 0,000 R/R2 0,993/0,986 Adj R2 0,985 Fvalue 896,498

Melalui program SPSS seperti terlihat pada Tabel 1, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 3,098 + 6,873 X1 + 2,068 X2 +

8,456 X3 e ……….. (2)

Hasil Pengujian Secara Bersama

(8)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 98 dari nilai F hitung dengan tingkat

signifikansinya. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 896,498 lebih besar daripada nilai F tabel yaitu 2,84 (df1=3, df2=39, lihat lampiran, Table of

F-statistic P=0,05) dengan tingkat signifikansi

yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan risiko audit, pengalaman audit dan kompleksitas dokumen audit berpengaruh terhadap pertimbangan auditor atau dengan kata lain, menerima Ha dan menolak Ho.

Hasil Pengujian Secara Parsial

Pengaruh Risiko Audit terhadap

Pertimbangan Auditor

Hasil penelitian untuk variabel independen risiko audit (X1) mendapatkan

hasil t hitung sebesar 6,873 (nilai untuk t tabel adalah 2,021) dengan nilai signifikansi yaitu 0,000. Penentuan hipotesis menyebutkan jika t hitung lebih besar dari t tabel atau jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima.

Dari hasil diperoleh t hitung>t tabel (6,873>2,021), dan nilai signifikansi 0,000<0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa risiko audit berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan auditor pada kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi Aceh, sesuai dengan hipotesis kedua yang telah dirumuskan.

Pengaruh Pengalaman Audit terhadap

Pertimbangan Auditor

Hasil penelitian untuk variabel

independen pengalaman audit (X2)

mendapatkan hasil t hitung sebesar 2,068 (nilai untuk t tabel adalah 2,021) dengan nilai signifikansi yaitu 0,004. Penentuan hipotesis menyebutkan jika t hitung lebih besar dari t tabel atau jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima.

Dari hasil diperoleh t hitung>t tabel (2,068>2,021), dan nilai signifikansi 0,004<0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengalaman audit berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan auditor pada kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi Aceh, sesuai dengan hipotesis ketiga yang telah dirumuskan.

Pengaruh Kompleksitas Dokumen Audit terhadap Pertimbangan Auditor

Hasil penelitian untuk variabel independen kompleksitas dokumen audit (X3)

mendapatkan hasil t hitung sebesar 8,456 (nilai untuk t tabel adalah 2,021) dengan nilai signifikansi yaitu 0,000. Penentuan hipotesis menyebutkan jika t hitung lebih besar dari t tabel atau jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima.

Dari hasil diperoleh t hitung>t tabel (8,456>2,021), dan nilai signifikansi 0,000<0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kompleksitas dokumen audit berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan auditor pada kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi Aceh, sesuai dengan hipotesis keempat yang telah dirumuskan.

Pembahasan

(9)

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

99 - Volume 2, No.2, Mei 2013

Pertimbangan Auditor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko audit berpengaruh terhadap pertimbangan auditor secara signifikan. Signifikan dalam penelitian ini memberikan makna bahwa risiko audit dan pertimbangan auditor benar-benar yakin berkorelasi atau berhubungan, dimana risiko audit mempengaruhi pertimbangan auditor. Adanya standar laporan audit dalam pemeriksaan terhadap laporan keuangan bertujuan agar memperoleh keyakinan yang memadai (bukan mutlak) bahwa laporan keuangan yang diaudit telah bebas dari salah saji material. Karena audit yang dilakukan tidak menjamin laporan keuangan telah bebas dari salah saji material yang tidak terdeteksi oleh auditor. Oleh karena itu, dalam perencanaan pekerjaannya, auditor harus mempertimbangkan risiko audit tersebut.

Menurut SA seksi 312 (PSA No. 25), risiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor, tanpa disadari tidak memodifikasikan pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Berdasarkan hasil jawaban responden pada Kantor BPK-RI Perwakilan Aceh menunjukkan bahwa risiko audit dapat diminimalisasikan dalam melakukan beberapa hal seperti memeriksa dengan teliti setiap dokumen audit, memeriksa saldo akun dan golongan transaksi, menentukan ukuran sampel, fokus pada akun atau transaksi yang besar dan beresiko tinggi, dan yang paling penting

adalah tidak melakukan pelanggaran yang telah dilaksanakan dalam melakukan audit.

