• Tidak ada hasil yang ditemukan

No Fase buah Fraksi buah Jumlah berondolan yang jatuh Tingkat kematangan 00 Tdk ada tandan buah yg berwarna hijau atau hitam Sangat mentah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "No Fase buah Fraksi buah Jumlah berondolan yang jatuh Tingkat kematangan 00 Tdk ada tandan buah yg berwarna hijau atau hitam Sangat mentah"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PEMANENAN BUAH

No Fase buah Fraksi buah Jumlah berondolan yang jatuh Tingkat

kematangan

1 Mentah

00 Tdk ada tandan buah yg berwarna hijau atau hitam Sangat mentah

0 1 %-12,5 % buah luar atau 0-1 berondolan/kg tandan membrondol

Mentah

2

Matang

1 12,5-25% buah luar atau 2 berondolan/kg tandan 25 % dari buah luar membrondol

Kurang matang

2 25-50 % buah luar membrondol Matang

3 50-75 % buah luar membrondol Matang

3

Lewat

4 75-100% buah luar membrondol Lewat matang

(ranum) 5 100 % buah luar membrondol dan sebagian berbau

busuk

Lewat matang (busuk)

(4)

PANENAN BUAH KELAPA SAWIT

• Tanaman kelapa sawit pada umur 4 tahun sudah mulai berbuah, dan pada umur 25 tahun sudah tidak ekonomis lagi. Tanaman muda menghasilkan tandan berbobot 2 – 3 kg / tandan, sedangkan tanaman tua: 8 – 10 kg/tandan. • Tandan kelapa sawit bila sudah mulai matang akan

ditandai dengan perikarp buah berwarna kuning jingga serta sebagian terlepas dari tangkainya.

• Pemanenan dilakukan berdasarkan Kriteria Panen (tandan matang panen) yaitu dapat dilihat dari jumlah berondolan yang telah jatuh ditanah sedikitnya ada 5 buah yang

lepas/jatuh (brondolan) dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari

(5)

CARA PANEN

1. Tandan matang dipanen semuanya dengan kriteria 25 - 75 % buah luar memberondol atau kurang matang dengan 12,5 - 25 % buah luar memberondol

2. Potong pelepah daun yang menyangga buah 3. Tandan dipotong

4. Beri tanda dibekas potongan dengan nama atau tanggal panen

5. Tumpuk pelepah daun yang dipotong secara teratur di gawangan dengan cara ditelungkupkan.

(6)
(7)

Gambar . Pemanenan tandan buah sebaiknya dipotong sedekat mungkin dengan pangkal buah

(8)
(9)

ALAT PANEN

• Dodos untuk memanen kelapa sawit yang memiliki ketinggian 2-5 m. • Kapak siam untuk tanaman kelapa sawit yang tingginya 5-10 m

• Egrek untuk memanen tanaman kelapa sawit yang tingginya > 10 m • Karung plastik untuk menampung tandan sawit yang telah dipotong.

(10)

DIPOTONG 5CM MENGHINDARI

PENYERAPAN MINYAK OLEH TANDAN

(11)

ASAM LEMAK BEBAS (ALB)

• menjamin mutu minyak yang tinggi dengan asam lemak bebas (ALB) rendah.

• Kandungan ALB yang tinggi akan mengurangkan harga minyak mentah

• Kandungan ALB meningkat pada kadar 0.9% sehari selepas tandan dipetik dan pembentukan ALB hanya akan berhenti apabila tandan tersebut disterilisasikan.

(12)

KRITERIA PANEN

• Matang panen • Cara panen

• Rotasi dan sistem panen • Mutu panen

(13)

CARA PANEN

• Merupakan indikasi yang dapat membantu pemanen agar memotong buah pada saat yang tepat.

• Ditentukan saat kandungan minyak max dan kandungan ALB (FAA) minimal

Terdapat beberapa kriteria matang panen untuk tanaman kelapa sawit : • Berdasarkan umur tanaman

• tahun pertama paling sedikit terdapat 5 brondolan jatuh di piringan • tanaman berumur < 10 tahun jumlah brondolan sekurang-kurangnya

ada 10 buah

• tanaman berumur > 10 tahun jumlah brondolan antara 15-20. • Berdasarkan bobot tandan

❖ Tandan dengan bobot 6-8 kg paling sedikit terdapat 8 brondolan ❖ Tandan dengan bobot 8-15 kg paling sedikit terdapat 15 brondolan ❖ Tandan dengan bobot > 15 kg paling sedikit terdapat 20 brondolan

(14)

ROTASI DAN SISTEM PANEN

• Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara panen terakhir sampai panen

berikutnya pada tempat yang sama.

• Rotasi panen dianggap baik bila buah tidak lewat matang, yaitu dengan menggunakan sistem 5/7. Artinya, dalam satu minggu terdapat 5 hari panen dan masing-masing ancak panen diulangi (dipanen) 7 hari berikutnya.

(15)

SISTEM GIRING

• Pada sistem ini, apabila suatu ancak telah selesai panen,

pemanen pindah ke ancak berikutnya yang telah ditunjuk

oleh mandor, begitu seterusnya.

• Sistem ini memudahkan pengawasan pekerjaan para

pemanen dan hasil panen lebih cepat sampai di TPH dan

pabrik.

• Namun, ada kecenderungan pemanen akan memilih buah

yang mudah dipanen sehingga ada tandan buah atau

brondolan yang tertinggal karena pemanenannya

menggunakan sistem borongan.

(16)

SISTEM TETAP

• Sistem ini sangat baik diterapkan pada areal perkebunan yang

sempit, topografi berbukit dan curam, dan dengan tahun tanam yang berbeda.

