• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PROMOTIVE PREVENTIF DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA PROMOTIVE PREVENTIF DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PROMOTIVE

PREVENTIF DALAM

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN PENYAKIT

RAKORNAS FARMALKES REGIONAL BARAT 11 MARET 2020

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 1

ANUNG SUGIHANTONO

Staf Pengajar Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Undip – Poltekes SEMARANG

(2)

PENDAHULUAN

(3)

CORONAVIRUS DISEASE

(COVID-19)

Diketahui penyebabnya adalah novel Coronavirus yaitu jenis virus baru yang

satu family dengan virus penyebab SARS dan MERS.

WHO menetapkan 2019-nCoV sebagai PHEIC/KKMMD.

Di Kota Wuhan, Cina, dilaporkan 59 kasus dengan gangguan pernapasan (pneumonia) dan

dirawat di RS, 7 orang dalam kondisi kritis.

WHO melaporkan bahwa sudah terjadi penularan terbatas dari

manusia ke manusia (kontak keluarga) telah dikonfirmasi di

sebagian besar Kota Wuhan, China dan negara lain.

Indonesia melakukan pembatasan

penerbagnan dari China

31 Des 2019 27 Jan 2020 3 Feb 2020

9 Jan 2020 30 Jan 2020

Covid19 sudah tejadi di 83 negara dan semua

regional WHO

ditempatkan dalam very high

3 Maret 2020

WHO menetapkan nama 2019-nCoV menjadi

COVID-19, yang merupakan singkatan dari “coronavirus

disease 2019.”

12 Feb 2020

INDONESIA umumkan 2 Kasus Confirmed Covid

dan dengan Tranmisi Lokal 29 Feb 2020 10 Maret 2020 JUMLAH CONFIRME D 27 dengan 6 klaster

(4)

CORONAVIRUS

Merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat.

Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Terdapat 4 genus:

Alphacoronavirus, Betacoronavirus, Gammacoronavirus,

and Deltacoronavirus,

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 4 https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/

 Alphacoronavirus dan Betacoronavirus hanya menginfeksi

mamalia (termasuk manusia), Gammacoronavirus

menginfeksi unggas dan Deltacoronavirus menginfeksi unggas dan mamalia

 Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui

menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).

 SARS CoV2 adalah virus jenis baru yang belum pernah

diidentifikasi sebelumnya pada manusia dan menyebabkan

(5)

SILSILAH

SARSCoV2

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 5 https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/

(6)

PERBEDAAN KARAKTERISTIK

(1)

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 6

SARS MERS CoV FLU BURUNG A(H5N1) 2019-nCoV

JENIS VIRUS Famili Genus Coronaviridae Betacorona virus lineage B Coronaviridae Betacorona virus lineage C Orthomyxoviridae Influenzavirus A Coronaviridae Betacorona virus lineage B

MASA INKUBASI 2-7 hari (bisa sd 10

hari)

2-14 hari 2-5 hari (bisa sd 17

hari)

Rata-rata 5 hari (bisa sd 12.5 hari)

NEGARA PERTAMA YANG MELAPOR

2002-China (Guangdong)

2012- Saudi Arabia 1997- China

(Hongkong)

2019-China (Wuhan, Hubei)

HEWAN PENULAR Kelelawar ; kucing

civet

Unta Dromedari Unggas belum diketahui

pasti, masih dalam investigasi

TRANSMISI Droplet, kontak

dengan benda terkontaminasi, penularan antar manusia Droplet, kontak dengan benda terkontaminasi, penularan antar manusia terbatas Droplet, kontak dengan benda terkontaminasi, penularan antar manusia terbatas Belum diketahui pasti, masih dalam investigasi, penularan antar manusia

(7)

PERBEDAAN KARAKTERISTIK

(2)

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 7

SARS MERS CoV FLU BURUNG A

(H5N1) 2019-nCoV GEJALA DAN TANDA Gangguan saluran pernapasan: ringan -pneumonia Gangguan saluran pernapasan umumnya pneumonia; Gangguan ginjal Gangguan saluran pernapasan: ringan -pneumonia Gangguan saluran pernapasan :ringan – pneumonia. Umumnya ringan, 20% berat ANGKA KEMATIAN 14-15% 35 % Global 50% Di Indonesia 84% 2,9 % PENGOBATAN DAN VAKSIN • Suportif

