• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Journal Of Management, Accounting, Economic and Business"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

103 | P a g e

MELIHAT PERAN KEMAMPUAN KERJA, FASILITAS KERJA, DAN REWARD

DALAM MEMBENTUK EMPLOYEE MORALEE PADA

PT. QTON INDONESIA GROUP

Indah Purnama Sari Nasution

1

,

2

Aulia Arief Nasution,

3

Sunaryo

1,2,3Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Harapan Medan, Medan Purnamasari0697@gmail.com1, 2bangnasution79@gmail.com, 3sunaryodosen@gmail.com

Received: 14 Januari 2021; Accepted: 08 Februari 2021; Published: 25 Februari 2021

Abstract (Indonesia)

Penelitian ini ditujukan untuk menguji serta menganalisis pengaruh peran kemampuan kerja, fasilitas kerja dan reward terhadap pembentukan employee morale pada PT. Qton Indonesia Group Medan. Yang diteliti melalui penyebaran kuesioner sebanyak 98 responden pegawai PT. Qton Indonesia Group Medan dan setelah pengumpulan data diolah kedalam SPSS. Jenis penelitian yang digunakan yaitu hubungan kausal. Pada penelitian ini kemampuan kerja menurut parsial mempunyai pengaruh positif serta signifikan terhadap employee morale pada PT.Qton Indonesia Group. Hal ini dapat diketahuit melalui nilai thitung > dari nilai ttabel dan nilai signifikan < dari alpha senilai 0.05. Fasilitas kerja secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap employee morale pada PT. Qton Indonesia Group. Hal ini dilihat melalui nilai thitung < dari nilai ttabel dan nilai signifikan > dari alpha senilai 0.05. Reward memiliki secara parsial pengaruh positif dan signifikan terhadap employee morale pada PT.Qton Indonesia Group. Hal ini dapat diketahui melalui nilai

thitung > dari nilai ttabel dan nilai signifikan < dari alpha senilai 0.05. Kemampuan kerja, fasilitas kerja serta reward secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap employee morale pada PT. Qton Indonesia Group. Hal ini dilihat melalui nilai Fhitung > dari nilai Ftabel dan nilai signifikan < dari 0.05.

Kata kunci : Kemampuan Kerja; Fasilitas Kerja; Reward; Employee Morale

Abstract (English)

This research is intended to test and analyze the influence of the role of work ability, work facilities and reward on

the formation of employee morale in PT. Qton Indonesia Group Medan. That was examined through the dissemination of questionnaires as many as 98 respondents of PT employees. Qton Indonesia Group Medan

and after data collection is processed into SPSS. The type of research used is a caesal relationship. In this study, the ability to work according to partial has a positive and significant influence on employee morale on PT. Qton Indonesia Group. This can be > through < thitung value < value > 0.05. Reward has partially positive and significant influence on employee morale on PT. Qton Indonesia Group. This can be > through the value of thitung < the value of the < and the significant value of alpha worth 0.05. Work ability, work facilities and reward simultaneously have a

significant effect on employee morale at PT. Qton Indonesia Group. This is seen through the value of Fhitung > of Ftabel value and significant value of < of 0.05.

(2)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

104 | P a g e

PENDAHULUAN

PT. QTON INDONESIA GROUP merupakan perusahaan yang beroperasi dibidang Industri serta supplier batu pecah terbesar di Kota Medan. Penanganan yang kompeten dalam menjaga standar mutu dan kualitas hasil produksinya juga dilengkapi dengan sertifikasi hasil Uji Laboratorium yang pada akhirnya membuat Perusahaan terus meningkat dengan cepat.

Kemampuan para karyawan juga perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan. Menurut Kreitner dan Kinicki (2008: 185) Karyawan memiliki kemampuan yang memadai akan lebih semangat dan giat dalam bekerja sehingga dapat mengatasi tugasnya dengan baik sesuai pada target maupun waktu yang sudah diberikan pada rencana kerja. Hal ini timbul dikarenakan karyawan dapat memberikan semua kemampuannya dalam menjalankan tugas yang menjadi kewajibannya. Pendapat lain dari Lateiner (2005: 178) yang menyatakan „‟Kemampuan karyawan untuk bersosialisasil dengan teman sekerja serta kesadaran akan tanggung jawab terhadap pekerjaan dapat mempengaruhi semangat kerja‟‟.