Pengaruh Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman audit berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan auditor. Signifikan berarti bahwa pengalaman audit dan pertimbangan auditor benar-benar yakin berkorelasi atau berhubungan, dimana pengalaman audit mempengaruhi pertimbangan auditor. Pengalaman auditor meliputi lamanya bekerja dalam melakukan pemeriksaan audit dan banyaknya penugasan yang sudah pernah dilakukan dalam bidang audit. Rata-rata responden pada Kantor BPK-RI Perwakilan Aceh telah memiliki pengalaman audit selama 9 s.d. 11 tahun. Sebanyak 74% responden menjawab setuju bahwa banyaknya penugasan pemeriksaan dalam bidang audit yang sama maupun yang berbeda akan memudahkan dalam memprediksi dan mendeteksi kecurangan (error).

Pengalaman audit yang dimiliki seorang auditor dalam lamanya menjalankan profesinya melakukan pemeriksaan serta banyaknya penugasan yang pernah dilakukan dapat menambah pengetahuannya mengenai pendeteksian kekeliruan. Dalam standar auditing (SPAP), standar umum yang pertama menyebutkan “Pemeriksaan harus dilaksanakan oleh seseorang atau orang-orang yang telah menjalani pendidikan dan latihan teknis yang cukup dalam bidang pemeriksaan akuntan dan memiliki keahlian sebagai akuntan publik”.

(10)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 100 Menurut Herliansyah (2006), seseorang dengan

lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang memiliki lebih banyak hal tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa. Hal ini dipertegas oleh Haynes et al (1998) yang menemukan bahwa pengalaman audit yang dipunyai auditor ikut berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil.

Pengaruh Kompleksitas Dokumen Audit terhadap Pertimbangan Auditor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas dokumen audit berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan auditor. Signifikan berarti bahwa kompleksitas dokumen audit dan pertimbangan auditor benar-benar yakin berkorelasi atau berhubungan, dimana kompleksitas dokumen audit mempengaruhi pertimbangan auditor Banyaknya jumlah bukti audit yang dijadikan sampel pemeriksaan akan mempengaruhi pertimbangan yang akan dibuat oleh auditor, oleh karena itu auditor harus berhati-hati dalam menentukan jumlah sampel dan memberikan perhatian lebih pada bukti audit yang relevan. Hal tersebut dibuktikan dari jawaban responden yang rata-rata menjawab setuju.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kompleksitas dokumen audit adalah jumlah atau banyaknya dokumen kunci yang dapat digunakan untuk pembuatan suatu pertimbangan Boner (1999). Sampel audit sangat berguna karena biasanya auditor tidak memiliki pengetahuan khusus tentang saldo-saldo rekening atau transaksi yang menurut

auditor perlu diuji untuk memenuhi tujuan auditnya. Oleh karena itu, auditor dapat melakukan pengujian terhadap karakteristik sebagian bukti sebagai pertimbangan auditor.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Risiko audit, pengalaman audit dan kompleksitas dokumen audit secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertimbangan auditor pada Kantor BPK-RI Perwakilan Aceh.

2. Risiko audit berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan auditor pada Kantor BPK-RI Perwakilan Aceh.

3. Pengalaman audit berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan auditor pada Kantor BPK-RI Perwakilan Aceh.

4. Kompleksitas dokumen audit berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan auditor pada Kantor BPK-RI Perwakilan Aceh.

KETERBATASAN

Penelitian ini tidak lepas dari berbagai keterbatasan. Dari berbagai keterbatasan ini, diharapkan dapat disempurnakan untuk penelitian-penelitian mendatang. Keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Metode dalam penelitian ini mempunyai

(11)

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

101 - Volume 2, No.2, Mei 2013

2. Dalam penelitian ini, objek yang dijadikan sampel (responden) terbatas, baik dari segi jumlah maupun lingkup area (hanya auditor di lingkup Kantor BPK-RI Perwakilan Aceh). Penelitan dalam jumlah sampel yang lebih banyak dan lingkup area yang lebih luas dapat dilakukan agar diperoleh daya generalisasi hasil penelitian yang lebih baik.

SARAN

Saran-saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagi auditor pada Kantor BPK-RI Perwakilan Aceh

1. Dalam setiap penugasan audit, auditor diharuskan untuk menetapkan risiko audit yang rendah, supaya kalau dikemudian hari timbul masalah, risiko yang dihadapi tidak terlalu besar.

