• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan tepat mengenai pendapatan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan tepat mengenai pendapatan,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pendapatan

2.1.1.1 Pengertian Pendapatan

Untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan tepat mengenai pendapatan, maka penulis akan mengemukakan beberapa definisi atau pengertian pendapatan menurut beberapa ahli sebagai berikut:

Menurut PSAK No. 23 Paragraf 7 (2015) pengertian pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas suatu perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Menurut Hadi dan Hastuti (2015:495) menyatakan bahwa:

“Pendapatan adalah peningkatan aktiva suatu organisasi atau penurunan kewajiban-kewajiban selama suatu periode akuntansi, terutama berasal dari aktiva operasi. Pendapatan juga dikatakan sebagai penghasilan yang timbul dari perusahaan yang dikenal dengan sebutan berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, deviden, royalti dan sewa”.

Menurut Nafarin (2006:15):

“Pendapatan adalah arus masuk harta dari kegiatan perusahaan menjual barang dan jasa dalam suatu periode yang mengakibatkan kenaikan modal yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

(2)

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan arus masuk harta dari suatu organisasi yang berasal dari kegiatan perusahaan seperti menjual barang dan jasa selama suatu periode.

2.1.1.2 Indikator Pendapatan

Menurut Theodorus M.Tuanakotta (2011:35) dalam buku “Teori Akuntansi”: “Pendapatan merupakan jumlah uang yang diperoleh suatu perusahaan atas penciptaan barang atau jasa selama suatu kurun waktu tertentu”.

Sumber: Theodorus M.Tuanakotta (2011:35)

2.1.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Menurut Suherman Rosyid (2009:55) faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada perusahaan kontruksi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Modal

Besar kecilnya modal yang dipergunakan dalam kegiatan produksi akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima perusahaan. Agar usaha produksi berjalan dengan baik dan lancar, maka diperlukan modal yang cukup memadai.

2. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang aktif untuk mengolah dan mengorganisir faktor-faktor lain. Banyak sedikitnya tenaga kerja juga berpengaruh pada pendapatan.

(3)

2.1.2 Modal

2.1.2.1 Pengertian Modal

Untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan tepat mengenai modal, maka penulis akan mengemukakan beberapa definisi atau pengertian modal menurut beberapa ahli sebagai berikut:

Menurut Mankiw (2011:501):

“Modal adalah istilah yang mengacu pada stok berbagai peralatan dan struktur yang digunakan dalam proses produksi. Modal ini antara lain peralatan, mesin, angkutan, gedung, bahan baku dan tenaga kerja”.

Menurut Alam (2010:93):

“Modal adalah salah satu faktor yang digunakan dalam proses produksi”. Menurut Rosyidi (2009:55):

“Modal adalah faktor produksi yang meliputi semua jenis barang yang dibuat serta mencakup uang yang tersedia didalam perusahaan untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta jasa-jasa”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa modal merupakan sejumlah uang ataupun barang yang digunakan perusahaan untuk menunjang proses produksi.

2.1.2.2 Indikator Modal

Menurut Kasmir (2012:258): “Modal pada perusahaan digunakan pembiayaan jangka pendek biasanya untuk membiayai pengeluaran gaji/upah tenaga kerja

(4)

serta pengeluaran untuk membeli bahan baku serta biaya lain yang termasuk dalam proses produksi”.

Sumber: Kasmir (2012:258)

2.1.3 Tenaga Kerja

2.1.3.1 Pengertian Tenaga Kerja

Untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan tepat mengenai tenaga kerja, maka penulis akan mengemukakan beberapa definisi atau pengertian tenaga kerja menurut beberapa ahli sebagai berikut:

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyatakan Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun kebutuhan masyarakat.

Menurut Mulyadi (2014:71):

“Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja (berusia 15-64) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang atau jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut”.

Menurut Hendarie Anto (2003:95):

“Tenaga kerja adalah mencakup segala kerja manusia yang diarahkan untuk mencapai hasil produksi, baik berwujud jasa, fisik maupun mental”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa tenaga kerja merupakan setiap orang yang berusia 15-64 tahun yang melakukan pekerjaan untuk melakukan kegiatan produksi barang maupun jasa.

(5)

2.1.3.2 Indikator Tenaga Kerja

Menurut Murti & Jhon (2014:5):

“Tenaga kerja merupakan sekelompok individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan”.

Sumber: Murti & Jhon (2014:5)

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan

Konsep yang menghubungkan antara Modal Terhadap Pendapatan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut: Menurut Ratna Sukmayani (2008:117):

“Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan diantaranya adalah besar sedikitnya modal yang digunakan. Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang digunakan. Dan suatu usaha yang besar akan memberikan peluang yang besar pula terhadap pendapatan yang diperoleh”.

