• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUHAMMAD MIRZA KAMIL PREPARASI SENYAWA ISOBUTIRIL SALISILAMIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MUHAMMAD MIRZA KAMIL PREPARASI SENYAWA ISOBUTIRIL SALISILAMIDA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

MUHAMMAD MIRZA KAMIL

PREPARASI SENYAWA ISOBUTIRIL

SALISILAMIDA

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PREPARASI SENYAWA ISOBUTIRIL

SALISILAMIDA

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2013

Oleh :

MUHAMMAD MIRZA KAMIL NIM : 09040062

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Dr. Bambang Tri Purwanto, Apt, MS. NIP. 19571006 198503 1 003

Pembimbing II

Drs. H. Achmad Inoni, Apt NIP. 0020124205

(3)

iii

Lembar Pengujian

PREPARASI SENYAWA ISOBUTIRIL

SALISILAMIDA

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 4 September 2013

Oleh :

MUHAMMAD MIRZA KAMIL NIM: 09040062

Disetujui Oleh:

Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt

Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt

Penguji I

Dr. Bambang Tri Purwanto, Apt, M.S. NIP. 19571006 198503 1 003

Penguji II

Drs. H. Achmad Inoni, Apt NIP. 0020124205

Penguji III

Hidajah Rachmawati, S.Si., Sp. FRS NIP. 114 0609 0449

Penguji IV

Annisa Farida Muti, S.Farm., Apt.M.Sc UIDN.0707098603

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul PREPARASI SENYAWA ISOBUTIRIL SALISILAMIDA guna memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar - besarnya penulis sampaikan kepada :

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. atas kesempatan yang diberikan untuk menimba ilmu pengetahuan dan menambah wawasan di Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat., atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti program sarjana.

3. Ibu Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Univesitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan fasilitas dan dukungan serta kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

4. Bapak Dr. Bambang Tri Purwanto M.S., Apt. dan Bapak Drs. H. Achmad Inoni., Apt. sebagai pembimbing yang telah tulus ikhlas dan penuh kesabaran untuk membimbing dan memberikan dorongan moral serta materi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Sp. FRS dan Ibu Annisa Farida Muti S.Farm., Apt.M.Sc sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun untuk perbaikan skripsi ini.

6. Ibu Dian Ermawati, S.Farm., Apt. sebagai Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

(5)

v

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

8. Para Laboran Laboratorium Kimia Terpadu II: Mbak Susi dan Mas Ferdi yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

9. Kedua orang tua penulis yang penulis hormati dan cintai, yang menjadi motivator handal, adik penulis tersayang yang dengan penuh kasih sayang dan kesabaran selalu memberikan semangat, nasehat, dukungan moral dan materi, serta doa sehingga penulis dapat menjalani studi dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini.

10. Orang yang penulis sayangi Tika, yang telah sabar dan ikhlas menemani penulis dan selalu memberikan semangat kepada penulis.

11. Teman-teman skripsi kimia medisinal yang telah bekerja keras bersama antara lain: Retno, Khaer, Desi, Ona, Firdha, Gaya Tri, Artabah, Rizal, Rezki, Ati, dan Eka.

12. Teman-teman Farmasi 2009, terima kasih atas semangat, saran, masukan, serta bantuan dan kerjasamanya.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. dan kebenaran itupun datang dari-Nya. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan masukan baik kritik maupun saran dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi ilmu pengetahuan maupun para pembaca.

Malang, September 2013

(6)

vi

RINGKASAN

PREPARASI SENYAWA

ISOBUTIRIL SALISILAMIDA

Muhammad Mirza Kamil

Nyeri merupakan perasaan pribadi dengan ambang toleransi yang berbeda untuk tiap individu. Untuk kondisi umum, ketika terjadi nyeri ringan maupun sedang, digunakan analgetik untuk mengurangi perasaan nyeri (Tjay dan Rahardja, 2002). Analgetik non narkotik sering disebut analgetik-antipiretik atau

Non Sterioidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID). Obat golongan ini digunakan

untuk mengatasi nyeri ringan sampai moderat, untuk menurunkan suhu badan pada keadaan panas tinggi dan digunakan sebagai antiradang (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Salisilamida adalah salah satu obat dari golongan NSAID yang memiliki efek analgetik-antipiretik yang lemah karena salisilamida dalam mukosa usus mengalami metabolisme lintas pertama dan memiliki efek samping iritasi lambung (Tjay dan Rahardja, 2002). Untuk meningkatkan aktivitas analgetik-antipiretik dan menurunkan efek samping maka dilakukan modifikasi struktur senyawa penuntun yang berdasarkan pada pemilihan gugus atau substituent secara rasional (Siswandono dan Soekardjo, 2000).

