DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN
PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL
KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN
GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST
FOR DISTINCTNESS, HOMOGENEITY AND STABILITY
nama lain
alternative names
Botanical name English Indonesia
Vigna unguiculata var. sesquipedalis. Yardlongbean Kacang Panjang
PVT/PPI/19/1
Tanggal: 13 Desember 2006 Dengan Adendum Baru : Tidak
Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum Pengujian BUSS, yang berisi penjelasan mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan
These test guidelines should be read in conjunction with Panduan Umum Pengujian BUSS document, which contains explanatory notes on the general principles on which the guidelines have been established.
KACANG PANJANG
YARDLONGBEAN
Kata Pengantar Dok. PVT/PPI/19/1
Buku Panduan Pengujian Individual (PPI) untuk spesies Kacang Panjang disusun dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Kebarua n, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan (BUSS) bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta para pihak yang memerlukan informasi ini.
Penggunaan dan penerapan buku panduan ini mengacu kepada Buku Panduan Umum Pengujian BUSS yang dikeluarkan oleh Pusat PVT dengan nomor dokumen: Dok.PVT/PP/1/2. Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk mengacu pada Buku Pandum tersebut dan PPI spesies Kacang Panjang dalam melakukan tugasnya untuk menguji BUSS spesies Kacang Panjang.
Penyusunan PPI spesies Kacang Panjang tersebut dilakukan oleh Komisi PVT dan Tim Teknis ahli di bidang tanaman Kacang Panjang. PPI spesies Kacang Panjang disusun berdasarkan koleksi dan kondisi tanaman kacang panjang di Indonesia, disesuaikan dengan sumber acuan dari kelembagaan lain serta draf naskah Guidelines for The
Conduct of Test of DUS (GCT) untuk spesies Vigna unguiculata (L.) Walp No.
Dokumen UPOV/ASIA/06/COWPEA tertanggal 13 Oktober 2006 dari UPOV. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para penyusun.
Kritik dan saran perbaikan sebagai umpan balik dari penerbitan buku panduan ini sangat kami harapkan terutama dari para pengguna buku panduan ini, sehingga akan memberikan kemudahan bagi para pengguna maupun pembaca lainnya dalam melakukan pengujian dan pemeriksaan BUSS spesies Kacang Panjang.
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kepala,
Ir. Hindarwati. MSc. NIP. 080 037 383
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
[Indonesia]
Halaman
I. Subjek Panduan 1
II. Bahan yang Dibutuhkan 1
III. Pelaksanaan Pemeriksaan 2
IV. Metoda dan Pengamatan 3
V. Pengelompokan Varietas 4
VI. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan 4
VII. Karakteristik dan Simbol 6
VIII. Tabel Karakteristik 9
[English]
Page
I. Subject of these Test Guidelines 1
II. Material Required 1
III. Conduct of Examination 2
IV. Methods and Observations 3
V. Grouping of Varieties 4
VI. Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability 4
VII. Characteristics and Symbols 6
PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL (PPI) TANAMAN KACANG PANJANG
GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TESTS (GCT/PPI) YARDLONGBEAN
I. Subjek Panduan
Subject of these Test Guidelines
Panduan pengujian ini digunakan untuk semua varietas Vigna unguiculata var.
sesquipedalis.
These Test Guidelines apply to all varieties of Vigna unguiculata var. sesquipedalis.
II. Bahan yang Dibutuhkan
Material Required
1. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memutuskan kapan, dimana, kualitas dan kuantitas kebutuhan benih untuk pengujian varietas yang harus diberikan. Pemohon yang menyerahkan material pengujian dari negara lain di luar negara tempat pelaksanaan pengujian, harus menjamin semua formalitas pabean dilengkapi dan dilampirkan fitosanitari dari negara asal.
The PPVT decide on the quantity and quality of the plant material required for testing the variety and when and where it is to be delivered. Applicants submitting material from a state other than that in which the testing takes place must ensure that all customs formalities and phytosanitary requirements are complied with.
Pemohon menyerahkan bahan/materi tanaman untuk diuji berupa benih sebanyak 500 gram. Contoh benih tersebut berasal dari benih penjenis dengan daya kecambah minimum 90%, berkadar air 10% dan kemurniannya 100%.
