2 KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat-Nya buku Rencana Induk Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Tahun 2021-2025 dapat disusun pada waktunya. Buku ini merupakan bagian untuk mendukung konsep besar SMART dari Univresitas Airlangga pada poin Meaningful Research and Community Service dan Accelerating Innovation and Enterpising serta mendukung visi, misi dan tujuan Fakultas kedokteran Universitas Airlangga yang memiliki keunggulan pada bagian riset dengan menyelenggarakan penelitian dasar, terapan, dan kebijakan Kesehatan yang inovatif dengan keunggulan kelas dunia. Buku ini dapat menjadi tuntunan bagi seluruh departemen dan menunjukkan gambaran pohon penelitian yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan bagaimana Road Map perjalanan penelitian.
Pada kesempatan ini, saya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah menyusun buku ini. Buku ini tentu masih jauh dari pada sempurna, oleh karena itu kami mohon untuk masukkan berupa kritik dan saran, agar kedepannya gambaran rencana induk penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dapat lebih baik kembali.
Surabaya, 1 April 2021
Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG(K) Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
3 DAFTAR ISI TIM PENYUSUN ... 1 KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 BAB 1 PENDAHULUAN ... 4
BAB 2 LANDASAN PENGEMBANGAN PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ... 6
BAB 3 ARAH PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN INOVASI UNIVERSITAS AIRLANGGA . 8 BAB 4 GARIS BESAR RIP UNIVERSITAS AIRLANGGA ... 11
BAB 5 RENCANA INDUK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ... 19
BAB 6 ROAD MAP PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 41 BAB 7 GRUP RISET FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ... 84
4 BAB 1
PENDAHULUAN
Road map penelitian FK UNAIR mengacu pada RIP Universitas Airlangga yang dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian dan Inovasi UA (LPI UA). LPI berasal dari LPPM (Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga) dibentuk berdasarkan Keppres RI No. 56 Tahun 1982. Untuk meningkatkan efisiensi dan sinergi kedua lembaga tersebut, maka Rektor menerbitkan Surat Keputusan nomor 484/J03/KP/2005, tanggal 15 Maret 2005 untuk membentuk Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) yang merupakan penggabungan dari Lembaga Penelitian dengan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Airlangga. Pada tahun 2016 berdasarkan SK Rektor No. 1280/UN3/KR/2015 LPPM berubah menjadi LPI. Kemudian pada tahun 2020, sesuai dengan SK kepengurusan yang baru, LPI dikembalikan menjadi LPPM.
Fakultas Kedokteran UNAIR, juga memiliki unit yang bertugas untuk membantu kinerja dari LPPM, yaitu Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM). UPPM dibentuk berdasarkan SK Dekan FKUA No 438/J03.1.17/PP/2008, yang sebelumnya bernama Medical Riset Unit (MRU). UPPM adalah tempat menumbuhkembangkan budaya penelitian di tingkat fakultas dan mendorong pendayagunaan hasilnya guna mendukung misi pendidikan tinggi dan pembangunan nasional secara berkelanjutan; tempat pengamalan IPTEKS berdasarkan kebutuhan masyarakat oleh Universitas Airlangga, langsung ke masyarakat luas, melembaga, profesional melalui metode ilmiah. Kegiatan penelitian di fakultas kedokteran sejalan dengan kegiatan penelitian dan inovasi di LPPM Universitas Airlangga diklasifikasikan ke dalam empat program, yaitu :
1. Program pembinaan diarahkan untuk menghasilkan penelitian dan pengabdian masyarakat mandiri, publikasi bertaraf nasional/internasional, bahan/materi pendidikan dan bimbingan untuk program S1/S2/S3, dan peningkatan budaya meneliti yang produktif. Program ini mencakup penelitian dan inovasi yang didanai APBN Universitas Airlangga, Penelitian yang didanai Kemenristekdikti, Penelitian Kerjasama dengan pihak industri, pemda, pemprov maupun institusi dari luar negeri.
5 2. Program Penelitian Mandiri lebih diarahkan untuk menciptakan inovasi dan
pengembangan IPTEKS.
3. Program Penelitian yang terkait dengan Kebijakan Publik diarahkan untuk membantu pemerintah dan utamanya pemerintah daerah yang berkaitan dengan Otonomi Daerah, juga sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh Swasta dari dalam dan luar negeri. Tergolong dalam program ini antara lain penelitian yang dibiayai Pemerintah Daerah baik tingkat satu atau tingkat dua, dan perusahaan swasta dalam dan luar negeri.
4. Dalam melaksanakan kegiatan penelitian bekerjasama dengan instansi vertikal yaitu Ditlitabmas, Ditjen Dikti, Depdiknas, Kementerian Riset dan Teknologi, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Secara horizontal Airlangga membangun jaringan penelitian dan inovasi dengan Fakultas, Lembaga Penyakit Tropis dan Pusat Studi maupun Komisi Penelitian di Lingkungan Universitas Airlangga. Secara eksternal bekerjasama dengan Pemerintah baik Pemprov maupun Pemkot/Pemkab di Indonesia, dan dengan pihak swasta baik dalam maupun luar negeri.
6 BAB 2
LANDASAN PENGEMBANGAN PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2.1. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Airlangga
2.1.1. Visi Universitas Airlangga
Menjadi universitas yang mandiri, inovatif, terkemuka di tingkat nasional dan internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora berdasarkan moral agama.
2.1.2. Misi Universitas Airlangga
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik, profesi, dan/atau vokasi dengan keunggulan kelas dunia berlandaskan nilai kebangsaan dan moral agama;
2. Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan, dan penelitian kebijakan yang inovatif dengan keunggulan kelas dunia berlandasakan nilai kebangsaan dan moral agama untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat; 3. Mendharmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu, teknologi, humaniora dan seni
kepada masyarakat;
4. Mengelola universitas secara mandiri dengan tata kelola yang baik melalui pengembangan kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan mampu bersaing di tingkat internasional.
2.1.3. Tujuan
1. Mendapatkan rekognisi internasional sebagai salah satu perguruan tinggi yang masuk peringkat 460 terbaik dunia vesi QS WUR dan peringkat 200 terbaik dunia versi Times Higher Education WUR pada tahun 2024.
2. Universitas Airlangga mencapai kecukupan dan kemandirian secara financial pada tahun 2025.
3. Universitas Airlangga mencapai kesiapan human capital, information capital, dan organizational capital dengan baik.
4. Mewujudkan keunggulan di bidang akademik (academic), riset (research), pelayanan kepada masyarakat (community services), dan university holding.
7 2.2. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
2.2.1 Visi
Menjadi Fakultas Kedokteran yang mandiri, inovatif, terkemuka di tingkat nasional dan internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, enterprenuership serta humaniora berdasarkan moral agama.
2.2.2 Misi
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesi kedokteran dengan keunggulan kelas dunia berdasarkan nilai kebangsaan dan moral agama.
2. Menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan kedokteran, serta penelitian kebijakan kesehatan yang inovatif dengan keunggulan kelas dunia berlandaskan nilai kebangsaan dan moral agama untuk menujang pengembangan Pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berjiwa enterprenuer serta humaniora untuk Kesehatan masyarakat
4. Menyelenggarakan tata kelola fakultas secara mandiri dengan baik melalui pengembangan kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan mampu bersaing di tingkat internasional.
2.2.3 Tujuan
1) Mendapatkan rekognisi internasional sebagai salah satu Fakultas Kedokteran yang masuk peringkat 431 - 440 terbaik dunia versi QS WUR.
2) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mencapai kesiapan human capital, information capital, dan organization capital dengan baik.
3) Mewujudkan keunggulan di bidang akademik (academic), riset (research), pelayanan kepada masyarakat (community services) yang berjiwa entrepreneur.