Menurut Thoha (2013: 68) kemampuan menjadi salah satu faktor pada kematangan yang bertautan dengan pengetahuan maupun ketrampilan yang terdapat pada pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Menurut Sunyoto (2012: 204) kemampuan (abilities) tercipta dari sejumlah kompetensi yang dimiliki dari seseorang karyawan.

Menurut Hafidhuddin (2013:61) dari adanya fasilitas, mengharuskan untuk mengembangkan semangat kerja pada karyawan fungsi untuk menggapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen terhadap seluruh kemampuan secara efektif juga efisien.

Fasilitas dan suasana kerja yang stabil selayaknya juga menjadi kepedulian perusahaan karena hal tersebut menjadi sebab yang berdampak pada prestasi dan semangat kerja karyawan. Akan tetapi meninjau kualitas pendidikan para karyawan pada suatu perusahaan yang sangat beragam, ada yang pasif dan ada yang aktif, maka fasilitas kerja perlu diadaptasi untuk membantu prestasi kerja karyawan. Kadangkala terdapat pegawai yang memiliki pengalaman dan keterampilan. Maka ada baiknya jika perusahaan dapat memberikan fasilitas kerja khusus agar karyawan semakin terampil dalam melakukan tugas dan meningkatkan prestasi kerjanya.

Selain itu terdapat kendala lainnya yang menyebabkan rendahnya semangat kerja karyawan pada PT. Qton Indonesia Group yaitu karyawan juga merasa reward yang diberikan masih terlalu kecil dibandingkan dengan beban kerja dan kewajiban yang diberikan oleh perusahaan termasuk menuntut kenaikan gajidan keterlambatan dalam pemberian intensif.

Dalam mengatasi suatu pekerjaan maka setiap karyawan harus mempunyai semangat kerja agar dapat mengatasi pekerjaan lebih baik dan terampil. Pada riset yang dijalankan, salah satu sebab pemicu menurunnya semangat kerja yaitu terjadinya keterlambatan pada pemberian insentif jasa pelayanan, sementara itu karyawan sangat berperan penting dalam mengembangkan untuk menggapai rencana perusahaan, maka dari itu pemberian insentif jasa pelayanan yang baik dan sesuai terhadap karyawan harus menerima perhatian khusus agar para pekerja dapat menjalankan kewajibannya dan dapat meningkatkan kemampuannya dengan sebaik-baiknya. Insentif jasa pelayanan sangat dibutuhkan sebagai reward untuk mempercepat semangat setiap pekerja agar tetap berada ditingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuannya sendiri.

(3)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

105 | P a g e

Organisasi mampu membangun sistem reward melalui cara menilai sasaran organisasi yang akan diraih dengan kinerja yang mampu menarik reward tersebut. Sistem reward berlaku untuk perusahaan dikarenakan menarik serta menjaga karyawan yang berkualitas untuk memperoleh kinerja yang lebih baik lagi. Reward yang diterima karyawan akan menjadikan mereka merasa dihargai oleh organisasi dan menganggap bahwa organisasi sangat berperan dalam peningkatan karir para pekerja (Dewhurst, 2010).

KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Employee Morale

Purwanto ( 2013: 83 ) semangat kerja merupakan sesuatu yang menjadikan orang-orang bangga dan patuh terhadap pekerjaannya dimana kepuasan, kerja dan jalinan - jalinan kekeluargaan yang memuaskan menjadi bagian dari padanya. Semangat kerja pula yang menggambarkan pandangan emosional dan mental seseorang pada pekerjaannya. Semangat kerja berdampak pada kualitas dan kuantitas pekerjaan seseorang.

Pengaruhnya semangat kerja juga dapat diketahui sebagai bagian fundamental dari aktivitas manajemen sehingga sesuatu mampu disampaikan terhadap bimbingan potensi dan daya manusia melalui cara menimbulkan, membangun, mengembangkan tingkat kemauan yang tinggi serta solidaritas dalam melaksanakan tugas perorangan ataupun organisasi.