• Belum ada vaksin

• Supportif

• Belum ada vaksin

• Antivirusneuram

inidase inhibitor

(oseltamivir)

• Belum ada vaksin

• Suportif

• Belum ada vaksin

PENETAPAN PHEIC

Tidak Tidak Tidak Ya

KASUS DI INDONESIA

Belum ada Belum ada 2005-2017 200

kasus dengan 168 kematian

(8)

SITUASI GLOBAL

(9)

9

SITUASI GLOBAL COVID-19 PER 9 MARET 2020

(GENEVA)

Telah menjangkiti lebih dari 104 negara dengan transmisi local lebih dri 80 negara.

93% confirmed Cases berasal dari 4 negara yaitu China, Italia, Iran dan Korea Selatan.

80% kasus di China berhasil sembuh dan sudah keluar dari Rumah Sakit. Angka kematian 2-3% secara global, 60 - 80 % terjadi pada orang tua dan atau dengan penyakit penyerta

sebelumnya. TOTAL: 109 577 confirmed (3993 new) 3809 deaths (225 new) CHINA: 80 904 confirmed (45 new) 3123 deaths (23 new) 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 20 -J an-20 21 -J an-20 22 -J an-20 23 -J an-20 24 -J an-20 25 -J an-20 26 -J an-20 27 -J an-20 28 -J an-20 29 -J an-20 30 -J an-20 31 -J an-20 1-Feb -20 2-Feb -20 3-Feb -20 4-Feb -20 5-Feb -20 6-Feb -20 7-Feb -20 8-Feb -20 9-Feb -20 10 -Feb -20 11 -Feb -20 12 -Feb -20 13 -Feb -20 14 -Feb -20 15 -Feb -20 16 -Feb -20 17 -Feb -20 18 -Feb -20 19 -Feb -20 20 -Feb -20 21 -Feb -20 22 -Feb -20 23 -Feb -20 24 -Feb -20 25 -Feb -20 26 -Feb -20 27 -Feb -20 28 -Feb -20 29 -Feb -20 1-Ma r-20 2-Ma r-20 3-Ma r-20

PENAMBAHAN KASUS PERHARI

(10)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 15 -J an-20 16 -J an-20 17 -J an-20 18 -J an-20 19 -J an-20 20 -J an-20 21 -J an-20 22 -J an-20 23 -J an-20 24 -J an-20 25 -J an-20 26 -J an-20 27 -J an-20 28 -J an-20 29 -J an-20 30 -J an-20 31 -J an-20 1-Feb -20 2-Feb -20 3-Feb -20 4-Feb -20 5-Feb -20 6-Feb -20 7-Feb -20 8-Feb -20 9-Feb -20 10 -Feb -20 11 -Feb -20 12 -Feb -20 13 -Feb -20 14 -Feb -20 15 -Feb -20 16 -Feb -20 17 -Feb -20 18 -Feb -20 19 -Feb -20 20 -Feb -20 21 -Feb -20 22 -Feb -20 23 -Feb -20 24 -Feb -20 25 -Feb -20 26 -Feb -20 27 -Feb -20 28 -Feb -20 29 -Feb -20 1-Ma r-20 2-Ma r-20

PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 DI KOREA SELATAN, ITALIA DAN IRAN

PER 2 MARET 2020

KOREA SELATAN ITALI IRAN

DEKLARASI PHEIC OLEH WHO

KASUS PERTAMA DI KORSEL

DUA KASUS PERTAMA ITALIA KASUS PERTAMA IRAN

(11)

Penambahan Kasus Konfirm COVID-19 di Korea Selatan setiap harinya sejak dilaporkan pertama kali cenderung stabil (1-7 kasus), namun mulai meningkat secara signifikan sejak tanggal 19 Februari 2020 . Puncak kasus tertinggi tanggal 29 Februari 2020.