8 BAB 3
ARAH PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN INOVASI UNIVERSITAS AIRLANGGA Arah pengembangan penelitian dan inovasi FK UNAIR, selain mengacu pada arah dan pengembangan Univesitas juga berdasarkan Rencana Induk Riset yang ada di setiap departemen FK UNAIR. Berdasarkan Peraturan Senat Akademik No. 05/H3/SA/P/2008, pasal (2) dan (3), arah pengembangan penelitian dan inovasi Universitas Airlangga adalah:
1. Penelitian diarahkan dan dikembangkan untuk penguatan penelitian dasar, inovatif dan terapan.
2. Pengembangan penelitian diarahkan untuk penguatan penguasaan ilmu kesehatan (health science), ilmu hayati (bioscience), ilmu sosial, dan budaya (social sciences). 3. Pengembangan penelitian, baik mandiri maupun institusional diarahkan untuk
menciptakan unggulan yang menjadi ciri khas Universitas yang tercermin dalam roadmap penelitian untuk memenuhi kebutuhan nasional dan internasional
Dalam rangka mencapai academic milestones yang telah ditentukan maka kegiatan penelitian dan inovasi didasarkan pada pengembangan budaya ilmiah di lingkungan Universitas Airlangga yang berbasis pada health sciences, natural sciences dan social-humaniora sciences yang ketiganya bersifat interdependent (Gambar 3.1)
( LPPM UA,2017)
Gambar 3.1. Keterkaitan 4 bidang ilmu di Universitas Airlangga dalam pengembangan budaya penelitian
9 Penyusunan roadmap penelitian dan inovasi ini juga bertujuan untuk mengembangkan budaya ilmiah pada penelitian dan inovasi yang didasari standar mutu yang telah ditetapkan dan berorientasi pada pencapaian produk-produk unggulan Universitas Airlangga sebagai luarannya, sehingga membawa manfaat nyata, baik untuk kepentingan institusi maupun masyarakat dengan keluaran berupa teknologi, produk maupun market yang berlandaskan pada hasil riset. Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dapat menggunakan Road Map penelitian dan inovasi ini untuk menunjang rancangan proposal penelitiannya. Penelitian dan inovasi juga diarahkan pada model kerjasama nasional dan internasional baik secara institusional yang menyangkut finansial maupun tidak. Kerjasama penelitian didasarkan pada prinsip saling menguntungkan (mutualisme) untuk menghasilkan produk unggulan dan internasionalisasi bidang penelitian yang dapat diimplementasikan dalam program inovasidalam rangka mencapai academic millstone. Sasaran bidang penelitian Universitas Airlangga diarahkan untuk penguatan, penciptaan dan penerapan IPTEKS dengan didukung infrastruktur yang ada (Gambar 3.2)
10 ( LPPM UA,2017)
11 BAB 4
GARIS BESAR RIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
Garis Besar Rencana Induk Penelitian Unair 2021-2025 dijabarkan melalui beberapa strategi yang berlandaskan renstra dan kebijakan unversitas:
4.1 Strategi Penguatan Internal
Pelaksanaan penelitian di Unair diimplementasikan dengan menekankan pada pemanfaatan kekuatan internal Unair untuk meraih peluang yang ada yang dapat mendukung ketercapaian keunggulan universitas. Beberapa upaya yang terkait dengan hal ini adalah:
a. Peningkatan produktivitas penelitian Unair dari segi kualitas dan kuantitas; b. Peningkatan penelitian dengan unsur karakteristik lokal/kebangsaan; c. Peningkatan kemampuan penelitian sumber daya manusia Unair; d. Peningkatan keterlibatan mahasiswa pascasarjana dalam penelitian; e. Peningkatan pendanaan penelitian Unair;
f. Peningkatan promosi program/hasil penelitian lewat publlikasi.
4.2 Strategi Pengembangan Program dan Penguatan Sistem
Pengembangan program-program yang lebih strategis dengan diversifikasi yang lebih kreatif diharapkan ddapat mampu meningkatkan kualitas penenelitian di Unair. Langkah ini dilaksanakan dengan berdasar pada kekuatan internal Unair dan bersifat responsif untuk mengatasi ancaman yang dihadapi dalam proses untuk mengatasi ancaman yang dihadapi dalam proses pengembangan Unair ke depan. Beberapa upaya yang terkait dengan hal ini adalah:
a. Pengembangan pusat promosi produk sains, teknologi dan karya peneliti Unair; b. Pelaksanaan inovasi, transfer pengetahuan dan komersialisasi produk-produk inovasi
penelitian dengan konsep technopreneurships melalui kerjasama dengan bidang IV Unair;
c. Meningkatkan kegiatan promosi kolaborasi yang diharapkan berdampak tinggi dengan universitas terkemuka lain di dalam negeri dan luar negeri;
12 4.3 Strategi Peningkatan Keefektifan Pelaksanaan
Strategi ini dilaksanakan dengan harapan pelaksanaan program-program penelitian dapat lebih efektif dan mencapai target yang dicanangkan. Upaya ini juga diharapkan dapat semakin mengurangi dan mengatasi kelemahan universitas agar dapat lebih sigap menangkap peluang dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Beberapa upaya yang terkait dengan hal ini adalah:
a. Membangun dan menciptakan lingkungan penelitian yang dinamis dan menarik sehingga dapat mempertahankan semangat dan kenyamanan peneliti unggulan. Hal ini penting untuk lebih memicu dan meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan kemanfaatan kontribusi peneliti;
b. Peningkatan kinerja pusat‐pusat penelitian unggulan sebagai penghela riset dan pengembangan keunggulan Unair;
c. Pengembangan sistem pendanaan internal untuk penelitian kompetitif berbasis kompetensi dan mekanisme insentif;
d. Pengintegrasian kegiatan berbagai pusat‐pusat penelitian dan pusat studi yang ada di lingkungan Unair ke fokus penelitian unggulan dengan hasil produk inovasi yang bermanfaat;
e. Integrasi dan peningkatan sinergi program pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat dengan program penelitian;
f. Penyelenggaraan seminar Penelitian institusi sebagai media interaksi antar unit‐unit unit pelaksana penelitian di Unair;
g. Pengembangan sistem reward & punishment yang berorientasi riset; h. Mendorong kerjasama dengan LP2A-HKI Unair untuk pengelolaan dan
mempromosikan hasil riset ke dunia industry;
4.4 Strategi Antisipatif dan Peningkatan Efisiensi
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan meminimalisasikan dampak ancaman terhadap eksistensi Unair di kancah nasional dan internasional dengan mengatasi kelemahan dan kekurangan yang ada. Serta sigap dalam menghadapi dinamika perubahan dan tuntutan pengguna eksternal.
a. Penetapan dan implementasi peta jalan riset dan pengembangan Unair dalam 5 tahun mendatang.
13 b. Program riset dan pengembangan unggulan dengan kandungan kekhasan
lokal/nasional yang tinggi.
c. Penentuan indicator kinerja bagi pusat-pusat studi atau pusat penelitian yang diarahkan pada pencapaian target utama universitas.
d. Program penutupan pusat studi atau pusat penelitian yang berkinerja rendah, serta belum ada poinnya di program trategis.
( LPPM UA ,2017) Gambar 4.1. Standart mutu penelitian di Universitas Airlangga meliputi Input, Proses dan
14 ( LPPM UA,2021)
Pengembangan proses penelitian diarahkan pada kualitas dan prosedur perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian yang intensif dan dapat dipertanggung jawabkan, evaluasi dan pemantauan penelitian untuk menjamin kualitas penelitian serta pelaporan yang tepat waktu dengan validitas yang dipercaya.
Output penelitian ditetapkan sesuai dengan tingkat luaran dan dana yang tersedia sehingga menghasilkan dampak (outcome) yang baik pada keilmuan, pengembangan insitusi maupun manfaatnya bagi masyarakat.
4.5. Formulasi Strategi Pengembangan Penelitian di LPPM
Dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan yang ada saat ini, maka langkah yang perlu dilakukan untuk pengembangan kebijakan penelitian yaitu:
1. Perlunya ditetapkan arah dan rencana penelitian 5 tahun mendatang yang dituangkan dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) Universitas Airlangga
2. Semua tahapan penelitian mulai dari input, proses dan output harus didasarkan atas azas manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia, berdaya guna tinggi, lebih mengutamakan keunggulan yang dapat mengangkat marwah Unair dan tidak bertentangan dengan moral agama.
3. RIP Universitas Airlangga akan diperbaiki dan disusun ulang untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya baik sebelum atau sesudah masa 5 tahun berakhir. Langkah yang perlu dilakukan untuk pengembangan input penelitian yaitu:
15 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya peneliti serta mendorong minat
meneliti.
2. Mendorong kerjasama nasional dan internasional untuk memperbaiki kualitas penelitian ditinjau dasi sisi sarana dan prasarana, keilmuan, serta dana penelitian. 3. Memberikan pelatihan penyusunan proposal baik yang diajukan pada tingkat
nasional maupun internasional sehingga meningkatkan kualitas penelitian
Langkah yang perlu dilakukan untuk pengembangan proses penelitian yaitu:
1. Proposal penelitian sebelum diajukan harus diseminarkan terlebih dahulu pada tingkat Departemen atau Laboratorium, mendapat masukan dari ahli sesama bidang ilmu dan melakukan revisi sehingga dihasilkan proposal yang berkualitas dan mencegah plagiarism.
2. Melakukan seleksi yang ketat terhadap proposal penelitian yang diajukan.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian di fakultas masing-masing.
4. Hasil yang diperoleh dilaporkan tepat waktu dan disiapkan luarannya seperti artikel ilmiah, buku ajar, produk dan sebagainya.
Langkah yang perlu dilakukan untuk pengembangan output penelitian yaitu:
1. Luaran penelitian harus dijelaskan pada waktu penandatanganan kontrak penelitian dan harus disampaikan pada saat akhir penelitian.
2. Perlu adanya pemberian reward bagi peneliti yang telah melakukan penelitian dengan hasil yang baik.
3. Perlu adanya reward bagi peneliti yang dapat mempublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal internasional.