Kemampuan Kerja

Kemampuan Kerja memperlihatkan bakat seseorang untuk menjalankan tugasnya. Kemampuan seseorang menggambarkan bentuk dari pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki. Maka dari itu, pekerja yang mempunyai kemampuan unggul mampu mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi untuk meningkat pesat, berfungsi untuk mengantisipasi kompetisi global.

Menurut Robbins (2016: 52), kemampuan kerja ialah kompetensi tersendiri untuk menjalankan beragam tugas pada suatu pekerjaan tertentu. Dimana kemampuan individu pada dasarnya terdiri dari 2 aspek yaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

Fasilitas Kerja

Moenir (1989:197) menjelaskan bahwa “Fasilitas kerja ialah seluruh yang ditempati serta diminati oleh pegawai baik pada hubungan langsung dengan pekerjaan maupun untuk kelancaran pekerjaan” Dengan begitu seorang pekerja tidak mampu menjalankan tanggung jawab yang diberikan kepadanya tanpa adanya fasilitas kerja.

Fasilitas kerja ini juga terbagi menjadi 2 jenis: fasilitas kerja manajemen dan fasilitas kerja operasional. Fasilitas kerja manajemen bersifat aturan yang menentukan kewenangan dan kekuasaan dalam melaksanakan pekerjaannya. Jadi melalui fasilitas kewenangan serta kekuasaan tersebut manajemen mampu melaksanakan fungsinya yaitu untuk memimpin, mengarahkan, mengatur serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan pada karyawan. Dengan penjelasan ini terdapat didalamnya seluruh fasilitas kerja di kantor seperti alat tulis, mesin pengganda, mesin hitung, komputer.

(4)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

106 | P a g e

Reward

Reward yaitu salah satu komponen yang dapat digunakan perusahaan untuk memotivasi karyawan supaya dapat memberikan partisipasi yang maksimal. Reward mempunyai arti yang luas dan tidak selalu terpusat pada finansial saja. Thompson (2012) dalam Nnaji-Ihedinmah & Egbunike (2015) menegaskan bahwa reward tidak sekedar meliputi faktor kuantitatif seperti gaji dan upah, melainkan komponen lainnya yang berbentuk selain uang, seperti peluang untuk menjalankan tugasnya yang cukup besar, jenjang karir, harapan untuk belajar serta berkembang, kualitas hidup yang bermutu terhadap perusahaan.

Kerangka Konseptual

Bersumber pada uraian diatas maka dapat digambarkan kerangka konseptual seperti berikut yang dapat dilihat pada gambar II.1 :

Hipotesis Penelitian

Hipotesis didefinisikan sebagai suatu jawaban yang bersifat kondisional pada masalah yang diajukan, dan jawaban itu masih akan diuji secara empiris keasliannya. Hipotesis dalam penelitian ini ialah :

H1 : Kemampuan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Employee Morale (PT. QTON INDONESIA GROUP Medan).

H2 : Fasilitas Kerja berpengaruh signifikan terhadap Employee Morale (PT. QTON INDONESIA GROUP Medan).

H3 : Reward berpengaruh signifikan terhadap Employee Moralee (PT. QTON INDONESIA GROUP Medan. Kemampuan kerja (X1) Employee Morale (Y) Reward (X3) H1 H2 Fasilitas kerja (X2) H3

(5)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

107 | P a g e

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan ialah hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2017:37), hubungan kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab dan akibat. Jadi, disini ada variabel dependen (mempengaruhi) dan independen (dipengaruhi).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Qton Indonesia Group Medan yang beralamat di jl. Pangeran Diponegoro No.24, RW.00, Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara 20151. Penelitian ini direncanakan mulaiMaret 2020 sampai dengan Juni 2020.

Populasi

Populasi adalah bahan penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi yaitu wilayah generalisasi yang tergolong dari subjek atau objek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang ditentukan pada peneliti untuk ditinjau lalu selanjutnya diambil kesimpulannya. Populasi yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini ialah pegawai Kantor PT. Qton Indonesia Group Medan yang berjumlahkan 130 orang.