CFR per 2 Maret 2020 adalah 0,52%

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

TREND HARIAN KASUS KONFIRMASI & KEMATIAN COVID-19 DI KOREA SELATAN PER 2 MARET 2020

Case Death

(12)

• Peningkatan kasus konfirmasi yang signifikan di Republik Korea terjadi karena adanya transmisi lokal di beberapa Kluster. Kasus konfirmasi terbanyak terjadi di dua kluster (Gereja Shincheonji dan RS Cheongdo Daenam) yang saling berhubungan dengan kasus konfirmasi ke-31 di Republik Korea. Kasus konfirmasi ke-31 tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri dan belum diketahui sumber penularannya. Dari jumlah kasus konfirmasi di Republik Korea, 68,8% merupakan kasus konfirmasi dari dua cluster tersebut (56,1% Shincheonji dan 12,7% RS Cheongdo Daenam).

• Kronologi kasus ke-31 di Republik Korea adalah sebagai berikut :

(Sumber : CDC Korea)

BEBERAPA KLUSTER DI REPUBLIK KOREA

• Kluster lain di Republik Korea terdapat di Kluster RS St. Mary Eunpyeong, Seoul (11 kasus konfirmasi) dan Kluster di Gereja Onchun, Busan (29 kasus

konfirmasi). Sumber penularan di Gereja Onchun, Busan berasal dari kasus ke-3 yang melakukan perjalanan ke Wuhan, sedangkan kluster di RS St. Mary Eunpyeong, Seoul belum diketahui sumber penularannya.

• Kronologi penularan kluster di Gereja Onchun, Busan adalah sebagai berikut :

(13)

Penambahan Kasus konfirm COVID-19 di Italia setiap harinya sejak dilaporkan pertama kali cukup stabil, namun meningkat secara signifikan sejak tanggal 23 Februari 2020 dan puncak kasus tertinggi terjadi pada tanggal 2 Maret 2020.

CFR per 2 Maret 2020 adalah 2,07%.

0 100 200 300 400 500 600 31 -J an-20 1-Feb -20 2-Feb -20 3-Feb -20 4-Feb -20 5-Feb -20 6-Feb -20 7-Feb -20 8-Feb -20 9-Feb -20 10 -Feb -20 11 -Feb -20 12 -Feb -20 13 -Feb -20 14 -Feb -20 15 -Feb -20 16 -Feb -20 17 -Feb -20 18 -Feb -20 19 -Feb -20 20 -Feb -20 21 -Feb -20 22 -Feb -20 23 -Feb -20 24 -Feb -20 25 -Feb -20 26 -Feb -20 27 -Feb -20 28 -Feb -20 29 -Feb -20 1-Ma r-20 2-Ma r-20

TREND HARIAN KASUS KONFIRMASI &KEMATIAN COVID-19

DI ITALI PER 2 MARET 2020

Case Death 2 3 13 10 15 18 34 46 104 143 205 385 2 0 2 1 3 4 3 7 4 8 9 11 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

TREND HARIAN KASUS KONFIRMASI & KEMATIAN COVID-19

DI IRAN PER 2 MARET 2020

Case death

Jumlah Kasus konfirm COVID-19 di Iran setiap harinya sejak dilaporkan pertama kali hingga saat ini cenderung mengalami peningkatan.

Sejauh ini kasus terbanyak dilaporkan pada tanggal 2 Maret 2020. CFR per 2 Maret 2020 adalah 5,4%

SITUASI KASUS COVID-19 DI IRAN DAN ITALIA

(14)

SITUASI DI INDONESIA

(15)

 Total kasus yang spesimennya dikirim ke Laboratorium Badan Litbangkes

sebanyak 795 kasus (termasuk 188 ABK World Dream)

 Kasus dalam pengawasan tersebar di 45 Rumah Sakit, di 24 Provinsi

 Hasil pemeriksaan spesimen :

 Kasus dalam proses pemeriksaan = 16 kasus

 Negatif COVID-19 = 752 kasus  Positif COVID-19 = 27 kasus

SITUASI COVID-19 DI INDONESIA

per 2 MARET 2020

RINCIAN

PEMERIKSAAN

SPESIMEN

SPESIMEN berasal dari Pasien Dalam

Pengawasan dan atau Orang Dalam Pemantauan (yang berobat ke RS) serta pelacakan kontak bagi beberapa kasus

dengan confirmed case yang ada di negara lain

(16)

DATA KESAKITAN ISPA dan PNEUMONIA

(17)