The applicant should be supplied 500 gram seeds as quantity of plant material. The material derived from “Breeder seed” with 90% germination capacity, 10 % moisture content and 100% purity.
2. Bahan tanaman yang disediakan harus sehat, vigor dan tidak terserang hama penyakit tanaman.
The plant material supplied should be visibly healthy, not lacking in vigor, nor affected by any pest or disease.
3. Bahan untuk pengujian tidak mendapatkan perlakukan apapun, kecuali dibolehkan atau diminta oleh PPVT. Jika materi tanaman telah diberi perlakuan, maka perlakuan yang telah diberikan harus dijelaskan secara terinci.
The plant material should not have undergone any treatment which would affect the expression of the characteristics of the variety, unless the PPVT allow or request such treatment. If it has been treated, full details of the treatment must be given.
III. Pelaksanaan Pemeriksaan
Conduct of Examination
1. Lama pengujian paling sedikit dua periode tumbuh dengan kondisi yang relatif sama (satu lokasi dalam dua musim/siklus tanaman).
The minimum duration of tests should normally be two independent growing cycles. With same conditions (one location for two seasons/growing cycles).
2. Pengujian dilaksanakan di suatu lokasi yang sesuai untuk pertanaman kacang panjang. Jika karakteristik-karakteristik penting suatu varietas tidak muncul pada lokasi tersebut, maka pengujian tambahan dapat dilakukan pada lokasi lainnya.
The tests are normally conducted at one place that suitable for long beans crop. In the case of tests must conduct at more than one place, an additional test may be performed at different location.
3. Pengujian harus dilakukan di bawah kondisi yang memungkinkan tanaman kacang panjang dapat tumbuh normal.
The tests should be carried out under conditions ensuring satisfactory growth for the yardlongbeans plant.
i. Ukuran petak sebaiknya memungkinkan tanaman atau bagian tanaman diambil untuk pengukuran atau penghitungan tanpa mempengaruhi pengamatan selanjutnya yang dilakukan pada periode akhir pertumbuhan.
The design of the tests should be such that plant or parts of plants may be removed for measurement or counting without prejudice to the observations which must be made up to the end of the growing cycle.
ii. Ukuran petak minimum dalam pengujian harus dapat menampung 60 tanaman yang terbagi ke dalam dua (2) ulangan atau lebih. Petak terpisah untuk pengamatan dan untuk pengukuran hanya dapat
digunakan jika petak-petak tersebut memiliki kondisi lingkungan yang serupa.
Each test should be designed to result in a total of at least 60 plants that spilt in two (2) or more replication. The split plots only can be used for observations and measuring if that plots have identical environment conditions.
4. Tambahan pengujian untuk tujuan tertentu dapat dilakukan. Varietas yang diuji harus mendapat perlakuan pemupukan, aplikasi insektisida/fungisida, pengairan dan cara budidaya yang sama.
Additional tests, for examining relevant characteristics, may be established.
IV. Metode dan Pengamatan
Methods and Observations
1. Semua pengamatan ditentukan cara pengukuran atau penghitungan yang harus dilakukan pada tanaman atau bagian tanaman contoh sebanyak 20 tanaman.
Unless otherwise indicated, all observations should be made on 20 plants or parts taken from each of 20 sample plants.
2. Untuk penilaian keseragaman berdasarkan pada populasi standar sebesar 2% dengan peluang penerimaan 95%. Pada kondisi tersebut, jumlah tanaman tipe simpang yang dapat ditenggang adalah tiga (3) tanaman.
For the assessment of uniformity, a population standard of 2% and acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of that condition three (3) off-types are allowed.
3. Semua pengamatan perilaku pertumbuhan dan karakteristik daun harus dilakukan pada saat tanaman berbunga merata. Pengamatan karakteristik polong dilakukan pada saat panen polong segar siap dijual. Semua pengamatan karakteristik biji dilakukan pada biji kering yang dipanen dari polong. Berat biji ditimbang pada empat contoh biji yang diambil dari 100 biji.