2. Pengetahuan, keterampilan dan pengalaman auditor dan staff supaya terus ditingkatkan melalui: (1) pelatihan ditempat; (2) mengikutsertakan auditor dan staff pada berbagai pelatihan dan seminar yang berkaitan dengan profesi akuntan publik baik didalam negeri maupun luar negeri. 3. Dalam mengumpulkan bukti audit, gunakan

pengertian evidential matter, yaitu bukti-bukti audit yang telah dikonfirmasi dan dievaluasi sedemikian rupa sehingga merupakan bukti yang cukup meyakinkan dalam pengambilan pertimbangan auditor.

Bagi peneliti selanjutnya

1. Meneliti aspek-aspek yang berpengaruh terhadap pertimbangan auditor lainnya yang belum diteliti dalam penelitian ini, seperti; waktu penyampaian preferensi klien dan perbedaan gender,

kompleksitas tugas, dan fee sebagai variabel moderating.

2. Kekurangan maupun kelemahan yang terdapat didalam penelitian ini dapat dijadikan pembanding dan pedoman dalam menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi untuk masa yang akan datang.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdolmohammadi, M. dan A. Wright, 1987. An Examination Of The Effects Of Experience And Task Complexity On Audit Judgments. The Accounting Review 62 (January). Hal: 1-13.

Agoes, S., 1996. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh KAP. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.

Agoes, S., 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh KAP. Jakarta: LPFEUI.

Agus, W., 2009. Audit Berpeduli Risiko (Risk Based Audit) Dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit: (Perubahan paradigma dalam melakukan audit dari pengendalian ke risiko, menuju audit yang efektif dan efisien). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI BHMN).

http//agusw77.files.wordpress.com/2009/06/ audit-berpeduli-resiko.pdf

Ashton, H. Robert, 1974. An Experimental Study of Internal Control Judgmen. Journal of Accounting Research. Hal:143-157.

Arens, A. A. and James K. Loebbecke, 2000. Auditing: An Integrated Approach. Prentice Hall Inc.

Arens, A. .A and Loebbecke James. K., 2003. Auditing (Pendekatan Terpadu). Jakarta: Salemba Empat.

Badan Pemeriksa Keuangan – Republik Indonesia. 2007. Petunjuk Pelaksanaan: Pemeriksaan Keuangan. BPK-RI Jakarta.

(12)

Volume 2, No.2, Mei 2013 - 102 2007. Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara (SKPN). BPK-RI Jakarta.

Bonner, S. E., 1999. Judgment and Decision Making Research in Accounting, Accounting Horizons. Vol. 13, No. 4. Hal: 385-398.

Boynton, William C., Johnson, Walter G. Kell & Ray Johnson, 2003. Modern Auditing. New York : John Willey Sons Inc.

Butt J. L., 1988. Frequency Judgment in an Auditing related task. Journal of Accounting Research. Vol. 26. Hal: 315-30.

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis Persamaan Regresi   Y = α + β 1  X 1  + β 2  X 2  + β 3  X 3  + e     = 3,098 + 0,689 PRA + 0,174 PA + 0,434 KDA  t value  =             6,873             2,068          8,456  Sig                  0,000             0,004

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian difokuskan pada ruang lingkup penerimaan permohonan kerja sama dari Institusi, penerimaan permohonan Co – Ass, penunjukan pembimbing yang dilakukan oleh Unit Kerja,

Langkah berikutnya, merumuskan kebijakan yang meliputi strategi pembangunan dan pengamanan wilayah perbatasan serta perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara

1) Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama atau antar Program dalam 1 (satu) bagian anggaran dalam rangka memenuhi penyelesaian kegiatan yang ditunda

Tingkat keterbacaannya berada pada rentangan 47-58 yang tergolong sedang atau menunjukkan bahan bacaan sesuai bagi siswa, (2) tingkat kemudahan/ kesukaran buku teks

• Peserta didik menulis model/kalimat matematika dari masalah sehari-hari yang sederhana dan berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, waktu, panjang benda,

(1) Pegawai Tidak Tetap dengan sebutan Non Tenure bagi Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3) apabila telah melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi

Koperasi sebagai bentuk badan usaha yang bergerak dibidang perekonomian, mempunyai tatanan pengelolaan yang berbeda dengan badan usaha non koperasi, perbedaan

Ketua benteng mencari Xie-jian-xiu-luo selama tiga tahun, hal ini sudah bukan satu rahasia lagi, aku sudah lama mendengarnya, tidak diduga akibatnya bisa begini hebat,