4. Perlua adanya bantuan/hibah bagi peneliti yang akan mengurus HKI atau paten 5. Perlu pengembangan jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi.
Sasaran strategis Fakultas Kedokteran sesuai dengan sasaran strategis Universitas Airlangga terangkum dalam akronim SMART, yang dijabarkan sebagai berikut:
1) Smart Education for Millenial People: Mengembangkan pendidikan dan pengajaran yang agile untuk menghadapi perkembangan teknologi bagi milenial. Beberapa indikator yang harus dipenuhi:
16 Peningkatan kualitas pembelajaran,
Peningkatan relevansi pendidikan tinggi dengan industri, Peningkatan relevansi ekstrakurikuler mahasiswa.
2) Meaningful Research and Community Services. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merujuk pada IPTEKHUM yang berdampak signifikan pada SDG’s. Berikut ini adalah indikator yang harus dipenuhi:
Jumlah sitasi per publikasi.
Jumlah publikasi pada Top Tier Journal.
Proporsi kegiatan pengabdian skala internasional.
3) Accelerating Innovation and Enterprising. Membangun ekosistem inovasi untuk Innovation-based Economy. Berikut ini adalah indikator yang harus dipenuhi:
Jumlah hilirisasi riset. Jumlah paten atau HKI.
Jumlah hasil penelitian yang dimanfaatkan pengguna/masyarakat. Pengembangan inkubasi bisnis dan teaching industry.
4) Responsive and Lean Management. Mengelola universitas berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi, responsibilitas, independensi, dan keadilan untuk menjamin pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang bermutu, efektif, dan efisien. Berikut ini adalah indikator yang harus dipenuhi:
• Digitalisiasi proses pembelajaran dan layanan akademik. • Opini laporan keuangan oleh akuntan publik.
• Hasil pelaksanaan reformasi birokrasi dan zona integritas.
5) Top Up Tangible and Intangible Resources Utilization: Pengoptimalan aset dan sumberdaya yang dimiliki untuk kepentingan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Berikut ini adalah indikator yang harus dipenuhi:
Jumlah dosen bekerja sebagai praktisi di industri minimal 6 bulan. Persentase Guru Besar.
Optimalisasi pemanfaatan aset fisik. Persentase dosen bergelar Doktor.
17 Persentase pendapatan dari unit usaha Universitas.
1 Pangan pertanian 1.Ketahanan pangan dan gizi
2.Kebijakan perlindungan dan kemandirian pertanian 3.Iptek tanaman transgenic
4.Bioteknologi dan bioremediasi lingkungan 2 Kesehatan - Obat 5.Pengembangan Obat Bahan Alam
6.Penanggulangan Penyakit Tropis dan infeksi 7.Non Communicable Disesae
8. Pengembangan sel punca dan biomaterial 9. Neurologi dan Kesehatan mental
10. Life support dan manajemen bencana 11. Maternal and fetal health
12. Gizi dan tumbuh kembangn
13. Administrasi Kesehatan masyarakat dan promosi Kesehatan
14. Rehabilitasi medik 15. Pendidikan kedokteran
16. medical imaging dan radioterapi 17. COVID-19
18. Mikrobiota 3 Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK)
19. Pemodelan Basis ICT
4 Material Maju 20. Pengembangan material maju
21.Produksi Mikroorganisme dan pengembangan enzim
5 Kemaritiman 22. Pengembangan sumber daya perairan 23. Kebijakan kemaritiman
6 Kebencanaan 24. Manajemen bencana
25. Ilmu forensik
7 Sosial, Humaniora, Seni 26.Pengembangan regulasi, kebijakan dan Tabel 4.1. Tema Riset Unggulan Universitas Airlangga
18 Budaya, Pendidikan akuntabilitas publik
27. Sistem pelayanan masyarakat dan jaminan sosial 28. Demokrasi, ekonomi politik dan tata Kelola
29. Kemandirian ekonomi, pembangunan manusia dan daya saing bangsa
30.Gender dan anak
31. Makroekonomi, keuangan dan perbankan 32. Media, literasi, informasi dan komunikasi 33. Integrasi dan harmonisasi nasional
34.Seni dan Budaya Penunjang industry kreatif dan pariwisata
19 BAB 5
RENCANA INDUK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Rencana Induk Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dari masing-masing departemen di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dibagi dalam tema riset unggulan pada tabel 5.1 dan dijelaskan pada table 5.2
Tabel. 5.1 Tema Riset Unggulan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga No Tema
1 Pengembangan Obat Bahan Alam
2 Penanggulangan Penyakit tropis dan infeksi 3 Non Communicable Disease
4 Pengembangan sel punca dan biomaterial 5 Neurologi dan Kesehatan mental
6 Life support dan manajemen bencana 7 Maternal and fetal health
8 Gizi dan tumbuh kembang
9 Administrasi Kesehatan masyarakat dan promosi Kesehatan 10 Rehabilitasi medik
11 Pendidikan kedokteran
12 Medical imaging dan radioterapi 13 COVID-19
20 No
Tema riset Isu Strategis Konsep Pemikiran
Pemecahan Masalah
Subtema riset Topik penelitian 1 Pengembangan
obat bahan alam
Masih kurang berperannya obat herbal asli Indonesia dalam penanganan berbagai penyakit Perlu mencari alternatif pemanfaatan obat herbal yang
murah dan mudah didapat untuk penanganan berbagai penyakit Pengembangan obat herbal untuk berbagai penyakit
Pengembangan obat herbal untuk Stress oksidatif
Pengembangan obat herbal untuk Stress oksidatif Pengembangan obat herbal
untuk Gangguan neurologis
Mekanisme neuroprotektif obat herbal pada infeksi Japanese
encephalitis
Mekanisme neuroprotektif kencur pada cedera otak Mekanisme neuroprotektif
ekstrak terong belanda Pengembangan obat herbal
untuk penyakit kulit
Tea tree oil untuk scabies dan kandidiasis
ECGC untuk ulkus kusta, photoaging, kandidiasis oris, dermatitis atopik, psoriasis, akne
vulgaris
Ekstrak allergen untuk dermatitis Pengembangan obat herbal
untuk reproduksi
Efektivitas ekstrak Daun krokot terhadap organ reproduksi Tabel 5.2. Penjelasan tema riset
21 2 Penanggulangan Penyakit tropis dan infeksi Tingginya angka kejadian penyakit tropis dan infeksi di
Indonesia Perlu mencari solusi penanganan berbagai penyakit tropis dan infeksi di Indonesia Pengembangan sistem diagnostik, estimasi prognosis, dan terapi berbagai penyakit tropis dan infeksi
Penanggulangan TB TB and DR-TB Management from psychosocial and therapeutics
aspects
Line-probe assay pada TB Mikrobiologi TB Parasitologi kedokteran Parasitologi kedokteran
Genetik dan marker molekuler hepatitis
Analisis mutasi virus hepatitis dan polimorfisme gen host pada
penyakit hepatitis Antimicrobial resistance Antimicrobial resistance in
Indonesia: Prevalence and Prevention
Global Antimicrobial Surveillance System (GLASS)
AMR: ESBL & Carbapenem Resistance in Indonesia: Prevalence and Prevention Pan-Resistant Gram Negative
Bacilli
Whole genome sequences/NGS for Pan-Resistant GNB for
detection of Resistance mechanisms ESBL producing E coli in
22 One Health Approach of AMR
surveillance
Viral and bacterial disease Mikrobiologi Viral diarrhea Studi surveillance diare Diagnostik fecal calprotectin
pada diare
Studi epidemiologi molekuler diare
Mycology Candida
Aspergillus Mycoplasma Infeksi post operasi atau luka
bakar
Faktor Risiko Infeksi Paska pemasangan Pirau Cairan Serebrospinalis pada Hidrosefalus
Anak di RSUD Dr. Soetomo Sepsis pada luka bakar
3 Non
communicable disease
Semakin meningkatnya angka kejadian non
communicable disease Perlu mencari solusi penanganan non communicable disease Pengembangan sistem diagnostik, estimasi prognosis, dan terapi berbagai non communicable
Faktor genetic dan non genetic terkait obesitas dan
penyakit kardiovaskular
Modulasi dan Variasi Anatomi dan Histologi pada Berbagai Sistim