All observation on growth and leaf characteristics should be performed at the peak of blooming stage. Observation on pods should be performed at the stage of market maturity. All observation on seed characteristics should be performed on dry seeds taken from dry pods. Seed weight should be measured on four (4) seeds taken as samples from 100 seeds.
4. Jika karakteristik ketahanan digunakan untuk menilai keunikan, keseragaman dan stabilitas, maka pencatatannya harus dilakukan pada kondisi infeksi terkendali pada sedikitnya 20 tanaman contoh.
In the case of resistant characteristics will be used as criteria for measuring distincntness, homogeneity and stability, the measurement should be performed in a controlled environment on at least 20 plant samples.
V. Pengelompokan Varietas
Grouping of Varieties
1. Seleksi varietas dari varietas yang “dikenal umum” sebaiknya ditanam dengan menggunakan varietas kandidat, kemudian dibagi kedalam kelompok-kelompok untuk memudahkan penilaian keunikan dibantu dengan cara pengelompokan karakteristik.
The selection of varieties of common knowledge to be grown in the trial with the candidate varieties and the way in which these varieties are divided into groups to facilitate the assessment of distinctness are aided by the use of grouping characteristics.
2. Pengelompokkan karakteristik yang terdaftar, baik dari lokasi yang berbeda sekalipun dihasilkan dari lokasi berlainan dapat digunakan baik secara individu atau gabungan dengan karakteristik lain: (a) memilih varietas yang “dikenal umum” yang dapat dikeluarkan dari petak percobaan untuk pemeriksaan keunikan; dan (b) untuk mengatur petak percobaan sehingga varietas yang mirip dapat dikelompokkan dalam kelompok yang sama.
Grouping characteristics are those in which the documented states of expression, even where produced at different locations, can be used, either individually or in combination with other such characteristics: (a) to select varieties of common knowledge that can be excluded from the growing trial used for examination of distinctness; and (b) to organize the growing trial so that similar varieties are grouped together.
VI. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan
Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability
1. Kebaruan
2. Keunikan
Distinctness
Untuk menentukan perbedaan yang jelas antara dua varietas tergantung banyak faktor, yang harus dipertimbangkan adalah tipe ekspresi dari karakteristik yang diuji yaitu karakteristik kualitatif, kuantitatif, atau pseudo-kualitatif. Oleh karena itu pengguna PPI ini harus paham dengan rekomendasi yang terdapat dalam Pandum sebelum memutuskan adanya perbedaan.
Determining whether a difference between two varieties is clear depends on many factors, and should consider, in particular, the type of expression of the characteristic being examined, i.e. whether it is expressed in a qualitative, quantitative, or pseudo-qualitative manner. Therefore, it is important that users of these Test Guidelines are familiar with the recommendation contained in the General Introduction prior to making decisions regarding distinctness.
3. Keseragaman
• Untuk penilaian keseragaman pada populasi standar sebesar 2 % dengan peluang penerimaan 95%. Pada kondisi tersebut, jumlah tanaman tipe simpang yang dapat ditenggang adalah tiga (3) tanaman.
For the assessment of uniformity, a population standard of 2% and acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of that condition three off-types are allowed.
(a). Tanaman tipe simpang
Off-types
Tipe simpang muncul pada satu tanaman utuh (bukan pada bagian tanaman) sehingga penampilanya berbeda dengan tanaman yang lainnya pada varietas yang sama. Pada populasi standar sebesar 0.2 % dengan peluang penerimaan minimal 95%, maka dari 60 tanaman contoh jumlah maksimum tanaman tipe simpang yang diperbolehkan adalah tiga tanaman.
Off time came in full shape of plant (not part of plants) that makes significantly different from other plants that derived from same varieties. For the assessment of uniformity, a population standard of 0.2 % and acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of a sample size of 60 plants, three off-types are allowed.
1. Barisan Tunggal
Single Row
Pemeriksaan keseragaman karakteristik melalui pemeriksaan pertanaman dalam “Barisan tunggal “harus dilakukan satu populasi standar sebesar 2 % dengan peluang penerimaan minimal 95%. Untuk ukuran contoh 60 tanaman, jumlah tanaman tipe simpang tidak boleh lebih dari tiga (3) tanaman. Pada setiap barisan tunggal sedikitnya terdapat 20 tanaman, atau tiga (3) petak berupa baris tunggal dengan 20 tanaman/barisnya.