Sampel

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel merupakan bagian dari total serta karakteristik yang terdapat pada populasi tersebut. Menurut Sanusi (2014:101), untuk melihat berapa sampel yang akan ditarik maka peneliti memakai rumus Slovin dan setelah di jumlah dengan rumus slovin diketahui bahwasanya sampel adalah 98. Sumber Data Penelitian

Sumber data pada penelitian ini ialah data primer. Menurut Sugiyono (2017:225) sumber data primer merupakan sumber data yang akan menyajikan data langsung kepada pengumpul data. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh melalui : kuesioner dan observasi.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:137), teknik pengumpulan data ini bisa dilaksanakan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan).

(6)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

108 | P a g e

Analisis Data dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik

Sumber : Data Penelitian Diolah SPSS (2020)

Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Grafik Histogram

Dengan melihat grafik histogram pada gambar di atas menerangkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya yang artinya data berdistribusi normal. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 98

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 2.78959315

Most Extreme Differences Absolute Positive .112 .112

Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z 1.105

Asymp. Sig. (2-tailed) .174

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(7)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

109 | P a g e

Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengolahan data tersebut Asymp. Sig. (2-tailed) > dari nilai signifikasi yang berarti dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi secara normal, dimana nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) nya adalah 0.175 > dari 0.05.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Kemampuan Kerja .492 2.033 Fasilitas Kerja .382 2.619 Reward .270 3.701

a. Dependent Variable: Employee Morale

Sumber : Data Penelitian Diolah SPSS (2020)

Berdasarkan tabel di atas memperlihatkan bahwa nilai VIF < 10 dan Tolerence > 0.10. Sehingga dapat ditetapkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. demikian variabel bebas dapat digunakan untuk memprediksikan

employee morale.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pada gambar grafik scatterplot diatas, bisa dilihat bahwa hasil grafik scatterplot memperlihatkan bahwa titik – titik tersebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu. Data tidak menyatu jadi baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.

Penemuan ada tidaknya heterokedastisitas dapat juga dilakukan dengan menggunakan metode Glejser Test ialah melalui cara berikut:

(8)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

110 | P a g e

Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.354 1.828 2.381 .019 Kemampuan Kerja -.024 .051 -.069 -.474 .637 Fasilitas Kerja .018 .055 .052 .318 .751 Reward -.072 .086 -.163 -.834 .406

a. Dependent Variable: Abs_RES

Hasil pengujian diatas menyatakan bahwa nilai signifikan di atas nilai 0.05 maka hasil uji heterokedastisitas sudah memenuhi syarat pengujian dengan glejser, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas pada penelitian.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square The Estimate Std. Error of

Change Statistics R Square

Change F Change df1 df2 Change Sig. F

1 .939a .881 .878 2.83376 .881 232.728 3 94 .000

a. Predictors: (Constant), Reward, Kemampuan Kerja, Fasilitas Kerja b. Dependent Variable: Employee Morale

Pada tabel di atas dinyatakan bahwa hasil uji koefisien determinasi terdapat nilai koefisien determinasi

Adjusted R Square senilai 0.878. Hal ini menjelaskan bahwa kemampuan variabel bebas (kemampuan kerja,

fasilitas kerja dan reward) terhadap variabel terikat yaitu employee morale pada PT. Qton Indonesia Group senilai 87.8%. Sedangkan sisanya senilai 12.2% yaitu pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil Model (Uji Anova/Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5606.550 3 1868.850 232.728 .000b

Residual 754.838 94 8.030

Total 6361.388 97

a. Dependent Variable: Employee Morale

(9)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

111 | P a g e

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa Fhitung senilai 232.728 sedangkan Ftabel senilai 2.70 yang

dapat dilihat pada a = 0.05. Probabilitas signifikan jauh < dari 0.05 ialah 0.000 < dari 0.005, maka model regresi dapat disebutkan pada penelitian ini kemampuan kerja, fasilitas kerja serta reward secara simultan berpengaruh signifikan terhadap employee morale pada PT. Qton Indonesia Group.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.151 2.567 -.449 .655 Kemampuan Kerja .864 .072 .608 11.995 .000 Fasilitas Kerja -.014 .077 -.010 -.181 .857 Reward .731 .121 .412 6.021 .000

a. Dependent Variable: Employee Morale

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh regresi linier berganda seperti berikut : Y = -1.151 + 0.864 X1 – 0.014X2 + 0.731X3

Hasil Uji Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.151 2.567 -.449 .655 Kemampuan Kerja .864 .072 .608 11.995 .000 Fasilitas Kerja -.014 .077 -.010 -.181 .857 Reward .731 .121 .412 6.021 .000

a. Dependent Variable: Employee Morale

1. Nilai thitung pada variabel kemampuan kerja (X1) senilai 11.995 yang berarti thitung > dari nilai ttabel ialah senilai

1.985

2. Nilai thitung pada variabel fasilitas kerja (X2) senilai -0.181 yang berarti thitung < dari nilai ttabel ialah senilai

1.985.