Menurut Sutrisno (2012:40):

“Mengacu pada konsep fungsional, modal adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (current income) yang sesuai dengan maksud utama didirikan perusahaan tersebut”.

Hal ini sejalan dengan dengan penelitian yang pernah dilakukan Bhagas (2016) menyatakan modal dengan kuantitas yang besar dapat memberikan peluang jumlah keuntungan yang besar pula dibandingkan jumlah modal yang relatif kecil.

(6)

Sedangkan menurut Fachrizal (2016) apabila modal meningkat maka produksi akan meningkat sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

Penelitian mengenai Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Dan Bahan Baku Terhadap Tingkat Pendapatan sudah pernah dilakukan oleh Arininoer Maliha (2008) yang menyatakan bahwa modal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan Industri Mitra Cake Sukarame Bandar Lampung.

Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Evy Sugiarti (2018) menyatakan bahwa modal berpengaruh positif terhadap pendapatan. Dikarenakan modal berfungsi sebagai alat melakukan kegiatan produksi selain membayar upah dan juga biaya lainnya.

Berdasarkan dari pendapat dan penelitian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa semakin tinggi modal, maka akan semakin tinggi pula pendapatan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah modal, maka akan semakin rendah pula pendapatan yang akan diperoleh.

2.2.2 Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan

Konsep yang menghubungkan antara Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Menurut Sumarsono (2013):

“Menyatakan bahwa apabila permintaan suatu produk meningkat maka meningkat pula jumlah produksinya. Meningkatnnya jumlah produksi, maka akan meningkat pula jumlah tenaga kerja, sehingga pendapatan juga akan meningkat”.

(7)

“Semakin banyak tenaga kerja maka semakin banyak pula output yang dihasilkan, maka jumlah pendapatan pun akan meningkat”.

Hal ini sejalan dengan penelitian Komang Widya Nayaka dan I Nengah Kartika (2018) menyatakan semakin besar tenaga kerja yang dikeluarkan maka semakin besar pula kemungkinan produksi jumlah produk yang dihasilkan, sehingga kemungkinan pendapatan yang diterima semakin besar dari hasil produksinya.

Penelitian yang juga sudah dilakukan oleh Ridha (2017) yang menyatakan bahwa tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitri (2015) bahwa tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.

Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting pada proses produksi, karena tenaga kerja yang menjadi faktor penggerak input lainnya. Tanpa adanya tenaga kerja tidak akan ada output yang akan dihasilkan.

Berdasarkan dari pendapat dan penelitian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa semakin banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, maka akan semakin tinggi pendapatan yang diperoleh. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit jumlah tenaga kerja yang digunakan, maka akan semakin sedikit pendapatan yang diperoleh.

(8)

2.3 Paradigma Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, penulis dapat menggunakannya sebagai panduan untuk hipotesis penelitian yang selanjutnya dapat digunakan dalam mengumpulkan data dan analisis. Paradigma penelitian ini adalah sebagai berikut: ``````````````````````````````` Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Modal (X1) Tenaga Kerja (X2) Pendapatan (Y) Ratna Sukmayani (2008:117) Sutrisno (2012:40) Bhagas (2016) Fachrizal (2016) Arininoer (2008) Evy Sugiarti (2018) Sumarsono (2013) Mankiw (2013:46) Komang dan Nengah

(2018) Ridha (2017) Novitri (2015) Mankiw (2011:501): Alam (2010:93) Rosyidi (2009:55) UU No. 13 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ( Ayat

2)

Mulyadi (2014:71): Hendarie Anto (2003:95)

PSAK No. 23 Paragraf 7 (2015)

Hadi & Hastuti, (2015:495) Nafarin (2006:15)

(9)

2.4 Hipotesis

Menurut Dantes (2012:164):

“Hipotesis sebagai praduga atau asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang di peroleh dengan jalan penelitian”.

Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Modal berpengaruh terhadap pendapatan. H2: Tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu dkk (2012) mereka mengemukakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap

Total biaya pelanggan (total customer cost) adalah kumpulan biaya yang dipersepsikan yang diharapkan pelanggan untuk dikeluarkan dalam mengevaluasi, mendapatkan,

Semakin besar current ratio yang dimiliki menunjukan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting

Artinya semakin besar kemungkinan terjadinya risiko kerugian timbul, semakin besar pula premi pertanggungannya.Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukan

Adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan akibat perusahaan kehabisan barang pada saat ada permintaan, sehingga terjadi keadaan kekurangan persediaan. Keadaan ini

Jadi, biaya kegagalan internal (internal failure cost) dilakukan untuk mendeteksi ketidaksesuaian produk dan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah sebuah sistem yang mengatur peranan setiap tenaga kerja yang ada dalam sebuah

Jadi kesimpulan dari penulis menyatakan bahwa kepuasan kerja secara umum menggambarkan hubungan antara individu dengan pekerjaan dan lingkungannya, keadaan