Tubuh Manusia terkait Patofisiologi Penyakit Kanker, Autoimun, Infeksi dan Inflamasi
serta Degeneratif
23
disease Pengaruh lifestyle terhadap
obesitas dan kerusakan organ Faktor genetic terkait
kardiovaskular
Analisis antropometrik Analisis faktor non-genetik pada variasi antropometri tubuh
manusia Analisis factor Genetik dan
marker molekuler terkait fertilitas
miRNA pada fertilitas PMC4 pada spermatozoa
Endokrinologi anak DM tipe 1
Gangguan tiroid Pubertas Adrenal Endokrinopati Pertumbuhan Bone THT-KL Audiologi
Kardiologi anak Ventricular Septal Defect (VSD ) Atrial Septal Defect (ASD ) Paten Ductus Arteriosus ( PDA )
Tetralogi of Fallot ( TOF ) Kegawat Daruratan Anak Epidemiologi, Gambaran Klinis,
Diagnosis, Terapi, outcome KegawatDaruratan metabolic
24 Epidemiologi, Gambaran Klinis,
Diagnosis, Terapi, outcome Kegawatdaruratan Oksigenasi
Anak (gangguan ventilasi, Oksigenasi)
Epidemiologi, gambaran Klinis, Diagnosis, Terapi,Outcome Kegawatdaruratan hemodinamik
anak
Epidemiologi, Gambraan Klinis, Diangosis, Terapi dan Outcome Kegawatdaruratan Resusitasi dan
Stabilisasi Anak Analisis polimorfisme genetic
dan berbagai marker molekuler terkait keganasan
Marker molekuler Ca ginjal Marker molekuler Ca colon Marker molekuler glioma Marker molekuler limfoma Marker molekuler terkait derajat
keparahan berbagai kanker 4 Pengembangan
sel punca dan biomaterial Teknologi pengembangan sel punca dan biomaterial semakin berkembang Pengembangan sel punca dan
biomaterial mampu memberikan solusi alternatif
Pengembangan sel punca dan
biomaterial sebagai solusi
alternatif terhadap
Sel punca untuk penyakit kardiovaskular
Stem cell dan scaffold untuk pembuluh darah Stem cell pada miofibroblas Sel punca untuk penyakit
kulit
ADSC pada photoaging Uji potensi stem cell untuk ulkus
25 terhadap penanganan berbagai penyakit penanganan berbagai penyakit
Stemcell untuk scar dan penyembuhan luka
Sel punca untuk fertilitas Uji Potensi stem cell untuk terapi gangguan pada sperma Sel punca untuk reproduksi Sel punca untuk
penyembuhan jaringan musculoskeletal, tulang, dan
tulang rawan
Tissue engineering and stem cell: Secretome
Freeze-dried secretome Scaffold
Implan sports dan trauma Implan trauma Implan sports (ACL) Implan arthroplasty Sel punca untuk jaringan
saraf Pengembangan Stem Cell untuk penyakit Neurovaskular Neuro stem cell pediatri Pengembangan terapi regenerasi
sel osteosit pada osteoplasty Biomaterial jaringan saraf
Inovasi bovine perikardium bersalut kitosan sebagai kandidat
duramater artifisial Biomaterial (scaffold nano-fiber
poly-L-acid-kitosan bersalut heparin) sebagai kandidat untuk
26 pembuluh darah
Perbandingan Efektifitas Customized Bone Grafting Menggunakan Scaffold Bovine yang Diisi Autologous Bone Dust
dengan Autologous Bone Dust untuk Penyembuhan Defek Tulang
pada Area Burr-Hole Pasca Operasi Kraniotom Silicone Room Temperature Vulcanizing (RTV) 585 sebagai
Bahan Pengganti Nucleus Pulposus Pascaoperasi
Microdiscectomy Biomaterial Polycaprolactone
(PCL) sebagai kandidat untuk perbaikan dan rekonstruksi saraf
perifer 5 Neurologi dan Kesehatan mental Peningkatan masalah neurologis dan gangguan Kesehatan mental
serta stigma yang melekat padanya Perlu mencari solusi penanganan masalah neurologi dan Kesehatan mental Pengembangan berbagai bidang ilmu kedokteran untuk mengatasi permasalahan neurologi dan Kesehatan mental
Nyeri Anelgesia dan anestesi untuk mengatasi nyeri (Interventional
Pain Management) Prolotherapy Deep brain stimulation Pengembangan Terapi untuk
Trigeminal Neuralgia Neuroanatomi Faktor genetik dan non-genetik
27 terkait sistim saraf, sistim kardiovaskuler dan proses tumbuh
kembang manusia
Movement disorder
Pengembangan Terapi untuk Parkinson’s Disease Pengembangan Deep Brain Stimulation untuk tatalaksana
movement disorder Chronic Subdural
Hematoma-Induced Parkinsonism Pengembangan teknik Pallidotomy
untuk tatalaksana movement disorder
Pengembangan teknik Thalamotomy untuk tatalaksana
movement disorder Epilepsi Pengembangan Tatalaksana
Epilepsi
Saraf perifer Gabapentin terhadap saraf perifer Neuroradiologi Korelasi antara Magnetic
Resonance Imaging (MRI) dan Dynamic Mechanical Analysis
28 Konsistensi Bahan Tumor Otak
dan Agarose
Studi Radiologis Tulang Occipital Pada Orang Indonesia Untuk
Instrumentasi Pada Bagian Occipital
Neuro-onkologi
Pengembangan terapi Untuk PCNSL
Pengembangan terapi menggunakan Pajanan Medan
Listrik Lemah pada GBM Pengembangan terapi high grade
glioma
Pil kontrasepsi pada meningioma Pengembangan terapi untuk
Meningioma Neuro-spine
Pengembangan terapi Pada SCI Pengembangan terapi untuk Adolescent Idiopathic Scoliosis Pengembangan terapi untuk Adult
Spinal Deformity
Pengaruh Pemberian ACTH 4-10 Pro-8 Gly-9-Pro10 terhadap Kadar
29 Kompresi Akut Korda Spinalis
Pengembangan terapi untuk Osifikasi Sendi Sacroiliaca Neurovaskular
Agen Hemostatik Perdarahan Otak Pengembangan Terapi Stroke
Iskemik
Pengembangan Terapi Aneurisma Perbandingan Ekspresi Kadar Aquaporin 4 End Feet Astrocyte
Pre Dan Post Drainase Cairan Serebro Spinal Pada Tikus Sprague
Dawley Model Hidrosefalus Neurologi anak Ensefalitis autoimun
Epilepsi autoimun Neurometabolik Kesehatan mental Kesehatan mental lansia dan
dewasa Mood dan kognisi
Analisis kajian asuhan Kesehatan Mental ibu pasca persalinan 6 Life support dan
manajemen bencana Bencana dan kegawatdaruratan merupakan hal yang seringkali terjadi di Indonesia
Life support dan manajemen
bencana memiliki peranan
vital bagi
Pengembangan life support dan
manajemen bencana
Suspended Animation 1. Human Hibernation 2. Terapi Hipotermia 3. Barbiturate Coma Therapy
(BCT)
30 peningkatan ketahanan nasional 5. Extracoporeal Membrane Oxygenation (ECMO) Manajemen Syok dan Cairan 1. Hipoperfusi
2. Oxygen delivery 3. Pengurangan waktu untuk
defibrilasi
4. Meningkatkan efisiensi CPR 5. Teknik alternative manual CPR
6. Resusitasi Emergency cardiopulmonary bypass (ECBP)
7. Desain Intervensi untuk mengontrol dan meminimalisir
Reperfusion injury, Respon inflamasi bertanggungjawab
pada kematian sel dan berkurangnya fungsi organ 8. Target intervensi post anoxic
dan cedera otak iskemia 9. Tipe syok
10. Manajemen cairan pada penyakit kritis
11. Kristaloid dan koloid Resusitasi Otak 1. Terapi otak terarah
2. Auto regulasi otak 3. Herniasi Otak
31 2. Gagal napas tipe 1 (Hypoxia)
3. Gagal napas tipe 2 (Hypercarbia)
Synthetic oxygen carriers 1. Haemoglobin based oxygen carriers
2. Subtitusi darah 3. Alternatif tranfusi darah Manajemen bencana 1. Komunikasi pada Manajemen
Bencana
2. Manajemen Sumber Daya 3. Obat Anetsesi untuk Bencana
pada daerah terpencil 4. Cost effectiveness pada
Manajemen Bencana 5. Triage 7 Maternal and
fetal health
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi Perlu mencari solusi untuk meningkatkan derajat Kesehatan ibu dan bayi di Indonesia Pengembangan ilmu maternal and fetal health
Peripartum kardiomiopati Peripartum kardiomiopati Defek kongenital Ibu hamil perokok pasif dengan
risiko CLP Kesehatan ibu dan anak Preeklampsia
HPP Prematuritas
Pelayanan antenatal terpadu Audit maternal perinatal
KB AKDR Fertilitasi, endokrinologi, Infertilitas wanita
32 reproduksi IVF Endoskopi SOPK Endometriosis PUA Menopause Kontrasepsi Uroginekologi Prolaps Organ Panggul