Pada penelitian ini preparasi dilakukan yaitu dengan tujuan untuk mengetahui hasil dari preparasi senyawa isobutiril salisilamida melalui reaksi asilasi senyawa salisilamida dengan senyawa isobutiril klorida. Untuk memperoleh senyawa Isobutiril salisilamida, dilakukan reaksi asilasi gugus –NH2

dari salisilamida dengan isobutiril klorida berdasarkan metode Schotten-Baumann yang dimodifikasi, dengan menggunakan aseton yang merupakan pelarut semi polar yang mampu melarutkan senyawa organik dan berbagai garam. Senyawa hasil preparasi kemudian di uji kemurniannya melalui penentuan titik lebur dan kromatografi lapis tipis dengan menggunakan tiga macam fase gerak. Identifikasi struktur dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet (UV-Vis), spektrofotometer inframerah (IR), dan spektrometer resonansi magnetik inti (1 H-NMR).

Persentase berat hasil preparasi yang di dapat sebanyak 0,79 %. Senyawa hasil preparasi berupa senyawa berbentuk kristal, warna putih dan tidak berbau. Diketahui titik leburnya adalah 97°-98°C. Kemudiaan kromatografi lapis tipis menggunakan tiga eluen yang berbeda terlihat noda tunggal dan berbeda nilai Rf antara senyawa hasil preparasi dengan salisilamida sebagai senyawa induk. Identifikasi struktur menggunakan spektrofotometer UV-Vis didapatkan puncak serapan maksimum pada pada panjang gelombang 301,2 nm, kemudian dengan spektrofotometer IR dapat dilihat gugus fungsi -NH pada bilangan gelombang 3319,26 cm-1, gugus fungsi C=O yang tampak pada bilangan gelombang 1679,88 cm-1 dan 1614,31 cm-1, dan gugus fungsi –C=C yang tampak pada bilangan gelombang 1581,52 cm-1 dan terakhir dilakukan analisis struktur dengan menggunakan spektrometer 1H-NMR didapatkan bahwa senyawa memiliki 12 atom H.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa senyawa isobutiril salisilamida dapat dipreparasi melalui reaksi asilasi antara salisilamida dengan isobutiril klorida, dengan presentasi hasil sebesar 0,79%

(7)

vii

ABSTRACT

PREPARATION ISOBUTYRIL SALYCILAMIDE COMPOUND

According to development the new drug of NSAID group derivate salicylate and to knowing the result of salicylamide’s structure preparation, preparation of Isobutyryl salicylamide had been done by reaction of salicylamide and isobutyryl chloride, based on Schotten-Baumann method. Then tested the purity by thin layer chromatography (TLC) and melting point. The compound was identified by using the spectrophotometric data of ultra-violet, infra-red and also the 1H-nuclear magnetic resonance spectrometric.

The yield of the compound preparation was 0,79% with organoleptic crystal, with and no smell. The melting point was 97-98oC and at thin layer chromatography with three different eluent produced single spot and the yield of the compound have different Rf with salycilamide as master compound. Idintified structure by spectrophotometer UV-Vis had been produced the maximum peak absorption at lambda 301,2 nm, then with spectrophotometer IR had been showed cluster function of –NH at lambda 3319,26 cm-1, cluster function of C=O at lambda 1679,88 cm-1 and 1614,31 cm-1, and had been showed cluster function C=C at lambda 1581,52 cm-1, and then the last identified structure with 1H-nuclear magnetic resonance spectrometer the compound had been 12 atom H.

From the result of research had been done showed the yield of compound preparation was isobutyry salycilamide as purpose of preparation with 0,79% percentage of preparation.

(8)

viii

ABSTRAK

PREPARASI SENYAWA ISOBUTIRIL SALISILAMIDA

Dalam mengembangkan senyawa obat baru golongan NSAID turunan salisilat dan mengetahui hasil dari preparasi struktur salisilamida, maka dilakukan preparasi senyawa salisilamida dengan isobutiril klorida melalui reaksi asilasi yang dapat menghasilkan senyawa baru yaitu Isobutiril salisilamida, yang didasarkan pada metode Schotten-Baumann. Kemudian dilakukan uji kemurnian meliputi uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan uji jarak lebur. Selanjutnya dilakukan identifikasi struktur dengan spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer IR dan spektrometer resonansi magnet inti (1H-NMR).