(10)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

112 | P a g e

PEMBAHASAN

Pengaruh Kemampuan Kerja Terhadap Employee Morale

Kemampuan yaitu suatu unsur dalam kedewasaan yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang bisa ditemukan melalui pendidikan, pelatihan dan suatu pengalaman. Pada penelitian uji hipotesis ini dijelaskan bahwa kemampuan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap employee

morale pada PT. Qton Indonesia Group. Dilihat dari PT. Qton Indonesia Group bahwa pegawai pada perusahaan

ini memiliki respon positif pada kemampuan kerja yang tentunya dapat mempengaruhi hasil kerja yang baik. Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Employee Moral

Fasilitas yaitu segala sesuatu yang ditempati serta diminati oleh pekerja baik pada hubungan langsung dengan pekerjaan guna untuk kemudahan pekerjaan. Pada penelitian uji hipotesis bahwa fasilitas kerja tidak memiliki pengaruh terhadap employee morale pada PT. Qton Indonesia Group. Dilihat dari PT. Qton Indonesia Group bahwa sangat memerlukan fasilitas kerja untuk menunjang kerja dan kinerja para pegawai, untuk itu perusahaan perlu memperhatikan fasilitas kerja pada perusahaan. Karena masih terdapatnya fasilitas kerja yang kurang memadai pada perusahaan.

Pengaruh Reward Terhadap Employee Morale

Reward mencakup semua elemen organisasi, proses, aturan serta kegiatan pengambilan keputusan

untuk memberikan kompensasi dan fungsi pada karyawan sebagai bentuk timbal balik atas partisipasi yang telah diberikan pada perusahaan. Pada penelitian uji hipotesis bahwa reward memiliki pengaruh positif serta signifikan terhadap employee morale pada PT. Qton Indonesia Group. Dilihat dari PT. Qton Indonesia Group bahwa para karyawan juga membutuhkan reward guna menunjang prestasi karyawan, dengan adanya reward maka para karyawan semakin semangat dalam menjalankan pekerjaan dan juga berlomba untuk saling berprestasi antara para karyawan.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat di simpulkan hasil seperti berikut :

1. Kemampuan kerja secara parsial mempunyai pengaruh positif serta signifikan terhadap employee morale pada PT. Qton Indonesia Group. Hal ini dilihat melalui nilai thitung > dari nilai ttabei dan nilai signifikan < dari

alpha senilai 0.05.

2. Fasilitas kerja secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap employee morale pada PT. Qton Indonesia Group. Hal ini dilihat melalui nilai thitung < dari nilai ttabel dan nilai signifikan > dari alpha senilai 0.05.

3. Reward memiliki secara parsial pengaruh positif serta signifikan terhadap employee morale pada PT. Qton Indonesia Group. Hal ini dilihat melalui nilai thitung > dari nilai ttabel dan nilai signifikan < dari alpha senilai 0.05.

(11)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

113 | P a g e

4. Kemampuan kerja, fasilitas kerja serta reward secara simultan berpengaruh signifikan terhadap employee

morale pada PT. Qton Indonesia Group. Hal ini dilihat melalui nilai Fhitung > dari nilai Ftabel dan nilai signifikan <

dari 0.05. SARAN

Dari hasil kesimpulan diatas maka peneliti ingin memberikan saran pada pihak terkait, seperti berikut : 1. Disarankan pada PT. Qton Indonesia Group agar perusahaan bisa meningkatkan kemampuan kerja

pegawainya melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada pegawai yang membutuhkan. Pelatihan ini dilakukan agar pegawai bisa lebih responsif dalam mengatasi pekerjaan yang diberikan perusahaan. Selain itu pegawai juga bisa memperdalam kemampuannya agar pegawai dapat mengatasi kendala yang terjadi pada saat bekerja.