The examination for characteristic uniformity through ”single row plants” assessment should be done in a population standard of 1% and acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of 60 plants sample size, three off-types are allowed. The maximum number of single rows should be 20 plants or three plots with 20 plots per row.
4. Kestabilan
Stability
• Dalam praktek, tidak biasa melakukan pengujian kestabilan yang memberikan hasil sama seperti pengujian keunikan dan keseragaman. Hal ini didasarkan pada pengalaman bahwa pada banyak tipe varietas, jika satu varietas telah menunjukkan keseragaman, maka telah dapat dianggap stabil.
In practice, it is not usual to perform tests of stability that produce results as certain as those of the testing of distinctness and uniformity. However, experience has demonstrated that, for many types of variety, when a variety has been shown to be uniform, it can also be considered to be stable.
• Jika diragukan dan memang diperlukan, pengujian kestabilan dapat dilakukan dengan penanaman ulang pada tahun atau musim berikutnya, atau menguji ulang dengan menggunakan benih baru atau cadangan tanaman untuk menjamin bahwa materi tersebut menampilkan karakteristik yang sama seperti materi tanaman sebelumnya.
Where appropriate, or in case of doubt, stability may be tested, either by growing a further generation, or by testing a new plant stock to ensure that it exhibits the same characteristics as those shown by the previous material supplied.
VII. Karakteristik dan Simbol
Characteristics and Symbols
1. Penilaian keunikan, kebaruan, keseragaman dan stabilitas serta karakteristik dan sifat yang ditentukan diberikan dalam Panduan Umum (Pandum) BUSS dan PPI mawar.
The assessment of distinctness, homogeneity and stability, the characteristics and their states as given in Pandum BUSS and this PPI.
2. Notasi (1-9), untuk tujuan proses data elektronik, diberikan disamping sifat-sifat untuk karakteristik yang berbeda.
Notes (1 to 9), for the purpose of electronic data processing, are given together with the states of the different characteristics:
3. Legenda Legend
(*) Karakteristik * harus selalu dinilai untuk setiap periode tumbuh dan digunakan untuk deskripsi varietas, kecuali ekspresinya tidak muncul karena pengaruh kondisi lingkungan.
Characteristics * that should be used every growing period for the examinations of all varieties and should always be included in the description of the variety, except when the state of expression of a preceding characteristics or regional environmental conditions render this impossible.
(+) Karakteristik + adalah karakteristik yang dijelaskan pada tabel karakteristik dengan gambar atau keterangan
Characteristic + explained by picture or in explanations.
(-) Karakteristik - adalah karakteristik yang harus memperhatikan gambar.
Characteristic - must consider the picture.