Hasil preparasi yang di dapat sebanyak 0,79 %, dengan organoleptis berbentuk kristal, warna putih dan tidak berbau. Diketahui titik leburnya adalah 97°-98°C dan kromatografi lapis tipis menggunakan tiga eluen yang berbeda terlihat noda tunggal dan berbeda nilai Rf antara senyawa hasil preparasi dengan salisilamida sebagai senyawa induk. Identifikasi struktur menggunakan spektrofotometer UV-Vis didapatkan puncak serapan maksimum pada pada panjang gelombang 301,2 nm, kemudian dengan spektrofotometer IR dapat dilihat gugus fungsi -NH pada bilangan gelombang 3319,26 cm-1, gugus fungsi C=O yang tampak pada bilangan gelombang 1679,88 cm-1 dan 1614,31 cm-1, dan gugus fungsi –C=C yang tampak pada bilangan gelombang 1581,52 cm-1 dan terakhir dilakukan analisis struktur dengan menggunakan spektrometer 1H-NMR didapatkan bahwa senyawa memiliki 12 atom H.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa senyawa hasil preparasi merupakan senyawa yang diharapkan yaitu isobutiril salisilamida dengan persentase hasil 0,79%.

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJI AN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN……… ... vi

ABSTRAK………. .. vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Hipotesis ... 4 1.5 Manfaat Penelitian……….... ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Umum Tentang Nyeri ... 5

2.1.1 Definisi Nyeri ... 5 2.1.2 Penyebab ... 5 2.1.3 Klasifikasi ... 5 2.1.4 Reseptor ... 6 2.1.5 Mekanisme ... 6 2.1.6 Penanganan ... 7

2.2 Tinjauan tentang Analgetik……….. ... 7

2.2.1 Penggolongan Analgetik ... 7

2.3 Tinjauan tentang Mekanisme Kerja Obat Analgetik Anti-inflamasi Non Steroid……….. ... 9

(10)

x

2.5 Tinjauan tentang Reaksi Asilasi... 13

2.6 Tinjauan tentang Isobutiril Klorida ... 13

2.7 Tinjauan tentang Preparasi Senyawa Isobutiril Salisilamida ... 13

2.8 Tinjauan tentang Kemurnian dan Identifikasi Senyawa ... 15

2.8.1 Tinjauan tentang Titik Lebur ... 15

2.8.2 Tinjauan Kromatografi Lapis Tipis ... 15

2.8.3 Tinjauan tentang identifikasi Senyawa dengan Spektrofotometer Ultraviolet ... 15

2.8.4 Tinjauan tentang Identifikasi Struktur dengan Spektrofotometer Inframerah ... 16

2.8.5 Tinjauan tentang Identifikasi Struktur dengan Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti ... 17

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 18

BAB IV BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN ... 21

4.1 Bahan Penelitian ... 21

4.2 Alat Penelitian ... 21

4.3 Cara Kerja ... 22

4.3.1 Kerangka Operasional ... 22

4.3.2 Preparasi senyawa Isobutiril Salisilamida ... 22

4.3.3 Analisis Senyawa Hasil Sintesis ... 23

BAB V HASIL PENELITIAN ... 25

5.1 Senyawa Hasil Preparasi ... 25

5.2 Analisis Kualitatif Senyawa Hasil Preparasi ... 25

5.2.1 Analisis Kualitatif dengan Pemeriksaan Organoleptis ... 25

5.2.2 Analisis Kualitatif dengan Pemeriksaan Jarak Lebur ... 25

5.2.3 Analisis Kualitatif dengan Pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)... 26

5.3 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Preparasi ... 27

5.3.1 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Preparasi dengan Spektrofotometer UV-Vis ... 27

5.3.2 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Preparasi dengan Spektrofotometer IR ... 28

(11)

xi

5.3.3 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Preparasi dengan

Spektrometer Resonansi Magnet Inti (1H-NMR) ... 31

BAB VI PEMBAHASAN ... 35

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

7.1 Kesimpulan ... 41

7.2 Saran ... ... 41

DAFTAR PUSTAKA 42

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

V.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis Senyawa Hasil Preparasi... 25 V.2 Hasil Pemeriksaan Jarak Lebur Senyawa Hasil Preparasi Dibandingkan

dengan Senyawa Salisilamida ... 26 V.3 Harga Rf Senyawa Hasil Preparasi dan Salisilamida dalam

3 Macam Fase Gerak ... 26 V.4 Karakteristik Spektra Inframerah Senyawa Salisilamida

dan Senyawa Hasil Preparasi ... 31 V.5 Karakteristik Spektrum 1H-NMR Senyawa Salisilamida... 34 V.6 Karakteristik spektrum 1H-NMR senyawa hasil preparasi ... 34

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Mekanisme Terjadinya Nyeri dan Mekanisme