• Pada sistem ini pemanen diberi ancak dengan luas tertentu

atau tidak berpindah-pindah. Hal tersebut menjamin diperolehnya TBS dengan kematangan yang optimal. Rendemen minyak yang dihasilkannya pun tinggi.

• Namun, kelemahan sistem ini adalah lebih lambat keluar

(17)

MUTU PANEN

Fraksi Jumlah brondolan Tingkat kematangan

00 Tidak ada, buah berwarna hitam Sangat mentah 0 1 – 12,5%, buah luar membrondol Mentah

1 12,5 – 25%, buah luar membrondol

Kurang matang 2 25 – 50%, buah luar membrondol Matang I

3 50 – 75%, buah luar membrondol Matang II

4 75 – 100%,

buah luar membrondol

Lewat matang I 5 Buah dalam juga membrondol,

ada buah yang busuk

(18)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PANEN

• Jenis dan umur tanaman • Iklim di lingkungan

• Hama dan penyakit • Kultur teknis

• Pemanenan

(19)
(20)

KERAPATAN PANEN

• Kerapatan panen adalah sejumlah angka yang

menunjukkan tingkat kerapatan pohon matang panen di dalam suatu areal, baik itu pada sistem blok maupun pada sistem group.

• Tujuannya untuk mendapatkan minimal satu tandan yang matang panen.

• Sebagai contoh, kerapatan panen 1 : 5, artinya setiap 5

pohon akan ditemukan minimal satu tandan yang matang panen.

• Kerapatan panen ditentukan satu hari sebelum panen buah. Dengan demikian penentuan kerapatan panen lebih akurat.

(21)

Produksi rata-rata 1 siklus (umur 3 – 25 tahun) untuk setiap kelas keadaan tanah dengan bahan tanaman Tenera

Keadaan tanah Baik (kelas 1) Sedang (kelas 2) Kurang baik (kelas 3) Tidak baik (kelas 4) Produksi tandan rata-rata

(ton/ha/th) 24 22 20 18 Produksi tandan puncak (ton/ha/th)

30 27 25 22

Rendemen minyak rata-rata (umur

8 -13 tahun) % 22 22 22 22 Produksi minyak (ton/ha/th) 5,4 4,9 4,5 4,1 Produksi puncak minyak

(ton/ha/th) 6,9 6,2 5,8 5,1 Rendemen minyak inti rata-rata

(umur 8 -13 tahun) % 3,1 3,1 3,1 3,1 Produksi inti (ton/ha/th) 0,8 0,7 0,7 0,6 Produksi minyak + inti (ton/ha/th) 6,2 5,6 5,2 4,7 Produksi puncak minyak + inti

(22)

• Penanganan segera setelah

panen

(23)

❑ Di lapangan, hasil panen ditampung dalam karung plastik yang

dilapisi dengan goni atau gedek agar tandan buah segar tidak kotor atau berpasir.

❑ Tandan yang telah dipanen harus dihadapkan ke arah jalan

panen. Tandan di tempat pengumpulan hasil (TPH) disusun 5 – 10 tandan/baris, gagang menghadap ke atas. Pada pangkal gagang agar ditulis nomor pemanen.

❑ Selanjutnya harus diusahakan agar pelukaan buah seminimal

mungkin, baik waktu memotong, membawa ke TPH maupun mengangkut ke truk serta menjaga agar buah tidak terlalu kotor terkena tanah atau debu.

❑ Tandan buah segar (TBS) harus segera diangkut ke pabrik

untuk diolah

(24)

Gambar . Pengangkutan TBS ke pabrik harus dilakukan secepat mungkin agar tidak terjadi penurunan hasil.

(25)

Gambar. TBS yang sudah tiba di pabrik segera ditimbang sebelum diproses lebih lanjut.

(26)

Hasil rendemen dan ALB akibat lamanya penginapan brondolan

Lamanya menginap (hari)

Rendemen minyak terhadap buah (%) ALB (%) 0 50,44 3,90 1 50,60 5,01 2 50,73 6,09 3 48,66 6,90

(27)

PROSESING

• Pengangkutan TBS ke pabrik • Perebusan TBS

• Perontokan dan pelumatan buah

• Pemerasan atau ekstraksi minyak sawit • Pemurnian dan penjernihan kelapa sawit • Pengeringan dan pemecahan biji

Gambar

Gambar . Pemanenan tandan buah sebaiknya dipotong sedekat  mungkin dengan pangkal buah
Gambar . Tandan buah kelapa sawit yang telah dipanen siap dibawa ke TPH
Gambar . Pengangkutan TBS ke pabrik harus dilakukan secepat  mungkin agar tidak terjadi penurunan hasil.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Migrasi Page 13 Fenomena migrasi ini telah mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan di dunia, seperti hasil catatan IPCC

Sumber Data, Identifikasi Variabel, Metode Analisis, Langkah Analisis Gambaran Umum Perum BULOG, Metode ARIMA, Metode Double Exponential Smoothing.. Peramalan harga beras

Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul Diabetic Wound Healing

Penggunaan zeolit alam yang telah diaktivasi secara kimia dan fisik diharapkan mampu menjernihkan warna, menurunkan jumlah asam lemak bebas, menurunkan bilangan

Penelitian ini dilakukan di PT Deltomed Wonogiri, yang bertujuan untuk membuktikan serta menganalisis 1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi kerja

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis data dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif dan Komitmen

001 tahun 2015 tentang pedoman analisis kinerja pelayanan publik yang meliputi standar pelayanan publik yang telah dilakukan dengan baik sesuai dengan peraturan yang