Inkontinensia Urine Ruptur Perineum
Fistula
Kelainan kongenital ginekologi Infeksi saluran kemih bawah
Endoskopi Ultrasonografi Ilmu Kesehatan Reproduksi Ilmu Kesehatan Reproduksi
Kebidanan penelitian yang aplikatif untuk diterapkan dalam pendidikan dan
pelayanan kepada masyarakat Identifikasi dan mapping kasus-kasus penyebab mortalitas dan
morbiditas ibu dan anak Kompleksitas Akses Pelayanan
Kesehatan Maternal RSUD Dr. Soetomo di Masa Pandemi
33 Analisis efektifitas yoga pada pada
asuhan kebidanan
efek telemedicine saat kehamilan terhadap pengetahuan ibu dan
kesehatan mental ibu nifas menjadi dasar pengembangan
model kunjungan ibu nifas Efek Pravastatin pada model tikus
preeklamsi Gangguan saluran cerna
pada bayi dan anak
Gangguan saluran cerna fungsional pada neonatus
Gangguan saluran cerna fungsional pada anak Konstipasi pada anak Cerebral
Palsy
Gastroesofageal refluks pada anak Cerebral Palsy
Motilitas saluran cerna pada anak critically ill
Motilitas saluran cerna pada neonatus prematur
Diagnostik penyakit Hirschsprung Motilitas saluran cerna pada anak
autis 8 Gizi dan tumbuh
kembang
Angka kejadian kurang gizi dan
Perlu mencari solusi untuk
Pengembangan ilmu dasar, klinis,
Masalah gizi pada masyarakat
Stunting Weight faltering
34 gangguan tumbuh kembang di Indonesia masih tinggi meningkatkan kualitas gizi dan
tumbung kembang
dan komunitas terkait gizi dan
tumbuh kembang Anemia 9 Administrasi Kesehatan masyarakat dan promosi Kesehatan Terdapat beberapa kendala dapat administrasi kesehatan masyarakan dan perlunya peningkatan Kesadaran masyarakat untuk promosi kesehatan dan prevensi , su Perlu pengembangan bidang administrasi Kesehatan dan penguatan bidang promosi kesehatan Pengembangan bidang administrasi Kesehatan dan melakukan solusi pada bagian promosi Kesehatan Administrasi Kesehatan masyarakat
Analisa masalah yang berkaitan dengan pelayanan fasilitas
kesehtan di layanan tingkat primer termasuk sarana dan prasarana Promosi Kesehatan bidang
COVID-19
Efektifitas perilaku hidup bersih dan sehat (PPHBS) pada seluruh tatanan masyarkat termasuk pada usia sekolah, rumah tangga, dan institusi dalam pengendalian COVID-19
Efek kegiatan prolanis bagi Kesehatan lansia dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian COVID-19
Jaminan Kesehatan Nasional Evaluasi kepesertaan,
pengelolaan, monitoring Jaminan Kesehatan nasional bagi
anggotanya di Jawa Timur Pengembangan
profesionalisme kebidanan
penelitian yang aplikatif untuk diterapkan dalam pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat.
35 Pengembangan pelayanan komunitas kebidanan
10 Rehabilitasi
Medik Peningkatan penggunaan
Tindakan rehabilitasi medik dalam bagian terapi pasien Perlu pengembangan pelayanan rehabiltiasi medik Pengembangan Tindakan, alat, dan protokol di bagian rehabiltiasi medik
Rehabilitasi paru Manfaat Pulmonary Rehabilitation Pasca COVID-19
Sindroma Lokomotif Sindroma Lokomotif Kaki Diabetes Manajemen rehabilitasi pada
neuropati akibat Diabetes Mellitus Alat Ukur Fungsional
(Muskuloskeletal)
Kemampuan berjongkon (Asian Squantting) sebagai alat ukur
fungsional fisik Rehabilitasi geriatri Program Rehabilitasi Untuk
Geriatri dengan Fraility dalam upaya peningkatan kualitas
hidupnya Cardiopulmonary Exercise
Testing
Pengunaan Cardioplumnary Exercise Testing pada beberapa
kelompok subjek
Neurorehabilitasi Telerehabilitasi pada penderita stroke
Epidemiologi dan Rehabilitasi pada Penderita Spinal Cord Injury
Kronis
Virtual reality Aplikasi Penggunaan Virtual reality dalam bidang rehabilitasi Olahraga Adaptif Evaluasi Olahraga Adaptif pada
36 Rehabilitas Cidera Olahraga Studi Epidemiologi, Pecncegahan
dan manajemen rehabilitas Cidera Olahraga
11 Pendidikan
kedokteran kedokteran di Pendidikan seluruh fakultas kedokteran sangat beragam dengan outcome yang berbeda-beda Perlu solusi untuk mencapai Pendidikan kedokteran yang terstandarisasi dan sesuai undang-undang praktik kedokteran Pengembangan evaluasi, Teknik dan sistem Pendidikan kedokteran
Keterampilan medik Pengaruh proses pembelajaran keterampilan medik secara daring
dan luring akibat pandemi Covid-19 pada aspek knowledge, attiutude, dan practice mahasiswa
FK UNAIR
Enterpreneur Penelitian Terapan pada Tema yang Berkorelasi dengan Teknologi Kedokteran dan Mediko-sosio-entrepeneur 12 Medical Imaging dan Radioterapi Kemajuan penggunaan medical
imaging dan radio terapi yang sangat
pesat Perlunya pengembangan Teknik medical imaging dan radio terapi Pengembangan medical imaging dalam pendiagnosisan penyakit dan radio terapi sebagai penanganan berbagai penyakit
Teknik Medical Imagin Plaecnta Akreta
Metode deteksi dini dan diagnosis dini melalui pemeriksaan USG, 4D Crystal View, MRI dan Peran Radio intevensi Pada Placenta Acreta Teknik Medical Imaging
Persalinan Prematur
Deteksi dini partus premature melalui pemeriksan USG kanalis
serviks, kelenjar adrenal janin, serum fetal fibronectin Teknik Medical Imaging di
Bedah Saraf
Studi Radiologis Tulang Occipital Pada Orang Indonesia Untuk
Instrumentasi Pada Bagian Occipital
37 Teknik medical Imaging dan
radio terapi Ca Paru
Deteksi dini Ca Paru dengan LDCT dan evaluasi pengobatan Chemoterapi, radiasi dan terapi
adjuvant
Imaging Study in Lung Cancer Diagnostic of Lung Cancer Teknik Medical Imaging pada
kelainan jantung
Ketepatan dan analisis CT-scan Angio sebagai pelengkap pada kelainan jantung yang dilakukan
pembedahan Teknik Medical imaging Pada
neoplasma Karsinoma Nasofaring Dengan Profil Pencitraan Tumor Pemeriksaan CT Scan Yang
Dikonfirmasi Dengan Tipe Histopatologi Di RSUD Dr
Soetomo Teknik Medical Imaging Pada
Trauma
Korelasi Posterior Tibialis Tendon Disfuntion (PTTD) Terhadap terjadinya Adult Aqcuired Flat Foot
Deformity (AAFD) Pada Atlit Olahraga Prestasi Jawa Timur:
Berdasarkan Analisis Imaging Teknik Medical Imaging pada
Radiologi Intervensi
Nilai Diagnostik CT Angiography (CTA) Pada Carotid Cavernosa (CCF), Dengan Baku Emas Digital
Substraction Angiography (DSA) Pengamatan di RSUD Dr.
38 Teknik Medical Imaging pada
Kasus Jantung Anak
Deteksi dini VSD dengan sistem segementasi video ekokardiografi
melalui learning machine Deteksi dini ASD dengan sistem segementasi video ekokardiografi
melalui learning machine Deteksi dini PDA dengan sistem segementasi video ekokardiografi
melalui learning machine 13 COVID-19 Angka Kejadian,
kematian COVID-19 yang masih tinggi dan
cakupan vaksin COVID-19 Perlunya solusi untuk uji diangostik, terapeutik vaksinasi, dan kebijakan berkaitan pelayanan tentang COVID-19 Pengembangan pencegahan, terapeutik dan kebijakan untuk COVID-19
Tenaga Kesehatan Kualitas Hidup Tenaga Kesehatan selama masa Pandemi COVID-19 Vaksin COVID-19 Covid 19 vaccine acceptance &
expectation
ECMO ECMO Pada Penderita COVID-19
Epidemiologi Seroepidemiologi COVID-19 Uji Diagnostik Pengembangan alat diagnostic
COVID-19
Genetik Polimorfisme dan mutasi gen terhadap progresivitas COVID-19 Efek Samping Dermatitis Kontak Akibat
Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Tenaga Kesehatan di Ruang
Isolasi Khusus COVID 19 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
Surabaya Lansia dan Penyintas
COVID-19
Persepsi, mood, cognition, kebutuhan terakit COVID-19
39 Pelayanan Kesehatan
Maternal Kompleksitas Akses Pelayanan Kesehatan Maternal RSUD Dr.