DATA KESAKITAN ISPA DI RS DAN PUSKESMAS

SENTINEL

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 17

TIDAK ADA LAPORAN PENINGKATAN KASUS YANG BERMAKNA OUTBREAK

0 1 2 3 4 5 6 7 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 1

DES JAN FEB Maret

Ju m la h K asu s

Jumlah Kasus ILI Per Hari

Surveilans Influenza Like Illness (ILI) di 5 Puskesmas Sentinel Desember 2019 - Maret 2020

Pusk. 7 Ulu Palembang Pusk. Klandasan Ilir Balikpapan Pusk. Padasuka Bandung Pus. Jayapura Utara Papua

(18)

UPAYA PROMOTIF

PREVENTIF

(19)

PRINSIP DASAR

1. PROMOTIF : menjaga yang sehat TETAP sehat;

PREVENTIF : mencegah agar tidak sakit.

2. PENCEGAHAN dan

PENGENDALIAN penyakit : memperkecil resiko tertular, menghentikan transmisi atau penularan penyakit,

mempercepat penyembuhan, memperkecil akibat dari

penyakit, menghindari kecacatan.

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 19

ASPEK PERILAKU ASPEK LINGKUNGA N ASPEK TATAKELOL A KASUS

(20)

20

PESAN PENCEGAHAN UNTUK

MASYARAKAT

 Virus ini dapat dicegah dengan imunitas tubuh yang baik.

 Jaga stamina tubuh dengan konsumsi gizi seimbang

 Lakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

(21)

PRINSIP DASAR

1. MEMAHAMI mekanisme penularan yakni droplet, airborne dan paparan langsung.

2. MEMAHAMI sifat dan karakteristik virus secara umum.

3. MEMAHAMI perilaku spesifik dari komunitas atau

masyarakat.

4. Mengerti gejala dan tanda penderita infeksius dan masa

(22)

MELAKUKAN

CONTACT TRACING

Belajar dari kasus1 dan kasus 2 (yang terlanjur menyebar di media masa)

1. Ibu – Anak :

2. Pekerja Rumah Tangga ada driver dan asisten rumah tangga, yang mempunyai keluarga di rumah.

3. Kegiatan Sosial di 2(dua) tempat

dengan pengunjung lebih dari 100 orang

4. Belanja makanan dengan ojol dan melakukan transaksi dengan uang cash.

1. KONTAK ERAT (sekasur) : probabilitasnya 80 – 90 % tertular.

2. KONTAK DEKAT (sedapur) : probabilitasnya 60 – 90% tertular.

3. KONTAK SOSIAL (sesumur) : probalitasnya 40 – 70/80% tertular.

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 22

DAPAT DIPERKIRAKAN JUMLAH KASUS POSITIP SAAT INI BAIK DENGAN ATAU

(23)

BENTUK KEGIATAN

1. PHBS : Cuci tangan dengan sabun danPERILAKU INDIVIDU air mengalir; mengganti cara

bersalaman, etika batuk,

2. Makan bergizi dan seimbang

3. Aktivias Fisik/Olahraga tertur

4. Istirahat Cukup dan Kelola Stress

5. Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit,

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 23 TINGKATKAN DAYA TAHAN

(24)

BENTUK KEGIATAN

PERILAKU DI KONTAK SOSIAL

1. Menyediakan hand sanitizer di

transportasi umum, tempat absensi elektronik, toilet umum.

2. Melakukan desinfeksi secara periodik setelah pemakaian.

3. Menjaga kebersihan tempat umum, termasuk anjuran untuk membawa sajadah sendiri

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 24 HINDARI KONTAK DENGAN

(25)

BENTUK KEGIATAN

1. Tata kelola medis dan kesehatanTATA KELOLA KASUS

masyarakat termasuk pengambilan specimen laboratorium.

2. Tatakelola di Rumah Sakit mulai dari Program Pencegahan Infeksi sampai pemulasaraan jenazah

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 25

ASPEK SARANA dan

PRASARANA

(26)

ALUR DETEKSI DINI DAN RESPON

PINTU MASUK

(27)

• HINDARI tempat yang ramai atau berdesakan JIKA

TERPAKSA gunakan Alat Pelindung Diri seperti masker.

• PERHATIKAN ETIKA BATUK.

• CUCI TANGAN setelah kontak dengan benda di

lingkungan sekitar dan JANGAN menyentuh mulut, hidung, mata sebelum mencuci tangan.