Kerja Obat NSAID ... 11

2.2 Struktur Kimia Salisilamida ... 12

2.3 Mekanisme Reaksi Asilasi Secara Umum ... 13

2.4 Struktur Kimia Isobutiril Klorida ... 13

2.5 Reaksi Asilasi Senyawa Isobutiril Salisilamida ... 14

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 20

4.1 Kerangka Operasional ... 22

5.1 Spektra Ultraviolet Senyawa Salisilamida dalam Pelarut Metanol... 28

5.2 Spektra Ultraviolet Senyawa Hasil Preparasi dalam Pelarut Metanol ... 28

5.3 Spektrum inframerah Salisilamida Dalam Pellet KBr ... 29

5.4 Spektra Inframerah Senyawa Hasil Preparasi Dalam Pellet KBr ... 30

5.5 Spektrum 1H-NMR senyawa Salisilamida dalam Pelarut DMSO-D6 ... 32

5.6 Spektrum 1H-NMR Senyawa Hasil Preparasi Dalam Pelarut DMSO-D6 ... 33

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Perhitungan Persentase Hasil Preparasi Senyawa Salisilamida Menjadi Isobutiril salisilamida ...44 2 Surat Pernyataan...45 3 Daftar Riwayat Hidup ...46

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.,2012.Chemical product and Company Identification.

http://www.sigmaaldrich.com.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2012. Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., 1999. Kimia Organik. Diterjemahkan oleh

A.H. Pudjaatmaka. Jilid I, Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, hal 211-248.

Foye, W.O., 1981. Principle of Medical Chemistry. 2nd Edition. Philadelphia; Lea and Febiger., pp. 252-273.

Ganong, WF., 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, hal 51-53. Gringauz, A., 1997. Introduction to Medical Chemistry How Drugs Act and

Why. Willey. VCH, New York., pp. 141-167.

Guyton, AC., Hall, JE., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC, hal 443-446.

Katzung, B.G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 8, Buku 2, Jakarta: Penerbit Salemba Medika, hal 559-567.

Mc Murry, J., 2000. Organic Chemistry. California: Monterey, Broke/Cole Publishing Co.

Neal, M.J., 1995. Medical Pharmacology at Glance. 5 th Ed., Edition London: Blackwell Scientific Publication, hal 70-71.

Pine, S.H., Hendricson, J.B., Cram, D.J., and Hammond, G.S., 1988. Kimia

Organik II terjemahan : Roehyati, J., Susanti, W., terbitan keempat,

Bandung : ITB. Press.

Pudjono., Joyce., Jung, C., 2002. Sintesis dibenzoil resorsinol dari benzoil

klorida dan resorsinol melalui metode Schotten Baumann. 5 (1).

Yogyakarta: SIGMA, hal 62.

Silverstein, R.M., Bassler, G.C., Morril, T.C., 1981. Spectrometric

Identification of Organic Compound. 4th Edition, New York: John Willey and Sons Inc., pp. 95-135, 181-213, 305-329.

Siswandono dan Soekardjo, B., 1998. Prinsip-prinsip Rancangan Obat. Surabaya: Airlangga University Press, hal 118-120.

(16)

xvi

Siswandono dan Soekardjo, B., 2000. Kimia Medisinal Edisi 1. Surabaya: Airlangga University Press, hal 20-21, 265-268.

Siswandono dan Soekardjo, B., 2000. Kimia Medisinal Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press, hal 283-307.

Smith, Janice., 2002. Organic Chemistry. Taylor and Francis Group, LLC, Boca Raton, FL, USA.

Tjay T.H., Rahardja K., 2002. Obat-obat Penting. Edisi ketiga, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal 313-325.

Vogel, A.I., 1968. A text Book Of Practical Chemistry Including Qualitative

Organic Analysis. 4th Ed. English Language Book Society and Longmans Green & Co Ltd., pp. 269-270.

Watson, D.G., 2009. Analisis Farmasi. Edisi Kedua, Jakarta: Kedokteran Jakarta.

Wilbraham, A.C., Matta M.S., 2000. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Southern lllinois University, Edwardsville, hal 120-123.

Wilmana, P. F., 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi Keempat, Jakarta: Bagian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal 207-222.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa meskipun Kantor Pertanahan Kabupaten Kulon Progo tidak dapat melakukan penanganan dan penyelesaian sengketa tanah di Desa

dalam Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah dengan Metode

Dalam pembelajaran model, mahasiswa praktikan melakukan observasi langsung terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru pamong agar praktikan bisa

Limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan karet remah, berasal dari proses pemisahan getah karet yang tersisa dari air proses pengolahan karet remah pada kolam rubber

Selain itu, subjek ALZ melakukan kesalahan dalam proses penyelesaian (process skill), yaitu subjek melakukan kesalahan dalam operasi hitung perkalian bilangan

Simpulan penelitian ini, tidak ditemukan hubungan antara peningkatan ekspresi MMP-9 dan peningkatan indeks apoptosis sel serviks serta hanya terdapat satu subjek

Absensi ini pada akhirnya akan diaplikasikan ke Substansi Bagian Tata Usaha Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia (Subbag TU Lemhannas RI) untuk mempermudah dalam

Berdasarkan hasil regresi diketahui secara statistik nilai t hitung variabel penerapan good governance sebesar 2,704 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan tingkat