Soetomo di Masa Pandemi Covid-19
Meta-analysis of COVID-19, genetic, infectious and metabolic
diseases Meta analisis COVID-19
14 Mikrobiota Perbedaan pola microbiota akibat penyakit dan penggunaan antimikroba di masyarakat Perlunya mencari pola microbiota dan solusi resistensi antimikroba yang terjadi Pengembangan uji daingostik, tatalaksanan pada mikrobiota
Pasien Kusta Profil Mikrobiota usus pada Pasien Kusta
Probiotik Pengaruh pemberian lactobacillus Plantarum IS-10506 terhadap
Disregulasi Imunitas dan Keparahan Penyakit pada Psoriasis
vulgaris
Cacing Proporsi Infeksi Cacing pada Pasinen Kusta dan Hubungannya
dengan Stauts Imunitas Studi Mikrobiota pada anak Studi mikrobiota pada neonatus
prematur
Studi mikrobiota pada anak gangguan neurologis (cerebral
40 Studi mikrobiota pada anak
critically ill
Studi mikrobiota pada anak dengan penyakit Hirschprung
41 BAB 6
ROAD MAP PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Road Map penelitian dan inovasi FK UNAIR disusun berdasarkan Rencana Induk Penelitian Universitas Airlangga dan Rencana Riset setiap departemen di FK UNAIR. Secara garis besar terdapat empat tema utama penelitian dan inovasi, yaitu ;
1. Pengembangan Obat Bahan Alam
2. Penanggulangan Penyakit Tropis dan Infeksi 3. Non Communicable disease
4. Pengembangan sel punca dan biomaterial 5. Neurologi dan Kesehatan mental
6. Life Support dan manajemen bencana 7. Kesehatan ibu dan anak
8. Gizi dan tumbuh kembang
9. Administrasi Kesehatan Masyarakata dan Promosi Kesehatan 10. Rehabilitasi medik
11. Pendidikan kedokteran
12. Medical imaging dan radioterapi 13. COVID-19
42 Tabel 6.1 Roadmap Penelitian
1. Pengembangan obat bahan alam
Topik Penelitian 2022 2023 Tahun 2024 2025 2026
Mekanisme neuroprotektif
kencur pada cedera otak
Pre Clinical Study / In Vitro . Mengetahui dampak Ekstrak Kencur terhadap Ekspresi MDA, BDNF, Aquaporin-4, apoptosis, NGF pada Cedera Otak
Pre Clinical Study / In Vivo + Uji Toksisitas
secara In Vitro pada Kultur Sel Otak Tikus.
Melakukan Uji Dosis Minimal, Dosis Optimal
dan Dosis Lethal
Pre Clinical Study / In Vivo
Pembuatan protoype Obat
Uji Klinis tahap 1
Pengembangan obat herbal untuk
Stress oksidatif
Pre Clinical Study / In Vitro .
Mengetahui dampak bahan herbal terhadap MDA, SOD, katalase secara in vitro
Pre Clinical Study / In Vivo + Uji Toksisitas
secara In Vivo pada Tikus.
Melakukan Uji Dosis Minimal, Dosis Optimal
dan Dosis Lethal
Pre Clinical
Study / In Vivo protoype Obat Pembuatan Uji Klinis tahap 1
Mekanisme neuroprotektif obat
herbal pada infeksi Japanese encephalitis
Pre Clinical Study / In Vitro .
Mengetahui dampak obat herbal pada
infeksi Japanese
Pre Clinical Study / In Vivo + Uji Toksisitas
secara In Vivo pada tikus.
Melakukan Uji Dosis
Pre Clinical
43 encephalitis secara in
vitro Minimal, Dosis Optimal dan Dosis Lethal
Mekanisme neuroprotektif ekstrak terong
belanda
Pre Clinical Study / In Vitro .
Mengetahui dampak obat herbal pada
infeksi Japanese encephalitis secara in
vitro
Pre Clinical Study / In Vivo + Uji Toksisitas
secara In Vivo pada tikus.
Melakukan Uji Dosis Minimal, Dosis Optimal
dan Dosis Lethal
Pre Clinical
Study / In Vivo protoype Obat Pembuatan Uji Klinis tahap 1
Alergen spesifik untuk diagnostik dan terapi Dermatitis Atopik Efektivitas imunoterapi ekstrak
tungau debu rumah subkutan pada mencit
dermatitis atopik
Efektivitas imunoterapi ekstrak tungau debu rumah sublingual pada
mencit dermatitis atopik Efektivitas imunoterapi ekstrak tungau debu rumah subkutan pada dermatitis atopik Efektivitas imunoterapi ekstrak tungau debu rumah sublingual pada dermatitis atopik Alergen spesifik untuk diagnostik dan terapi Dermatitis Atopik Tea Tree Oil (TTO)
pada Scabies, Kandidiasis Vulvovaginalis
(KVV), dan Kandidiasis Oris
TTO pada isolat candida pasien KVV dan Kandidiasis oris
Uji klinis TTO: cream pada pasien Kandidiasis
oris
Uji klinis TTO: ointment pada
pasien Kandidiasis oris
Uji klinis TTO: gel pada pasien
Kandidiasis Vulvovaginalis
(KVV)
Tea Tree Oil (TTO) pada Scabies, Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV), dan Kandidiasis Oris Epigallocatechin
gallate (EGCG) pada ulkus kusta, photoaging, kandidiasis oris,
Epigallocatechin gallate (EGCG) pada
photoaging pada hewan coba
Epigallocatechin gallate (EGCG) pada pasien
photoaging Epigallocatechin gallate (EGCG) pada pasien dermatitis atopik Epigallocatechin gallate (EGCG) pada pasien psoriasis Epigallocatechin gallate (EGCG) pada ulkus kusta, photoaging,
44 dermatitis atopik, psoriasis, akne vulgaris kandidiasis oris, dermatitis atopik, psoriasis, akne vulgaris Efektivitas ekstrak Daun krokot terhadap organ reproduksi Efektivitas ekstrak Daun krokot terhadap organ reproduksi yang terpapar asap rokok
dan MSG
Efektivitas ekstrak Daun krokot terhadap organ reproduksi pada hewan coba dengan diit
tinggi lemak Efektivitas ekstrak Daun krokot terhadap organ reproduksi Uji Toksisitas AKut ekstrak Daun krokot terhadap organ reproduksi Uji Toksisitas AKut ekstrak Daun krokot terhadap organ reproduksi 2. Penanggulangan Penyakit tropis dan infeksi
Topik Penelitian Tahun
2022 2023 2024 2025 2026 TB and DR-TB Management TB and DR-TB Study Management Study: medicine & psychosocial factors Pharmacogenomics of TB and DR-TB patients correlated with adverse effects
Prevalence of Mycobacterium tuberculosis strain of Beijing Study of TB and DR-TB based on pharmacokinetics/ pharmacodynamics, therapeutic drug monitoring Whole genome of Mycobacterium tuberculosis Study of the role of
1st line of Line Probe Assay in DR-TB diagnosis Faktor Risiko Infeksi Paska pemasangan Pirau Cairan Serebrospinalis pada
Faktor Risiko Infeksi Paska pemasangan Pirau Cairan
Serebrospinalis pada Hidrosefalus Anak di RSUD Dr. Soetomo
Faktor Risiko Infeksi Paska pemasangan Pirau Cairan
Serebrospinalis pada Hidrosefalus Anak di RSUD Dr. Soetomo
Faktor Risiko Infeksi Paska pemasangan Pirau Cairan
Serebrospinalis pada Hidrosefalus Anak di RSUD Dr. Soetomo
Faktor Risiko Infeksi Paska pemasangan Pirau Cairan Serebrospinalis pada Hidrosefalus Anak di RSUD Dr. Soetomo Faktor Risiko Infeksi Paska pemasangan Pirau Cairan Serebrospinalis pada Hidrosefalus
45 Hidrosefalus Anak di RSUD Dr. Soetomo Anak di RSUD Dr. Soetomo
Mikrobiologi TB Whole Genome Sequence; study ESX Secretion System genes, anti-TB drug target genes, Study the management of TB in the primary health centre, in the hospital, and referral system, Study Anti-TB from herbal, and probiotic
Whole Genome Sequence; study ESX Secretion System genes, anti-TB drug target genes, Study the management of TB in the primary health centre, in the hospital, and referral system, Study Anti-TB from herbal, and probiotic
Whole Genome Sequence; study ESX Secretion System genes, anti-TB drug target genes, Study the management of TB in the primary health centre, in the hospital, and referral system, Study Anti-TB from herbal, and probiotic
Whole Genome Sequence; study ESX Secretion System genes, anti-TB drug target genes, Study the
management of TB in the primary health centre, in the hospital, and referral system, Study Anti-TB from herbal, and probiotic Whole Genome Sequence; study ESX Secretion System genes, anti-TB drug target genes, Study the management of TB in the primary health centre, in the hospital, and referral system, Study Anti-TB from herbal, and probiotic