21

Pesan Pencegahan untuk Masyarakat

(28)

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 28

Menghitung kebutuhan, menjamin ketersediaan reagen dan VTM (Viral

Transport Media) setiap saat dibutuhkan

REAGEN & MEDIA TRANSPORT VIRUS

Menghitung kebutuhan, menjamin ketersediaan APD di Fasyankes setiap saat dibutuhkan.

Alat Pelindung Diri (APD)

Menghitung kebutuhan, menjamin ketersediaan obat-obatan penunjang setiap saat dibutuhkan

OBAT-OBATAN

Menghitung kebutuhan, menjamin ketersediaan BMHP pengendalian infeksi seperti cairan antiseptik, disinfeksi dll setiap saat dibutuhkan

BMHP Pencegahan & Pengendalian Infeksi

(29)

TANTANGAN

Asimptomatik dan

local

transmission

serta

Penyelidikan Epidemiologi

(PE)

Masa Inkubasi dan kajian

EPIDEMIOLOGIS

RISK COMMUNICATION

dan

HOAX.

Terlibat dalam

RESEARCH

and

DEVELOPMENT

baik obat

dan atau vaksin.

Aspek NON KESEHATAN,

sosio ekonomi dan kultural.

(30)

PENUTUP

1.

COVID-19 merupakan

new emerging disease

, masih banyak yang

belum diketahui/harus digali lebih lanjut

2.

Pencegahan penyakit dapat dilakukan oleh seluruh komponen

masyarakat dan dimulai dari diri sendiri

3.

Petugas farmasi diharapkan berkontribusi untuk membagikan

informasi yang benar tentang pencegahan COVID-19 kepada

keluarga, rekan kerja.

4.

Farmalkes mempunyai peran dalam menyiapkan dan menjamin

kecukupan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan menghadapi

COVID-19

(31)

TERIMAKASIH

ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 31

sugihantonoa@yahoo.com

(32)

IDENTITAS DIRI

Nama : Dr Anung Sugihantono MKes

NIP : 19600320 198502 1002

Pangkat/Golongan : Pembina Utama/IVE – lektor Status : Menikah (anak – 2 orang )

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD : SD Ngadirejo I Temanggung – Lulus 1971 SMP : SMP Negeri II Temanggung – Lulus 1974 SMA : SMA Negeri IV Yogyakarta – Lulus 1977

Sarjana/Profesi : Fakultas Kedokteran Undip Semarang – Lulus 1984 Pasca Sarjana : Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta – Lulus 2001

ALAMAT

Rumah : Jl Udan Riris I/34 Tlogosari Semarang – Telp 6719127 Kantor : Jl Percetakan Negara No 29 Jakarta Pusat

Email : anung.sugihantono@kemkes.go. id atau sugihantonoa@yahoo.com HP 081.2293.6774 ANUNG UNTUK RAKORNAS FARMALKES WILBAR 32

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa SMK PGRI 1 Palembang terhadap prestasi belajar pada

Dalam menjawab rumusan permasalahan terkait dengan konsekuensi penetapan pengadilan pengangkatan anak yang dilakukan oleh orang tua tunggal (Single Parent Adoption),

Tipe variasi gen yang ada pada populasi suku Jawa dan aktivitas enzim pada metabolisme alkohol dalam tubuh individu tersebut, dapat digunakan sebagai informasi yang dapat

Bagi Peneliti Lain, yang mempunyai minat yang sama terhadap perkembangan siswa, terutama mengenai asertifitas dapat melakukan penelitian mengenai hal ini dengan sampel yang

Berdasarkan hal- hal yang telah diuraikan di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai DNA barcoding tanaman daluga dari Kepulauan Sangihe berdasarkan urutan

Keberhasilan terapi realitas dalam meningkatkan self-regulated learning pada mahasiswa underachiever tidak terlepas dari beberapa faktor-faktor penunjang, diantaranya

Gejala klinis yang ditunjukkan udang vaname (L. vannamei) sampel dan udang vaname (L. vannamei) yang diinfeksi oleh 5 bakteri berbeda pada uji Postulat Koch mengakibatkan gejala

Based on the results of research and discussion, the conclusions of this study were: (1) knowledge of the family of hypertension as a major diet was moderate category, (2)