2. Disarankan pada PT. Qton Indonesia Group agar pimpinan perusahaan lebih memperhatikan fasilitas kerja bagi pegawai terutama prasaran dan alat transportasi bagi setiap pegawai.

3. Disarankan pada PT. Qton Indonesia Group perlu memperhatikan reward terhadap hasil kerja pegawai dan perlu dilakukan peninjauan kembali cara penilaian untuk peningkatan jabatan dan pangkat pegawai pada perusahaan.

REFERENSI

Achmad Fauzi 2010. Kemampuan Kerja Karyawan. Jakarta : Sekolah Tinggi Manajemen Trisakti. Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 117. Alex Soemaji Nitisemito, Manajemen Personalia, edisi kedua, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992), 183. Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 117.

Arikunto, Suharsimi, “Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek”, Edisi Revisi V, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.

Agus Ahyari, Manajemen Produksi: perencanaan sistem produksi, (Yogyakarat: BPFE, 1986), 128. Hafidhuddin dan Hendri tanjung, Manajemen Syariah Dalam Praktik...., 104.

Benedictus Ricky Gumawang Jati 2017. Pengaruh reward (penghargaan) terhadap kinerja dengan komitmen organisasi. Bandar Lampung : FE : Universitas Lampung.

Binus 2014.Uji validitas dan reliabilitas.Binus University Quality Management

Center.https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/

(12)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

114 | P a g e

Faisal. (2005). pengaruh insentif dan fasilitas kerja terhadap produktivitas karyawan.yogyakarta: FE-UGM. http://bbs.binus.ac.id/management/2019/12/analisis-uji-asumsi-klasik/

http://repository.uin-suska.ac.id/4333/3/9.%20BAB%20II.pdf

Hafidhuddin dan Hendri tanjung, Manajemen Syariah Dalam Praktik...., 133. Idtesis.com 2014. Pengertian Reward (imbalan). Penyedia Referensi Online.

Lupiyaodi.(2006). manajemen pemasaran jasa dan sumber daya manusia.jakarta: salemba empat.

Moenir. (1989). pendekatan manusia dan organisasi terhadap pembinaan kepegawaian .jakarta: gunung agung. Nitisemito, Manajemen Personalia..., 110-116. Ibid.,108. Sudarwan Danim, Transformasi Sumber Daya Manusia,

(jakarta: Bumi Aksara, 1995), 63.

Oktaviani Satyaningtyas 2018, pentingnya rewatd bagi motivasi karyawan. Ruang guru.

Santoso, Singgih, 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT.ELEK Media Komputindo. Jakarta.

Sahid Syahputra 2017. Pengaruh semangat kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.Makasar : FE : UIN Allaudin.

Referensi

Dokumen terkait

seperangkat tatanan posisi-posisi, seperti dalam suatu perusahaan, keluarga, asosiasi- asosiasi sukarela, partai politik atau organisasi-organisasi sejenis; (2) keteraturan

Pada teknik dilusi agar, antibiotik sesuai dengan pengenceran akan ditambahkan ke dalam agar, sehingga akan memerlukan perbenihan agar sesuai jumlah pengenceran

Adapun peralatan bersama yang digunakan pada produk keripik balado dan dodol secara adalah timbangan ubi berumur ekonomis 5 tahun memiliki persentase penyusutan sebesar 2

Dalam rangka memeriahkan HUT Paroki SanMaRe yang ke-3, akan diadakan bazar pada hari Minggu, 25 Agustus 2013, bazar terbuka bagi seluruh umat. Bagi yang berminat membuka

Menurut Pasal 56 ayat (1) UUK bahwa &#34;Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 56A, setiap kreditur yang memegang Hak Tanggungan, hak gadai atau hak agunan atas kebendaan

Namun demikian, di- lakukan evaluasi terhadapprototipe yang dibuat berdasarkan konsep rancangan terpilih dengan menghitung nilai risiko yang dihasilkan dari skenario penggunaan

Beberapa tugas pekerja sosial yang berkaitan dengan fungsi ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan negosiasi, membangun konsensus bersama, serta

a) Nama pekerjaan : pembuatan terumbu karang buatan (TKB) sebanyak 20 unit untuk rehabilitasi sumberdaya kelautan dan perikanan. b) Lokasi pekerjaan di kawasan