Parasitologi
kedokteran Helminth parasites, protozoan parasites, vector Molecular-bioinformatics, pathogenesis, drug resistance, drug discovery Diagnostics, edipemology, biostatistics Improvement of Human resourses, national/international collaborations National Policy - Disease control Analisis mutasi virus hepatitis dan polimorfisme gen host pada
Analisis polimorfisme gen HLA sebagai predictor progresivitas infeksi Pengembangan kit diagnostik rapid HBsAg Biomarker baru infeksi VHB (HBcrAg, HBV RNA, dll) Mutasi gen VHB
46 penyakit hepatitis VHB Antimicrobial resistance in Indonesia: Prevalence and Prevention
AMR and antibiotic
use AMR and antibiotic use - - -
Global Antimicrobial Surveillance System (GLASS) Global Antimicrobial Surveillance System (GLASS) Global Antimicrobial Surveillance System (GLASS) Global Antimicrobial Surveillance System (GLASS) Global Antimicrobial Surveillance System (GLASS) Global Antimicrobial Surveillance System (GLASS) AMR: ESBL &
Carbapenem Resistance in Indonesia: Prevalence and Prevention
ESBL producing & Carbapenem resistant Gram Negative Bacteria in Clinical cases and waste water Carbapenem resistant Enterobacteriaceae & Non Lactose Fermenter: Epidemiology, Typing, Genomic & Hospital Cost Carbapenem resistant Acinetobacter baumannii, Indonesia - - Pan-Resistant Gram Negative Bacilli
Epidemiology Prevalence and
Prevention Typing & Spread of resistant pathogens among sources
Resistance mechanisms Genomic
Whole genome sequences/NGS for Pan-Resistant GNB for detection of Resistance - Carbapenem resistant
Enterobacteriaceae Carbapenem resistant non lactose fermenter
Carbapenem resistant non lactose fermenter -
47 mechanisms
ESBL producing E coli in
Indonesia
- Colistin resistant gene Colistin resistant
gene - - One Health Approach of AMR surveillance - - Resistant gene in human, environment and water
Resistant gene in human,
environment and water Resistant gene in human, environment and water
Mikrobiologi
viral diarrhea Molecular epidemiology Molecular epidemiology Molecular epidemiology Molecular epidemiology Molecular epidemiology Candida Candida: Antifungal
activity or natural compound Candida: Antifungal activity or natural compound Candida: Biofilm
study Candida: Biofilm study -
Aspergillus - - Invasive Aspergillosis: Diagnostic and Seroepidemiology Invasive Aspergillosis: Diagnostic and Seroepidemiology - Histoplasma Histoplasmosis: Diagnostic and Seroepidemiology Histoplasmosis: Diagnostic and Seroepidemiology - - - Studi epidemiologi molekuler diare Diare yang disebabkan infeksi Rotavirus Diare yang disebabkan infeksi Norovirus
Diare dan vaksinasi
Rotavirus Diare yang disebabkan infeksi bakteri
Diare yang disebabkan infeksi parasit Studi surveillance diare
Surveilance Surveilance Surveilance Surveilance Surveilance
Diagnostik fecal calprotectin pada diare
Fecal calprotectin pada diare yang disebabkan infeksi
Fecal calprotectin pada diare yang disebabkan infeksi
Fecal calprotectin pada diare yang disebabkan infeksi
Fecal calprotectin pada anak usia < 1 tahun dengan diare
Fecal calprotectin pada anak dengan diare kronis
48
virus bakteri parasit
3. Non communicable disease
Topik Penelitian Tahun
2022 2023 2024 2025 2026
Lifestyle on health Diet & exercise on several organ Diet & exercise on several organ Diet & exercise on several organ Diet & exercise on several organ Diet & exercise on several organ
Mutasi genetik pada Kanker Ginjal
Korelasi Antara Ekspresi TP53 dan PTEN Stadium Karsinoma Ginjal Korelasi Antara Ekspresi VHL dan MTOR Stadium Karsinoma Ginjal Korelasi Antara Ekspresi CDKN2A
dan MET dengan Stadium Karsinoma
Ginjal
Korelasi Antara Ekspresi BAP1 dan
PBMR dengan Stadium Karsinoma Ginjal Korelasi Antara Ekspresi VHL dan SETD2 dengan Stadium Karsinoma Ginjal Mutasi genetik pada Karsinoma Kolon Hubungan antara ekspresi gen TP53 dan CDKN2 dengan stadium karsinoma kolorektal Hubungan antara ekspresi gen PI3K dan PTEN dengan stadium karsinoma
kolorektal
Hubungan antara ekspresi gen k-ras
dan EGFR dengan stadium karsinoma
kolorektal
Hubungan antara ekspresi gen BRAF
dan TGF-b dengan stadium karsinoma
kolorektal
Hubungan antara ekspresi gen APC dan
b-catenin dengan stadium karsinoma
kolorektal
Mutasi genetik pada Tumor Otak
Glioma dan Meningioma Korelasi Antara Ekspresi Status IDHI1 dan P53 Dengan Kelangsungan Hidup Pasien Glioblastoma Korelasi Antara Ekspresi mdm2 dan EGFR Dengan Kelangsungan Hidup Pasien Glioblastoma Korelasi Antara Ekspresi PDGFRa dan
CDK4 Dengan Kelangsungan Hidup
Pasien Glioblastoma
Korelasi Antara Ekspresi PI3K dan
PTEN Dengan Kelangsungan Hidup
Pasien Glioblastoma
Korelasi Antara Ekspresi TGF-a dan
bFGF Dengan Kelangsungan Hidup Pasien Glioblastoma Mutasi genetik pada Limfoma maligna Hubungan Ekspresi P65 dan Bcl-2 pada Berbagai Stadium
Ann Arbor Pada Non Hodgkin Lymphoma Large
B-Hubungan Ekspresi C-MYC dan BAX pada
Berbagai Stadium Ann Arbor Pada NHL
B-CELL Large Cell Type
Hubungan Ekspresi bcl-6 dan IRF4 pada Berbagai Stadium Ann Arbor Pada NHL
B-CELL Large Cell Type
Hubungan Ekspresi EZH2 dan MYD88
pada Berbagai Stadium Ann Arbor
Pada NHL B-CELL Large Cell Type
Hubungan Ekspresi PD-L1 dan PD-L2
pada Berbagai Stadium Ann Arbor
Pada NHL B-CELL Large Cell Type
49 Cell Type Ekspresi mediator inflamasi pada Kanker Payudara Korelasi Ekspresi Prostaglandin D2 Reseptor DP1 dan PPRARY Dengan Status Metastatis Tulang Penderita Karsinoma Payudara Korelasi Ekspresi HSP70 dan COX-2 dengan stadium karsinoma payudara Korelasi Ekspresi VDR dan EGFR dengan angka kesintasan penderita karsinoma payudara dengan metastasis tulang Korelasi Ekspresi HIF-1a dan p65dengan angka kesintasan penderita karsinoma payudara Korelasi Ratio Makrofag M1 dan M2 dengan angka kesintasan penderita karsinoma payudara Modulasi dan Variasi Anatomi dan Histologi pada
Berbagai Sistim Tubuh Manusia terkait Patofisiologi
Penyakit Kanker, Autoimun, Infeksi dan Inflamasi serta
Degeneratif
Pemetaan data
dasar observasional Analisis Perbandingan antar kelompok coba dan kelompok kontrol Analisis hubungan antar variabel penelitian Penelitian lanjutan Audiologi Skrining pendengaran, pemetaan genetika tuli kongenital, OAE
Skrining pendengaran, pemetaan genetika tuli kongenital, OAE
- - - DMT1 -pengembangan studi genetic(CTLA4, PTPN22) pada DMT1 - IL-6 pada DMT1 -Tes fungsi tiroid, polmorfisme gen, antibodi GAD pada
DMT1 anak
Kadar vitamin D, kadar Zink dan Antibodi ZnT8 pada DMT1
Polimorfisme gen CTLA4, sitokin, pada DMT1 anak
TGF beta pada anak
Factor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan terapi pada anak dengan
DMT1
Polimorfisme gen, manifestasi awal DMT1 dan penanda antibody pada anak
50 dengan DMT1
OBESITAS Dislipidemia pada anakd engan obesitas
HOMA IR pada anak obesitas yang mendapakan terapi
exercise
Hubungan HOMA IR, HbA1c dan profil
lipid pada anak dengan obesitas
Kadar vitamin D pada
anak dengan obesitas Polimorfisme gen pada anak dengan obesitas dan dislipidemia
Komplikasi jantung pada obesitas anak
BONE Kepadatan tulang
pada anak dengan OI
Aspek social pada anak dengan OI pada
pandemic Covid-19
Kepatuhan terapi
pada anak dengan OI Studi factor resiko fraktur baru pada anak dengan OI
Kepadatan tulang pada anak dengan sakit kronis yang
mendapat terapi steroid lama TIROID pengembangan studi genetic (CTL!4, PTPN-22) pada hipotiroid autoimun pengembangan studi genetic pada hipotiroid sentral