VIII. Tabel Karakteristik/Table of Characteristics
No. Karakteristik / Charakteristics Indonesia English Example varieties Contoh Varietas Notasi/ Notes
1. Tanaman: Pewarnaan antosianin pada hipokotil umur 10 hari setelah
tanam
Anthocyanin coloration hypocotyl (10 days after emergence)
tidak ada ada
absent present
Semua tidak ada -
1 9
2. Tanaman: Pola percabangan
Branching habit mengerucut silindris conikal cylindrical 1 2
3. Tanaman: Jumlah hari hingga panen pertama
Maturity number of days to 1st harvets
genjah sedang dalam early medium late LV 1956, MLG 15147, MLG 15243 KP-7, Purbalingga Libra, Galah, 77 3 5 7
4. Tanaman: Jumlah hari hingga 50% tanaman berbunga
Number of days to 50% flowering
genjah sedang dalam early medium late LV 1956, MLG 15147, MLG 15243 KP-7, Purbalingga Libra, Galah, 77 3 5 7
5. Tanaman: Tinggi tanaman hingga buku polong pertama
First pod bearing node*
rendah sedang tinggi low medium high KP-3 Lumut hijau KP-4, KP-7, Galah, Purbalingga 3 5 7
6. Tanaman: Tinggi tanaman saat berbuah pertama (cm)*. Rata-rata dari
5 tanaman contoh
Height (cm) of the first fruiting (*) node, average of 5 plant
rendah sedang tinggi low medium high KP-6 Lumut hijau Purbalingga 3 5 7
7. Daun: Warna daun
Leaf color hijau muda hijau hijau gelap ungu kehijauan hijau kekungingan selainnya light green green dark green greenish purple yellowish green others LV 137 KP-7, KP-4, 77, Hijasu super - - LV 219 - 1 2 3 4 5 9
8. Daun: Warna tangkai daun
Petiole color hijau muda ungu ungu kehijauan ungu gelap light green purple greenish purple dark purple KP4. KP5, KP6, KP7, Usus hijau, 77 - - - 1 2 3 4
9. Daun: Warna pangkal tangkai daun
Basal petiole color
hijau ungu ungu gelap green purp le ungu gelap KP4. KP5, KP6, KP7, Usus hijau, 77 GL 25, GL 57 - 1 2 3
10. Daun: Panjang tangkai daun pada saat 50% berbunga
Petiole length at 50% flowering (-)
kecil <15 cm sedang 15,1-18 cm besar > 18,1 cm small <15 cm medium 15,1-18 cm large > 18,1 cm Semua varietas 3 5 7
11. Daun: Bentuk daun
Leaflet shape (+)(-) 2 3 4 deltoid ovate ovate-lanceolate lenceolate long lanceolate deltoid ovate ovate-lanceolate lenceolate long lanceolate -
KP4. KP6, KP7, 77, Purbalingga, Hijau super Libra
KP-3, KP-5, Galah, Lumut hijau - 1 2 3 4 5
12. Daun: Bentuk ujung daun
Shape of leaf apex
(+)(-) 1 2 runcing meruncing berekor berbulu acute acuminate caudate aristate KP-3, KP-5, KP -6, Galah, Libra
KP-4, KP-5, KP -7, Lumut hijau, Hijau super, Purbalingga - - 1 2 3 4
13. Daun: Bentuk pangkal daun
Shape leaf base (+)(-)
runcing meruncing tumpul acute cuneate truncate KP4. KP5, KP6, KP7, 77 -
KP-3, KP-5, KP -6, KP -7, Lumut hijau, Hijau super, Purbalingga
1 2 3
14. Daun: Bentuk tepi daun
Shape of leaf margin
rata mengombak
entire
undulate Semua varietas
1
2
15. Daun: Tulang daun pada helai daun
Venation of the leaf blade (+)(-)
sejajar pinnata palmat a parallel pinnate palmate Semua varietas - - 1 2 3
16. Bunga (Flower): Warna kelopak bunga
Color of calyx hijau ungu kehijauan green greenish purple Semua varietas - 1 2
17. Bunga: Warna sayap bunga pada saat mekar penuh
Color of wing, at full bloom
putih ungu muda biru ungu gelap white light purple blue dark purple -
KP-3, KP4, KP6, KP7, 77, Libra, Galah, Hijau super, Purbalingga - KP-5 1 2 3 4
18. Bunga: Warna standar bunga pada saat mekar penuh
Color of standard at full bloom
putih ungu muda biru ungu gelap white light purple blue dark purple - KP-3, Galah - KP4. KP5, KP6, KP7, 77, Libra, Hijau super, Purbalingga
1 2 3 4
19. Bunga: Warna perahu bunga pada saat mekar penuh
Color of keel at full bloom
putih ungu muda biru ungu gelap white light purple blue dark purple Semua varietas - - - 1 2 3 4
20. Polong (Pod): Panjang tangkai polong saat panen pertama
Length of peduncle at first harvest
pendek <20 cm) sedang 20-27 cm panjang >27 cm short <20 cm) medium 20-27 long >27 cm KP-3, Libra
KP-7, Hijau super, Galah, Lumut hijau KP-4, KP-5, KP -6, 77, Purbalingga
1 5 9
21. Polong: Rata-rata panjang 10 polong saat panen kedua
Pod length , mean of 10 pods at second harvest
sangat pendek <29 cm pendek (29-39) cm sedang >39 -49 cm panjang >49-59 cm sangat panjang >59 cm very short <29 cm short (29-39) cm medium >39 -49 cm long >49-59 cm very long >59 cm MLG 15240 MLG 15124, MLG 15140 MLG 15122, MLG 15106 MLG 15148, MLG 15069 KP3.KP -4, KP5, KP6, KP7, 77, Libra, Lumut hijau, Hijau super, Purbalingga, Galah
1 3 5 7 9
22. Polong: Rata-rata lebar 10 polong saat panen kedua
Width, mean of 10 pods at second harvest
sempit sedang lebar narrow medium broad Galah KP-3, KP-4, KP -7, 77 KP-5, Purbalingga 3 5 7
23. Polong: Bentuk irisan melintang polong
Pod shape of cross section
sangat datar bentuk pear bulat elip
bentuk angka delapan
very flat pear shape round elliptic eight shape - Semua varietas - - 1 2 3 4
24. Polong: Warna dasar polong segar stadia masak
Ground color at mature stage, fresh pod
hijau muda hijau gelap hijau
hijau muda semburat ungu
ungu
light green dark green green light green with purple shade ungu purple
KP-3, KP-6, KP7
KP-4, Purbalingga, 77, Lumut hijau, Galah, Libra Hijau Super - No.146 1 2 3 4 5
25. Polong: Serat dinding polong pada polong masak kering (-)
wall fiber, taken at dry pod maturity
lembut alot/ liat sangat getas
fleshy type fiber leathery podded excessive shattering
KP-3, KP-6, KP -7
KP-4, KP-5, 77, Hijau super, Purbalingga, Galah, Libra
-
1 2 3
26. Polong: Posisi paruh Beak position (+) (-) pinggiran bukan pinggiran marginal non marginal Semua varietas - 1 2
27. Polong: Arah paruh
Beak orientation (+) (-) 1 3 2 ke atas lurus ke bawah upward straight downward KP-4, KP-5, KP -6, KP -7, Purbalingga, Hijau super, Lumut hijau
- KP-3, 77, Galah, Libra 1 2 3 28. Warna polong Pod color hijau merah ungu selainnya green red purple others
KP-4, Purbalingga, 77, Lumut hijau, Galah, Libra - LV 1104 - 1 2 3 4
29. Warna polong sekunder
Secondary pod color
tidak ada ada
absent present
KP3.KP -4, KP5, KP6, KP7, 77, Libra, Lumut hijau, Hijau super, Purbalingga, Galah MLG 15031
1 9
30. Polong: Warna sekunder
Hue of secundary seed color
krem violet cream violet - MLG 15031, MLG 15122 1 9 31. Polong: Serat Stringiness (+) (-) tidak ada ada absent present - 77 1 9
32. Polong: Bentuk polong pada bagian pangkal (-)
Shape of distal part
runcing runcing - tumpul tumpul acute acute-truncate truncate - KP3.KP -4, KP5, KP6, KP7, 77, Libra, Lumut hijau, Hijau super, Purbalingga, Galah -
1 2 3
33. Panjang paruh polong (cm)
Length of beak pendek sedang panjang short medium long KP-5, KP-6, KP -7 KP-3, KP4, KP-5, Galah, Libra Lumut hijau 3 5 7
34. Tekstur permukaan polong (-)
Surface texture of pod
halus agak kasar kasar smooth medium rough - KP-3, KP-6, KP -7, 77, Libra
KP-4, KP_5, Galah, Lumut hijau, Hijau super, Purbalingga
3 5 7
35. Pinggang polong muda
Constrictions of pod, immature stage
tidak ada sedang berpinggang absent medium pronounced KP-3, KP-6, KP -7, 77, Lumut hijau KP-4, KP-5, Galah, Libra, Purbalingga -
3 5 7