Kualitas hidup pada anak dengan hipotiroid kongenital
Hubungan antara Intelegensia dan tes
fungsi tiroid pada anak dengan
hipotiroid
Hubungan antara polimorfisme gen, status perkembangan
dan tes fungsi tiroid pada anak dengan
sindroma Down PUBERTAS Kualitas hidup pada
anak dengan pubertas prekoks
Aspek psikososial pda anak dengan
pubertas prekok Terapi induksi pubertas pada pubertas terlambat dan outcome faktor resiko pubertas terlambat pada anak Kepatuhan berobat pada anak dengan gangguan pubertas ADRENAL Skor SDQ pada anak
dengan hyperplasia adrenal kongenital
Kualitas hidup pada anak dengan hyperplasia adrenal
kongenital
Kepatuhan terapi pada anak dengan hyperplasia adrenal
kongenital
Peran edukasi dan kejadian krisis adrenal pada anak dengan hyperplasia
adrenal kongenital
Pertumbuhan dan usia tulang pada
anakd engan hyperplasia adrenal
kongenital ENDOKRINOPATI Gangguan Pubertas
pada penyakit kronis anak
Status perkembangan dan pertumbuhan
serta komplikasi kronis pada anak
Tes fungsi tiroid pada anak dengan sindroma nefrotik
HOMA IR pada anak dengan lupus yang mendapatkan steroid
dosis tinggi
Tes fungsi tiroid pada anak dengan epilepsi
51 dengan
hyperinsulinism hipoglikemia pada
bayi PERTUMBUHAN Kadar vitamin D
dan laju
pertumbuhan pada anak dengan DMT1
Kadar vitamin D pada
anak Pertumbuhan dan Hubungan Laju control metabolic pada anak dengan dm
tipe 1
Pertumbuhan dan status gizi pada anak
dengan sindroma Down
Pertumbuhan pada anak dengan sakit
kronis
Ventricular Septal
Defect (VSD ) Deteksi dini VSD dengan sistem segmentasi video echocardiografi melalui learning machine
Kualitas hidup anak dengan VSD sebelum dan sesudah transcatheter Perbandingan penutupan VSD transcatheter dengan surgery Evaluasi jangka pendek dan menengah pasien VSD setelah penutupan transcatheter Proyek pembuatan alat amplatzer bertujuan untuk menutup VSD dengan cara transcatheter Atrial Septal Defect
(ASD ) Deteksi dini ASD dengan sistem segmentasi video echocardiografi melalui learning machine
Kualitas hidup anak dengan ASD sebelum
dan sesudah transcatheter Perbandingan penutupan ASD transcatheter dengan surgery Evaluasi jangka pendek dan menengah pasien ASD setelah penutupan transcatheter Proyek pembuatan alat amplatzer bertujuan untuk menutup ASD dengan
cara transcatheter Paten Ductus
Arteriosus ( PDA )
Deteksi dini PDA dengan sistem segmentasi video echocardiografi melalui learning machine
Kualitas hidup anak dengan PDA sebelum
dan sesudah transcatheter Perbandingan penutupan PDA transcatheter dengan surgery Evaluasi jangka pendek dan menengah pasien PDA setelah penutupan transcatheter Proyek pembuatan alat amplatzer bertujuan untuk menutup PDA dengan
cara transcatheter Tetralogi of Fallot (
TOF )
Karakteristik pasien dengan TOF
Kualitas hidup anak dengan TOF sebelum
opeasi koreksi total
Kualitas hidup anak dengan TOF setelah opeasi koreksi total
Evaluasi jangka pendek dan menengah pasien TOF setelah Operasi
Evaluasi jangka panjang pasien TOF
setelah Operasi koreksi total
52 koreksi total
Critical patient Penelitian mengenai respons stress pada pasien kritis Pelepasan hormon stress dan pengaruhnya pada metabolisme k karbohidrat, protein dan lemak Hiperglikemia akibat gangguan metabolisme karbohidrat pada critical patients
Faktor faktor yang mempengaruhi hiperglikemia pada criticla patients (disfungsi organ, nutrisi, jenis kegawatan, terapi,
kadar gula darah awal)
Keluaran pasien kritis yang mengalami gangguan metabolisme karbohidrat Imunokontrasepsi Protein Fertilin Beta Membran Spermatozoa Manusia
Uji potensi antibodi monoklonal pada
hewan coba in vitro Uji potensi antibodi monoklonal pada hewan coba in vivo
Micro RNA pada
infertilitas pria Next generation sequencing (NGS) miRNA pada spermatozoa pria infertil Uji primer hasil NGS miRNA pada spermatozoa pria infertil
PMC4 sebagai
kontrasepsi pria Uji in vitro PMC4 pada spermatozoa manusia Pembuatan kontrasepsi Pria dari Model PMC4
53 4. Pengembangan sel punca dan biomaterial
Topik Penelitian Tahun
2022 2023 2024 2025 2026
Silicone Room Temperature Vulcanizing (RTV) 585 sebagai Bahan Pengganti Nucleus Pulposus
Pascaoperasi Microdiscectomy
Uji in Vitro Uji in Vivo
Penelitian Tahap Awal /
Clinical Trial Phase 1
Clinical Trial
Phase 2 Clinical Trial Phase 2
Perbandingan Efektifitas Customized Bone Grafting Menggunakan Scaffold Bovine yang
Diisi Autologous Bone Dust dengan Autologous Bone Dust untuk Penyembuhan Defek Tulang pada
Area Burr-Hole Pasca Operasi Kraniotomi Penelitian Tahap Awal / Pembuatan Prototype Penelitian Tahap Awal / Clinical Trial Phase 1 Clinical Trial
Phase 2 Clinical Trial Phase 2 Clinical Trial Phase 2
Inovasi bovine perikardium bersalut kitosan sebagai kandidat
duramater artifisial Penelitian Tahap Awal / Pembuatan Prototype Penelitian Tahap Awal / Clinical Trial Phase 1 Clinical Trial
Phase 2 Clinical Trial Phase 2 Clinical Trial Phase 2
Biomaterial (scaffold nano-fiber poly-L-acid-kitosan bersalut heparin) sebagai kandidat untuk
perbaikan dan rekonstruksi pembuluh darah
Pre Clinical
Study / In Vitro Study / In Vitro Pre Clinical
Penelitian Tahap Awal / Pembuatan Prototype Penelitian Tahap Awal / Clinical Trial Phase 1 Clinical Trial Phase 2
54 Biomaterial Polycaprolactone (PCL)
sebagai kandidat untuk perbaikan dan rekonstruksi saraf perifer
Penelitian Tahap Awal / Pembuatan Prototype Penelitian Tahap Awal / Clinical Trial Phase 1 Clinical Trial
Phase 2 Clinical Trial Phase 2 Clinical Trial Phase 2
Stem cell dan scaffold untuk graft pembuluh darah Penelitian Tahap Awal / Pembuatan Prototype Penelitian Tahap Awal / Clinical Trial Phase 1 Clinical Trial
Phase 2 Clinical Trial Phase 2 Clinical Trial Phase 2
Stemcell untuk scar dan penyembuhan luka Penelitian Tahap Awal / Pembuatan Prototype Penelitian Tahap Awal / Clinical Trial Phase 1 Clinical Trial
Phase 2 Clinical Trial Phase 2 Clinical Trial Phase 2 Stem cell untuk penanganan
infertilitas pria Ujin Potensi stem cell untuk terapi gangguan pada sperma model terapi Pembuatan infertilitas dari
pemanfaatan stem cell Cartilage-derived secretome
(chondrogenic) Uji in vivo Uji in vivo Uji klinis Mass product
Cartilage-derived secretome (chondrogenic) Freeze-dried cartilage-derived
secretome Karakterisasi prototype Uji invivo Uji klinis Mass product
Review / evaluasi mass
product
Tenogenic secretome Uji in vivo Uji in vivo Uji klinis Mass product evaluasi mass Review / product
55 Neurogenic secretome Uji in vivo Uji in vivo Uji klinis Mass product evaluasi mass Review /
product
Bovine cartilage scaffold Uji klinis Mass product evaluasi mass Review /
product - -
Amnion sponge Karakterisasi prototype Uji invivo Uji klinis Mass product evaluasi mass Review / product Komposite hydroxyapatite dan
sekretome Uji in vivo Uji in vivo Uji klinis Mass product
Review / evaluasi mass
product Bovine meniscal scaffold Karakterisasi prototype Uji invivo Uji klinis Mass product evaluasi mass Review /
product Calcium Phosphate Chitosan Bone
Cement
Karakterisasi
prototype Uji invivo Uji klinis Mass product
Review / evaluasi mass
product Bovine Demineralized Bone Matrix
(DBM) Uji klinis Mass product
Review / evaluasi mass
product - -
Pengembangan implan dalam
negeri Karakterisasi prototype Uji invivo Uji klinis Mass product
Review / evaluasi mass