36. Polong: Umur polong
Shelf life pendek sedang panjang short medium long - KP-7 Galah 3 5 7 37. Bobot 100 Biji 100 seed Weight (g) kecil <13 sedang 13,1-17,9 besar >18 small <13 medium 13,1-17,9 large >18 LV 266, MLG 15272 KP-4, KP-7 LV 1674, MLG 15122 3 5 7
38. Bentuk irisan memanjang pada bagian tengah biji (+)
Seed shape of median longitudinal section
bulat agak lonjong lonjong ginjal circular circular to elliptical elliptical kidney shaped - LV 2064 LV 1848 LV 1215 1 2 3 4
39. Bentuk irisan melintang pada bagian tengah biji
Seed shape of median cross section
bulat agak lonjong lonjong circular circular to elliptical elliptical LV 2010 LV 753 LV 1357 1 2 3
*40. Derajat kelengkungan (kurvature) hanya untuk biji berbentuk ginjal
Seed degree of curvature for kidney shaped only
lemah sedang kuat weak medium strong LV 220 LV 1243 - 1 2 3
41. Lebar irisan melintang biji
Seed width in cross section
sempit sedang luas narrow medium broad GL 88 KP7 - 3 5 7 42. Panjang biji
Seed length median (*)
pendek sedang panjang short medium long GL 97 KP7
Hijau Super, Purbalingga
3 5 7
43. Jumlah warna pada biji
Seed number of colors
satu dua lebih dari dua
one two
more than two
KP-7 77, KP-4 - 1 2 3
44. Warna utama biji
Seed main color
putih coklat hitam marun white brown black maroon LV 1294 KP-4 LV 566 LV 1544 1 2 3 4
45. Warna sekunder pada biji
Seed predominant secondary color
putih coklat hitam white brown black KP-4 LV 249 LV 1215 1 2 3
46. Distribusi warna sekunder pada biji
Seed distribution of predominant secondary color
sekitar hilum pada streak pada separuh biji pada ujung biji
around hilum in streaks on half of grain in patches at tip LV 249 Lumut Hijau 77 KP-4 1 2 3 4
47. Warna biji pada lingkaran hilum
Seed color of hilus ring
serupa dengan warna biji
tidak serupa dengan warna biji
same color of seed not the same
LV 219 KP-7 1 2 48. Guratan Biji Seed veining lemah sedang kuat weak medium strong LV 1299 LV 427 KP-7 1 2 3
49. Tekstur permukaan biji
Seed surface texture
licin berkerut smooth wrinkled LV 1299 KP-7 1 2
50. Jumlah biji per polong
Seed number per pod
rendah <13 sedang 14-17 tinggi > 18 low <13 medium 14-17 many > 18 LV 3119
77, Libra, Hujau super, lumut hijau KP3, KP4, KP5, KP6, KP7, Galah -
3 5 7
51 Ketahanan terhadap penyakit
Resistance to disease
51.1 Ketahanan terhadap nematode
Resistance to nematode tidak ada ada absent present 1 9
51.2 Ketahanan terhadap penyakit karat
Resistance to rust deseases
tidak ada ada absent present 1 9
51.3 Ketahanan terhadap virus mosaik
Resistance to Pole sitao mosaic virus
tidak ada ada absent present 1 9
5.1.4 Ketahanan terhadap layu Fusarium
Resistance to Furasium wilt
tidak ada ada absent present 1 9
52 ketahanan terhadap hama
Resistance to pests
52.1 Ketahanan t erhadap penggerek polong
Resistance to Pod borer H. armigera
tidak ada ada absent present 1 9
52.2 Ketahanan terhadap Maruca testualis
Resistance to Maruca testualis
tidak ada ada absent present 1 9
52.3 Ketahanan t erhadap aphis hitam
Resistance to Black aphis
tidak ada ada absent present 1 9
52.4 Ketahanan terhadap Weevils
Resistance to Weevils tidak ada ada absent present 1 9
52.4 Ketahanan terhadap lalat kacang
Resistance to Bean fly
tidak ada ada absent present 1 9
53 Toleransi terhadap cekaman abiotik
Tolerance to abiotic stresses
53.1 Toleransi terhadap genangan
Tolerance to Water logging
tidak ada ada absent present 1 9
53.2 Toleransi terhadap kekeringan
Tolerance to drought tidak ada ada absent present 1 9